Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN

JL SILIWANGI NO 113 CICURUG SUKABUMI


UPTD PUSKESMAS CICURUG

TAHUNAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

“Dan seandainya pohon-pohon dibumi menjadi pena dan laut menjadi tinta,

ditambahkan kepadaNya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya

tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat (ilmu dan hikmat) Allah.

Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Luqman :

27).

Maha Suci Allah, Tuhan Semesta Alam, bahwasanya sampai dengan saat ini kita

masih diberi kesempatan untuk menghirup kesejukan udara di bumi milik-Nya ini.

Rasa syukur patutlah penulis panjatkan Kepada-Nya, karena atas berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesikan penyusunanLaporan Tahunan

Pengelola Program Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) Puskesmas

Cicurug Tahun 2021.

Dengan selesainya penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Nina Suminarsih selaku pimpinan dan kepala UPTD Puskesmas

Cicurug yang tak henti hentinya memberikan arahan dan dorongan agar

kami dapat melaksanakan tugas dengan baik.

2. Bapak Ns. Deden Jumena, S.Kep. selaku ketua UKM essensial dan

Promkes
3. Rekan – rekan pengelola program Ausrem di setiap puskesmas di seluruh

Indonesia, selamat bekerja dan buktikan kinerja kita bahwa pasti di atas

rata – rata.

4. Rekan – rekan perawat di Puskesmas Cicurug yang tak hentinya

memberikan motivasi dan dukungan baik moril dan materiil yang tak

terhingga. Ingatlah selalu tupoksi kita sebagai perawat, ujung tombak

pelayanan kesehatan.

5. Para Guru Pembina UKS di setiap jenjang pendidikan yang atas

pengabdiannya maka semua program Ausrem dapat berjalan dengan baik.

6. Rekan – rekan sejawat, Dokter, Dokter Gigi, Bidan, yang mampu

meluangkan waktu dan tenaganya pada setiap kegiatan yang dilaksanakan

oleh Program Ausrem.

7. Keluargaku yang selalu setia mendampingi dan memberikan dorongan

baik moril maupun materil.Kalian adalah sebaik-baiknya rumah untuk

pulang.

8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu selama proses penyusunan Laporan Tahunan yang penulis

lakukan.

Semoga amal dan kebaikannya dibalas oleh Allah SWT dan Laporan Tahunan

ini bermanfaat dalam rangka meningkatkan kualitas pemberian layanan kesehatan

dan kemajuan pribadi penulis.

Sukabumi, Januari 2021

penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Nomor: 800/ /PKM/TU/I/2021

Mengesahkan,

UPTD Puskesmas Cicurug


Kepala

dr. Nina Suminarsih


NIP. 197306082005012009

Ketua TIM UKM Essensial dan Promkes

Ns. Deden Jumena, S.Kep.


NIP. 197110101991031009
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................0
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................3
DAFTAR ISI.................................................................................................................4
BAB I.............................................................................................................................6
PENDAHULUAN.........................................................................................................6
A. Latar Belakang.................................................................................................6
B. Tujuan.............................................................................................................13
1. Tujuan Umum.............................................................................................13
2. Tujuan Khusus............................................................................................13
C. Kegunaan Hasil Laporan...............................................................................14
BAB II.........................................................................................................................15
DATA DEMOGRAFIS PUSKESMAS CICURUG...................................................15
A. KEADAAN UMUM WILAYAH.................................................................15
1. Kondisi Geografis.......................................................................................15
2. Kondisi Geologis.........................................................................................17
3. Penggunaan Lahan.....................................................................................18
4. Hidrologi......................................................................................................18
5. Kebersihan dan Lingkungan Hidup.........................................................18
6. Data Kependudukan...................................................................................19
B. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT...............................................25
C. DATA SARANA.............................................................................................28
1. Sarana Kesehatan.......................................................................................28
2. Sarana Pendidikan......................................................................................30
3. Sarana tempat Ibadah................................................................................31
4. Sarana Tempat Pengolahan Makanan.....................................................31
5. Sarana Tempat-Tempat Umum................................................................32

BAB III........................................................................................................................35
PEMBAHASAN KEGIATAN PROGRAM...............................................................35
A. Perencanaan....................................................Error! Bookmark not defined.
B. Hasil Kegiatan.................................................................................................37
C. Evaluasi Kegiatan...........................................................................................37
1. Prioritas Masalah............................................Error! Bookmark not defined.
2. Identifikasi Masalah.......................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV....................................................................................................................50
RENCANA KEGIATAN TAHUN 2021....................................................................50
BAB V.........................................................................................................................54
PENUTUP...................................................................................................................54
A. KESIMPULAN...............................................................................................54
B. SARAN............................................................................................................55
LAMPIRAN – LAMPIRAN.......................................................................................56
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mulai tahun 2018, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2015–2030

secara resmi menggantikan Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs) 2000–

2015. SDGs berisi seperangkat tujuan transformatif yang  disepakati dan

berlaku bagi seluruh bangsa tanpa terkecuali. SDGs berisi 17 Tujuan. Salah

satu Tujuan SDGs adalah mengatur tata cara dan prosedur masyarakat yang

damai tanpa kekerasan, nondiskriminasi, partisipasi, tata pemerintahan yang

terbuka serta kerja sama kemitraan multi pihak. SDGs dalam Upaya sektor

kesehatan tertuang pada tujuan SDGs butir ke-2, ke-3, ke-5 dan butirke-6.

Yaitu:1.      Gizi Masyarakat pada butir ke-2 berbunyi Mengakhiri kelaparan

mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong

pertanian yang berkelanjutan (8 target)2.      Sistem Kesehatan Nasional pada

butir ke-3 berbunyi Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong

kesejahteraan bagi semua orang di segala usia (13 target)3.      Akses Kespro

dan KB pada butir ke-5 berbunyi Menjamin kesetaraan gender serta

memberdayakan seluruh wanita dan perempuan (9 target)4.      Sanitasi dan

Air Bersih pada butir ke-6 berbunyi Menjamin ketersediaan dan pengelolaan

air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang (8 target).


Seluruh isu kesehatan diintegrasikan dalam satu tujuan yaitu pada butir ke-

3 dimana perhatiannya pada kesejahteraan bagi semua orang disegala usia,

dengan hal yang menjadi perhatian yaitu Penurunan AKI, AKB, AKN;

HIV/AIDS, TB, Malaria; Akses Kespro (termasuk KB, ASFR); kematian

akibat PTM; Penyalahgunaan narkotika dan alcohol; Kecelakaan lalu lintas;

universal health coverage; kontaminasi dan polusi air, udara, tanah;

penanganan krisis dan kegawatdaruratan.

Dalam Undang – undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025

dinyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia (SDM)

yang berkualitas dan berdaya saing, maka kesehatan bersama-sama dengan

pendidikan dan peningkatan daya beli keluarga/masyrakat adalah tiga pilar

utama untuk meningkatkan kualitas SDM dan Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) Indonesia. (Depkes RI tahun 2009).

SDM yang berkualitas merupakan subjek dan sekaligus objek

pembangunan. Dimana untuk menghasilkan SDM berkualitas yang bisa

meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia sesuai rencana

perkembangan pembangunan kesehatan adalah membina dan mendidik

generasi muda terkhusus remaja yang diharapkan bisa menjadi bakal buah

SDM yang berkualitas dan sehat jasmani rohani.(Depkes RI tahun 2009).

UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mencantumkan tentang

Kesehatan Reproduksi pada pasal 71 sampai dengan pasal 73. Pada pasal 71

ayat 3 mengamanatkan bahwa kesehatan reproduksi dilaksanakan melalui


kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Setiap orang (termasuk

remaja) berhak memperoleh informasi, edukasi dan konseling mengenai

kesehatan reproduksi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan (pasal

72). Oleh sebab itu Pemerintah wajib menjamin ketersediaan sarana infromasi

dan sarana pelayanan kesehatan reproduksi yang aman, bermutu, dan

terjangkau masyarakat, termasuk keluarga berencana (pasal 73). (UU

Kesehatan, 2009).

Kemenkes telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43

Tahun 2018 tentang SPM Bidang Kesehatan yang memuat 12 jenis pelayanan

dasar yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten/Kota, yaitu: 1) Pelayanan

kesehatan ibu hamil sesuai standar pelayanan antenatal; 2) Pelayanan

kesehatan ibu bersalin; 3) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir; 4) Pelayanan

Kesehatan Balita; 5) Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar; 6)

Pelayanan kesehatan pada usia produktif; 7) Pelayanan kesehatan pada usia

lanjut; 8) Pelayanan kesehatan penderita hipertensi; 9) Pelayanan Kesehatan

Penderita Diabetes Mellitus; 10) Pelayanan Kesehatan Orang dengan

Gangguan Jiwa Berat; 11) Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberkulosis

(TB); dan 12) Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV.

Prinsip Dasar SPM Bidang Kesehatan: 1) Kesehatan merupakan kebutuhan

dasar bagi setiap manusia; 2) Pemenuhan kebutuhan dasar dapat dipenuhi

sendiri oleh warga negara, atau oleh pemerintah daerah; Merupakan pelayanan

dasar yang menjadi kewenangan daerah; 4) Merupakan kewajiban bagi

pemerintah daerah untuk menjamin setiap warga negara memperoleh

kebutuhan dasarnya; serta 5) berlaku secara nasional.


Konsep SPM yang baru ini mengalami perubahan yang cukup mendasar

dari konsep SPM sebelumnya. Pada SPM yang lalu pencapaian target-target

SPM lebih merupakan kinerja program kesehatan maka pada SPM ini

pencapaian target-target tersebut lebih diarahkan kepada kewenangan

Pemerintah Daerah.

Peraturan Daerah (Perda) no 1 tahun 2001 tentang Rencana Strategis

Pemerintah Propinsi Jawa Barat mengedepankan VISI JAWA BARAT, yaitu :

“Dengan Iman dan Taqwa, Jawa Barat menjadi Propinsi termaju di Indonesia

dan mitra terdepan Ibu Kota Negara”. Indikator utama dari pencapaian visi

tersebut adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan

indikator dari tingkat kesejahteraan rakyat.Pada tahun 2010, Propinsi Jawa

Barat ingin mancapai indikator tersebut sebesar 80. Sementara IPM pada saat

Perda ditetapkan adalah sebesar 67,4 dan itu berarti masih tertinggal sekitar

12,6 poin untuk mencapai angka 80.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks komposit yang

dipengaruhi oleh indikator pendidikan yang diwakili oleh Angka Melek Huruf

(AMH) dan Rata - rata Lama Sekolah (RLS), indikator kesehatan  yang

diwakili oleh Umur Harapan Hidup dan indikator ekonomi yang diwakili oleh

daya beli masyarakat.Dari sektor Kesehatan, terdapat indikator utama

pencapaian IPM 80 tersebut yaitu Umur Harapan Hidup waktu Lahir (E0),

yang dipengaruhi oleh 2 indikator dampak yaitu Angka Kematian Bayi dan

Angka Kematian Ibu, disamping itu pula terdapat pengaruh dari 2 indikator

lainnya yaitu Angka Kematian Balita dan Angka Kematian Kasar.Oleh karena

itu agar UHH bisa meningkat maka harus ada upaya terutama untuk
menurunkan AKB dan AKI melalui kegiatan yang terencana, fokus dan

mempunyai sasaran yang jelas.

Berdasarkan Teori H.L. Blum, derajat kesehatan masyarakat dengan

indikatornya angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas)

sangat dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku,

faktor pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.Faktor lingkungan termasuk

di dalamnya adalah lingkungan fisik, biologi, sosial budaya, ekonomi, hukum

dan politik, mempunyai pengaruh sebesar 45% terhadap derajat kesehatan

masyarakat, sementara faktor perilaku berpengaruh sebesar 30%  sedangkan

faktor pelayanan kesehatan hanya berpengaruh sebesar 20% dan faktor

keturunan berpengaruh sebesar 5%.Oleh karena itu upaya yang harus

dilakukan adalah mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa

meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Dewasa ini, kita masih menghadapi salah satu tantangan kesehatan, yakni

adanya kesenjangan dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) di kalangan usia sekolah, baik antar wilayah geografi, antar tingkat

sosial ekonomi, maupun antar kelompok masyarakat. Pelaksanaan Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) yang lebih intensif dan berkualitas serta mampu

menjangkau seluruh peserta didik di Indonesia, merupakan jawaban yang

diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut. (dr. Nila Moeloek – Menteri

Kesehatan RI seperti dikutip dari http://www.depkes.go.id).

UKS merupakan upaya yang sangat penting, karena lebih dari 44 juta

penduduk Indonesia adalah peserta didik, baik yang berada di tingkat


pendidikan dasar maupun menengah, di dalam program UKS tercakup

pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan

sekolah sehat yang disebut Trias UKS. Jika Trias UKS dilaksanakan dengan

baik akan berdampak meningkatnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) sedini mungkin di kalangan peserta didik. Anak usia sekolah,

termasuk peserta didik, adalah generasi muda yang merupakan aset bangsa.

bangsa yang sehat, berkualitas, produktif, dan berdaya saing sangat ditentukan

oleh derajat kesehatan dan kualitas hidup pada kelompok umur ini. (diunduh

dari http://www.depkes.go.id/).

Salah satu kegiatan penting dalam pelaksanaan UKS adalah penjaringan

peserta didik. Penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari

pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk deteksi dini para peserta didik

mengenai ada/tidaknya masalah kesehatan. Hal ini dilakukan agar peserta

didik yang memiliki masalah kesehatan dapat segera mendapatkan

penanganan sedini mungkin. Serta mempersiapkan peserta didik sebagai

pelaku kesehatan di generasi yang akan datang menjadi generasi yang sehat

secara fisik dan mental.

Di samping itu, keberhasilan pelaksanaan UKS juga sangat ditentukan oleh

peran dan dukungan seluruh warga sekolah, baik para guru, peserta didik, dan

masyarakat di lingkungan sekolah. Orangtua peserta didik juga mempunyai

peran yang sangat penting dalam mensukseskan UKS, utamanya dalam

menggerakkan terlaksananya UKS. Sedangkan warga sekolah berperan dalam

mengupayakan terjaminnya kesehatan dan kebersihan lingkungan sekolah

yang kondusif untuk hidup sehat yang: 1) bebas sari asap rokok dan Narkoba;
2) memungkinkan dilaksanakannya aktivitas fisik; serta 3) memungkinkan

peserta didik mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.

Hasil penelitian Organisasi Kesehatan Internasional (WHO), separuh dari

jumlah kematian bayi di Indonesia adalah akibat aborsi tak aman. Angka

kematian itu menempatkan Indonesia di urutan pertama jumlah kematian ibu

dan anak di Asia Tenggara. Setiap tahun, diperkirakan 19.000 perempuan

Indonesia meninggal dunia akibat komplikasi saat kehamilan, persalinan, dan

setelah melahirkan. (BKKBN, 2012).

Setiap tahun terdapat sekitar 2,6 juta kasus aborsi di Indonesia, yang berarti

setiap jam terjadi 300 tindakan pengguguran janin dengan resiko kematian

ibu. Sedikitnya 700 ribu diantaranya dilakukan oleh remaja atau perempuan

berusia di bawah 20 tahun. (BKKBN, 2012).

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Barat

masih tinggi. Sebanyak 3.200 ibu meninggal per tahun saat melahirkan. Dari

angka 1.000 angka kelahiran, 28 bayi meninggal. Salah satu penyebab ibu

meninggal adalah menikah di usia dini dan melahirkan di usia muda.

(BKKBPP Jabar, 2012).

Maka dari itu perlu disusun suatu pelaporan secara berkala untuk

mengetahui keefektifan program berjalan dalam rangka pelayanan kesehatan

baik di dalam maupun di luar gedung.


B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Laporan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan pada usia

sasaran Anak Usia Sekolah dan Remaja yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Cicurug Kabupaten Sukabumi pada tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk memaparkan hasil kegiatan penjaringan kesehatan pada

tingkat pendidikan SD/MI yang berada di wilayah kerja Puskesmas

Cicurug Kabupaten Sukabumi pada tahun 2021.

b. Untuk memaparkan hasil kegiatan penjaringan kesehatan pada

tingkat pendidikan SMP/MTs yang berada di wilayah kerja

Puskesmas Cicurug Kabupaten Sukabumi pada tahun 2021.

c. Untuk memaparkan hasil kegiatan penjaringan kesehatan pada

tingkat pendidikan SMA/MA/SMK yang berada di wilayah kerja

Puskesmas Cicurug Kabupaten Sukabumi pada tahun 2021.

d. Untuk memaparkan hasil kegiatan penjaringan kesehatan pada

tingkat pendidikan Sekolah Luar Biasa yang berada di wilayah

kerja Puskesmas Cicurug Kabupaten Sukabumi pada tahun 2021.

e. Untuk menjelaskan tingkat kunjungan anak usia sekolah dan remaja

tahun 2021 di UPTD Puskesmas Cicurug

f. Untuk menjelaskan setiap kegiatan yang dilakukan di dalam

Program Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) selama tahun

2021 sebagai upaya Preventif dan Rehabilitatif.


g. Untuk menjelaskan setiap kegiatan yang dilakukan melalui Program

Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja di masa Pandemi Covid-

19

h. Sebagai dokumentasi tertulis atas pertanggungjawaban penggunaan

dana yang bersumber dari Biaya Operasional Kesehatan (BOK)

tahun 2021 program UKS.

C. Kegunaan Hasil Laporan

laporan ini diharapkan memberi manfaat bagi:

1. UPTD Puskesmas Cicurug

Diharapkan hasil laporan ini mampu memberikan perkembangan yang

positif bagi pelaporan tahunan dari seluruh kegiatan pelayanan

kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Cicurug.

2. Programer Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM)

Sebagai pengalaman langsung dari seluruh kegiatan pelayanan

kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung, diharapkan laporan

tahunan program AUSREM ini mampu menjadikan bahan

pertimbangan maupun acuan untuk memberikan layanan kesehatan

yang lebih maksimal kepada masyrakat di masa yang akan datang.


BAB II

DATA DEMOGRAFIS PUSKESMAS CICURUG

A. KEADAAN UMUM WILAYAH

1. Kondisi Geografis

Puskesmas Cicurug berdiri sejak tahun 1972 yang memberikan

pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat Kecamatan Cicurug.

Puskesmas Cicurug terletak di Jalan Siliwangi No.113 Kelurahan

Cicurug Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Kode Pos 43359.

Puskesmas Cicurug berada di wilayah kerja Kecamatan Cicurugyang

merupakan Kecamatan yang berjarak kurang lebih 35 KM dari ibu

kota Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah kerja 3156,95 KM2

yang terdiri dari 50% dataran gelombang dan 35% dataran bukitserta

ketinggian 600 - 800 m dari permukaan laut.

Wilayah kerja Puskesmas Cicurug mencakup 1 Kelurahan dan 7 Desa

yaitu Kelurahan Cicurug, Desa Nyangkowek, Benda, Pasawahan,

Kutajaya, Purwasari, Nangerang dan Desa Tenjoayu. Batas wilayah

kerja Puskesmas Cicurug :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Cigombong, lintas batas

dengan Kabupaten Bogor.

b. Sebelah Selatan : Kecamatan Parungkuda

c. Sebelah Timur : Kecamatan Cidahu

d. Sebelah Barat : Kecamatan Ciambar


Puskesmas Cicurug memiliki luas tanah 356 m.Alamat: Jalan

Siliwangi No.113 Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi (0266)

6725183puskesmascicurug1@gmail.com

Pembangunan Puskesmas Cicurug sejak Tahun 1972 hingga Tahun

2018 mengalami pengembangan yang cukup signifikan dari

pembangunan fasilitas fisik baik Puskesmas induk maupun jaringan

Puskesmas yaitu Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Desa.

Pembangunan fisik pertama pada pertengahan Tahun 1972 dan

pembangunan fisik yang terkini dengan renovasi secara total pada

Tahun 2014. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan terhadap masyarakat sekitar yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Cicurug maupun luar wilayah.

Puskesmas Cicurug dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan

di wilayah kerja menambah jaringan dengan pembangunan Pos

kesehatan desa di Desa Nyangkowek Tahun 2018. Selain itu ada

renovasi pembangunan fisik pada Puskesmas Pembantu di Desa Benda

dan Desa Pasawahan. Gedung Puskesmas dan luas tanah terdiri dari

a. Puskesmas induk, terletak di Jalan Siliwangi No. 113 dengan

luas tanah 356 m

b. Puskesmas Cicurug memiliki 2 Puskesmas Pembantu yaitu:

1) Puskesmas Pembantu Pasawahan terletak di Desa Pasawahan

2) Puskesmas Pembantu Manggis terletak di Desa Benda


Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cicurug

Letak UPT Puskesmas Cicurug sangat strategis, dan mudah dicapai

oleh kendaraan, terutama kendaraan umum dimana banyak trayek

angkutan Kabupaten Sukabumi maupun Kabupaten Bogor yang

melewatinya.Tepatnya di pinggir jalan Kabupaten Sukabumi dan pintu

gerbang dari Kabupaten Sukabumi yang berbatas dengan Kabupaten

Bogor.

Jarak terjauh wilayah kerja ke puskesmas sekitar 10 km dengan waktu

tempuh sekitar 30 menit dengan kendaraan baik roda dua maupun roda

empat.

2. Kondisi Geologis

Secara umum geologi terdiri dari tanah, pasir dan kerikil.


3. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di wilayah kerja UPT Puskesmas Cicurug sebagian

besar digunakan untuk pemukiman, selain itu juga digunakan untuk

perkantoran, peribadatan, pasar, taman, lapangan olahraga, rumah

makan, hotel dan stasiun serta perlintasan kereta api. Dan ada area

pertanian, perkebunan dan peternakan yang dikelola oleh masyarakat

sekitar.

4. Hidrologi

Sumber air yang digunakan masyarakat wilayah kerja UPT

Puskesmas Cicurug berasal dari Pipa PAM, Sumur Pompa listrik dan

tangan,Sumur Gali, juga sungai Cibeber yang merupakan cabang dari

sungai Cisadane yang melewati wilayah kerja UPT Puskesmas

Cicurug.

5. Kebersihan dan Lingkungan Hidup

Dengan didukung sarana dan prasarana kebersihan, kebersihan

dilakukan oleh dinas kebersihan yang mengangkut sampah ke

TPA. UPT Puskesmas Cicurugpada Tahun 2018 pengelolaan sampah

medis oleh pihak ketiga dan pengelolaan sampah non medis dikelola

oleh dinas pertamanan dan kebersihan.

Lingkungan hidup secara umum relatif baik dari hasil pemantauan

kesehatan lingkungan di beberapa lokasi di wilayah kerja UPT

Puskesmas Cicurug.
Bila dilihat dari data penduduk miskin, maka dapat dipastikan

bahwa di wilayah kerja UPT Puskesmas Cicurug masih terdapat

kawasan kumuh yang tersebar. Kawasan kumuh adalah kawasan

dengan pemukiman yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan.

Kawasan kumuh di wilayah kerja UPT Puskesmas Cicurug banyak

dijumpai di lokasi tepian perlintasan kereta api (Kelurahan Cicurug,

Desa Tenjo Ayu dan Desa Benda) dan sekitar area pasar (Kelurahan

Cicurug/ RW 06).

6. Data Kependudukan

a. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Tahun 2021 wilayah binaan Puskesmas

Cicurug berdasarkan distribusi frekuensi penduduk yang ada

sebanyak 90.865 jiwa. Keadaan penduduk secara keseluruhan

berdasarkan proporsi jenis kelamin lebih banyak laki-laki

sebanyak 46.168 jiwa.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di


UPT Puskesmas Cicurug Tahun 2018

JUMLAH JUMLA
N
WILAYAH PENDUDUK H
O
L P TOTAL
1 Cicurug 6386 6197 12583
2 Nyangkowek 3970 4010 7980
3 Benda 7792 7505 15297
4 Pasawahan 5793 5449 11394
5 Purwasari 5473 5601 10800
6 Kutajaya 9588 8662 18250
7 Tenjo Ayu 4073 4380 8453
8 Nanggerang 3093 3015 6108
JUMLAH 46168 44819 90865
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan & Desa serta
BKKBD Tahun 2018
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Kelompok Umur Di UPT Puskesmas Cicurug Tahun 2018

KELOMPOK JUMLAH RASIO


NO UMUR PENDUDUK JENIS
(TAHUN) L P L+P KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0–4 1353 1112 2465 121.67
2 5–9 3824 3188 7012 119.95
3 10 – 14 4074 3430 7504 118.78
4 15 – 19 3733 3440 7173 108.52
5 20 – 24 3723 3406 7129 109.31
6 25 – 29 3847 3753 7600 102.50
7 30 – 34 3834 3924 7758 97.71
8 35 – 39 3843 3732 7575 102.97
9 40 – 44 3635 3482 7117 104.39
10 45 – 49 3688 3605 7293 102.30
11 50 - 54 2239 2513 4752 89.10
12 55 - 59 1796 2055 3851 87.40
13 60 - 64 2291 2654 4945 86.32
14 65 - 69 2143 1912 4055 112.08
15 70 - 74 733 744 1477 98.52
16 75+ 444 469 913 94.67
JUMLAH 45200 43419 88619 104.10
ANGKA BEBAN
TANGGUNGAN  
(DEPENDENCY  
RATIO)   35.93  
Sumber : Data Penduduk Kecamatan Cicurug & BBKBD Tahun 2021

Dari data di atas dapat di lihat bahwa berdasarkan jumlah

penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur, di

Wilayah Puskesmas Cicurug, golongan umur 10- 44 tahun

menempati posisi jumlah terbanyak dimana golongan umur ini

merupakan kelompok usia subur (reproduksi), ini menjadi

perhatian dari program KIA/KB dan program lainnya.

Kelompok penduduk remaja (10-19 tahun) sebesar 16.56 %


dan usia lanjut (>55 tahun) sebesar 14.33% yang memerlukan

perhatian khusus. Hal ini menjadi dasar yang kuat untuk

pengembangan Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan

Pelayanan Lansia serta PTM. Besarnya jumlah penduduk

reproduktif, menjadi latar belakang Puskesmas Cicurug

membuat program inovasi Klinik Anggrek yang memberikan

pelayanan VCT, penanganan IMS dan deteksi dini kanker

servik dan payudara dengan tes IVA dan Sadari.

Jumlah Kepala Keluarga(KK) di wilayah Puskesmas Cicurug

sebanyak 27.660 KK. Data ini berkaitan dengan pendirian

Posyandu berdasarkan KK.Idealnya1 posyandu terdiri dari 120

KK, jadi seharusnya berdasarkan jumlah KK wilayah

Puskesmas Cicurugharus memiliki 230 posyandu. Puskesmas

Cicurug memiliki Posyandu sebanyak 90 Posyandu. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat jumlah KK perdesa pada tabel di

bawah ini.
Tabel 2.3 Jumlah Kepala keluargaDi wilayah Puskesmas

Cicurug tahun 2021

No Desa Jumlah KK
1 Kelurahan Cicurug 3345
2 Desa Nyangkowek 2018
3 Desa Benda 4114
4 Desa Pasawahan 3287
5 Desa Purwasari 2349

6 Desa Tenjoayu 2662

7 Desa Kutajaya 8201

8 Desa Nanggerang 1685

Total 27.660
Sumber : Data Penduduk Pusdatin & Kecamatan Cicurug Tahun 2018

b. Mata Pencaharian Penduduk

Dari data yang di lihat dari kantor Kecamatan

Cicurugbahwa sebagian besar penduduk di wilayah Puskesmas

Cicurug bermata pencaharian Buruh yaitu 41,8 % dari jumlah

penduduk usia produktif sebanyak 56.397 jiwa usia produktif.

Dimana para petani hanya sebagian saja yang mempunyai

tanah garapan dan sisanya merupakan buruh tani, karyawan,

dagang dan PNS serta TNI/Polisi. Data mata pencaharian

penduduk yang sebagian besar (41,8 %) maka dapat dipastikan

bahwa tingkat pendapatan keluarganya juga rendah. Tingkat

ekonomi yang rendah akan berpengaruh terhadap perilaku

kesehatan yang kurang baik dan daya mampu mengakses

fasilitas kesehatan juga rendah. Untuk melakukan perubahan


perilaku masayarakat perlu keterlibatan lintas sektoral dengan

Aparat Pemerintah Tingkat Kecamatan maupun Tingkat Desa,

Dinas Sosial, Dinas P dan K serta Dinas Perindustrian. Selain

itu mendekatkan aksesbility fasilitas kesehatan dengan

mengaktifkan jaringan Puskesmas Cicurug.

c. Tingkat Pendidikan Penduduk

Sebagian besar pendidikan penduduk di wilayah Puskesmas

Cicurug adalah tamatan SD sebanyak 17.318 jiwa atau sekitar

(23%) dari jumlah jiwa di Wilayah Puskesmas Cicurug. Data

pendidikan ini berkaitan dengan perilaku kesehatan dan daya

tangkap informasi sehingga petugas kesehatan harus

menerapkan metode yang tepat dalam melakukan penyuluhan

dan penyampaian informasi.

Tingkat pendidikan Tamat SD sebesar 151 (11%), Tamat

SLTP sebesar 183 (14%), Tamat SLTA sebesar 207 (16%),

Tamat Diploma 519 (39%), dan Tamat S1 sebesar Cicurug,

bagaimana dapat memberikan pelayanan terbaik, dan

memenuhi harapan masyarakat yang menjadi pelanggannya.

d. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Rentan


Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Rentan Di

Wilayah Puskesmas Cicurug Tahun 2021

No. Kelompok Rentan Jumlah Persentase

1. Neonatus 1634 2%
2. Bayi/ 1608 2%
3. Balita 6839 8%
4. Ibu Hamil 1883 2%
5. Ibu Bersalin 1800 2%
6. Taman Kanak-Kanak 1263 1%
7. Sekolah Dasar 10.518 12%
8. SMP 6138 7%
9. SMA 4374 5%
10. Lanjut Usia 15.241 17%
Sumber: Profil Tahunan Puskesmas Cicurug 2021

Tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok rentan terbanyak

adalah umur Lanjut Usia (17%) yang diikuti oleh Anak

Sekolah Dasar (15%) dan Balita (19%). Hal ini yang menjadi

salah satu latar belakang Puskesmas Cicurugmengutamakan

keberlangsungan hidup anak dengan memperhatikan

pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu juga

Puskesmas Cicurug memberikan pelayanan yang ramah Lansia

e. Jumlah Penduduk Miskin


Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Miskin Di Wilayah Kerja
Puskesmas Cicurug Tahun 2021

Jumlah Jumlah Penduduk Persentase Keluarga Persentase


Penduduk KK Miskin Miskin
88.619 27.660 50.715 57.23 14.531 9,8
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Cicurug & BKKBD

Tahun 2021

Berdasarkan data kependudukan bahwa KK di Kecamatan

Cicurug17,11% termasuk katagori Keluarga Pra Sejahtera dan

35.42 % katagori KS I. Keseluruhan Keluarga Pra sejahtera

dan KS 1 di wilayah binaan Puskesmas Cicurug sebesar 14.531

KK (9.8%). Dapat disimpulkan bahwa angka kemiskinan di

Kecamatan Cicurug tahun 2018 masih tinggi. Kepala Keluarga

yang mendapat kartu Jaminan Kesehatan Daerah sebanyak

2314 KK dan BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak

21.489 KK. Keluarga Miskin yang menerima jaminan sebesar

61.39% dari jumlah Keluarga Miskin di wilayah kerja

Puskesmas Cicurug. Keluarga miskin yang belum mendapat

kartu BPJS sebanyak 22.36% ditangani oleh Program

Jamkesda dan Jampersal Kabupaten Sukabumi.

B. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

Suistanable Development Goals/SDGs (Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan) adalah kelanjutan dari Milenium Development

Goals/MDGs (Tujuan Pembangunan Milenium) , yang di tetapkan pada

Sidang Majelis Umum PBB ke 70 Di New York 25 September 2015.


MDGs yang terdiri 8 tujuan pokok dalam dekade terakhir, menyatukan

arah pembangunan kesehatan di Indonesia dan negara berkembang

lainnya. Serupa tetapi tak sama, SDGs terdiri dari 17 sasaran dan 169

target, dilaksanakan oleh seluruh negara anggota PBB termasuk Indonesia.

Leave No Behind (Tidak Ada Satupun Yang Tertinggal) menjadi nilai

penting yang dipegang oleh SDGs. Merinci seluruh komponen hidup

manusia sehingga semua berjalan seimbang dan bertahan lama

(berkelanjutan).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.43 Tahun 2018

Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan adalah pedoman

standar untuk menjamin tercapainya sasaran dan prioritas pembangunan

nasional bidang kesehatan, merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berhak

diperoleh setiap warga secara minimal. Pencapaian target SPM, bersama-

sama dengan program prioritas lain, menjadi indikator apakah kinerja

Kepala Daerah dinilai baik atau tidak dan sebagaimana telah di atur dalam

UU 23 Tahun 2014 maka ada konsekuensi tertentu atas tercapai/tidaknya

indikator-indikator ini.

Hasil yang telah dicapai dari peningkatan dan pembenahan di bidang

kesehatan dapat diukur dari pencapaian indikator-indikator kesehatan yang

berpengaruh kepada Indeks Pembangunan Manusia. Indikator-indikator

ini, yaitu:

1. Angka Kematian Bayi


Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR)

adalah jumlah kematian bayi di bawah usia 1 tahun pada setiap

1000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan indikator yang sensitif

terhadap ketersediaan, kualitas dan pemanfaatan pelayanan

kesehatan, terutama pelayanan perinatal. AKB juga memiliki

keterkaitan dengan pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga,

pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Angka inipun

merupakan indikator yang bermakna untuk menilai pembangunan

nasional. AKB untuk UPT Puskesmas Cicurug pada tahun 2021

adalah 6 orang

2. Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate

(MMR) menunjukkan jumlah kematian ibu karena kehamilan,

persalinan dan masa nifas pada setiap 1000 kelahiran hidup dalam

wilayah dan waktu tertentu. Angka tersebut mencerminkan status

gizi dan kesehatan ibu, keadaan sosial ekonomi, kondisi kesehatan

lingkungan serta fasilitas dan tingkat pelayanan kesehatan

antenatal, perinatal dan postpartum. AKI untuk UPT Puskesmas

Cicurug pada tahun 2021 adalah 3 orang.

3. Umur Harapan Hidup


Umur Harapan Hidup (UHH) waktu lahir (E0), merupakan salah

satu indikator derajat kesehatan yang digunakan secara luas. Angka

ini mencerminkan lamanya hidup seorang bayi baru lahir yang

menggambarkan keadaan di suatu negara. Dengan melihat UHH E 0

dan AKB, maka dapat ditentukan juga indeks mutu hidup suatu

daerah.

UHH Nasional Indonesia adalah 70.6 UHH tertinggi dari 22

Kota/Kabupaten di Jawa Barat pada tahun 2010 adalah Kabupaten

Cirebon yaitu 70,90, sedangkan Kabupaten Sukabumi masuk

dalam urutan ke 11 dengan UHH 67,76 tahun. (Data Badan Pusat

Statistik Tahun 2010).

C. DATA SARANA

1. Sarana Kesehatan

TABEL 2.6 Data Sarana Kesehatan Di Wilayah Kerja


Puskesmas Cicurug Kabupaten Sukabumi Tahun 2021

Kepemilikan
No. Fasilitas Kesehatan
Pemda Swasta Jumlah

Puskesmas DTP mampu


1 1 0 1
PONED

2 RS Tipe C 0 1 1

3 Klinik dengan Dokter Spesialis 0 1 1

4 Klinik Pratama 0 10 10

5 Dokter Praktek 0 5 5
6 Praktek Bidan Mandiri 0 14 14

7 Apotik 0 5 5

8 Optik 0 3 3

Pelayanan Kesehatan
9 0 3 3
Tradisional Empiris (Hattra)

Jumlah 1 42 43

Sumber: Data Fasilitas Pemberi pelayanan kesehatan Kecamatan Cicurug

Tahun 2021

Dengan 43 fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, Puskesmas

harus mengambil peran sebagai pembina fasilitas kesehatan tingkat

kecamatan Cicurug dengan melakukan supervisi untuk monitoring

dan evaluasi pelayanan yang telah diberikan pada tiap-tiap fasilitas.

Selain itu bekerjasama dalam mensukseskan program yang ada

seperti penurunan angka kejadian kematian ibu dan bayi serta

program yang lain di antaranya adalah penerapan DOTS dalam tata

laksana kasus TB oleh pelayanan kesehatan non pemerintah,

pelayanan VCT serta program lanjut pada penyakit kronis yang

merupakan bagian dari program PTM DAN Prolanis.

2. Sarana Pendidikan
UPT Puskesmas Cicurug terdapat 99 buah sekolah dan

10 Pesantren. Sarana pendidikan dapat dimaksimalkan perannya

dalam bidang kesehatan, seperti sosialisasi program kesehatan,

penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), penerapan lingkungan

sekolah bersih dan sehat.

Tabel 2.7 Sarana Sekolah yang ada di Wilayah Puskesmas


Cicurug Tahun 2021

No Jenis Sekolah Jumlah

1 TK/PAUD 33

2 SD/MI 41

3 SMP/MTS 17

4 SMA /MA/SMK 14

5 Pesantren 10

6 SLB 1

Sumber : Data Penduduk berdasarkan Pendidikan Kecamatan Cicurug

Tahun 2018

3. Sarana tempat Ibadah


TABEL 2.8Sarana Tempat Ibadah di Wilayah Puskesmas
Cicurug Tahun 2021

No Prasarana Ibadah Jumlah


1. Mesjid 10
2. Musholah 24
3. Gereja 4
JUMLAH 38
Sumber : Data Penduduk Kecamatan Cicurug Tahun 2018

Sarana tempat ibadah dapat di maksimalkan perannya dalam

bidang kesehatan, seperti sosialisasi program kesehatan, penerapan

Kawasan Tanpa Rokok (KTR), penerapan lingkungan bersih dan

sehat.

4. Sarana Tempat Pengolahan Makanan

Tabel 2.9Sarana Tempat Pengolahan Makanan Di Wilayah


Puskesmas Cicurug Tahun 2021

NO JENIS TPM JUMLAH

1 Makanan Jajanan 45

2 Jasa Boga 2

3 TPM Asrama/Panti/Dapur Umum 0

4 Rumah Makan/restoran 6

5 Depot Air Minum 33

  Yang Ada 80

Sumber data: Data Program Kesling Cicurug Tahun 2021


Inspeksi sanitasi, pengambilan sample makanan apabila

dibutuhkan, pembinaan terhadap pemilik rumah makan dan

pengelola pembuat makanan, pelatihan bagi penjual makanan

jajanan, pengambilan sample depot air minum adalah agenda setiap

tahun yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

maupun Puskesmas Cicurug.

5. Sarana Tempat-Tempat Umum

Tabel 2.10Sarana Tempat-Tempat Umum Di Wilayah


Puskesmas Cicurug Tahun 2021
NO JENIS TTU JUMLAH

1 RSUD/Pemerintah/ RS TNI /RS Swasta /RS Khusus 1

2 Hotel 6

3 Kolam Renang 4

4 Stasiun 1

5 TK/RA/ PAUD 32

6 Sekolah Dasar Negeri/Swasta/MI 39

7 SLTP Negeri/swasta/MTS 15

8 SLTA Negeri 1

9 SLTA Swasta/SMK Swasta/ Aliyah 12

10 Perguruan Tinggi Swasta 3


11 Pondok Pesantren 10

12 Tempat Kursus/Latihan 4

13 Masjid 10

14 Mushola 24

15 Gereja 4

16 Pasar 2

17 Puskesmas Induk 1

18 Puskesmas Pembantu 2

19 Poskesdes 2

20 Industri Besar 41

21 Industri Kecil/RT 23

22 Klinik Pratama 10

23 Apotik 5

24 Optik 3

25 Gedung Olah Raga 4

26 Rumah Sakit 1

27 Perkantoran Instansi & Dinas 12


28 Tempat Pangkas Rambut 5

29 Salon 7

30 Fitness/Sanggar Senam 3

JUMLAH 292

Sumber data: Data Program Kesling & UKK Cicurug Tahun 2021

Pada Tempat-tempat umum dilakukan inspeksi sanitasi,

pengambilan sample air, penerapan Kawasan Tanpa Rokok

(KTR) , pemeriksaan jentik di sekolah dan pembinaan Tempat-

tempat umum. Semua ini merupakan kegiatan program kesehatan

lingkungan rutin yang dilakukan setiap tahun oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Sukabumi maupun Puskesmas Cicurug.


BAB III

PEMBAHASAN KEGIATAN PROGRAM

A. Rencana Kerja Program Ausrem Tahun 2021

Table. 3.1 Rencana Kerja Program Ausrem UPTD Puskesmas Cicurug Tahun
2021

Target Penanggung Waktu Kebutuhan Sumber


NO Kegiatan Tujuan Sasaran
Sasaran Jawab Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan

1 Perjalanan Dinas pembinaan pengelola 100% Pengelola Prog. Januari, Juni, 1 org x 4 kali BOK
dalam rangka pengelola program pertemuan Ausrem Juli, pertemuan x Rp.
desiminasi program Ausrem Desember 160.000 = Rp.
informasi program 2021 640.000
Ausrem

2 Pembentukan peningkatan remaja di 1 posyandu Pengelola Prog. Januari 2021 1 org x 1 kali BOK
Posyandu Remaja derajat lingkungan terbentuk Ausrem pertemuan x Rp.
kesehatan wilayah kerja 50.000 = Rp.
remaja puskesmas 50.000 Buku
cicurug register = Rp.
20.000 ATK = Rp.
20.000

3 Pembinaan peningkatan remaja di 100% remaja Pengelola Prog. sabtu kedua 1 org x 11 kali BOK
Posyandu Remaja derajat lingkungan di wilayah Ausrem setiap bulan pertemuan x Rp.
kesehatan wilayah kerja posyandu 50.000 = Rp.
remaja puskesmas remaja 550.000
cicurug mendapatkan
pelayanan
kesehatan

4 Pemeriksaan Peningkatan 2 Sklh/Desa 100% siswa/I Pengelola Prog. Bulan Januari 2 org x 8 sekolah BOK
Berkala: Kel. derajat dg masalah kelas 4 dan 5 Ausrem 2021 x Rp. 50.000 = Rp.
Cicurug, Benda, kesehatan kesehatan SD/MI 400.000
Nyangkowek, peserta didik tertinggi mendapatkan
Purwasari pemeriksaan
berkala

5 Pemeriksaan Peningkatan 2 Sklh/Desa 100% siswa/I Pengelola Prog. Bulan 2 org x 8 sekolah BOK
Berkala: derajat dg masalah kelas 4 dan 5 Ausrem Februari 2021 x Rp. 50.000 = Rp.
Pasawahan, kesehatan kesehatan SD/MI 400.000
Kutajaya, Tenjoayu, peserta didik tertinggi mendapatkan
Nanggerang pemeriksaan
berkala

6 Pembinaan UKS dan Peningkatan 2 Sklh/Desa 10% siswa/I Pengelola Prog. Bulan Maret 2 org x 8 sekolah BOK
kader kesehatan: derajat dg masalah terlatih Ausrem 2021 x Rp. 50.000 = Rp.
Kegiatan Dokter kesehatan kesehatan menjadi 400.000
Kecil ( Kel. Cicurug, peserta didik tertinggi dokter kecil
Benda,
Nyangkowek,
Purwasari)

7 Pembinaan UKS dan Peningkatan 2 Sklh/Desa 10% siswa/I Pengelola Prog. Bulan April 2 org x 8 sekolah BOK
kader kesehatan: derajat dg masalah terlatih Ausrem 2021 x Rp. 50.000 = Rp.
Kegiatan Dokter kesehatan kesehatan menjadi 400.000
Kecil Pasawahan, peserta didik tertinggi dokter kecil
Kutajaya, Tenjoayu,
Nanggerang

8 Pembinaan Sekolah Peningkatan 1 TK, 1 SD, 1 1 sekolah di Pengelola Prog. Bulan Mei 4 org x 4 sekolah BOK
Sehat derajat SMP, 1 SMA setiap Ausrem 2021 x Rp. 50.000 = Rp.
kesehatan jenjang 800.000
lingkungan pendidikan
sekolah terbina
menjadi
sekolah
model

9 Distribusi Surat Pemerataan sekolah di wil 100% sekolah Pengelola Prog. Bulan Juli 1 org x 8 Desa x BOK
Kegiatan Informasi kerja mendapatkan Ausrem 2021 Rp. 50.000 = Rp.
Penjaringan mengenai puskesmas informasi 400.000
Kesehatan penjaringan cicurug penjaringan
kes

10 Penjaringan pemeriksaan TK/RA se-Wil 100% Peserta Pengelola Prog. Bulan Agustus 2 org x 33 sklh x BOK
kesehatan anak kesehatan Kerja Didik Baru Ausrem 2021 Rp. 50.000 = Rp.
sekolah tingkat murid baru Puskesmas mendapatkan 3.300.000
TK/RA secara dini Cicurug penjaringan

11 Penjaringan pemeriksaan SD/MI se-Wil 100% Peserta Pengelola Prog. Bulan 2 org x 39 Sklh x BOK
kesehatan anak kesehatan Kerja Didik Baru Ausrem September Rp. 50.000 = Rp.
sekolah tingkat murid baru Puskesmas mendapatkan 2021 3.900.000
SD/MI secara dini Cicurug penjaringan

12 penjaringan pemeriksaan SMP/MTs se- 100% Peserta Pengelola Prog. Bulan 2 org x 17 sklh x BOK
kesehatan tingkat kesehatan Wil Kerja Didik Baru Ausrem Oktober 2021 Rp.50.000 = Rp.
SMP/MTs murid baru Puskesmas mendapatkan 1.700.000
secara dini Cicurug penjaringan

13 penjaringan pemeriksaan SMA/MA/SMK 100% Peserta Pengelola Prog. Bulan 2 org x 14 sklh x BOK
kesehatan tingkat kesehatan se-Wil Kerja Didik Baru Ausrem Oktober 2021 Rp. 50.000 = Rp
SMA/MA/SMK murid baru Puskesmas mendapatkan 1.400.000
secara dini Cicurug penjaringan

14 Penjaringan pemeriksaan SLB di Wil 100% Peserta Pengelola Prog. Bulan 4 org X 1 Sklh x BOK
kesehatan anak kesehatan Kerja Didik Baru Ausrem November Rp. 50.000 = Rp.
sekolah SLB murid baru Puskesmas mendapatkan 2021 200.000
secara dini Cicurug penjaringan

15 Sweaping Hasil pemenuhan peserta didik 100% peserta Pengelola Prog. Bulan 1 org X 8 Desa x BOK
Penjaringan hasil baru yang didik baru Ausrem November Rp. 50.000 = Rp.
Kesehatan penjaringan belum dijaring yang belum 2021 400.000
kesehatan dijaring,
sesuai SPM terjaring
16 Pembinaan UKS dan Peningkatan Siswa/I SMPN 10% siswa/I Pengelola Prog. Bulan 2 org X 2 sklh x BOK
kader kesehatan: derajat 1 Cicurug, terlatih Ausrem November Rp. 50.000 = Rp.
kader PKPR tk SLTP kesehatan SMPN 2 menjadi 2021 200.000
peserta didik Cicurug kader PKPR

17 Pembinaan UKS dan Peningkatan Siswa/I SMAN 10% siswa/I Pengelola Prog. Bulan 2 org X 2 sklh x BOK
kader kesehatan: derajat 1 Cicurug, MA terlatih Ausrem November Rp. 50.000 = Rp.
kader PKPR tk SLTA kesehatan Attaqwa menjadi 2021 200.000
peserta didik kader PKPR

18 Pelayanan Poli pelayanan Remaja yang 20% dari Pengelola Prog. setiap hari Buku register BLUD
Kesehatan Remaja kesehatan datang jumlah Ausrem sabtu konseling = Rp.
dan konseling berobat di kunjungan 20.000 ATK = Rp.
untuk remaja Puskesmas remaja 20.000
yang datang Cicurug
berobat di
puskesmas
cicurug
B. Hasil Kegiatan Program

1. Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Baru

Table 3.2 Jumlah sasaran dan capaian penjaringan kesehatan peserta didik

baru UPTD Puskesmas Cicurug Tahun 2021

NO JENJANG JML PESERTA DIDIK %


SEKOLAH

JUMLAH   JUMLAH YG
SASARAN DIJARING
L P JML L P JML

1 SD/MI 894 919 1813 894 919 1813 100,00


2 SMP/MTs 713 774 1487 713 774 1487 100,00
3 SMA/MA/SMK 888 777 1676 888 777 1676 100,00
JUMLAH 2495 2470 4976 2495 2470 4976 100,00

Dari tabel 3.2 didapatkan data bahwa 100% sasaran penjaringan

kesehatan pada setiap jenjang pendidikan di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Cicurug terjaring 100%

a. Penilaian status gizi

Tabel 3.3 Gambaran Status Gizi Anak Usia Sekolah/Remaja di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cicurug

No Tingkat Status Gizi


Pendidikan Sanga Kurus Gemuk Obesitas Stunting
t
kurus
2 SD/MI 0 6 8 0 0

3 SMP/MTS 0 3 1 0 0

4 SMA/MA 0 1 1 1 0

JUMLAH 0 10 10 1 0
Berdasarkan table 3.3 dari hasil penjaringan kesehatan peserta didik

baru di wilayah kerja puskesmas cicurug, ditemukan, 10 anak/remaja

dengan status kurus, 10 anak/remaja dengan status gemuk dan 1

anak/remaja dengan status Obesitas.

b. Resiko Anemia

Tabel 3.4 Gambaran Resiko Anemia pada Anak Usia Sekolah/Remaja

di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cicurug

No Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin

Laki - Laki Perempua Jumlah

1 TK/RA 0 0 0

2 SD/MI 0 0 0

3 SMP/MTS 29 131 160

4 SMA/MA 74 155 229

JUMLAH 103 286 389

Dari table 3.4 ditemukan bahwa dari hasil penjaringan kesehatan peserta

didik bari ditemukan resiko anemia pada remaja di wilayah kerja

puskesmas cicurug, yaitu sebanyak 389 remaja, yang mana sebanyak 229

dialami oleh remaja putri.


c. Resiko Hipertensi

Tabel 3.5 Gambaran Resiko Hipertensi pada Anak Usia

Sekolah/Remaja Di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cicurug

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 TK/RA 0

2 SD/MI 0

3 SMP/MTS 10

4 SMA/MA 5

JUMLAH 15

Dari tabel 3.5 ditemukan bahwa dari Hasil Penjaringan Kesehatan

Peserta Didik Baru ditemukan bahwa 15 Anak Usia Sekolah/Remaja di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cicurug beresiko menderita

Hipertensi.

d. Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut

Tabel 3.6 Gambaran Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak

Usia Sekolah dan Remaja di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cicurug

No Tingkat Pendidikan Karies


1 TK/RA 609
2 SD/MI 1537
3 SMP/MTs 528

4 SMA/MA/SMK 594

JUMLAH 3268

Dari table 3.6 berdasarkan hasil penjaringan kesehatan peserta didik baru

di wilayah kerja puskesmas cicurug ditemukan bahwa sebanyak 3268

siswa mengalami karies gigi.

e. Masalahan Kesehatan Telinga/Pendengaran

Tabel 3.7 Gambaran Masalah Kesehatan Telinga/Pendengaran di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Cicurug

NO Jenjang TELINGA/PENDENGARAN
Pendidikan INFEKSI SERUMEN GANGGUAN
PENDENGARAN

1 TK/RA 0 12 0
2 SD/MI 21 1152 0
3 SMP/MTs 0 0 0
4 SMA/MA/SMK 0 0 0
Jumlah 21 1152 0

Dari tabel 3.7 ditemukan dari hasil penjaringan kesehatan peserta didik

baru di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cicurug bahwa sebanyak 21

siswa mengalami masalah infeksi dan 1152 siswa mengalami penumpukan

serumen.
f. Resiko Berhubungan dengan Gaya Hidup

Tabel 3.8 Gambaran Resiko Berhubungan dengan Gaya Hidup pada Anak

Usia Sekolah dan Remaja Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cicurug

NO Jenjang Pendidikan Risiko Berhubungan

Dengan Gaya Hidup

1 TK/RA
0

2 SD/MI
0

3 SMP/MTs
161

4 SMA/MA/SMK
71

Jumlah 232

Dari tabel 3.8 dari hasil penjaringan kesehatan peserta didik baru

ditemukan bahwa sebanyak 161 siswa SMP mengalami Risiko

Berhubungan dengan Gaya Hidup dan 71 siswa SMA mengalami Risiko

berhubungan dengan Gaya Hidup yang berkaitan dengan resiko merokok

dan Napza dari lingkungan sekitar tempat siswa tinggal.


g. Gangguan Kesehatan Reproduksi

Tabel 3.9 Gambaran Gangguan Kesehatan Reproduksi pada Anak Usia

Sekolah dan Remaja di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cicurug

NO Jenjang Pendidikan Gangguan Kesehatan Reproduksi

1 TK/RA 0

2 SD/MI 0

3 SMP/MTs 261

4 SMA/MA/SMK 120

Jumlah 381

Dari tabel 3.9 ditemukan dari hasil penjaringan kesehatan peserta didik

baru di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cicurug bahwa sebanyak 261

siswa SMP mengalami gangguan Kesehatan Reproduksi dan sebanyak 120

Siswa SMA Mengalami gangguan Kesehatan Reproduksi yang berkaitan

dengan nyeri saat haid, haid tidak teratur dan resiko IMS.

h. Pemberian Imunisasi dan Tablet Tambah Darah


Tabel 3.10 Data Pemberian Imunisasi dan Tablet Tambah Darah pada

Anak Usia Sekolah dan Remaja di wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Cicurug

NO Jenjang Imunisasi TTD


Pendidikan

1 TK/RA 0 0
2 SD/MI 1813 0
3 SMP/MTs 0 725
4 SMA/MA/SMK 0 689
Jumlah 1813 1414

dari tabel 3.10 dari hasil penjaringan peserta didik baru ditemukan data

bahwa sebanyak 1813 siswa SD/MI mendapatkan imunisasi dan

sebanyak 725 siswa SMP dan 689 siswa SMA mendapatkan tablet

tambah darah.

2. Strata Usaha Kesehatan Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas

Cicurug

Tabel 3.11 Data Strata UKS pada setiap jenjang pendidikan di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Cicurug

No Tingkat Strata UKS JML

. Pendidikan Minima Standa Optima Paripurn

l r l a

1 TK/RA 5 14 14 0 33

2 SD/MI 9 21 9 0 39
3 SMP/MTs 6 6 5 0 17

4 SMA/MA/ 7 4 3 0 14

SMK

TOTAL 27 45 31 0 103

Dari table 3.11 dari 103 sekolah yang berada di wilayah kerja puskesmas

cicurug 27 sekolah sudah melaksanakan UKS pada strata minimal, 45

sekolah melaksanakan UKS pada strata standard dan 31 sekolah

melaksanakan UKS pada strata Optimal.

3. Kegiatan Dokter Kecil

Kegiatan dokter kecil di laksanakan di 16 SD/MI yang diikuti oleh siswa

kelas IV dan kelas V dengan berbagai materi Pendidikan Kesehatan dalam

rangka meningkatkan kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di

lingkungan sekolah, sebagai upaya preventif dan promotive yang

ditanamkan sejak dini pada peserta didik dan upaya trias UKS. Kegiatan

ini terdiri dari pemberian materi tentang: a. mengenali virus covid19 cara

penularan dan pencegahan b. pencegahan penyakit bersumber binatang. c.

belajar memakai masker yang baik dan benar dan mencuci tangan 6

langkah, Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari dan Bulan

Februari2021.

4. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja


Kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja dilaksanakan di 2

SMP/MTs dan 2 SMA/MA/SMK yang diikuti oleh perwakilan OSIS dan

Peserta Kegiatan Ekstrakulikuler dengan berbagai materi Pendidikan

Kesehatan dalam rangka meningkatkan kesadaran Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat di lingkungan sekolah, sebagai upaya preventif dan promotive

yang ditanamkan sejak dini pada peserta didik dan upaya trias UKS.

Kegiatan ini terdiri dari pemberian quesinoer tentang: a. pendidikan

kesehatan reproduksi b. masalah gizi dan anemia pada remaja c. stress

pada remaja dan seluruh remaja di wilayah kerja UPTD Puskesmas

Cicurug dilibatkan dalam kepesertaan di berbagai zoominar baik local dan

nasional Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021.

5. Pembinaan Sekolah Sehat

Tabel 3.12 Data sekolah memenuhi syarat Standar Sekolah Sehat

No Nama Sekolah Memenuhi Tidak


Syarat Memenuhi
Syarat
1. SDN 01 CICURUG 
2. SDN 02 CICURUG 
3. SDN 03 CICURUG 
4. SDN 04 CICURUG 
5. SDN LEBAK PASAR 
6. SDK BPK PENABUR 
7. SDS MARDIYUANA 
8. MI 01 CICURUG 
9. MI 02 CICURUG 
10. SDN 02 NYANGKOWEK 
11. SDN LEUWINANGGUNG 
12. SDIT NURUL JIHAD 
13. SDN BABAKAN KENCANA 
14. SDN BENDA 
15. SDN MANGGIS 
16. SDN MANGGIS HILIR 
17. SDN PAJAGAN 
18. SDS YAPISSA 
19. SDS TUNAS BANGSA `
20. SDN CIKURUTUG 
21. SDN PASAWAHAN 
22. SDN SINDANG PALAY 
23. MI CIBUNTU 
24. MI AL FITRAH 
25. SDN 01 PURWASARI 
26. SDN 02 PURWASARI 
27. SDS AINUL HAYAT 
28. SDIT AL - HUSNA 
29. SDN 01 BENTENG 
30. SDN 02 BENTENG 
31. SDN KUTA 
32. SDN PASIR PACAR 
33. SDN PANCAWATI 
34. MI NURUL FALAH 
35. SDN TENJO AYU 
36. MI TARBIYATUL FALAH 
37. SDN CIBILIK 
38. SDN KEBON KAWUNG 
39. MI NANGGERANG 
40. MI AL-AMIN 

Standar sekolah sehat ditinjau dari pelayanan kesehatan di sekolah yang

terdiri dari penjaringan kesehatan, pendidikan kesehatan, pemeriksaan

berkala, sanitasi berbasis lingkungan yang memperhatikan rasio kamar

mandi dan jumlah murid, ketersediaan air bersih di lingkungan sekolah

dan kantin sehat di sekolah.

Selain itu, pembinaan sekolah sehat di masa pandemi covid 19 ditekankan

pada penerapan protokol kesehatan di sekolah yang dilakukan kepada guru

dan staff, siswa dan pengunjung yang datang ke sekolah, dengan aspek

penilaian bagaimana cara sekolah menerapkan protokol kesehatan dan

fasilitas yang meliputi sarana dan prasana pendukung penerapan protokol

kesehatan di sekolah.
6. Data Kunjungan Anak Usia Sekolah dan Remaja dalam gedung

Tabel 3.12 Data Kunjungan Anak Usia Sekolah dan Remaja dalam

Gedung di UPTD Puskesmas Cicurug tahun 2021

NO BULAN JENIS KELAMIN/USIA Jumlah


10-14 tahun 15-19
Tahun
L P L P
1 Januari 48 51 45 50 194
2 Februari 50 62 45 62 219
3 Maret 57 60 51 60 228
4 April 62 60 62 59 243
5 Mei 64 60 61 61 246
6 Juni 53 55 51 50 209
7 Juli 15 12 12 11 50
8 Agustus 41 42 43 48 174
9 September 55 49 51 51 206
10 Oktober 51 60 50 55 216
11 November 54 62 55 57 228
12 Desember 53 60 58 61 232
    603 633 584 625 2445

Dari tabel 3.12 diatas ditemukan bahwa selama tahun 2021 jumlah

kunjungan pasien Anak Usia Sekolah dan Remaja sebanyak 2445 pasien
dengan tertinggi pada bulan Mei yaitu sebanyak 248 Pasien dan terendah

pada bulan Juli sebanyak 50 Pasien, di poli rawat jalan UPTD Puskesmas

Cicurug.

D. Identifikasi Masalah

Manusia Metode Dana


Belum tersedianya
Nakes belum Nakes kurang
dana untuk
terlatih melakukan memahami format
pemeriksaan berkala
penjaringan penjaringan yang
tersedia Masalah:

Frekuensi pembinaan
nakes kurang
Terbatasnya alat Lingkungan sekolah
pemeriksaan tidak mendukung
kesehatan atau untuk kegiatan UKS
konseling

Lingkungan
Sarana/Alat

E. Evaluasi Kegiatan

No Masalah U S G TOTAL

Pengetahuan & Pemahaman petugas 5 5 3 13


1 pelaksana penjaringan kesehatan dan
pelayanan kesehatan anak dan remaja kurang

Sarana alat pemeriksaan kesehatan untuk 4 4 4 12


2
anak dan remaja kurang memadai

Belum maksimalnya dukungan lintas 4 4 3 11


program dan lintas sektoral dalam
3
mewujudkan lingkungan sekolah sehat ber
PHBS

4 Dana yang tersedia belum mampu 3 3 3 9


menjangkau seluruh kebutuhan program

BAB IV

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2022

A. Rencana Usulan Kegiatan Program Anak Usia Sekolah dan Remaja

Target Penanggung Waktu Kebutuhan Sumber


NO Kegiatan Tujuan Sasaran
Sasaran Jawab Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan

1 Desiminasi pembinaan pengelola 100% Pengelola Januari, Gol 2 = 1 BOK


Informasi pengelola program pertemuan Prog. Ausrem Juni, Juli, org x 4 kl x
Program program Ausrem Desember Rp 160.000
Ausrem 2021 = Rp
640.000

2 Pembinaan peningkatan remaja di 100% remaja Pengelola rabu 1 org x 1 BOK


Posyandu derajat lingkungan di wilayah Prog. Ausrem pertama pyd x 12 kl
Remaja kesehatan wilayah kerja posyandu setiap bulan x Rp
remaja puskesmas remaja 50.000 =
cicurug mendapatkan Rp 550.000
pelayanan
kesehatan

3 Pelayanan Poli pelayanan Remaja yang 20% dari Pengelola setiap hari ATK= Rp. BLUD
Kesehatan kesehatan datang jumlah Prog. Ausrem sabtu 2.691.000
Remaja dan konseling berobat di kunjungan
untuk remaja Puskesmas remaja
yang datang Cicurug
berobat di
puskesmas
cicurug
4 Penjaringan Deteksi Dini SD/MI se-Wil 100% siswa/I Pengelola Bulan 2 org x 40 BOK
Kesehatan Kesehatan Kerja kelas 4 dan 5 Prog. Ausrem Januari Sklh x Rp.
anak sekolah Anak Sekolah Puskesmas SD/MI 2021 50.000 =
tk SD tahun tahun 2021 Cicurug mendapatkan Rp.
2021 terdampak pemeriksaan 4.000.000
PSBB berkala

5 penjaringan Deteksi Dini SMP/MTs, 100% siswa/I Pengelola Bulan 2 org x 32 BOK
kesehatan Kesehatan SMA/MA/SM kelas 4 dan 5 Prog. Ausrem Februari sekolah x
tingkat Anak Sekolah K se-Wil Kerja SD/MI 2021 Rp. 50.000
SMP/MTs, tahun 2021 Puskesmas mendapatkan = Rp.
SMA/MA/SMK terdampak Cicurug pemeriksaan 3.200.000
PSBB berkala

6 Pembinaan Peningkatan 2 sekolah 10% siswa/I Pengelola Bulan Maret 2 org x 16 BOK
UKS dan kader derajat setiap desa terlatih Prog. Ausrem 2021 sekolah x
kesehatan: kesehatan menjadi Rp. 50.000
Kegiatan peserta didik dokter kecil = Rp.
Dokter Kecil 1.600.000

7 Pembinaan Peningkatan 2 sekolah 10% siswa/I Pengelola Bulan April 2 org x 16 BOK
UKS dan kader derajat setiap desa terlatih Prog. Ausrem 2021 sekolah x
kesehatan: kesehatan menjadi Rp. 50.000
kader PKPR tk peserta didik dokter kecil = Rp.
SLTP 1.600.000

8 Pembinaan Peningkatan 1 SD, 1 SMP, 1 1 sekolah di Pengelola Bulan Mei 4 org x 3 BOK
Sekolah Sehat derajat SMA setiap Prog. Ausrem 2021 sekolah x
kesehatan jenjang Rp. 50.000
lingkungan pendidikan = Rp.
sekolah terbina 600.000
menjadi
sekolah
model

9 Distribusi Surat Pemerataan sekolah di wil 100% sekolah Pengelola Bulan Juli 1 org x 8 BOK
Kegiatan Informasi kerja mendapatkan Prog. Ausrem 2021 Desa x
Penjaringan mengenai puskesmas informasi 50.000 =
Kesehatan penjaringan cicurug penjaringan Rp.
kes 400.000

10 Penjaringan pemeriksaan SD/MI se-Wil 100% Peserta Pengelola Bulan 2 org x 40 BOK
kesehatan kesehatan Kerja Didik Baru Prog. Ausrem Agustus Sklh x Rp.
anak sekolah murid baru Puskesmas mendapatkan 2021 50.000 =
tingkat SD/MI secara dini Cicurug penjaringan Rp.
4.000.000

11 penjaringan pemeriksaan SMP/MTs se- 100% Peserta Pengelola Bulan 2 org x 17 BOK
kesehatan kesehatan Wil Kerja Didik Baru Prog. Ausrem September sklh x
tingkat murid baru Puskesmas mendapatkan 2021 Rp.50.000
SMP/MTs secara dini Cicurug penjaringan = Rp.
1.700.000

12 penjaringan pemeriksaan SMA/MA/ 100% Peserta Pengelola Bulan 2 org x 15 BOK


kesehatan kesehatan SMK se-Wil Didik Baru Prog. Ausrem Oktober sklh x Rp.
tingkat murid baru Kerja mendapatkan 2021 50.000 =
SMA/MA/SMK secara dini Puskesmas penjaringan Rp
Cicurug 1.500.000
13 Penjaringan pemeriksaan SLB di Wil 100% Peserta Pengelola Bulan 4 org X 1 BOK
kesehatan kesehatan Kerja Didik Baru Prog. Ausrem November Sklh x Rp.
anak sekolah murid baru Puskesmas mendapatkan 2021 50.000 =
SLB secara dini Cicurug penjaringan Rp.
200.000

14 Sweaping Hasil pemenuhan peserta didik 100% peserta Pengelola Bulan 3 org X 8 BOK
Penjaringan hasil baru yang didik baru Prog. Ausrem November Desa x Rp.
Kesehatan penjaringan belum dijaring yang belum 2021 50.000 =
kesehatan dijaring, Rp.
sesuai SPM terjaring 1.200.000

15 Membuat laporan hasil programer 100% laporan Pengelola Desember ATK= Rp. BLUD
Laporan kegiatan Ausrem, PJ dibuat dan Prog. Ausrem 2021 2.691.000
Tahunan selama tahun UKM, PJ UKP, disatukan
2021 bag sistem dalam
informasi laporan
puskesmas tahunan

B. Rencana Kolaborasi Lintas Program

Sebagai bahan Rencana Tindak Lanjut penanganan masalah yang

ditemukan pada tahun 2021 programer mengusulkan beberapa kegiatan

kolaborasi dengan program lain di UPTD Puskesmas Cicurug:

1. Tingginya angka obesitas pada anak usia sekolah dan remaja perlu

dilakukan upaya monitoring ataupun skrining gizi lebih lanjut untuk

mencegah timbulnya resiko obesitas di kemudian hari, perlu

diadakannya penyuluhan di tingkat sekolah yang bias berkolaborasi

dengan programmer Gizi

2. Tingginya angka karies pada jenjang pendidikan SD/MI perlu

dilakukan upaya pencegahan lebih lanjut yang bias dikolaborasikan

dengan program UKGS/UKGM dengan melakukan beberapa kegiatan

penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, sikat gigi masal ataupun

skrining kesehatan gigi dan mulut.


3. Petugas tidak mampu melakukan pemeriksaan visus pada sasaran

sehingga tidak ditemukan permasalahan pada indera penglihatan perlu

dilakukan kolaborasi dengan program kesehatan indera tentang

skrining kesehatan mata.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Dalam perjalanan seluruh kegiatan Program Usaha Kesehatan Sekolah

ditemukan banyak sekali kendala baik dari sisi internal maupun

eksternal, kekurangan Sumber Daya Manusia dan kualitas peralatan

kesehatan yang digunakan belumlah mampu mendukung sepenuhnya

pada setiap kegiatan yang dilaksanakan.

2. Sinkronisasi data antara lintas sektoral masih menjadi kendala yang

cukup berarti, di mana sering kali ditemukan ketidaksesuaian data

antara hasil temuan tim Ausrem dan dinas terkait yang berhubungan

dengan kondisi Anak Usia Sekolah.

3. Kegiatan Program Usaha Kesehatan Sekolah masih berkisar pada

upaya preventif sebatas penjaringan kesehatan, yang mana diperlukan

tindakan yang lebih nyata demi tercapainya derajat kesehatan Anak

Usia Sekolah dan Remaja yang lebih baik.


4. Sistem rujukan dari hasil temuan tim penjaringan kesehatan di

lapangan belum berjalan dengann cukup baik, sebagai upaya

rehabilitatif dibutuhkan upaya peningkatan alur rujukan baik di

lingkungan pendidikan maupun pelayanan di dalam gedung

puskesmas.

B. SARAN

1. Dibutuhkan pelatihan, bimbingan tekhnis dari dinas terkait untuk

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam berbagai kegiatan

yang dilaksanakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah

2. Perlunya direncanakan kegiatan pembinaan Sekolah Sehat,

pembentukan kader PKPR, pembentukan Dokter Kecil, taman obat di

lingkungan sekolah sebagai upaya preventif dalam peningkatan derajat

kesehatan Anak Usia Sekolah.

3. Terbentuknya sinergisitas antara lintas sektoral sehingga tercapainya

keakuratan data, untuk mengurangi ketimpangan yang terjadi antara

data internal dan temuan di lapangan demi tercapainya target dan

sasaran setiap kegiatan yang maksimal.


LAMPIRAN – LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai