Oleh:
Oleh:
COACH, MENTOR,
Diketahui/Disetujui Oleh:
an. Kepala BKPP Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
Oleh:
COACH, MENTOR,
Disahkan oleh :
Kepala BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan
iii
KATA PENGANTAR
iv
penulis untuk menyusun dan menyelesaikan laporan aktualisasi.
6. Widyaiswara, Penyelenggara dan Rekan-rekan lain pada Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Kabupaten Ogan Komering Ilir Angkatan
XIII tahun 2021 yang telah memberikan bantuan dan dukungan
dalam penyelesaian laporan aktualisasi ini.
7. Seluruh staff Puskesmas Makarti Mulya yang telah membantu
memberikan ide, masukan dan saran dalam penyusunan aktualisasi.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………... . i
KATA PENGANTAR................................................................... ii
DAFTAR TABEL......................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat................................................... 3
C. Ruang Lingkup........................................................... 4
BAB II DESKRIPSI AKTUALISASI .......................................... 6
A. Deskripsi Organisasi................................................... 6
1. Profil Organisasi................................................... 6
2. Visi, Misi, Motto, dan Nilai-Nilai Organisasi......... 8
3. Struktur Organisasi………………………………... 11
4. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter......................... 12
B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik............................... 13
C. Analisis Isu................................................................. 16
D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih................ 18
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS..................................... 19
F. Kedudukan dan Peran PNS…………………………... 31
G. Matrik Deskripsi Aktualisasi....................................... 39
H. Jadwal Kegiatan......................................................... 59
I. Kendala dan Antisipasi................................................ 60
6
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel Lampiran
Tabel 1. Daftar nama petugas penerapan Prokes…………….. 100
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar Lampiran
8
Gambar 18. Materi sosialisasi mengenai teknis pelaksanaan kegiatan
dalam bentuk PPT printout………………………………….110
Gambar 19. Membuat materi sosialisasi mengenai teknis pelaksanaan
kegiatan, membuat daftar hadir…………………………….114
Gambar 20. Sosialisasi Desa Makarti Mulya…………………………….116
Gambar 21. Sosialisasi Desa Mekarwangi………………………………116
Gambar 22. Sosialisasi Posyandu Lansia Puskesmas…………………117
Gambar 23. Sosialisasi Posyandu Desa Margo Bakti…………………. 117
Gambar 24. Sosialisasi di Posyandu Desa Suka Mukti……………….. 118
Gambar 25. Sosialisasi pada petugas di Puskesmas Makarti Mulya... 118
Gambar 26. Daftar Hadir Desa Makarti Mulya…………………………..119
Gambar 27. Daftar Hadir Posyandu Sukamukti…………………………120
Gambar 28. Daftar Hadir Posyandu Margobakti………………………...121
Gambar 29. Daftar Hadir Sosialisasi Petugas di Makarti Mulya……….122
Gambar 30. Daftar Hadir Desa Mekarwangi……………………………..123
Gambar 31. Daftar Registrasi pasien……………………………………..125
Gambar 32. Pasien mencuci tangan sebelum masuk ke Puskesmas.. 126
Gambar 33. Petugas yang memberikan masker kepada pasien………126
Gambar 34. Pasien mendaftar di meja Pendaftaran…………………… 127
Gambar 35. Pasien duduk di kursi tunggu dengan menjaga jarak…… 127
Gambar 36. Pemeriksaan tensi darah…………………………………… 128
Gambar 37. Pemeriksaan di Poli Umum……………………………........128
Gambar 38. Pemeriksaan di Poli KIA……………………………………. 129
Gambar 39. Pengambilan obat di Apotek……………………………….. 129
Gambar 40. Checklist penilaian protokol Kesehatan…………………… 131
Gambar 41. Petugas mengisi lembar ceklist penilaian…………………………. 135
Gambar 42. Surat selesai aktualisasi…………………………………….. 137
Gambar 43. Menyusun laporan aktualisasi……………………………….138
Gambar 44. Mentor menandatangani lembar pengesahan dan lembar
persetujuan…………………………………………………… 138
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
berbagai negara. Kasus Covid-19 di dunia hingga Februari 2021
terdapat 111,3 juta kasus dengan jumlah kematian sebanyak 2,4 juta
jiwa. Sedangkan di Indonesia, sampai saat ini terdapat 1,28 juta kasus
positif, 1,1 juta kasus sembuh dan 35.000 kasus meninggal akibat
Covid-19. Pada tanggal 12 Maret 2020, WHO menetapkan penyakit
Covid-19 sebagai pandemi. Pemerintah Indonesia menetapkan Covid-
19 sebagai bencana nasional pada tanggal 13 Maret 2020, melalui
Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 2020.
Pemerintah Indonesia telah membuat beberapa kebijakan untuk
menanggulangi wabah virus Covid-19 di Indonesia. Kebijakan yang
dilakukan diantaranya adalah Penerbitan Keputusan Presiden
(Keppres) nomor 7 tahun 2020 tentang pembentukan Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19),
melaksanakan physical distancing hingga Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) di beberapa daerah melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 21 tahun 2020, serta menyiapkan rumah sakit darurat Covid.
Kebijakan berikutnya adalah melakukan 3T, yaitu melakukan tes covid-
19 (testing) dengan melakukan pemeriksaan rapid test dan PCR,
penelusuran kontak erat (tracing), dan perawatan pada pasien covid-19
(treatment). Selain upaya 3T, pemerintah juga mewajibkan masyarakat
untuk mematuhi protokol 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan,
dan menjaga jarak. Saat ini, kasus kejadian dan kematian covid-19
semakin meningkat. Oleh karena itu, pemerintah menambah protokol
kesehatan yang semula 3M menjadi 5M, yaitu memakai masker,
mencuci tangan, dan menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan
mengurangi mobilitas.
Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan
baik primer maupun sekunder mempunyai kewajiban untuk membantu
memotong mata rantai penularan penyakit Covid-19. Puskesmas
Makarti Mulya, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama merupakan
garda terdepan dalam mendukung kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19, salah satunya
2
adalah dengan mensosialiasikan protokol kesehatan 5M kepada
masyarakat dan selalu menerapkan protokol kesehatan di dalam
lingkungan wilayah kerjanya. Akan tetapi, penerapan protokol 5M
terutama pada pelayanan rawat jalan di Puskesmas Makarti Mulya
masih belum optimal. Masyarakat masih banyak yang belum patuh
melaksanakan protokol kesehatan ini. Hal ini dikhawatirkan dapat
meningkatkan angka penularan penyakit covid-19 terutama di wilayah
kerja Puskesmas makarti Mulya.
Sehubungan dengan analisis penulis tentang kondisi penerapan
protokol kesehatan 5M yang sekarang belum optimal, penulis akan
membuat kegiatan aktualisasi tentang optimalisasi penerapan protokol
kesehatan 5M di pelayanan rawat jalan Puskesmas Makarti Mulya.
3
2. Manfaat
a. Manfaat bagi peserta pelatihan dasar CPNS
1) Mampu mewujudkan fungsi dan peran ASN dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya.
2) Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsi di instansinya.
a. Manfaat bagi unit kerja
1) Meningkatnya standar keamanan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Makarti Mulya selama pandemi covid-19.
2) Meningkatnya mutu pelayanan Puskesmas Makarti Mulya
sebagai penyelenggara kesehatan.
b. Manfaat bagi stakeholder
1) Menurunkan angka penularan penyakit covid-19.
2) Mempercepat pemulihan ekonomi nasional setelah dampak
pandemi covid-19.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari kegiatan aktualisasi ini antara lain peserta
Latsar diharapkan mampu untuk mengidentifikasi, menyusun dan
menetapkan isu atau permasalahan yang terjadi pada lingkungan kerja
dengan mengajukan gagasan pemecahan isu atau masalah,
mendeskripsikan keterkaitan isu dengan menggunakan alat analisis
AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan) dengan
kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan pada materi-materi yang
telah disampaikan terkait dengan kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai dokter di
Puskemas Makarti Mulya.
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Puskesmas Makarti
Mulya, yang merupakan unit kerja dari peserta. Aktualisasi ini
dilaksanakan di bulan Maret 2021. Sasaran kegiatan yakni petugas dan
pasien yang datang dengan tujuan agar dapat mengoptimalkan
4
penerapan protokol kesehatan 5M, yang terdiri atas untuk memakai
masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan
mengurangi mobilitas.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan selama habituasi adalah
sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan mentor dalam hal ini Kepala
Puskesmas Makarti Mulya.
2. Menyiapkan sarana dan sumber daya manusia yang dibutuhkan
untuk penerapan protokol kesehatan 5M.
3. Persiapan sebelum sosialisasi, yakni mencari bahan referensi,
menyiapkan materi sosialisasi, undangan, absen, notulensi dan
dokumentasi.
4. Sosialisasi kepada petugas dan masyarakat mengenai teknis
pelaksanaan program optimalisasi protokol 5M.
5. Melaksanakan kegiatan penerapan protokol kesehatan 5M covid-19
6. Evaluasi keberlangsungan kegiatan.
7. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi.
5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Puskesmas merupakan Pelaksana Tugas dari Dinas
Kesehatan yang berperan sebagai penyelenggara dari tugas
teknis operasional Dinas Kesehatan dan merupakan ujung
tombak pembangunan Kesehatan di daerah. Puskesmas
Makarti Mulya merupakan salah satu unit pelaksana tugas
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Puskesmas Makarti Mulya memiliki tanggung jawab
upaya kesehatan di bidang promotif, pereventif, kuratif dan
rehabilatif dengan wilayah kerja terdiri dari 7 desa yang
merupakan sebagian dari Kecamatan Mesuji. Fungsi dari
Puskesmas Puskesmas Makarti Mulya tersebut adalah
sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat dan keluarga menuju masayarakat
yang mandiri dan sehat serta pusat pelayanan strata I
(pelayanan tingkat dasar).
Puskesmas Makarti Mulya adalah salah satu dari
puskesmas yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir,
terletak di Wilayah Kecamatan Mesuji, dengan luas wilayah
6
Dari gambar peta diatas tampak batas-batas Wilayah
Kerja Puskesmas Makarti Mulya yaitu :
Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Lampung
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Mesuji raya
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Mesuji raya
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Surya Adi
Kecamatan Mesuji
Jarak Puskesmas Makarti Mulya ke Ibu kota Kabupaten
± 104 km. Sedangkan ke Ibu Kota Provinsi ± 80 km. Luas
Wilayah kerja Puskesmas Makarti Mulya ± 413,9 Km2 memiliki
7 desa binaan.
7
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
8
kesehatan dan kemitraan. Masyarakat untuk berprilaku
Hidup Bersih dan Sehat
4) Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat.
c. Motto
d. Nilai-nilai organisasi
9
asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan,
agama dan status sosial, serta ekonomi
2) Inklusif
Semua program pembangunan Kesehatan harus
melibatkan semua pihak, karena pembangunan
Kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh
Kementerian Kesehatan saja. Dengan demukian, seluruh
komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif,
organisasi masyrakat pengusaha, masyarakat madani dan
masyarakat akar rumput.
3) Responsif
Program Kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi
permasalahandi daerah, situasi kondisi setempat, sosial
budaya, dan kondisi geografis.
4) Efektif
Program Kesehatan harus mencapai hasil yang
signifikansesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat
efisien.
5) Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus
bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta
transparan. .
10
3. Struktur Organisasi
11
4. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Umum
a. Fungsi pokok
Membantu kepala Puskesmas dalam melaksanakan Upaya
Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) di wilyah kerja Puskesmas Makarti Mulya
b.Tugas Pokok :
1) Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita
2) Melaksanakan pelayanan di puskesmas secara
kolaborasi sesuai dengan kebutuhan
3) Melakukan tindakan medis
4) Memberikan pelayanan rujukan
5) Menerima konsultasi tentang pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh pasien dan keluarga pasien
6) Memberikan pelayanan surat-surat yang berhubungan
dengan hasil pemeriksaan kesehatan
7) Membina pengelolaan yang berkaitan dengan obat-
obatan (farmasi)
8) Mengkoordinir pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
9) Berkoordinasi lintas program dan lintas sektoral
10)Menghadiri pertemuan dan rapat yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan
11)Meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah
dengan penyuluhan dan pembina kader UKS
12)Melaksanakan tugas sebagai tim peningkatan kinerja
puskesmas
13)Melaksanakan tugas sebagai komite mutu puskesmas
14)Mengikuti seminar profesi, kursus dalam rangka
peningkatan mutu
12
B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematika Puskesmas Makarti Mulya
Menurut Barry Jones & Chase isu adalah sebuah masalah
yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Menurut
Prayudi, isu muncul ketika ada ketidaksesuaian antara
pengharapan publik dengan praktek organisasi. Isu bisa meliputi
masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau nilai.
Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas, isu adalah
suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang
apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif
terhadap organisasi.
Isu merupakan hal yang penting untuk diisentifikasi sebelum
membuat rancangan aktualisasi. Hal ini disebabkan karena isu
menjadi acuan dalam menentukan solusi terkait permasalahn yang
timbul dalam instansi. Menurut pengamatan dan analisis penulis,
terdapat isu yang perlu diangkat di Puskesmas Makarti Mulya yang
akan disusun pada rancangan aktualisasi sebagai berikut :
1. Pelaksanaan protokol kesehatan 5M di pelayanan rawat jalan
Puskesmas Makarti Mulya belum optimal.
Protokol kesehatan 5M wajib dilaksanakan di era- pandemi
Covid-19 sesuai anjuran dari pemerintah. Hal ini berfungsi
untuk mengurangi rantai penularan penyakit Covid-19.
Ketidakdisiplinan penerapan protokol kesehatan dapat
menyebabkan peningkatan angka kejadian penyakit Covid-19.
Pelaksanakan protokol kesehatan masih belum optimal
disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk patuh
melaksanakan protokol 5M.
2. Penggunaan kotak kepuasan dan saran di Puskesmas Makarti
Mulya belum optimal.
Untuk mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas
pelayanan dapat diukur melalui kotak kepuasan & saran.
Kondisi di puskesmas Sungai Lebung pelaksanaan saran
sudah berjalan namun belum maksimal karena kurangnya
13
komitmen petugas menjalankan tugas dan mengarahkan
pasien dalam mengisi kotak kepuasan & saran. Laporan atas
keluhan-keluhan belum terlapor dengan baik sehingga belum
bisa menilai kualitas pelayanan puskesmas.
3. Alur diagnosis dan evaluasi pengobatan penyakit tuberkulosis
paru di Puskesmas Makarti Mulya belum optimal.
Alur diagnosis yang jelas dibutuhkan untuk menegakkan
diagnosis penyakit tuberkulosis paru. Diagnosis ini dibutuhkan
untuk memulai pengobatan. Diagnosis sejak dini dan
pemberian terapi anti tuberkulosis dengan tepat dapat
mencegah terjadinya kesakitan dan kematian akibat
tuberkulosis paru. Selain itu, waktu evaluasi pengobatan juga
bermanfaat untuk memonitor perkembangan pengobatan
sehingga terapi yang diberikan mendapat hasil yang maksimal.
Kurang optimalnya alur diagnosis dan evaluasi pengobatan
disebabkan karena kurangnya kemampuan sumber daya
manusia serta sarana dan prasarana laboratorium.
4. Skrining penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi tidak
terkontrol di Puskesmas Makarti Mulya belum optimal.
Diabetes Mellitus dan Hipertensi menjadi penyakit tertinggi di
Puskesmas Makarti Mulya. Skrining rutin dibutuhkan untuk
memantau perkembangan terapi, sehingga penyakit Diabetes
Mellitus dan Hipertensi pada pasien menjadi terkontrol.
Kurangnya kesadaran pasien untuk melakukan skrining dan
pengobatan rutin menyebabkan pengobatan tidak maksimal
karena pasien sering putus obat sehingga menyakit menjadi
tidak terkontrol.
5. Surveilans epidemiologi Demam Berdarah di Puskesmas
Makarti Mulya belum optimal.
Surveilans epidemiologi dibutuhkan untuk mengumpulkan data,
meganalisis, menginterpretasi kasus yang bertujuan untuk
menemukan solusi penanggulangan yang sesuai untuk kasus
14
demam berdarah. Data kasus didapatkan dari kunjungan rawat
inap Puskesmas Makarti Mulya atau dilaporkan oleh fasilitas
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Kurang optimalnya
kegiatan surveilans epidemiologi disebabkan karena kurangnya
komitmen petugas dalam melakukan kegiatan dan kurangnya
koordinasi dengan fasilitas kesehatan lain.
Adapun kelima permasalahan tersebut secara ringkas
dijelaskan pada tabel di bawah ini :
15
4. Skrining penyakit Pasien diabetes Pelayanan Kurangnya
Diabetes Mellitus mellitus dan publik kesadaran pasien
dan Hipertensi tidakhipertensi di untuk melakukan
terkontrol di Puskesmas skrining dan
Puskesmas Makarti Makarti Mulya pengobatan rutin
Mulya belum optimal menjadi terkontrol
setelah mendapat
skrining dan
pengobatan rutin
5. Surveilans Petugas survelains Whole of 1. Kurangnya
epidemiologi kasus rutin government koordinasi antara
Demam Berdarah di mengumpulkan Puskesmas
Puskesmas Makarti data, menganalisis dengan fasilitas
Mulya belum optimal penyebab, dan kesehatan primer
melakukan upaya dalam pelaporan
penanggualangank penemuan kasus
asus Demam baru demam
Berdarah di berdarah
wilayah kerja 2. Kurangnya
Puskesmas komitmen petugas
Makarti Mulya. dalam melakukan
Data bisa didapat surveilans
dari kunjungan epidemilogi
rawat inap di
Puskesmas atau
pelaporan kasus
dari fasilitas
kesehatan primer
di wilayah kerja
Puskesmas
C. Analisis Isu
Setelah semua isu di deskripsikan, maka tahap selanjutnya
adalah melakukan analisis lanjutan terhadap isu-isu tersebut.
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi.
Selain itu, tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual
sehingga perlu dilakukan analisis kriteria isu. Alat yang digunakan
untuk menganalisis kriteria isu adalah menggunakan alat analisis
AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan)
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu) antara
lain sebagai berikut:
16
1. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi, sedang hangat
dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan artinya isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik adalah isu memiliki masalah yang kompleks
4. Kelayakan adalah isu masuk akal, realisitis, relevan
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
2. Penggunaan kotak 4 4 5 4 17 IV
kepuasan dan saran di
Puskesmas Makarti
Mulya belum optimal
17
3. Alur diagnosis dan 4 3 3 4 14 V
evaluasi pengobatan
penyakit tuberkulosis
paru di Puskesmas
Makarti Mulya belum
optimal
5. Surveilans 5 5 4 4 18 II
epidemiologi kasus
Demam Berdarah di
Puskesmas Makarti
Mulya belum optimal
18
Pemerintah Indonesia telah membuat kebijakan untuk
membuat berbagai kebijakan untuk memutus penyebaran penyakit
covid-19, salah satunya adalah kebijakan penggunaan protokol
kesehatan 5M covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan,
dan menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi
mobilitas. Keberhasilan kebijakan ini harus disertai dengan
kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan ini.
Masyarakat di wilayah kerja Puskemas Makarti Mulya
berdasarkan pengamatan masih kurang patuh menerapkan
protokol kesehatan ini. Masih ditemui masyarakat yang tidak
memakai masker saat berpergian keluar rumah, mengadakan
pertemuan, bahkan saat berkunjung ke Puskesmas Makarti Mulya.
Puskesmas Makarti Mulya sendiri sudah menyiapkan sarana
berupa tempat cuci tangan yang digunakan pengunjung untuk
mencuci tangan sebelum masuk ke Puskesmas. Akan tetapi,
masyarakat masih banyak yang tidak mencuci tangan sebelum
masuk ke Puskesmas.
Puskesmas Makarti Mulya sebagai tempat pelayanan publik
pasti banyak dikunjungi oleh masyarakat. Kunjungan ini dapat
memicu terjadinya kerumunan dan terabaikannya physical
distancing. Kunjungan yang dilakukan oleh masyarakat dapat
berupa konsultasi, pelayanan pengobatan rawat jalan, maupun
rawat inap. Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan,
peningkatan mobilitas masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas,
serta mencegah terabaikannya physical distancing, diperlukan
suatu rancangan kegiatan untuk pemecahan masalah ini.
19
mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Nilai-nilai ANEKA inilah yang
menjadi dasar dalam melakukan kegiatan aktualisasi. Berikut ini
penjelasan umum dari setiap nilai dasar dan indikator-indikator nilai
yang terkandung pada nilai dasar tersebut dikutip dari Modul
pelatihan Dasar Calon PNS yang diterbitkan Lembaga Administrasi
Negara, yakni :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responbilitas.
Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai.
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu
akuntabilitas vertical (pertanggungjawaban kepada otoritas
yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horizontal
(pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka
mekanisme akuntabilitas kejujuran, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas
kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas
program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara
lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
20
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
21
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah
perilaku aparat pemerintah yangbertanggung jawab, adil
dan inovatif. Dalam konteks ini, setiap individu / kelompok /
institusi dituntut untuk bertanggungjawab dalam
menjalankan tugasdan kewajibannya, serta selalu bertindak
dan berupaya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai
hasil yang maksimal.
d) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukk
an tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan
konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat
berupapenghargaan atau sanksi.
22
penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.
Dalam hal ini proses setiap individu/kelompok/institusi akan
diminta pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat
dalam proses evaluasi dan berfokus pada peningkatan
kinerja.
Pentingnya Akuntabilitas
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham yang sama dan
mampu menciptakan serta membentuk kedaulatan dalam
sebuah negara, dengan mempertahankan dan mewujudkan
suatu konsep identitas milik bersama dari sekelompok manusia
yang memiliki tujuan, visi, cita-cita yang sama demi
mewujudkan kepentingan nasional, serta juga dapat diartikan
sebagai rasa yang ingin mempertahankan negaranya baik itu
sisi luar maupun dalam.
23
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai
ASN. Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi
kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih
penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka
setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang
berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang
harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Pegawai ASN dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam
Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedangkan
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015). Secara
politis nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai dasar nasionalisme dapat diketahui dari
Pancasila. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:
a. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
b. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasa
ma antara pemelukagama dengan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
24
c. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
e. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan hark
at dan martabat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
f. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya.
g. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
h. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
i. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
j. Berani membela kebenaran dan keadilan.
k. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang l
ain.
l. Mengembangkan sikap hormat menghormati
dan bekerjasama dengan bangsa lain.
m.Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepenting
an dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
n. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
o. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan u
ntuk kepentingan bersama.
p. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang d
icapai sebagai hasil musyawarah.
q. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang d
capai sebagai hasil musyawarah.
r. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
25
3. Etika Publik
Etika adalah refleksi atas nilai tentang benar/salah,
baik/buruk atau pantas tidak panas yang harus dilakukan.
Dalam kaitannya dengan pelayan publik etika public adlah
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik buruk,
benar salah prilaku tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menajalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku
serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas
guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu,
mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut,
Catalano, 1991 (dalam Widita, 2015).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah
laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis (LAN, 2015).Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus
dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode
perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
26
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien.
27
dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia namun juga di
akhirat.
Nilai – Nilai Dasar Etika Publik sebagaimana tercantum
dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan RepublikIndonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdayaguna, berhasil guna,
dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan
yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau
pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk
menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
28
secara optimal agar dapat member kepuasan kepada
stakeholder.
LAN RI (2015: 9) menjelaskan bahwa karakteristik utama
yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas
adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat
dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat
memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan.
Untuk mewujudkan sistem pelayanan public yang
bermutu harus memerlukan komitmen. Komitmen atau
kesungguhan hati untuk melakukan perubahan dengan cara
berinovasi guna meningkatkan mutu pelayanan.
Inovasi kemudian muncul karena adanya dorongan
kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan
tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mengenai
inovasi, LAN RI (2015:11) menyatakan bahwa proses inovasi
dapat terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner) atau bisa
juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan
menjadi salah satu kekuatan organisasi untuk memenangkan
persaingan. Empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen
mutu yang harus diperhatikan, yaitu: efektif, efisien, inovasi,
mutu.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat
disimpulkan bahwa mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan dan bahkan melampaui harapannya.
Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi,
dengan melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk
senantiasa melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan
pelanggan. Bill Creech (dalam LAN, 2015) memperkenalkan
lima pilar dalam manajemen mutu terpadu yaitu produk, proses,
29
organisasi, pemimpin dan komitmen. Kelima pilar tersebut
memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang tinggi, sehingga
target mutu dapat diwujudkan bahkan dapat terus ditingkatkan
secara berkelanjutan.
Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen
mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang
menerima layanan.Mutu kerja aparatur dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat dewasa ini masih banyak yang
tidak mengindahkan peraturan perundang-undangan.
Adapun Nilai – Nilai Dasar yang terkandung dalam
Komitmen Mutu adalah sebagai berikut
a. Tepat waktu
b. Sesuai SOP
c. Akurasi
d. Kerja sama
e. Cepat dan tepat
f. Tanggap
g. Evaluasi
h. Cermat
i. Melakukan yang terbaik
j. Profesional
k. Menerima pembaharuan
l. Tidak mempersulit kondisi
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering
dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya
yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih
luas.Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktuyang
pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
30
Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus
maupun pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal
memperkaya diri atau memperkaya merka yang dekat dengan
dirinya, dengan cara menyalahgunakan kekuasaan public yang
dipercayakan kepada mereka.
Indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung Jawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui
pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan
keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu
ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat
untuk antikorupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan
menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi
dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk
melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil
terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik.
31
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Untuk menjalankan kedudukannya
tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
32
pemerintah yang berwenang.
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab.
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di
dalam maupun di luar kedinasan.
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
33
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara,
tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu
menjaga reputasi dan integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
34
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang
bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian
adalah salah satu cara melakukan WoG. Lembaga
koordinasi ini biasanya diberikan status kelembagaan
setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan
kelembagaan yang dikoordinasikannya.
c. Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan di luar struktur formal, yang sidatnya tidak
permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi
salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam
koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan
formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi
tadi.
d. Koalisi sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu
membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini. Di
Australia dalam masa pemerintahan Howard melakukan hal
ini dengan mendorong inisiatif koalisi sosial antar aktor
pemerintah, bisnis dan kelompok masyarakat. Koalisi sosial
ini mendorong adanya penyamaan nilai dan persepsi tentang
suatu hal, sehingga pada akhirnya akan terjadi koordinasi
alamiah.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga Administrasi
Negara: 1998).
35
Sementara Departemen Dalam Negeri menyebutkan
bahwa: Pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada
orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan
kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan
keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik
berupa barang dan jasa (Pengembangan Kelembagaan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2004).
Sedangkan definisi yang saat ini menjadi rujukan utama
dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana
termuat dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.
36
b. Transparan. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik,
pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur,
biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses
yang sebesar- besarnya untuk mempertanyakan dan
menyampaikan pengaduan apabila mereka merasa tidak
puas dengan pelayanan publik.
37
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi;
38
harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok
rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang
kuat.
G. Matrik Rancangan
Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Unit Kerja : Puskesmas Makarti Mulya
39
kesehatan 5M covid-19.
6. Evaluasi keberlangsungan kegiatan.
7. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi
40
Tabel 2.4. Matrik Rancangan Aktualisasi
Kontriusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai
Pelatihan Misi dan Tujuan
Organisasi
Organisasi
1. Melakukan 1. Menemui dan 1. Surat Keterkaitan dengan Nilai Dalam kegiatan Penguatan
koordinasi berkonsultasi permohonan ANEKA : melakukan nilai-nilai
dengan mentor dengan mentor izin koordinasi dengan Kementerian
yaitu pimpinan melaksanakan Akuntabilitas : mentor, kegiatan Kesehatan
puskesmas untuk kegiatan Kejelasan,Tanggung Jawab, ini diharapkan Republik
menyampaikan aktualisasi dan dan Transparansi adanya sinergitas Indonesia :
rancangan habituasi Saat bekonsultasi dengan antara pimpinan Responsif
kegiatan 2. Surat mentor, penyampaian rencana dan bawahan Program
aktualisasi dan persetujuan kegiatan aktualisasi yang akan demi tercapainya kegiatan yang
habituasi yang dari mentor dilakukan harus jelas sesuai visi puskesmas dikoordinasikan
akan 3. Kartu wewenang dan bertanggung dikaitkan dengan dengan mentor
dilaksanakan bimbingan jawab, serta terbuka sehingga pencapain visi sesuai dengan
2. Meminta dengan tidak merugikan pihak yaitu kebutuhan
persetujuan mentor manapun. “terwujudnya rakyat, dan
kepada mentor 4. Foto kegiatan Nasionalisme : masyrakat sehat menunjukkan
untuk Musyawarah dan mandiri serta sikap tanggap
melaksanakan Berkoordinasi dengan mentor berkeadilan” dalam
kegiatan merupakan wujud pelaksanaan menghadapi
aktualisasi dan musyawarah, yang merupakan permasalahan
habituasi bagian sila ke-4 Pancasila. yang sedang
Etika Publik : terjadi
Komunikasi
Saat melakukan konsultasi
41
harus ada komunikasi yang
baik dengan pimpinan agar
tercapai tujuan yang sama.
Sopan
Dalam menyampaikan
rancangan aktualisasi harus
memperhatikan etika, tata
krama, dan sikap, sehingga
pesan utama dapat
tersampaikan dengan baik.
Komitmen Mutu :
Efektif
Kegiatan aktualisasi yang telah
dikonsultasikan dengan mentor
dapat mencapai hasil yang
diinginkan karena elah
mencapai kesepakatan
bersama
Inovatif
Kegiatan aktualisasi yang telah
dikonsultasikan dengan
menunjukkan adanya inovasi
dalam membuat program
berjalan lebih optimal.
Anti Korupsi :
Tanggung jawab
Sebagai ASN kita harus
melaporkan kegiatan kepada
42
atasan, sebagai bentuk
tanggung jawab kepada
atasan. Komunikasi yang
dilakuka pada mentor harus
secara terbuka, terus terang,
dan siap menerima kritik.
Keterkaitan dengan
kedudukan peran PNS dalam
NKRI
Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Berkonsultasi dengan
pimpinan selaku mentor sesuai
dengan tugas pokok dan
fungsi sebagai dokter yang
professional dan netral.
Pelayanan Publik :
Transaparan
Kegiatan koordinasi dengan
mentor bertujuan untuk
terwujudnya penyelenggaraan
pelayanan publik yang
trasnparan untuk masyarakat.
Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
43
Melakukan koordinasi dan
kolaborasi dengan pimpinan
puskesmas mengenai kegiatan
aktualisasi dengan tujuan
untuk menyelesaikan masalah
yang terjadi secara
berkelanjutan
2. Menyiapkan Adapun tahapan 1. Terdapat Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Penguatan
sarana dan kegiatannya adalah sarana yang ANEKA : bertujuan agar nilai-nilai
sumber daya sebagai berikut: dibutuhkan tercapai Kementerian
manusia yang 1. Menyiapkan 2. Terdapat Akuntabilitas : visi Kesehatan
dibutuhkan untuk sarana untuk daftar nama Kejelasan,Tanggung Jawab, “terwujudnya Republik
penerapan pelaksanaan petugas dan Transparansi masyrakat sehat Indonesia :
protokol program : tempat dengan tugas Saat berkoordinasi dengan dan mandiri serta Responsif
kesehatan 5M. cuci tangan, fungsi masing- rekan kerja untuk menentukan berkeadilan” Program
APD, sekat masing petugas yang akan terlibat, Misi no 2 kegiatan yang
pelayanan, kursi 3. Akun pembagian tugas harus jelas Meningkatkan akan
tunggu, nomor instagram sesuai wewenang dan pengendalian dilaksanakan
untuk untuk edukasi bertanggung jawab, serta penyakit dan sesuai dengan
pendaftaran dan konsultasi terbuka sehingga tidak Kesehatan kebutuhan
online, ceklist online merugikan pihak manapun. lingkungan rakyat, dan
evaluasi 4. Alur Nasionalisme : menunjukkan
kepatuhan pelayanan Musyawarah sikap tanggap
penerapan 5. Lembar ceklist Berkoordinasi dengan rekan dalam
protokol evaluasi kerja merupakan wujud menghadapi
kesehatan 5M kepatuhan pelaksanaan musyawarah, permasalahan
2. Mempersiapkan penerapan yang merupakan bagian sila yang sedang
sumber daya kesehatan 5M ke-4 Pancasila. terjadi
manusia yang 6. Foto kegiatan Etika Publik :
akan dilibatkan, Komunikasi Inklusif
44
antara lain : Saat persiapan sumber daya Program yang
petugas manusia/ petugas yang akan dilaksanakan
pendaftaran, dilibatkan harus ada melibatkan
dokter, bidan, komunikasi yang baik dengan semua pihak
perawat gigi, agar tercapai tujuan yang
dokter sebagai sama.
pemberi Sopan
konsultasi online, Dalam menyampaikan
petugas untuk rancangan aktualisasi harus
mengingatkan memperhatikan etika, tata
pasien, serta tim krama, dan sikap, sehingga
mutu. pesan utama dapat
3. Membuat akun tersampaikan dengan baik.
instagram untuk
edukasi dan Komitmen Mutu :
konsultasi online Efektif
4. Membuat alur Kegiatan aktualisasi yang
pelayanan disiapkan bersama-sama
dapat berjalan sesuai dengan
yang diinginkan karena telah
mencapai kesepakatan
bersama
Inovatif
Persiapan kegiatan untuk
mengoptimalkan penerapan
protokol kesehatan
menunjukkan adanya inovasi
dalam membuat program agar
berjalan lebih optimal.
Cermat
45
Dalam menyiapkan sarana,
prasarana, dan sumber daya
manusia yang terlibat
dilakukan dengan cermat.
Anti Korupsi :
Tanggung jawab
Petugas yang dilibatkan dalam
kegiatan ini harus bertanggung
jawab dalam menjalankan
tugas yang sudah diberikan.
Keterkaitan dengan
kedudukan peran PNS dalam
NKRI
Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan
ini, petugas yang dilibatkan
diberikan tugas secara
profesional dan tidak
diskriminatif.
Pelayanan Publik :
Kelengkapan Sarana dan
Prasarana
Kegiatan ini bertujuan untuk
melengkapi sarana, prasarana,
46
serta sumber daya manusia
yang akan digunakan,
sehingga pelayanan yang akan
diberikan kepada masyarakat
menjadi optimal.
Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
Koordinasi dan kolaborasi
dalam memeprsiapkan sarana
dan SDM dengan rekan kerja
bertujuan agar kegiatan
aktualisasi dapat terlaksana
dengan baik.
3. Persiapan Adapun tahapan 1. Materi Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Penguatan
sebelum kegiatan : sosialisasi ANEKA : bertujuan agar nilai-nilai
sosialisasi 1. Mencari referensi mengenai tercapai Kementerian
yang dapat teknis Akuntabilitas visi Kesehatan
menunjang pelaksanaan Kejelasan dan tanggung “terwujudnya Republik
materi sosialisasi kegiatan jawab masyrakat sehat Indonesia :
2. Membuat materi dalam bentuk Membuat bahan sosialisasi dan mandiri serta Responsif
sosialisasi PPT printout secara terbuka dengan sumber berkeadilan” Program
mengenai teknis 2. Foto kegiatan referensi yang jelas dan dapat Misi no 2 kegiatan yang
pelaksanaan dipertanggungjawabkan Meningkatkan akan
kegiatan pengendalian dilaksanakan
3. Menyiapkan Nasionalisme penyakit dan sesuai dengan
absensi, Mengutamakan kepentingan Kesehatan kebutuhan
notulensi, daftar publik lingkungan rakyat, dan
hadir Penyusunan bahan sosialisasi menunjukkan
bertujuan untuk membuat sikap tanggap
47
masyarakat lebih memahami dalam
pentingnya penerapan protokol menghadapi
kesehatan 5M dan teknis permasalahan
pelaksanaan di Puskesmas yang sedang
sehingga masyarakat dapat terjadi
menerapkan protokol Pro rakyat
kesehatan ini dengan baik. Kegiatan
sosialisasi yang
Etika Publik akan dilakukan
Konsisten berdasarkan
Persiapan bahan sosiaslisasi kepentingan
dilakukan dengan konsisten, masyarakat
dengan tujuan agar yaitu untuk
masyarakat dapat menerapkan meningkatkan
protokol Kesehatan dengan kepatuhan
baik. masyarakat.
48
Anti Korupsi
Jujur, tanggung jawab
Dalam menyiapkan materi
sosialisasi, harus bersumber
dari referensi yang jelas, dan
dipersiapkan dengan penuh
tanggung jawab.
4. Sosialisasi Adapun tahapan 1. Materi Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Penguatan
kepada petugas kegiatan : sosialisasi ANEKA : bertujuan agar nilai-nilai
dan masyarakat 1. Sosialisasi berupa PPT tercapai Kementerian
mengenai teknis kepada printout Akuntabilitas : visi Kesehatan
pelaksanaan masyarakat 2. Daftar hadir Kejelasan,Tanggung Jawab, “terwujudnya Republik
program 2. Sosiaslisasi 3. Foto dan video dan Transparansi masyrakat sehat Indonesia :
optimalisasi kepada petugas Dalam memberikan sosialisasi, dan mandiri serta Responsif
protokol 5M. 3. Pertanyaan dan harus dilakukan secara berkeadilan” Program
diskusi transaparan, jelas dalam Misi kegiatan yang
4. Dokumentasi: memberikan edukasi, arahan, 2. Meningkatkan akan
foto & video dan intruksi sehingga pengendalian dilaksanakan
menghasilkan koordinasi dan penyakit dan sesuai dengan
Kerjasama yang baik untuk Kesehatan kebutuhan
terselenggaranya kegiatan ini. lingkungan rakyat, dan
Nasionalisme : 4. Menggerakan menunjukkan
Persatuan peran serta sikap tanggap
Sosialisasi yang dilakukan masyarakat dalam
dengan baik, bertujuan agar yang menghadapi
masyarakat dan petugas berkesinambun permasalahan
bersama-sama bersatu gan dalam yang sedang
49
melawan pandemic covid-19 pembangunan terjadi
dengan patuh terhadap berwawasan
protokol Kesehatan. Kesehatan dan Pro rakyat
Keadilan kemitraan. Kegiatan
Sasaran sosialisasi adalah 5. Mendorong sosialisasi yang
seluruh masyarakat tanpa terwujudnya akan dilakukan
adanya diskriminasi, sehingga kemandirian berdasarkan
semua masyarakat masyarakat kepentingan
mempunyai hak yang sama untuk hidup masyarakat
dalam menerima sosialisasi. sehat. yaitu untuk
meningkatkan
kepatuhan
Etika Publik : masyarakat.
Komunikasi, konsisten, dan
sopan Inklusif
Dalam memberikan sosialisasi, Program yang
harus dilakukan dengan dilaksanakan
konsisten terhadap tujuan, melibatkan
komunikasi yang baik, serta semua pihak
menggunakan Bahasa yang
sopan.
Komitmen Mutu :
Aman, customer oriented
Kegiatan ini dilaksanakan
untuk keamanan masyarakat
yaitu agar patuh terhadap
protokol Kesehatan.
Anti Korupsi :
Tanggung jawab, jujur
50
ASN memiliki fungsi sebagai
pelaksana kebijakan
pemerintah. Dengan
melaksanakan sosialisasi ini,
menujukkan bahwa ASN
sudah menjalankan fungsinya
dengan bertanggung jawab.
Dalam menyampaikan
sosialisasi pun harus jujur,
materi sesuai dengan
kenyataan kondisi saat ini.
Keterkaitan dengan
kedudukan peran PNS dalam
NKRI
Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan
ini, petugas yang dilibatkan
diberikan tugas untuk sosialisai
secara profesional
Pelayanan Publik :
Keterbukaan
Informasi yang diberikan
dalam sosialisasi bersifat
terbuka, tidak ada yang
51
ditutupi.
Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
Melakukan koordinasi dan
kolaborasi dengan kader,
masyarakat, dan kepala desa
dalam penyelenggaraan
kegiatan ini.
5. Melaksanakan Adapun tahapan 1. Buku register Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Penguatan
kegiatan kegiatan : 2. Foto & video ANEKA : bertujuan agar nilai-nilai
penerapan a. Mempersilahkan kegiatan tercapai Kementerian
protokol pasien mencuci Akuntabilitas : visi Kesehatan
kesehatan 5M tangan sebelum Konsisten, integritas, “terwujudnya Republik
covid-19. masuk tanggung jawab masyrakat sehat Indonesia :
Puskesmas Melaksanakan protokol dan mandiri serta Responsif
b. Memberikan Kesehatan 5M dengan baik berkeadilan” Program
masker kepada menunjukkan integritas, Misi kegiatan yang
pasien yang tidak konsistensi serta tanggung 2.Meningkatkan akan
membawa jawab masyarakat dalam pengendalian dilaksanakan
masker melaksanakan kebijakan penyakit dan sesuai dengan
c. Pasien pemerintah. Kesehatan kebutuhan
mendaftar di lingkungan rakyat, dan
meja registrasi. Nasionalisme : 3. Menggerakan menunjukkan
d. Pasien Persatuan peran serta sikap tanggap
menunggu Melaksanakan protokol masyarakat dalam
diruang tunggu Kesehatan 5M dapat yang menghadapi
yang telah menyatukan masyarakat untuk berkesinambun permasalahan
disiapkan bersama-sama melawan gan dalam yang sedang
e. Memberikan pandemic covid-19. pembangunan terjadi
52
pelayanan Kemanusiaan berwawasan
kesehatan Kegiatan ini bertujuan untuk Kesehatan dan Pro rakyat
dengan mengurangi rantai penularan kemitraan. Kegiatan yang
memperhatikan covid-19. 4. Mendorong akan dilakukan
protokol terwujudnya berdasarkan
kesehatan kemandirian kepentingan
Etika Publik : masyarakat masyarakat
Integritas untuk hidup yaitu untuk
Kegiatan dilaksanakan sesuai sehat. meningkatkan
dengan perencanaan yang kepatuhan
sudah dilaksanakan. masyarakat.
Anti Korupsi :
Tanggung jawab
ASN memiliki fungsi sebagai
pelaksana kebijakan
pemerintah. Dengan
melaksanakan protokol ini,
menujukkan bahwa ASN
sudah menjalankan fungsinya
dengan bertanggung jawab.
53
Keterkaitan dengan
kedudukan peran PNS dalam
NKRI
Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan
ini, petugas yang sudah
diberikan tugas, melaksanakan
tugasnya dengan professional
dan penuh tanggung jawab.
Pelayanan Publik :
Partisipatif
Kegiatan ini melibatkan peran
aktif masyarakat untuk patuh
terhadap protokol kesehatan.
Tersedia sarana dan
prasarana yang mendukung
Dalam melaksanakan kegiatan
ini, seluruh sarana dan
prasarana yang mendukung
protokol 5M sudah tersedia.
Kesamaan hak
Masyarakat mendapat hak
yang sama dalam penerapan
protokol kesehatan ini.
Whole of Government :
54
Kerjasama dan kolaborasi
Kegiatan ini harus disertai
dengan Kerjasama dan
kolaborasi yang baik antara
masyarakat dengan pihak
Puskesmas.
6. Evaluasi Kegiatan yang 1. Ceklist Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Penguatan
keberlangsungan dilaksanakan adalah penilaian ANEKA : bertujuan agar nilai-nilai
kegiatan tim mutu 2. Foto kegiatan tercapai Kementerian
Puskesmas Akuntabilitas visi Kesehatan
memberikan Transparansi “terwujudnya Republik
penilaian terhadap Adanya keterbukaan dengan masyrakat Indonesia :
penerapan protokol hasil evaluasi, tidak ada yang sehat dan Pro rakyat
kesehatan 5M ditutupi. mandiri serta Kegiatan akan
selama berkeadilan” dilakukan
berlangsungnya Nasionalisme : Misi berdasarkan
pelayanan Bertanggungjawab 2. Meningkatkan kepentingan
Dapat pengendalian masyarakat
mempertanggungjawabkan penyakit dan yaitu untuk
hasil evaluasi yang telah Kesehatan meningkatkan
dilakukan. lingkungan kepatuhan
3. Menggerakan masyarakat.
Etika Publik : peran serta
Integritas masyarakat Efektif
Melaksanakan proses evaluasi yang Program
keberlangsungan kegiatan berkesinambun Kesehatan
dengan penuh integritas gan dalam harus mencapai
pembangunan hasil yang
Komitmen Mutu : berwawasan signifikan sesuai
Mutu dan inovasi Kesehatan dan dengan target
Melalui evaluasi maka dapat
55
menjaga mutu selalu baik.. kemitraan. yang telah
4. Mendorong ditetapkan
Anti Korupsi : terwujudnya
Jujur kemandirian
Mengevaluasi masyarakat
keberlangsungan kegiatan untuk hidup
secara jujur sehat.
Keterkaitan dengan
kedudukan peran PNS dalam
NKRI
Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Dalam melaksanakan evaluasi,
tim mutu melaksanakan
tugasnya dengan professional
dan penuh tanggung jawab,
tanpa membeda-bedakan.
Pelayanan Publik :
Efisien
Evaluasi berfungsi untuk
menilai apakah kegiatan
berlangsung efisien sesuai
tujuannya.
Whole of Government :
Kerjasama dan kolaborasi
56
Dalam kegiatan evaluasi ini
diperlukan Kerjasama dan
kolaborasi yang baik antara
masyarakat, petugas, dan tim
mutu.
7. Menyusun Adapun tahapan 1. Laporan Keterkaitan Dengan Nilai Kegiatan ini Penguatan
laporan kegiatan kegiatan : aktualisasi ANEKA: bertujuan agar nilai-nilai
aktualisasi a. Mempersiapkan 2. Surat selesai tercapai Kementerian
dokumen yang kegiatan Akuntabilitas visi Kesehatan
diperlukan 3. Foto Tanggung Jawab dan “terwujudnya Republik
b. Pembuatan Kegiatan Intergritas masyrakat sehat Indonesia :
laporan 4. CD berisi file- Kegiatan ini sebagai bentuk dan mandiri serta Pro rakyat
aktualisasi file tanggung jawab pelaksanaan berkeadilan” Kegiatan akan
c. Mencetak laporan aktualisasi aktualisasi dan habituasi. Misi n0 2 dilakukan
aktualisasi Meningkatkan berdasarkan
d. Menemui mentor Nasionalisme pengendalian kepentingan
untuk melaporkan Implementasi kebijakan. penyakit dan masyarakat
hasil kegiatan Kegiatan ini berfungsi untuk Kesehatan yaitu untuk
serta meminta mengimplementasikan meningkatkan
surat selesai kebijakan pemerintah kepatuhan
kegiatan masyarakat.
aktualisasi Etika Publik
e. Menyimpan Mengutamakan pencapaian Efektif
laporan hasil dan mendorong kinerja Program
aktualisasi pegawai. Kesehatan
beserta file-file harus mencapai
terkait ke CD Komitmen Mutu hasil yang
Pengawasan signifikan sesuai
Kegiatan ini sebagai bentuk dengan target
laporan hasil kegiatan agar yang telah
57
bisa dievaluasi sudah berjalan ditetapkan
baik atau belum.
Anti Korupsi
Tanggung jawab
Kegiatan ini sebagai bentuk
tanggung jawab dalam
aktualisasi dan habituasi.
Manajemen ASN
Jujur, bertanggungjawab,
dan berintegritas tinggi
Pelayanan Publik
Inovasi
Setelah penyusunan laporan,
ASN berupaya meningkatkan
kualitas pelayanan puskesmas
sebagai penyelenggara
kesehatan.
58
Whole of Government (WOG)
Koordinasi
Dalam menyusun laporan
kegiatan aktualisasi terkait
dengan Whole Of Government
(WOG) yaitu untuk
meningkatkan koordinasi dan
pertukaran informasi antar
petugas untuk meningkatkan
kualitas pelayanan di
masyarakat
59
H. Jadwal Kegiatan
Bulan/ Minggu
No Kegiatan Maret April
I II III IV I
1. Melakukan koordinasi dengan
mentor dalam hal ini Kepala
Puskesmas Makarti Mulya.
5. Melaksanakan kegiatan
penerapan protokol kesehatan
5M covid-19.
6. Evaluasi keberlangsungan
kegiatan.
60
I. Kendala dan Antisipasi
Berikut ini adalah kendala-kednala yang mungkin akan terjadi saat
aktualisasi nila-nilai pada saat habituasi dan antisipasinya :
N KENDALA ANTISIPASI
o
1 Sosialisasi kepada Koordinasi dengan perangkat
masyarakat membutuhkan desa, bidan desa, dan kader untuk
waktu yang cukup lama, membantu melaksanakan
karena terdapat 7 desa di sosialisasi di desanya
wilayah kerja Puskesmas
Makarti Mulya
61
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
62
Puskesmas. Akan tetapi, masyarakat masih banyak yang tidak mencuci
tangan sebelum masuk ke Puskesmas.
Dengan adanya permasalahan yang ditemukan selama proses
pengamatan di Puskesmas Makarti Mulya, maka sangat perlu adanya solusi
yang dapat menyelesaikan masalah yang menjadi core issue, ayitu
Optimalisasi Penerapan Protokol Kesehatan 5M di Pelayanan Rawat Jalan
Puskesmas Makarti Mulya.
Pemahaman nilai-nilai dasar profesi PNS, deksripsi proses dan
kualitas produk kegiatan, kontribusi kegiatan terhadap visi misi organisasi
serta analisa dampak positif dan negative serta hambatan yang akan
diuraikan dari masing-masing kegiatan sebagai berikut :
63
dilakukan dengan jelas sesuai wewenang tanggung jawab, serta
terbuka sehingga saya bisa memulai pelaksanaan kegiatan
aktualisasi.
b. Nasionalisme
Musyawarah
Kegiatan koordinasi dengan mentor merupakan wujud
pelaksanaan sila ke-4 Pancasila yaitu musyawarah mufakat
sesuai dengan arahan dan bimbingan dari atasan.
c. Etika Publik
Komunikasi, sopan
Dalam kegiatan koordinasi terdapat komunikasi yang baik dengan
atasan serta memperhatikan etika, tata krama, dan sikap sehingga
koordinasi dapat berlangsung dengan baik.
d. Komitmen Mutu
Efektif, inovatif
Koordinasi dengan mentor dapat mencapai hasil yang efektif dan
sesuai dengan yang diinginkan karena telah mencapai
kesepakatan bersama. Adanya kegiatan aktualisasi menunjukkan
adanya inovasi agar program berjalan sesuai dengan kebutuhan
saat ini.
e. Anti Korupsi :
Tanggung jawab
Kegiatan koordinasi dengan mentor menunjukkan adanya
tanggung jawab ASN untuk melaporkan kegiatan kepada
atasan.
64
melaksanakan tugas dan fungsi secara professional dan netral.
b. Pelayanan Publik :
Transaparan
Kegiatan koordinasi dengan mentor bertujuan untuk terwujudnya
penyelenggaraan pelayanan publik (Puskemas) yang transparan
untuk masyarakat.
c. Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan pimpinan
puskesmas mengenai kegiatan aktualisasi dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi secara berkelanjutan.
4. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
Dalam kegiatan melakukan koordinasi dengan mentor di
Puskesmas Makarti Mulya kegiatan ini menunjukkan sinergitas
antara pimpinan dan bawahan demi tercapainya visi puskesmas
dikaitkan dengan pencapain visi “terwujudnya masyrakat sehat
dan mandiri serta berkeadilan”
5. Analisis Dampak
Dampak Positif
65
Dampak positif dari kegiatan ini ialah terjadinya sinergitas antara
bawahan dengan atasan. Sikap hormat menghormati dan sebagai
wujud pertanggung jawaban akhir dari suatu rangkaian kegiatan
yang telah dilaksanakan pada suatu lingkup unit kerja.
Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka dampaknya ialah tidak
adanya suatu bentuk pertanggung jawaban. Berakibat pada
buruknya koordinasi dan komunikasi antara bawahan terhadap
atasan serta pengaruh positif yang diharapkan dari pelaksanaan
aktualisasi ini tidak akan bisa terwujud karena tidak adanya
sinergitas yang baik.
6. Bukti Output : Terlampir
66
• Lembar ceklist evaluasi
kepatuhan penerapan kesehatan
5M
• Foto kegiatan
1. Tahapan Kegiatan
a. Menyiapkan sarana untuk pelaksanaan program : tempat cuci
tangan, APD, sekat pelayanan, kursi tunggu, nomor untuk
pendaftaran online, ceklist evaluasi kepatuhan penerapan
protokol kesehatan 5M
b. Mempersiapkan sumber daya manusia yang akan dilibatkan,
antara lain : petugas pendaftaran, dokter, bidan, perawat gigi,
dokter sebagai pemberi konsultasi online, petugas untuk
mengingatkan pasien, serta tim mutu.
c. Membuat akun instagram untuk edukasi dan konsultasi online
d. Membuat alur pelayanan
67
yang akan dilibatkan dilakukan dengan komunikasi yang baik
sehingga tercapai tujuan yang sama.
Sopan
Dalam menyampaikan rancangan aktualisasi memperhatikan
etika, tata krama, dan sikap, sehingga pesan utama dapat
tersampaikan dengan baik.
d. Komitmen Mutu :
Efektif
Kegiatan aktualisasi yang disiapkan bersama-sama dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan karena telah
mencapai kesepakatan bersama
Inovatif
Persiapan kegiatan untuk mengoptimalkan penerapan
protokol kesehatan menunjukkan adanya inovasi dalam
membuat program agar berjalan lebih optimal.
Cermat
Dalam menyiapkan sarana, prasarana, dan sumber daya
manusia yang terlibat dilakukan dengan cermat.
e. Anti Korupsi :
Tanggung jawab
Petugas yang dilibatkan dalam kegiatan ini harus
bertanggung jawab dalam menjalankan tugas yang sudah
diberikan.
c. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN
adalah pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan ini, petugas yang dilibatkan
diberikan tugas secara profesional dan tidak diskriminatif.
b. Pelayanan Publik :
Kelengkapan Sarana dan Prasarana
68
Kegiatan ini melengkapi sarana, prasarana, serta sumber daya
manusia yang akan digunakan dalam penerapan protokol
Kesehatan 5M, sehingga pelayanan yang akan diberikan kepada
masyarakat menjadi optimal.
c. Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
Koordinasi dan kolaborasi dalam mempersiapkan sarana dan SDM
dengan rekan kerja bertujuan agar kegiatan aktualisasi dapat
terlaksana dengan baik.
d. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mewujudkan visi Puskesmas
“terwujudnya masyrakat sehat dan mandiri serta berkeadilan”, dan
misi no 2 yaitu “Meningkatkan pengendalian penyakit dan Kesehatan
lingkungan”.
69
memberikan pelayanan maksimal sesuai protokol kepada
masyarakat. Selain itu, dengan menyiapkan sumber daya manusia
yang terlibat dalam kegiatan ini, memiliki dampak positif
meningkatkan koordinasi antar rekan kerja dan masing-masing
petugas memiliki tanggung jawab dan fungsi yang jelas.
Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka akan berdampak buruk
kurang lengkapnya sarana yang dibutuhkan di Puskesmas dalam
melaksanakan protokol Kesehatan 5M serta petugas yang ada di
Puskesmas tidak dapat memberikan pelayanan secara maksimal
sesuai dengan protokol Kesehatan yang berlaku saat ini.
g. Bukti Output : Terlampir
70
berdasarkan bahan referensi yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Nasionalisme
Mengutamakan kepentingan publik
Penyusunan bahan sosialisasi bertujuan untuk membuat masyarakat
lebih memahami pentingnya penerapan protokol kesehatan 5M dan
teknis pelaksanaan di Puskesmas sehingga masyarakat dapat
menerapkan protokol kesehatan ini dengan baik.
c. Etika Publik
Konsisten
Persiapan bahan sosiaslisasi dilakukan dengan konsisten, dengan
tujuan agar masyarakat dapat menerapkan protokol Kesehatan
dengan baik.
d. Komitmen Mutu
Responsif
Materi sosialisasi yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat di era pandemi covid-19.
Cermat
Dalam menyiapkan materi sosialisasi dilakukan dengan cermat agar
materi yang disampaikan tepat sasaran.
e. Anti Korupsi
Jujur, tanggung jawab
Dalam menyiapkan materi sosialisasi, materi bersumber dari
referensi yang jelas, dan dipersiapkan dengan penuh tanggung
jawab.
3. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN adalah
pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan ini, petugas yang dilibatkan diberikan
tugas secara profesional dan tidak diskriminatif.
71
b. Pelayanan Publik :
Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Kegiatan ini dapat melengkapi sarana, prasarana, serta sumber daya
manusia yang akan digunakan, sehingga pelayanan yang akan
diberikan kepada masyarakat menjadi optimal.
c. Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
Koordinasi dan kolaborasi dalam memeprsiapkan sarana dan SDM
dengan rekan kerja bertujuan agar kegiatan aktualisasi dapat
terlaksana dengan baik.
4. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kontribusi Kegiatan Pencapaian Visi dan Misi
Kegiatan ini bertujuan agar tercapai visi Puskesmas “Terwujudnya
masyarakat sehat dan mandiri serta berkeadilan”, serta misi no 2
“Meningkatkan pengendalian penyakit dan Kesehatan lingkungan”
72
sebagai petugas kesehatan yang selalu update dengan ilmu
pengetahuan serta meningkatkan ide kreatifitas dalam suatu tugas
yang diberikan. Membuat materi penyuluhan harus dapat dimengerti
dan dipahami semua orang agar maksud dan tujuan dari penyuluhan
itu tersampaikan dengan jelas.
Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka akan berdampak buruk
petugas tidak akan update dengan ilmu hanya bekerja tetapi tidak
mengetahui apa yang harus dilakukan dan juga ide-ide kreatif tidak
muncul dalam menyumbang pemikiran untuk memajukan kualitas
pelayanan puskesmas. Jika materi dirasakan tidak menarik, sulit
dipahami & membosankan maka peserta tidak akan mengerti nilai-
nilai penting dalam penyuluhan tersebut.
6. Bukti Output : Terlampir
73
c. Sosiaslisasi kepada petugas
d. Pertanyaan dan diskusi
e. Dokumentasi: foto & video
2. Keterkaitan dengan Nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas :
Kejelasan,Tanggung Jawab, dan Transparansi
Sosialisasi dilakukan secara transaparan, jelas dalam memberikan
edukasi, arahan, dan intruksi sehingga menghasilkan koordinasi
dan Kerjasama yang baik untuk terselenggaranya kegiatan ini.
b. Nasionalisme :
Persatuan
Sosialisasi yang dilakukan dengan baik, bertujuan agar
masyarakat dan petugas bersama-sama bersatu melawan
pandemic covid-19 dengan patuh terhadap protokol Kesehatan.
Keadilan
Sasaran sosialisasi adalah seluruh masyarakat tanpa adanya
diskriminasi, sehingga semua masyarakat mempunyai hak
yang sama dalam menerima sosialisasi.
c. Etika Publik :
Komunikasi, konsisten, dan sopan
Sosialisasi dilakukan dengan konsisten terhadap tujuan, komunikasi
yang baik dan bahasa yang sopan.
d. Komitmen Mutu :
Aman, customer oriented
Kegiatan ini dilaksanakan untuk keamanan masyarakat yaitu agar
patuh terhadap protokol Kesehatan.
e. Anti Korupsi :
74
menyampaikan sosialisasi pun harus jujur, materi sesuai dengan
kenyataan kondisi saat ini.
3. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN adalah
pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan ini, petugas yang dilibatkan
diberikan tugas untuk sosialisasi secara profesional
b. Pelayanan Publik :
Keterbukaan
Informasi yang diberikan dalam sosialisasi bersifat terbuka, tidak
ada yang ditutupi.
c. Whole of Government :
Koordinasi dan kolaborasi
Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan kader, masyarakat,
dan kepala desa dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
4. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kontribusi Kegiatan Pencapaian Visi dan Misi
Kegiatan ini bertujuan agar tercapai visi Puskesnas “terwujudnya
masyarakat sehat dan mandiri serta berkeadilan”, sedangkan misi yang
dicapai adalah meningkatkan pengendalian penyakit dan kesehatan
lingkungan, menggerakan peran serta masyarakat yang
berkesinambungan dalam pembangunan berwawasan Kesehatan dan
kemitraan, mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat.
75
permasalahan yang sedang terjadi
Pro rakyat
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan berdasarkan kepentingan yaitu
untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat.
Inklusif
Program yang dilaksanakan melibatkan semua pihak
5. Analisis Dampak
Dampak Positif
Sosialisasi kepada masyarakat dan petugas mengenai protokol
kesehatan 5M covid-19 merupakan upaya positif untuk berbagi ilmu
pengetahuan, brainstorming kepada masyrakat. Selain itu dapat
saling mengingatka tanggung jawab dalam kerjasama tim yang baik
guna meningkatkan mutu pelayanan puskesmas.
Dampak Negatif
jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka masyarakat kurang memahami
pentingnya penerapan protokol kesehatan sehingga pelayanan
kesehatan yang sesuai protokol kesehatan kurang optimal.
6. Bukti Output : Terlampir
76
c. Pasien mendaftar di meja registrasi.
d. Pasien menunggu diruang tunggu yang telah disiapkan
e. Memberikan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan protokol
kesehatan
2. Keterkaitan dengan Nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas :
Konsisten, integritas, tanggung jawab
Melaksanakan protokol Kesehatan 5M dengan baik menunjukkan
integritas, konsistensi serta tanggung jawab masyarakat dalam
melaksanakan kebijakan pemerintah.
b. Nasionalisme :
Persatuan
Melaksanakan protokol kesehatan 5M dapat menyatukan
masyarakat untuk bersama-sama melawan pandemic covid-19. .
Kemanusiaan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi rantai penularan covid-19.
b. Etika Publik :
Integritas
Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang sudah
dilaksanakan.
c. Komitmen Mutu :
Aman, customer oriented
Kegiatan ini dilaksanakan untuk keamanan masyarakat yaitu
masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan sehingga
mengurangi penularan penyakit covid-19.
f. Anti Korupsi :
Tanggung jawab
ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan pemerintah.
Dengan melaksanakan protokol ini, menujukkan bahwa ASN baik
dan bahasa yang sopan.
3. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN adalah
77
pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Dalam melaksanakan kegiatan ini, petugas yang sudah diberikan
tugas, melaksanakan tugasnya dengan professional dan penuh
tanggung jawab.
b. Pelayanan Publik :
Partisipatif
Kegiatan ini melibatkan peran aktif masyarakat untuk patuh
terhadap protokol kesehatan.
Tersedia sarana dan prasarana yang mendukung
Dalam melaksanakan kegiatan ini, seluruh sarana dan prasarana
yang mendukung protokol 5M sudah tersedia.
Kesamaan hak
Masyarakat mendapat hak yang sama dalam penerapan protokol
kesehatan ini.
c. Whole of Government :
Kerjasama dan kolaborasi
Kegiatan ini harus disertai dengan Kerjasama dan kolaborasi yang
baik antara masyarakat dengan pihak Puskesmas.
4. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kontribusi Kegiatan Pencapaian Visi dan Misi
Kegiatan ini bertujuan tercapai visi “terwujudnya masyrakat sehat dan
mandiri serta berkeadilan”, serta sesuai misi meningkatkan
pengendalian penyakit dan Kesehatan lingkungan, menggerakan peran
serta masyarakat yang berkesinambungan dalam pembangunan
berwawasan Kesehatan dan kemitraan, mendorong terwujudnya
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
78
Responsif
Program kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
rakyat, dan menunjukkan sikap tanggap dalam menghadapi
permasalahan yang sedang terjadi.
Pro rakyat
Kegiatan yang dilakukan berdasarkan kepentingan masyarakat yaitu
untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat.
Inklusif
Program yang dilaksanakan melibatkan semua pihak
5. Analisis Dampak
Dampak Positif
Kegiatan pelaksanaan protokol 5M covid-19 merupakan upaya positif
untuk mencegah penularan penyakit covid-19 di masyarakat.
Kegiatan ini juga menunjukkan adanya kerjasama yang baik antara
masyarakat dan petugas kesehatan dalam melaksanakan kebijakan
pemerintah.
Dampak Negatif
jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, petugas tidak dapat memberikan
pelayanan maksimal sesuai protokol kesehatan yang berlaku saat ini.
6. Bukti Output : Terlampir
79
Kegiatan yang dilaksanakan adalah tim mutu Puskesmas memberikan
penilaian terhadap penerapan protokol kesehatan 5M selama
berlangsungnya pelayanan
2. Keterkaitan dengan Nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Transparansi
Adanya keterbukaan dengan hasil evaluasi, tidak ada yang ditutupi.
b. Nasionalisme :
Bertanggungjawab
Dapat mempertanggungjawabkan hasil evaluasi yang telah
dilakukan.
c. Etika Publik :
Integritas
Melaksanakan proses evaluasi keberlangsungan kegiatan dengan
penuh integritas
d. Komitmen Mutu :
Mutu dan inovasi
Melalui evaluasi maka dapat menjaga mutu selalu baik..
e. Anti Korupsi :
Jujur
Mengevaluasi keberlangsungan kegiatan secara jujur
7. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN adalah
pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN :
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Dalam melaksanakan evaluasi, tim mutu melaksanakan tugasnya
dengan professional dan penuh tanggung jawab, tanpa membeda-
bedakan.
b. Pelayanan Publik :
Efisien
Evaluasi berfungsi untuk menilai apakah kegiatan berlangsung
80
efisien sesuai tujuannya.
c. Whole of Government :
Kerjasama dan kolaborasi
Dalam kegiatan evaluasi ini diperlukan Kerjasama dan kolaborasi
yang baik antara masyarakat, petugas, dan tim mutu.
8. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kontribusi Kegiatan Pencapaian Visi dan Misi
Kegiatan ini bertujuan agar tercapai visi “terwujudnya masyrakat sehat
dan mandiri serta berkeadilan”
Serta Misi
1. Meningkatkan pengendalian penyakit dan Kesehatan lingkungan
2. Menggerakan peran serta masyarakat yang berkesinambungan
dalam pembangunan berwawasan Kesehatan dan kemitraan.
3. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
81
kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan 5M.
10. Bukti Output : Terlampir
82
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
c. Komitmen Mutu
Pengawasan
Kegiatan ini sebagai bentuk laporan hasil kegiatan agar bisa
dievaluasi sudah berjalan baik atau belum.
d. Anti Korupsi
Tanggung jawab
Kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab dalam aktualisasi dan
habituasi.
3. Keterkaitan dengan Agenda Peran dan Kedudukan ASN adalah
pada Mata Pelatihan :
a. Manajemen ASN
Jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi
Dalam menyusun laporan kegiatan aktualisasi ASN bersikap jujur
terhadap hasil kegiatan, bertanggung jawab, serta berintegritas
tinggi.
b. Pelayanan Publik
Inovasi
Setelah penyusunan laporan, ASN berupaya meningkatkan kualitas
pelayanan puskesmas sebagai penyelenggara kesehatan.
c. Whole of Government (WOG)
Koordinasi
Dalam menyusun laporan kegiatan aktualisasi terkait dengan Whole
Of Government (WOG) yaitu untuk meningkatkan koordinasi dan
pertukaran informasi antar petugas untuk meningkatkan kualitas
pelayanan di masyarakat
4. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi
dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Kegiatan ini bertujuan agar tercapai visi “Terwujudnya masyrakat sehat
dan mandiri serta berkeadilan”, serta misi nomor 2 yaitu “Meningkatkan
83
pengendalian penyakit dan Kesehatan”.
84
rancangan kegiatan untuk kemudian ditentukan target kuantitas, kualitas
serta waktu pelaksanaannya.
Waktu Presentase
No Kegiatan Output Keterangan
Pelaksanaan Capaian
85
kepatuhan
penerapan
kesehatan 5M
• Foto kegiatan
3 Persiapan 13 Maret 2021 100% • Materi Terlaksana; terdapat
sebelum sosialisasi materi sosialisasi
sosialisasi
mengenai
teknis
pelaksanaan
kegiatan dalam
bentuk PPT
printou
• Foto kegiatan
4 Sosialisasi 15 Maret 2021 100% Materi Terlaksana;
kepada 16 Maret 2021 sosialisasi masyarakat dan
petugas 17 Maret 2021 berupa PPT petugas mengetahui
dan printout teknis pelaksanaan
18 Maret 2021
masyarakat Daftar hadir kegiatan optimalisasi
mengenai 20 Maret 2021 protokol 5M.
Foto dan video
teknis
pelaksanaa
n program
optimalisasi
protokol
5M.
86
poli umum.
87
BAB IV
PENUTUP
C. Kesimpulan
D. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dilakukan
dalam proses “Optimalisasi Penerapan Protokol Kesehatan 5M Covid-19 di
Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Makarti Mulya”, antara lain sebagai
berikut :
88
1. Sosialisasi mengenai penerapan protokol kesehatan 5M Covid-19 di
Puskesmas Makarti Mulya harus dilakukan secara terus menerus,
sesering mungkin, melibatkan seluruh pegawai puskesmas maupun
tokoh masyarakat di tiap-tiap desa di setiap kegiatan yang melibatkan
masyarakat.
2. Bagi petugas, agar dapat bekerjasama dan berkomitmen dalam
menjalankan tugas memberikan pelayanan kepada pasien sesuai
dengan protokol kesehatan agar dapat meningkatkan keamanan dalam
memneri pelayanan di era pandemi serta mengurangi penularan covid-
19.
3. Bagi pasien, penerapan protokol kesehatan 5M diharapkan tidak hanya
saat berkunjung di Puskesmas makarti Mulya saja, namun juga
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dimanapun berada. Hal ini
bermanfaat untuk mengurangi risiko penularan penyakit covid-19.
89
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Elly. Irawati, Erna. 2017. MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS
MANAJEMEN ASN. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
Mernawati, Defi. dkk. Public Health Perspective Journal, Vol. 1 No. 1, Analisis
faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien rawat
jalan di Puskesmas Lamper Tengah kecamatan Semarang Selatan
Kota Semarang. 2016. Surabaya.
Purwanto, Erwan Agus. Dkk. 2017. MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS
PELAYANAN PUBLIK. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
90
Suwarno, Yogi. Sejati, Tri Atmojo. 2017. MODUL PELATIHAN DASAR CALON
PNS WHOLE OF GOVERNMENT. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara.
91
Lampiran Kegiatan 1
Melakukan Koordinasi
dengan Mentor
(4 Maret 2021 dan 8 Maret 2021)
92
1. Surat permohonan izin melaksanakan kegiatan aktualisasi
dan habituasi
93
2. Surat persetujuan dari mentor
94
3. Kartu bimbingan dengan mentor
4. Foto Kegiatan
95
Gambar 4. Menyampaikan rancangan aktualisasi kepada mentor
96
Lampiran Kegiatan 2
Menyiapkan sarana dan sumber
daya manusia yang dibutuhkan
untuk penerapan protokol
kesehatan 5M.
(12 Maret 2021-13 Maret 2021)
97
1. Sarana yang dibutuhkan
Gambar 7. Masker
98
Gambar 8. Sekat pelayanan
99
Gambar 10. Standing Banner Protokol Kesehatan
100
Tabel 1. Daftar nama petugas penerapan protokol Kesehatan dengan
tugas fungsi masing-masing
1. Mengingatkan pengunjung
untuk mencuci tangan
2. Memberikan masker kepada
Ratih pengunjung yang tidak
1. Petugas memakai masker
Susanti,Amd.Keb
3. Mengarahkan pengunjung
menuju meja pendaftaran dan
mengambil nomor antrian
4. Mengingatkan pengunjung
untuk selalu patuh protokol 5M
1. Petugas
Dela Rindayantika 1. Menerima rekam medis
Sari,S.St pengunjung dari pendaftaran
2. Melakukan pemeriksaan TTV
pada pengunjung sesuai nomor
antrian
3. Memberikan rekam medis
kepada petugas di Poli
4. Memanggil pasien untuk
melakukan pemeriksaan di poli
101
yang dituju
7. Poli Gigi
102
1. Menerima rekam medis
pasien
2. Melakukan anamnesa,
pemeriksaan fisik, dan
pengobatan kepada pasien di
poli gigi
Nengsri Cikal
3. Memberikan rujukan internal
Pertiwi,A.Md.K.G
pemeriksaan laboratorium
terhadap pasien
103
kepatuhan pengunjung
1. Melakukan pemeriksaan
laboratorium sesuai
permintaan petugas di poli
umum, poli KIA dan poli gigi
11. Laboratorium 2. Menulis hasil pemeriksaan
Eka Sariati, Am. Keb
laboratorium pasien
3. Melaporkan hasil pemeriksaan
laboratorium pasien kepada
petugas di poli umum, poli
KIA, dan poli gigi
104
Gambar 11. Akun Instagram
105
Gambar 12. Akun Facebook
106
Gambar 13. Nomor Admin Pendaftaran
2. Alur pelayanan
Gambar 14. Alur Pelayanan
107
3. Checklist penilaian kepatuhan pasien
108
4. Foto kegiatan
109
Lampiran Kegiatan 3
Persiapan sebelum
sosialisasi
(13 Maret 2021)
110
a. Materi Sosialisasi berbentuk PPT
Gambar 18. Materi sosialisasi mengenai teknis pelaksanaan kegiatan
dalam bentuk PPT printout
111
112
113
114
b. Foto kegiatan
115
Lampiran Kegiatan 4
Sosialisasi kepada petugas
dan masyarakat mengenai
teknis pelaksanaan program
optimalisasi protokol 5M.
15 Maret 2021
16 Maret 2021
17 Maret 2021
18 Maret 2021
20 Maret 2021
116
a. Foto kegiatan
117
Gambar 22. Sosialisasi Posyandu Lansia Puskesmas
118
Gambar 24. Sosialisasi di Posyandu Desa Suka Mukti
119
b. Daftar hadir
120
Gambar 27. Daftar Hadir Posyandu Sukamukti
121
Gambar 28. Daftar Hadir Posyandu Margobakti
122
Gambar 29. Daftar Hadir Sosialisasi Petugas di Makarti Mulya
123
Gambar 30. Daftar Hadir Desa Mekarwangi
124
Lampiran Kegiatan 5
Melaksanakan kegiatan
penerapan protokol kesehatan
5M covid-19.
25-27 Maret 2021
125
a. Buku register pasien
126
b. Foto kegiatan
1) Mempersilahkan pasien mencuci tangan sebelum masuk Puskesmas
127
3) Pasien mendaftar di meja registrasi.
128
5) Memberikan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan protokol
kesehatan
129
Gambar 38. Pemeriksaan di Poli KIA
130
Lampiran Kegiatan 6
Evaluasi keberlangsungan
kegiatan
pelaksanaan program
optimalisasi protokol 5M
25-27 Maret 2021
131
a. Cheklist penilaian
132
133
b.
Foto kegiatan
134
Gambar 41. Petugas mengisi lembar ceklist penilaian
135
Lampiran Kegiatan 7
Menyusun laporan kegiatan
aktualisasi
1 April 2021
3 April 2021
5 April 2021
6 April 2021
136
a. Surat selesai kegiatan aktualisasi
137
b. Foto kegiatan
138
139
Gambar 46. Surat Dukungan Kepala Desa Makarti Mulya
140
BIODATA
No. HP : 081902614371
Pendidikan Formal :
141
2. SMP Negeri 1 Moga, Pemalang, Jateng 2006 - 2009
3. SMAN 1 Pemalang, Jateng 2009 - 2012
4. Fakultas Kedokteran UNSOED, Jateng 2012 - 2018
142