Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA PASIEN CEMAS

Hananta ulinuha an nizar


Intan liyana
Titi wartiah
Tri handayani pujilestari
Konsep Kecemasan

Pengertian

1. Kecemasan merupakan perwujudan tingkah laku psikologis dan berbagai pola perilaku dari
berbagai emosi yang terjadi karena seseorang mengalami tekanan perasaan dan tekanan batin.
Kecemasan timbul dari perasaan kekhawatiran subjektif dan ketegangan karena adanya
sesuatu yang tidak jelas atau tidak diketahui. Kondisi tersebut membutuhkan penyelesaian yang
tepat sehingga individu akan merasa aman. Namun, pada kenyataannya tidak semua masalah
dapat diselesaikan dengan baik oleh individu bahkan ada yang cenderung di hindari. Situasi ini
menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan dalam bentuk perasaan tidak tenang, rasa
khawatir, gelisah, takut atau bersalah (Rachmad, 2009; Supriyantini, 2010; Ratih, 2012; Basuki, 2015).
Kecemasan (anxiety) merupakan perasaan takut yang tidak jelas penyebabnya dan tidak
didukung oleh situasi yang ada. Kecemasan dapat dirasakan oleh setiap orang jika mengalami
tekanan dan perasaan mendalam yang menyebabkan masalah psikiatrik dan dapat
berkembang dalam jangka waktu lama. (Marbun, Pardede & Perkasa, 2019).

2. Jadi kecemasan adalah perasaan khawatir takut tidak tenang yang terlalu mendalam.
Konsep askep cemas

Teori Psikoanalitik
Teori Interpersonal
Teori perilaku Faktor penyebab kecemasan
Teori biologis
Teori Kognitif
Teori Humanistik Lingkungan
Lingkungan keluarga
Lingkungan Sosial
Trauma atau konflik
Lingkungan awal yang tidak baik
Emosi yang ditekan
Faktor Fisik
Akibat kecemasan

1. Menurut yustinus 2006

Individu yang mengalami kecemasan memiliki perasaan mengancam dari suatu sumber tertentu yang tidak
diketahui, biasanya tidak bisa tidur dengan begitu mengakibatkan mudah marah.
Gejala Kecemasan

Gejala Fisik:
 Otot, kaku, tegang, terasa pegal
 Panca indra, otot mata yang mengatur lensa bekerja berlebihan
sehingga mata lelah, telinga berdenging
 Sistem kardiovaskular, jantung berdebar-debar, tekanan darah
meningkat.
 Sistem pencernaan, mules, mual, diare
 Sistem saluran kemih, sering berkemih
 Sistem reproduksi, pada wanita berupa gangguan menstruasi,
pada pria berupa disfungsi ereksi & gairah terganggu
 Kulit, terasa panas, dingin, gatal.
Gejala Psikis:
 Sangat mengantisipasi segala sesuatu
 Iritabel (mudah marah)
 Tertekan, gelisah, sulit relaks, mudah lelah, dan terkejut
 Takut
 Gangguan tidur
Gejala Kecemasan

 
Pohon Masalah

Harga diri rendah

Kecemasan

Ketakutan
Pengkajian
Karakteristik Respon
 Gelisah
Perilaku  Ketgangan fisik
 Tremor
 Gugup
 Bicara cepat
 Tidak ada koordinasi
 Kecenderungan untuk celaka
 Menarik diri
 Menghindar
 Terhambat melakukan aktifitas

 Gangguan perhatian
Kognitif  Konsentrasi hilang
 Pelupa
 Salah tafsir
 Adanya bloking pada pikiran
 Menurunnya lahan persepsi
 Kreatif dan produktif menurun
 Bingung
 Khawatir yang berlebihan
 Hilang menilai objektifitas
 Takut akan kehilangan kendali
 Takut yang berlebihan

 Mudah terganggu
Afektif  Tidak sabar
 Gelisah
 Tegang
 Nerveus
 Ketakutan
 Alarm
 Tremor
 Gugup
 Gelisah
Diagnosa yang mungkin muncul

1. Kecemasan
2. Koping individu tidak efektif
3. Isolasi social
4. Perubahan proses berfikir
Intervensi Rasional

Mandiri:  
1. Bentuk dan pertahankan hubungan percaya melalui penggunaan kehangatan, 1. Klien dapat menerima perawat sebagai suatu ancaman
empati, dan menghargai. Beri waktu yang adekuat untuk berespons. yang dapat menigkatkan ansietas klien. Perlilaku
Komunikasikan dukungan dan ekspresi diri klien. mendampingi dapat meningkkan kenyamanan klien selama
2. Identifikasi perilaku klien yang dapat menimbulkan ansietas perawat. Gali perilaku terlibat dengan perawat.
setelah terbentuknya hubungan dengan klien.  
3. Buat klien mengidentifikasi dan menggambarkan sensasi perasaan emosi dan 2. Meningkatkan perkembangan dan perubahan serta
fisik. Bantu klien menghubungkan perilaku dan perasaan. Validasi semua membantu klien menyadari bagaimana perilakunya
kesimpulan dan asumsi dengan klien. mempengaruhi orang lain.
 
4. Minta klien untuk mengingat saat ia membayangkan hal yang terburuk dan hal 3. Untuk mengadopsi respons koping baru, penurunan
tersebut tidak terjadi. Fokuskan perhatian pada situasi tersebut. ansietas 5 R. Kebutuhan pertama klien untuk mengenali
5. Hadapkan klien perlahan pada situasi pencetus ansietas gunakan bermain peran ansietas waspada terhadap perasaan, bagaimana mereka
yang sesuai. menghubungkan pada respons koping maladaptive tertentu,
6. Anjurkan klien mengguakan teknik relaksasi mislanya meditasi, masase, teknik dan tanggung jawabnya dalam mempelajari perilaku control.
napas dalam, olahraga imajinasi terbimbing 4. Berguna untuk membantu klien memahami dinamika pikiran
7. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi mislanya bisopuron,benzodiazepine, negatif dan hubunganya dengan perasaan ansietas.
alprazolam, klonazepam, klorazepat
5. Memberi waktu kepada klien untuk
mengidentifikasi/menerapkan dan melatih respon koping
adaptif yang baru
6. Relaksasi dapat menurunkan denyut jantung, menurunkan
metabolism, dan menurunkan laju pernapasan.

7. Dapat menurunkan kecemasan


Askep cemas
Diagnosa Keperawatan Tindakan Keperawatan pada pasien Tindakan keperawatan pada keluarga

Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam (status SP I P SP I K


ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi, fungsi 1. Identifikasi stressor cemas 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga
peran, status peran) perasaan terancam atau ancaman nyata 2. Identifikasi koping maladaptif dan akibatnya dalam merawat pasien
terhadap integritas fisik atau konsep diri, konflik yang tidak 3. Bantu perluas lapang persepsi 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
disadari tentang nilai –nilai keyakinan yang penting dan tujuan 4. Konfrontasi positif (jika perlu). ansietas sedang yang dialami pasien beserta
hidup:kebutuhan tidak terpenuhi, Terpajan toksin, Hubungan 5. Latih teknik relaksasi : nafas dalam proses terjadinya
keluarga/hereditas, Transmisi dan penularan interpersonal, Krisis 6. Membimbing memasukan dalam jadwal kegiatan. 3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien cemas
situasi dan maturasi, Stres, penyalahgunaan zat, Ancaman
kematian, Ancaman atau perubahan pada status peran, fungsi
peran, lingkungan, status kesehatan, status ekonomi atau pola
interaksi, Ancaman terhadap konsep diri, Konflik yang tidak
disadari tentang nilai dan tujuan hidup yang esensial. Kebutuhan
yang tidak terpenuhi
 
  SP II P SP II K
1. Validasi masalah dan latihan sebelumnya 1. Melatih keluarga mepraktekan cara merawat
2. Latih koping : olahraga pasien cemas sedang
3. Membimbing memasukkan dalam jadwal kegiatan 2. Melatih keluarga melakukan cara merawat
langsung pasien cemas sedang

 
06 SP III P
1. Validasi masalah dan latihan sebelumnya
SP III K
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di
2. Latih koping : olahraga rumah termasuk minum obat
3. Membimbing memasukkan dalam jadwal kegiatan 2. Mendiskusikan sumber rujukan yang bisa
dijangkau oleh keluarga
Strategi pelaksanaan 2

Fase Kerja :
“Apa yang bapak rasakan?, “
Bagaimana perasaan itu bisa
Fase Orientasi : muncul?”. “Apa yang bapak
“Assalamualaikum pak, lakukan jika perasaan itu cemas
perkenalkan nama saya Tita, muncul?”. “Oh, jadi bapak mondar
panggil saya tita, saya mandir dan banyak bicara jika Fase Terminasi :
SP 1 : Membina perawat yang akan merawat perasaan cemas dan tidak nyaman “Bagaimana perasaan bapak
hubungan saling bapak dan datang kerumah itu muncul”. “Ada peristiwa apa
sebelum cemas itu muncul?” “Atau
setelah kita bincang-bincang?”,
bapak seminggu dua kali,
percaya, yaitu hari selasa dan sabtu adakah hal-hal yang bapak “Coba bapak sebutkan lagi apa
membantu pasien jam 09.00 pagi. “Nama pikirkan sebelumnya?”. “Jadi yang membuat bapak cemas?
bapak akan merasa cemas jika “apa perubahan yang bapak
mengenal ansietas bapak siapa, suka dipanggil
ada pekerjaan bapak yang belum
apa?” bagaimana perasaan rasakan dengan kondisi
dan membantu bisa bapak selesaikan. Bisa kita
bapak hari ini? Oh, jadi diskusikan apa yang membuat
kecemasan, “. “Dua hari lagi
pasien bapak merasa tidak saya akan datang untuk
pekerjaan bapak tidak selesai? Oh,
menjelaskan nyaman?” Baiklah pak, kita jadi bapak merasa beban kerja mengajarkan latihan relaksasi,
situasi yang akan berbincang bincang yang diberikan diluar kesanggupan jam 09.00 tempatnya disini
tentang perasaan yang bapak untuk menyelesaikannya. saja ya pak, sekarang saya
menimbulkan “Apakah sebelumnya bapak
bapak rasakan. “Berapa pamit dulu Assalamualaikum
cemas lama kita bincang-bincang?” pernah mendapatkan beban kerja
yang tinggi pula? Apakah bapak wr wb.”
Bagaimana kalau 20
bisa menyelesaikan pekerjaan
menit?”Dimana tempatnya
tersebut? Wah, baik sekali, berarti
pak? Bagaimana kalau disini dulu bapak mampu menyelesaikan
saja?” pekerjaan yang banyak.
Bagaimana cara bapak
menyelesaikan pekerjaan itu waktu
dulu?
Fase Kerja :
Pak, kemarin waktu kita diskusi bapak
Fase Orientasi :
mengatakan bahwa saat cemas rasanya
“Assalamualaikum pak seluruh badan bapak tegang, baik fikiran Fase Terminasi :
Ujang, bagaimana maupun fisik, Nah, latihan relaksasi ini “Bagaimana perasaan
perasaan bapak hari ini?. bermanfaat untuk membuat fisik bapak relak
bapak setelah latihan tarik
”Apakah bapak sudah atau santai. Dalam latihan ini bapak harus
memusatkan fikiran dan perhatian bapak napas dalam ini? “Coba
melatih cara mengalihkan bapak ulangi satu kali lagi”.
pada pernapasan gerakan mengembang dan
situasi untuk mengempisnya otot dada bapak saat “Bagus sekali. “Setiap kali
mengilangkan benapas. Bisa kita mulai pak? “Sekarang bapak mulai merasa
kecemasan bapak?. bapak silahkan duduk tegap seperti saya.
cemas, bapak bisa
SP 2 : Mengontrol “Sesuai janji kita dua 3 Pertama-tama : bapak tarik napas perlahan-
lahan, dalam hitungan satu, bapak pikirkan langsung praktekan cara
Kecemasan hari yang lalu, hari ini
bahwa udara memasuki bagian bawah paru- ini. “Lusa saya akan datang
Dengan Relaksasi saya datang kembali paru bapak, pada hitungan dua bapak lagi untuk mengajarkan
Nafas Dalam untuk mendiskusikan bayangkan udara mengisi bagian tengan latihan yang lain yaitu
tentang relaksasi dengan paru-paru bapak, pada hitungan tiga bapak
dengan mengendurkan dan
teknik tarik nafas dalam”. bayangkan seluruh paru-paru bapak sudah
terisi dengan udara, setelah itu tahan napas mengencangkan seluruh
“Berapa lama kita akan otot bapak. Seperti biasa ya
dalam hitungan tiga setelah itu bapak
berlatih pak?, hembuskan udara melalui mulut dengan pak jam 09.00 WIB.
“Bagaimana jika 20 meniup perlahan-lahan. Nah, sekarang “Assalamualaikum pak
menit?” Dimana kita bapak lihat saya mempraktekannya.
Ujang”
06
diskusi?. “Bagaimana jika “Sekarang coba bapak praktekan! “Wah,
bagus sekali bapak sudah mampu
di halaman samping?”
melakukannya. “Bapak bisa latih relaksasi
nafas dalam.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai