Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KELUARGA BINAAN

PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

RW 06 KELURAHAN LEMBAH SARI

KECAMATAN RUMBAI TIMUR KOTA PEKANBARU

‘’ASUHAN PADA REMAJA UPAYAH PENGURANGAN NYERI


DISMENORE PADA SAAT HAID KEPADA NY.L ”

Dosen Pembimbing : Intan Widya Sari, M.Keb

Disusun Oleh :

Amanda Putri Zulianty

20101033

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PROGRAM


STUDI PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI FAKULTASKESEHATAN
UNIVERSITAS HANGTUAH PEKANBARU

TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : ASUHAN PADA REMAJA UPAYAH PENGURANGAN


NYERI DISMENORE PADA SAAT HAID KEPADA NY.L

Nama Mahasiswa : Amanda Putri Zulianty

Nama KK Binaa : Ny.S

Alamat : jln.Perumahan mahkota indah

Waktu : 12 Juni- 2 juli 2022

Pekanbaru, 25 Juni 2022

Mengetahui,

Pembimbing Mahasiswa

Intan Widya Sari SST, M.Keb Amanda Putri Zulianty


NIDN 1001088506 Nim. 20101035

Ketua Prodi

Juli Selvi Yanti, SST, M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah Yang Tuhan Maha Esa
atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kebidanan Komunitas di wilayah RT 03 RW 06 Kelurahan Lembah Sari Kecamatan
Rumbai Timur Pekanbaru.

Dalam penulisan laporan ini, penulis mendapat dukungan dan arahan dari
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada yang
terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Syafrani, M. Si selaku rektor Universitas Hang Tuah Pekanbaru

2. Ibu Ns. Lita, M. Kep selaku wakil Rektor Universitas Hang Tuah Pekanbaru

3. Ibu dr. Aldiga Riernarti Abidin, M, KM, selaku wakil Rektor II Universitas Hang
Tuah Pekanbaru

4. Ibu Yesica Devis, S. I.Kom selaku wakil rektor III, Universitas Hang Tuah Pekanbaru

5. Bapak Ns. Abdurrahman Hamid, M.Kep, Sp. Kep. KOM, Selaku Dekan Fakultas
Kesehatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru

6. Ibu Juli Selvi Yanti, SST, M. Kes selaku Ketua Prodi S1 Kebidanan dan Profesi
Universitas Hang Tuah Pekanbaru

7. Seluruh dosen pembimbing Praktik Kebidanan Komunitas yang telah banyak


membantu terlaksananya pembuatan Survery Kesehatan Praktik Kebidanan Komunitas

8. Kepala Puskesmas Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru beserta staff dan jajaran

iii
9. Lurah Lembah Sari, RW 06, RT 01,RT 02, RT 03,beserta staff dan jajaran

10. Ketua RW 06 dan Ketua RT 01,RT 02,RT 03,beserta tokoh masyarakat dan kader

Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu dan
memberikan bimbingan selama pelaksanaan Praktik Kebidanan Komunitas serta dalam
penyusunan laporan ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, karenanya kami mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun unuk perbaikan dalam pelaksanaan tugas yang akan datang. Akhir kata
penulis berharap semoga laporan ini sedikitnya dapat memberikan hal yang bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan umumnya untuk para pembaca dan penulis memohon maaf
apabila ada kekeliruan dalam pembuatan laporan ini.

Pekanbaru,25 juni 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1. Latar Belakang.................................................................................................... 1

2. Tujuan ............................................................................................................... 3

A. Tujuan Umum ............................................................................................... 3

B. Tujuan Khusus............................................................................................... 3

3. Manfaat.............................................................................................................. 4

A. Bagi Mahasiswa ............................................................................................. 4

B. Bagi Masyarakat ............................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN TEORI ...................................................................................... 5

A. Remaja

1. Pengertian Remaja ........................................................................................ 9

2. Jenis-jenis Perkembangan Remaja ................................................................ 9

B. Disminore

1. Pengertian Disminore ..................................................................................11

2. Penyebab Disminore ....................................................................................11

3. Patofisiologi Disminore ...............................................................................12

v
4. Cara Mengurangi Nyeri Disminore ..............................................................13

