DI SUSUN OLEH
NAMA : dr. ERINA UTAMI
NIP :198902232020122007
Menyetujui,
Mentor
Coach
ii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih indah dan pantas terucap selain Alhamdulillah hanya
milik Allah swt karena hanya dengan rahmat, karunia dan petunjuk-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan rangkaian kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam bentuk RANCANGAN AKTUALISASI.
Shalawat dan salam tercurah kepada junjungan Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan
para pengikut sunnahnya hingga hari kiamat.
Penulisan Laporan Aktualisasi ini merupakan salah satu tugas Diklat Prajabatan
Golongan III Angkatan I. Dalam laporan ini terdapat berbagai kegiatan ang telah
penulis lakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
atau biasa disingkat “ANEKA”.
Leporan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Abdul Haris, SH selaku Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas yang telah
memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti prajabatan di Bapelkes
Batam.
2. Bapak Wan Zuhendra selaku Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas yang
telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti prajabatan di
Bapelkes Batam.
3. Dedi Supriadi,SAP,M.M selaku kepala Balai Pelatihan Kesehatan Batam yang
telah memberikan pelayanan yang baik selama peserta mengikuti rangkaian proses
latihan dasar
4. Ibu drg. Risa, MARS selaku Kepala Bidang sekaligus sebagai Coach yang telah
meluangkan banyak waktu dan kesempatan untuk memberikan bimbingan, arahan
dan masukan sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
iii
5. Bapak drg.Windra Agus Yulianto Sp, KGA selaku Mentor sekaligus Direktur RSUD
Palmatak yang bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam
mengangkat isu terpilih dalam instansi yang bapak pimpin.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan bimbingan sehingga
proses prajabatan dan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini berjalan lancar.
7. Segenap panitia dan pengasuh yang telah membimbing dan melatih kami selama
menjadi peserta diklat prajabatan.
8. Rekan-rekan diklat prajabatan golongan III yang telah sama sama melaksanakan
Latsar Aparatur Sipil Negara (ASN). Saling berbagi banyak informasi dan
pengalaman sehingga aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini dapat berjalan lancar.
Akhirnya terimakasih khusus penulis persembahkan kepada suami tercinta dr.
Rizki Oktavian dan anak-anak terkasih Alesha Qiena Rizki dan Adinda Qirana Rizki
yang telah mendampingi penulis di sela-sela waktunya memberikan bantuan serta
dorongan motivasi, juga kedua orang tua penulis yang telah membesarkan dan
memberikan pendidikan yang layak untuk penulis sampai titik ini. Serta kepada semua
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah memberi
sumbangsih penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwa Rancangan ini masih memerlukan banyak perbaikan,
olehnya itu penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan selama proses
prajabatan, aktualisasi dan penulisan laporan ini seraya mengharapkan sumbangan
pemikiran berupa saran dan kritik konstruktif untuk perbaikan selanjutnya. Semoga
Rancangan ini dapat memberikan gambaran hasil pemahaman penulis terhadap materi-
materi yang telah diberikan selama prajabatan dalam rangka aktualisasi nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN). Serta penerapannya kelak pasca prajabatan. Amin ya
Robbal Alamin.
Anambas, 15 November 2021
iv
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
1. Profil Rumah Sakit .................................................................................1
2. Profil Peserta ...........................................................................................12
B. ANALISIS ISU ...............................................................................................14
C. RUMUSAN ISU .............................................................................................26
D. IDENTIFIKASI ISU ......................................................................................27
E. ANALISIS DAMPAK CORE ISU…………………………………………..27
F. LEMBAR KONFIRMASI ISU .....................................................................28
G. JUDUL AKTUALISASI ................................................................................28
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI .......................................................... 29
A. RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................................29
B. KEGIATAN AKTUALISASI .......................................................................30
C. MATRIK REKAPITULASI HABIATUASI MATA PELATIHAN
AGENDA II ....................................................................................................37
D. JADWAL KEGIATAN .................................................................................38
E. CAPAIAN AKTUALISASI ................................................................. 40
F. CAPAIAN PENYELESAIAN AKTUALISASI................................. 58
G. MANFAAT TERSELESAIKAN ISU ................................................. 59
H. RENCANA TINDAK LANJUT .......................................................... 59
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur organisasi
DIREKTUR
drg.Windra Agus Yulianto Sp, KGA
INS.RA
INSTALASI INSTALAS WAT INS.KE INS.
INS. INS. INS. INS. INS. INS.
BEDAH I GAWAT JALAN PERAW KEBID
GIZI FARM REKAM RADIO REHAB IPAL LABORATO
CENTRAL DARURAT ATAN ANAN ASI MEDIK LOGI MEDIK RIUM
5
A. Data SDM Organisasi
Sumber daya manusia di RSUD Palmatak didukung oleh tenaga medis sebanyak 13 orang
yang terdiri dari dokter umum dan spesialis. Tenaga perawat dan bidan sebanyak 50 orang.
Sementara untuk tenaga administrasi telah mencukupi standar kebutuhan. Sumber daya
manusia yang dimiliki RSUD Palmatak dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1 Data SDM Organisasi
NO KUALIFIKASIPENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI
PNS PTT
A DOKTER 4
DOKTER UMUM 1 (CPNS)
DOKTER GIGI 1
DOKTER SPESIALIS GIGI 1
ANAK
DOKTER AHLI KANDUNGAN 1
DOKTER AHLI ANAK 1
DOKTER AHLI BEDAH 1
DOKTER AHLI PENYAKIT 1
DALAM
DOKTER ANESTESI 1
DOKTER AHLI PATKLIN 1
PERAWAT
B
NERS 1 4
S.KEP 2
DIII 0 7
KEPERAWATAN
BIDAN
C
DIII BIDAN 5 11
APOTEKER
D
PROFESI 0 0
FARMASI
DIII FARMASI 2 1
LABOR
E
DIII ANALISIS 2
KESEHATAN
KESLING
F
S1 KESLING 1
DIII KESLING 1
KESEHATAN
G LAIN
S1 KESEHATAN 1 2
MASYARAKAT
DIII ANESTESI 1
S1GIZI 0 0
DIII GIZI 1
DIV RADIOLOGI 2
S1 REKAM MEDIK 0 0
DIII REKAM MEDIK 0 0
DIII FISIOTERAPI 1 4
NONHKESEHATAN
S1 ADMINISTRASI 0 0
NEGARA
S1 AKUNTANSI 1
S1 EKONOMI 1
S1 KOMPUTER 1
S1 KIMIA 1
DIV AKUNTANSI 1
MANAJEMEN
PEMERINTAH
SMA 15
TOTAL 37 67
6
Sarana dan prasarana organisasi
NO URAIAN JUMLAH (UNIT)
1 Gedung Kantor dan Administrasi 1 Unit
2 Instalasi Gawat Darurat 1 Unit
3 Rawat Jalan 1 Unit
4 Rawat Inap 1 Unit
5 Kamar Operasi 1 Unit
6 Kamar Bersalin 1 Unit
7 Instalasi Farmasi / Apotik 1 Unit
8 Laboratorium 1 Unit
9 Radiologi 1 Unit
10 Fisioterapy 1 Unit
11 Instalasi Gizi 1 Unit
12 Kamar Jenazah 1 Unit
14 IPAL 1 Unit
13 Gedung Genset 1 Unit
14 Perumahan Dokter Ahli 1 Unit
15 Perumahan Direktur 1 Unit
16 Kendaraan Dinas Direktur (Roda 2) 1 Unit
17 Kendaraan Dinas Dokter Ahli (Roda 2) 1 Unit
18 Kendaraan Dinas Dokter Umum (Roda 2) 1 Unit
19 Ambulance 2 Unit
20 Mobil Jenazah 1 Unit
21 Lemari Pasien 2 Unit
22 Kursi Pertemuan 1 Unit
23 Kursi Tunggu Pasien 1 Unit
24 Mesin Ketik Listrik 1 Unit
25 Laptop 1 Unit
26 Komputer 1 Unit
27 Printer 1 Unit
28Pelayanan
Jenis LCD Projector
Organisasi 1 Unit
29 Faximile 1 Unit
➢ Pelayanan Gawat Darurat
30 Kipas Angin 1 Unit
Instalasi gawat darurat atau Unit gawat darurat adalah layanan
31 Kulkas 1 Unit yang disediakan untuk
32 pasien
kebutuhan Televisiyang dalam kondisi gawat darurat dan harus segera
1 Unit dibawa ke rumah sakit
33 AC 10 Unit
untuk mendapatkan pen anganan darurat yang cepat
34 Genset 1 Unit
35 Bed pasien rawat inap 18 unit
36 Bed partus 2 unit
8
Perbedaan IGD dan UGD: Ruang IGD dan UGD sebenarnya sama-sama digunakan untuk
menangangi pasien dalam kondisi yang darurat dan butuh penanganan segera. Bedanya,
instalasi gawat darurat atau IGD, ukurannya lebih besar dibandingkan dengan unit gawat
darurat (UGD).
Di IGD, alat yang digunakan dan dokter yang berjaga pun lebih lengkap dari sisi
spesialisasi. Sementara itu di UGD, yang berjaga adalah dokter umum, dengan jenis alat yang
relatif terbatas.Karena diperuntukkan perawatan darurat, maka kedua ruangan ini harus dibuka
selama 7 hari seminggu selama 24 jam sehari. Idealnya, IGD maupun UGD harus mampu
digunakan tim medis untuk
Sistem pelayanan yang diberikan menggunakan sistem triage, dimana pelayanan
diutamakan bagi pasien dalam keadaan darurat (emergency) bukan berdasarkan antrian.
Tujuan dari UGD yaitu tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal pada pasien secara
cepat dan tepat serta terpadu dalam penanganan tingkat kegawatdaruratan sehingga mampu
mencegah resiko kecacatan dan kematian. (To save life and limb).
Instalasi Gawat Darurat UPT RSUD Palmatak tersedia 24 jam untuk memberikan
pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu
dengan melibatkan berbagai multi disiplin. Permenkes Nomor 111 tahun 2001 tentang Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat yang terdiri dari unsur pelayanan pra rumah sakit, pelayanan
di rumah sakit, dan pelayanan antar rumah sakit.
Saat ini kondisi UGD RSUD Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas masih
memerlukan pengembangan agar sesuai standar yang ditentukan termasuk persyaratan sumber
daya manusia, persyaratan umum maupun persyaratan khusus.
Tenaga kesehatan di UGD meliputi perawat dan bidan dan dokter umum on site, namun
dokter spesialis 4 dasar belum on site (siaga di tempat dalam 24 jam) tetapi masih on call.
Jumlah kunjungan UGD dari awal tahun 2021 terus mengalami peningkatan, demikian pula
dengan pelayanan BPJS.
Namun untuk saat ini UGD ntuk pasien khusus COVID-19 belum terbentuk sebagai
inisiatif sementara Gedung UGD khusus terduga pasien COVID-19 menggunakan Gedung
baru disebelah UGD lama non covid yang awalnya akan digunakan sebagai perluasan Gedung
baru UGD non covid namun belum digunakan karena memang belum sempat diresmikan
hingga Pandemi COVID-19 melanda dunia dan khususnya kabupaten kepulauan
anambas,proses ini sangat darurat karena memang belum adanya pembatas antara Gedung
lama dengan Gedung baru maka untuk menghindari kontak dengan Gedung baru yang
9
dijadikan ruang UGD triage terduga COVID-19 dipasang pembatas plastic di Lorong
penghubung antar kedua Gedung,sangat memprihatinkan namun harus tetap berjalan dengan
segala keterbatasan dokter dan sarana prasarananya.
10
➢ Pelayanan Farmasi
Meliputi pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, pelayanan farmasi klinik dan
konseling/pelayanan informasi obat. Dilaksanakan di rawat jalan/apotik dan depo rawat inap
dengan standar obat sesuai formularium dan ketentuan kefarmasian. Pengadaan barang farmasi
mengacu kepada formularium yang ditetapkan secara Nasional.
➢ Pelayanan Operasi
Ruang operasi adalah suatu unit yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan tindakan
pembedahan secara elektif maupun akut, yang membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus
lainnya. Memiliki persyaratan khusus sesuai standar dengan faktor keselamatan yang tinggi.
RSUD Palmatak memiliki 1 kamar operasi yang digunakan untuk pelayanan bedah umum,
orthopedi, kebidanan dan kandungan, bedah mulut,dll.
➢ Pelayanan Kebidanan
Meliputi pelayanan antenatal, persalinan, pelayanan nifas, pelayanan KB, pelayanan
tindakan operasi kebidanan, dan pelayanan lain di bidang kebidanan.
➢ Pelayanan radiologi
Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan radiologi sebagai penunjang medis selama 24
jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Pelayanan radiologi telah memiliki persyaratan
perizinan dari institusi yang berwenang untuk penyimpanan, penggunaan sampai pembuangan
radioaktif dengan sumber daya yang dibutuhkan disesuaikan dengan jenis kegiatan yang
dilakukan.
➢ Pelayanan Laboratorium
Instalasi laboratorium adalah salah satu instalasi di rumah sakit yang merupakan pelayanan
penunjang yang bertujuan : Membantu diagnose suatu penyakit sehingga dokter dapat menangani suatu
penyakit dengan tepat, cepat, dan akurat.
Laboratorium UPT RSUD Palmatak merupakan bagian dari pelayanan penunjang medis
yang menyelenggarakan pelayanan medis berupa pemeriksaan darah lengkap,darah
rutin,fungsi hati,fungsi ginjal,profil lemak,TCM,dan swab antigen dan PCR. Masih banyak
kebutuhan dari jenis pemeriksaan laboratorium yang belum tersedia di RSUD Palmatak seperti
pemeriksaan elektrolit dan pemeriksaan specimen lain.
11
Tugas dan Fungsi Organisasi
Tugas pokok dan fungsi RSUD Palmatak adalah :
a. Tugas Pokok
Membantu Bupati dalam pelaksanaan kesehatan masyarakat secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan serta pencegahan dan melaksanakan
upaya sistem rujukan.
b. Fungsi UPT RSUD palmatak
i. Penyelenggara Pelayanan Medis
ii. Penyelenggara Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis
iii. Penyelenggara Pelayanan Keperawatan dan Asuhan Keperawatan
iv. Penyelenggara Pelayanan Rujukan
v. Penyelenggara Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan
vi. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan
2. Profil Peserta
Nama peserta Erina Utami Lahir di Pangkatan X pada tanggal 23 Februari 1989. Peserta
adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan golongan III Angkatan 1 yang
mengikuti Program Pelatihan Dasar dari September sampai November 2021. Peserta
ditugaskan di unit kerja RSUD Palmatak sebagai Dokter Ahli Pertama.
Uraian Tugas jabatan
Jabatan peserta latsar di UPT RSUD Palmatak adalah sebagai Dokter Ahli Pertama,
Tugas Pokok Jabatan Fungsional Dokter Ahli Pertama adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pelayanan medik umum Rawat Jalan Tingkat Pertama
2) Melakukan pelayanan medik umum Rawat Inap
3) Melakukan tugas jaga UGD
4) Melakukan tugas jaga Poli Umum
5) Melakukan MCU
6) Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum Tingkat Sederhana
7) Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum Tingkat sedang
8) Melakukan tindakan darurat medik/P3K Tingkat Sederhana
9) Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap
10) Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
11) Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I
12
12) Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
13) Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
14) Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu
15) Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
16) Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
17) Melakukan pelayanan KB
18) Melakukan pelayanan partus normal
19) Melakukan pelayanan gizi dan imunisasi
20) Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
21) Melakukan penyuluhan medik
22) Membuat catatan medik pasien rawat jalan
23) Membuat catatan medik pasien rawat inap
24) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25) Melayani atau menerima konsultasi dari luar keluar
26) Menguji kesehatan individu
27) Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28) Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29) Menjadi saksi ahli
30) Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan jenazah
31) Memimpin satuan unit kerja pelayanan Kesehatan
32) Membantu dalam kegiatan kesehatan (olahraga, PMI)
33) Mengamati penyakit/wabah
34) Sebagai ketua tim penanggulangan penyakit / wabah tertentu
35) Sebagai anggota tim penanggulangan penyakit / wabah tertentu
36) Melakukan supervisi bidang Kesehatan
Demikianlah Uraian Tugas Pokok jabatan Fungsional peserta di organisasi tempat bekerja
UPT RSUD Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas.
13
B. ANALISIS ISU
Environmental Scanning
Dari hasil enviromental scanning yang telah dilakukan, peserta
mengidentifikasi lima isu yang ada pada satuan kerja, adapun isu-isu tersebut
antara lain:
1. Belum Optimalnya Penerapan Lima Momen Cuci Tangan Di Poli Rawat
Jalan dan Rawat Inap UPT RSUD Palmatak. ( Manajemen ASN)
14
baru untuk diwajibkan didunia Kesehatan, bagi seorang tenaga Kesehatan sangatlah penting
mencuci tangan untuk menghindari infeksi atau penularan dari pasien ke nakes atau dari nakes ke
pasien di rumah sakit atau istilah medisnya disebut dengan Infeksi NOSOKOMIAL. Sebagai
contoh instalasi yang memiliki sarana tempat mencuci tangan hanya beberapa instalasi saja seperti
Poli bedah, Poli Gigi dan UGD,selebihnya belum tersedia. Instalasi rawat inap dan kebidanan
adalah salah satu tempat yang sebaik-baiknya tersedia sarana tempat mencuci tangan dimana
tenaga Kesehatan akan banyak berinteraksi dengan pasien yang sedang dirawat inap,seperti
mengganti jarum infus,mengganti kateter menolong partus dan Tindakan lainnya. Tindakan
mencuci tangan tentu tidak akan optimal jika hanya menggunakan handsanitizer saja, lima langkah
dalam mencuci tangan juga sangat penting untuk terjaminnya kebersihan tangan sebelum dan
setelah menyentuh pasien. Dampak yang ditimbulkan jika melalaikan Tindakan lima momen cuci
tangan ini adalah kemungkinan besarnya terjadi Infeksi NOSOKOMIAL di Rumah sakit Umum
daerah palmatak pada nakes ataupun pasien.
2. Belum Optimalnya Proses Alur Penanganan Pasien Terduga COVID-19 Di
TRIASE UGD UPT RSUD Palmatak.(Manajemen ASN)
15
Kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret
2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara
Jepang. Pada tanggal 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan DKI
Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah sebagai provinsi paling terpapar SARS-CoV-
2 di Indonesia.
Sampai tanggal 16 September 2021, Indonesia telah melaporkan 4.181.309
kasus positif menempati peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara. Dalam hal
angka kematian, Indonesia menempati peringkat ketiga terbanyak di Asia dengan
139.919 kematian.
Pandemi COVID-19 yang belum juga usai membuat kacau system
Kesehatan dan ekonomi dunia. Kasus pertama COVID-19 terdeteksi di UPT RSUD
Palmatak terjadi di akhir bulan april tahun 2021, saat itu hingga saat ini sistem alur
penerimaan COVID-19 belum jelas,UGD Triage khusus pasien terduga COVID-19
juga belum tersedia, keterbatasan alat rapid antigen dan tidak adanya mesin PCR di
UPT RSUD Palmatak menjadi alasan terhambatnya pelayanan kepada pasien
terduga COVID-19, rapid antigen menjadi alat penunjang awal tegaknya diagnosa
jika hasil screening didapatkan gejala demam, batuk, pilek dan sesak nafas baik itu
ada Riwayat bepergian keluar kota ataupun tidak.
Standard prosedur operasional hingga saat ini juga belum terbentuk untuk
kasus penerimaan pasien terduga COVID-19,hanya berdasarkan inisiatif para dokter
saja mengatur dan mengarahkan pasien ketempat yang seharusnya, sebagai contoh
saat pertama kali menerima pasien terduga kasus COVID-19 di UPT RSUD
Palmatak penulis sedang bertugas di UGD, pasien tujuan awalnya adalah poli rawat
jalan spesialis penyakit dalam, saat di pendaftaran pasien akan di ukur suhunya dan
ditanya Riwayat perjalanannya, dan di dapati anak dari pasien tersebut baru saja
pulang dari kota batam,pada saat itu pasien datang dengan keluhan sesak dan
memiliki Riwayat penyakit jantung,petugas pedaftaran masih bingung pasien
tersebut akan diteruskan ke instalasi yang mana dan akhirnya bertanya kepada
petugas yang saat itu ada di UGD,saat itu Penulis sedang bertugas di UGD dengan
inisiatif sendiri mengarahkan pasien untuk di tempatkan
16
keruangan UGD baru yang belum pernah dipakai yang saat itu bednya saja belum
ada,kemudian meminta tolong kepada petugas security untuk memindahkan satu
bed dari ruang isolasi rawat inap yang akan khusus di letakkan diruang UGD baru
tersebut untuk menjadi UGD triage terduga pasien COVID-19,di UGD tersebut
dengan menggunakan APD level 2 saya melakukan rapid antigen terhadap pasien
yang diduga COVID-19 dan sekaligus mengambil sampel swab nasofaring dan
orofaring PCR pasien tersebut untuk dikirim ke RSUD Tarempa. Sementara hasil
rapid antigen pasien tersebut adalah reaktif maka itulah kasus pertama yang kami
terima di UPT RSUD Palmatak,dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana
kami,dari UGD pasien selanjutnya diantarkan ke gedung Isolasi COVID-19 yang
sebelumnya adalah Gedung rawat inap baru yang juga belum sempat
dioperasikan,atas instruksi pimpinan Gedung tersebut seketika berubah menjadi
ruang rawat inap isolasi pasien COVID-19. Hingga saat ini standar prosedur
operasional tentang penerimaan covid di UGD Triage belum ada oleh sebab itu
masih ada petugas dan pasien yang bingung arah dan tujuan yang seharusnya..
Dampak yang ditimbulkan akibat tidak adanya SOP ini adalah nakes akan sulit
membedakan pelayanan terhadap Pasien terduga COVID-19 dengan Non COVID-
19 di UGD NON COVID-19, dan mengakibatkan kasus kontak erat semakin banyak
terhadap nakes jika tidak faham status penyakit pasien tersebut.
17
Sesuai amanat undang-undang nomor 40 tahun 2004 tentang system jaminan
sosial nasional (SJSN) dan undang-undang no 24 tahun 2011 tentang badan
penyelenggara jaminan sosial (BPJS) ditetapkan bahwa operasional BPJS
Kesehatan dimulai sejak tanggal 1 januari 2014.
BPJS Kesehatan sebagai badan pelaksana merupakan badan hukum
public yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan Kesehatan
bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan
Kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang
telah membayar iuran atau iuarannya dibayar oleh pemerintah. Dalam
menjalankan pelayanan Kesehatan fasilitas tingkat pertama dan tingkat lanjutan
wajib melaksanakan system rujukan dengan mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan yang tidak sesuai dengan system
rujukan dapat dimasukkan dalam kategori pelayanan yang tidak sesuai dengan
prosedur sehingga tidak dapat dibayarkan oleh BPJS Kesehatan.
Untuk kasus yang terjadi di UPT RSUD palmatak adalah kurangnya
koordinasi dan komunikasi antar fasilititas Kesehatan yaitu PUSKESMAS
sebagai faskes perujuk dan UPT RSUD Palmatak sebagai Faskes tujuan. Faskes
tujuan sebagai tempat rujukan wajib mendapatkan informasi secara dini
terhadap kondisi pasien sehingga dapat mempersiapkan dan menyediakan
perawatan sesuai dengan kebutuhan medis pasien. Sebaliknya faskes perujuk
wajib mendapatkan informasi mengenai ketersediaan sarana dan prasarana
serta kompetensi dan ketersediaan tenaga Kesehatan ( dokter spesialis ) yang
ada di UPT RSUD Palmatak. Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar
faskes menyebabkan kurang optimalnya system rujukan berjenjang makan
perlu dibentuk forum komunikasi antar fasilitas Kesehatan antar tingkatan
faskes dengan menggunakan sarana komunikasi yang tersedia seperti whatsaap
dan telepon langsung ke nomor HP UGD UPT RSUD Palmatak.diharapkan
dengan dokter perujuk melaporkan kondisi pasien dan diagnosa sementara
sudah tegak saat merujuk
,faskes tujuan dapat mempersiapkan segala Sesuatu yang perlu disiapkan
18
untuk pemberian Tindakan medis selanjutnya sesuai kondidi pasien yang
dirujuk. Sehingga dampak akhirnya pihak faskes tujuan tidak mengalami
kerugian karena pasien tersebut tidak bisa di klaim diagnosa rujukannya oleh
BPJS.
--;--
Gambar 4 Penyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak Menular (PTM) itu adalah :
19
Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Cedera dan Gangguan Indera dan
Fungsional.
3. Penyakit yang disebabkan oleh perilaku dan lingkungan yang tidak sehat.
20
• PPOK; Penyakit Paru Obstruktif Kronik, adanya hambatan aliran udara di
saluran napas yang tidak sepenuhnya bisa kembali normal
• Kanker pada Anak.
• Gangguan Penglihatan dan Kebutaan.
• Gangguan Pendengaran dan Ketulian.
Tingginya angka kematian pasien di UPT RSUD Palmatak akibat penyakit
jantung,stroke dan hipertensi disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pasien
tentang pencegahan penyakit tersebut, Penyakit jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler) merupakan masalah kesehatan utama di negara maju maupun
negara berkembang. Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia
setiap tahunnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang
paling umum dan paling banyak disandang masyarakat.terutama di kabupaten
kepulauan anambas, pola hidup mengkonsumsi garam yang berlebihan menjadi
salah satu penyebab terbesar di kecamatan palmatak, terbukti dari kunjungan pasien
poli UPT RSUD Palmatak dengan resiko pemberat lainnya mencapai angka 5 – 10
orang perharinya.
Upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian Hipertensi
diantaranya adalah meningkatkan Promosi Kesehatan di UPT RSUD palmatak
dengan membentuk tim PKRS yang bertanggung jawab dalam setiap
pelaksanaannya. Dampak yang timbul jika hal ini terus berlanjut adalah akan
semakin tingginya kasus Kematian akibat hipertensi,stroke dan penyakit jantung di
UPT RSUD Palmatak.
21
5. Belum Optimalnya Jam Pelayanan Poli Spesialistik UPT RSUD Palmatak
yang Menyebabkan Menumpuknya Jumlah Pasien Di Ruang Tunggu.
(Pelayanan Publik)
22
Hal ini akan berdampak pada munculnya tuntutan hukum kepada Rumah
Sakit maupun tenaga medis secara individu jika diperlakukan kurang atau tidak
proporsional dalam hal pelayanan kesehatan.
Dari kelima Isu diatas di analisis Kembali mengenai dampak dan akibatnya
jika tidak segera dicarikan solusinya yaitu dengan metode Teknik tapisan APKL
Dan USG
6. Alat Bantu Analisis
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan
perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi dokter, perlu
ditentukan prioritas yang akan ditangani.
Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan skala
dengan rentang angka dari 1 – 5 yang menyatakan isu tersebut :
“ (1) Tidak Penting”
“ (2) Kurang Penting”
“ (3) Cukup Penting”
“ (4) Penting”
“ (5) Sangat Penting”.
23
Isu Aktual di UPT RSUD Palmatak
Analisis Penilaian Kualitas Isu Menggunakan Metode APKL
Tabel 2 Analisis Penilaian Kualitas Isu Menggunakan Metode APKL
NO ISU AKTUAL A P K L SCORE RANK
1 Belum optimalnya 4 4 4 4 16 IV
penerapan lima momen
cuci tangan di poli rawat
jalan dan rawat inap
UPT RSUD
Palmatak
2 Belum optimalnya alur 5 5 4 5 19 I
proses penanganan
pasien terduga COVID-
19 di Triase UGD UPT
RSUD
Palmatak
3 Belum optimalnya 4 5 3 4 16 V
penerapan System
rujukan BPJS dari
beberapa Puskesmas ke
UPT RSUD palmatak
4 Belum optimalnya 5 4 5 4 18 II
Edukasi Pencegahan
Penyakit Tidak Menular
di UPT RSUD Palmatak
5 Belum optimalnya jam 5 4 4 4 17 III
pelayanan poli
spesialistik UPT RSUD
palmatak yang
menyebabkan
menumpuknya jumlah
pasien di ruang tunggu
24
Keterangan:
1. A : Aktual ( Seberapa aktual/hangatnya masalah tersebut dibicarakan)
Rentang Nilai 1-5
2. P : Problematik ( Seberapa mendesaknya masalah tersebut harus
segera diselesaikan) Rentang Nilai 1-5
3. K : Khalayak ( Seberapa besarnya masalah tersebut bagi khalayak
ramai) Rentang Nilai 1-5
4. L : Layak ( Seberapa layaknya masalah itu untuk di angkat) Rentang
Nilai 1-5
1. Menentukan isu prioritas
Dalam menentukan prioritas masalah, analisis USG juga digunakan sebagai alat
untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan
Teknik USG Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G).
Mengacu pada hasil analisis APKL yang dipaparkan diatas penyebab isu
tersebut antara lain:
b. Belum optimalnya proses alur penerimaan pasien terduga COVID-19 di UGD UPT
RSUD Palmatak.
c. Belum optimalnya Edukasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular di UPT RSUD
Palmatak.
d. Belum optimalnya jam pelayanan poli spesialistik UPT RSUD palmatak yang
menyebabkan menumpuknya jumlah pasien di ruang tunggu.
25
Menetukan isu prioritas Menggunakan Teknik USG
Keterangan:
1. U : Urgent ( seberapa besarnya tingkat urgency masalah sehingga harus
dicarikan solusi). Rentang Nilai 1-5
2. S : Seriousness ( seberapa besarnya tingkat keseriusan masalah jika
tidak diselesaikan). Rentang Nilai 1-5
3. G : Growth (Seberapa besarnya tingkat pertumbuhan masalah jika
tidak segera diselesaikan). Rentang Nilai 1-5
C. RUMUSAN ISU
Berdasarkan Teknik USG didapatkan isu utama yang didapat yaitu “Masih
Belum optimalnya alur proses penerimaan pasien terduga COVID-19 di UGD UPT
RSUD Palmatak” yang kemudian dilanjutkan untuk diidentifikasi penyebabnya
26
D. IDENTIFIKASI ISU
Menentukan akar penyebab masalah yang mana tahapan ini adalah cara
terakhir untuk mengangkat sebuah isu untuk dicari ide gagasan kreatifnya.
Metode ini menggunakan Teknik FISHBONE
Akar Penyebab Masalah Akibat dari
masalah
Surrounding System
Supplier
Skill
27
E. ANALISIS DAMPAK CORE ISU APABILA TIDAK DISELESAIKAN
Dampak yang terjadi terhadap para NAKES dan PASIEN apabila tidak
adanya SOP alur penanganan pasien COVID-19 di Triase UGD UPT
RSUD palmatak
• Terhadap NAKES: Dampak yang ditimbulkan akibat tidak adanya SOP ini
adalah nakes akan sulit membedakan pelayanan terhadap Pasien terduga
COVID-19 dengan Non COVID-19 di UGD NON COVID-19, dan
mengakibatkan kasus kontak erat semakin banyak terhadap NAKES jika
tidak faham status penyakit pasien tersebut.
• Terhadap Pasien : Penanganan Pasien akan lebih lambat dan beresiko
kegagalan pemberian terapi yang sesuai indikasi karena penempatan dan
diagnosa pasien tersebut tidak sesuai prosedur.
G. JUDUL AKTUALISASI
“Optimalisasi Alur Proses Penanganan Pasien Terduga COVID-19 di Triase
UGD UPT RSUD Palmatak
28
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. RANCANGAN AKTUALISASI
29
B. KEGIATAN AKTUALISASI
Tabel 6 Rancangan Aktualisasi
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN
HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
PELATIHAN DAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengumpulkan 1. Meminta Izin dengan Terkumpulnya 1. Saya akan meminta izin Dengan mengumpulkan • Dengan mengumpulkan
bahan/data terkait atasan bahan/data terkait SOP dengan atasan dengan bahan/data terkait SOP bahan/data terkait SOP
SOP 2. Mendengarkan dan berpakaian yang rapi diharapkan dapat mendukung diharapkan akan
mencatat saran dan • Foto kegiatan mengetuk pintu dan menguatkan Nilai-nilai
masukkan dari atasan ▪ Catatan hasil mengucap salam dan • Visi Organisasi organisasi yaitu
3. Meminta persetujuan Konsultasi berbicara dengan sopan
Inovatif
hasil konsultasi • Pemahaman terkait (Etika Publik )
dengan Atasan SOP Meminta izin atasan “Rumah Sakit Yang Menjadi • Sikap untuk berfikir dan
4. Mencari contoh merupakan bentuk suatu Pusat Rujukan dengan membuat hal baru yang
pembuatan draft SOP tanggung jawab bawahan Pelayanan Spesialistik Dasar menunjang peningkatan
5. Mengarsipkan terhadap atasan di Kabupaten Kepulauan pelayanan.
bahan/data tentang (Akuntabilitas) Anambas”
peraturan - peraturan 2. Saya akan mendengarkan Beretika
SOP dan mencatat saran dan
masukan dari atasan Sikap saling
menghormati dan
dengan Disiplin dan • Misi Organisasi
cermat ( Etika Publik) menghargai satu dan
Point nomor tiga
3. Saya akan Meminta lainnya
persetujuan hasil Menciptakan pelayanan
konsultasi dengan atasan kesehatan yang
untuk kejelasan hasil yang berkualitas dan bermutu
akan dicapai
sesuai standar
(Akuntabilitas)
4. Saya akan mencari contoh
pembuatan draft SOP
dengan bekerja keras
untuk kepentingan
30
bersama ( Nasionalisme )
yang berorientasi pada
mutu ( Komitmen Mutu)
5. Saya akan Mengarsipkan
bahan/data tentang
peraturan - peraturan SOP
yang sudah saya dapat
dari berbagai literatur
sebagai bahan pembuatan
SOP dengan Jujur
( Anti Korupsi )
2 Membuat SOP alur 1. Membentuk TIM • PRINT OUT SOP 1. Saya akan membentuk Dengan membuat SOP • Dengan membuat SOP
penanganan pasien penyusun SOP • Surat pembentukan TIM penyusun SOP alur penerimaan pasien Diharapkan akan
COVID-19 2. Membuat draft SOP TIM dari unit kerja yang COVID-19 diharapkan menguatkan Nilai-nilai
3. Meminta saran dan bertanggung jawab dapat mendukung organisasi yaitu
masukkan atasan atas • Foto hasil kegiatan sebagai pelaksana
draft SOP kegiatan dengan kerja
4. Mendengar dan sama dan gotong Visi Organisasi Inovatif
mencatat saran dan royong ( Nasionalime)
Sikap untuk berfikir dan
masukkan atasan Membentuk tim “Rumah Sakit Yang
membuat hal baru yang
5. Meminta persetujuan dengan penuh Menjadi Pusat Rujukan
menunjang peningkatan
dari atasan mengenai tanggung jawab ( dengan Pelayanan
pelayanan
draft SOP yang sudah Akuntabilitas) Spesialistik Dasar di
direvisi. Dengan mengutamakan Kabupaten Kepulauan
6. Mencetak draft SOP orientasi mutu hasil dari Anambas”
menjadi SOP kegiatan
7. Meminta tanda tangan (Komitmen Mutu) Misi Organisasi
Pimpinan perihal SOP 2. Saya akan Membuat Point ke empat
yang sudah di setujui draft SOP Meningkatkan
kesejahteraan dan kinerja
karyawan.
31
dengan kerjasama yang
baik untuk kejelasan
target ( Akuntabilitas)
4. Saya akan melakukan
konsultasi dengan
atasan dengan sikap
sopan dan hormat (
Etika Publik)
Saat Berkonsultasi
dengan atasan saya akan
menerapkan asas
musyawarah dan
mufakat(Nasionalisme).
Saya akan Meminta
saran dan masukkan
atasan atas draft SOP
yang sudah dibuat untuk
kepentingan
mutu (Komitmen
Mutu)
Saya akan
menghormati
keputusan yang
diberikan oleh atasan
(Etika Publik)
5. Saya akan Mendengar
dan mencatat saran dan
masukkan atasan
dengan Jujur (Anti
Korupsi) juga akan
Merevisi draft SOP
yang telah di
konsultasikan kepada
atasan untuk diperbaiki
dengan transparan
(Akuntabilitas), Saat
berkonsultasi saya
32
akan berbicara dengan
sopan dan hormat
kepada atasan (Etika
Publik). Saya akan
Meminta persetujuan
dari atasan mengenai
draft SOP yang telah
dibuat oleh TIM
penyusun dengan cara
tidak memaksakan
kehendak pribadi
(Nasionalisme) dan
bersikap sopan saat
meminta persetujuan
atasan ( Etika Publik)
6. Saya akan Mencetak
draft SOP menjadi SOP
dengan efektif dan
efisien (Komitmen
Mutu)
7. Saya akan Meminta tanda
tangan Pimpinan perihal
SOP yang sudah di
setujui. Dengan sopan,
dan cermat ( Etika Publik)
33
3 Membuat gambar 1. Mendesign gambar - Gambar 1. Saya akan mendesign gambar Dengan membuat gambar Dengan membuat gambar
diagram alur diagram alur sesuai Diagram alur diagram alur sesuai SOP yang diagram alur penanganan diagram alur Penanganan
penanganan pasien SOP yang sudah dibuat terpajang di sudah dibuat dalam bentuk soft pasien COVID-19 di UGD pasien COVID-19 di UGD
COVID-19 di dalam bentuk soft file Triase UGD file dengan penuh tanggung Diharapakn dalam diharapkan akan
Triase UGD 2. Mengkonsultasikan - Printout gambar jawab dan transparan mendukung menguatkan
hasil kepada atasan Diagram (Akuntabilitas) Nilai-nilai organisasi yaitu
dan menyimpan file Visi Organisasi Transparan
yang sudah di setujui - foto hasil kegiatan 2. Saya akan Sikap bersedia
3. Mencetak file diagram mengkonsultasikan hasil “Rumah Sakit Yang memberitahukan seluruh
dan memajang gambar kepada atasan dengan sikap Menjadi Pusat Rujukan informasi mengenai
diagram alur yang sopan dan disiplin dan dengan Pelayanan pelayanan kepada
penanganan pasien menyimpan file yang sudah Spesialistik Dasar di masyarakat khususnya
COVID di UGD dibuat dalam bentuk file sesuai Kabupaten Kepulauan pasien dan keluarga pasien
COVID-19 arahan dari atasan (Etika Anambas”
Publik) dan akan
menghargai keputusn yang di Misi Organisasi Inovativ
beri oleh atasan (Nasionalisme) Sikap untuk berfikir dan
kemudian akan merevisi hasil Point nomor Satu Memberikan membuat hal baru yang
gambar sesuai masukan dari pelayanan kesehatan secara menunjang peningkatan
atasan demi kepentingan mutu ( profesional, aman, cepat, tepat pelayanan
Komitmen Mutu) dan terpadu sesuai kebutuhan Serta
masyarakat
3. Saya akan Mencetak file
diagram dan memajang gambar
diagram di UGD COVID-19
dengan transparan
(Akuntabilitas) dan jujur
dalam melaksanakan
kegiatan yang sudah di setujui
oleh atasan ( Anti korupsi) yang
mana tujuannya adalah untuk
kepentingan mutu
organisasi (Komitmen Mutu)
4 Mensosialisasikan 1. Meminta izin kepada Tersedianya bahan 1. Saya akan meminta izin Dengan mensosialisasikan Dengan mensosialisasikan
SOP dan gambar atasan materi sosialisasi kepada atasan untuk mulai SOP dan Gambar Diagram draft SOP dan gambar
diagram alur 2. Menyiapkan bahan SOP melaksanakan kegiatan alur pasien diharapkan dapat diagram alur pasien
Dan gambar diagram
alur
34
sosialisasi pasien COVID-19 dengan sikap yang hormat mendukung diharapkan akan
3. Membuat undangan, - Surat Undangan dan sopan (Etika Publik) menguatkan
dan daftar peserta Sosialisasi 2. Saya akan menyiapkan Visi Organisasi Nilai-nilai organisasi yaitu
4. Membuat dan - Daftar Peserta bahan sosialisasi dengan “Rumah Sakit Yang Menjadi Transparan
mencetak daftar - Daftar Hadir efektif dan efisien Pusat Rujukan dengan Sikap bersedia
hadir - Hasil Sosialisasi (Komitmen Mutu) Pelayanan Spesialistik Dasar memberitahukan seluruh
5. Mensosialisasikan - Foto kegiatan 3. Saya akan membuat di Kabupaten Kepulauan informasi mengenai
SOP dan gambar undangan dan daftar Anambas” pelayanan kepada
diagram alur peserta dengan adil dan masyarakat khususnya
6. Membuat notulensi tanggung jawab Misi Organisasi pasien dan keluarga pasien.
7. Membuat (Akuntabilitas) point ke empat dan
dokumentasi 4. Saya akan membuat dan
mencetak daftar hadir Meningkatkan kesejahteraan
Inovativ
sesuai jumlah peserta Sikap untuk berfikir dan
dan kinerja karyawan. membuat hal baru yang
undangan (Anti korupsi )
5. Saya akan menunjang peningkatan
mensosialisasikan SOP dan pelayanan
Gambar diagram alur Serta
dengan Transparan Beretika
(Akuntabilitas) yang mana Sikap saling menghormati
tujuan dari sosialisasi ini dan menghargai satu dan
adalah untuk kepentingan lainnya
bersama (Nasionalisme )
6. Saya akan Membuat
Notulensi dengan jujur dan
sesuai fakta yang ada (Anti
Korupsi)
7. Saya akan membuat
dokumentasi dari kegiatan
sosialisasi dengan bekerja
sama dengan TIM
(Nasionalisme)
35
5 Mengevaluasi 1. Melaksanakan Evaluasi berjalan dengan 1. Saya akan melaksanakan Dengan mengevaluasi dan Dengan mengevaluasi dan
kegiatan dan kegiatan baik kegiatan aktualisasi Menyusun laporan kegiatan penyusunan laporan
penyusunan laporan aktualisasi membuat SOP SOP kegiatan aktualisasi
kegiatan Aktualisasi 2. Membuat tabel Foto Hasil Laporan penanganan pasien diharapkan dapat mendukung diharapkan akan
kesesuaian kegiatan aktualisasi terduga COVID-19 di menguatkan
Tindakan UGD Dengan penuh Visi Organisasi Nilai-nilai organisasi yaitu
aktualisasi dengan tanggung jawab dan “Rumah Sakit Yang Menjadi Inovatif.
SOP yang telah partisipatif Pusat Rujukan dengan Sikap untuk berfikir dan
dibuat (Akuntabilitas) serta Pelayanan Spesialistik Dasar membuat hal baru yang
3. Mengisi dan bekerja keras demi di Kabupaten Kepulauan menunjang peningkatan
mencatat tabel kepentingan Bersama Anambas” pelayanan
kesesuaian (Nasionalisme) untuk
aktualisasi hasil akhir yang Misi organiasi
4. Melaporkan hasil berorientasi pada mutu Yaitu point kesatu
kegiatan kepada (Komitmen Mutu)
atasan dan meminta 2. Saya akan membuat tabel Memberikan pelayanan
penilaian kesesuaian Tindakan kesehatan secara profesional,
aktualisasi dengan SOP aman, cepat, tepat dan terpadu
untuk kejelasan target sesuai kebutuhan masyarakat
yang diharapkan
(Akuntabilitas) dengan
Jujur dan mandiri (Anti
korupsi)
3. Saya akan mengisi dan
mencatat tabel kesesuaian
aktualisasi sesuai hasil
yang didapat dalam
kegiatan (Anti korupsi)
4. Saya akan Melaporkan
hasil kegiatan kepada
atasan dan meminta
penilaian kegiatan dengan
Bahasa yang sopan dan
sikap Hormat ( Etika
Publik)
36
C. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan AGENDA II
Jumlah
Kegiatan Aktualisasi Per
No Mata Pelatihan
MP
Ke 1 Ke 2 Ke 3 Ke 4 Ke 5
1 Akuntabilitas 2 4 2 3 2 13
2 Nasionalisme 1 4 1 2 2 10
3 Etika Publik 2 5 1 1 1 11
4 Komitmen Mutu 1 3 1 1 1 8
5 Anti Korupsi 1 2 1 2 2 8
37
D. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8 Jadwal Kegiatan
RENCANA AKTUALISASI
OUTPUT/
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
HASIL OKTOBER NOVEMBER
I II III IV V I II
1 Mengumpulkan 1. Meminta Izin dengan Terkumpulnya
bahan/data terkait SOP atasan bahan/data terkait SOP
2. Mendengarkan dan
mencatat saran dan -Foto kegiatan
masukkan dari atasan - Surat izin dari
3. Meminta persetujuan hasil atasan
konsultasi dengan Atasan -file contoh SOP
4. Mencari contoh pembuatan
draft SOP
5. Mengarsipkan bahan/data
tentang peraturan -
peraturan SOP
-Foto kegiatan
39
E. CAPAIAN AKTUALISASI
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Meminta izin dengan atasan dengan berpakaian yang rapi mengetuk pintu dan mengucap salam dan
Aktualisasi Penerapan Nilai berbicara dengan sopan (Etika Publik) dengan Meminta izin atasan merupakan bentuk suatu tanggung
Dasar ASN jawab bawahan terhadap atasan (Akuntabilitas). Mendengarkan dan mencatat saran dan masukan dari
atasan dengan Disiplin dan cermat (Etika Publik). Meminta persetujuan hasil konsultasi dengan atasan
untuk kejelasan hasil yang akan dicapai (Akuntabilitas). Mencari contoh pembuatan draft SOP dengan
bekerja keras untuk kepentingan bersama (Nasionalisme) yang berorientasi pada mutu (Komitmen Mutu).
Mengarsipkan bahan/data tentang peraturan - peraturan SOP yang sudah saya dapat dari berbagai literatur
sebagai bahan pembuatan SOP dengan Jujur
(Anti Korupsi )
40
Kendala Keterbatasan signal membuat saya susah untuk mencari bahan dari internet
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan mengumpulkan
Relevan bahan data terkait pembuatan SOP adalah Etika Publik, Akuntabilitas, Nasionalisme, Komitmen Mutu,
Antikorupsi.
Kontribusi terhadap visi dan misi Mendukung Visi Organisasi “Rumah Sakit Yang Menjadi Pusat Rujukan dengan Pelayanan Spesialistik Dasar
organisasi di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Misi Organisasi “Menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan bermutu sesuai standar”
Penguatan nilai-nilai organisasi Dengan mengumpulkan bahan/data terkait SOP diharapkan akan menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu
Inovatif : Sikap untuk berfikir dan membuat hal baru yang menunjang peningkatan pelayanan.
Analisis Dampak Jika nilai Jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai Anti Korupsi, Akuntabilitas, Etika Publik, Nasionalisme dan
ANEKA tidak dilaksanakan Komitmen Mutu maka peserta latsar akan dinilai tidak ramah, tidak jujur, dan tidak bertanggung jawab atas
rancangan kegiatan yang dibuat. Dan juga atasan menjadi tidak percaya kepada peserta latsar itu sendiri.
41
Lampiran Kegiatan 1 : Mengumpulkan bahan/data terkait SOP 42
10 oktober
2021 - 15
oktober 2021
4 Mencari contoh pembuatan
draft SOP
5 Mengarsipkan bahan/data
tentang peraturan -
peraturan SOP
43
Tabel 11. Tabel Kegiatan 2
Kegiatan/Tahapan Kegiatan 2 Membuat SOP alur penanganan pasien COVID-19
1. Membentuk TIM penyusun SOP
2. Membuat draft SOP
3. Meminta saran dan masukkan atasan atas draft SOP
4. Mendengar dan mencatat saran dan masukkan atasan
5. Meminta persetujuan dari atasan mengenai draft SOP yang sudah direvisi
6. Mencetak draft SOP menjadi SOP
7. Meminta tanda tangan Pimpinan perihal SOP yang telah di setujui
Tanggal aktualisasi 16 Oktober 2021 - 23 Oktober 2021
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Membentuk TIM penyusun SOP dari unit kerja yang bertanggung jawab sebagai pelaksana
Aktualisasi Penerapan Nilai kegiatan dengan kerja sama dan gotong royong ( Nasionalisme) dengan Meminta para Nakes
yang tergabung dalam tim covid ikut serta dalam membentuk TIM pembuat SOP menyampaikan
Dasar ASN
maksud tujuan dengan sopan dan santun (Etika Publik). Membentuk tim dengan penuh tanggung
jawab ( Akuntabilitas).Menyusun draft SOP sesuai format dengan bekerja sama dengan TIM
demi kepentingan Bersama (Nasionalisme). Dengan mengutamakan orientasi mutu hasil dari
kegiatan (Komitmen Mutu). Membuat draft SOP dengan kerjasama yang baik untuk kejelasan
target ( Akuntabilitas). Meminta saran dan masukkan atasan atas draft SOP yang sudah dibuat
untuk kepentingan mutu (Komitmen Mutu). Menghormati keputusan yang diberikan oleh atasan
(Etika Publik). Mendengar dan mencatat saran dan masukanatasan dengan Jujur (Anti Korupsi
). Meminta persetujuan dari atasan mengenai draft SOP yang telah dibuat oleh TIM penyusun
dengan cara tidak memaksakan kehendak pribadi (Nasionalisme) dan bersikap sopan saat
meminta persetujuan atasan ( Etika Publik). Mencetak draft SOP menjadi SOP dengan efektif
dan efisien (Komitmen Mutu)
Kendala Tidak ada
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan Membuat SOP
Relevan Alur penanganan pasien COVID-19 adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika public, Komitmen Mutu,
dan Antikorupsi
Kontribusi terhadap visi dan misi
Mendukung Visi Organisasi “Rumah Sakit Yang Menjadi Pusat Rujukan dengan Pelayanan
organisasi Spesialistik Dasar di Kabupaten Kepulauan Anambas” dan Misi Organisasi
“Meningkatkan kesejahteraan dan kinerja karyawan”
44
Penguatan nilai-nilai organisasi Dengan membuat SOP alur penangan pasien COVID-19 diharapkan akan menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu :
Inovatif: Sikap untuk berfikir dan membuat hal baru yang menunjang peningkatan pelayanan
Output Kegiatan 1. Surat perintah Tim penyusun SOP
2. Print out SOP
3. Foto hasil kegiatan
Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan Membuat SOP alur penanganan pasien COVID-19 di Triase UGD adalah:
1. Mencegah terjadinya kasus kontak erat antara pasien dengan NAKES
2. Memudahkan dalam pelayanan pasien yang statusnya masih terduga COVID-19
3. Menekan jumlah angka penularan COVID-19
Analisis Dampak Jika nilai Jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai, Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik, dan Komitmen Mutu
ANEKA tidak dilaksanakan maka peserta latsar akan dinilai tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan tidak berintegritas. Dan juga
atasan menjadi tidak percaya kepada peserta latsar itu sendiri. Hasil yang diharapkan juga akan tidak baik.
45
Lampiran Kegiatan 2 : Membuat SOP alur penanganan pasien COVID-19 46
20 Oktober
2021 - 25
Oktober 2021
2 3. Meminta
saran dan
masukkan
atasan atas
draft SOP
4. Mendengar
dan
mencatat
saran dan
masukkan
atasan
5. Meminta
persetujuan
dari atasan
mengenai
draft SOP
3 6. Mencetak
draft SOP
menjadi
SOP
4 7. Meminta
tanda
tangan
Pimpinan
perihal
SOP yang
sudah di
setujui
Tabel 13. Tahapan Kegiatan 3 48
Kegiatan/Tahapan Kegiatan 3 Membuat gambar diagram alur penanganan pasien COVID-19 di Triase UGD
1. Mendesign gambar diagram alur sesuai SOP yang sudah dibuat dalam bentuk soft file
2. Mengkonsultasikan hasil kepada atasan dan menyimpan file yang sudah di setuju
3. Mencetak file diagram dan memajang gambar diagram alur penanganan pasien COVID di UGD
COVID-19
Tanggal aktualisasi 16 Oktober 2021 – 23 Oktober 2021
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Mendesign gambar diagram alur sesuai SOP yang sudah dibuat dalam bentuk soft file dengan
Aktualisasi Penerapan Nilai penuh tanggung jawab dan transparan (Akuntabilitas). Mengkonsultasikan hasil kepada atasan
dengan sikap yang sopan dan disiplin dan menyimpan file yang sudah dibuat dalam bentuk file
Dasar ASN
sesuai arahan dari atasan (Etika Publik) dan akan menghargai keputusn yang di beri oleh atasan
(Nasionalisme). Mencetak file diagram dan memajang gambar diagram di UGD COVID-19
dengan transparan (Akuntabilitas) dan jujur dalam melaksanakan kegiatan yang sudah di setujui
oleh atasan ( Anti korupsi) yang tujuannya adalah untuk kepentingan mutu organisasi (Komitmen
Mutu)
Kendala Tidak ada
Nilai-NiGClai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan Membuat gambar diagram alur penanganan pasien COVID-
Relevan 19 di Triase UGD adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Kontribusi terhadap visi dan misi Mendukung Visi Organisasi “Rumah Sakit Yang Menjadi Pusat Rujukan dengan Pelayanan Spesialistik
organisasi Dasar di Kabupaten Kepulauan Anambas” dan Misi Organisasi “ Pelayanan kesehatan secara profesional,
aman, cepat, tepat dan terpadu sesuai kebutuhan masyarakat”
Penguatan nilai-nilai organisasi Dengan Membuat gambar diagram alur penanganan pasien COVID-19 di Triase UGD diharapkan akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu :
Lampiran Kegiatan 3 : Membuat gambar diagram alur penanganan pasien COVID-19 di Triase UGD
Tabel 14. Dokumentasi Tahapan Kegiatan 3
Dokumentasi Tahapan Kegiatan
No Tanggal
Tahapan Kegiatan Output Proses Output Hasil
Pelaksanaan
Mendesign gambar
diagram alur sesuai
SOP yang sudah
dibuat dalam bentuk
soft file
26 Oktober 2021
– 31 Oktober
2021
2 Mengkonsultasikan
hasil kepada atasan
dan merevisi
perbaikan
3 Mencetak file
diagram dan
memajang gambar
diagram alur
penanganan pasien
COVID di UGD
50
Tabel 15. Tahapan Kegiatan 4
Kegiatan / Tahapan kegiatan 4 Mensosialisasikan SOP dan Gambar diagram alur
1. Menyiapkan bahan sosialisasi
2. Membuat undangan, dan daftar peserta
3. Membuat dan mencetak daftar hadir
4. Mensosialisasikan SOP dan gambar diagram alur
5. Membuat Notulensi dan Dokumentasi
Tanggal Aktualisasi 1 November 2021 – 5 November 2021
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Menyiapkan bahan sosialisasi dengan efektif dan efisien (Komitmen Mutu). Membuat
Aktualisasi Penerapan Nilai undangan dan daftar peserta dengan adil dan tanggung jawab (Akuntabilitas). Membuat dan
mencetak daftar hadir sesuai jumlah peserta undangan (Anti korupsi ). Mensosialisasikan SOP
Dasar ASN dan Gambar diagram alur dengan Transparan (Akuntabilitas) yang tujuan dari sosialisasi ini
adalah untuk kepentingan bersama (Nasionalisme ). Membuat Notulensi dengan jujur dan sesuai
fakta yang ada (Anti Korupsi). Membuat dokumentasi dari kegiatan sosialisasi dengan bekerja
sama dengan TIM dengan bekerjakeras (Nasionalisme)
Kendala Tidak ada
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai dasar yang relevan pada kegiatan
Relevan Mensosialisasikan SOP dan gambar diagram alur adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
public, Komitmen Mutu, dan Antikorupsi
Kontribusi terhadap visi dan misi Mendukung Visi Organisasi “Rumah Sakit Yang Menjadi Pusat Rujukan dengan Pelayanan Spesialistik
organisasi Dasar di Kabupaten Kepulauan Anambas” dan Misi Organisasi “Meningkatkan kesejahteraan dan kinerja
karyawan”.
Penguatan nilai-nilai organisasi Dengan Mensosialisa n sikan SOP dan Gambar diagram alur diharapkan akan menguatkan nilai-
nilai organisasi yaitu:
Transparan: Sikap bersedia memberitahukan seluruh informasi mengenai pelayanan kepada
masyarakat khususnya pasien dan keluarga pasien
Inovativ: Sikap untuk berfikir dan membuat hal baru yang menunjang peningkatan pelayanan
Beretika: Sikap saling menghormati dan menghargai satu dan lainnya
Output Kegiatan 1. Tersedianya bahan materi sosialisasi SOP dan Gambar Diagram alur pasien COVID-19
2. Surat Undangan Sosialisasi
3. Daftar Hadir peserta
4. Hasil foto kegiatan Sosialisasi
Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan Mensosialisasikan SOP dan Gambar diagram alur adalah:
1. Memastikan seluruh unit terkait dalam pelayanan COVID-19 memahami alur proses
penangan pasien terduga COVID-19 di UGD
2. Meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam pelayanan pasien terduga COVID-19 di UGD
Analisis Dampak Jika nilai Jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai, Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik, dan Komitmen Mutu
ANEKA tidak dilaksanakan maka peserta latsar akan dinilai tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan tidak berintegritas. Dan juga atasan
menjadi tidak percaya kepada peserta latsar itu sendiri. Hasil yang diharapkan juga akan tidak baik.
1 November
2021 – 5
November
2021
2 2 Membuat
undangan, dan
daftar peserta
3 Membuat dan
mencetak daftar
hadir
3 4 Mensosialisasika
n SOP dan
gambar diagram
alur
4 5. Membuat Notulensi
dan Dokumentasi
Tabel 17. Tahapan Kegiatan 5 54
Kegiatan/Tahapan Kegiatan 5 Mengevaluasi kegiatan dan penyusunan laporan kegiatan Aktualisasi
1. Melaksanakan kegiatan aktualisasi
2. Membuat tabel kesesuaian Tindakan aktualisasi dengan SOP yang telah dibuat
3. Mengisi dan mencatat tabel kesesuaian aktualisas
4. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan
Tanggal Aktualisasi 7 November 2021 – 12 November 2021
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Melaksanakan kegiatan aktualisasi membuat SOP penanganan pasien terduga COVID-19 di
Aktualisasi Penerapan Nilai UGD Dengan penuh tanggung jawab dan partisipatif (Akuntabilitas) serta bekerja keras demi
kepentingan Bersama (Nasionalisme) untuk hasil akhir yang berorientasi pada mutu
Dasar ASN
(Komitmen Mutu). Membuat tabel kesesuaian Tindakan aktualisasi dengan SOP untuk
kejelasan target yang diharapkan (Akuntabilitas) dengan Jujur dan mandiri (Anti korupsi).
Mengisi dan mencatat tabel kesesuaian aktualisasi sesuai hasil yang didapat dalam kegiatan
(Anti korupsi). Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan dan meminta penilaian kegiatan
dengan Bahasa yang sopan dan sikap Hormat ( Etika Publik)
Kendala Tidak ada
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan Mengevaluasi kegiatan dan penyusunan laporan kegiatan
Relevan Aktualisasi adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Kontribusi terhadap visi dan misi Mendukung Visi Organisasi “Rumah Sakit Yang Menjadi Pusat Rujukan dengan Pelayanan Spesialistik
organisasi Dasar di Kabupaten Kepulauan Anambas” dan Misi Organisasi “Memberikan pelayanan kesehatan secara
profesional, aman, cepat, tepat dan terpadu sesuai kebutuhan masyarakat”.
Penguatan nilai-nilai organisasi Dengan Mengevaluasi kegiatan dan penyusunan laporan kegiatan Aktualisasi
diharapkan akan menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu:
Inovatif: Sikap untuk berfikir dan membuat hal baru yang menunjang peningkatan pelayanan
Output Kegiatan 1. Evaluasi berjalan dengan baik
2. Foto Hasil Laporan kegiatan aktualisasi
Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan Mengevaluasi kegiatan dan penyusunan laporan kegiatan Aktualisasi adalah:
1. Memastikan kegiatan membuat SOP alur penanganan pasien terduga COVID-19 di Triase
UGD berjalan dengan baik
2. Memastikan seluruh NAKES yang terlibat dalam unit menjalankan SOP yang sudah dibuat
dengan baik.
Analisis Dampak Jika nilai Jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai, Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik, dan Komitmen Mutu
ANEKA tidak dilaksanakan maka peserta latsar akan dinilai tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan tidak berintegritas. Dan juga atasan
menjadi tidak percaya kepada peserta latsar itu sendiri. Hasil yang diharapkan juga akan tidak baik.
7 November
2021 – 12
November
2021
55
2 Membuat tabel
kesesuaian
Tindakan
aktualisasi
dengan SOP
yang telah dibuat
3 Mengisi dan
mencatat
tabel
kesesuaian
aktualisasi
56
4 Melaporkan hasil
kegiatan kepada
atasan dan
meminta penilaian
57
F. CAPAIAN PENYELESAIAN ISU
Kegiatan aktualisasi ini telah dilaksanakan oleh peserta berhasil menerapkan SOP Alur Penanganan Pasien Terduga Covid-19 di
TRIASE UGD UPT RSUD Palmatak. Dari hasil pengamatan peserta terhadap proses penanganan pasien terduga Covid-19 selama
ini belum memiliki SOP sehingga penanganannya hampir sama dengan pasien UGD bedanya hanya dalam penggunaan APD. Setalah
di buatnya SOP ini penanganan pasien terduga Covid-19 sudah mulai terarah dan sesuai SOP sehingga lebih meminimalisir penularan
Covid-19 terhadap Tenaga Kesehatan, Karyawan Rumah Sakit , pasien dan masyarakat umum.
58
G. MANFAAT TERSELESAIKAN ISU
Manfaat Kegiatan 1. Secara Umum kegiatan ini bermanfaat membantu pemerintah dalam menekan jumlah
penularan virus COVID-19 baik itu dalam l;ingkungan rumah sakit maupun
lingkungan masyarakat.
2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab bagi peserta untuk lebih ikut serta dalam
meningkatkan pelayanan publik dalam melaksanakan tugas dan jabatan di lingkungan
tempat peserta bekerja.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam Rancangan Aktualisasi sebelumnya telah didapatkan Core ISU
yaitu belum Optimalnya Alur Proses Penanganan pasien terduga COVID-19 di
UGD UPT RSUD Palmatak. Isu ini diangkat melalui Teknik penapisan ISU
APKL ( Aktual,Problematik,khalayak,layak) dan Teknik Isu Prioritas USG (
Urgent,Serioussnes,Growth) kemudian dicari gagasan kreatifnya dengan
mencari penyebab utama dari Isu yaitu teknik Fishbone dan didapatkan
penyebab isu utama adalah tidak adanya SOP dalam alur proses penangan
pasien terduga COVID-19 untuk itu gagasan kreatif yang diangkat adalah
membuat SOP dan Gambar diagram Alur Pasien Di TRIASE UGD UPT
Palmatak,Melalui 5 Kegiatan yaitu:
1. Mengumpulkan bahan/ data terkait SOP
2. Membuat SOP alur Penanganan Pasien
3. Membuat Gambar Diagram Alur Pasien
4. Mensosialisasikan SOP dan Gambar Diagram Alur
5. Mengevaluasi Hasil kegiatan
Kegiatan ini bermanfaat untuk alur proses penanganan pasien yang diduga
terinfeksi virus COVID-19 di UPT RSUD Palmatak yang akan diterapkan oleh
tenaga Kesehatan unit kerja yang berada di UGD COVID-19 UPT RSUD
Palmatak
Demikian kegiatan aktualisasi ini saya buat. Seluruh kegiatan Aktualisasi
ini akan dilaksanakan di UPT RSUD Palmatak, mulai tanggal 10 oktober 2021
hingga 13 november 2021. Kegiatan ini dilaksanakan dengan agenda habituasi
nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil yaitu, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Saya mengharapkan
kritik, saran, dan bimbingan agar kegiatan ini diharapkan nantinya akan terus
dilaksanakan dalam kegiatan sehari-hari dalam pelayanan di RSUD Palmatak
60
B. SARAN
Setelah melaksanakan kegiatan Aktualisasi terkait Optimalisasi Alur
proses penanganan pasien terduga COVID-19 di triase UGD UPT RSUD
Palmatak Penulis berharap agar para Tenaga Kesehatan di UPT RSUD
Palmatak dapat menerapkan SOP yang akan dibuat dengan sebaik-baiknya
demi Kepentingan dan Kesehatan Bersama. Dan mengadakan kajian evaluasi
setiap tiga bulan agar SOP ini tetap dijalankan sesuai proses.
61
DAFTAR PUSTAKA
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS
dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yng konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintah (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas, 2015 :7-8)
Dari penjelasan dan definisi akuntabilitas diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
akuntabilitas diperlukan seorang PNS dalam mengambil keputusan, sehingga terhindar dari
konflik kepentingan. Hal lain yang harus diperhatikan PNS adalah PNS diharapkan melayani
masyarakat dengan konsisten dan adil.
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas individu,
akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi dan akuntabilitas stake holder. Ada banyak
aspek yang harus diperhatikan dalam menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel,
diantaranya kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggungjawab (responsibilitas),
keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi (Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Akuntabilitas,2014 :23-26)
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka
mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum,
akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan akuntabilitas kebijakan (Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Akuntabilitas, 2015 :20-21)
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai
dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Kepemimpinan : lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
2.Transparansi : keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi.
3.Integritas : adalah konsitensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4.Tanggung jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran dan kewajiban.
5.Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
i Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
ii Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antar individu dan masyarakat.
iii Membangun dan mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota masyarakat.
iv Berupaya menghilangkan tuntutan berlebihan dari warga negara kepada pemerintah.
v Menjaga tanah air dan bangsa dari serangan musuh baik dari luar maupun dari dalam.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar
wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya merupakan hal yang penting. Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi
pada kepentingan publik (kepublikan) menjadi nilai dasar yang harus dimiliki setiap ASN (
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nasionalisme, 2015 : 3).
3. Etika Publik
Etika adalah sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan
perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup
cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik
dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang
dianut, Catalano (1991). Menurut Azyumardi Azra (2012) Etika juga dipandang sebagai
karakter atau etos individu / kelompok berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Etika lebih di pahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana mlakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika Publik
adalah refleksi tentang standar norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan atau keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik untuk memiliki komitmen moral dengan
mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi,
dan kebijaksanaan didalam pelayanan publik, Haryatmoko (2001) (Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Etika Publik, 2015 : 6-7).
Aturan etika PNS diatur dalam kode etik PNS. Kode etik adalah aturan-aturan yang
mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Etika Publik, 2015 ; 8)
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik antara lain :
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
b. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi
c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual (Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik,2015:11)
4. Komitmen Mutu
Banyak definisi mutu yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya Goetsch dan
Davis (2006 : 5) berpendapat bahwa mutu merupakan kondisi dinamis terkait dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen
atau pengguna (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen Mutu, 2015 : 20-21).
Zulian Yamit (2010) mengutip pendapat sejumlah pakar tentang pengertian mutu.
Menurut Edward Deming : “ Mutu adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan
Konsumen”. Menurut Crosby (1979) “ Mutu adalah nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian
terhadap persyaratan, serta menurut Juran “Mutu merupakan kesesuaian terhadap spefikasi”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa mutu mencerminkan
nilai keunggulan produk / jasa yang diberikan kepada pelangganan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya.
Sepuluh ukuran dalam menilai mutu pelayanan (Zeithmalh,dkk 1990:23) yaitu :
Tanggible (nyata/berwujud), Realibility (Keandalan), Responsiveness ( cepat tanggap),
Competence (kompetensi), Access (kemudahan), Courtesy (keramahan), Communication
(komunikasi), Credibility (kepercayaan), Security (keamanan), Understanding the Customer
(Pemahaman Pelanggan) (Modul Pelatihan Dasar Calon
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak secara jangka panjang (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Anti
Korupsi, 2015)
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah atau tindakan yang melawan normanorma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak la ngsung.
Tindak pidana korupsi terdiri dari kerugian keuangan negara, suap menyuap, pemerasan,
perbuatan curang, penggelapan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Menurut Robert Klitgaard adalah Korupsi suatu tingkah laku yang menyimpang dari
tugas-tugas resmi jabatannya dalam negara, dimana untuk memperoleh keuntungan status atau
uang yang menyangkut diri pribadi atau perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri, atau
dengan melanggar aturan pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi.
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana
korupsi yaitu : kerugian keuangan negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi (Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Anti Korupsi, 2015 : 18). Ada sembilan nilai-nilai dasar anti
korupsi antara lain jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
berani dan adil.
B. Peran dan kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen ASN, 2015 : 7 ) Kode Etik dan kode perilaku ASN, sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintah.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan bagi diri sendiri atau orang
lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai
ASN (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen ASN, 2015 : 14-15)
2. Whole of Goverment
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangun kebijakan, manajemen program dan
pelayanan Publik (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS WoG, 2014 : 6)
Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah:
a. Pelayanan yang bersifat administratif
b. Pelayanan jasa
c. Pelayanan barang
d. Pelayanan regulatif.
Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan dalam 5 macam pola
pelayanan, yaitu : pola pelayanan teknis fungsional, pola pelayanan satu atap, pola pelayanan
satu pintu, pola pelayanan terpusat, pola pelayanan elektronik (Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS WoG, 2015: 24-27)
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan atau jasa.
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik, 2015 : 8-9)
No Nilai- Nilai Bela Indikator Sikap dan Prilaku Aksi Tempat Waktu Bukti Paraf
Negara Mentor
Menjadi
vaksinator
dikepulauan RSUD/ 1x
anambas PUSKESMAS sebulan
1 CINTA TANAH Memberikan kontribusi
AIR pada kemajuan bangsa dan
negara
Memberikan
RSUD/
edukasi tentang 1x sebulan
PUSKESMAS
covid-19
Menggunakan Setiap
Acara/kerja
batik waktu
Memakai sendal
Luar rumah setiap hari
swallow
KESADARAN
berpartisipasi aktif dalam menjadi
BERBANGSA Setiap
2 organisasi kemsyarakatan, anggota IDI sekretariat IDI
DAN saat
profesi,maupun politik yang aktif
BERNEGARA
Aktif
menghadiri
Setiap
undangan bebas
saat
resepsi mau
pun formal
memakai helm
setiap
saat jalan raya
berkendara
berkendara
Mengikuti
rapat
Setiap
kepentingan rsud
saat
orang untuk
banyak
Beribadah solat
5 waktu sesuai
Rumah/Mesjid 5 waktu
kepercayaan
agama islam
Mengamalkan nilai-nilai
dalam pancasila
SETIA PADA
Menghargai
PANCASILA keputusan yang Setiap
3 SEBAGAI RSUD
diambil oleh saat
IDEOLOGI
atasan
NEGARA
menggunakan
bahasa daerah
anambas saat
bertemu
Menjadikan pancasila dengan pasien
setiap ada
sebagai pemersatu bangsa penduduk asli Rs/pkm
pasien
dan negara anambas yang
kurang video berbahasa daerah anambas kepada pasien.mp4
mengerti
bahasa
indonesia
Berkonsultasi
dengan ahli
Setiap
disaat rsud
saat
menerima
pasien
Aktif mengikuti
pelatihan untuk
menambah bebas 1 X 3 bln
wawasan dan
pengetahuan
RELA
Bersedia mengorbankan
BERKORBAN
waktu, tenaga dan
4 UNTUK
fikirannya untuk kemajuan
BANGSA DAN
bangsa dan negara
NEGARA
Memberi dan
menerima 1x
rsud
masukan saat sebulan
rapat
Mengadakan
pengobatan Praktek 1X
Gemar membantu sesama
gratis di hari pribadi Sebulan
warga negara yang
jumat
mengalami kesulitan
memakai baju
yang sopan saat luar rumah Setiap saat
keluar rumah
KEMAMPUAN
Senantiasa memelihara jiwa
5 AWAL BELA
dan raga
NEGARA
1x
olahraga sepeda luar rumah
seminggu
Mentaati
protokol
rsud/luar
kesehatan 5M Setiap saat
rumah
saat pandemi
covid-19
Senantiasa menjaga
kesehatannya Disetiap
tempat
Berfikir positif
setiap saat
dengan tidak Setiap saat
mempercayai
berita HOAX