Anda di halaman 1dari 25

Konsep & Askep pada

klien dengan anisetas


(cemas)
Definisi

Ansietas merupakan keadaan ketika individu


atau kelompok mengalami perasaan gelisah
(penilaian atau opini) dan aktivasi sistem saraf
autonom dalam berespons terhadap ancaman
yang tidak jelas, nonspesifik (Carpenito, 2007).

Kecemasan adalah respon emosi tanpa objek


yang spesifik yang secara subjektif dialami dan
dikomunikasikan secara interpersonal
ansietas adalah
konflik emosional
Teori yang terjadi antara
psikoanali-
dua elemen
sis
kepribadian yaitu ansietas timbul
id dan superego dari perasaan
takut terhadap
Teori penolakan saat
interperso-
nal berhubungan
dengan orang
lain.
hasil frustasi.
Ketidakmampuan
atau kegagalan
Teori dalam mencapai
perilaku suatu tujuan yang
diinginkan akan
menimbulkan
keputusasaan

Reseptor ini Gamma


neuroregulator Kecemasan
Teori
Teori (GABA) membantu Keluarga akibat konflik
Biologi mengatur ansietas dalam keluarga
penghambat dalam
aminobutirik
Etiologi
Rentang Cemas
1. Ansietas ringan
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan
sehari-hari; ansietas ini menyebabkan individu menjadi
waspada dan meningkatkan lapang persepsinya.
Ansietas ini dapat memotivasi belajar dan
mengahasilkan pertumbuhan serta kreativitas.
2. Ansietas sedang
Memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang
penting dan mengesampingkan yang lain. Ansietas ini
mempersempit lapang persepsi individu. Dengan
demikian, individu mengalami tidak perhatian yang
selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area
jika diarahkan untuk melakukannya
3. Ansietas berat
Sangat mengurangi lapang persepsi individu. Individu
cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik
serta tidak berpikir tentang hal lain. Semua prilaku
ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu
tersebut memerlukan banyak arahan untuk berfokus
pada area lain.
4. Tingkat panik dan ansietas berhubungan dengan
terperangah, ketakutan, dan teror. Hal yang rinci
terpecah dari proporsinya. karena mengalami kehilangan
kendali, individu yang mengalami panik tidak mampu
melakukan sesuatu walaupun dengan arahan.
Ansietas dapat di ekspresikan langsung melalui perubahan fisiologis,
kognitif (pikiran), prilaku, dan emosi (perasaan).

Respon fisiologis terhadap ansietas:


Respon Kognitif (Pikiran) terhadap
ansietas

Kognitif Gangguan perhatian.


Konsentrasi hilang.
Pelupa.
Salah tafsir.
Adanya bloking pada
pikiran.
Menurunnya lahan
persepsi.
Kreatif dan produktif
menurun.
Bingung.
01/10/2017
Respon emosi (perasaan) terhadap
ansietas
Emosi Menyesal
Iritabel
kesedihan mendalam,
Takut
Gugup
sukacita berlebihan
Ketidakberdayaan
Ketidakpastian
Kekhawatiran meningkat,
fokus pada diri sendiri
perasaan tidak adekuat,
Tidak sabar.
01/10/2017
Respon Perilaku terhadap
ansietas

Perilaku Gelisah.
Ketegangan fisik.
Tremor.
Gugup.
Bicara cepat.
Tidak ada koordinasi.
Kecenderungan untuk celaka.
Menarik diri.
Menghindar.
Terhambat melakukan aktifitas.

01/10/2017
Mekanisme Koping
1. Mekanisme orientasi tugas

2. Mekanisme pertahanan ego membantu.


Sumber Koping
Modal Ekonomi
Dukungan Sosial
Kempuan individu dalam menyelesaian masalah
Adopsi koping dari orang lain
Keyakinan/ kepercayaan dari nilai-nilia dan
budaya
Penatalaksanaan Cemas
Upaya meningkatkan kekebalan terhadap
stress
Terapi Psikofarmaka
Terapi Somatik
Psikoterapi
Terapi Psikoreligius
ASKEP
1. Pengkajian Keperawatan
- Identitas
- alasan masuk RS
- Faktor Predisposisi
- Fisik
- Psikososial
- Status Mental:
-Kebutuhan Persiapan Pulang
- Mekanisme Koping
- Masalah Psikososial dan Lingkungan
- Pengetahuan Kurang
- Aspek medik
Masalah Keperawatan yang mungkin
muncul pada ansietas
Ansietas
Harga Diri Rendah
Gangguan Citra Tubuh
Koping individu infektif
Kurangnya pengetahuan
Gangguan Pola Tidur.
Isolasi Sosial.
Perubahan Proses Berfikir.
Gangguan Eliminasi Urine.
Perubahan Nutrisi
Data Subyektif dan Obyektif yang biasa
muncul pada ansietas
Masalah Keperawatan Data yang Perlu Dikaji
Ansietas DS:
1. Pasien menganggap dirinya mudah
gelisah dan tidak berdaya

1. Pasien mengatakan takut dan cemas


2. Pasien mengatakan susah tidur
DO:
1. Pasien terlihat sering melamun dan
murung
2. Pasien cenderung menyalahkan orang
lain
Intervensi pada Ansietas
Deskripsi Batasan Karakter Intervensi

Ansietas Tidak nyaman. Gerakan tidak tenang


ringan adalah Gelisah. Perhatikan tanda peningkatan
ansietas Insomnia ringan ansietas
normal dimana Perubahan nafsu Bantu klien menyalurkan energi
motivasi makan ringan secara konstruktif
individu pada Peka Gunakan obat bila perlu
keseharian Pengulangan Dorong pemecahan masalah
dalam batas pertanyaan Berikan informasi akurat dan
kemampuan Perilaku mencari fuktual
untuk
perhatian Sadari penggunaan mekanisme
melakukan dan
Peningkatan pertahanan
memecahkan
kewaspadaan Bantu dalam mengidentifikasi
masalah yang
Peningkatan keterampilan koping yang berhasil
meningkat.
persepsi Pertahankan cara yang tenang dan
pemecahan tidak terburu
masalah Ajarkan latihan dan tehnik
Mudah marah. relaksasi
Deskripsi Batasan Karakter Intervensi

Ansietas sedang Perkembangan dari Pertahankan sikap tidak


adalah cemas ansietas ringan tergesa-gesa, tenang bila
yang Perhatian terpilih berurusan dengan klien
mempengaruhi dari lingkungan Bicara dengan sikap
pengetahuan Konsentrasi hanya tenang, tegas
baru dengan pada tugas-tugas meyakinkan
penyempitan individu Gunakan kalimat yang
lapangan Suara bergetar pendek dan sederhana
persepsi Ketidaknyamanan Hindari menjadi cemas,
sehngga jumlah waktu yang marah, dan melawan
individu digunakan Dengarkan klien
kehilangan Takipnea Berikan kontak fisik
pegangan tetapi
Takikardia dengan menyentuh
dapat mengikuti
Perubahan dalam lengan dan tangan klien
pengarahan
nada suara Anjurkan klien
orang lain.
Gemetaran menggunakan tehnik
Peningkatan relaksasi
ketegangan otot Ajak klien untuk
Menggigit kuku, mengungkapkan
memukul-mukulkan perasaannya
jari, Bantu klien mengenali
menggoyangkan dan menamai ansietasnya
kaki dan
mengetukkan jari
kaki
Deskripsi Batasan Karakter Intervensi

Pada ansietas Perasaan terancam Isolasi klien


berat Ketegangan otot yang berlebihan dalam lingkungan
lapangan Diaforesis yang aman dan
persepsi Perubahan pernapasan tenang
menjadi Napas panjang Biarkan
sangat Hiperventilasi perawatan dan
menurun. kontak sering
Dispnea
Individu sampai konstan
Pusing
cenderung
Perubahan gastrointestinalis Berikan obat-
memikirkan obatan klien
Mual muntah
hal yang melakukan hal
Rasa terbakar pada ulu hati
sangat kecil untuk dirinya
Sendawa
saja dan sendiri
Anoreksia
mengabaikan Observasi adanya
Diare atau konstipasi
hal yang lain. tanda-tanda
Perubahan kardivaskuler
Individu peningkatan
Takikardia
tidak mampu agitasi.
Palpitasi
berfikir Jangan
realistis dan Rasa tidak nyaman pada
mennyentuh klien
membutuhka prekokardia
tanpa permisi
n banyak Berkurangnya jarak persepsi secara
Yakinkan klien
pengarahan, berat
bahwa dia aman
untuk dapat Ketidakmampuan untuk
Kaji keamanan
memusatkan berkonsentrasi
dalam lingkungan
pada daerah Rasa terbakar
sekitarnya
lain. Kesulitan dan ketidaktepatan
pengungkapan
Aktivitas yang tidak berguna
Bermusuhan
Deskripsi Batasan Karakter Intervensi

Adalah Hiperaktif / imobilitasi Tetap bersama klien


tingkat berat ; minta bantuan
dimana Rasa terisolasi yang Jika mungkin
individu ekstrim hilangkan beberapa
berada pada Kehilangan desintegrasi stressor fisik dan
bahaya kepribadian psikologisdari
terhadap diri Sangat goncang dan otot- lingkungan
sendiri dan otot tegang Bicara dengan
orang lain Ketidakmampuan untuk tenang, sikap
serta dapat berkomunikasi dengan meyakinkan,
menjadi kalimat yang lengkap menggunakan nada
diam atau Distori persepsi dan suara yang rendah
menyerang penilaian yang tidak Katakan pada klien
dengan cara realistis terhadap bahwa anda (staf)
kacau. lingkungan dan ancaman tidak akan
Perilaku kacau dalam membahayakan
usaha melarikan diri dirinya sendiri atau

Menyerang orang lain


Isolasikan klien pada
daerah yang aman
dan nyaman
Lanjut dengan
perawatan ansietas
berat

Anda mungkin juga menyukai