Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ny “S”

Tanggal Lahir : 24 Juni 1965


Alamat : BTN Aura Sungguminasa (Gowa) RT/RW : 002/006
Tanggal Pemeriksaan : 08 April 2019

KUESIONER SRQ-20
Self Reporting Questionnaire Versi Bahasa Indonesia
Lingkari jawaban yang sesuai dengan apa yang dirasakan selama 1 bulan terakhir.
1 Apakah anda sering mengalami sakit kepala? YA/TIDAK
2 Apakah Anda selalu kurang nafsu makan? YA/TIDAK
3 Apakah tidur anda kurang nyenyak? YA/TIDAK
4 Apakah anda merasa takut? YA/TIDAK
5 Apakah tangan Anda gemetaran? YA/TIDAK
6 Apakah anda merasa gugup, tegang, atau khawatir? YA/TIDAK
7 Apakah pencernaan Anda kurang baik? YA/TIDAK
8 Apakah Anda merasa kesulitan untuk berpikir secara jernih? YA/TIDAK
9 Apakah Anda merasa kurang bahagia? YA/TIDAK
10 Apakah Anda menangis lebih sering? YA/TIDAK
11 Apakah Anda sukar menikmati apa yang Anda lakukan sehari-hari? YA/TIDAK
12 Apakah Anda mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan? YA/TIDAK
13 Apakah pekerjaan sehari-hari terasa sebagai beban yang menyulitkan? YA/TIDAK
14 Apakah Anda tidak dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari? YA/TIDAK
15 Apakah Anda kehilangan minat terhadap berbagai hal? YA/TIDAK
16 Apakah Anda merasa sebagai orang yang tidak berharga? YA/TIDAK
17 Apakah Anda pernah berpikir mengenai bunuh diri? YA/TIDAK
18 Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu? YA/TIDAK
19 Apakah Anda Anda mempunyai keluhan tidak nyaman pada bagian perut? YA/TIDAK
20 Apakah Anda mudah merasa lelah? YA/TIDAK
TOTAL “YA” = 6
Skor ≥ 6 Butuh Evaluasi psikiatrik lebih lanjut
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH ANSIETAS
PADA NY “S” AKIBAT HIPERTENSI DI PUSKESMAS JONGAYA
KOTA MAKASSAR

A. Pengkajian
Ny.S berusia 46 tahun, status menikah, bekerja sebagai seorang IRT
berkunjung ke Puskesmas Jongaya Makassar dengan keluhan sakit kepala,
disertai sulit tidur dimalam hari. Setelah dilakukan pengkajian 2 menit
didapatkan bahwa klien mengalami gangguan psiko-somatik berupa klien
mengidap penyakit Hipertensi sudah 3 tahun dengan pengobatan teratur
sehingga berdampak pada mental emosional klien. Klien mengatakan merasa
cemas dan takut dengan kondisi penyakitnya, klien juga mengatakan sulit
tidur di malam hari. Klien tampak gelisah. Pemeriksaan Tanda-tanda vital
didapatkan Tekanan darah 160/90 mmHg, Nadi 92 x/menit, Suhu 36,5 ºC, dan
Pernapasan 23 x/menit.

B. Pohon Masalah

Ganguan Pola Tidur (Akibat)

Ansietas : Kecemasan (core problem)

Ketakutan (Penyebab)

C. Masalah Keperawatan
1. Ansietas ditandai dengan perasaan gelisah akan kondisi penyakitnya
2. Ketakutan ditandai dengan klien takut penyakitnya tidak sembuh
3. Gangguan pola tidur ditandai dengan klien mengalami susah tidur tiap
malam karena memikirkan kondisi penyakitnya.
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnose Keperawatan NOC NIC