BAB III HASIL PELAKSANAAN ............................................................................. 16

A. Pengumpulan Data Subjektif ................................................................................ 16

B. Data Objektif ....................................................................................................... 16

C. Planning ............................................................................................................... 17

D. Lembar Implementasi .......................................................................................... 18

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................ 19

BAB V PENUTUPAN ................................................................................................. 20

A. Kesimpulan.......................................................................................................... 20

B. Saran.................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 21

LAMPIRAN ................................................................................................................ 22

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Pasien.............................................................................................. 15

Tabel 2.2 Lembar implementasi .............................................................................. 15

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, Masa
remaja merupakan masa transisi yang ditandai dengan perubahan fisik,emosional dan
psikologis. Pubertas merupakan usia antara 10-19 tahun dan merupakan masa
matangnya organ reproduksi manusia, biasanya disebut dengan pubertas . Masa
pubertas merupakan masa perkembangan fisik dan mental manusia dari anak-anak
hingga dewasa. Pada remaja putri dari puting susu yang berkembang dan areola yang
membesar, pertumbuhan ketiak dan rambut kemaluan, pelebaran dan perkembangan
panggul yang cepat, tanda-tanda eksternal pubertas dapat terlihat. Rahim dan ovarium
juga sudah matang.

Dismenore merupakan rasa nyeri pada saat menstruasi pada bagian perut bawah
yang menjalar ke pinggang yang dapat di sertai sakit kepala yang berlangsung.
Dismenore idak hanya menyebabkan gangguan aktivitas, tetapi juga memiliki efek
fisik, psikologis, sosial dan ekonomi, seperti kelelahan dan amarah, dan memengaruhi
wanita di seluruh dunia.

Remaja dengan mendapat skor lebih %), penurunan perhatian putus sekolah
(80,6%). terjadi pada masa pubertas, 2-3 bulan haid pertama. Nyeri dismenore diyakini
disebabkan oleh kontraksi rahim yang disebabkan oleh rangsangan prostaglandin.
Ketika gumpalan darah atau fragmen jaringan di endometrium melewati serviks nyeri
akan semakin parah, terutama jika saluran serviks menyempit

Angka kejadian dismenore di seluruh dunia cukup tinggi. Kejadian rata-rata


dismenore pada remaja putri adalah antara 16,8% dan 81%. Di Indonesia angka
kejadian dismenore sebesar 107.673 jiwa (64,25 %) yang terdiri dari 59.671 jiwa
(54,89%) mengalami dismenore primer dan 9.496 jiwa (9,36%) mengalami dismenore
sekunder .

2. Tujuan
A. Tujuan Umum
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan
sikap ibu dan keluarga tentang imunisasi dasar pada anak balita di wilayah RT 03
Lembah sari,Rumbai Timur,Kota Pekanbaru.
B. Tujuan Khusus
`1
a.Untuk mengetahui karakteristik ibu yang memiliki anak balita (usia,
pendidikan, pekerjaan) tentang kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita

b.Untuk mengetahui hubungan sikap ibu tentang kelengkapan imunisasi dasar

c.Untuk mengetahui capaian kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita.


3. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Setelah melakukan penelitian, peneliti atau mahasiwa diharapkan lebih memahami dan
mengembangkan ilmu yang didapatkan selama pendidikan serta menambah kemampuan
untuk melakukan penelitian selanjutnya.
2. Bagi Masyarakat
Menambah informasi mengenai asuhan pengurangan nyeri disminore pada remaja
putri,serta bisa menjadi acuan untuk kehidupan yang lebih lanjut

`1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Remaja
1. Pengertian Remaja
Menurut WHO (2022) remaja merupakan fase antara masa kanak-kanak dan
dewasa dalam rentang usia antara 10 hingga 19 tahun. Sedangkan pada Peraturan
Menteri Kesehatan RI N0.25, remaja merupakan penduduk dalam rentang usia antara
10 hingga 18 tahun (Kemkes.go.id, 2018). Selain itu, Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan, rentang usia remaja ialah 10
hingga 24 tahun dan belum menikah, maka dapat diartikan remaja ialah masa
pergantian dari anak-anak menuju dewasa (Brief Notes Lembaga Demografi FEB UI,
2020).
Masa remaja merupakan tahap perkembangan psikologis yang potensial dan
rentan, dikenal dengan fase mencari jati diri, karena difase ini mereka sudah tidak bisa
dikatakan anak-anak namun juga belum bisa dikatakan sebagai golongan orang yang
sudah dewasa, dan juga pada fase ini remaja belum mampu menguasai dan
memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya (Fauzia & Rahmiaji,
2019).
Remaja memiliki beberapa tugas perkembangan salah satunya yaitu mampu
menerima keadaan fisiknya, sehingga perkembangan bagi remaja untuk bisa menerima
keadaan fisik atau citra tubuh (body image) merupakan hal yang penting untuk
memenuhi tugas perkembangannya, jika remaja tidak mampu menerima body image
yang dimiliki, dapat mempengaruhi perilaku atau tindakan sehari-hari seperti
kepercayaan diri, perilaku diet, pola makan, dan lain-lain (Ramanda et al., 2019).
2. Jenis-jenis Perkembangan Remaja
Perkembangan remaja dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu
perkembangan,perkembangan kognitif, perkembangan psikososial, dan perkembangan
fisiologis.
a. Perkembangan Kognitif
Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal pada waktu manusia
didalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir.
Kemampuan kognitif berkembang secara bertahap dan sejalan dengan
perkembangan fisik dan perkembangan syaraf-syaraf yang berada di dalam susunan
syaraf pusat atau otak.Teori utama yang menjelaskan perkembangan kognitif adalah
teori yang di susun dandikembangkan oleh Jean Piaget (1973).
`1
b. Proses Perkembangan Kognitif
Dalam perkembangan kognitif terjadi beberapa proses,yaitu
prosesasimilasi,proses akomodasi,dan proses ekuilibirum. Asimilasi adalah
proseskegiatan kognitif yang mencocokan informasi yang diterima dengan
informasiyang telah ada di dalam struktur kognitif. Akomodasi adalah proses yang
terjadidalam menggunakan informasi yang telah ada untuk memecahkan masalah
yangdi hadapi. Ekuilibrium dilakukan apabila informasi yang telah ada tidak
dapatdigunakan untuk memecahkan masalah,lalu di cari cara lain untuk
memecahkanmasalah tersebut.
c. Perkembangan kognitif menurut teori piagetian
Dalam teori piagetian terdapat 4 tahp perkembangan kognitif,yaitu
fasesensomotor yang terjadi pada usia 0-2 tahun, fase praoprasional pada usia 2-
7tahun, fase oprasional konkrit yang terjadi pada usia 7-11 tahun dan fase
oprasional formal 11 tahun sampai dewasa. Dalam teori perkembangan
piagetian,remaja termasuk tahap transisi dari penggunaan pola pikir konkrit menuju
pola pikir formal.

B. Disminore
1. Pengertian Disminore
Menstruasi merupakan hal normal terjadi disetiap bulannya, di mana
perempuan mengalami perdarahan dari vagina. Darah haid atau menstruasi ini berasal
dari lapisan rahim. Setiap bulan tubuh mempersiapkan kehamilan dengan
menghasilkan sel telur dari indung telur, prosesnya disebut ovulasi. Jika kehamilan
tidak terjadi, maka akan mengalami menstruasi (Nurin, 2020).
Dismenore atau nyeri haid merupakan nyeri yang berada diperut bawah. Nyeri haid
ini muncul sebelum dan ketika haid. Pada sebagian perempuan, dismenore ada yang
bersifat ringan, dan juga ada yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas sehari-
hari.
Nyeri haid merupakan rasa nyeri pada perut bagian bawah, nyeri ini muncul
sebelum dan saat haid. Dismenore biasanya mulai terasa dari 1-2 hari sebelum haid.
Rasa sakit dismenore biasanya karena kram berdenyut di perut yang menyebar ke
punggung hingga paha. Intensitasi nyeri ini bervariasi pada tiap perempuan dan tiap
waktunya. Dismenore kadang terasa sangat kuat tetapi singkat dan di lain waktu bisa
terasa ringan tapi bertahan dalam waktu lama. Jika rasa sakit dismenore dikeluhkan
tidak tertahankan hingga disertai dengan perdarahan yang melebihi normal, harus hati-
hati. Karena dismenore bisa saja menandakan adanya masalah di organ reproduksi

`1
pada wanita yang mengalaminya sehingga harus pergi ke dokter (Andini, 2020).
Menurut Icemi dan Wahyu ada dua macam tipe-tipe dari dismenore, yaitu:
a. Dismenore Primer
Adalah nyeri haid yang ditemukan pada alat-alat genital yang nyata. Dismenore
primer terjadi beberapa waktu setelah menarche. Dismenore primer adalah suatu
kondisi yang dihubungkan dengan siklus ovulasi (Lowdermilk, Perry dan Cashion,
2011).
b. Dismenore Sekunder
Adalah nyeri saat menstruasi yang disebabkan oleh kelainan ginekologi atau
kandungan. Pada umumnya terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 25 tahun.
Dismenore sekunder adalah nyeri menstruasi yang berkembang dari dismenore primer
yang terjadi sesudah usia 25 tahun dan penyebabnya karena kelainan pelvis (Perry,
Hockenberry, Lowdermilk dan Wilson, 2011).
2. Penyebab Disminore
Penyebab dismenore tergantung dari sifatnya, primer atau sekunder.
A. Dismenore primer
Nyeri pada dismenore primer umumnya hanya terjadi sebelum dan selama haid.
Nyeri ini disebabkan oleh zat kimia alami tubuh, yakni prostaglandin, yang
diproduksi oleh dinding rahim. Prostaglandin menyebabkan otot-otot dan pembuluh
darah rahim berkontraksi. Di hari pertama haid, kadar prostaglanding tinggi. Seiring
dengan semakin banyaknya darah haid yang keluar, kadarnya akan turun. Inilah
mengapa nyeri cenderung berkurang setelah beberapa hari pertama haid. Kadar
prostaglandin yang lebih tinggi diketahui berhubungan dengan nyeri haid yang lebih
berat.
Dismenore primer dapat mulai dirasakan segera setelah seorang gadis
mengalami haid. Pada banyak wanita dengan kondisi ini, haid menjadi tidak begitu
nyeri seiring bertambahnya usia. Dismenore tipe ini juga umumnya membaik setelah
melahirkan.
B. Dismenore sekunder
Dismenore sekunder disebabkan oleh kelainan pada organ reproduksi. Nyeri
cenderung memburuk seiring dengan waktu dan kerap berlangsung lebih lama
ketimbang dismenore primer. Nyeri bisa masih dirasakan meski haid sudah
berhenti.
Beberapa kondisi yang menyebabkan dismenore sekunder, mencakup:
a. Endometriosis.
Endometriosis terjadi ketika jaringan dinding rahim tumbuh di organ lain,
`1
seperti ovarium dan tuba falopi, di bagian belakang rahim, atau di dinding luar
kandung kemih. Sama seperti dinding rahim, jaringan ini akan terurai dan luruh
sebagai respon dari perubahan hormon. Peluruhan (perdarahan) ini dapat memicu
nyeri, khususnya di sekitar periode haid. Adhesi atau perlengketan jaringan dapat
terbentuk di area-area tempat jaringan endometriosis berada, dan menyebabkan
organ-organ saling menempel. Ini juga akan memicu nyeri.
b. Mioma rahim.
Mioma adalah pertumbuhan jaringan otot rahim baik di luar atau di dalam
rongga rahim, maupun di dalam dinding rahim itu sendiri. Mioma yang terdapat di
dalam dinding rahim dapat menyebabkan nyeri. Sedangkan bila berukuran kecil,
umumnya tidak bergejala.
c. Adenomiosis.
Ini adalah kelainan ketika jaringan dinding rahim tumbuh di dalam lapisan
otot rahim. Kondisi ini lebih umum ditemukan pada wanita yang lebih tua dan
sudah pernah melahirkan.
3. Patofisiologi Disminore
1) Patofisiologi dismenorea primer
Peningkat rasa nyeri saat ini yang paling dipercaya pada dismenorea
primer adalah prostaglandin dan leukotrien.Dismenorea primer pada dasarnya
memang berhubungan dengan prostaglandin endometrial dan leukotrien. Proses
ovulasi terjadi sebagai respon peningkatan produksi progesteron,asam lemak akan
meningkat dalam fosfolipid membran sel. Asam arakidonat dan asam lemak
omega-7 lainnya kemudian akan dilepaskan dan memulai suatu aliran mekanisme
prostaglandin dan leukotrien dalam uterus. Berakibat pada termediasinya respons
inflamasi, tegang saat menstruasi (menstrual cramps), dan molimina menstruasi
lainnya.
Hasil metabolisme asam arakidonat adalah prostaglandin (PG) F2- alfa,
yang merupakan suatu siklooksigenase (COX) yang mengakibatkan hipertonus dan
vasokonstriksi pada miometrium sehingga terjadi iskemia dan nyeri menstruasi.
Selain PGF2-alfa juga terdapat PGE-2 yang turut serta menyebabkan dismenorea
primer. Peningkatan level PGF2-alfa dan PGE-2 jelas akan meningkatkan rasa
nyeri pada dismenorea primer juga.
Peran leukotrien dalam terjadinya dismenorea primer adalah
meningkatkan sensitivitas serabut saraf nyeri uterus. Peningkatan leukotrien tidak
hanya pada remaja putri tetapi juga ditemukan pada wanita dewasa. Peranan
prostaglandin dan leukotrien ini memang belum dapat dijelaskan secara detail dan
`1
memang memerlukan penelitian lebih lanjut.
Terjadi kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga
menyebabkan vasopasme dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia
dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat
menstruasi selama dismenorea.
2) Patofisiologi dismenorea sekunder
Mekanisme patologik pada dismenorea sekunder adalah disebabkan oleh
beberapa penyakit yang berhubungan dengan reproduksi wanita. Dismenorea
sekunder sering terjadi akibat fibroid uterus, endometriosis, adenomiosis, dan
penyakit tulang panggul (pelvis) lainnya.
4. Penatalaksanaan/Cara Mengurangi Nyeri Disminore
Penatalaksanaan/penanganan dismenore terbagi menjadi dua tindakan yaitu
secara farmakologi dan non-farmakologi menurut yaitu:
a. Tindakan Farmakologi
1) Pemberian obat analgetik
Obat-obat analgetik paten yang beredar untuk mengobati nyeri haid yaitu:
novalgin, ibuprofen, asetaminofen
2) Terapi dengan Non-Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID)
Obat yang termasuk dalam golongan NSAID adalah ibuprofen,
indomestein, dan naproksen. Pengobatan hendaknya diberikan 1-3 hari sebelum
haid, dan pada hari pertama haid
b. Tindakan Non-Farmakologi
1) Kompres hangat
Suhu panas dapat meminimalkan ketegangan otot. Nyeri akan berkurang
setelah otot rileks. Kompres hangat dapat dilakukan dengan menggunakan
handuk atau botol yang diisi air hangat. Pengompresan dapat dilakukan pada
daerah yang terasa kram seperti pada perut atau pinggang bagian belakang.
2) Olahraga
Berolahraga secara teratur dapat mengurangi stres yang timbul ketika PMS
(Pre Menstruasi Sindrom) atau saat menstruasi. Berolahraga juga dapat
meningkatkan produksi hormon endorpfin otak yang berguna sebagai penawar
rasa sakit yang alami dalam tubuh.
3) Relaksasi
Relaksasi merupakan metode alami dalam mengatasi nyeri. Relaksasi yang
dapat dilakukan yaitu dengan menenangkan pikiran kemudian menarik nafas
dalam selama lima detik melalui hidung dan dapat dihembuskan perlahan-
`1
lahan melalui mulut. Tubuh akan menghentikan produksi hormon adrenalin
dan hormon-hormon yang menyebabkan stres dalam kondisi rileks.
4) Minum air putih
Minum air putih delapan gelas sehari mampu mengurangi rasa nyeri saat
menstruasi. Minum air putih dapat mencegah pengumpulan darah dan
melancarkan peredaran darah.
5) Melakukan akupuntur dan akupresur
Tujuannya adalah menyeimbangkan hormone yang berlebih karena
dismenore merupakan nyeri yang berhubungan dengan ketidakseimbangan
hormon.

`1
BAB III
HASIL PELAKSANAAN

I. Pengumpulan Data

FORMAT PENGKAJIAN PADA REMAJA


Tgl Pengkajian : 20 juni 2023 Dikaji Oleh : Amanda Putri Z
Pukul : 14.00 wib Tempat : Rumah NY.L

Identitas /Biodata
Nama : Livia Putri Yardana
Umur : 14 tahun
Suku /Kebangsaan : Batak/Indonesia
Agama : islam
Pendidikan : SMP
Alamat Rumah : Perumahan Mahkota Indah
Telp/Hp :-

1. SUBJEKTIF :
Pasien Masuk Pada Tanggal : 20 juni 2023
1. Alasan Kunjungan Ini / Keluhan : Nyeri Haid
2. Riwayat Menstruasi
a) Menarche : 11 tahun
b) Siklus Menstruasi : 21-35 hari
c) Lama Menstruasi : 3-7 hari
d) Keluhan Pramesntruasi : Perubahan Emosi,Nyeri perut
e) Keluhan Menstruasi : Pusing,Lemas dan Nyeri perut
f) Haid terakhir : 19 mei
3. Imunisasi
a) Imunisasi TT :-
b) Imunisasi Covid 19 : Ya
4. Riwayat yang berhubungandengan masalah gangguan kespro :-
5. Kebiasaan Buruk Remaja :
a) Merokok : tidak
b) Minum Alkohol : tidak
c) Narkoba : tidak
d) Kebiasaan lainnya : -
6. Riwayat Seksualitas :
a) Pernah melakukan hub seks : tidak
b) Keluhan : tidak ada
7. Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga : tidak ada
8. Data Psikologi dan spriritual : tidak ada
Kegiatan Spriritual diikuti : tidak ada
Keluhan Psikologi : tidak ada
9. Riwayat Sosial Budaya :
Peran Remaja : tidak ada
Dukungan : tidak ada
`1
Budaya : tidak ada

10. Riwayat terapi khusus :


a) Kortikosteroid :-
b) Rehabilitasi narkotika :-
c) Lainya : -
11. Pemenuhan Kebutuhan sehari – hari
a) Kebutuhannutrisi
- Pola Makan : 3X Sehari
- Diet Khusus : tidak ada
b) KebutuhanEliminasi : cukup
c) KebutuhanIstirahat : cukup
d) Aktifitas rutin yang dilakukan : olahraga

2. OBJEKTIF
KeadaanUmum : Baik
Kesadaran : Baik
Tanda Vital :
a) Tekanan Darah :110/80 MmHg
b) Denyut Nadi :80x/Menit
c) Pernapasan :21
d) Suhu :36,5 C
BB : 60 kg
Tinggi Badan :160 cm
IMT :-
LILA : 28 cm
Pemeriksaan Fisik
 Kepala dan wajah : baik
Kulit Wajah : baik
 Mata : baik
Sklera : baik
Konjungtiva : baik
 Leher : baik
 Payudara : baik
Areola : baik
Puting Susu : baik
Benjolan Massa : -
 Abdomen
Bekas Luka Operasi : -
 Extremitas
Refleks Patella Kanan/kiri :-
3. ASSASMENT :
Remaja atau Ny.L mengalami nyeri haid atau disminore pada perut bagian bawah
sebelum dan selama haid.

4. PLAN
1) Memberikan edukasi tentang pengertian disminore
2) Memberikan penyuluhan tentang pengurangan nyeri haid
3) Memberikan penyuluhan tentang menjaga kebersihan daerah reproduksi selama
`1
haid.
4) Memberikan tips memilih pembalut yang tepat.

5. LEMBAR IMPLEMENTASI

Tanggal/ Paraf bidan


Kegiatan
waktu pelaksanaan

24 juni 2023
1) Memberikan edukasi tentang pengertian disminore
2) Memberikan penyuluhan tentang pengurangan nyeri
haid
3) Memberikan penyuluhan tentang menjaga kebersihan
daerah reproduksi selama haid.
4) Memberikan tips memilih pembalut yang tepat.

`1
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pengumpulan data subjektif ditemukan nyeri haid atau disminore pada remaja
usia 14 tahun.gejala utama disminoreadalah kram perut bagian bawah.gejala ini hal yang
normal dan tidak perlu terlalu dikahwatirkan.seiring bertambahnya usia disminore akan
menghilang secara bertahap.
Meski jarang menimbulkan komplikasi,gejala disminore dapat mengganggu
aktivitas sehari hari.dimana pada saat haid remaja akan merasakan nyeri perut atau kram
pada perut bagian bawah,payudara terasa kencang dan sakit saat terkena baju,punggung
dan pinggang terasa nyeri,serta kadang juga mengalami sakit kepala.
Akibatnya tak jarang remaja pada saat haid akan mengalami mood yang buruk
dimana remaja akan merasa emosi dan gampang marah,gelisah,malas beraktivitas karna
rasa nyeri yang menganggu serta kurang percaya diri dan gampang menangis karna
menahan sakit atau nyeri disminore ini.
Pada pengumpulan data objektif didapatkan berat badan panjang badan 60
kg,tinggi 160 cm , LILA 28 cm TD 110/80 MmHg Nadi 80x/menit R 21x/menit Suhu
36.5c. Menurut teori data yg didapat pada remaja tersebut normal normal saja tidak ada
permasalahan yang terjadi.
Setelah melakukan pengkajian data subjektif dan objektif penulis melakukan
pemberian informasi tentang nyeri disminore yang dialami merupakan hal yang tidak
perlu dikhawatirkan karna itu merupakan hal biasa terjadi pada saat haid namun tetap
perlu diperhatikan persentase nyeri pada saat sakit tersebut. Selain itu penulis juga
memberikan cara tentang menjaga area reproduksi saat haid dan juga mengatasi nye

`1
BAB V
PENUTUP
Setelah penulis melakukan pembinaan keluarga di wilayah RT 03 RW 06 Kelurahan
Lembah Sari pada tanggal 24 Juni 2023, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
A. Kesimpulan

1. Didapatkan remaja yang mengalami nyeri haid atau disminore.

2. Diberikan informasi dan edukasi tentang nyeri haid yang dialami.

3. Memberikan tips dan cara mengurangi rasa nyeri pada saat haid dengan non
farmakologi dan cara tradisional
4. Memberikan tips dan cara menjaga area reproduksi selama haid supaya terhindar dari
bakteri.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

a) Dapat menerapkan ilmu yang diberikan dikehidupan sehari-hari.

b) Dapat dijadikan referensi untuk pembuatan laporan keluargabinaan selanjutnya.


2. Bagi Pendidikan

a) Dapat dibaca oleh mahasiswa/mahasiswi di perpustakaan kampus Universitas Hang


Tuah Pekanbaru.

`1
DAFTAR PUSTAKA

Ariadne Bingarwati, “Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri Description Of Daughter Youth Knowledge
Levels Toward Haid Pain Handling Program Studi Diploma Iii Farmasi , Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta,”
Pp. 21–26, 2020.
Endah Kusumawardani, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Penanganan Non Farmakologi Dismenore
Primer Pada Mahasiswi Universitas Tanjungputra,” Pap. Knowl. . Towar. A Media Hist. Doc., 2016..
Martina And D. Indarsita, “Hubungan Pengetahuan Dismenore Dengan Penanganan Dismenore Pada Siswi Di Sma
Negeri 15 Medan Tahun 2019,” J. Kesehat., Vol. 7, No. 2, Pp. 1–7, 2019..

`1
LAMPIRAN

`1

Anda mungkin juga menyukai