Ansietas adalah
perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman
seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai
ancaman
TINGKATAN ANSIETAS
Pusat perhatian
yang lebih
selektif/penting
Dapat melakukan
sesuatu dengan
arahan Panik
Sedang Berat
Kehilangan kendali
diri
Persepsi sangat Aktivitas motorik
menyempit. meningkat
Fokus pada satu Persepsi dan
Ringan hal pikiran irrasional
Masalah – masalah Perlu banyak
sehari-hari arahan untuk hal
Waspada yang lain
Persepsi meningkat
2. PROSES TERJADINYA ANSIETAS
FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR PRESIPITASI
OBJEKTIF
Kognitif
Emosi Perilaku
Fisik Sosial
TANDA DAN GEJALA
1. PIKIRAN
Perhatian kurang
Konsentrasi kurang
Penilaian salah
Daya ingat terganggu (pelupa)
Blocking
Lapang persepsi menurun
Khawatir/cemas yang berlebih
(bingung)
Banyak bertanya
Takut mati 10
Tanda dan Gejala
2. Emosi
Mudah tersinggung
Tidak sabar
Gelisah
Tegang
Takut
Frustrasi
11
Tanda dan Gejala
3. Fisik
Nafsu makan menurun
Jantung berdebar-debar
Pernafasan cepat (sesak/pendek)
Berkeringat dingin
Kesulitan untuk tidur
Sakit kepala
Seperti melayang
Sensasi gatal
Ketegangan otot
Sakit lambung
12
Tanda dan Gejala
4. Tingkah Laku
Gelisah
Ketegangan fisik
Tremor
Gugup
Bicara cepat
Kurang koordinasi
13
Tanda dan Gejala
5. Sosial
Kadang-kadang menghindari kontak dengan
orang lain/sosial
Aktivitas sosial menurun
Kadang-kadang menunjukkan sikap bermusuhan
14
Bagian otak tempat letaknya
Emosi
1. Jantung: berdebar-
debar
2. Paru: Nafas Cepat
3. Ginjal: Sering
kebelakang
4. Pencernaan: sering
BAB
5. Kepala: Pusing,
sakit kepala
PROSES KEPERAWATAN ANSIETAS
1. PENGKAJIAN
WAWANCARA:
• Tanyakan apa yang dirasakan
• Tanyakan penyebab ansietas
• Tanyakan yang dirasakan saat ansietas
• Tanyakan situasi pencetus ansietas
• Tanyakan apa yang dilakukan saat ansietas
• Tanyakan bagaimana hasilnya
• Tanyakan akibat dari perilaku cemasnya
OBSERVASI
• Observasi perilaku pasien
Ansietas (sedang/berat/panik)
3. TINDAKAN KEPERAWATAN
PASIEN
TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Pasien akan :
a. Mengenal ansietas
b. Melaksanakan cara-cara mengatasi ansietas :
Cara distraksi verbal, auditori dan perilaku
Relaksasi nafas dalam
Teknik 5 jari/Hipnotis lima jari
Cara spiritual
Patuh minum obat
TINDAKAN UNTUK PASIEN
3. Kenang
semua
keberhasilan
dan prestasi
4. Kenang semua
tempat terindah
yang pernah
dikunjungi,
bayangkan Anda di
sana beberapa
saat.
d) Latih mengatasi ansietas dengan cara
Spiritual
Diskusikan tentang keyakinan yang dianut
oleh pasien
Latih cara mengontrol ansietas sesuai
keyakinan pasien
Motivasi pasien untuk melakukannya
e) Patuh Minum Obat
Jelaskan tentang prinsip 8 benar minum
obat
Jelaskan manfaat obat
Jelaskan pentingnya minum obat teratur
Jelaskan tentang pentingnya kontiunitas
minum obat
STRATEGI PELAKSANAAN
PERTEMUAN 1 PASIEN
ANSIETAS
Pengkajian, Penjelasan diagnosis, Tindakan
I. ORIENTASI
1.1. Salam :
“Selamat pagi, saya C, perawat Puskesmas A. Nama ibu siapa?”
“Oo… ibu A, senang dipanggil apa?”
“Baik… Jadi senangnya dipanggil ibu A ya?”
1.2. Evaluasi :
“Apa yang ibu A rasakan?
“Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir dan cemas?”
“Oo.. Jadi ibu A merasa khawatir dan cemas karena
memikirkan kebutuhan keluarga”.
“Sudah berapa lama ibu A merasakan hal ini?”
1.3. Validasi :
“Apa yang telah ibu A lakukan untuk mengatasi perasaan
khawatirnya?”
“Bagaimana hasilnya?”
I. ORIENTASI
1.4. Kontrak
2.2. Diagnosis
“Ibu A merasa cemas akan kebutuhan hidup dan
jika pikiran itu muncul biasanya disertai rasa
pusing, ketegangan otot, jantung berdebar, nafas
sesak/pendek dan sakit lambung”
Evaluasi Manfaat:
“Apa manfaat yang ibu A rasakan dengan melakukan latihan
mengalihkan rasa cemas dan relaksasi nafas dalam secara
terjadual?”
I. ORIENTASI
1.4. Kontrak
1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 3o menit dari sekarang”
1.4.3. Tempat:
“Kita berbicara disini yaa”
II. KERJA
2.1. Tindakan Keperawatan
2.1.1. Latihan Teknik 5 Jari/ hipnotis 5 jari
1.4. Kontrak
1.4.1. Tindakan dan Tujuan: jelaskan tindakan & tujuan
1.4.2. Waktu : jelaskan lama pertemuan
1.4.3. Tempat: sepakati tempat berinteraksi
II. KERJA
2.1. Penjelasan tentang Ansietas (menggunakan leaflet)
2.1.1. Pengertian Ansietas
2.1.2. Tanda & Gejala Ansietas
2.1.3. Penyebab Ansietas
2.1.4. Akibat jika Ansietas tidak diatasi
2.1.5. Cara keluarga merawat Ansietas
II. KERJA
2.2. Peran Keluarga
2.2.1. Menjelaskan latihan yang telah dilatihkan pada
pasien untuk mengatasi ansietas
2.2.2. Menjelaskan apa yang harus dilakukan keluarga
untuk membantu anggotanya mengatasi
ansietas:
• Memberi pujian setelah pasien melakukan
jadual latihan.
• Mengingatkan jika pasien lupa melakukan
jadual latihan.
III. TERMINASI
3.1. Evaluasi subjektif:
“Apa yang bapak rasakan dengan penjelasan tadi?”
3.2. Evaluasi objektif :
“Apa saja cara yang dapat bapak lakukan untuk membantu isteri
mengontrol rasa cemasnya?”
3.3. Rencana Tindak Lanjut Keluarga:
“Jangan lupa pak yaa berikan pujian setelah ibu A melakukan
latihan untuk mengalihkan rasa cemasnya dan latihan relaksasi
nafas dalam. Atau jika ibu A menerapkannya jika cemasnya
muncul. Ingatkan jika ia lupa melakukan latihan sesuai jadual”.
III. TERMINASI
3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:
“Minggu depan bapak kembali ke Puskesmas bersama ibu A
ya. Saya ingin melihat latihannya dan menanyakan manfaatnya
bagi ibu A serta manfaat bagi keluarga dalam merawat ibu A”
2. Keluarga dapat :
a. Memahami tentang kecemasan
b. Merawat anggota keluarga yang mengalami kecemasan
c. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
(kontrol Pasien ke Puskesmas)
58
59