Ansietas ditandai dengan Setelah dilakukan tindakan Anxiety Self-Control


perasaan gelisah akan keperawatan, cemas 1. Jadi pendengar yang baik dengan
kondisi penyakitnya klien dapat berkurang penuh perhatian.
dengan kriteria hasil : 2. Bangun kepercayaan.
Pengertian :
a. Mampu mengontrol 3. Bantu klien mengidentifikasi situasi
Ansietas adalah perasaan
kecemasan yang dapat menyebabkan ansietas.
tidak nyaman atau
b. Mampu menggunakan 4. Instruksikan klien untuk mengunakan
kekhawatiran yang samar
teknik relaksasi untuk teknik relaksasi kaji pola verbal dan
disertai respons autonom
mengurangi kecemasan non-verbal.
(sumber sering kali tidak
c. Mampu memantau 5. Identifikasi ketika level ansietas
spesifik atai tidak diketahui
intensitas kecemasan berubah.
oleh individu); perasaan
d. Mampu menurunkan 6. Kontrol stimulus yang dapat
takut yang disebabkan oleh
rangsangan cemas menyebabkan ansietas sesuai
antisipasi terhadap bahaya.
e. Mampu memonitor kebutuhan klien.
fisik dari kecemasan 7. Kaji tingkat perspektif klien, pada
situasi yang membuat stress.
8. Berikan informasi yang benar
berhubungan dengan diagnosis,
pengobatan dan perawatan prognosis.
9. Ajarkan teknik relaksasi, seperti tarik
napas dalam.
Ketakutan ditandai dengan Setelah dilakukan tindakan Peningkatan koping
klien takut penyakitnya keperawatan, klien mampu 1. Kaji respons takut subjektif dan
tidak sembuh. mengendalikan perasaan objektif klien.
takut dengan kriteria hasil: 2. Berikan penguatan positif apabila klien
Pengertian: a. Menghindari sumber mendemonstrasikan perilaku yang
Takut adalah ansietas yang ketakutan dapat menurunkan atau mengurangi
disebabkan oleh sesuatu b. Menggunakan teknik takut
yang dikenali secara sadar relaksasi untuk 3. Jauhkan sumber ketakutan klien
dan bahaya nyata. menurunkan ketakutan apabila memungkinkan
c. Mengendalikan respons 4. Diskusikan respons alternative
ketakutan. terhadap situasi.
5. Gunakan pendekatan yang tenang.
6. Dukung klien dalam menyatakan
perasaan, persepsi, dan ketakutan
secara verbal.
7. Ajarkan teknik relaksasi, seperti tarik
napas dalam.
Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan SLEEP ENHACEMENT
ditandai dengan klien keperawatan, klien dapat 1. Observasi tanda-tanda vital.
mengalami susah tidur tiap tidur dengan kriteria hasil: 2. batasi aktivitas sebelum tidur.
malam karena memikirkan a. Jumlah jam tidur 3. kaji pola tidur klien.
kondisi penyakitnya. meningkat (7-8 jam 4. identifikasi kemungkinan efek obat
setiap hari) terhadap pola tidur.
Pengertian : b. Kualitas tidur baik 5. Monitor pola tidur dan jam tidur klien.
Keadaan dimana individu c. Pola tidur baik 6. Diskusikan pada klien kemungkinan
mengalami atau beresiko d. Klien merasa segar faktor lain yang menyebabkan
mengalami suatu perubahan ketika bangun tidur gangguan pola tidur.
dalam kuantitas atau e. Tidak ada gangguan 7. Monitor waktu pemberian obat dan
kualitas pola istirahatnya saat tidur tindakan diluar jam tidur.
yang menyebabkan rasa 8. Monitor kenyamanan lingkungan,
tidak nyaman atau cahaya, dll sebelum tidur.
mengganggu gaya hidup 9. Ajarkan klien tehnik relaksasi.
yang diinginkan. 10. Kolaborasi pemberian obat tidur
IMPLEMENTASI
No. Diagnosa Implementasi
1 Ansietas ditandai dengan 1. Mengidentifikasi penyebab ansites
perasaan gelisah akan 2. Mengkaji tingkat perspektif klien, pada situasi yang membuat
kondisi penyakitnya stress.
3. Memberikan informasi yang benar berhubungan dengan
diagnosis, pengobatan dan perawatan prognosis.
4. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam.
5. Menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian
2 Ketakutan ditandai 1. Mengkaji respons takut subjektif dan objektif klien.
dengan klien takut 2. Memberikan penguatan positif apabila klien
penyakitnya tidak mendemonstrasikan perilaku yang dapat menurunkan atau
sembuh. mengurangi takut.
3. Mendiskusikan respons alternative terhadap situasi.
4. Menggunakan pendekatan yang tenang.
5. Mendukung klien dalam menyatakan perasaan, persepsi, dan
ketakutan secara verbal.
6. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam.
3 Gangguan pola tidur 1. Mengobservasi tanda-tanda vital.
ditandai dengan klien 2. Membatasi aktivitas sebelum tidur.
mengalami susah tidur 3. Mengkaji pola tidur klien.
tiap malam 4. Mengidentifikasi kemungkinan efek obat terhadap pola tidur.
5. Memonitor pola tidur dan jam tidur klien.
6. Memonitor waktu pemberian obat dan tindakan diluar jam
tidur.
7. Memonitor kenyamanan lingkungan, cahaya, dll sebelum
tidur.
8. Mengajarkan klien tehnik relaksasi.
EVALUASI
No Diagnosa Evaluasi Paraf
1 08 April 2019, 10.15 Wita S: Klien mengatakan “cemas saya mulai berkurang
setelah melakukan teknik relaksasi napas dalam”
O: Klien dapat melakukan teknik relaksasi napas dalam
di depan perawat.
A: Intervensi berhasil sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2 08 April 2019, 10.20 Wita S: Klien mengatakan “saya sudah tidak takut lagi
memikirkan kondisi penyakitnya”
O: TTV dalam batas normal, klien tidak tampak gemetar
dan gelisah
A: Intervensi berhasil
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai