Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN DIAGNOSA MEDIS ANSIETAS


DI RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY KANDANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan Jiwa (PPKJ)

Disusun Oleh :
Zakaria Surya, S.Kep
23149012102226

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
BANJARMASIN 2023/2024
1. Definisi
Kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan
dengan perasaanyang tidak pasti dan ketidakberdayaan.keadaan emosi yang dialami tidak
memiliki objek secara spesifik, kecemasan dialami secara subjektif dan dikomunikasikan
secara interpersonal dan berada dalam suatu rentang (Stuart, 2012).
Cemas (ansietas) adalah sebuah emosi dan pengalaman subjektif dari seseorang.
Pengertian lain cemas adalah suatu keadaan yang membuat seseorang tidak nyaman dan
terbagi dalam beberapa tingkatan. Jadi, cemas berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan
tidak berdaya. (Kusumawati, 2010)
Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan bahwa kecemasan adalah fungsi ego
untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga
dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai.. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang
melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan
kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego
dikalahkan.
2. Penyebab
a. Faktor Predisposisi (Pendukung)
Ketegangan dalam kehidupan dapat berupa hal-hal sebagai berikut:
1) Peristiwa traumatik, yang daapt memicu terjadinya kecemasan berkitan dengan
krisis yang dilami individu baik krisis yang dialami individu baik krisis
perkembangan maupun situasional
2) Konflik emosional, yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan baik.
Konflik antara id dan superego atau antara keinginan dan kenyataan dapat
menimbulkan kecemasan pada individu.
3) Gangguan konsep diri, konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan
individu berpikir secara realitas sehingga akan menimbulkan kecemasan.
4) Frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil keputusan
yang berdampak terhadap ego.
5) Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman
terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep diri individu.
6) Pola mekanisme koping keluarga atau cara keluarga menangani stress akan
mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konfllik yang dialami karena
pola mekanisme koping individu banyak dipelajari dalam keluarga
7) Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi respon individu
dalam berespon terhadap konflik dan mengatasi kecemasannya.
8) Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah pengobatan yang
mengandung benzodiazepin, karena benzodiazepin dapat menekan neurotransmitter
gamma amino butyric acid (GABA) yang mengontrol aktivitas neuron di otak yang
bertanggung jawab menghasilkan kecemasan.
b. Faktor Presipitasi
Stressor presipitas adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat mencetuskan
timbulnya kecemasan. Stressor presipitasi dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1) Ancaman terhadap integritas fisik
a. Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis system imun,
regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal (misalnya : hamil)
b. Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri, polutan
lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal.
2) Ancaman terhadap harga diri
a. Sumber internal, kesulitan dalam hubungann interpersonal di rumah dan
tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap
integritas fisik jug dapat mengancam harga diri.
b. Sumber eksternal, kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahan status
pekrjaan, tekanan kelompok, sosial budaya.
3. Jenis
a. Kecemasan ringan
Kecemasan ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan
membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu individu
memfokuskan perhatian untuk belajar, menyelesaikan masalah, berpikir, bertindak,
merasakan, dan melindungi diri sediri.
b. Kecemasan sedang
Kecemasan sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwa sesuatu yang
benar-benar berbeda; individu menjadi gugup atau agitasi.
c. Kecemasan berat
Kecemasan berat yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman, memperlihatkan
respon takut dan distress.
d. Panik
Individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang, karena kehilangan kontrol,
maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah. (Prabowo, 2014)
4. Rentang Respon
Menurut Videbeck (2008), respon-respon yang terjadi pada kecemasan adalah sebagai
berikut :

Kecemasan Ringan Kecemasan Sedang Kecemasan Berat Panik


Respon fisik

 Ketegangan otot ringan  Ketegangan otot sedang  Ketegangan otot berat  Fight, fight, atau freeze
 Sadar akan lingkungan  Tanda-tanda vital  Hiperventilasi  Ketegangan otot sangat
 Rileks atau sedikit meningkat  Kontak mata buruk berat
gelisah  Pupil dilatasi, mulai  Pengeluaran keringat  Agitasi motorik kasar
 Penuh perhatian berkeringat meningkat  Pupil dilatasi
 Rajin  Sering mondar-mandir,  Bicara cepat, nada suara  Tanda-tanda vital
memukul tangan tinggi meningkat kemudian
 Suara berubah:  Tindakan tanpa tujuan menurun
bergetar, nada suara dan serampangan  Tidak dapat tidur
tinggi  Rahang menegang,  Hormon stress dan
 Kewaspadaan dan mngertakan gigi neurotransmitter
ketegangan meningkat  Mondar-mandir, berkurang
 Sering berkemih, sakit berteriak  Wajah menyeringai,
kepala, pola tidur  Meremas tangan, mulut terganga
berubah, nyeri gemetar
punggung
Respon kognitif

 Lapang persepsi luas  Lapang persepsi  Lapang persepsi terbatas  Persepsi sangat sempit
 Terlihat tenang, percaya menurun  Proses berpikir terpecah-  Pikiran tidak logis,
diri  Tidak perhatian secara pecah terganggu
 Perasaan gagal sedikit selektif  Sulit berfikir  Kepribadian kacau
 Waspada dan  Fokus terhadap  Penyelesaian masalah  Tidak dapat
memperhatikan banyak stimulus meningkat buruk menyelesaikan masalah
hal  Rentang perhatian  Tidak mampu  Fokus pada pikiran
 Mempertimbangkan menurun mempertimbangkan sendiri
informasi  Penyelesaian masalah informasi  Tidak rasional
 Tingkat pembelajaran menurun  Hanya memperhatikan  Sulit memahami
optimal  Pembelajaran terjadi ancaman stimulus eksternal
dengan memfokuskan  Preokupasi dengan  Halusinasi, waham,
pikiran sendiri ilusi mungkin terjadi
 Egosentris

Respon emosional

 Perilaku otomatis  Tidak nyaman  Sangat cemas  Merasa terbebani


 Sedikit tidak sadar  Mudah tersinggung  Agitasi  Merasa tidak mampu,
 Sedikit tidak sadar  Kepercayaan diri goyah  Takut bingung tidak berdaya
 Terstimulasi  Tidak sabar  Merasa tidak adekuat  Lepas kendali
 Tenang  Gembira  Menarik diri  Mengamuk, putus asa
 Penyangkalan  Marah, sangat takut
 Ingin bebas  Mengharapkan hasil
yang buruk
 Kaget, takut, lelah
5. Pohon masalah

Kerusakan Interaksi Sosial


Effect

Gangguan Suasana perasaan : Cemas


Core Problem

Koping individu inefektif


Cause

6. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan cemas
b. Gangguan alam perasaan: cemas berhubungan dengan koping individu inefektif

7. Rencana Asuhan Keperawatan


Tujuan Intervensi

Tujuan umum :

Cemas berkurang atau hilang 1. Jadilah pendengar yang hangat dan responsif
2. Beri waktu yang cukup pada pasien unuk berespon
Tujuan khusus:
3. Beri dukungan pada pasien untuk mengekspresikan
TUK 1 : perasaannya
4. Identifikasi pola perilaku pasien atau pendekatan
Pasien dapat menjalin dan membina hubungan yang dapat menimbulkan perasaan negatif
saing percaya 5. Bersama pasien mengenali perilaku dan respon
sehingga cepat belajar dan berkembang
TUK 2 :
1. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
Pasien dapat mengenali ansietasnya
menguraikan perasaannya
2. Hubungkan perilaku dan perasaannya
3. Validasi kesimpulan dan asumsi terhadapa pasien
4. Gunakan pertanyaan terbuka untuk mengalihkan dari
topik yang mengancam ke hal yang berkaitan dengan
konflik
5. Gunakan konsultasi untuk membantu pasien
mengungkapkan perasaannya
TUK 3
1. Bantu pasien menjelaskan situasi dan interaksi yag
Pasien dapat memperluas kesadarannya terhadap
dapat segera menimbulkan ansietas
perkembangan asietaas
2. Bersama pasien meninjau kembali penilaian pasien
terhadap stressor yang drasakan mengacam dan
menimbulkan konflik
3. Kaitkan pengalaman yang baru terjadi dengan
pengalaman masa lalu yang relevan
TUK 4
1. Gali cara pasien mengurangi ansietas di masa lalu
Pasien dapat menggunakan mekanisme koping
2. Tunjukkan akibat mal adaptif dan destruktif dari
yang adaptif
respon koping yang digunakan
3. Dorong pasien utnuk menggunakan respon koping
adaptfi yang dimilikinya
4. Bantu pasien untuk menyusun kembali tujuan hidup,
memodifikasi tujuan menggunakan sumber dan
koping yang baru
5. Latih pasien dengan menggunakan ansietas sedang
6. Beri aktivitas fisik untuk menyalurkan energinya
7. Libatkan pihak yang berkepentingan sebagai sumber
dan dukungan sosial dalam membantu pasien
menggunakan loping adaptif yang baru
TUK 5
1. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan
Pasien dapat menggunakan teknik relaksasi
kontrol dan rasa percaya diri
2. Dorong pasien untuk menggunakan relaksasi dalam
menurunkan tingkat ansietas
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2005. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press


Gail Wiscart Stuart & Sandra J. Sundeen.2012.Keperawatan Jiwa edisi 3.Alih bahasa Achir
Yani S Hamid.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kusumawati, F. (2010). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Prabowo, E. (2014). Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika
Kandangan, 8 Desember 2023
Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(M. Syafwani, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.J) (Rahmawaty, S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai