Anda di halaman 1dari 27

20/07/2017

TIM CMHN PROPINSI JAWA TIMUR

Disampaikan dalam
Pelatihan Intermediate Course Community Mental Health Nursing
(IC-CMHN)

Kab. Magetan, 24-27 Juli 2017; Kab. Jombang, 18-21 September 2017

TIM CMHN JATIM

1. Ns. Heni Dwi Windarwati.,M.Kep.,Sp.Kep.J


2. Ns. Eko Arik Susmiatin, M.Kep.,Sp.Kep.J
3. Ns. Nancye Pandeirot, M.Kep.,Sp.Kep.J
4. Ns. Komarudin, M.Kep.,Sp.Kep.J
5. Ns. Erti Ikhtiarini Dewi, M.Kep.,Sp.Kep.J
6. Ns. Emi Wuri Wuryaningsih, M.Kep., Sp.Kep.J

1
20/07/2017

Ansietas merupakan salah satu kondisi yang


sering luput dari perhatian perawat di Puskesmas
maupun di masyarakat. Pasien sering datang ke
Puskesmas dengan keluhan fisik yang berulang
dan menyatakan tanpa ada perbaikan. Di
masyarakat, individu dengan masalah fisik kronis
juga sering ditemui mengalami ansietas.

Jika kondisi ansietas tidak ditangani dengan baik


dapat menganggu aktivitas pasien sehari-hari.
Oleh karena itu, asuhan keperawatan ansietas
perlu diketahui oleh perawat Puskesmas agar
dapat membantu pasien dan keluarga mengatasi
ansietas.

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu


melakukan asuhan keperawatan ansietas

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)


Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep ansietas
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan ansietas :
a. Melakukan pengkajian ansietas
b. Menetapkan diagnosis keperawatan ansietas
c. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien ansietas
d. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien
ansietas
e. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam
merawat pasien ansietas
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien
ansietas
3. Mempraktikkan asuhan keperawatan ansietas

2
20/07/2017

3
20/07/2017

Ansietas adalah
perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman
seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan
sebagai ancaman

 Kehilangan
kendali diri
 Aktivitas
motorik
 Pusat perhatian meningkat
yang lebih  Persepsi dan
selektif/penting pikiran
 Dapat irrasional
melakukan Panik
sesuatu dengan
arahan Berat
 Persepsi sangat
Sedang menyempit.
 Fokus pada
Ringan satu hal
 Perlu banyak
 Masalah – masalah arahan untuk
sehari-hari hal yang lain
 Waspada
 Persepsi meningkat

4
20/07/2017

FAKTOR
FAKTOR PRESIPITASI
PREDISPOSISI
o Riwayat keluarga
BIOLOGIS o Penyakit
dengan ansietas

o Kehilangan cinta &


perhatian masa kanak- o Ancaman identitas,
kanak harga diri, integritas
PSIKOLOGIS o HDR diri
o Trauma masa o Ancaman kehilangan
pertumbuhan orang yang berarti
(perpisahan, kehilangan) o Perceraian

o Tidak adekuatnya
SOSIAL hubungan interpersonal o Perubahan status
BUDAYA pada masa bayi pekerjaan, fungsi dan
o Kemampuan komunikasi peran, lingkungan,
rendah sosial.

SUBJEKTIF
Khawatir, cemas, was-was, merasa tegang, takut akan terjadi sesuatu

OBJEKTIF
Kognitif
Emosi Perilaku

Fisik Sosial

5
20/07/2017

1. PIKIRAN
Perhatian kurang
Konsentrasi kurang
Penilaian salah
Daya ingat terganggu (pelupa)
Blocking
Lapang persepsi menurun
Khawatir/cemas yang berlebih
(bingung)
Banyak bertanya
Takut mati
11

2. Emosi
Mudah tersinggung
Tidak sabar
Gelisah
Tegang
Takut
Frustrasi

12

6
20/07/2017

Tanda dan Gejala


3. Fisik
Nafsu makan menurun
Jantung berdebar-debar
Pernafasan cepat
(sesak/pendek)
Berkeringat dingin
Kesulitan untuk tidur
Sakit kepala
Seperti melayang
Sensasi gatal
Ketegangan otot
Sakit lambung

13

4. Tingkah Laku
Gelisah
Ketegangan fisik
Tremor
Gugup
Bicara cepat
Kurang koordinasi

14

7
20/07/2017

5. Sosial
Kadang-kadang menghindari kontak
dengan orang lain/sosial
Aktivitas sosial menurun
Kadang-kadang menunjukkan sikap
bermusuhan

15

8
20/07/2017

WAWANCARA:
• Tanyakan apa yang dirasakan
• Tanyakan penyebab ansietas
• Tanyakan yang dirasakan saat ansietas
• Tanyakan situasi pencetus ansietas
• Tanyakan apa yang dilakukan saat ansietas
• Tanyakan bagaimana hasilnya
• Tanyakan akibat dari perilaku cemasnya

OBSERVASI
• Observasi perilaku pasien

Identifikasi tingkat ansietas pasien

Ansietas (sedang/berat/panik)

9
20/07/2017

PASIEN

Pasien akan :
a. Mengenal ansietas
b. Melaksanakan cara-cara mengatasi ansietas :
Cara distraksi verbal, auditori dan perilaku
Relaksasi nafas dalam
Hipnotis lima jari
Cara spiritual
Patuh minum obat

a. Bina hubungan saling percaya


b. Bantu Pasien mengenal ansietas
dengan cara :
Bantu pasien mengidentifikasi dan
mengungkapkan perasaan
Bantu pasien menjelaskan situasi yang
menimbulkan ansietas
Bantu pasien mengenal penyebab
ansietas
Bantu pasien menyadari perilaku akibat
ansietas

10
20/07/2017

c. Latih mengatasi ansietas


1) Latih cara mengatasi ansietas dengan
teknik distraksi:
Melihat pemandangan alam daerah
pantai atau pegunungan
Mendengar suara alam seperti bunyi air
mengalir, suara burung berkicau, musik
instrumental atau musik lembut
Melakukan kegiatan menonton film
seperti komedi, kartun, membaca novel,
membaca kata-kata dengan huruf
terbalik, mengunyah permen karet,
melihat benda-benda sekitar,
mendekatkan dua jari sedekat mungkin
berulang-ulang

c. 2) Latih cara mengatasi ansietas : relaksasi


nafas dalam
Posisi duduk di lantai atau kursi dengan tubuh rileks
dan tidak ada tekanan pada otot yang menghambat
aliran darah
Tarik nafas melalui hidung dengan sangat perlahan
Tiup melalui mulut dengan sangat perlahan.
Tiup sambil mengempeskan
perut
Lakukan berulang kali
Mata boleh dibuka atau
dipejamkan

11
20/07/2017

Posisi duduk atau berbaring dengan mata ditutup


dan tubuh rileks. Pikiran dikosongkan.
Sentuhkan ibu jari dengan telunjuk. Mulai
membayangkan tubuh yang sehat pada masa
yang lalu
Sentuhkan ibu jari dengan jari tengah. Mulai
membayangkan orang yang peduli dan sayang
pada saudara dan hubungan yang akrab
Sentuhkan ibu jari dengan jari manis. Mulai
membayangkan saat mendapat pujian dan
memiliki kemampuan yang dibanggakan
Sentuhkan ibu jari dengan kelingking. Mulai
membayangkan pemandangan alam yang indah
dan sedang berada disana

2. Kenangan manis
1. Kenang semua
dengan orang yang
keadaan fisik yang
dicintai
menyenangkan

3. Kenang
semua
keberhasilan
dan prestasi

4. Kenang semua
tempat terindah
yang pernah
dikunjungi,
bayangkan Anda
di sana beberapa
saat.

12
20/07/2017

Diskusikan tentang keyakinan yang


dianut oleh pasien
Latih cara mengontrol ansietas sesuai
keyakinan pasien
Motivasi pasien untuk melakukannya

Jelaskan tentang prinsip 6 benar minum


obat
Jelaskan manfaat obat
Jelaskan pentingnya minum obat teratur
Jelaskan tentang pentingnya kontiunitas
unitas
minum obat

13
20/07/2017

1.1. Salam :
“Selamat pagi, saya C, perawat Puskesmas A. Nama ibu siapa?”
“Oo… ibu A, senang dipanggil apa?”
“Baik… Jadi senangnya dipanggil ibu A ya?”
1.2. Evaluasi :
“Apa yang ibu A rasakan?
“Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir dan cemas?”
“Oo.. Jadi ibu A merasa khawatir dan cemas karena
memikirkan kebutuhan keluarga”.
“Sudah berapa lama ibu A merasakan hal ini?”

1.3. Validasi :
“Apa yang telah ibu A lakukan untuk mengatasi perasaan
khawatirnya?”
“Bagaimana hasilnya?”

14
20/07/2017

1.4. Kontrak

1.4.1. Topik & Tujuan:


“Bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang
perasaan khawatir dan cemas yang ibu A rasakan dan
belajar cara mengatasinya?”
“Tujuannya agar ibu dapat mengatasi perasaan cemas
yang dialami”
1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 30 menit dari sekarang”
1.4.3. Tempat:
“Dimana baiknya kita berbicara?”

2.1. Pengkajian
“Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir atau
cemas?”
“Jadi penyebab ibu merasa cemas adalah……
“Apa yang ibu rasakan saat merasa cemas?”
“Biasanya apa yang terjadi sebelum ibu merasa
cemas?”
“Pada situasi apa biasanya rasa cemas muncul?”
“Apa yang biasanya ibu lakukan saat perasaan
cemas muncul?”
“Bagaimana hasilnya dari cara yang ibu lakukan?”
“Menurut ibu, apa akibat dari perilaku ibu saat
merasa cemas?”

15
20/07/2017

2.2. Diagnosis
“Ibu A merasa cemas akan kebutuhan hidup
dan jika pikiran itu muncul biasanya disertai
rasa pusing, ketegangan otot, jantung
berdebar, nafas sesak/pendek dan sakit
lambung”

Ibu sedang mengalami kecemasan

2.3. Tindakan Keperawatan


2.3.1. Latih cara mengatasi ansietas dengan
teknik distraksi
• Melihat pemandangan alam
• Mendengar suara alam
• Melakukan kegiatan menonton film,
membaca novel, membaca kata-kata dengan
huruf terbalik, mengunyah permen karet,
melihat benda-benda sekitar, mendekatkan
dua jari sedekat mungkin berulang-ulang

2.3.2. Latih cara mengatasi ansietas : relaksasi


nafas dalam

16
20/07/2017

2.3. Tindakan Keperawatan


2.3.3. Latih cara mengatasi ansietas dengan
Hipnotis Lima Jari

2.3.4. Latih mengatasi ansietas dengan cara


Spiritual

3.1. Evaluasi Subjektif :


“Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan 2 kegiatan untuk
mengatasi rasa cemas?”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama
untuk mengatasi cemas?”
“Coba sebutkan kembali cara mengatasi cemas dengan teknik
distraksi atau pengalihan?
“Coba ulangi kembali cara mengatasi cemas dengan relaksasi
nafas dalam!
3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien:
“Mau berapa kali dalam sehari melakukan latihan mengalihkan?”
“Mau berapa kali latihan mengontrol cemas dengan relaksasi
nafas dalam?”
“Jangan lupa yaa bu, selain latihan sesuai jadual, cara yang
sudah dilatih tadi dilakukan saat cemasnya muncul!”

17
20/07/2017

3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:


“Baiklah, satu minggu lagi ibu A datang ke
Puskesmas untuk bertemu dengan saya dan
dokter. Seperti yang saya sampaikan tadi ada 4
cara untuk mengatasi cemas. Tadi sudah dua cara
yang ibu A pelajari. Minggu depan kita akan latihan
lagi cara mengatasi cemas dengan cara lain”

3.5. Salam : “Semoga ibu A lekas pulih kembali”

18
20/07/2017

1.1. Salam : “Selamat pagi, ibu A…”


1.2. Evaluasi :
“Bagaimana perasaan ibu A?”
“Bagaimana dengan perasaan cemasnya. Apakah masih sering
muncul selama satu minggu kita tidak berjumpa?”
1.3. Validasi :
“Apa yang sudah dilakukan untuk mengatasinya?”
“Bagaimana hasilnya?”
“Bagaimana dengan jadual latihannya? Coba saya lihat!”
“Latihan mengalihkan…..?
“Latihan relaksasi nafas dalam….?”
“Bagus sekali!” Sudah dilakukan dan diberi tanda M dan beberapa
dengan tanda B”

Evaluasi Manfaat:
“Apa manfaat yang ibu A rasakan dengan melakukan latihan
mengalihkan rasa cemas dan relaksasi nafas dalam secara
terjadual?”

1.4. Kontrak

1.4.1. Topik & Tujuan:


“Sesuai dengan janji kita minggu lalu, sekarang kita
akan latihan dua cara mengatasi cemas yang lain,
yaitu dengan tehnik hipnotis 5 jari dan dengan cara
ibadah”
“Tujuannya agar ibu A dapat mengatasi cemas yang
dialami”

1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 3o menit dari sekarang”

1.4.3. Tempat:
“Kita berbicara disini yaa”

19
20/07/2017

2.1. Tindakan Keperawatan


2.1.1. Latihan teknik hipnotis 5 jari

2.1.2. Latihan cara spiritual

2.1.3. Penjelasan tentang obat


“Ibu A, ini ada obat dari dokter. Sekarang saya akan
sampaikan cara minum obat yang benar”
(Jelaskan tentang cara minum obat yang benar)

3.1. Evaluasi Subjektif :


“Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan 2 cara mengatasi cemas
dan penjelasan tentang obat?”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama tadi!”
“Coba peragakan kembali cara mengontrol cemas dengan hipnotis 5
jari!”
“Coba sebutkan kembali cara mengontrol cemas dengan cara ibadah”
“Coba sebutkan kembali waktu untuk minum obatnya!”

3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien:


“Mau berapa kali latihan hipnotis 5 jari?”
“Mau berapa kali melakukan ibadah dalam sehari?”
“Obatnya diminum pada jam 7 pagi dan jam 7 malam setelah makan
yaa”
“Jangan lupa selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah dilatih tadi
dilakukan saat cemasnya muncul!”

20
20/07/2017

3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:


“Baiklah, satu minggu lagi ibu A datang ke
Puskesmas untuk bertemu dengan saya. Saya
ingin melihat bagaimana latihannya dan
menanyakan manfaatnya bagi ibu A”

3.5. Salam :“Semoga ibu A lekas pulih kembali”

KELUARGA

Mengenal masalah ansietas


Memutuskan pelayanan yang diperlukan
pasien ansietas
Merawat pasien ansietas
Menciptakan suasana keluarga dan
lingkungan yang aman untuk membantu
pasien mengontrol ansietasnya
Melakukan follow-up ke fasilitas pelayanan
kesehatan secara teratur

21
20/07/2017

1. Bina hubungan saling percara


2. Diskusikan masalah yang dirasakan oleh keluarga dalam merawat
pasien
3. Jelaskan tentang ansietas: pengertian, tanda dan gejala, penyebab
ansietas, dan akibat jika tidak diatasi
4. Diskusikan cara merawat pasien :
 Tidak menambah masalah pasien (stres) dengan cara sikap positif
 Memotivasi pasien untuk latihan mengontrol ansietas sesuai jadual
 Memberi pujian jika pasien telah melakukan latihan sesuai jadual
dan menerapkan cara mengontrol ansietas di saat ansietas muncul.
5. Latih cara merawat pasien ansietas
6. Diskusikan perilaku pasien yang perlu dirujuk dan cara merujuk
(lapangan persepsi menyempit, tidak mampu menerima informasi,
gelisah, tidak dapat tidur)

22
20/07/2017

1.1. Salam
1.2. Evaluasi
“Coba bapak ceritakan apa yang bapak
rasakan dalam merawat ibu?”
“Jadi…bapak bingung karena isteri
bapak sering merasa cemas. Sejak
kapan hal ini terjadi?”

1.3. Validasi:
“Apa yang telah keluarga lakukan
untuk mengatasi masalah ini?”

1.4. Kontrak
1.4.1. Tindakan dan Tujuan: jelaskan
tindakan & tujuan
1.4.2. Waktu : jelaskan lama pertemuan
1.4.3. Tempat: sepakati tempat berinteraksi

23
20/07/2017

2.1. Penjelasan tentang Ansietas


(menggunakan leaflet)
2.1.1. Pengertian Ansietas
2.1.2. Tanda & Gejala Ansietas
2.1.3. Penyebab Ansietas
2.1.4. Akibat jika Ansietas tidak diatasi
2.1.5. Cara keluarga merawat Ansietas

2.2. Peran Keluarga


2.2.1. Menjelaskan latihan yang telah
dilatihkan pada pasien untuk
mengatasi ansietas
2.2.2. Menjelaskan apa yang harus
dilakukan keluarga untuk membantu
anggotanya mengatasi ansietas:
• Memberi pujian setelah pasien
melakukan jadual latihan.
• Mengingatkan jika pasien lupa
melakukan jadual latihan.

24
20/07/2017

3.1. Evaluasi subjektif:


“Apa yang bapak rasakan dengan penjelasan tadi?”
3.2. Evaluasi objeyang ibu ktif :
“Apa saja cara yang dapat bapak lakukan untuk membantu
isteri mengontrol rasa cemasnya?”
3.3. Rencana Tindak Lanjut Keluarga:
“Jangan lupa pak yaa berikan pujian setelah ibu A
melakukan latihan untuk mengalihkan rasa cemasnya
dan latihan relaksasi nafas dalam. Atau jika ibu A
menerapkannya jika cemasnya muncul. Ingatkan jika ia
lupa melakukan latihan sesuai jadual”.

3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:


“Minggu depan bapak kembali ke
Puskesmas bersama ibu A yaa. Saya ingin
melihat latihannya dan menanyakan
manfaatnya bagi ibu A serta manfaat bagi
keluarga dalam merawat ibu A”

3.5. Salam : Semoga cepat pulih

25
20/07/2017

IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal: S: (pasien dan keluarga)

Data O: (pasien dan keluarga)


Pasien:
Keluarga: A:

Diagnosis Keperawatan P:
P pasien:
Tindakan Keperawatan
Pasien: P keluarga:
Keluarga:
Perawat
Rencana Tindak Lanjut
Pasien
(Topik , waktu, dan (nama perawat)
tempat)
Keluarga

26
20/07/2017

1. Pasien :
a. Kecemasan berkurang/ terkontrol
b. Melakukan cara – cara mengurangi kecemasan

2. Keluarga dapat :
a. Memahami tentang kecemasan
b. Merawat anggota keluarga yang mengalami
kecemasan
c. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
(kontrol Pasien ke Puskesmas)

53

54

27

Anda mungkin juga menyukai