Anda di halaman 1dari 43

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
GOLONGAN III ANGKATAN I

“OPTIMALISASI ALUR PROSES PENANGANAN PASIEN TERDUGA COVID-


19 DI UGD TRIASE UPT RSUD PALMATAK TAHUN 2021”

DI SUSUN OLEH
NAMA : dr. ERINA UTAMI
NIP :198902232020122007

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
TAHUN 2021

“OPTIMALISASI ALUR PROSES PENANGANAN PASIEN TERDUGA COVID


19 DI TRIASE UGD UPT RSUD PALMATAK TAHUN 2021”

NAMA : dr. ERINA UTAMI


NIP 198902232020122007
PANGKAT / GOLONGAN : Penata Muda Tk.I / III.b
JABATAN : Dokter Umum
UNIT KERJA / INSTANSI : UPT RSUD PALMATAK

Disampaikan pada seminar Rancangan Aktualisasi


Hari/ Tanggal : Senin , 4 Oktober 2021
Tempat : BAPELKES BATAM,KEMENKES RI

Menyetujui,

Coach Mentor

drg. RISA, MARS drg. WINDRA AGUS YULIANTO,Sp. KGA


NIP. 19690920 2200012 2 002 NIP.19820828 201101 1 003

ii
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih indah dan pantas terucap selain Alhamdulillah hanya
milik Allah swt karena hanya dengan rahmat, karunia dan petunjuk-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan rangkaian kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam bentuk RANCANGAN AKTUALISASI.
Shalawat dan salam tercurah kepada junjungan Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan
para pengikut sunnahnya hingga hari kiamat.
Penulisan Rancangan Aktualisasi ini merupakan salah satu tugas Diklat
Prajabatan Golongan III Angkatan I. Dalam laporan ini terdapat berbagai kegiatan ang
telah penulis lakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi atau biasa disingkat “ANEKA”.
Penulisan Rancangan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Abdul Haris, SH selaku Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas yang telah
memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti prajabatan di Bapelkes
Batam.
2. Bapak Wan Zuhendra selaku Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas yang
telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti prajabatan di
Bapelkes Batam.
3. Bapak Asep Zaenal Mustofa, SKM, M. Epid selaku kepala Balai Pelatihan
Kesehatan Batam yang telah memberikan pelayanan yang baik selama peserta
mengikuti rangkaian proses latihan dasar
4. Ibu drg. RISA, MARS selaku Kepala Bidang sekaligus sebagai Coach yang telah
meluangkan banyak waktu dan kesempatan untuk memberikan bimbingan, arahan
dan masukan sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

iii
5. Bapak drg.Windra Agus Yulianto Sp, KGA selaku Mentor sekaligus Direktur RSUD
Palmatak yang bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam
mengangkat isu terpilih dalam instansi yang bapak pimpin.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan bimbingan sehingga
proses prajabatan dan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini berjalan lancar.
7. Segenap panitia dan pengasuh yang telah membimbing dan melatih kami selama
menjadi peserta diklat prajabatan.
8. Rekan-rekan diklat prajabatan golongan III yang telah sama sama melaksanakan
Latsar Aparatur Sipil Negara (ASN). Saling berbagi banyak informasi dan
pengalaman sehingga aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini dapat berjalan lancar.
Akhirnya terimakasih khusus penulis persembahkan kepada suami tercinta dr.
Rizki Oktavian dan anak-anak terkasih Alesha Qiena Rizki dan Adinda Qirana Rizki
yang telah mendampingi penulis di sela-sela waktunya memberikan bantuan serta
dorongan motivasi, juga kedua orang tua penulis yang telah membesarkan dan
memberikan pendidikan yang layak untuk penulis sampai titik ini. Serta kepada semua
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah memberi
sumbangsih penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwa Rancangan ini masih memerlukan banyak perbaikan,
olehnya itu penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan selama proses
prajabatan, aktualisasi dan penulisan laporan ini seraya mengharapkan sumbangan
pemikiran berupa saran dan kritik konstruktif untuk perbaikan selanjutnya. Semoga
Rancangan ini dapat memberikan gambaran hasil pemahaman penulis terhadap materi-
materi yang telah diberikan selama prajabatan dalam rangka aktualisasi nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN). Serta penerapannya kelak pasca prajabatan. Amin ya
Robbal Alamin.
Anambas, 20 September 2021

dr. Erina Utami

iv
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
B. ANALISIS ISU ...............................................................................................7
C. RUMUSAN ISU .............................................................................................19
D. IDENTIFIKASI ISU ......................................................................................19
E. ANALISIS DAMPAK CORE ISU APABILA TIDAK DISELESAIKAN 20
F. LEMBAR KONFIRMASI ISU .....................................................................21
G. JUDUL AKTUALISASI ................................................................................21
BAB II RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ....... 22
A. RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................................22
B. KEGIATAN AKTUALISASI .......................................................................23
C. MATRIK REKAPITULASI HABIATUASI MATA PELATIHAN
AGENDA II ....................................................................................................30
D. JADWAL KEGIATAN .................................................................................31
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 35

v
DAFTAR TABEL

TABEL 1 Analisis Penilaian Kualitas Isu Menggunakan Metode APKL................ 17


TABEL 2 Menetukan isu prioritas Menggunakan Teknik USG .............................. 19
TABEL 3 Matrik Jenis dan Sumber Kegiatan......................................................... 22
TABEL 4 Matrik Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi ............................................ 22
TABEL 5 Rancangan Aktualisasi ............................................................................ 23
TABEL 6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi MP AGENDA II ...................... 30
TABEL 7 Jadwal Kegiatan....................................................................................... 31

vi
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 5 Momen Hand Hygine untuk pencegahan infeksi NOSOKOMIAL .. 7


GAMBAR 2 Contoh Gambar Alur Skrining UGD ................................................... 8
GAMBAR 3 Penyakit Tidak Menular ....................................................................... 10
GAMBAR 4 Penyakit Tidak Menular ....................................................................... 12
GAMBAR 5 Situasi Ruang Tunggu RSUD Palmatak .............................................. 15

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi yang terdiri dari pegawai
negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja di
instansi pemerintah. ASN memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik. Sejumlah keputusan-keputusan strategis
mulai dari perumusan hingga pelaksaanannya berpotensi memiliki dampak bagi
masyarakat luas. ASN diharapkan mampu memperbaiki manajemen
pemerintahan yang beorientasi pada pelayanan publik karena ASN tidak lagi
berorientasi melayani atasannya melainkan melayani masyarakat. Aturan ini
menempatkan ASN sebagai sebuah profesi yang bebas dari intervensi politik dan
akan menerapkan sistem karier terbuka yang mengutamakan prinsip
profesionalisme yang memiliki kompetensi, kualifikasi, kinerja, transparansi,
objektivitas serta bebas dari KKN yang berbasis pada manajemen sumber daya
manusia dan mengedepankan sistem merit menuju terwujudnya birokrasi
pemerintahan yang profesional.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara menimbang bahwa diperlukan pembangunan Aparatur Sipil Negara yang
memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pembangunan tersebut
diharapkan dapat berkontribusi positif bagi pencapaian cita-cita dan tujuan bangsa
seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945.
ASN dalam menjalankan fungsinya secara professional sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, penerapan

1
2

nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen


Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) menjadi hal yang sangat penting. Pemahaman serta
internalisasi nilai-nilai ANEKA harus ditanamkan sejak ASN menjadi calon
pegawai negeri sipil (CPNS). Salah satunya dengan cara mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ANEKA, yang akan dilaksanakan di tempat kerja. Dalam proses
membentuk ASN yang professional dan mewujudkan visi dan misi organisasi
melalui kegiatan aktualisasi, penulis bermaksud untuk mengidentifikasi,
hambatan, masalah dan literasi dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan
tanggungjawab sebagai profesi ASN khususnya sebagai dokter di UPT RSUD
Palmatak.
Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Rumah Sakit mempunyai fungsi yaitu
sebagai fasilitas pelayanan paripurna yang memberikan pelayanan penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif). Rumah sakit adalah
institusi kesehatan profesional yang pelayanannya diselenggarakan oleh dokter,
perawat dan tenaga ahli lainnya.
Pelayanan kesehatan merupakan ujung tombak dari sebuah rumah sakit.
Beberapa proses pelayanan kesehatannya yaitu yang berhubungan dengan unit
profesional kedokteran, pencegahan, manajemen penyakit, proses stabilisasi
mental, fisik, dan rohani serta tindakan perawatan.
Dalam UU no 29 tahun 2004 pasal 2 tentang praktik kedokteran
a. Nilai ilmiah adalah bahwa praktik kedokteran harus didasarkan pada ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diperoleh baik dalam pendidikan termasuk
pendidikan berkelanjutan maupun pengalaman serta etika profesi;
b. Manfaat adalah bahwa penyelenggaraan praktik kedokteran harus
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan dalam
rangka mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
c. Keadilan adalah bahwa penyelenggaraan praktik kedokteran harus mampu
memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada setiap orang dengan
biaya yang terjangkau oleh masyarakat serta pelayanan yang bermutu;
3

d. Kemanusiaan adalah bahwa dalam penyelenggaraan praktik kedokteran


memberikan perlakuan yang sama dengan tidak membedakan suku, bangsa,
agama, status sosial, dan ras;
e. Keseimbangan adalah bahwa dalam penyelenggaraan praktik kedokteran
tetap menjaga keserasian serta keselarasan antara kepentingan individu dan
masyarakat;
f. Perlindungan dan keselamatan pasien adalah bahwa penyelenggaraan
praktik kedokteran tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan semata,
tetapi harus mampu memberikan peningkatan derajat kesehatan dengan tetap
memperhatikan perlindungan dan keselamatan pasien.
Profesi Dokter adalah sebagai tenaga kesehatan yang menjadi kontak pertama
para pasien untuk menyelesaikan semua masalah kesehatannya tanpa memandang jenis
penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin. Penanganan dilakukan dengan
sedini mungkin menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien. Peran dan
tanggung jawab dokter dirumah sakit antara lain
• Mengedukasi masyarakat akan pentingnya memelihara kesehatan serta
menjalani pola hidup sehat.
• Melakukan tindakan pencegahan penyakit dan melayani konsultasi kesehatan.
• Melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis penyakit pasien dan
memberikan pengobatan yang sesuai.
• Melakukan pemeriksaan penunjang berdasarkan gejala yang tengah dialami
pasien.
• Melakukan rehabilitasi medis pada pasien supaya tidak terjadi komplikasi
penyakit.
• Memberikan terapi (obat) sesuai dengan diagnosa penyakit yang diderita
pasien.
• Mengoordinasikan seluruh kegiatan manajemen mutu di pusat layanan
kesehatan.
• Membentuk manajemen dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pusat
layanan kesehatan.
4

Dalam setiap Langkah dan Tindakan yang dilakukan oleh dokter harus sesuai standar
operasional prosedur yang berlaku baik itu dari organisasi ataupun profesi.
Yang dimaksud dengan “standar prosedur operasional” adalah suatu perangkat
instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja
rutin tertentu. Standar prosedur operasional memberikan langkah yang benar dan
terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan
fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan standar
profesi.
Berbicara mengenai SOP / SPO atau Standar Prosedur Operasional, ada banyak
istilah yang kerap kali digunakan di Indonesia, diantaranya SOP (Standard Operating
Procedure),Standar Prosedur Operasional (SPO),Prosedur Tetap (Protap),Prosedur
Kerja,Prosedur Tindakan,Prosedur Penatalaksanaan,Petunjuk Teknis. Namun terlepas
dari banyaknya istilah yang digunakan, di Indonesia sendiri terdapat istilah baku yang
disebut SPO (Standar Prosedur Operasional), ini adalah istilah yang digunakan dalam
Undang-undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran dan Undang-undang
No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Tujuan SPO Hal ini sesuai dengan tujuan dari penyusunan SPO itu sendiri yaitu
agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien,efektif, konsisten, seragam
dan aman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar
yang berlaku.
Manfaat dari adanya SPO Rumah Sakit adalah :

1. Untuk memenuhi persyaratan standar pelayanan Rumah Sakit atau Akreditasi


Rumah Sakit;
2. Sebagai dokumentasi langkah-langkah kegiatan atau prosedur;
3. Untuk memastikan staf rumah sakit bekerja sesuai prosedur dan memahami
bagaimana pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.

SOP sangat penting terlebih di era pandemic COVID-19 saat ini, segala
kebiasaan baru dan serba mendadak membuat kita juga serba tidak terbiasa,hal ini
5

membutuhkan suatu pedoman baru berupa standar prosedur operasional untuk


mengatur segala bentuk tindakan medis yang berhubungan dengan COVID-19.

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-


2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih


dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke
manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut),
orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan
pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini
menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk
Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan, tidak ketinggalan kabupaten kepulauan
anambas. coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan
ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernafasan. Gejala
awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam,
pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang
dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-
gejala tersebut muncul Ketika tubuh bereaksi melawan virus tersebut, seperti infeksi
paru-paru (pneumonia).Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari
saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan
sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet. Ada beberapa
gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun lebih jarang,
yaitu: Diare,Sakit kepala,Konjungtivitis,Hilangnya
6

kemampuan mengecap rasa,Hilangnya kemampuan untuk mencium bau


(anosmia),Ruam di kulit.

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2


minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus
Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini
disebut happyhipoxia . Guna memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan
gejala dari virus Corona, diperlukan rapid test atau PCR

Penularan COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

• Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
COVID-19 batuk atau bersin

• Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19

• Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19

Virus Corona juga bisa menular melalui benda-benda yang sering disentuh,
misalnya uang, gagang pintu, atau permukaan meja. Virus Corona dapat menginfeksi
siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang
lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang
daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita kanker.

Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para
tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan
orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat
pelindung diri (APD) dan bekerja sesuai SOP yang berlaku.
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, penulis merasa penting untuk
dilakukannya kegiatan Rancangan Aktualisasi yang berjudul “ Membuat SOP alur
proses penanganan pasien terduga COVID-19 di UGD UPT RSUD Palmatak” oleh
karena belum terbentuknya SOP yang baku tentang penanganan pasien terduga
7

COVID-19 di UGD UPT RSUD Palmatak yang menyebabkan alur penanganan


pasien terduga COVID-19 belum optimal dan berjalan dengan baik.

B. ANALISIS ISU
Environmental Scanning
Dari hasil enviromental scanning yang telah dilakukan, peserta
mengidentifikasi lima isu yang ada pada satuan kerja, adapun isu-isu tersebut
antara lain:
1. Belum Optimalnya Penerapan Lima Momen Cuci Tangan Di Poli Rawat
Jalan dan Rawat Inap UPT RSUD Palmatak. ( Manajemen ASN)

Gambar 1 5 Momen Hand Hygine pencegahan infeksi NOSOKOMIAL


RSUD Palmatak selaku rumah sakit Kabupaten Kepulauan Anambas belum
berfungsi secara optimal (keterterbatasan tempat tidur, SDM, serta Sarana dan
Prasarana pendukung). Kurang memadainya sarana dan prasarana memanglah
sudah menjadi masalah utama dimanapun sebuah instansi itu berada, namun dewasa
ini semenjak pandemic COVID-19 melanda seluruh pelosok Bumi Indonesia
bahkan diseluruh Dunia terkena dampaknya, penerapan protokol 3M (Memakai
masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak minimal 1 meter) menjadi salah satu
tindakan pencegahan di berbagai belahan dunia.
Lalu bagaimana dengan UPT RSUD Palmatak yang sangat Minim
tersedianya tempat alat mencuci tangan / wastafel. Khususnya bagi tenaga
Kesehatan yang ada di UPT RSUD Palmatak, mencuci tangan bukanlah hal yang
8

baru untuk diwajibkan didunia Kesehatan, bagi seorang tenaga Kesehatan sangatlah
penting mencuci tangan untuk menghindari infeksi atau penularan dari pasien ke
nakes atau dari nakes ke pasien di rumah sakit atau istilah medisnya disebut dengan
Infeksi NOSOKOMIAL. Sebagai contoh instalasi yang memiliki sarana tempat
mencuci tangan hanya beberapa instalasi saja seperti Poli bedah, Poli Gigi dan
UGD,selebihnya belum tersedia. Instalasi rawat inap dan kebidanan adalah salah
satu tempat yang sebaik-baiknya tersedia sarana tempat mencuci tangan dimana
tenaga Kesehatan akan banyak berinteraksi dengan pasien yang sedang dirawat
inap,seperti mengganti jarum infus,mengganti kateter menolong partus dan
Tindakan lainnya. Tindakan mencuci tangan tentu tidak akan optimal jika hanya
menggunakan handsanitizer saja, lima langkah dalam mencuci tangan juga sangat
penting untuk terjaminnya kebersihan tangan sebelum dan setelah menyentuh
pasien. Dampak yang ditimbulkan jika melalaikan Tindakan lima momen cuci
tangan ini adalah kemungkinan besarnya terjadi Infeksi NOSOKOMIAL di Rumah
sakit Umum daerah palmatak pada nakes ataupun pasien.
2. Belum Optimalnya Proses Alur Penanganan Pasien Terduga COVID-19 Di
TRIASE UGD UPT RSUD Palmatak.(Manajemen ASN)

Gambar 2 Contoh Gambar Alur Skrining UGD


Pandemi Covid-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit
koronavirus 2019 (Covid-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Penyakit ini
disebabkan oleh koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2).
9

Kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020,
ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang. Pada
tanggal 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan DKI Jakarta, Jawa
Barat dan Jawa Tengah sebagai provinsi paling terpapar SARS-CoV-2 di Indonesia.
Sampai tanggal 16 September 2021, Indonesia telah melaporkan 4.181.309
kasus positif menempati peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara. Dalam hal
angka kematian, Indonesia menempati peringkat ketiga terbanyak di Asia dengan
139.919 kematian.
Pandemi COVID-19 yang belum juga usai membuat kacau system
Kesehatan dan ekonomi dunia. Kasus pertama COVID-19 terdeteksi di UPT RSUD
Palmatak terjadi di akhir bulan april tahun 2021, saat itu hingga saat ini sistem alur
penerimaan COVID-19 belum jelas,UGD Triage khusus pasien terduga COVID-19
juga belum tersedia, keterbatasan alat rapid antigen dan tidak adanya mesin PCR di
UPT RSUD Palmatak menjadi alasan terhambatnya pelayanan kepada pasien
terduga COVID-19, rapid antigen menjadi alat penunjang awal tegaknya diagnosa
jika hasil screening didapatkan gejala demam, batuk, pilek dan sesak nafas baik itu
ada Riwayat bepergian keluar kota ataupun tidak.
Standard prosedur operasional hingga saat ini juga belum terbentuk untuk
kasus penerimaan pasien terduga COVID-19,hanya berdasarkan inisiatif para dokter
saja mengatur dan mengarahkan pasien ketempat yang seharusnya, sebagai contoh
saat pertama kali menerima pasien terduga kasus COVID-19 di UPT RSUD
Palmatak penulis sedang bertugas di UGD, pasien tujuan awalnya adalah poli rawat
jalan spesialis penyakit dalam, saat di pendaftaran pasien akan di ukur suhunya dan
ditanya Riwayat perjalanannya, dan di dapati anak dari pasien tersebut baru saja
pulang dari kota batam,pada saat itu pasien datang dengan keluhan sesak dan
memiliki Riwayat penyakit jantung,petugas pedaftaran masih bingung pasien
tersebut akan diteruskan ke instalasi yang mana dan akhirnya bertanya kepada
petugas yang saat itu ada di UGD,saat itu Penulis sedang bertugas di UGD dengan
inisiatif sendiri mengarahkan pasien untuk di tempatkan
10

keruangan UGD baru yang belum pernah dipakai yang saat itu bednya saja belum
ada,kemudian meminta tolong kepada petugas security untuk memindahkan satu
bed dari ruang isolasi rawat inap yang akan khusus di letakkan diruang UGD baru
tersebut untuk menjadi UGD triage terduga pasien COVID-19,di UGD tersebut
dengan menggunakan APD level 2 saya melakukan rapid antigen terhadap pasien
yang diduga COVID-19 dan sekaligus mengambil sampel swab nasofaring dan
orofaring PCR pasien tersebut untuk dikirim ke RSUD Tarempa. Sementara hasil
rapid antigen pasien tersebut adalah reaktif maka itulah kasus pertama yang kami
terima di UPT RSUD Palmatak,dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana
kami,dari UGD pasien selanjutnya diantarkan ke gedung Isolasi COVID-19 yang
sebelumnya adalah Gedung rawat inap baru yang juga belum sempat
dioperasikan,atas instruksi pimpinan Gedung tersebut seketika berubah menjadi
ruang rawat inap isolasi pasien COVID-19. Hingga saat ini standar prosedur
operasional tentang penerimaan covid di UGD Triage belum ada oleh sebab itu
masih ada petugas dan pasien yang bingung arah dan tujuan yang seharusnya..
Dampak yang ditimbulkan akibat tidak adanya SOP ini adalah nakes akan sulit
membedakan pelayanan terhadap Pasien terduga COVID-19 dengan Non COVID-
19 di UGD NON COVID-19, dan mengakibatkan kasus kontak erat semakin banyak
terhadap nakes jika tidak faham status penyakit pasien tersebut.

3. Belum Optimalnya Penerapan System Rujukan BPJS dari Beberapa


Puskesmas Ke UPT RSUD Palmatak. (WOG)

Gambar 3 Sistem Rujukan Berjenjang


11

Sesuai amanat undang-undang nomor 40 tahun 2004 tentang system jaminan


sosial nasional (SJSN) dan undang-undang no 24 tahun 2011 tentang badan
penyelenggara jaminan sosial (BPJS) ditetapkan bahwa operasional BPJS
Kesehatan dimulai sejak tanggal 1 januari 2014.
BPJS Kesehatan sebagai badan pelaksana merupakan badan hukum
public yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan Kesehatan
bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan
Kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang
telah membayar iuran atau iuarannya dibayar oleh pemerintah. Dalam
menjalankan pelayanan Kesehatan fasilitas tingkat pertama dan tingkat lanjutan
wajib melaksanakan system rujukan dengan mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan yang tidak sesuai dengan system
rujukan dapat dimasukkan dalam kategori pelayanan yang tidak sesuai dengan
prosedur sehingga tidak dapat dibayarkan oleh BPJS Kesehatan.
Untuk kasus yang terjadi di UPT RSUD palmatak adalah kurangnya
koordinasi dan komunikasi antar fasilititas Kesehatan yaitu PUSKESMAS
sebagai faskes perujuk dan UPT RSUD Palmatak sebagai Faskes tujuan. Faskes
tujuan sebagai tempat rujukan wajib mendapatkan informasi secara dini
terhadap kondisi pasien sehingga dapat mempersiapkan dan menyediakan
perawatan sesuai dengan kebutuhan medis pasien. Sebaliknya faskes perujuk
wajib mendapatkan informasi mengenai ketersediaan sarana dan prasarana
serta kompetensi dan ketersediaan tenaga Kesehatan ( dokter spesialis ) yang
ada di UPT RSUD Palmatak. Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar
faskes menyebabkan kurang optimalnya system rujukan berjenjang makan
perlu dibentuk forum komunikasi antar fasilitas Kesehatan antar tingkatan
faskes dengan menggunakan sarana komunikasi yang tersedia seperti whatsaap
dan telepon langsung ke nomor HP UGD UPT RSUD Palmatak.diharapkan
dengan dokter perujuk melaporkan kondisi pasien dan diagnosa sementara
sudah tegak saat merujuk
,faskes tujuan dapat mempersiapkan segala Sesuatu yang perlu disiapkan
12

untuk pemberian Tindakan medis selanjutnya sesuai kondidi pasien yang


dirujuk. Sehingga dampak akhirnya pihak faskes tujuan tidak mengalami
kerugian karena pasien tersebut tidak bisa di klaim diagnosa rujukannya oleh
BPJS.

4. Belum Optimalnya Edukasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular Di


UPT RSUD Palmatak. (Manajemen ASN)
Masih berhubungan dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada
di UPT RSUD palmatak, dalam hal ini belum terbentuknya tim PKRS yang
biasanya dapat berupa kegiatan langsung ataupun melalui media brosur
ataupun leaflet yang diletakkan di area pendaftaran atau ruang tunggu,hal ini
menyebabkan kurangnya sosialisasi tentang pentingnya menjaga Kesehatan
salah satunya pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) di UPT RSUD
Palmatak, apa saja kah penyakit tidak menular itu?

--;--
Gambar 4 Penyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak Menular (PTM) itu adalah :

1. Penyakit yang tidak ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya


berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis).
2. Penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk penyakit kronis
degeneratif antara lain penyakit Jantung, Stroke, Diabetes Mellitus, Kanker,
13

Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Cedera dan Gangguan Indera dan


Fungsional.
3. Penyakit yang disebabkan oleh perilaku dan lingkungan yang tidak sehat.

Penyebab atau factor resiko dari PTM

• Merokok; merokok dan menggunakan roko elektrik dapat menyebabkan


keruskan pada pembuluh darah.
• Kurang Aktifita Fisik; menyebabkan penumpukan lemak dan mengurangi
kebugaran tubuh.
• Kurang Konsumsi Buah dan Sayuran; menyebabkan kekurangan serat yang
bermanfaat untuk kesehatan.
• Konsumsi Alkohol; memilki dampak terhadap kesehatan hati, ginjal, otak, dll.
Jenis PTM (Penyakit Tidak Menular) berdasarkan Urgensinya (Indonesia) :

• Obesitas; kelebihan berat badan dari berat badan ideal.


• Diabetes; penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak
memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang
diproduksi secara efektif.
• Stroke; kondisi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau
pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga terjadi kematian sel-sel pada
sebagian area di otak.
• Penyakit Jantung; koroner terjadinya penyumbatan aliran darah arteri koroner.
• Hipertensi; peningkatan tekanan darah yang dapat menimbulkan kerusakan
pada organ lain; ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan
otak (menyebabkan stroke).
• Kanker Payudara; adanya tumor ganas yang tumbuh di jaringan payudara.
• Kanker Leher Rahim; tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim.
• Asma; kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan
penyempitan saluran napas.
14

• PPOK; Penyakit Paru Obstruktif Kronik, adanya hambatan aliran udara di


saluran napas yang tidak sepenuhnya bisa kembali normal
• Kanker pada Anak.
• Gangguan Penglihatan dan Kebutaan.
• Gangguan Pendengaran dan Ketulian.
Tingginya angka kematian pasien di UPT RSUD Palmatak akibat penyakit
jantung,stroke dan hipertensi disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pasien
tentang pencegahan penyakit tersebut, Penyakit jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler) merupakan masalah kesehatan utama di negara maju maupun
negara berkembang. Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia
setiap tahunnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang
paling umum dan paling banyak disandang masyarakat.terutama di kabupaten
kepulauan anambas, pola hidup mengkonsumsi garam yang berlebihan menjadi
salah satu penyebab terbesar di kecamatan palmatak, terbukti dari kunjungan pasien
poli UPT RSUD Palmatak dengan resiko pemberat lainnya mencapai angka 5 – 10
orang perharinya.
Upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian Hipertensi
diantaranya adalah meningkatkan Promosi Kesehatan di UPT RSUD palmatak
dengan membentuk tim PKRS yang bertanggung jawab dalam setiap
pelaksanaannya. Dampak yang timbul jika hal ini terus berlanjut adalah akan
semakin tingginya kasus Kematian akibat hipertensi,stroke dan penyakit jantung di
UPT RSUD Palmatak.
15

5. Belum Optimalnya Jam Pelayanan Poli Spesialistik UPT RSUD Palmatak


yang Menyebabkan Menumpuknya Jumlah Pasien Di Ruang Tunggu.
(Pelayanan Publik)

Gambar 5 Situasi Ruang Tunggu RSUD Palmatak


Gambar diatas diambil pukul 09:30 WIB pasien sudah menunggu dari pukul
07:30 WIB di ruang tunggu tersebut bahkan ada beberapa pasien yang memilih
pulang terlebih dahulu kemudian datang Kembali pukul 10:00 WIB. Hal ini
disebabkan oleh lamanya pasien menunggu dokter spesialis datang dikarenakan
jadwal pelayanan poli spesialis yang belum ditetapkan oleh pihak manajemen.
Dampak yang ditimbulkan adalah akan muncul keluhan -keluhan baru dari
masyarakat tentang hal tersebut jika tidak segera diselesaikan akan adanya ancaman
tuntutan hukum oleh konsumen terhadap pelayanan kesehatan baik secara individu
pada tenaga kesehatan maupun institusi rumah sakit. Hal tersebut dipengaruhi oleh
semakin tingginya tingkat pendidikan maupun pengetahuan masyarakat terhadap
hak-haknya.
16

Hal ini akan berdampak pada munculnya tuntutan hukum kepada Rumah
Sakit maupun tenaga medis secara individu jika diperlakukan kurang atau tidak
proporsional dalam hal pelayanan kesehatan.
Dari kelima Isu diatas di analisis Kembali mengenai dampak dan akibatnya
jika tidak segera dicarikan solusinya yaitu dengan metode Teknik tapisan APKL
Dan USG
6. Alat Bantu Analisis
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan
perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi dokter, perlu
ditentukan prioritas yang akan ditangani.
Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan skala
dengan rentang angka dari 1 – 5 yang menyatakan isu tersebut :
“ (1) Tidak Penting”
“ (2) Kurang Penting”
“ (3) Cukup Penting”
“ (4) Penting”
“ (5) Sangat Penting”.

7. Penapisan Isu aktual


Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang
bersifat Aktual (isu sedang terjadi dan sedang menjadi pembicaraan banyak orang),
Problematik (isu menyimpang dari kondisi yang seharusnya), Khalayak (isu
secara langsung menyangkut banyak orang), Layak (isu bersifat logis dan patut di
bahas).
17

Isu Aktual di UPT RSUD Palmatak


Analisis Penilaian Kualitas Isu Menggunakan Metode APKL
Tabel 1 Analisis Penilaian Kualitas Isu Menggunakan Metode APKL
NO ISU AKTUAL A P K L SCORE RANK
1 Belum optimalnya 4 4 4 4 16 IV
penerapan lima momen
cuci tangan di poli rawat
jalan dan rawat inap
UPT RSUD
Palmatak
2 Belum optimalnya alur 5 5 4 5 19 I
proses penanganan
pasien terduga COVID-
19 di UGD UPT RSUD
Palmatak
3 Belum optimalnya 4 5 3 4 16 V
penerapan System
rujukan BPJS dari
beberapa Puskesmas ke
UPT RSUD palmatak
4 Belum optimalnya 5 4 5 4 18 II
Edukasi Pencegahan
Penyakit Tidak Menular
di UPT RSUD Palmatak
5 Belum optimalnya jam 5 4 4 4 17 III
pelayanan poli
spesialistik UPT RSUD
palmatak yang
menyebabkan
menumpuknya jumlah
pasien di ruang tunggu
18

Keterangan:
1. A : Aktual ( Seberapa aktual/hangatnya masalah tersebut dibicarakan)
Rentang Nilai 1-5
2. P : Problematik ( Seberapa mendesaknya masalah tersebut harus
segera diselesaikan) Rentang Nilai 1-5
3. K : Khalayak ( Seberapa besarnya masalah tersebut bagi khalayak
ramai) Rentang Nilai 1-5
4. L : Layak ( Seberapa layaknya masalah itu untuk di angkat) Rentang
Nilai 1-5
1. Menentukan isu prioritas
Dalam menentukan prioritas masalah, analisis USG juga digunakan sebagai alat
untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan
Teknik USG Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G).
Mengacu pada hasil analisis APKL yang dipaparkan diatas penyebab isu
tersebut antara lain:
b. Belum optimalnya proses alur penerimaan pasien terduga COVID-19 di UGD UPT
RSUD Palmatak.
c. Belum optimalnya Edukasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular di UPT RSUD
Palmatak.
d. Belum optimalnya jam pelayanan poli spesialistik UPT RSUD palmatak yang
menyebabkan menumpuknya jumlah pasien di ruang tunggu.
19

Menetukan isu prioritas Menggunakan Teknik USG

NO ASPEK U S G SCORE RANK


1 Belum optimalnya alur proses 5 5 5 15 I
penanganan pasien terduga
COVID-19 di UGD UPT RSUD
Palmatak

2 Belum optimalnya Edukasi 4 5 5 14 II


Pencegahan Penyakit Tidak
Menular di UPT RSUD Palmatak

3 Belum optimalnya jam pelayanan 4 4 5 13 III


poli spesialistik UPT RSUD
palmatak yang menyebabkan
menumpuknya jumlah pasien di
ruang tunggu
Tabel 2 Menetukan isu prioritas Menggunakan Teknik USG

Keterangan:
1. U : Urgent ( seberapa besarnya tingkat urgency masalah sehingga harus
dicarikan solusi). Rentang Nilai 1-5
2. S : Seriousness ( seberapa besarnya tingkat keseriusan masalah jika
tidak diselesaikan). Rentang Nilai 1-5
3. G : Growth (Seberapa besarnya tingkat pertumbuhan masalah jika
tidak segera diselesaikan). Rentang Nilai 1-5
C. RUMUSAN ISU
Berdasarkan Teknik USG didapatkan isu utama yang didapat yaitu “Masih
Belum optimalnya alur proses penerimaan pasien terduga COVID-19 di UGD UPT
RSUD Palmatak” yang kemudian dilanjutkan untuk diidentifikasi penyebabnya .
20

D. IDENTIFIKASI ISU
Menentukan akar penyebab masalah yang mana tahapan ini adalah cara
terakhir untuk mengangkat sebuah isu untuk dicari ide gagasan kreatifnya.
Metode ini menggunakan Teknik FISHBONE
Akar Penyebab Masalah Akibat dari
masalah

Surrounding System

Yanmed tidak Alur belum jelas Belum


ada optimalnya
Sop belum ada alur proses
Sop belum ada
penanganan
pasien
terduga
Screening pasien oleh COVID-19 di
petugas pendaftaran UGD UPT
Nakes tidak
mengarahkan RSUD
Petugas belum Palmatak
menguasai Pasien bingung
Teknik swab arah tujuannya

Skill Supplier

Berdasarkan diagram FISHBONE diatas didapatkan sumber akar


masalah yaitu “Tidak ada nya SOP alur penanganan pasien terduga
COVID-19 di UPT RSUD Palmatak”. Oleh karena itu dicarikanlah ide
gagasan kreatif dari permasalahan tersebut yaitu Optimalisasi Alur Proses
Penerimaan Pasien Terduga COVID-19 di UGD UPT RSUD Palmatak
dengan Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) alur proses
penanganan pasien terduga COVID-19 di UGD UPT RSUD Palmatak .
21

E. ANALISIS DAMPAK CORE ISU APABILA TIDAK DISELESAIKAN


Dampak yang terjadi terhadap para NAKES dan PASIEN apabila tidak
adanya SOP alur penanganan pasien COVID-19 di UGD UPT RSUD
palmatak
• Terhadap NAKES: Dampak yang ditimbulkan akibat tidak adanya SOP ini
adalah nakes akan sulit membedakan pelayanan terhadap Pasien terduga
COVID-19 dengan Non COVID-19 di UGD NON COVID-19, dan
mengakibatkan kasus kontak erat semakin banyak terhadap NAKES jika
tidak faham status penyakit pasien tersebut.
• Terhadap Pasien : Penanganan Pasien akan lebih lambat dan beresiko
kegagalan pemberian terapi yang sesuai indikasi karena penempatan dan
diagnosa pasien tersebut tidak sesuai prosedur.

F. LEMBAR KONFIRMASI ISU


Lembar Konfirmasi Isu

PERSETUJUAN COACH DAN MENTOR


Coach Mentor

drg. Risa, MARS Drg. Windra Agus Yulianto, Sp. KGA


1969092022000122002 NIP.19820828 201101 1 003

G. JUDUL AKTUALISASI
“Optimalisasi Alur Proses Penanganan Pasien Terduga COVID-19 di UGD
UPT RSUD Palmatak”
BAB II
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. RANCANGAN AKTUALISASI

Gagasan Pemecahan Isu, menggunakan tabel sebagai berikut:

Tabel 3. Matrik Jenis dan Sumber Kegiatan

NO JENIS KEGIATAN SUMBER


KEGIATAN
1 Mengumpukan bahan/data terkait SOP Kreativitas
2 Membuat SOP Alur penerimaan pasien COVID-19 Kreativitas
3 Membuat gambar diagram alur penanganan pasien COVID-19 Kreativitas
di UGD
4 Mensosialisasikan SOP dan gambar diagram alur pasien Krativitas ,SKP
COVID-19
5 Mengevaluasi Kegiatan dan penyusunan laporan kegiatan Kreativitas, SKP
Aktualisasi

Tabel 4 Matrik Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi


Unit kerja UPT RSUD Palmatak
Identifikasi isu 1. Belum optimalnya alur proses penanganan pasien
terduga COVID-19 di UGD UPT RSUD Palmatak
2. Belum optimalnya Edukasi Pencegahan Penyakit Tidak
Menular di UPT RSUD Palmatak
3. Belum optimalnya jam pelayanan poli spesialistik UPT
RSUD Palmatak yang menyebabkan menumpuknya
jumlah pasien di ruang tunggu
Isu yang diangkat Belum optimalnya alur proses penanganan pasien terduga
COVID-19 di UGD UPT RSUD Palmatak
Gagasan Pemecahan Isu Membuat SOP Alur Proses Penanganan Pasien COVID-19
di UGD UPT RSUD Palmatak dan Gambar Diagram Alur

34
23

B. KEGIATAN AKTUALISASI
Tabel 5 Rancangan Aktualisasi
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN
HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
PELATIHAN DAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7
1 Mengumpulkan 1. Meminta Izin dengan Terkumpulnya 1. Saya akan meminta izin Dengan mengumpulkan • Dengan mengumpulkan
bahan/data terkait atasan bahan/data terkait SOP dengan atasan dengan bahan/data terkait SOP bahan/data terkait SOP
SOP 2. Mendengarkan dan berpakaian yang rapi diharapkan dapat mendukung diharapkan akan
mencatat saran dan • Foto kegiatan mengetuk pintu dan menguatkan Nilai-nilai
masukkan dari atasan ▪ Catatan hasil mengucap salam dan • Visi Organisasi organisasi yaitu
3. Meminta persetujuan Konsultasi berbicara dengan sopan
Inovatif
hasil konsultasi • Pemahaman terkait (Etika Publik )
dengan Atasan SOP Meminta izin atasan “Rumah Sakit Yang Menjadi • Sikap untuk berfikir dan
4. Mencari contoh merupakan bentuk suatu Pusat Rujukan dengan membuat hal baru yang
pembuatan draft SOP tanggung jawab bawahan Pelayanan Spesialistik Dasar menunjang peningkatan
5. Mengarsipkan terhadap atasan di Kabupaten Kepulauan pelayanan.
bahan/data tentang (Akuntabilitas) Anambas”
peraturan - peraturan 2. Saya akan mendengarkan Beretika
SOP dan mencatat saran dan
masukan dari atasan Sikap saling
menghormati dan
dengan Disiplin dan • Misi Organisasi
cermat ( Etika Publik) menghargai satu dan
Point nomor tiga
3. Saya akan Meminta lainnya
persetujuan hasil Menciptakan pelayanan
konsultasi dengan atasan kesehatan yang
untuk kejelasan hasil yang berkualitas dan bermutu
akan dicapai
sesuai standar
(Akuntabilitas)
4. Saya akan mencari contoh
pembuatan draft SOP
dengan bekerja keras
untuk kepentingan
24

bersama ( Nasionalisme )
yang berorientasi pada
mutu ( Komitmen Mutu)
5. Saya akan Mengarsipkan
bahan/data tentang
peraturan - peraturan SOP
yang sudah saya dapat
dari berbagai literatur
sebagai bahan pembuatan
SOP dengan Jujur
( Anti Korupsi )

2 Membuat SOP alur 1. Membentuk TIM • Terbentuk fisik SOP 1. Saya akan membentuk Dengan membuat draft • Dengan membuat draft
penanganan pasien penyusun SOP TIM penyusun SOP SOP alur penerimaan SOP
COVID-19 2. Membuat draft • Foto hasil kegiatan dari unit kerja yang pasien COVID-19 diharapkan akan
SOP bertanggung jawab diharapkan dapat menguatkan Nilai-nilai
3. Melakukan sebagai pelaksana mendukung organisasi yaitu
konsultasi kegiatan dengan kerja
dengan atasan sama dan gotong Visi Organisasi Inovatif
4. Meminta saran royong ( Nasionalime)
Sikap untuk berfikir dan
dan masukkan Membentuk tim “Rumah Sakit Yang
membuat hal baru yang
atasan atas draft dengan penuh Menjadi Pusat Rujukan
menunjang peningkatan
SOP tanggung jawab ( dengan Pelayanan
pelayanan
5. Mendengar dan Akuntabilitas) Spesialistik Dasar di
mencatat saran 2. Saya dan Tim akan Kabupaten Kepulauan
dan masukkan Menyusun draft SOP Anambas”
atasan sesuai format dengan
6. Mencetak draft bekerja sama dengan Misi Organisasi
SOP menjadi TIM demi kepentingan Point ke empat
SOP Bersama Meningkatkan
7. Meminta tanda (Nasionalisme) kesejahteraan dan kinerja
tangan Pimpinan Dengan mengutamakan karyawan.
perihal SOP yang orientasi mutu hasil dari
sudah di setujui. kegiatan
(Komitmen Mutu)
3. Saya dan TIM akan
Membuat draft SOP
25

dengan kerjasama yang


baik untuk kejelasan
target ( Akuntabilitas)
4. Saya akan melakukan
konsultasi dengan
atasan dengan sikap
sopan dan hormat (
Etika Publik)
Saat Berkonsultasi
dengan atasan saya akan
menerapkan asas
: musyawarah dan
mufakat
(Nasionalisme)
5. Saya akan Meminta
saran dan masukkan
atasan atas draft SOP
yang sudah dibuat
untuk kepentingan
mutu (Komitmen
Mutu)
Saya akan
menghormati
keputusan yang
diberikan oleh atasan
(Etika Publik)
6. Saya akan Mendengar
dan mencatat saran dan
masukkan atasan
dengan Jujur (Anti
Korupsi)
7. Saya akan Merevisi
draft SOP yang telah di
konsultasikan kepada
atasan untuk diperbaiki
dengan transparan
(Akuntabilitas), Saat
berkonsultasi saya
26

akan berbicara dengan


sopan dan hormat
kepada atasan (Etika
Publik)
8. Saya akan Meminta
persetujuan dari atasan
mengenai draft SOP
yang telah dibuat oleh
TIM penyusun dengan
cara tidak memaksakan
kehendak pribadi
(Nasionalisme) dan
bersikap sopan saat
meminta persetujuan
atasan ( Etika Publik)
9. Saya akan Mencetak draft
SOP menjadi SOP dengan
efektif dan efisien
(Komitmen Mutu)
10. Saya akan Meminta tanda
tangan Pimpinan perihal
SOP yang sudah di
setujui. Dengan sopan,
dan cermat ( Etika Publik)
27

3 Membuat gambar 1. Mendesign gambar Gambar Diagram alur 1. Saya akan mendesign Dengan membuat gambar Dengan membuat gambar
diagram alur diagram alur sesuai terpajang gambar diagram alur sesuai diagram alur penanganan diagram alur Penanganan
penanganan pasien SOP yang sudah dibuat di UGD SOP yang sudah dibuat pasien COVID-19 di UGD pasien COVID-19 di UGD
COVID-19 di UGD dalam bentuk soft file dalam bentuk soft file Diharapakn dalam diharapkan akan
2. Mengkonsultasikan dengan penuh tanggung mendukung menguatkan
hasil kepada atasan - foto hasil kegiatan jawab dan transparan Nilai-nilai organisasi yaitu
dan menyimpan file (Akuntabilitas) Visi Organisasi Transparan
yang sudah di setujui Sikap bersedia
3. Mencetak file diagram 2. Saya akan “Rumah Sakit Yang memberitahukan seluruh
dan memajang gambar mengkonsultasikan hasil Menjadi Pusat Rujukan informasi mengenai
diagram alur kepada atasan dengan sikap dengan Pelayanan pelayanan kepada
penanganan pasien yang sopan dan disiplin dan Spesialistik Dasar di masyarakat khususnya
COVID di UGD menyimpan file yang sudah Kabupaten Kepulauan pasien dan keluarga pasien
COVID-19 dibuat dalam bentuk file Anambas”
sesuai arahan dari atasan
(Etika Publik) dan akan Misi Organisasi Inovativ
menghargai keputusn yang Sikap untuk berfikir dan
di beri oleh atasan Point nomor Satu Memberikan membuat hal baru yang
(Nasionalisme) pelayanan kesehatan secara menunjang peningkatan
profesional, aman, cepat, tepat pelayanan
3. Saya akan Mencetak file dan terpadu sesuai kebutuhan Serta
diagram dan memajang masyarakat
gambar diagram di UGD
COVID-19 dengan
transparan (Akuntabilitas)
dan jujur dalam
melaksanakan kegiatan
yang sudah di setujui oleh
atasan ( Anti korupsi) yang
mana tujuannya adalah
untuk kepentingan mutu
organisasi (Komitmen
Mutu)

4 Mensosialisasikan 1. Meminta izin kepada Tersedianya bahan materi 1. Saya akan meminta izin Dengan mensosialisasikan Dengan mensosialisasikan
SOP dan gambar atasan sosialisasi SOP kepada atasan untuk mulai SOP dan Gambar Diagram draft SOP dan gambar
diagram alur 2. Menyiapkan bahan Dan gambar diagram alur melaksanakan kegiatan alur pasien diharapkan dapat diagram alur pasien
28

sosialisasi pasien COVID-19 dengan sikap yang hormat mendukung diharapkan akan
3. Membuat undangan, - Surat Undangan dan sopan (Etika Publik) menguatkan
dan daftar peserta Sosialisasi 2. Saya akan menyiapkan Visi Organisasi Nilai-nilai organisasi yaitu
4. Membuat dan - Daftar Peserta bahan sosialisasi dengan “Rumah Sakit Yang Menjadi Transparan
mencetak daftar - Daftar Hadir efektif dan efisien Pusat Rujukan dengan Sikap bersedia
hadir - Hasil Sosialisasi (Komitmen Mutu) Pelayanan Spesialistik Dasar memberitahukan seluruh
5. Mensosialisasikan - Foto kegiatan 3. Saya akan membuat di Kabupaten Kepulauan informasi mengenai
SOP dan gambar undangan dan daftar Anambas” pelayanan kepada
diagram alur peserta dengan adil dan masyarakat khususnya
6. Membuat notulensi tanggung jawab Misi Organisasi pasien dan keluarga pasien.
7. Membuat (Akuntabilitas) point ke empat dan
dokumentasi 4. Saya akan membuat dan
mencetak daftar hadir Meningkatkan kesejahteraan
Inovativ
sesuai jumlah peserta Sikap untuk berfikir dan
dan kinerja karyawan. membuat hal baru yang
undangan (Anti korupsi )
5. Saya akan menunjang peningkatan
mensosialisasikan SOP dan pelayanan
Gambar diagram alur Serta
dengan Transparan Beretika
(Akuntabilitas) yang mana Sikap saling menghormati
tujuan dari sosialisasi ini dan menghargai satu dan
adalah untuk kepentingan lainnya
bersama (Nasionalisme )
6. Saya akan Membuat
Notulensi dengan jujur dan
sesuai fakta yang ada (Anti
Korupsi)
7. Saya akan membuat
dokumentasi dari kegiatan
sosialisasi dengan bekerja
sama dengan TIM
(Nasionalisme)
29

5 Mengevaluasi 1. Melaksanakan Evaluasi berjalan dengan 1. Saya akan melaksanakan Dengan mengevaluasi dan Dengan mengevaluasi dan
kegiatan dan kegiatan baik kegiatan aktualisasi Menyusun laporan kegiatan penyusunan laporan
penyusunan laporan aktualisasi membuat SOP SOP kegiatan aktualisasi
kegiatan Aktualisasi 2. Membuat tabel Foto Hasil Laporan penanganan pasien diharapkan dapat mendukung diharapkan akan
kesesuaian kegiatan aktualisasi terduga COVID-19 di menguatkan
Tindakan UGD COVID-19 Visi Organisasi Nilai-nilai organisasi yaitu
aktualisasi dengan Dengan penuh tanggung “Rumah Sakit Yang Menjadi Inovatif.
SOP yang telah jawab dan partisipatif Pusat Rujukan dengan Sikap untuk berfikir dan
dibuat (Akuntabilitas) serta Pelayanan Spesialistik Dasar membuat hal baru yang
3. Mengisi dan bekerja keras demi di Kabupaten Kepulauan menunjang peningkatan
mencatat tabel kepentingan Bersama Anambas” pelayanan
kesesuaian (Nasionalisme) untuk
aktualisasi hasil akhir yang Misi organiasi
4. Melaporkan hasil berorientasi pada mutu Yaitu point kesatu
kegiatan kepada (Komitmen Mutu)
atasan dan meminta 2. Saya akan membuat tabel Memberikan pelayanan
penilaian kesesuaian Tindakan kesehatan secara profesional,
aktualisasi dengan SOP aman, cepat, tepat dan terpadu
untuk kejelasan target sesuai kebutuhan masyarakat
yang diharapkan
(Akuntabilitas) dengan
Jujur dan mandiri (Anti
korupsi)
3. Saya akan mengisi dan
mencatat tabel kesesuaian
aktualisasi sesuai hasil
yang didapat dalam
kegiatan (Anti korupsi)
4. Saya akan Melaporkan
hasil kegiatan kepada
atasan dan meminta
penilaian kegiatan dengan
Bahasa yang sopan dan
sikap Hormat ( Etika
Publik)
30

C. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan AGENDA II

Tabel 6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi MP AGENDA II


No Mata Pelatihan Jumlah
Aktualisasi Per
Kegiatan MP

Ke 1 Ke 2 Ke 3 Ke 4 Ke 5

1 Akuntabilitas 2 4 2 3 2 12

2 Nasionalisme 1 4 1 2 1 9

3 Etika Publik 2 5 1 1 1 11

4 Komitmen Mutu 1 3 1 1 1 7

5 Anti Korupsi 1 2 1 2 2 8

Jumlah Aktualisasi Per Kegiatan 7 18 6 9 7 47


31

D. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7 Jadwal Kegiatan
PELAKSANAAN
RENCANA AKTUALISASI
AKTUALISASI
OUTPUT/
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
HASIL OKTOBER NOVEMBER
I II III IV I II III IV
1 Mengumpulkan 1. Meminta Izin dengan Terkumpulnya
bahan/data terkait SOP atasan bahan/data terkait SOP
2. Mendengarkan dan
mencatat saran dan -Foto kegiatan
masukkan dari atasan - Catatan hasil
3. Meminta persetujuan hasil Konsultasi
konsultasi dengan Atasan -Pemahaman terkait
4. Mencari contoh pembuatan SOP
draft SOP
5. Mengarsipkan bahan/data
tentang peraturan -
peraturan SOP

2 Membuat SOP alur 1. Membentuk TIM penyusun - Terbentuk fisik SOP


proses penanganan SOP
pasien terduga 2. Membuat draft SOP - Foto hasil kegiatan
COVID-19 di UGD 3. Melakukan konsultasi
COVID-19 dengan atasan
4. Meminta saran dan
masukkan atasan atas draft
SOP
5. Mendengar dan mencatat
saran dan masukkan atasan
32

6. Mencetak draft SOP


menjadi SOP
7. Meminta tanda tangan
Pimpinan perihal SOP yang
sudah di setujui.

3 Membuat gambar 1. Mendesign gambar diagram Gambar diagram alur


diagram alur alur sesuai SOP yang sudah proses penaganan
penanganan pasien dibuat dalam bentuk soft file pasien terduga COVID-
COVID-19 di UGD 2. Mengkonsultasikan hasil 19 terpajang di UGD
COVID-19 kepada atasan dan menyimpan
file yang sudah di setujui Foto hasil kegiatan
3. Mencetak file diagram dan
memajang gambar diagram alur
penanganan pasien COVID di
UGD COVID-19
4 Mensosialisasikan 1. Meminta izin atasan Tersedianya bahan
SOP dan gambar 2. Menyiapkan bahan sosialisasi,dan gambar
diagram alur sosialisasi diagram
3. Membuat undangan, dan - Surat Undangan
daftar peserta Sosialisasi
4. Membuat dan mencetak - Daftar Peserta
daftar hadir - Materi Sosialisasi
5. Mensosialisasikan SOP dan - Daftar Hadir
gambar diagram alur - Hasil Sosialisasi
6. Membuat notulensi
7. Membuat dokumentasi
-Foto kegiatan
33

5 Mengevaluasi kegiatan 1. Melaksanakan kegiatan Evaluasi berjalan


dan penyusunan aktualisasi dengan lancar
laporan kegiatan 2. Membuat tabel kesesuaian
Aktualisasi Tindakan aktualisasi Hasil Laporan kegiatan
dengan SOP yang telah aktualisasi
dibuat
3. Mengisi dan mencatat tabel
kesesuaian aktualisasi
4. Melaporkan hasil kegiatan
kepada atasan dan
meminta penilaian
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun isu yang diangkat berjudul “Belum Optimalnya Alur Proses
Penanganan Pasien Terduga COVID-19 Di UGD COVID-19 UPT RSUD
Palmatak” dengan Ide gagasan kreatif “Membuat SOP tentang Alur Proses
Penanganan Pasien Terduga COVID-19 di UGD COVID-19 UPT RSUD
Palmatak”
Pentingnya SOP dalam setiap unit kerja bertujuan untuk perlindungan diri
dari segala bentuk kesalahan Kegiatan dan Tindakan .
Kegiatan ini nantinya akan bermanfaat untuk alur proses penanganan
pasien yang diduga terinfeksi virus COVID-19 di UPT RSUD Palmatak yang
akan diterapkan oleh tenaga Kesehatan unit kerja yang berada di UGD COVID-
19 UPT RSUD Palmatak
Demikian rancangan aktualisasi saya buat. Seluruh kegiatan pada
Rancangan Aktualisasi ini akan dilaksanakan di UPT RSUD Palmatak, pada
tanggal 7 oktober 2021 hingga 13 november 2021. Terdapat 5 kegiatan yang
akan dilaksanakan di dalamnya terkandung agenda habituasi nilai-nilai dasar
Pegawai Negeri Sipil yaitu, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Saya mengharapkan kritik,
saran, dan bimbingan yang membangun untuk terwujudnya kelancaran dan
perbaikan rancangan aktualisasi ini yang akan dilaksanakan dalam agenda
habituasi agar rancangan aktualisasi ini dapat lebih baik di kemudian hari.
B. SARAN
Penulis berharap agar para Tenaga Kesehatan di UPT RSUD Palmatak
dapat menerapkan SOP yang akan dibuat dengan sebaik-baiknya demi
Kepentingan dan Kesehatan Bersama.

34
35

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:


139/Kep/M.Pan/11/2003 Tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya. Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
.Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar
Kader PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
.Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government.. Modul Pelatihan Dasar
Kader PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
.Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar
Kader PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
36

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003, Tentang


Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil. Indonesia: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
63.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Indonesia:
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1800.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Indonesia: Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. Indonesia:
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112
Undang-Undang Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai