Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN PUSTU / PUSKESMAS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I

MOH RIZKY 2022031018


JEIN CHRISTIN SARANGNGA 2022031014
LUCKY ARISANDI 2022031015
HERIYANTO 2022031008
PUTRI CLARA PERDANI 2022031027
SITI MAGFIRAH 2022031031
MOH YASIN 2022031017

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Di Persiapkan Dan Di Setujui Oleh Tim Penyusun Program Studi Ners


Profesi Ners Universitas Widya Nusantara

STASE
KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA

Mengetahui :

CI Institusi Penanggung Jawab Stase

Ns. Wahyu Sulfian, S.Kep.,M. Kep Ns. Ahmil, S.Kep., M.Kes


NIK. 20130901037 NIK. 20150901051

Ketua Program Studi Ners


Koordinator Profesi Ners

Ns. Elin Hidayat, S.Kep.,M.Kep Ns. Yulta Kadang, S.Kep.,M.Kep


NIK.20230901156 NIK. 2022090145

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat serta
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Puskesms/Pustu. Penulisan
Laporan Praktik Puskesms/Pustu ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik
dari sgi materi, tata bahasa, maupun penulisannya mengingat kemampuan kami
yang masih terbatas. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tigginya kepada pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Laporan Praktik Puskesms/Pustu ini, khususnya kepada :

1. Ibu
2. Ibu
3. Bapak
4. Bapak

Kami menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan


Laporan Praktik Puskesms/Pustu ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan Laporan Praktik Puskesms/Pustu ini
dan mohn maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Akhirnya, semoga apa yang
telah kami sampaikan bermanfaat dan dapat mmberikan ilmu pengetahuan kepada
kita semua, khususnya kepada pembaca

Maranatha, 28 Juli 2023

Kelompok I

iii
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................2
C. Manfaat....................................................................................................................2
BAB II ANALISIS SITUASI PUSKESMAS...................................................................3
A. Data Umum..............................................................................................................3
B. Data Wilayah...........................................................................................................6
C. Data Kependudukan................................................................................................7
D. Data Khusus.............................................................................................................8
1. Derajat Kesehatan..............................................................................................8
2. Ketenagaan........................................................................................................9
3. Sarana kesehatan yang ada................................................................................9
4. Peran serta masyarakat......................................................................................10
E. Struktur Organisasi Puskesmas...............................................................................11
BAB III KEGIATAN PUSKESMAS...............................................................................12
A. Hasil kegiatan puskesmas tahun sebelumnya..........................................................12
B. Program pokok puskesmas .....................................................................................14
C. Program inovatif......................................................................................................15
D. Analisa masalah.......................................................................................................16
E. Pelayanan kesehatan ibu dan anak...........................................................................17
F. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular..................................................18
BAB IV KEGIATAN SELAMA PRAKTIK PUSKESMAS..........................................19
BAB V PENUTUP.............................................................................................................20
A. Kesimpulan..............................................................................................................20
B. Saran .......................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN (Dokumentasi Kegiatan)......................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pustu (Puskesmas Pembantu) adalah pelaksana pembangunan kesehatan di wilayah desa,
yang melaksanakan tugas sebagai teknis operasional pembangunan kesehatan dilakukan
dengan cara penyelenggaraan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk desa agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
Agar pembangunan kesehatan menjadi efisien dan efektif, maka pemerintah telah
mengatur hal tersebut dalam ;
1. Undang-undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan
2. Keputusan menteri kesehatan RI No.574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Kebijakan
pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1457/Menkes/SK/II/2003
tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
kabupaten/kota.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/Menkes/SK/II/2004
tentang kebijakan dasar Puskesmas.
5. KEPMENKES RI No.145/2003 tentang SPM ( Standar Pelayanan
Minimal ) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut
diperlukan indikator hasil yang tergambar dan sesuai dengan SPM.
Maka dari itu agar terciptanya kesehatan yang maksimal diperlukannya asuhan yang tepat
untuk digunakan didalam suatu pelayanan yang dalam hal ini pada bidang keperawatan.

1
B. Tujuan
1. Memberikan pelayanan yang sesuai dengan Asuhan keperawatan
2. Memberikan pelayanan yang optimal
3. Memberikan pelayanan yang efisien dan efektif
C. Manfaat
Sebagai acuan pembelajaran praktik klinik pada bidang kesehatan khususnya
keperawatan untuk terciptanya tenaga keperawatan yang professional.

2
BAB II

ANALISIS SITUASI PUSTU

A. Data Umum

Masyarakat terasing adalah merupakan salah satu masalah nasional yang masih
terdapat di beberapa daerah diindonesia yang memerlukan perhatian yang khusus dari
pemerintah dan rakyat indonesia secara keseluruhan. Sebab disamping keadaan taraf pada
mereka yang masih sangat rendah sehingga mereka belum dapat memperjalankan fungsi
lainnya secara wajar. Dan khusus di sulawesi tengah mereka melakukan pengruskan
lingkungan dengan jalan penebang dan membakar hutan-hutan untuk dijadikan tanah-
tanah pertanian yang sering berpindah-pindah yang dapat memungkinkan terjadinya hal
yang membahayakan penduduk.
Menurut hal orientasi/observasi sementara tercatat kurang lebih 29.000 jiwa
masyarakat terasing di sulewesi dan yang banyak jumlah adalah di kabupaten donggala
yaitu kurang lebih 14.500 jiwa.
Oleh karana itu tujuan utama penggarapan masyarakat terasing di sulewesi tengah
adalah disamping untuk meningkatkan taraf hidup mereka yang masi terbelakang juga
untuk menghidarkan perusakan lingkungan yang terus menerus mereka laksanakan.
Menyelematkan penduduk sulewesi tengah dari bahayaa banjir dan erosi yang sering
melanda daerah ini.
Dalam usaha penggarapan masyarakat terasing di daerah sulawesi tengah,telah di
laksanakan pembinaan masyarakat terasing dalam bentuk proyek-proyek pada lokasi
sebagai berikut.
- Proyek P.K.M.T rarantikala kabupaten donggala dimulai sejak tahun 1969
- Proyek P.K.M.T palolo kabupaten donggala di mulai sejak tahun 1974
- Proyek P.K.M.T Uetoli kabupaten poso di mulai sejak tahun 1975
Untuk dapat memperoleh yang jelas tentang garis-garis besar proses pembinaan dan
keadan terakhir proyek P.K.M.T rarantikala menurut hasil inventarisasi bulan juli 1975
yang lalu dapat di lihat dalam laporan ini
a.arantikala mempunyai arti :
- Raran : di dalam

3
-Tikala : rumput berduri
b.Kegiatan penurunan
Nama suku yang di turunkan : tolare
Pada tahun 1969 oleh jawatan sosial kabupaten donggala di turunkan :
-20 K.K Dari kelompok waturalele
-22 K.K dari kelompok lewara
Pada tahun 1971 dilakukukan beberapa kali kegiatan penurunan sampai mencapai
sejumlah 441 KK dengan daerah penerutan :
-Balaroa II
-Waturalele
-Raranggunau
-Mantantimali
-Bolobia
-Tanapobunti
-Kasiromu
-Lewara
c. tahun 1969-1971 pembinaan dalam bentuk “pusat operasi sementara” (P.O.S)
d. tahun 1970 pembinaan P.O.S tanggung jawab pembinaannya dialihkan dari jabatan
sosial kebupaten donggala kepada jabatan sosial propinsi sulewesi tengah.
e. tahun 1970-1971 : pembentukan badan pembina pembangunan masyarakat suku-suku
terasing (B.P.P.M.S.T) Oleh bapak gubernur kepada daerah propinsi sulewesi tengah.
Dengan surat keputusan No. 54/505/70.
f. tahun 1972 tejadi musim kemarau yang pnjang mengakibat hasil-hasil usaha meraka di
bidang pertanian sangat minim sekali,sehingga ada yang kembali ke gunung.
Dalam rangka menuju masyarakat sehat dan mandiri dalam bidang kesehatan di
tingkat kabupaten sangatlah ditentukan oleh ujung tombak pelayanan dasar serta system
informasi kesehatan yang berkualitas, oleh karena itu Puskesmas pembantu desa
maranatha dibangun pada tahun 2018 guna kesejahteraan kesehatan pada wilayah desa
maranatha. Pembangunan Pustu maranatha dimaksudkan untuk lebih mendekatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan pelayanan
kesehatan. Pustu dibangun dalam rangka menyelenggarakan pelayanan dasar kesehatan,

4
menyeluruh dan terpadu dan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat
Desa/Kecamatan.
Program kesehatan yang diselenggarakan pustu merupakan program Desa siaga
untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat sebagai upaya membangun masyarakat mandiri.
Adapun Visi dan Misi Pustu Maranatha :

I. Visi
Terwujudnya masyarakat desa SIGI Biromaru yang sehat dan mandiri
II. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu
b. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
c. Meningkatkan kerja sama lintas sector
d. Mendorong masyarakat untuk hidup sehat
B. Data Wilayah
Desa maranatha merupakan salah satu desa yang terletak di kecematan sigi biromaru
provinsi sulewesi tengah. Desa ini terletak ± 4 Km dari pusat ibu kota kabupaten, ±
17 Km dari pusat ibu kota kecematan dan ± 25 Km dari pusat ibu kota provinsi yang
dapat diakses melalui perjalanan darat baik menggunakan kendaran bermotor maupun
mobil dengan waktu tumpuh ± 10 – 15 menit ke ibu kota kabupaten, ± 20 – 25 menit
keibu kota kecematan dan ± 25 – 30 menit ke ibu kota provinsi dimana sepanjang jarak
tumpuh tersebut kondisi jalan ada jalur beraspal dan ada pula jalur jalan yang masih
dalam kondisi darurat / rusak. Desa maranatha yang diperkirakan seluas 705 Ha
dipergunakan oleh masyarakat selama bertahun-tahun dan turun-temurun yang diolah
sebagai serana penunjung untuk kelangsungan hidup yang berkesinambungan dengan
berlandaskan prinsip kelestarian lingkungan hidup dan budaya. Penggunan lahan di desa
maranatha antara lain untuk pemukiman, pertanian dan lokasi pemerintahan.
Luas wilayah kerja Pustu Maranatha adalah ± 7.05 H. Terdiri dari pemukiman dan
persawahan.
1. Batas Wilayah
Sebelah Utara : Desa Bora
Sebelah Timur : Desa Sidondo 4

5
Sebelah Selatan : Desa watubula
Sebelah Barat : Desa watuwarele
2. Desa Maranatha terbagi atas 7 Dusun :
a) Dusun 1 Maranatha
b) Dusun 2 Maranatha
c) Dusun 3 Maranatha
d) Dusun 4 Petimbelangi
e) Dusun 5 Tanah Pobunti
f) Dusun 6 Lompio
g) Dusun 7 Lembosu
3. Jarak Tempuh
 Jalan tempuh ada yang beraspal dan ada juga jalan yang masih tanah
 Jalan dari Desa Maranatha ke Puskesmas Biromaru dapat dilalui dengan
kendaraan beroda 2 dan roda 4 dengan waktu tempuh ± 40 menit.
 Jarak dari Desa Maranatha ke kecamatan sigi biromaru ± 10 km

C. Data Kependudukan
Tabel 2.1 jumlah penduduk

Jumlah Penduduk
2.632 jiwa
Laki-laki Perempuan
1.395 jiwa 1.327 jiwa

Jumlah Bayi 0-11 bulan 57 orang


Jumlah 12-59 bulan 171 orang
Jumlah apras 42 orang
Jumalah bumil 60 orang
Jumlah bulin 59 orang
Jumlah bufas 59 orang
Jumlah Pus 801 orang

6
Jumlah wus 761 orang
Jumlah lansia Laki-laki : 82 Perempuan : 76 orang
orang
Jumlah bidan 2 orang
Jumlah perawat 2 orang
Jumlah kader 17 orang

D. Data Khusus
1. Derajat Kesehatan
Tabel 2.2 Derajat Kesehatan

PENYAKIT KUNJUNGAN
Hipertensi 102
Dispepsia 82
Alergi 71
Diare 64
ISPA 64

Pengertian tentang keadaan sehat dan sakit sangat penting mengingat kita harus
dapat menentukan ada/tidaknya permasalahan/penyakit diantara masyarakat dan
seberapa banyaknya. Secara sederhana keadaan sakit itu dinyatakan sebagai : ü
Penyimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun fungsinya atau ü Keadaan
dimana tubuh atau organisme atau bagian dari organisme/populasi yang diteliti tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya dilihat dari keadaan patologisnya. Menurut UU
RI No. 23 tahun 1992, yang dimaksud dengan keadaan sehat adalah keadaan meliputi
kesehatan badan, rohani ( mental ) dan social dan bukan hanya keadaan yang bebas
penyakit, cacat, dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi.
Beberapa aspek yang dapat dihubungkan dengan derajat kesehatan adalah :
lingkungan, pelayanan kesehatan dan perilaku. Program pembangunan kesehatan yang
selama ini dilaksanakan dapat dikatakan cukup berhasil sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai

7
bebarapa masalah dan hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan
kesehatan. Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta
unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi
masyarakat. Di Indonesia, Beberapa indikator penting untuk mengukur derajat
kesehatan masyarakat pada suatu daerah adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB), Umur Harapan Hidup (UHH) dan Status Gizi. Indikator
tersebut ditentukan dengan 4 faktor utama yaitu Perilaku Masyarakat, Lingkungan,
Pelayanan Kesehatan dan Faktor Genetika. Adapun indikator hasil antara, yang terdiri
atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup masyarakat, akses
dan mutu pelayanan kesehatan, serta Indikator proses dan masukan, yang terdiri atas
indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen
kesehatan, dan kontribusi sektor terkait. Keempat faktor utama ini diintervensi melalui
beberapa kegiatan pokok yang mempunyai daya ungkit besar terhadap upaya-upaya
percepatan penurunan AKI, AKB, AKABA dan Peningkatan Status Gizi Masyarakat
serta status Angka Kesakitan dan Kondisi Penyakit Menular. Keberhasilan upaya-
upaya kesehatan yang dilakukan dapat dinilai sebagai indikator output yang cukup
signifikan mempengaruhi indikator outcome.

2. Ketenagaan
Tabel 2.3 Ketenagaan

PROFESI JUMLAH
Dokter 0
Perawat 1
Bidan 1

8
3. Sarana Kesehatan
Tabel 2.4 Kesehatan

SARANA KESEHATAN JUMLAH


Puskesmas Pembantu (pustu) 1
Posyandu 5
Puskesmas Induk 1
PSC 119 1
Apotek 1

4. Peran Serta Masyarakat


a. Posyandu :5
b. Kader Posyandu : 20 orang
c. Kader Lansia : 3 orang
d. Poskesdes :1
Masyarakat desa maranatha secara umum memiliki potensi pada seektor pertanian
dan perkebunan sehingga masyarakat desa sejak zaman dulu telah melakukan
pemanfaatan kedua potensi tersebut yang pada akhirnya membentuk pengetahuan
atau kompetensi masyarakat desa secara otodidak pada sektor pertanian dan
perkebunan. Hal ini sangat mempengaruhi jenis mata pencaharian atau pekerjaan
yang digeluti oleh masyarakat desa maranatha, secara umum masyarakat desa
maranatha bekerja sebagai peteni/pekebun dan peternak.

Tabel 2.5 Peran serta masyarakat

MATA PENCARIAN PENDUDUK DESA MARANATHA


1. Buruh Tani
2. Petani
3. Peternak
4. Pedagang
5. Buruh Lepas
6. Tukang Kayu 9
7. PNS
Kondisi pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat desa maranatha yang masih
jauh dari kata sejahtera merupakan permasalahan yang kompleks dan perlu
penanganan yang teencana, terukurdan efesien. Pemerintah desa maranatha bersama
masyarakat perlu meningkatkan kompotensi dan menciptakan peluangnya untuk
sejahtera dengan memanfaatkan potensi desa yang dimiliki dan penyelaran kebijakan
pembangunan dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusa

E. Struktur Organisasi Pustu

Kepala Puskesmas

PERAWAT PUSTU BIDAN PUSTU

KADER POSYANDU

BAB III
KEGIATAN PUSTU

10
A. Hasil Kegiatan Pustu Tahun sebelumnya
I. Pencapaian Cakupan Kegiatan Program
a) Pencapaian Cakupan KIA
Tabel 3.1 pencapaian KIA

Cakupan Presentase
K1 76,2%
K4 81%
Persalinan Oleh Nakes 77%
Deteksi Resti Oleh Nakes 15,3%
Deteksi Resti Oleh Masyarakat 0%
KN1 77%
KN Lengkap 77%

Dilihat dari tabel di atas pencapaian cakupan KIA : K1 sebanyak 76,2 %,


K4 sebanyak 81%, Persalinan oleh Nakes sebanyak 77%, Deteksi Resti oleh
Nakes sebanyak 15,3%, Deteksi Resti Oleh Masyarakat 0%, KN1 sebanyak 77%,
KN Lengkap sebanyak 77%.
b) Pencapaian Cakupan KB
Tabel 3.2 Pencapaian Cakupan kb

Alat Kontra Sepsi Jumlah


Suntik 268
Pil 144
Implan 44
IUD 36
Kondom 25
Tidak berKB 12

Dilihat dari tabel di atas pencapaian cakupan KB : Suntik sebanyak 268


jiwa, pil sebanyak 144 jiwa, implant sebanyak 44 jiwa, IUD sebanyak 36 jiwa,

11
Kondom sebanyak 25 jiwa, Tidak berkb sebanyak 12 jiwa. Dari data tersebut
paling banyak menggunakan suntik, dan masih ada masyrakat yang tidak berKB.
c) Pencapaian Cakup imunisasi
Tabel 3.3 pencapaian cukup imunisasi

HB0 56
GCG 52
DPT HB1 52
DPT HB2 48
DPT HB3 46
POLIO 1 52
POLIO 2 52
POLIO 3 48
POLIO 4 46
CAMPAK 59
BOSTER 37
TT 1 48
TT 2 37
TTU 10

Dilihat dari tabel di atas pencapaian cakupan imunisasi : HB0 sebanyak 56


,GCG sebanyak 52 jiwa, DPT HB1 sebanyak 52 jiwa, DPT HB2 sebanyak 48
jiwa, DPT HB3 sebanyak 46 jiwa, POLIO 1 sebanyak 52 jiwa, POLIO 2
Sebanyak 52 jiwa, POLIO 3 Sebanyak 48 jiwa, POLIO 4 Sebanyak 46 jiwa,
campak sebanyak 59 jiwa, boster 37 jiwa, TT1 sebanyak 48 jiwa, TT2 sebanyak
37 jiwa, TTU sebanyak 10 jiwa Dari data tersebut program pustu untuk
melakukan imunisasi sudah terlaksana dengan baik.

d) Pencapaian Cakupan Pemberian Vitamin A

12
Tabel 3.4 pemberian Vitamin A

Bulan Cakupan
Februari 57
Agustus 171
Dilihat dari tabel di atas pemberian vitamin A terjadi ada peningkatan dari
data perfebruari terdapat 57 cakupan dan perAgustus meningkat sebanyak 171
cakupan.
e) Pencapaian Cakupan Pemberian Tablet FE
Tabel 3.5 pemberian tablet FE

FE 1 76,2
FE 3 81
Berdasarkan Tabel diatas pemberian tablet FE terjadi ada peningkatan
sebanyak 5%, dari data awal FE 1 sebanyak 76,2 dan FE 3 Sebanyak 81.
B. Program Pokok Pustu Maranatha
1. Pertemuan Bidan yang dilaksanakan sekali dalam sebulan
2. Pertemuan Lokmin yang dilaksanakan sekali dalam sebulan
3. Pertemuan Lintas Sektor
4. Memberikan Pelayanan kepada masyarakat setiap harinya
5. Mengayomi masyarakat Desa yang memerlukan penanganan
6. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
7. Mengintegrasikan program yang dilaksanakannya degan pendekatan Keluarga.
C. Program Inovatif
Untuk mendukung Desa Maranatha menuju Desa/Kecamatan yang sehat dan
memiliki SDM yang baik maka, pustu menyusun program kerja sebagai berikut :
a. Penyuluhan Kesehatan
 Kegiatan posyandu yang dilaksanakan setiap bulannya didalamnya dilakukan
penimbangan bayi/balita, pemberian imunisasi, dan pemeriksaan ibu hamil
 Penyebaran informasi tentang masalah kesehatan.
 Memotifasi masyarakat untuk selalu berpartisipasi dalam masalah kesehatan.

13
 Cepat tanggap dalam mengatasi masalah kesehatan atau kegawadaruratan.
b. Kunjungan rumah
 Kunjungan ibu Hamil
 Kunjungan ibu bersalin
 Kunjungan ibu nifas
 Kunjungan Neonatus
 Kunjungan bayi/balita
 Kunjungan stiker p4k
 Follow up bumil resti aterm
c. Pembinaan dari Puskesmas/Dinas Kesehatan Kab.Sigi
 Pertemuan Bidan yang dilaksanakan sekali dalam sebulan
 Pertemuan Lokmin yang dilaksanakan sekali dalam sebulan
 Pertemuan Lintas sector
D. Analisa Masalah

NO Rumusan Masalah Faktor Penyebab Pemecahan Masalah


Masalah
1 KIA  Kurangnya kerja  Melakukan
 K4, tidak tercapai sama antara kader sweping
target 100 % posyandu dan  Perlunya kerja
 Deteksi Risiko Tinggi masyarakat dengan sama antara kader
terhadap masyarakat petugas posyandu dengan
masih di bawah target,  Kurangnya minat masyarakat dan
data yang ada masih dan informasi petugas
0% sampai ke  Melakukan
 Kunjungan Neonatus masyarakat sosialisasi tentang
belum mencapai target  Jarak dan rumah risiko tinggi kepada
77% masyarakat jauh ibu hamil,
dari pusat masyarakat.
kesehatan  Meningkatkan
pelayanan neonates

14
 Meningkatkan
kunjungan
Neonatus
2 P2 hipertensi  Kurangnya  Penyuluhan
 Kasus hipertensi sosialisasi tentang kepada
yang sangat tinggi diet pola hidup masyarakat
102 kasus sehat yang beresiko
 Pola hidup
masyarakat yang
kurang sehat
E. Pelayanan Kesehatan ibu dan Anak
1. Tujuan
 Meningkatkan program pelayanan KIA-KB sesuai dengan standar operasional yang
bermutu dan terjangkau
 Meningkatkan status kesehatan reproduksi bagi Wanita Usia Subur (WUS) dan
Pasangan Usia Subur (PUS)
 Meningkatkan cakupan persalinan tenaga kesehatan
 Meningkatkan jumlah akseptor KB
 Meningkatkan cakupan KIA-KB sesuai target
 Menurunkan prevalensi BBLR
2. Sasaran
 Pasangan usia subur
 Wanita usia subur
 Bayi dan Balita
 Ibu hamil
 Ibu bersalin
 Ibu menyusui
 Lansia

15
3. Stategi
 Memantapkan koordinasi lintas program dan lintas sektoral serta kemitraan dengan
berbagai pihak
 Meningkatkan kinerja bidan desa sesuai dengan standar yang berlaku
 Meningkatkan kemampuan bidan desa dalam deteksi dini resiko tinggi ibu bumil,
bulin, bayi, dan balita
 Meningkatkan mutu pelayanan KIA-KB sesuai dengan standar mutu
 Meningkatkan kualitas pelayanan dengan melegkapi sarana dan prasarana
4. Kegiatan
 Melakukan kooordinasi lintas program dan lintas sektoral serta kemitraan dengan
standar yang berlaku
 Meningkatkan pelayanan kesehatan KIA-KB
 Melengkapi sarana dan prasarana penunjang mutu atau kualitas pelayanan
 Melakukan pembinaan pada sasaran di wilayah kerja
 Melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang KB-KI
F. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
1. Tujuan
 Mencegah penularan penyakit menular
 Menurunkan angka kesakitan, kematian penyakit menular
 Meningkatkan status kesehatan dan kesehatan reproduksi bagi wanita usia subur,
anak remaja, ibu bersalin, ibi menyusui dan lansia
2. Sasaran
 Insiden Rate DBD < 2/10.000 penduduk, malaria 1/10.000 penduduk, angka
kesembuhan TB minimal 85%, angka mematian diare balita 2%, EKT Kusta
<1/10.000 dan AFP rate 1/100.000
 Peningkatan pelayanan imunisasi sehingga cakupan campak menjadi 90%, TT2
90%, DT dan TT ibu hamil dan capeng 90%
 Meningkatkan surveilans epidemiologi penyakit menular dan tidak menular KLB
dan bencana

16
3. Stategi
 Meningkatan kerjasama dan koordinasi lintas program dan lintas sektoral
 Meningkatkan kemampuan petugas dalam upaya penanggulangan penyakit
 Memantapkan surveilans epidemiologi
 Pembrantasan penyakit menular, surveilans epidemiologi, dan penanggulangan
bencana
4. Kegiatan
 Meningkatkan pencegahan dan pembrantasan penyakit menular
 Meningkatkan cakupan imunisasi
 Meningkatkan surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB

17
BAB IV
KEGIATAN SELAMA PRAKTIK PUSTU

A. Kegiatan di dalam gedung


1. Kegiatan Administrasi Pasien
2. Kegiatan Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan Umum
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan tanda-tanda vital
b. Kegiatan Pelayanan ibu dan anak
- Mengukur antropometri
- Memberikan imunisasi
- Pemeriksaan kehamilan
- Penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak
3. Kegiatan Farmasi
Membantu menyiapkan obat
B. Kegiatan Di luar Gedung
1. Mengikuti posyandu balita
2. Mengikuti posyandu ibu hamil
3. Mengikuti posyandu lansia
4. Mengikuti posyandu stunting
5. Asuhan Keperawatan komunitas
6. Asuhan Keperawatan Keluarga

18
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam menjalankan tugas di PUSTU MARANATHA secara menyeluruh maka
dapat diambil kesimpulan bahwa pencapaian program kesehatan ada yang mencapai
target dan ada pula yang perlu ditingkatkan sehingga dimasa yang akan datang
pencapaiannya dapat meningkat sesuai dengan harapan.
B. Saran
Hasil dari penyusunan ini dapat dijadikan sebagai sumber bahan evaluasi dalam
pelaksanaan dan pembelajaran kegiatan yang dilakukan dan dapat menjadi acuan didalam
proses dinas selanjutnya, Saran dan masukan agar PUSTU MARANATHA dapat
meningkatkan lagi kinerja dan pelayanan masyarakat.

19
DAFTAR PUSTAKA

Profil Desa Maranatha, 2020 ; Profil Pustu Maranatha 2020.

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai