Anda di halaman 1dari 151

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN 5M COVID-19


DI PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS MAKARTI MULYA

Oleh:

dr. MAYA ALVIONITA


NIP. 19940325 202012 2 009
NDH : 19

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XIII
KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN 5M COVID-19


DI PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS MAKARTI MULYA

Oleh:

dr. MAYA ALVIONITA


NIP. 19940325 202025 2 009
NDH : 19

Telah Disetujui dan diseminarkan pada:

Hari/ Tanggal : Senin / 12 April 2021


Tempat : Gedung Pendidikan dan Pelatihan
Teluk Gelam

COACH, MENTOR,

Oktavianus Tampubolon,S.H.,M.H. Ngaspiyo, S.Kep. Ns


Widyaiswara Ahli Madya Penata Muda Tk. I III/b
NIP. 19681028 1994031018 NIP. 19790415 201001 1 016

Diketahui/Disetujui Oleh:
an. Kepala BKPP Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur

Hendra Latif, SE. M.Si


Penata Tingkat 1/ III.d
NIP. 19811205 200604 1 006

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN 5M COVID-19


DI PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS MAKARTI MULYA

Oleh:

dr. MAYA ALVIONITA


NIP. 19940325 202025 2 009
NDH : 19

Telah Disetujui dan diseminarkan pada:

Hari/ Tanggal : Senin / 12 April 2021


Tempat : Gedung Pendidikan dan Pelatihan
Teluk Gelam

COACH, MENTOR,

Oktavianus Tampubolon,S.H.,M.H. Ngaspiyo, S.Kep. Ns


Widyaiswara Ahli Madya Penata Muda Tk. I III/b
NIP 19681028 1994031018 NIP 19790415 201001 1 016

Disahkan oleh :
Kepala BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan

Hj. TARBIYAH, S.Pd. M.M


PEMBINA UTAMA MADYA/ IV.d
NIP. 19641013 198406 2 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena


atas berkat rahmat-Nya penulis dapat mengikuti diklat prajabatan calon
pegawai negeri sipil dan menyusun serta menyelesaikan laporan
aktualisasi berjudul “Optimalisasi Penerapan Protokol Kesehatan 5M
Covid-19 di Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Makarti Mulya”.
Laporan ini merupakan tugas dalam Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III angkatan XIII tahun
2021 yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kab. Ogan Komering Ilir
bekerja sama dengan BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini diharapkan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti-
korupsi (ANEKA) tidak hanya sebatas teori tetapi dapat diterapkan di
kehidupan sehari-hari ASN. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penulis dalam penyusunan laporan ini, di antaranya adalah:
1. Bapak H. Iskanar, S.E., selaku Bupati Ogan Komering Ilir.
2. Ibu Hj. Tarbiyah Yahya, S.Pd. M.M selaku kepala BPSDMD Provinsi
Sumatera Selatan, yang telah memberikan masukan dan
menyediakan waktunya untuk menghadiri presentasi laporan
aktualisasi penulis
3. Bapak Endro Suarno, S.Sos, M.Si selaku kepala BPSDMD
Kabupaten Ogan Komering Ilir
4. Bapak Oktavianus Tampubolon, S.H., M.H selaku coach yang telah
meluangkan waktu, membimbing dan memberikan pengarahan
dalam penyusunan aktualisasi.
5. Bapak Ngaspiyo, S.Kep selaku mentor dan Kepala Puskesmas
Makarti Mulya yang telah memberikan izin dan bimbingan kepada

iv
penulis untuk menyusun dan menyelesaikan laporan aktualisasi.
6. Widyaiswara, Penyelenggara dan Rekan-rekan lain pada Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Kabupaten Ogan Komering Ilir Angkatan
XIII tahun 2021 yang telah memberikan bantuan dan dukungan
dalam penyelesaian laporan aktualisasi ini.
7. Seluruh staff Puskesmas Makarti Mulya yang telah membantu
memberikan ide, masukan dan saran dalam penyusunan aktualisasi.

Semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak


mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari
masih banyak kekurangan pada laporan aktualisasi ini, sehingga segala
kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan laporan aktualisasi ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat di Puskesmas
Makarti Mulya.

Kayuagung, Maret 2021

dr. Maya Alvionita


NIP.1994032 202012 2 009

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………... . i

KATA PENGANTAR................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................ iii

DAFTAR TABEL......................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR.................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1

A. Latar Belakang........................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat................................................... 3
C. Ruang Lingkup........................................................... 4
BAB II DESKRIPSI AKTUALISASI .......................................... 6

A. Deskripsi Organisasi................................................... 6
1. Profil Organisasi................................................... 6
2. Visi, Misi, Motto, dan Nilai-Nilai Organisasi......... 8
3. Struktur Organisasi………………………………... 11
4. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter......................... 12
B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik............................... 13
C. Analisis Isu................................................................. 16
D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih................ 18
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS..................................... 19
F. Kedudukan dan Peran PNS…………………………... 31
G. Matrik Deskripsi Aktualisasi....................................... 39
H. Jadwal Kegiatan......................................................... 59
I. Kendala dan Antisipasi................................................ 60

BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI................................. 61


A. Pendalaman Core Issue Terpilih ............................... 61
B. Capaian Kegiatan Habituasi ...................................... 84
BAB IV PENUTUP .................................................................... 87
A. Kesimpulan ................................................................ 87
B. Saran ......................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 89
LAMPIRAN ................................................................................. 91
BIODATA .................................................................................... 141

6
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Deskripsi Isu Kondisi Unit Kerja………………………. 15


Tabel 2.2. Bobot Penilaian Kriteria Kualitas Isu AKPK………… 17
Tabel 2.3. Analisis Isu Menggunakan AKPK……………………. 17
Tabel 2.4. Matrik Rancangan Aktualisasi……………………….. 41
Tabel 2.5. Jadwal aktualisasi di Puskesmas Makarti Mulya….. 59
Tabel 2.6. Kendala dan Antisipasi………………………………... 60
Tabel 3.1. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 1 …………… 62
Tabel 3.2. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 2………….. 65
Tabel 3.3. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 3…………... 69
Tabel 3.4. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 4…………… 72
Tabel 3.5. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 5…………… 75
Tabel 3.6. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 6…………… 79
Tabel 3.7. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 7…………… 81
Tabel 3.8. Capaian Kegiatan Habituasi…………………………… 84

Tabel Lampiran
Tabel 1. Daftar nama petugas penerapan Prokes…………….. 100

7
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Makarti Mulya............ 6


Gambar 1.2. Gambar Puskesmas Puskesmas Makarti Mulya.......... 7
Gambar 1.3. Struktur Organisasi Puskesmas Makarti Mulya............ 11

Gambar Lampiran

Gambar 1. Surat permohonan aktualisasi…………………………… 92


Gambar 2. Surat Persetujuan Mentor………………………………… 93
Gambar 3. Kartu Bimbingan Mentor………………………………….. 94
Gambar 4. Menyampaikan rancangan aktualisasi kepada mentor….. 95
Gambar 5. Meminta persetujuan mentor untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi…………………………………………………….. 95
Gambar 6. Tempat cuci tangan…………………………………………… 97
Gambar 7. Masker…………………………………………………………. 97
Gambar 8. Sekat pelayanan………………………………………………. 98
Gambar 9. Kursi ruang tunggu……………………………………………. 98
Gambar 10. Standing Banner Protokol Kesehatan…………………….. 99
Gambar 11. Akun Instagram………………………………………………. 104
Gambar 12. Akun Facebook………………………………………………. 105
Gambar 13. Nomor pendaftaran online…………………………………... 106
Gambar 14. Alur Pelayanan……………………………………………….. 106
Gambar 15. Lembar ceklist evaluasi penerapan kesehatan 5M………. 107
Gambar 16. Membuat daftar SDM yang dilibatkan, membuat akun media
sosial……………………………………………………………108
Gambar 17. Menyiapkan sarana yang belum tersedia (sekat pelayanan)
…………………………………………………… 108

8
Gambar 18. Materi sosialisasi mengenai teknis pelaksanaan kegiatan
dalam bentuk PPT printout………………………………….110
Gambar 19. Membuat materi sosialisasi mengenai teknis pelaksanaan
kegiatan, membuat daftar hadir…………………………….114
Gambar 20. Sosialisasi Desa Makarti Mulya…………………………….116
Gambar 21. Sosialisasi Desa Mekarwangi………………………………116
Gambar 22. Sosialisasi Posyandu Lansia Puskesmas…………………117
Gambar 23. Sosialisasi Posyandu Desa Margo Bakti…………………. 117
Gambar 24. Sosialisasi di Posyandu Desa Suka Mukti……………….. 118
Gambar 25. Sosialisasi pada petugas di Puskesmas Makarti Mulya... 118
Gambar 26. Daftar Hadir Desa Makarti Mulya…………………………..119
Gambar 27. Daftar Hadir Posyandu Sukamukti…………………………120
Gambar 28. Daftar Hadir Posyandu Margobakti………………………...121
Gambar 29. Daftar Hadir Sosialisasi Petugas di Makarti Mulya……….122
Gambar 30. Daftar Hadir Desa Mekarwangi……………………………..123
Gambar 31. Daftar Registrasi pasien……………………………………..125
Gambar 32. Pasien mencuci tangan sebelum masuk ke Puskesmas.. 126
Gambar 33. Petugas yang memberikan masker kepada pasien………126
Gambar 34. Pasien mendaftar di meja Pendaftaran…………………… 127
Gambar 35. Pasien duduk di kursi tunggu dengan menjaga jarak…… 127
Gambar 36. Pemeriksaan tensi darah…………………………………… 128
Gambar 37. Pemeriksaan di Poli Umum……………………………........128
Gambar 38. Pemeriksaan di Poli KIA……………………………………. 129
Gambar 39. Pengambilan obat di Apotek……………………………….. 129
Gambar 40. Checklist penilaian protokol Kesehatan…………………… 131
Gambar 41. Petugas mengisi lembar ceklist penilaian…………………………. 135
Gambar 42. Surat selesai aktualisasi…………………………………….. 137
Gambar 43. Menyusun laporan aktualisasi……………………………….138
Gambar 44. Mentor menandatangani lembar pengesahan dan lembar
persetujuan…………………………………………………… 138

9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri


Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
yang bekerja pada instansi pemerintah. Menurut UU nomor 5 tahun
2014, Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia. Sedangkan fungsi
ASN adalah sebagai pelayan publik, sebagai pelaksana kebijakan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Pegawai Negeri Sipil sebelum disahkan, masih berstatus sebagai
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). CPNS wajib menjalani masa
prajabatan selama satu tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan
sebagai CPNS. Selama masa prajabatan tersebut, instansi pemerintah
wajib memberikan pelatihan dasar yang bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi CPNS. Hal ini tertuang dalam Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara No. 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III. Pelatihan
dasar ini dilakukan secara terintegrasi, agar CPNS dapat
mengaktualisasi serta habituasi nilai-nilai dasar ASN yang termasuk
didalamnya adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya serta dapat menjalankan peran sebagai ASN dengan baik.
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjadi permasalahan
kesehatan utama di dunia saat ini. Covid-19 disebabkan oleh virus
SARS-COV2 yang termasuk dalam genom coronavirus. Penyakit ini
dideteksi awal terdapat di Wuhan, China kemudian menyebar ke

1
berbagai negara. Kasus Covid-19 di dunia hingga Februari 2021
terdapat 111,3 juta kasus dengan jumlah kematian sebanyak 2,4 juta
jiwa. Sedangkan di Indonesia, sampai saat ini terdapat 1,28 juta kasus
positif, 1,1 juta kasus sembuh dan 35.000 kasus meninggal akibat
Covid-19. Pada tanggal 12 Maret 2020, WHO menetapkan penyakit
Covid-19 sebagai pandemi. Pemerintah Indonesia menetapkan Covid-
19 sebagai bencana nasional pada tanggal 13 Maret 2020, melalui
Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 2020.
Pemerintah Indonesia telah membuat beberapa kebijakan untuk
menanggulangi wabah virus Covid-19 di Indonesia. Kebijakan yang
dilakukan diantaranya adalah Penerbitan Keputusan Presiden
(Keppres) nomor 7 tahun 2020 tentang pembentukan Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19),
melaksanakan physical distancing hingga Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) di beberapa daerah melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 21 tahun 2020, serta menyiapkan rumah sakit darurat Covid.
Kebijakan berikutnya adalah melakukan 3T, yaitu melakukan tes covid-
19 (testing) dengan melakukan pemeriksaan rapid test dan PCR,
penelusuran kontak erat (tracing), dan perawatan pada pasien covid-19
(treatment). Selain upaya 3T, pemerintah juga mewajibkan masyarakat
untuk mematuhi protokol 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan,
dan menjaga jarak. Saat ini, kasus kejadian dan kematian covid-19
semakin meningkat. Oleh karena itu, pemerintah menambah protokol
kesehatan yang semula 3M menjadi 5M, yaitu memakai masker,
mencuci tangan, dan menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan
mengurangi mobilitas.
Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan
baik primer maupun sekunder mempunyai kewajiban untuk membantu
memotong mata rantai penularan penyakit Covid-19. Puskesmas
Makarti Mulya, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama merupakan
garda terdepan dalam mendukung kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19, salah satunya

2
adalah dengan mensosialiasikan protokol kesehatan 5M kepada
masyarakat dan selalu menerapkan protokol kesehatan di dalam
lingkungan wilayah kerjanya. Akan tetapi, penerapan protokol 5M
terutama pada pelayanan rawat jalan di Puskesmas Makarti Mulya
masih belum optimal. Masyarakat masih banyak yang belum patuh
melaksanakan protokol kesehatan ini. Hal ini dikhawatirkan dapat
meningkatkan angka penularan penyakit covid-19 terutama di wilayah
kerja Puskesmas makarti Mulya.
Sehubungan dengan analisis penulis tentang kondisi penerapan
protokol kesehatan 5M yang sekarang belum optimal, penulis akan
membuat kegiatan aktualisasi tentang optimalisasi penerapan protokol
kesehatan 5M di pelayanan rawat jalan Puskesmas Makarti Mulya.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Adapun tujuan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang akan
dilaksanakan oleh CPNS sebagai peserta latsar yaitu :
a. Mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai ANEKA ke dalam
kegiatan aktualisasi dan habituasi optimalisasi protokol kesehatan
5M covid-19 di pelayanan rawat jalan Puskesmas Makarti Mulya.
b. Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
c. Mampu menerapkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
meliputi (Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan
Publik), di masing-masing unit pelayanan terpadu.
d. Membina CPNS dalam memahami tugas pokok dan fungsinya
secara profesional, tanggap, cepat, dan akurat.
e. Melaksanakan protokol kesehatan 5M covid-19 di pelayanan
rawat jalan Puskesmas Makarti Mulya secara optimal, sesuai
anjuran dari pemerintah.

3
2. Manfaat
a. Manfaat bagi peserta pelatihan dasar CPNS
1) Mampu mewujudkan fungsi dan peran ASN dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya.
2) Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsi di instansinya.
a. Manfaat bagi unit kerja
1) Meningkatnya standar keamanan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Makarti Mulya selama pandemi covid-19.
2) Meningkatnya mutu pelayanan Puskesmas Makarti Mulya
sebagai penyelenggara kesehatan.
b. Manfaat bagi stakeholder
1) Menurunkan angka penularan penyakit covid-19.
2) Mempercepat pemulihan ekonomi nasional setelah dampak
pandemi covid-19.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari kegiatan aktualisasi ini antara lain peserta
Latsar diharapkan mampu untuk mengidentifikasi, menyusun dan
menetapkan isu atau permasalahan yang terjadi pada lingkungan kerja
dengan mengajukan gagasan pemecahan isu atau masalah,
mendeskripsikan keterkaitan isu dengan menggunakan alat analisis
AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan) dengan
kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan pada materi-materi yang
telah disampaikan terkait dengan kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai dokter di
Puskemas Makarti Mulya.
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Puskesmas Makarti
Mulya, yang merupakan unit kerja dari peserta. Aktualisasi ini
dilaksanakan di bulan Maret 2021. Sasaran kegiatan yakni petugas dan
pasien yang datang dengan tujuan agar dapat mengoptimalkan

4
penerapan protokol kesehatan 5M, yang terdiri atas untuk memakai
masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan
mengurangi mobilitas.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan selama habituasi adalah
sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan mentor dalam hal ini Kepala
Puskesmas Makarti Mulya.
2. Menyiapkan sarana dan sumber daya manusia yang dibutuhkan
untuk penerapan protokol kesehatan 5M.
3. Persiapan sebelum sosialisasi, yakni mencari bahan referensi,
menyiapkan materi sosialisasi, undangan, absen, notulensi dan
dokumentasi.
4. Sosialisasi kepada petugas dan masyarakat mengenai teknis
pelaksanaan program optimalisasi protokol 5M.
5. Melaksanakan kegiatan penerapan protokol kesehatan 5M covid-19
6. Evaluasi keberlangsungan kegiatan.
7. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi.

5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Puskesmas merupakan Pelaksana Tugas dari Dinas
Kesehatan yang berperan sebagai penyelenggara dari tugas
teknis operasional Dinas Kesehatan dan merupakan ujung
tombak pembangunan Kesehatan di daerah. Puskesmas
Makarti Mulya merupakan salah satu unit pelaksana tugas
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Puskesmas Makarti Mulya memiliki tanggung jawab
upaya kesehatan di bidang promotif, pereventif, kuratif dan
rehabilatif dengan wilayah kerja terdiri dari 7 desa yang
merupakan sebagian dari Kecamatan Mesuji. Fungsi dari
Puskesmas Puskesmas Makarti Mulya tersebut adalah
sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat dan keluarga menuju masayarakat
yang mandiri dan sehat serta pusat pelayanan strata I
(pelayanan tingkat dasar).
Puskesmas Makarti Mulya adalah salah satu dari
puskesmas yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir,
terletak di Wilayah Kecamatan Mesuji, dengan luas wilayah

seluruhnya mencapai 4.771 km2

LUAS WILAYAH KERJA


Luas Wilayah Kerja
Puskesmas Makarti Mulya

1. Makarti Mulya : 39.3 KM²


2. Margo Bhakti : 24.2 KM²
3. Suka Mukti : 35.6 KM²
4. Mekar Wangi : 14.7 KM²
5. Karya Mukti : 10.1 KM²
6. Sungai Sodong : 150 KM²
7. Pagar Dewa : 140 KM²

Gambar 1.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Makarti Mulya

6
Dari gambar peta diatas tampak batas-batas Wilayah
Kerja Puskesmas Makarti Mulya yaitu :
 Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Lampung
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Mesuji raya
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Mesuji raya
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Surya Adi
Kecamatan Mesuji
Jarak Puskesmas Makarti Mulya ke Ibu kota Kabupaten
± 104 km. Sedangkan ke Ibu Kota Provinsi ± 80 km. Luas
Wilayah kerja Puskesmas Makarti Mulya ± 413,9 Km2 memiliki
7 desa binaan.

Gambar 1.2. Foto tampak depan Puskesmas Makarti Mulya


Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat,
Puskesmas Sungai Lebung memenuhi kebutuhan tersebut
melalui Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan
Kesehatan Perorangan :
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat. Pelayanan UKM terdiri atas yaitu:
1) Pelayanan Promosi Kesehatan

7
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

2) Penyelanggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)


suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan. UKP
dilaksanakan dalam bentuk rawat inap, rawat jalan, tindakan
gawat darurat, home care. Kegiatan UKP terdiri dari :
1) Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik
2) Pelayanan Pemeriksaan Umum
3) Pelayanan Gigi dan Mulut
4) Pelayanan KIA-KB
5) Pelayanan Laboratorium
6) Pelayanan Farmasi
7) Pelayanan Promkes (Gizi dan Sanitasi) dan Imunisasi
2. Visi Misi, Motto, dan Nilai Organisasi
a. Visi
Visi Puskesmas Makarti Mulya adalah “Terwujudnya
masyarakat sehat dan mandiri serta berkeadilan”.
b. Misi
Misi Puskesmas Makarti Mulya adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan yang
merata,terjangkau dan berkualitas.
2) Meningkatkan pengendalian penyakit dan kesehatan
lingkungan.
3) Menggerakkan peran serta masyarakat yang
berkesinambungan dalam pembangunan berwawasan

8
kesehatan dan kemitraan. Masyarakat untuk berprilaku
Hidup Bersih dan Sehat
4) Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat.
c. Motto

1) M = Mudah : Pasien mendapatkan kemudahan


dalam pelayanan kesehatan.

2) U = Unggul :Memberikan pelayanan kesehatan yang


unggul baik pelayanan di dalam maupun diluar
gedung puskesmas Makarti Mulya.

3) L = Loyal : Mencurahkan segala kemampuan


untuk membantu dan mewujudkan pelayanan
kesehatan yang maksimal

4) Y : Yakin : Memiliki keyakinan selalu memberikan


pelayanan yang terbaik sesuai dengan tupoksi
yang ada

5) A : Adil : Melayani Masyarakat dengan sepenuh


hati tanpa membedakan status sosial,suku,
dan agama

d. Nilai-nilai organisasi

Nilai-nilai organisasi yang dipakai di Puskesmas


makarti Mulya adalah nilai-nilai dari Kementerian Kesehatan,
yaitu sebagai berikut :
1) Pro Rakyat
Dalam penyelenggraan pembangunan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan selalu mendahulukan
kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik
untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak

9
asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan,
agama dan status sosial, serta ekonomi
2) Inklusif
Semua program pembangunan Kesehatan harus
melibatkan semua pihak, karena pembangunan
Kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh
Kementerian Kesehatan saja. Dengan demukian, seluruh
komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif,
organisasi masyrakat pengusaha, masyarakat madani dan
masyarakat akar rumput.
3) Responsif
Program Kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi
permasalahandi daerah, situasi kondisi setempat, sosial
budaya, dan kondisi geografis.
4) Efektif
Program Kesehatan harus mencapai hasil yang
signifikansesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat
efisien.
5) Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus
bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta
transparan. .

10
3. Struktur Organisasi

Gambar 1.3. Struktur Organisasi Puskesmas Makarti Mulya

11
4. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Umum
a. Fungsi pokok
Membantu kepala Puskesmas dalam melaksanakan Upaya
Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) di wilyah kerja Puskesmas Makarti Mulya
b.Tugas Pokok :
1) Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita
2) Melaksanakan pelayanan di puskesmas secara
kolaborasi sesuai dengan kebutuhan
3) Melakukan tindakan medis
4) Memberikan pelayanan rujukan
5) Menerima konsultasi tentang pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh pasien dan keluarga pasien
6) Memberikan pelayanan surat-surat yang berhubungan
dengan hasil pemeriksaan kesehatan
7) Membina pengelolaan yang berkaitan dengan obat-
obatan (farmasi)
8) Mengkoordinir pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
9) Berkoordinasi lintas program dan lintas sektoral
10)Menghadiri pertemuan dan rapat yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan
11)Meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah
dengan penyuluhan dan pembina kader UKS
12)Melaksanakan tugas sebagai tim peningkatan kinerja
puskesmas
13)Melaksanakan tugas sebagai komite mutu puskesmas
14)Mengikuti seminar profesi, kursus dalam rangka
peningkatan mutu

12
B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematika Puskesmas Makarti Mulya
Menurut Barry Jones & Chase isu adalah sebuah masalah
yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Menurut
Prayudi, isu muncul ketika ada ketidaksesuaian antara
pengharapan publik dengan praktek organisasi. Isu bisa meliputi
masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau nilai.
Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas, isu adalah
suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang
apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif
terhadap organisasi.
Isu merupakan hal yang penting untuk diisentifikasi sebelum
membuat rancangan aktualisasi. Hal ini disebabkan karena isu
menjadi acuan dalam menentukan solusi terkait permasalahn yang
timbul dalam instansi. Menurut pengamatan dan analisis penulis,
terdapat isu yang perlu diangkat di Puskesmas Makarti Mulya yang
akan disusun pada rancangan aktualisasi sebagai berikut :
1. Pelaksanaan protokol kesehatan 5M di pelayanan rawat jalan
Puskesmas Makarti Mulya belum optimal.
Protokol kesehatan 5M wajib dilaksanakan di era- pandemi
Covid-19 sesuai anjuran dari pemerintah. Hal ini berfungsi
untuk mengurangi rantai penularan penyakit Covid-19.
Ketidakdisiplinan penerapan protokol kesehatan dapat
menyebabkan peningkatan angka kejadian penyakit Covid-19.
Pelaksanakan protokol kesehatan masih belum optimal
disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk patuh
melaksanakan protokol 5M.
2. Penggunaan kotak kepuasan dan saran di Puskesmas Makarti
Mulya belum optimal.
Untuk mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas
pelayanan dapat diukur melalui kotak kepuasan & saran.
Kondisi di puskesmas Sungai Lebung pelaksanaan saran
sudah berjalan namun belum maksimal karena kurangnya

13
komitmen petugas menjalankan tugas dan mengarahkan
pasien dalam mengisi kotak kepuasan & saran. Laporan atas
keluhan-keluhan belum terlapor dengan baik sehingga belum
bisa menilai kualitas pelayanan puskesmas.
3. Alur diagnosis dan evaluasi pengobatan penyakit tuberkulosis
paru di Puskesmas Makarti Mulya belum optimal.
Alur diagnosis yang jelas dibutuhkan untuk menegakkan
diagnosis penyakit tuberkulosis paru. Diagnosis ini dibutuhkan
untuk memulai pengobatan. Diagnosis sejak dini dan
pemberian terapi anti tuberkulosis dengan tepat dapat
mencegah terjadinya kesakitan dan kematian akibat
tuberkulosis paru. Selain itu, waktu evaluasi pengobatan juga
bermanfaat untuk memonitor perkembangan pengobatan
sehingga terapi yang diberikan mendapat hasil yang maksimal.
Kurang optimalnya alur diagnosis dan evaluasi pengobatan
disebabkan karena kurangnya kemampuan sumber daya
manusia serta sarana dan prasarana laboratorium.
4. Skrining penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi tidak
terkontrol di Puskesmas Makarti Mulya belum optimal.
Diabetes Mellitus dan Hipertensi menjadi penyakit tertinggi di
Puskesmas Makarti Mulya. Skrining rutin dibutuhkan untuk
memantau perkembangan terapi, sehingga penyakit Diabetes
Mellitus dan Hipertensi pada pasien menjadi terkontrol.
Kurangnya kesadaran pasien untuk melakukan skrining dan
pengobatan rutin menyebabkan pengobatan tidak maksimal
karena pasien sering putus obat sehingga menyakit menjadi
tidak terkontrol.
5. Surveilans epidemiologi Demam Berdarah di Puskesmas
Makarti Mulya belum optimal.
Surveilans epidemiologi dibutuhkan untuk mengumpulkan data,
meganalisis, menginterpretasi kasus yang bertujuan untuk
menemukan solusi penanggulangan yang sesuai untuk kasus

14
demam berdarah. Data kasus didapatkan dari kunjungan rawat
inap Puskesmas Makarti Mulya atau dilaporkan oleh fasilitas
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Kurang optimalnya
kegiatan surveilans epidemiologi disebabkan karena kurangnya
komitmen petugas dalam melakukan kegiatan dan kurangnya
koordinasi dengan fasilitas kesehatan lain.
Adapun kelima permasalahan tersebut secara ringkas
dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.1. Deskripsi Isu/ Kondisi Unit kerja


No Identifikasi Kondisi Ideal Keterkaitan Identifikasi Akar
Isu/Kondisi Sekarang dengan Permasalahan
Materi
1. Pelaksanaan Protokol Pelayanan 1. Kurangnya
protokol kesehatan kesehatan 5M kesadaran
publik
5M di pelayanan wajib dijalankan pengunjung dan
rawat jalan untuk mengurangi petugas untuk
Puskesmas Makarti penyebaran virus menerapkan
Mulya belum optimal covid-19 protokol
kesehatan
2. Kurangnya sarana
dan prasarana di
Puskesmas
Makarti Mulya
untuk menjalankan
protokol 5M
2 Penggunaan kotak Kotak kepuasan Pelayanan Kurangnya komitmen
. kepuasan dan saran dan saran petugas menjalankan
publik
di Puskesmas diletakkan di setiap tugas dan
Makarti Mulya belum unit dan petugas mengarahkan pasien
optimal berkomitmen dalam mengisi kotak
menjalankan tugas kepuasan dan saran
dalam membantu
pasien mengisi
kotak kepuasan
dan saran
3. Alur diagnosis dan Terdapat alur Manajemen Kurangnya
evaluasi pengobatan diagnosis dan pengetahuan
ASN
penyakit tuberkulosis evaluasi petugas dalam
paru di Puskesmas pengobatan pemeriksaan
Makarti Mulya belum penyakit diagnostik dan
optimal tuberkulosis paru evaluasi penyakit
tuberkulosis paru

15
4. Skrining penyakit Pasien diabetes Pelayanan Kurangnya
Diabetes Mellitus mellitus dan publik kesadaran pasien
dan Hipertensi tidakhipertensi di untuk melakukan
terkontrol di Puskesmas skrining dan
Puskesmas Makarti Makarti Mulya pengobatan rutin
Mulya belum optimal menjadi terkontrol
setelah mendapat
skrining dan
pengobatan rutin
5. Surveilans Petugas survelains Whole of 1. Kurangnya
epidemiologi kasus rutin government koordinasi antara
Demam Berdarah di mengumpulkan Puskesmas
Puskesmas Makarti data, menganalisis dengan fasilitas
Mulya belum optimal penyebab, dan kesehatan primer
melakukan upaya dalam pelaporan
penanggualangank penemuan kasus
asus Demam baru demam
Berdarah di berdarah
wilayah kerja 2. Kurangnya
Puskesmas komitmen petugas
Makarti Mulya. dalam melakukan
Data bisa didapat surveilans
dari kunjungan epidemilogi
rawat inap di
Puskesmas atau
pelaporan kasus
dari fasilitas
kesehatan primer
di wilayah kerja
Puskesmas

C. Analisis Isu
Setelah semua isu di deskripsikan, maka tahap selanjutnya
adalah melakukan analisis lanjutan terhadap isu-isu tersebut.
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi.
Selain itu, tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual
sehingga perlu dilakukan analisis kriteria isu. Alat yang digunakan
untuk menganalisis kriteria isu adalah menggunakan alat analisis
AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan)
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu) antara
lain sebagai berikut:

16
1. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi, sedang hangat
dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan artinya isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik adalah isu memiliki masalah yang kompleks
4. Kelayakan adalah isu masuk akal, realisitis, relevan

Tabel 2.2. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK


Bobot Keterangan

5 Sangat kuat pengaruhnya

4 Kuat pengaruhnya

3 Sedang pengaruhnya

2 Kurang pengaruhnya

1 Sangat kurang pengaruhnya

Penilaian secara AKPK dilakukan dengan memberikan nilai


dengan rentang 1 sampai dengan 5, kemudian menambahkan
semua nilai hingga skor tertinggi di dapat. Isu dengan skor
tertinggilah yang akan dijadikan Core Issue. Berikut hasil analisis
isu utama menggunakan alat analisis AKPK :

Tabel 2.3. Analisis Isu Menggunakan AKPK


A K P K Total
No Isu Ranking
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5) Skor
1. Pelaksanaan protokol 5 5 5 4 19 I
kesehatan 5M di
pelayanan rawat jalan
Puskesmas Makarti
Mulya belum optimal

2. Penggunaan kotak 4 4 5 4 17 IV
kepuasan dan saran di
Puskesmas Makarti
Mulya belum optimal

17
3. Alur diagnosis dan 4 3 3 4 14 V
evaluasi pengobatan
penyakit tuberkulosis
paru di Puskesmas
Makarti Mulya belum
optimal

4. Skrining penyakit 5 4 4 4 17 III


Diabetes Mellitus dan
Hipertensi tidak
terkontrol di
Puskesmas Makarti
Mulya belum optimal

5. Surveilans 5 5 4 4 18 II
epidemiologi kasus
Demam Berdarah di
Puskesmas Makarti
Mulya belum optimal

Analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK tersebut


kemudian diambil tiga nilai tertinggi yaitu:
1. Pelaksanaan protokol kesehatan 5M di pelayanan rawat jalan
Puskesmas Makarti Mulya belum optimal Masih kurangnya
sarana prasarana yang menunjang pemeriksaan
2. Penemuan dan pelaporan kasus Demam Berdarah di
Puskesmas Makarti Mulya belum optimal
3. Skrining penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi tidak
terkontrol di Puskesmas Makarti Mulya belum optimal

D. Argumentasi terhadap Core Issues terpilih


Setelah melakukan tahap analisis menggunakan AKPK
maka terpilihlah core issue yaitu “Pelaksanaan protokol
kesehatan 5M di pelayanan rawat jalan Puskesmas Makarti Mulya
belum optimal”. Tahap selanjutnya yaitu mencari kegiatan serta
pemecahan masalah yang sesuai, agar dapat melakukan tahapan-
tahapan kegiatan yang berkontribusi bagi visi dan misi organisasi
yang dituangkan dalam matriks rencana aktualisasi.

18
Pemerintah Indonesia telah membuat kebijakan untuk
membuat berbagai kebijakan untuk memutus penyebaran penyakit
covid-19, salah satunya adalah kebijakan penggunaan protokol
kesehatan 5M covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan,
dan menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi
mobilitas. Keberhasilan kebijakan ini harus disertai dengan
kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan ini.
Masyarakat di wilayah kerja Puskemas Makarti Mulya
berdasarkan pengamatan masih kurang patuh menerapkan
protokol kesehatan ini. Masih ditemui masyarakat yang tidak
memakai masker saat berpergian keluar rumah, mengadakan
pertemuan, bahkan saat berkunjung ke Puskesmas Makarti Mulya.
Puskesmas Makarti Mulya sendiri sudah menyiapkan sarana
berupa tempat cuci tangan yang digunakan pengunjung untuk
mencuci tangan sebelum masuk ke Puskesmas. Akan tetapi,
masyarakat masih banyak yang tidak mencuci tangan sebelum
masuk ke Puskesmas.
Puskesmas Makarti Mulya sebagai tempat pelayanan publik
pasti banyak dikunjungi oleh masyarakat. Kunjungan ini dapat
memicu terjadinya kerumunan dan terabaikannya physical
distancing. Kunjungan yang dilakukan oleh masyarakat dapat
berupa konsultasi, pelayanan pengobatan rawat jalan, maupun
rawat inap. Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan,
peningkatan mobilitas masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas,
serta mencegah terabaikannya physical distancing, diperlukan
suatu rancangan kegiatan untuk pemecahan masalah ini.

E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Pelatihan Dasar
berdasarkan Perka LAN No.12 Tahun 2018 bertujuan agar peserta
Pelatihan Dasar mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen

19
mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Nilai-nilai ANEKA inilah yang
menjadi dasar dalam melakukan kegiatan aktualisasi. Berikut ini
penjelasan umum dari setiap nilai dasar dan indikator-indikator nilai
yang terkandung pada nilai dasar tersebut dikutip dari Modul
pelatihan Dasar Calon PNS yang diterbitkan Lembaga Administrasi
Negara, yakni :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responbilitas.
Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai.
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu
akuntabilitas vertical (pertanggungjawaban kepada otoritas
yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horizontal
(pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka
mekanisme akuntabilitas kejujuran, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas
kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas
program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara
lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

20
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:


a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggung Jawab
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi

Aspek – Aspek Akuntabilitas


a) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability
is a relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua
pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan
masyarakat. Pemberi kewenangan bertanggungjawab
memberikan arahan yang memadai, bimbingan,
danmengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Di lain sisi sisi, individu / kelompok / institusi
bertanggungjawab untuk memenuhi semua kewajibannya.
Oleh sebab itu, dalam akuntabilitas, hubungan yang terjadi
adalah hubungan yang bertanggungjawab antara kedua
belah pihak.

b) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability


isresults-oriented)

21
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah
perilaku aparat pemerintah yangbertanggung jawab, adil
dan inovatif. Dalam konteks ini, setiap individu / kelompok /
institusi dituntut untuk bertanggungjawab dalam
menjalankan tugasdan kewajibannya, serta selalu bertindak
dan berupaya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai
hasil yang maksimal.

c) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan


(Accountability requiers reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu
menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai
oleh individu /kelompok /institusi, serta mampu memberikan
bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan.
Dalam dunia birokrasi, bentuk akuntabilitassetiap individu
berwujud suatu laporan yang didasarkan pada kontrak
kerja,sedangkan untuk institusi adalah LAKIP (Laporan
Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah).

d) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukk
an tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan
konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat
berupapenghargaan atau sanksi.

e) Akuntabilitas memperbaiki kinerja


Accountability improves performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk
memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Akuntabilitas dimaknai sebagai
sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telahditetapkan sejak awal,

22
penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.
Dalam hal ini proses setiap individu/kelompok/institusi akan
diminta pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat
dalam proses evaluasi dan berfokus pada peningkatan
kinerja.

Pentingnya Akuntabilitas

Pola pikir PNS yang bekerja lambat, berdampak pada


pemborosan sumber daya dan memberikan citra PNS
berkinerja buruk. Dalam kondisi tersebut, PNS perlu merubah
citranya menjadi pelayan masyarakat dengan mengenalkan
nilai-nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap, dan perilaku
PNS dengan mengedepankan kepentingan publik dan
berintegritas. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi
utama (Bovens, 2007), yaitu:

a) Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi)


b) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional)
c) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran
belajar).

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham yang sama dan
mampu menciptakan serta membentuk kedaulatan dalam
sebuah negara, dengan mempertahankan dan mewujudkan
suatu konsep identitas milik bersama dari sekelompok manusia
yang memiliki tujuan, visi, cita-cita yang sama demi
mewujudkan kepentingan nasional, serta juga dapat diartikan
sebagai rasa yang ingin mempertahankan negaranya baik itu
sisi luar maupun dalam.

23
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai
ASN. Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi
kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih
penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka
setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang
berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang
harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Pegawai ASN dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam
Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedangkan
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015). Secara
politis nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai dasar nasionalisme dapat diketahui dari
Pancasila. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:

a. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang 
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
b. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasa
ma antara pemelukagama dengan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

24
c. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama 
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap 
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
e. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan hark
at dan martabat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
f. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya.
g. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
h. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
i. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
j. Berani membela kebenaran dan keadilan.
k. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang l
ain.
l. Mengembangkan sikap hormat menghormati
dan bekerjasama dengan bangsa lain.
m.Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepenting
an dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
n. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
o. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan u
ntuk kepentingan bersama.
p. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang d
icapai sebagai hasil musyawarah.
q. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang d
capai sebagai hasil musyawarah.
r. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

25
3. Etika Publik
Etika adalah refleksi atas nilai tentang benar/salah,
baik/buruk atau pantas tidak panas yang harus dilakukan.
Dalam kaitannya dengan pelayan publik etika public adlah
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik buruk,
benar salah prilaku tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menajalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku
serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas
guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu,
mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut,
Catalano, 1991 (dalam Widita, 2015).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah
laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis (LAN, 2015).Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus
dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode
perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.

26
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien.

Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan


publik yang bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang
berkualitas dan relevan, dimensi modalitas yang terdiri dari
akuntabilitas, transparansi, dan netralitas, serta dimensi
tindakan integritas publik (LAN, 2015).Ketiga dimensi tersebut
dapat menjadi dasar untuk dapat menjadi pelayan publik yang
beretika.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak
hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga
kompetensi etika. Oleh karena itu perlu dipahami etika dan
kode etik pejabat publik.Tanpa memiliki kompetensi etika,
pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan
seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan
bawah yang tidak beruntung. Etika publik merupakan refleksi
kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran,
solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan
dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat. Dengan diterapkannya kode etik
ASN, perilaku pejabat publik harus berubah dari penguasa
menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan
menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus

27
dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia namun juga di
akhirat.
Nilai – Nilai Dasar Etika Publik sebagaimana tercantum
dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan RepublikIndonesia 1945.
c.  Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f.  Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdayaguna, berhasil guna,
dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan
yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau
pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk
menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan

28
secara optimal agar dapat member kepuasan kepada
stakeholder.
LAN RI (2015: 9) menjelaskan bahwa karakteristik utama
yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas
adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat
dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat
memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan.
Untuk mewujudkan sistem pelayanan public yang
bermutu harus memerlukan komitmen. Komitmen atau
kesungguhan hati untuk melakukan perubahan dengan cara
berinovasi guna meningkatkan mutu pelayanan.
Inovasi kemudian muncul karena adanya dorongan
kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan
tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mengenai
inovasi, LAN RI (2015:11) menyatakan bahwa proses inovasi
dapat terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner) atau bisa
juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan
menjadi salah satu kekuatan organisasi untuk memenangkan
persaingan. Empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen
mutu yang harus diperhatikan, yaitu: efektif, efisien, inovasi,
mutu.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat
disimpulkan bahwa mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan dan bahkan melampaui harapannya.
Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi,
dengan melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk
senantiasa melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan
pelanggan. Bill Creech (dalam LAN, 2015) memperkenalkan
lima pilar dalam manajemen mutu terpadu yaitu produk, proses,

29
organisasi, pemimpin dan komitmen. Kelima pilar tersebut
memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang tinggi, sehingga
target mutu dapat diwujudkan bahkan dapat terus ditingkatkan
secara berkelanjutan.
Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen
mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang
menerima layanan.Mutu kerja aparatur dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat dewasa ini masih banyak yang
tidak mengindahkan peraturan perundang-undangan.
Adapun Nilai – Nilai Dasar yang terkandung dalam
Komitmen Mutu adalah sebagai berikut
a. Tepat waktu
b. Sesuai SOP
c. Akurasi
d. Kerja sama
e. Cepat dan tepat
f. Tanggap
g. Evaluasi
h. Cermat
i. Melakukan yang terbaik
j. Profesional
k. Menerima pembaharuan
l. Tidak mempersulit kondisi

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering
dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya
yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih
luas.Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktuyang
pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.

30
Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus
maupun pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal
memperkaya diri atau memperkaya merka yang dekat dengan
dirinya, dengan cara menyalahgunakan kekuasaan public yang
dipercayakan kepada mereka.
Indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung Jawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui
pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan
keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu
ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat
untuk antikorupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan
menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi
dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk
melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil
terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik.

F. Kedudukan Peran PNS Dalam NKRI


1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari

31
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Untuk menjalankan kedudukannya
tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia

Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN


adalah:

a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah.
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat

32
pemerintah yang berwenang.
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab.
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di
dalam maupun di luar kedinasan.
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar


Pegawai ASN:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab,
dan berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
f. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak

33
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara,
tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu
menjaga reputasi dan integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

2. Whole Of Government (WOG)


WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat
dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun
informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa
negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.

a. Penguatan koordinasi antar lembaga


Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-
lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan
manageable. Dalam prakteknya, span of control atau rentang
kendali yang rasional akan sangat terbatas. Salah satu
alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada
sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah
koordinasi.

34
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang
bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian
adalah salah satu cara melakukan WoG. Lembaga
koordinasi ini biasanya diberikan status kelembagaan
setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan
kelembagaan yang dikoordinasikannya.
c. Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan di luar struktur formal, yang sidatnya tidak
permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi
salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam
koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan
formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi
tadi.
d. Koalisi sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu
membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini. Di
Australia dalam masa pemerintahan Howard melakukan hal
ini dengan mendorong inisiatif koalisi sosial antar aktor
pemerintah, bisnis dan kelompok masyarakat. Koalisi sosial
ini mendorong adanya penyamaan nilai dan persepsi tentang
suatu hal, sehingga pada akhirnya akan terjadi koordinasi
alamiah.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga Administrasi
Negara: 1998).

35
Sementara Departemen Dalam Negeri menyebutkan
bahwa: Pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada
orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan
kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan
keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik
berupa barang dan jasa (Pengembangan Kelembagaan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2004).
Sedangkan definisi yang saat ini menjadi rujukan utama
dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana
termuat dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.

Siklus pelayanan itu sendiri menurut A. Imanto, 2002,


adalah “Sebuah rangkaian peristiwa yang dilalui pelanggan
sewaktu menikmati atau menerima layanan yang diberikan
Dikatakan bahwa siklus layanan dimulai pada saat konsumen
mengadakan kontak pertama kali dengan service delivery
system dan dilanjutkan dengan kontak-kontak berikutnya
sampai dengan selesai jasa tersebut diberikan”.

Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik


Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa
prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:

a. Partisipatif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang


dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan
masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya

36
b. Transparan. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik,
pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur,
biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses
yang sebesar- besarnya untuk mempertanyakan dan
menyampaikan pengaduan apabila mereka merasa tidak
puas dengan pelayanan publik.

c. Responsif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik


pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan
kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan
bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan
akan tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.

d. Tidak diskriminatif. Pelayanan publik yang diselenggarakan


oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga
negara dengan warga negara yang lain atas dasar
perbedaan identitas warga negara, seperti: status sosial,
pandangan politik, enisitas, agama, profesi, jenis kelamin
atau orientasi seksual, difabel, dan sejenisnya;

e. Mudah dan Murah. Penyelenggaraan pelayanan publik


dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan
dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka
butuhkan harus diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai
persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan
mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan
tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari

37
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi;

f. Efektif dan Efisien. Penyelenggaraan pelayan publik harus


mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya
(untuk melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai
tujuan-tujuan strategis negara dalam jangka panjang) dan
cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur
yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah;

g. Aksesibel. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh


pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan
kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan
lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang
terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi
oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

h. Akuntabel. Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan


dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia
yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka
bayar. Oleh karena itu semua bentuk penyelenggaraan
pelayanan publik harus dapat dipertanggung-jawabkan
secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di
sini tidak hanya secara formal kepada atasan (pejabat atau
unit organisasi yang lebih tinggi secara vertikal) akan tetapi
yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik baik
cetak maupun elektronik. Mekanisme pertanggungjawaban
yang demikian sering disebut sebagai social accountability.
i. Berkeadilan. Penyelenggaraan pelayanan publik yang
dilakukan oleh pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah
satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara
dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara yang
lain. Oleh karena itu penyelenggaraan pelayanan publik

38
harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok
rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang
kuat.
G. Matrik Rancangan
Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Unit Kerja : Puskesmas Makarti Mulya

Identifikasi 1. Pelaksanaan protokol kesehatan 5M di pelayanan


Isu rawat jalan Puskesmas Makarti Mulya belum optimal
2. Penggunaan kotak kepuasan dan saran di
Puskesmas Makarti Mulya belum optimal
3. Alur diagnosis dan evaluasi pengobatan penyakit
tuberkulosis paru di Puskesmas Makarti Mulya
belum optimal
4. Skrining penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi
tidak terkontrol di Puskesmas Makarti Mulya belum
optimal
5. Surveilans epidemiologi kasus Demam Berdarah di
Puskesmas Makarti Mulya belum optimal

Isu yang : Pelaksanaan protokol kesehatan 5M di pelayanan rawat


diangkat jalan Puskesmas Makarti Mulya belum optimal

Gagasan : Optimalisasi penerapan protokol kesehatan 5M di


pemecahan pelayanan rawat jalan Puskesmas Makarti Mulya
isu

Langkah : 1. Melakukan koordinasi dengan mentor dalam hal ini


Kegiatan
Kepala Puskesmas Makarti Mulya.
Pemecahan
Isu 2. Menyiapkan sarana dan sumber daya manusia
yang dibutuhkan untuk penerapan protokol
kesehatan 5M.
3. Persiapan sebelum sosialisasi, yakni mencari
bahan referensi, menyiapkan materi sosialisasi,
undangan, absen, notulensi dan dokumentasi.
4. Sosialisasi kepada petugas dan masyarakat
mengenai teknis pelaksanaan program optimalisasi
protokol 5M.
5. Melaksanakan kegiatan penerapan protokol

39
kesehatan 5M covid-19.
6. Evaluasi keberlangsungan kegiatan.
7. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

40
Tabel 2.4. Matrik Rancangan Aktualisasi

Kontriusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai
Pelatihan Misi dan Tujuan
Organisasi
Organisasi
1. Melakukan 1. Menemui dan 1. Surat Keterkaitan dengan Nilai Dalam kegiatan Penguatan
koordinasi berkonsultasi permohonan ANEKA : melakukan nilai-nilai
dengan mentor dengan mentor izin koordinasi dengan Kementerian
yaitu pimpinan melaksanakan Akuntabilitas : mentor, kegiatan Kesehatan
puskesmas untuk kegiatan Kejelasan,Tanggung Jawab, ini diharapkan Republik
menyampaikan aktualisasi dan dan Transparansi adanya sinergitas Indonesia :
rancangan habituasi Saat bekonsultasi dengan antara pimpinan Responsif
kegiatan 2. Surat mentor, penyampaian rencana dan bawahan Program
aktualisasi dan persetujuan kegiatan aktualisasi yang akan demi tercapainya kegiatan yang
habituasi yang dari mentor dilakukan harus jelas sesuai visi puskesmas dikoordinasikan
akan 3. Kartu wewenang dan bertanggung dikaitkan dengan dengan mentor
dilaksanakan bimbingan jawab, serta terbuka sehingga pencapain visi sesuai dengan
2. Meminta dengan tidak merugikan pihak yaitu kebutuhan
persetujuan mentor manapun. “terwujudnya rakyat, dan
kepada mentor 4. Foto kegiatan Nasionalisme : masyrakat sehat menunjukkan
untuk Musyawarah dan mandiri serta sikap tanggap
melaksanakan Berkoordinasi dengan mentor berkeadilan” dalam
kegiatan merupakan wujud pelaksanaan menghadapi
aktualisasi dan musyawarah, yang merupakan permasalahan
habituasi bagian sila ke-4 Pancasila. yang sedang
Etika Publik : terjadi
Komunikasi
Saat melakukan konsultasi

41
harus ada komunikasi yang
baik dengan pimpinan agar
tercapai tujuan yang sama.
Sopan
Dalam menyampaikan
rancangan aktualisasi harus
memperhatikan etika, tata
krama, dan sikap, sehingga
pesan utama dapat
tersampaikan dengan baik.

Komitmen Mutu :
Efektif
Kegiatan aktualisasi yang telah
dikonsultasikan dengan mentor
dapat mencapai hasil yang
diinginkan karena elah
mencapai kesepakatan
bersama
Inovatif
Kegiatan aktualisasi yang telah
dikonsultasikan dengan
menunjukkan adanya inovasi
dalam membuat program
berjalan lebih optimal.

Anti Korupsi :
Tanggung jawab
Sebagai ASN kita harus
melaporkan kegiatan kepada

42
atasan, sebagai bentuk
tanggung jawab kepada
atasan. Komunikasi yang
dilakuka pada mentor harus
secara terbuka, terus terang,
dan siap menerima kritik.

Keterkaitan dengan
kedudukan peran PNS dalam
NKRI

Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Berkonsultasi dengan
pimpinan selaku mentor sesuai
dengan tugas pokok dan
fungsi sebagai dokter yang
professional dan netral.

Pelayanan Publik :
Transaparan
Kegiatan koordinasi dengan
mentor bertujuan untuk
terwujudnya penyelenggaraan
pelayanan publik yang
trasnparan untuk masyarakat.

Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi

43
Melakukan koordinasi dan
kolaborasi dengan pimpinan
puskesmas mengenai kegiatan
aktualisasi dengan tujuan
untuk menyelesaikan masalah
yang terjadi secara
berkelanjutan
2. Menyiapkan Adapun tahapan 1. Terdapat Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Penguatan
sarana dan kegiatannya adalah sarana yang ANEKA : bertujuan agar nilai-nilai
sumber daya sebagai berikut: dibutuhkan tercapai Kementerian
manusia yang 1. Menyiapkan 2. Terdapat Akuntabilitas : visi Kesehatan
dibutuhkan untuk sarana untuk daftar nama Kejelasan,Tanggung Jawab, “terwujudnya Republik
penerapan pelaksanaan petugas dan Transparansi masyrakat sehat Indonesia :
protokol program : tempat dengan tugas Saat berkoordinasi dengan dan mandiri serta Responsif
kesehatan 5M. cuci tangan, fungsi masing- rekan kerja untuk menentukan berkeadilan” Program
APD, sekat masing petugas yang akan terlibat, Misi no 2 kegiatan yang
pelayanan, kursi 3. Akun pembagian tugas harus jelas Meningkatkan akan
tunggu, nomor instagram sesuai wewenang dan pengendalian dilaksanakan
untuk untuk edukasi bertanggung jawab, serta penyakit dan sesuai dengan
pendaftaran dan konsultasi terbuka sehingga tidak Kesehatan kebutuhan
online, ceklist online merugikan pihak manapun. lingkungan rakyat, dan
evaluasi 4. Alur Nasionalisme : menunjukkan
kepatuhan pelayanan Musyawarah sikap tanggap
penerapan 5. Lembar ceklist Berkoordinasi dengan rekan dalam
protokol evaluasi kerja merupakan wujud menghadapi
kesehatan 5M kepatuhan pelaksanaan musyawarah, permasalahan
2. Mempersiapkan penerapan yang merupakan bagian sila yang sedang
sumber daya kesehatan 5M ke-4 Pancasila. terjadi
manusia yang 6. Foto kegiatan Etika Publik :
akan dilibatkan, Komunikasi Inklusif

44
antara lain : Saat persiapan sumber daya Program yang
petugas manusia/ petugas yang akan dilaksanakan
pendaftaran, dilibatkan harus ada melibatkan
dokter, bidan, komunikasi yang baik dengan semua pihak
perawat gigi, agar tercapai tujuan yang
dokter sebagai sama.
pemberi Sopan
konsultasi online, Dalam menyampaikan
petugas untuk rancangan aktualisasi harus
mengingatkan memperhatikan etika, tata
pasien, serta tim krama, dan sikap, sehingga
mutu. pesan utama dapat
3. Membuat akun tersampaikan dengan baik.
instagram untuk
edukasi dan Komitmen Mutu :
konsultasi online Efektif
4. Membuat alur Kegiatan aktualisasi yang
pelayanan disiapkan bersama-sama
dapat berjalan sesuai dengan
yang diinginkan karena telah
mencapai kesepakatan
bersama
Inovatif
Persiapan kegiatan untuk
mengoptimalkan penerapan
protokol kesehatan
menunjukkan adanya inovasi
dalam membuat program agar
berjalan lebih optimal.
Cermat

45
Dalam menyiapkan sarana,
prasarana, dan sumber daya
manusia yang terlibat
dilakukan dengan cermat.

Anti Korupsi :
Tanggung jawab
Petugas yang dilibatkan dalam
kegiatan ini harus bertanggung
jawab dalam menjalankan
tugas yang sudah diberikan.

Keterkaitan dengan
kedudukan peran PNS dalam
NKRI

Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan
ini, petugas yang dilibatkan
diberikan tugas secara
profesional dan tidak
diskriminatif.

Pelayanan Publik :
Kelengkapan Sarana dan
Prasarana
Kegiatan ini bertujuan untuk
melengkapi sarana, prasarana,

46
serta sumber daya manusia
yang akan digunakan,
sehingga pelayanan yang akan
diberikan kepada masyarakat
menjadi optimal.

Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
Koordinasi dan kolaborasi
dalam memeprsiapkan sarana
dan SDM dengan rekan kerja
bertujuan agar kegiatan
aktualisasi dapat terlaksana
dengan baik.
3. Persiapan Adapun tahapan 1. Materi Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Penguatan
sebelum kegiatan : sosialisasi ANEKA : bertujuan agar nilai-nilai
sosialisasi 1. Mencari referensi mengenai tercapai Kementerian
yang dapat teknis Akuntabilitas visi Kesehatan
menunjang pelaksanaan Kejelasan dan tanggung “terwujudnya Republik
materi sosialisasi kegiatan jawab masyrakat sehat Indonesia :
2. Membuat materi dalam bentuk Membuat bahan sosialisasi dan mandiri serta Responsif
sosialisasi PPT printout secara terbuka dengan sumber berkeadilan” Program
mengenai teknis 2. Foto kegiatan referensi yang jelas dan dapat Misi no 2 kegiatan yang
pelaksanaan dipertanggungjawabkan Meningkatkan akan
kegiatan pengendalian dilaksanakan
3. Menyiapkan Nasionalisme penyakit dan sesuai dengan
absensi, Mengutamakan kepentingan Kesehatan kebutuhan
notulensi, daftar publik lingkungan rakyat, dan
hadir Penyusunan bahan sosialisasi menunjukkan
bertujuan untuk membuat sikap tanggap

47
masyarakat lebih memahami dalam
pentingnya penerapan protokol menghadapi
kesehatan 5M dan teknis permasalahan
pelaksanaan di Puskesmas yang sedang
sehingga masyarakat dapat terjadi
menerapkan protokol Pro rakyat
kesehatan ini dengan baik. Kegiatan
sosialisasi yang
Etika Publik akan dilakukan
Konsisten berdasarkan
Persiapan bahan sosiaslisasi kepentingan
dilakukan dengan konsisten, masyarakat
dengan tujuan agar yaitu untuk
masyarakat dapat menerapkan meningkatkan
protokol Kesehatan dengan kepatuhan
baik. masyarakat.

Komitmen Mutu Inklusif


Responsif Program yang
Materi sosialisasi yang dilaksanakan
disiapkan sesuai dengan melibatkan
kebutuhan masyarakat di era semua pihak
pandemi covid-19.
Cermat
Dalam menyiapkan materi
sosialisasi harus dilakukan
dengan cermat agar materi
yang disampaikan tepat
sasaran.

48
Anti Korupsi
Jujur, tanggung jawab
Dalam menyiapkan materi
sosialisasi, harus bersumber
dari referensi yang jelas, dan
dipersiapkan dengan penuh
tanggung jawab.

4. Sosialisasi Adapun tahapan 1. Materi Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Penguatan
kepada petugas kegiatan : sosialisasi ANEKA : bertujuan agar nilai-nilai
dan masyarakat 1. Sosialisasi berupa PPT tercapai Kementerian
mengenai teknis kepada printout Akuntabilitas : visi Kesehatan
pelaksanaan masyarakat 2. Daftar hadir Kejelasan,Tanggung Jawab, “terwujudnya Republik
program 2. Sosiaslisasi 3. Foto dan video dan Transparansi masyrakat sehat Indonesia :
optimalisasi kepada petugas Dalam memberikan sosialisasi, dan mandiri serta Responsif
protokol 5M. 3. Pertanyaan dan harus dilakukan secara berkeadilan” Program
diskusi transaparan, jelas dalam Misi kegiatan yang
4. Dokumentasi: memberikan edukasi, arahan, 2. Meningkatkan akan
foto & video dan intruksi sehingga pengendalian dilaksanakan
menghasilkan koordinasi dan penyakit dan sesuai dengan
Kerjasama yang baik untuk Kesehatan kebutuhan
terselenggaranya kegiatan ini. lingkungan rakyat, dan
Nasionalisme : 4. Menggerakan menunjukkan
Persatuan peran serta sikap tanggap
Sosialisasi yang dilakukan masyarakat dalam
dengan baik, bertujuan agar yang menghadapi
masyarakat dan petugas berkesinambun permasalahan
bersama-sama bersatu gan dalam yang sedang

49
melawan pandemic covid-19 pembangunan terjadi
dengan patuh terhadap berwawasan
protokol Kesehatan. Kesehatan dan Pro rakyat
Keadilan kemitraan. Kegiatan
Sasaran sosialisasi adalah 5. Mendorong sosialisasi yang
seluruh masyarakat tanpa terwujudnya akan dilakukan
adanya diskriminasi, sehingga kemandirian berdasarkan
semua masyarakat masyarakat kepentingan
mempunyai hak yang sama untuk hidup masyarakat
dalam menerima sosialisasi. sehat. yaitu untuk
meningkatkan
kepatuhan
Etika Publik : masyarakat.
Komunikasi, konsisten, dan
sopan Inklusif
Dalam memberikan sosialisasi, Program yang
harus dilakukan dengan dilaksanakan
konsisten terhadap tujuan, melibatkan
komunikasi yang baik, serta semua pihak
menggunakan Bahasa yang
sopan.

Komitmen Mutu :
Aman, customer oriented
Kegiatan ini dilaksanakan
untuk keamanan masyarakat
yaitu agar patuh terhadap
protokol Kesehatan.

Anti Korupsi :
Tanggung jawab, jujur

50
ASN memiliki fungsi sebagai
pelaksana kebijakan
pemerintah. Dengan
melaksanakan sosialisasi ini,
menujukkan bahwa ASN
sudah menjalankan fungsinya
dengan bertanggung jawab.
Dalam menyampaikan
sosialisasi pun harus jujur,
materi sesuai dengan
kenyataan kondisi saat ini.

Keterkaitan dengan
kedudukan peran PNS dalam
NKRI

Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan
ini, petugas yang dilibatkan
diberikan tugas untuk sosialisai
secara profesional

Pelayanan Publik :
Keterbukaan
Informasi yang diberikan
dalam sosialisasi bersifat
terbuka, tidak ada yang

51
ditutupi.

Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
Melakukan koordinasi dan
kolaborasi dengan kader,
masyarakat, dan kepala desa
dalam penyelenggaraan
kegiatan ini.
5. Melaksanakan Adapun tahapan 1. Buku register Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Penguatan
kegiatan kegiatan : 2. Foto & video ANEKA : bertujuan agar nilai-nilai
penerapan a. Mempersilahkan kegiatan tercapai Kementerian
protokol pasien mencuci Akuntabilitas : visi Kesehatan
kesehatan 5M tangan sebelum Konsisten, integritas, “terwujudnya Republik
covid-19. masuk tanggung jawab masyrakat sehat Indonesia :
Puskesmas Melaksanakan protokol dan mandiri serta Responsif
b. Memberikan Kesehatan 5M dengan baik berkeadilan” Program
masker kepada menunjukkan integritas, Misi kegiatan yang
pasien yang tidak konsistensi serta tanggung 2.Meningkatkan akan
membawa jawab masyarakat dalam pengendalian dilaksanakan
masker melaksanakan kebijakan penyakit dan sesuai dengan
c. Pasien pemerintah. Kesehatan kebutuhan
mendaftar di lingkungan rakyat, dan
meja registrasi. Nasionalisme : 3. Menggerakan menunjukkan
d. Pasien Persatuan peran serta sikap tanggap
menunggu Melaksanakan protokol masyarakat dalam
diruang tunggu Kesehatan 5M dapat yang menghadapi
yang telah menyatukan masyarakat untuk berkesinambun permasalahan
disiapkan bersama-sama melawan gan dalam yang sedang
e. Memberikan pandemic covid-19. pembangunan terjadi

52
pelayanan Kemanusiaan berwawasan
kesehatan Kegiatan ini bertujuan untuk Kesehatan dan Pro rakyat
dengan mengurangi rantai penularan kemitraan. Kegiatan yang
memperhatikan covid-19. 4. Mendorong akan dilakukan
protokol terwujudnya berdasarkan
kesehatan kemandirian kepentingan
Etika Publik : masyarakat masyarakat
Integritas untuk hidup yaitu untuk
Kegiatan dilaksanakan sesuai sehat. meningkatkan
dengan perencanaan yang kepatuhan
sudah dilaksanakan. masyarakat.

Komitmen Mutu : Inklusif


Aman, customer oriented Program yang
Kegiatan ini dilaksanakan dilaksanakan
untuk keamanan masyarakat melibatkan
yaitu agar patuh terhadap semua pihak
protokol kesehatan sehingga
mengurangi penularan
penyakit covid-19.

Anti Korupsi :
Tanggung jawab
ASN memiliki fungsi sebagai
pelaksana kebijakan
pemerintah. Dengan
melaksanakan protokol ini,
menujukkan bahwa ASN
sudah menjalankan fungsinya
dengan bertanggung jawab.

53
Keterkaitan dengan
kedudukan peran PNS dalam
NKRI
Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan
ini, petugas yang sudah
diberikan tugas, melaksanakan
tugasnya dengan professional
dan penuh tanggung jawab.

Pelayanan Publik :
Partisipatif
Kegiatan ini melibatkan peran
aktif masyarakat untuk patuh
terhadap protokol kesehatan.
Tersedia sarana dan
prasarana yang mendukung
Dalam melaksanakan kegiatan
ini, seluruh sarana dan
prasarana yang mendukung
protokol 5M sudah tersedia.
Kesamaan hak
Masyarakat mendapat hak
yang sama dalam penerapan
protokol kesehatan ini.

Whole of Government :

54
Kerjasama dan kolaborasi
Kegiatan ini harus disertai
dengan Kerjasama dan
kolaborasi yang baik antara
masyarakat dengan pihak
Puskesmas.
6. Evaluasi Kegiatan yang 1. Ceklist Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Penguatan
keberlangsungan dilaksanakan adalah penilaian ANEKA : bertujuan agar nilai-nilai
kegiatan tim mutu 2. Foto kegiatan tercapai Kementerian
Puskesmas Akuntabilitas visi Kesehatan
memberikan Transparansi “terwujudnya Republik
penilaian terhadap Adanya keterbukaan dengan masyrakat Indonesia :
penerapan protokol hasil evaluasi, tidak ada yang sehat dan Pro rakyat
kesehatan 5M ditutupi. mandiri serta Kegiatan akan
selama berkeadilan” dilakukan
berlangsungnya Nasionalisme : Misi berdasarkan
pelayanan Bertanggungjawab 2. Meningkatkan kepentingan
Dapat pengendalian masyarakat
mempertanggungjawabkan penyakit dan yaitu untuk
hasil evaluasi yang telah Kesehatan meningkatkan
dilakukan. lingkungan kepatuhan
3. Menggerakan masyarakat.
Etika Publik : peran serta
Integritas masyarakat Efektif
Melaksanakan proses evaluasi yang Program
keberlangsungan kegiatan berkesinambun Kesehatan
dengan penuh integritas gan dalam harus mencapai
pembangunan hasil yang
Komitmen Mutu : berwawasan signifikan sesuai
Mutu dan inovasi Kesehatan dan dengan target
Melalui evaluasi maka dapat

55
menjaga mutu selalu baik.. kemitraan. yang telah
4. Mendorong ditetapkan
Anti Korupsi : terwujudnya
Jujur kemandirian
Mengevaluasi masyarakat
keberlangsungan kegiatan untuk hidup
secara jujur sehat.

Keterkaitan dengan
kedudukan peran PNS dalam
NKRI

Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Dalam melaksanakan evaluasi,
tim mutu melaksanakan
tugasnya dengan professional
dan penuh tanggung jawab,
tanpa membeda-bedakan.

Pelayanan Publik :
Efisien
Evaluasi berfungsi untuk
menilai apakah kegiatan
berlangsung efisien sesuai
tujuannya.

Whole of Government :
Kerjasama dan kolaborasi

56
Dalam kegiatan evaluasi ini
diperlukan Kerjasama dan
kolaborasi yang baik antara
masyarakat, petugas, dan tim
mutu.
7. Menyusun Adapun tahapan 1. Laporan Keterkaitan Dengan Nilai Kegiatan ini Penguatan
laporan kegiatan kegiatan : aktualisasi ANEKA: bertujuan agar nilai-nilai
aktualisasi a. Mempersiapkan 2. Surat selesai tercapai Kementerian
dokumen yang kegiatan Akuntabilitas visi Kesehatan
diperlukan 3. Foto Tanggung Jawab dan “terwujudnya Republik
b. Pembuatan Kegiatan Intergritas masyrakat sehat Indonesia :
laporan 4. CD berisi file- Kegiatan ini sebagai bentuk dan mandiri serta Pro rakyat
aktualisasi file tanggung jawab pelaksanaan berkeadilan” Kegiatan akan
c. Mencetak laporan aktualisasi aktualisasi dan habituasi. Misi n0 2 dilakukan
aktualisasi Meningkatkan berdasarkan
d. Menemui mentor Nasionalisme pengendalian kepentingan
untuk melaporkan Implementasi kebijakan. penyakit dan masyarakat
hasil kegiatan Kegiatan ini berfungsi untuk Kesehatan yaitu untuk
serta meminta mengimplementasikan meningkatkan
surat selesai kebijakan pemerintah kepatuhan
kegiatan masyarakat.
aktualisasi Etika Publik
e. Menyimpan Mengutamakan pencapaian Efektif
laporan hasil dan mendorong kinerja Program
aktualisasi pegawai. Kesehatan
beserta file-file harus mencapai
terkait ke CD Komitmen Mutu hasil yang
Pengawasan signifikan sesuai
Kegiatan ini sebagai bentuk dengan target
laporan hasil kegiatan agar yang telah

57
bisa dievaluasi sudah berjalan ditetapkan
baik atau belum.

Anti Korupsi
Tanggung jawab
Kegiatan ini sebagai bentuk
tanggung jawab dalam
aktualisasi dan habituasi.

Keterkaitan Dengan Agenda


Peran dan Kedudukan ASN
adalah Pada Mata Pelatihan:

Manajemen ASN
Jujur, bertanggungjawab,
dan berintegritas tinggi

Dalam menyusun laporan


kegiatan aktualisasi ASN
bersikap jujur terhadap hasil
kegiatan, bertanggung jawab,
serta berintegritas tinggi.

Pelayanan Publik
Inovasi
Setelah penyusunan laporan,
ASN berupaya meningkatkan
kualitas pelayanan puskesmas
sebagai penyelenggara
kesehatan.

58
Whole of Government (WOG)
Koordinasi
Dalam menyusun laporan
kegiatan aktualisasi terkait
dengan Whole Of Government
(WOG) yaitu untuk
meningkatkan koordinasi dan
pertukaran informasi antar
petugas untuk meningkatkan
kualitas pelayanan di
masyarakat

59
H. Jadwal Kegiatan

Jadwal aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas Makarti


Mulya adalah sebagai berikut

Tabel 2.5. Jadwal Aktualisasi di Puskesmas Makarti Mulya

Bulan/ Minggu
No Kegiatan Maret April
I II III IV I
1. Melakukan koordinasi dengan
mentor dalam hal ini Kepala
Puskesmas Makarti Mulya.

2. Menyiapkan sarana dan


sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk penerapan
protokol kesehatan 5M.

3. Persiapan sebelum sosialisasi

4. Sosialisasi kepada petugas


dan masyarakat mengenai
teknis pelaksanaan program
optimalisasi protokol 5M.

5. Melaksanakan kegiatan
penerapan protokol kesehatan
5M covid-19.

6. Evaluasi keberlangsungan
kegiatan.

7. Menyusun laporan kegiatan


aktualisasi

60
I. Kendala dan Antisipasi
Berikut ini adalah kendala-kednala yang mungkin akan terjadi saat
aktualisasi nila-nilai pada saat habituasi dan antisipasinya :

Tabel 2.6. Kendala dan Antisipasi

N KENDALA ANTISIPASI
o
1 Sosialisasi kepada Koordinasi dengan perangkat
masyarakat membutuhkan desa, bidan desa, dan kader untuk
waktu yang cukup lama, membantu melaksanakan
karena terdapat 7 desa di sosialisasi di desanya
wilayah kerja Puskesmas
Makarti Mulya

2 Membuat akun Instagram Mencari referensi dari media online


untuk edukasi dan konsultasi dan buku mengenai isi materi
online postingan edukasi

61
BAB III

PELAKSANAAN AKTUALISASI

a. Pendalaman Core Issue Terpilih

Implementasi rancangan nilai-nilai dasar profesi ASN di Puskesmas


Makarti Mulya selama 30 hari sesuai dengan proses dan tahapan yang
disyaratkan dalam Latsar prajabatan Golongan III. Beberapa kegiatan yang
telah dirancang dan disusun sedemikian rupa memiliki tujuan akhir yaitu
mencari solusi dari core issue, dalam kegiatan ini yaitu Optimalisasi
Penerapan Protokol Kesehatan 5M Covid-19 di Pelayanan Rawat Jalan
Puskesmas Makarti Mulya. Adapun tahapan kegiatan yang dilakukan dari
core issue ini adalah 1) Melakukan koordinasi dengan mentor dalam hal ini
Kepala Puskesmas Makarti Mulya, 2) Menyiapkan sarana dan sumber daya
manusia yang dibutuhkan untuk penerapan protokol kesehatan 5M, 3)
Persiapan sebelum sosialisasi, yakni mencari bahan referensi, menyiapkan
materi sosialisasi, undangan, absen, notulensi dan dokumentasi, 4)
Sosialisasi kepada petugas dan masyarakat mengenai teknis pelaksanaan
program optimalisasi protokol 5M, 5) Melaksanakan kegiatan penerapan
protokol kesehatan 5M covid-19, 6) Evaluasi keberlangsungan kegiatan, 7)
Menyusun laporan kegiatan aktualisasi.

Berkaitan dengan permasalahan di atas, ada beberapa hal yang


menjadi penyebab kurang optimalnya penerapan protokol Kesehatan 5M di
Puskesmas Makarti Mulya adalah kurangnya kepatuhanmasyarakat dalam
menerapkan protokol kesehatan. Masih ditemui masyarakat yang tidak
memakai masker saat berpergian keluar rumah, mengadakan pertemuan,
bahkan saat berkunjung ke Puskesmas Makarti Mulya. Puskesmas Makarti
Mulya sendiri sudah menyiapkan sarana berupa tempat cuci tangan yang
digunakan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum masuk ke

62
Puskesmas. Akan tetapi, masyarakat masih banyak yang tidak mencuci
tangan sebelum masuk ke Puskesmas.
Dengan adanya permasalahan yang ditemukan selama proses
pengamatan di Puskesmas Makarti Mulya, maka sangat perlu adanya solusi
yang dapat menyelesaikan masalah yang menjadi core issue, ayitu
Optimalisasi Penerapan Protokol Kesehatan 5M di Pelayanan Rawat Jalan
Puskesmas Makarti Mulya.
Pemahaman nilai-nilai dasar profesi PNS, deksripsi proses dan
kualitas produk kegiatan, kontribusi kegiatan terhadap visi misi organisasi
serta analisa dampak positif dan negative serta hambatan yang akan
diuraikan dari masing-masing kegiatan sebagai berikut :

Tabel 3.1. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 1

Kegiatan 1 Melakukan Koordinasi dengan


mentor

Tanggal Kegiatan 4 Maret 2021 dan 8 Maret 2021

Lampiran • Surat permohonan izin


melaksanakan kegiatan aktualisasi
dan habituasi
• Surat persetujuan dari mentor
• Kartu bimbingan dengan mentor
• Foto kegiatan
1. Tahapan Kegiatan
a. Menemui dan berkonsultasi dengan mentor yaitu pimpinan
puskesmas untuk menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi
dan habituasi yang akan dilaksanakan
b. Meminta persetujuan kepada mentor untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi dan habituasi
2. Keterkaitan dengan nilai ANEKA
a. Kejelasan, Tanggung jawab, dan Transparansi
Dalam melakukan koordinator dengan mentor, koordinasi

63
dilakukan dengan jelas sesuai wewenang tanggung jawab, serta
terbuka sehingga saya bisa memulai pelaksanaan kegiatan
aktualisasi.

b. Nasionalisme
Musyawarah
Kegiatan koordinasi dengan mentor merupakan wujud
pelaksanaan sila ke-4 Pancasila yaitu musyawarah mufakat
sesuai dengan arahan dan bimbingan dari atasan.
c. Etika Publik
Komunikasi, sopan
Dalam kegiatan koordinasi terdapat komunikasi yang baik dengan
atasan serta memperhatikan etika, tata krama, dan sikap sehingga
koordinasi dapat berlangsung dengan baik.
d. Komitmen Mutu
Efektif, inovatif
Koordinasi dengan mentor dapat mencapai hasil yang efektif dan
sesuai dengan yang diinginkan karena telah mencapai
kesepakatan bersama. Adanya kegiatan aktualisasi menunjukkan
adanya inovasi agar program berjalan sesuai dengan kebutuhan
saat ini.
e. Anti Korupsi :
Tanggung jawab
Kegiatan koordinasi dengan mentor menunjukkan adanya
tanggung jawab ASN untuk melaporkan kegiatan kepada
atasan.

3. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN adalah


pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Berkoordinasi dengan pimpinan menunjukkan bahwa ASN

64
melaksanakan tugas dan fungsi secara professional dan netral.

b. Pelayanan Publik :
Transaparan
Kegiatan koordinasi dengan mentor bertujuan untuk terwujudnya
penyelenggaraan pelayanan publik (Puskemas) yang transparan
untuk masyarakat.

c. Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan pimpinan
puskesmas mengenai kegiatan aktualisasi dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi secara berkelanjutan.
4. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
Dalam kegiatan melakukan koordinasi dengan mentor di
Puskesmas Makarti Mulya kegiatan ini menunjukkan sinergitas
antara pimpinan dan bawahan demi tercapainya visi puskesmas
dikaitkan dengan pencapain visi “terwujudnya masyrakat sehat
dan mandiri serta berkeadilan”

Kontribusi Pencapaian Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Responsif
Program kegiatan yang dikoordinasikan dengan mentor sesuai
dengan kebutuhan rakyat, dan menunjukkan sikap tanggap
dalam menghadapi permasalahan yang sedang terjadi

5. Analisis Dampak
 Dampak Positif

65
Dampak positif dari kegiatan ini ialah terjadinya sinergitas antara
bawahan dengan atasan. Sikap hormat menghormati dan sebagai
wujud pertanggung jawaban akhir dari suatu rangkaian kegiatan
yang telah dilaksanakan pada suatu lingkup unit kerja.
 Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka dampaknya ialah tidak
adanya suatu bentuk pertanggung jawaban. Berakibat pada
buruknya koordinasi dan komunikasi antara bawahan terhadap
atasan serta pengaruh positif yang diharapkan dari pelaksanaan
aktualisasi ini tidak akan bisa terwujud karena tidak adanya
sinergitas yang baik.
6. Bukti Output : Terlampir

Tabel 3.2. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 2

Kegiatan 2 Menyiapkan sarana dan sumber


daya manusia yang dibutuhkan
untuk penerapan protokol
kesehatan 5M.

Tanggal Kegiatan 11 Maret 2021


12 Maret 2021
13 Maret 2021
Lampiran • Terdapat sarana yang dibutuhkan
• Terdapat daftar nama petugas
dengan tugas fungsi masing-
masing
• Akun instagram dan facebook
untuk edukasi dan konsultasi
online
• Alur pelayanan

66
• Lembar ceklist evaluasi
kepatuhan penerapan kesehatan
5M
• Foto kegiatan
1. Tahapan Kegiatan
a. Menyiapkan sarana untuk pelaksanaan program : tempat cuci
tangan, APD, sekat pelayanan, kursi tunggu, nomor untuk
pendaftaran online, ceklist evaluasi kepatuhan penerapan
protokol kesehatan 5M
b. Mempersiapkan sumber daya manusia yang akan dilibatkan,
antara lain : petugas pendaftaran, dokter, bidan, perawat gigi,
dokter sebagai pemberi konsultasi online, petugas untuk
mengingatkan pasien, serta tim mutu.
c. Membuat akun instagram untuk edukasi dan konsultasi online
d. Membuat alur pelayanan

b. Keterkaitan dengan Nilai ANEKA :


a. Akuntabilitas :
Kejelasan,Tanggung Jawab, dan Transparansi
Koordinasi dengan rekan kerja untuk menentukan petugas
yang akan terlibat, pembagian tugas dilakukan dengan jelas
sesuai wewenang dan bertanggung jawab, serta terbuka
sehingga.
b. Nasionalisme :
Musyawarah
Berkoordinasi dengan rekan kerja merupakan wujud
pelaksanaan musyawarah, yang merupakan bagian sila ke-4
Pancasila.
c. Etika Publik :
Komunikasi
Dalam kegiatan persiapan sumber daya manusia/ petugas

67
yang akan dilibatkan dilakukan dengan komunikasi yang baik
sehingga tercapai tujuan yang sama.
Sopan
Dalam menyampaikan rancangan aktualisasi memperhatikan
etika, tata krama, dan sikap, sehingga pesan utama dapat
tersampaikan dengan baik.
d. Komitmen Mutu :
Efektif
Kegiatan aktualisasi yang disiapkan bersama-sama dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan karena telah
mencapai kesepakatan bersama
Inovatif
Persiapan kegiatan untuk mengoptimalkan penerapan
protokol kesehatan menunjukkan adanya inovasi dalam
membuat program agar berjalan lebih optimal.
Cermat
Dalam menyiapkan sarana, prasarana, dan sumber daya
manusia yang terlibat dilakukan dengan cermat.
e. Anti Korupsi :
Tanggung jawab
Petugas yang dilibatkan dalam kegiatan ini harus
bertanggung jawab dalam menjalankan tugas yang sudah
diberikan.
c. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN
adalah pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan ini, petugas yang dilibatkan
diberikan tugas secara profesional dan tidak diskriminatif.
b. Pelayanan Publik :
Kelengkapan Sarana dan Prasarana

68
Kegiatan ini melengkapi sarana, prasarana, serta sumber daya
manusia yang akan digunakan dalam penerapan protokol
Kesehatan 5M, sehingga pelayanan yang akan diberikan kepada
masyarakat menjadi optimal.
c. Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
Koordinasi dan kolaborasi dalam mempersiapkan sarana dan SDM
dengan rekan kerja bertujuan agar kegiatan aktualisasi dapat
terlaksana dengan baik.
d. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mewujudkan visi Puskesmas
“terwujudnya masyrakat sehat dan mandiri serta berkeadilan”, dan
misi no 2 yaitu “Meningkatkan pengendalian penyakit dan Kesehatan
lingkungan”.

Kontribusi Pencapaian Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Dalam kegiatan mencari referensi dan membuat juknis kegiatan
tentang kepuasan pasien terhadap penilaian kualitas pelayanan yang
dikaitkan dengan Pencapaian Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
yaitu dengan adanya mencari referensi & membuat juknis kegiatan
diharapkan mempunyai ide dan inovasi sehingga bahan materi yang
dicari memang sangat dibutuhkan dan akurat guna meningkatkan
derajat kesehatan dan pelayanan kesehatan.
f. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Dampak positif dari kegiatan menyiapkan sarana dan sumber
daya manusia yang dibutuhkan untuk penerapan protokol
kesehatan 5M yaitu lengkapnya sarana di Puskesmas dalam
melaksanakan protokol kesehatan 5M covid-19 sehingga dapat

69
memberikan pelayanan maksimal sesuai protokol kepada
masyarakat. Selain itu, dengan menyiapkan sumber daya manusia
yang terlibat dalam kegiatan ini, memiliki dampak positif
meningkatkan koordinasi antar rekan kerja dan masing-masing
petugas memiliki tanggung jawab dan fungsi yang jelas.
 Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka akan berdampak buruk
kurang lengkapnya sarana yang dibutuhkan di Puskesmas dalam
melaksanakan protokol Kesehatan 5M serta petugas yang ada di
Puskesmas tidak dapat memberikan pelayanan secara maksimal
sesuai dengan protokol Kesehatan yang berlaku saat ini.
g. Bukti Output : Terlampir

Tabel 3.3. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 3

Kegiatan 3 Persiapan sebelum sosialisasi

Tanggal Kegiatan 13 Maret 2021

Lampiran • Materi sosialisasi mengenai


teknis pelaksanaan kegiatan
dalam bentuk PPT printout
• Foto kegiatan
1. Tahapan Kegiatan :
a. Mencari referensi yang dapat menunjang materi sosialisasi
b. Membuat materi sosialisasi mengenai teknis pelaksanaan
kegiatan
c. Menyiapkan absensi, notulensi, daftar hadir
2. Keterkaitan dengan Nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Kejelasan dan tanggung jawab
Membuat bahan sosialisasi dilakukan sesuai tanggung jawab dan

70
berdasarkan bahan referensi yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Nasionalisme
Mengutamakan kepentingan publik
Penyusunan bahan sosialisasi bertujuan untuk membuat masyarakat
lebih memahami pentingnya penerapan protokol kesehatan 5M dan
teknis pelaksanaan di Puskesmas sehingga masyarakat dapat
menerapkan protokol kesehatan ini dengan baik.
c. Etika Publik
Konsisten
Persiapan bahan sosiaslisasi dilakukan dengan konsisten, dengan
tujuan agar masyarakat dapat menerapkan protokol Kesehatan
dengan baik.
d. Komitmen Mutu
Responsif
Materi sosialisasi yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat di era pandemi covid-19.
Cermat
Dalam menyiapkan materi sosialisasi dilakukan dengan cermat agar
materi yang disampaikan tepat sasaran.
e. Anti Korupsi
Jujur, tanggung jawab
Dalam menyiapkan materi sosialisasi, materi bersumber dari
referensi yang jelas, dan dipersiapkan dengan penuh tanggung
jawab.
3. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN adalah
pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan ini, petugas yang dilibatkan diberikan
tugas secara profesional dan tidak diskriminatif.

71
b. Pelayanan Publik :
Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Kegiatan ini dapat melengkapi sarana, prasarana, serta sumber daya
manusia yang akan digunakan, sehingga pelayanan yang akan
diberikan kepada masyarakat menjadi optimal.
c. Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
Koordinasi dan kolaborasi dalam memeprsiapkan sarana dan SDM
dengan rekan kerja bertujuan agar kegiatan aktualisasi dapat
terlaksana dengan baik.
4. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kontribusi Kegiatan Pencapaian Visi dan Misi
Kegiatan ini bertujuan agar tercapai visi Puskesmas “Terwujudnya
masyarakat sehat dan mandiri serta berkeadilan”, serta misi no 2
“Meningkatkan pengendalian penyakit dan Kesehatan lingkungan”

Kontribusi Pencapaian Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


a. Responsif
Program kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
rakyat, dan menunjukkan sikap tanggap dalam menghadapi
permasalahan yang sedang terjadi
b. Pro rakyat
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan berdasarkan kepentingan
masyarakat yaitu untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat
c. Inklusif
Program yang dilaksanakan melibatkan semua pihak
5. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Kegiatan persiapan sebelum sosialisasi berupa menyiapkan bahan
sosialisasi memiliki dampak positif yaitu upaya pengembangan diri

72
sebagai petugas kesehatan yang selalu update dengan ilmu
pengetahuan serta meningkatkan ide kreatifitas dalam suatu tugas
yang diberikan. Membuat materi penyuluhan harus dapat dimengerti
dan dipahami semua orang agar maksud dan tujuan dari penyuluhan
itu tersampaikan dengan jelas.
 Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka akan berdampak buruk
petugas tidak akan update dengan ilmu hanya bekerja tetapi tidak
mengetahui apa yang harus dilakukan dan juga ide-ide kreatif tidak
muncul dalam menyumbang pemikiran untuk memajukan kualitas
pelayanan puskesmas. Jika materi dirasakan tidak menarik, sulit
dipahami & membosankan maka peserta tidak akan mengerti nilai-
nilai penting dalam penyuluhan tersebut.
6. Bukti Output : Terlampir

Tabel 3.4. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 4

Kegiatan 4 Sosialisasi kepada petugas dan


masyarakat mengenai teknis
pelaksanaan program optimalisasi
protokol 5M.

Tanggal Kegiatan 15 Maret 2021


16 Maret 2021
17 Maret 2021
18 Maret 2021
20 Maret 2021
Lampiran a. Materi sosialisasi berupa PPT
printout
b. Daftar hadir
c. Foto dan video
1. Tahapan Kegiatan :
a. Sosialisasi kepada masyarakat

73
c. Sosiaslisasi kepada petugas
d. Pertanyaan dan diskusi
e. Dokumentasi: foto & video
2. Keterkaitan dengan Nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas :
Kejelasan,Tanggung Jawab, dan Transparansi
Sosialisasi dilakukan secara transaparan, jelas dalam memberikan
edukasi, arahan, dan intruksi sehingga menghasilkan koordinasi
dan Kerjasama yang baik untuk terselenggaranya kegiatan ini.
b. Nasionalisme :
Persatuan
Sosialisasi yang dilakukan dengan baik, bertujuan agar
masyarakat dan petugas bersama-sama bersatu melawan
pandemic covid-19 dengan patuh terhadap protokol Kesehatan.
Keadilan
Sasaran sosialisasi adalah seluruh masyarakat tanpa adanya
diskriminasi, sehingga semua masyarakat mempunyai hak
yang sama dalam menerima sosialisasi.
c. Etika Publik :
Komunikasi, konsisten, dan sopan
Sosialisasi dilakukan dengan konsisten terhadap tujuan, komunikasi
yang baik dan bahasa yang sopan.
d. Komitmen Mutu :
Aman, customer oriented
Kegiatan ini dilaksanakan untuk keamanan masyarakat yaitu agar
patuh terhadap protokol Kesehatan.
e. Anti Korupsi :

Tanggung jawab, jujur


ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan pemerintah.
Dengan melaksanakan sosialisasi ini, menujukkan bahwa ASN
sudah menjalankan fungsinya dengan bertanggung jawab. Dalam

74
menyampaikan sosialisasi pun harus jujur, materi sesuai dengan
kenyataan kondisi saat ini.
3. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN adalah
pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan ini, petugas yang dilibatkan
diberikan tugas untuk sosialisasi secara profesional
b. Pelayanan Publik :
Keterbukaan
Informasi yang diberikan dalam sosialisasi bersifat terbuka, tidak
ada yang ditutupi.
c. Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan kader, masyarakat,
dan kepala desa dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
4. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kontribusi Kegiatan Pencapaian Visi dan Misi
Kegiatan ini bertujuan agar tercapai visi Puskesnas “terwujudnya
masyarakat sehat dan mandiri serta berkeadilan”, sedangkan misi yang
dicapai adalah meningkatkan pengendalian penyakit dan kesehatan
lingkungan, menggerakan peran serta masyarakat yang
berkesinambungan dalam pembangunan berwawasan Kesehatan dan
kemitraan, mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat.

Kontribusi Pencapaian Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Responsif
Program kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
rakyat, dan menunjukkan sikap tanggap dalam menghadapi

75
permasalahan yang sedang terjadi
Pro rakyat
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan berdasarkan kepentingan yaitu
untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat.
Inklusif
Program yang dilaksanakan melibatkan semua pihak
5. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Sosialisasi kepada masyarakat dan petugas mengenai protokol
kesehatan 5M covid-19 merupakan upaya positif untuk berbagi ilmu
pengetahuan, brainstorming kepada masyrakat. Selain itu dapat
saling mengingatka tanggung jawab dalam kerjasama tim yang baik
guna meningkatkan mutu pelayanan puskesmas.
 Dampak Negatif
jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka masyarakat kurang memahami
pentingnya penerapan protokol kesehatan sehingga pelayanan
kesehatan yang sesuai protokol kesehatan kurang optimal.
6. Bukti Output : Terlampir

Tabel 3.5. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 5

Kegiatan 5 Melaksanakan kegiatan penerapan


protokol kesehatan 5M covid-19.
Tanggal Kegiatan 25-27 Maret 2021

Lampiran a. Buku register


b. Foto & video kegiatan
1. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersilahkan pasien mencuci tangan sebelum masuk
Puskesmas
b. Memberikan masker kepada pasien yang tidak membawa masker

76
c. Pasien mendaftar di meja registrasi.
d. Pasien menunggu diruang tunggu yang telah disiapkan
e. Memberikan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan protokol
kesehatan
2. Keterkaitan dengan Nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas :
Konsisten, integritas, tanggung jawab
Melaksanakan protokol Kesehatan 5M dengan baik menunjukkan
integritas, konsistensi serta tanggung jawab masyarakat dalam
melaksanakan kebijakan pemerintah.
b. Nasionalisme :
Persatuan
Melaksanakan protokol kesehatan 5M dapat menyatukan
masyarakat untuk bersama-sama melawan pandemic covid-19. .
Kemanusiaan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi rantai penularan covid-19.
b. Etika Publik :
Integritas
Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang sudah
dilaksanakan.
c. Komitmen Mutu :
Aman, customer oriented
Kegiatan ini dilaksanakan untuk keamanan masyarakat yaitu
masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan sehingga
mengurangi penularan penyakit covid-19.
f. Anti Korupsi :
Tanggung jawab
ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan pemerintah.
Dengan melaksanakan protokol ini, menujukkan bahwa ASN baik
dan bahasa yang sopan.
3. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN adalah

77
pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan ini, petugas yang sudah diberikan
tugas, melaksanakan tugasnya dengan professional dan penuh
tanggung jawab.
b. Pelayanan Publik :
Partisipatif
Kegiatan ini melibatkan peran aktif masyarakat untuk patuh
terhadap protokol kesehatan.
Tersedia sarana dan prasarana yang mendukung
Dalam melaksanakan kegiatan ini, seluruh sarana dan prasarana
yang mendukung protokol 5M sudah tersedia.
Kesamaan hak
Masyarakat mendapat hak yang sama dalam penerapan protokol
kesehatan ini.
c. Whole of Government :
Kerjasama dan kolaborasi
Kegiatan ini harus disertai dengan Kerjasama dan kolaborasi yang
baik antara masyarakat dengan pihak Puskesmas.
4. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kontribusi Kegiatan Pencapaian Visi dan Misi
Kegiatan ini bertujuan tercapai visi “terwujudnya masyrakat sehat dan
mandiri serta berkeadilan”, serta sesuai misi meningkatkan
pengendalian penyakit dan Kesehatan lingkungan, menggerakan peran
serta masyarakat yang berkesinambungan dalam pembangunan
berwawasan Kesehatan dan kemitraan, mendorong terwujudnya
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

Kontribusi Pencapaian Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

78
Responsif
Program kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
rakyat, dan menunjukkan sikap tanggap dalam menghadapi
permasalahan yang sedang terjadi.
Pro rakyat
Kegiatan yang dilakukan berdasarkan kepentingan masyarakat yaitu
untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat.
Inklusif
Program yang dilaksanakan melibatkan semua pihak
5. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Kegiatan pelaksanaan protokol 5M covid-19 merupakan upaya positif
untuk mencegah penularan penyakit covid-19 di masyarakat.
Kegiatan ini juga menunjukkan adanya kerjasama yang baik antara
masyarakat dan petugas kesehatan dalam melaksanakan kebijakan
pemerintah.
 Dampak Negatif
jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, petugas tidak dapat memberikan
pelayanan maksimal sesuai protokol kesehatan yang berlaku saat ini.
6. Bukti Output : Terlampir

Tabel 3.6. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 6

Kegiatan 6 Evaluasi keberlangsungan kegiatan


pelaksanaan program optimalisasi
protokol 5M.

Tanggal Kegiatan 25-27 Maret 2021

Lampiran a. Ceklist penilaian


b. Foto kegiatan
1. Tahapan Kegiatan :

79
Kegiatan yang dilaksanakan adalah tim mutu Puskesmas memberikan
penilaian terhadap penerapan protokol kesehatan 5M selama
berlangsungnya pelayanan
2. Keterkaitan dengan Nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Transparansi
Adanya keterbukaan dengan hasil evaluasi, tidak ada yang ditutupi.
b. Nasionalisme :
Bertanggungjawab
Dapat mempertanggungjawabkan hasil evaluasi yang telah
dilakukan.
c. Etika Publik :
Integritas
Melaksanakan proses evaluasi keberlangsungan kegiatan dengan
penuh integritas
d. Komitmen Mutu :
Mutu dan inovasi
Melalui evaluasi maka dapat menjaga mutu selalu baik..
e. Anti Korupsi :
Jujur
Mengevaluasi keberlangsungan kegiatan secara jujur
7. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN adalah
pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Dalam melaksanakan evaluasi, tim mutu melaksanakan tugasnya
dengan professional dan penuh tanggung jawab, tanpa membeda-
bedakan.
b. Pelayanan Publik :
Efisien
Evaluasi berfungsi untuk menilai apakah kegiatan berlangsung

80
efisien sesuai tujuannya.
c. Whole of Government :
Kerjasama dan kolaborasi
Dalam kegiatan evaluasi ini diperlukan Kerjasama dan kolaborasi
yang baik antara masyarakat, petugas, dan tim mutu.
8. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kontribusi Kegiatan Pencapaian Visi dan Misi
Kegiatan ini bertujuan agar tercapai visi “terwujudnya masyrakat sehat
dan mandiri serta berkeadilan”
Serta Misi
1. Meningkatkan pengendalian penyakit dan Kesehatan lingkungan
2. Menggerakan peran serta masyarakat yang berkesinambungan
dalam pembangunan berwawasan Kesehatan dan kemitraan.
3. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

Kontribusi Pencapaian Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Pro rakyat
Kegiatan ini dilakukan berdasarkan kepentingan yaitu untuk
meningkatkan kepatuhan masyarakat.
Efektif
Program Kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan
9. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Evaluasi keberlangsungan kegiatan memiliki dampak positif yaitu
dapat menilai kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol
kesehatan 5M.
 Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka penulis tidak dapat menilai

81
kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan 5M.
10. Bukti Output : Terlampir

Tabel 3.7. Hasil Pendalaman Core Issue Kegiatan 7

Kegiatan 7 Menyusun laporan kegiatan


aktualisasi

Tanggal Kegiatan 1 April 2021


3 April 2021
5 April 2021
6 April 2021
Lampiran 5. Laporan aktualisasi
6. Surat selesai kegiatan
7. Foto Kegiatan
8. CD berisi file-file aktualisasi
1. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan dokumen yang diperlukan
b. Pembuatan laporan aktualisasi
c. Mencetak laporan aktualisasi
d. Menemui mentor untuk melaporkan hasil kegiatan serta meminta
surat selesai kegiatan aktualisasi
e. Menyimpan laporan aktualisasi beserta file-file terkait ke CD
2. Keterkaitan dengan Nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Tanggung Jawab dan Intergritas
Kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab pelaksanaan
aktualisasi dan habituasi.
b. Nasionalisme
Implementasi kebijakan. Kegiatan ini berfungsi untuk
mengimplementasikan kebijakan pemerintah.
c. Etika Publik

82
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
c. Komitmen Mutu
Pengawasan
Kegiatan ini sebagai bentuk laporan hasil kegiatan agar bisa
dievaluasi sudah berjalan baik atau belum.

d. Anti Korupsi
Tanggung jawab
Kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab dalam aktualisasi dan
habituasi.
3. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN adalah
pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN
Jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi
Dalam menyusun laporan kegiatan aktualisasi ASN bersikap jujur
terhadap hasil kegiatan, bertanggung jawab, serta berintegritas
tinggi.
b. Pelayanan Publik
Inovasi
Setelah penyusunan laporan, ASN berupaya meningkatkan kualitas
pelayanan puskesmas sebagai penyelenggara kesehatan.
c. Whole of Government (WOG)
Koordinasi
Dalam menyusun laporan kegiatan aktualisasi terkait dengan Whole
Of Government (WOG) yaitu untuk meningkatkan koordinasi dan
pertukaran informasi antar petugas untuk meningkatkan kualitas
pelayanan di masyarakat
4. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kegiatan ini bertujuan agar tercapai visi “Terwujudnya masyrakat sehat
dan mandiri serta berkeadilan”, serta misi nomor 2 yaitu “Meningkatkan

83
pengendalian penyakit dan Kesehatan”.

Kontribusi Pencapaian Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Responsif
Program kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
rakyat, dan menunjukkan sikap tanggap dalam menghadapi
permasalahan yang sedang terjadi.
Efektif
Program Kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan
5. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Dampak positif dari kegiatan ini ialah terjadinya sinergitas antara
bawahan dengan atasan. Sikap hormat menghormati dan sebagai
wujud pertanggung jawaban akhir dari suatu rangkaian kegiatan
yang telah dilaksanakan pada suatu lingkup unit kerja.
 Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka dampaknya ialah tidak adanya
suatu bentuk pertanggung jawaban. Berakibat pada buruknya
koordinasi dan komunikasi antara bawahan terhadap atasan serta
pengaruh positif yang diharapkan dari pelaksanaan aktualisasi ini
tidak akan bisa terwujud karena tidak adanya sinergitas yang baik.
6. Bukti Output : Terlampir

B. Capaian Kegiatan Habituasi

Salah satu persyaratan dari peserta Pelatihan Dasar CPNS adalah


membuat rancangan kegiatan aktualisasi (on campus) dan melaksanakan
rancangan tersebut (off campus) di Instansi masing-masing peserta.
Aktualisasi nilai-nilai tersebut di laksanakan sejak tanggal 4 Maret sampai 9
April 2021. Peserta Pelatihan Dasar CPNS berhasil melaksanakan seluruh

84
rancangan kegiatan untuk kemudian ditentukan target kuantitas, kualitas
serta waktu pelaksanaannya.

Seluruh kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan


harus memuat nilai-nilai dasar yang wajib dimiliki ASN yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA).
Seluruh perkembangan kegiatan tersebut selalu didiskusikan dan dilaporkan
kepada mentor dan coach guna mendapatkan masukan yang diperlukan.

Tabel 3.8. Capaian Kegiatan Habituasi

Waktu Presentase
No Kegiatan Output Keterangan
Pelaksanaan Capaian

(1) (2) (3) (5) (6) (7)

1 Melakukan 4 Maret 2021 100% • Surat permohonan Terlaksana;


Koordinasi 8 Maret 2021 izin melaksanakan dilakukan kegiatan
dengan kegiatan aktualisasi aktualisasi sesuai
mentor dan habituasi saran dari mentor
• Surat persetujuan
dari mentor
• Kartu bimbingan
dengan mentor
• Foto kegiatan
2 Menyiapkan 16 Okt 2019 100% • Terdapat sarana Terlaksana; sarana
sarana dan 17 Okt 2019 yang dibutuhkan dan sumber daya
sumber 18 Okt 2019 manusia yang
• Terdapat daftar
daya dilibatkan dalam
manusia nama petugas kegiatan sudah
yang dengan tugas tersedia
dibutuhkan
fungsi masing-
untuk
penerapan masing
protokol • Akun instagram
kesehatan
untuk edukasi
5M.
dan konsultasi
online
• Alur pelayanan
• Lembar ceklist
evaluasi

85
kepatuhan
penerapan
kesehatan 5M
• Foto kegiatan
3 Persiapan 13 Maret 2021 100% • Materi Terlaksana; terdapat
sebelum sosialisasi materi sosialisasi
sosialisasi
mengenai
teknis
pelaksanaan
kegiatan dalam
bentuk PPT
printou
• Foto kegiatan
4 Sosialisasi 15 Maret 2021 100%  Materi Terlaksana;
kepada 16 Maret 2021 sosialisasi masyarakat dan
petugas 17 Maret 2021 berupa PPT petugas mengetahui
dan printout teknis pelaksanaan
18 Maret 2021
masyarakat  Daftar hadir kegiatan optimalisasi
mengenai 20 Maret 2021 protokol 5M.
 Foto dan video
teknis
pelaksanaa
n program
optimalisasi
protokol
5M.

5 Melaksanak 25 Maret 2021 100%  Buku register Terlaksana; pasien


an kegiatan dan petugas
penerapan 26 Maret 2021  Foto & video
menerapkan protokol
protokol kegiatan
kesehatan 5M covid-
kesehatan 27 Maret 2021
5M covid- 19 di pelayanan
19. rawat jalan
Puskesmas Makarti
Mulya

6 Evaluasi 25 Maret 2021 100% o Ceklist penilaian Terlaksana;


keberlangs 26 Maret 2021  Foto kegiatan didapatkan pasien
ungan 27 Maret 2021 merasa puas
kegiatan
dengan pelayanan
yang diberikan, yaitu
ruang pendaftaran &

86
poli umum.

7 Menyusun 1 April 2021 100% • Laporan aktualisasi Terlaksana;


laporan • Surat selesai diharapkan kegiatan
3 April 2021
kegiatan kegiatan optimalisasi
5 April 2021 • Foto Kegiatan
aktualisasi penerapan protokol
• CD berisi file-file
6 April 2021 kesehatan 5m covid-
aktualisasi
19 di pelayanan
rawat jalan
Puskesmas makarti
Mulya berjalan
sebagaimana seperti
laporan aktualisasi

87
BAB IV

PENUTUP

C. Kesimpulan

Kurang optimalnya penerapan protokol kesehatan 5M Covid-19 di


pelayanan rawat jalan Puskesmas Makarti Mulya merupakan core issue
terpilih yang harus diselessaikan. Untuk mengoptimalkan penerapan
protokol kesehatan 5M Covid-19 di pelayanan rawat jalan Puskesmas
Makarti Mulya, ada 7 kegiatan yang dilakukan dalam habituasi, yaitu 1)
Melakukan koordinasi dengan mentor dalam hal ini Kepala Puskesmas
Makarti Mulya, 2) Menyiapkan sarana dan sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk penerapan protokol kesehatan 5M, 3) Persiapan sebelum
sosialisasi, yakni mencari bahan referensi, menyiapkan materi sosialisasi,
undangan, absen, notulensi dan dokumentasi, 4) Sosialisasi kepada
petugas dan masyarakat mengenai teknis pelaksanaan program
optimalisasi protokol 5M, 5) Melaksanakan kegiatan penerapan protokol
kesehatan 5M covid-19, 6) Evaluasi keberlangsungan kegiatan, 7)
Menyusun laporan kegiatan aktualisasi. Dengan terlaksananya kegiatan di
atas, maka adanya pengoptimalan penerapan protokol kesehatan 5M Covid-
19 di Puskesmas Makarti Mulya. Apabila kegiatan tersebut tidak dilakukan
maka pelayanan kesehatan di Puskesmas Makarti Mulya tidak berjalan
sesuai protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah dan
risiko penularan penyakit Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Makarti
Mulya bisa meningkat.

D. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dilakukan
dalam proses “Optimalisasi Penerapan Protokol Kesehatan 5M Covid-19 di
Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Makarti Mulya”, antara lain sebagai
berikut :

88
1. Sosialisasi mengenai penerapan protokol kesehatan 5M Covid-19 di
Puskesmas Makarti Mulya harus dilakukan secara terus menerus,
sesering mungkin, melibatkan seluruh pegawai puskesmas maupun
tokoh masyarakat di tiap-tiap desa di setiap kegiatan yang melibatkan
masyarakat.
2. Bagi petugas, agar dapat bekerjasama dan berkomitmen dalam
menjalankan tugas memberikan pelayanan kepada pasien sesuai
dengan protokol kesehatan agar dapat meningkatkan keamanan dalam
memneri pelayanan di era pandemi serta mengurangi penularan covid-
19.
3. Bagi pasien, penerapan protokol kesehatan 5M diharapkan tidak hanya
saat berkunjung di Puskesmas makarti Mulya saja, namun juga
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dimanapun berada. Hal ini
bermanfaat untuk mengurangi risiko penularan penyakit covid-19.

89
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul. 2010. Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: PT


Binarupa Aksara.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Depkes RI

Fatimah, Elly. Irawati, Erna. 2017. MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS
MANAJEMEN ASN. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun


2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 2014.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.


Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang pedoman survei kepuasan
masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik. 2014.

Kumorotomo, Wahyudi. Dkk. 2015. MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS


ETIKA PUBLIK. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.

Kuntoro, Wahyu.dkk. 2017. Jurnal kesehatan Vakasional Vol.2 No.1, Kepuasan


pasien terhadap kualitas pelayanan di tempat pendaftaran pasien
rawat jalan Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta. Yogyakarta.

Kusumasari, Bevaola. dkk. 2015. MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS


AKUNTABILITAS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Marlina, Lia. 2017. Surabaya. Jurnal Administrative Reform, Vol 5, No 2,


Analisis Manajemen Layanan Keluhan Pasien Terhadap Kualitas
Layanan Kesehatan di RSUD AM PARIKESIT TENGGARONG. 2017
(69-78).

Mernawati, Defi. dkk. Public Health Perspective Journal, Vol. 1 No. 1, Analisis
faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien rawat
jalan di Puskesmas Lamper Tengah kecamatan Semarang Selatan
Kota Semarang. 2016. Surabaya.

Purwanto, Erwan Agus. Dkk. 2017. MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS
PELAYANAN PUBLIK. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Sugiarto, Endar. 2010 Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa. Jakarta :


Gramedia Pustaka.

90
Suwarno, Yogi. Sejati, Tri Atmojo. 2017. MODUL PELATIHAN DASAR CALON
PNS WHOLE OF GOVERNMENT. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. MODUL PELATIHAN


DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara.

Tim Penulis Puskesmas Sungai Lebung. 2018. PROFIL PUSKESMAS SUNGAI


LEBUNG. Ogan Ilir. Dinas Kesehatan Ogan Ilir

Yuniarsih, Tjutju. Taufiq, Muhammad. 2015. MODUL PELATIHAN DASAR


CALON PNS KOMITMEN MUTU. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara

91
Lampiran Kegiatan 1
Melakukan Koordinasi
dengan Mentor
(4 Maret 2021 dan 8 Maret 2021)

92
1. Surat permohonan izin melaksanakan kegiatan aktualisasi
dan habituasi

Gambar 1. Surat permohonan aktualisasi

93
2. Surat persetujuan dari mentor

Gambar 2. Surat Persetujuan Mentor

94
3. Kartu bimbingan dengan mentor

Gambar 3. Kartu Bimbingan Mentor

4. Foto Kegiatan

95
Gambar 4. Menyampaikan rancangan aktualisasi kepada mentor

Gambar 5. Meminta persetujuan mentor untuk melaksanakan kegiatan


aktualisasi

96
Lampiran Kegiatan 2
Menyiapkan sarana dan sumber
daya manusia yang dibutuhkan
untuk penerapan protokol
kesehatan 5M.
(12 Maret 2021-13 Maret 2021)

97
1. Sarana yang dibutuhkan

Gambar 6. Tempat cuci tangan

Gambar 7. Masker

98
Gambar 8. Sekat pelayanan

Gambar 9. Kursi ruang tunggu

99
Gambar 10. Standing Banner Protokol Kesehatan

100
Tabel 1. Daftar nama petugas penerapan protokol Kesehatan dengan
tugas fungsi masing-masing

No Nama Bidang Tugas Rincian Tugas

1. Mengingatkan pengunjung
untuk mencuci tangan
2. Memberikan masker kepada
Ratih pengunjung yang tidak
1. Petugas memakai masker
Susanti,Amd.Keb
3. Mengarahkan pengunjung
menuju meja pendaftaran dan
mengambil nomor antrian
4. Mengingatkan pengunjung
untuk selalu patuh protokol 5M

1. Menerima pendaftaran online


H-1 pelayanan
2. Memberikan nomor antrian
kepada pendaftar online
3. Membuat daftar nama dan
nomor antrian pengunjung yang
mendaftar secara online
4. Melakukan pendaftaran pada
Feni pengunjung yang belum
2 Administrasi
Supriyani,Am.Keb mendaftar online
5. Mencatat nama pengunjung di
buku register
6. Mencari rekam medis
pengunjung
7. Memberikan rekam medis
pengunjung ke petugas
8. Menerima pembayaran pasien
umum

1. Petugas
Dela Rindayantika 1. Menerima rekam medis
Sari,S.St pengunjung dari pendaftaran
2. Melakukan pemeriksaan TTV
pada pengunjung sesuai nomor
antrian
3. Memberikan rekam medis
kepada petugas di Poli
4. Memanggil pasien untuk
melakukan pemeriksaan di poli

101
yang dituju

1. Menerima rekam medis


pasien
2. Melakukan anamnesa,
pemeriksaan fisik, dan
pengobatan kepada pasien
3. Memberikan rujukan internal
pemeriksaan laboratorium
terhadap pasien
4. Memberikan konsultasi dan
Poli Umum/ edukasi kepada pasien di Poli
5. dr. Maya Alvionita Umum Puskesmas Makarti
dokter
Mulya
5. Memberikan konsultasi dan
edukasi kepada pasien
melalui media online
instagram dan facebook
6. Mengisi lembar rekam medis
pasien
7. Berkoordinasi dengan IGD
apabila ada pasien gawat
darurat

1. Menerima rekam medis


pasien
2. Melakukan anamnesa dan
pemeriksaan ANC kepada ibu
hamil
3. Memberikan pelayanan KB
4. Memberikan konsultasi dan
edukasi kepada pasien di Poli
6. Yeni Alfiyah,Str.Keb Poli KIA KIA Puskesmas Makarti Mulya
5. Memberikan rujukan internal
pemeriksaan laboratorium
terhadap pasien
6.
7. Mengisi lembar rekam medis
pasien
8. Berkonsultasi dengan IGD/
Poned apabila ada pasien
melahirkan

7. Poli Gigi

102
1. Menerima rekam medis
pasien
2. Melakukan anamnesa,
pemeriksaan fisik, dan
pengobatan kepada pasien di
poli gigi
Nengsri Cikal
3. Memberikan rujukan internal
Pertiwi,A.Md.K.G
pemeriksaan laboratorium
terhadap pasien

4. Memberikan konsultasi dan


edukasi kepada pasien di Poli
gigi Puskesmas Makarti Mulya

1. Menerima pasien gawat


darurat
8. IGD/ Poned 2. Berkoordinasi dengan petugas
Jurinah, Am. Keb
di Poli Umum dan Poli KIA
3. Melaksanakan intruksi dokter
kepada pasien gawat darurat

1. Menerima kertas resep dari


pasien
2. Menyiapkan obat-obatan
untuk pasien
3. Memberikan obat kepada
Yepi Susanti,Am.Keb pasien
9. Apotek 4. Menjelaskan etiket minum
obat
5. Membuat daftar penggunaan
obat harian
6. Berkoordinasi dengan poli
Umum, Poli KIA, Poli Gigi, dan
IGD

10. Tim Mutu


Erma Yulianti 1. Mengawasi pelaksanaan
Prihatiningsih,S.Si.T pelayanan rawat jalan di
Puskesmas Makarti Mulya
2. Menilai kepatuhan
pengunjung Puskesmas
Makarti Mulya dalam
melaksanakan protokol
kesehatan 5M dengan cara
mengisi ceklist penilaian

103
kepatuhan pengunjung

1. Melakukan pemeriksaan
laboratorium sesuai
permintaan petugas di poli
umum, poli KIA dan poli gigi
11. Laboratorium 2. Menulis hasil pemeriksaan
Eka Sariati, Am. Keb
laboratorium pasien
3. Melaporkan hasil pemeriksaan
laboratorium pasien kepada
petugas di poli umum, poli
KIA, dan poli gigi

104
Gambar 11. Akun Instagram

105
Gambar 12. Akun Facebook

106
Gambar 13. Nomor Admin Pendaftaran
2. Alur pelayanan
Gambar 14. Alur Pelayanan

107
3. Checklist penilaian kepatuhan pasien

Gambar 15. Lembar ceklist evaluasi kepatuhan penerapan kesehatan 5M

108
4. Foto kegiatan

Gambar 16. Membuat daftar SDM yang dilibatkan, membuat akun


media sosial

Gambar 17. Menyiapkan sarana yang belum tersedia (sekat


pelayanan)

109
Lampiran Kegiatan 3
Persiapan sebelum
sosialisasi
(13 Maret 2021)

110
a. Materi Sosialisasi berbentuk PPT
Gambar 18. Materi sosialisasi mengenai teknis pelaksanaan kegiatan
dalam bentuk PPT printout

111
112
113
114
b. Foto kegiatan

Gambar 19. Membuat materi sosialisasi mengenai teknis pelaksanaan


kegiatan, membuat daftar hadir

115
Lampiran Kegiatan 4
Sosialisasi kepada petugas
dan masyarakat mengenai
teknis pelaksanaan program
optimalisasi protokol 5M.
15 Maret 2021
16 Maret 2021
17 Maret 2021
18 Maret 2021
20 Maret 2021

116
a. Foto kegiatan

Gambar 20. Sosialisasi Desa Makarti Mulya

Gambar 21. Sosialisasi Desa Mekarwangi

117
Gambar 22. Sosialisasi Posyandu Lansia Puskesmas

Gambar 23. Sosialisasi Posyandu Desa Margo Bakti

118
Gambar 24. Sosialisasi di Posyandu Desa Suka Mukti

Gambar 25. Sosialisasi pada petugas di Puskesmas Makarti


Mulya

119
b. Daftar hadir

Gambar 26. Daftar Hadir Desa Makarti Mulya

120
Gambar 27. Daftar Hadir Posyandu Sukamukti

121
Gambar 28. Daftar Hadir Posyandu Margobakti

122
Gambar 29. Daftar Hadir Sosialisasi Petugas di Makarti Mulya

123
Gambar 30. Daftar Hadir Desa Mekarwangi

124
Lampiran Kegiatan 5
Melaksanakan kegiatan
penerapan protokol kesehatan
5M covid-19.
25-27 Maret 2021

125
a. Buku register pasien

Gambar 31. Daftar Registrasi pasien Rawat Jalan

126
b. Foto kegiatan
1) Mempersilahkan pasien mencuci tangan sebelum masuk Puskesmas

Gambar 32. Pasien mencuci tangan sebelum masuk ke Puskesmas

2) Memberikan masker kepada pasien yang tidak membawa masker

Gambar 33. Petugas yang memberikan masker kepada pasien

127
3) Pasien mendaftar di meja registrasi.

Gambar 34. Pasien mendaftar di meja Pendaftaran

4) Pasien menunggu diruang tunggu yang telah disiapkan

Gambar 35. Pasien duduk di kursi tunggu dengan menjaga jarak

128
5) Memberikan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan protokol
kesehatan

Gambar 36. Pemeriksaan tensi darah

Gambar 37. Pemeriksaan di Poli Umum

129
Gambar 38. Pemeriksaan di Poli KIA

Gambar 39. Pengambilan obat di Apotek

130
Lampiran Kegiatan 6

Evaluasi keberlangsungan
kegiatan
pelaksanaan program
optimalisasi protokol 5M
25-27 Maret 2021

131
a. Cheklist penilaian

Gambar 40. Checklist penilaian protokol kesehatan

132
133
b.

Foto kegiatan

134
Gambar 41. Petugas mengisi lembar ceklist penilaian

135
Lampiran Kegiatan 7
Menyusun laporan kegiatan
aktualisasi
1 April 2021
3 April 2021
5 April 2021
6 April 2021

136
a. Surat selesai kegiatan aktualisasi

Gambar 42. Surat selesai aktualisasi

137
b. Foto kegiatan

Gambar 43. Menyusun laporan aktualisasi

Gambar 44. Mentor menandatangani lembar pengesahan dan lembar


persetujuan

138
139
Gambar 46. Surat Dukungan Kepala Desa Makarti Mulya

140
BIODATA

Nama : dr. Maya Alvionita

NIP : 19940325 202012 2 009

Tempat / Tanggal Lahir : Pemalang/ 25 Maret 1994

Pendidikan Terakhir : Profesi Dokter (dr.)

Alamat : Desa Makarti Mulya RT 2 RW 6, Desa Makarti


Mulya, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan
Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan

No. HP : 081902614371

Golongan Ruang : III/b

Jabatan : Dokter Ahli Pratama

Unit Kerja : Puskesmas Makarti Mulya

Instansi Induk : Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir

Pendidikan Formal :

1. SD Negeri 1 Pulosari, Pemalang, Jateng 2000 - 2006

141
2. SMP Negeri 1 Moga, Pemalang, Jateng 2006 - 2009
3. SMAN 1 Pemalang, Jateng 2009 - 2012
4. Fakultas Kedokteran UNSOED, Jateng 2012 - 2018

142

Anda mungkin juga menyukai