KEPERAWATAN JIWA I
‘ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKBERDAYAAN’’
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
AHMAD MUTASAR 16.IK.
DWITI HIKMAH SARI 16.IK.466
FAISAL AMIN 16.IK.
RAHMAT MAULIDA 16.IK.
RISMA 16.IK.
TRI SUHERTANTO 16.IK
YUNITA 16.IK
2.1 Pengertian
Ketidakberdayaan adalah persepsi atau tanggapan klien bahwa perilaku atau
tindakan yang sudah dilakukannya tidak akan membawa hasil yang diharapkan
atau tidak akan membawa perubahan hasil seperti yang diharapkan, sehingga klien
sulit mengendalikan situasi yang terjadi atau mengendalikan situasi yang akan
terjadi (NANDA, 2011).
a. Ketidakberdayaan situasional
Ketidakberdayaan yang muncul pada sebuah peristiwa spesifik dan mungkin
berlangsung singkat.
b. Ketidakberdayaan dasar (trait powerlessness)
Ketidakberdayaan yang bersifat menyebar, mempengaruhi pandangan, tujuan,
gaya hidup, dan hubungan.
Jadi kesimpulannya, Ketidakberdayaan merupakan persepsi individu bahwa
segala tindakannya tidak akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan dimana individu
kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan.
2.2 Rentang Respon
a. Harapan
c. Putus asa
Timing : Number :
Nature : Origin :
Kapan terjadinya, Stresor akan sulit diatasi
- Biologis Internal atau
berapa lama individu apabila beberapa stressor
- Psikologis eksternal
terpapar stressor, dan yang terjadi secara
- Sosiokultural individu
berapa sering bersamaan.
mengalami stressor
SUMBER KOPING
Kontruksif Destruktif
MEKANISME KOPING
LANJUTAN MEKANISME KOPING
(Stuart, G, W. 2007)
Sedang Tidak ada partisipasi dalam perawatan atau membuat keputusan ketika
ada kesempatan
Benci, marah, merasa bersalah enggan dalam mengekspresikan yang
benar
Pasif
Tergantung pada orang lain dapat terjadi saat irritabilitas
Takut pada suatu yang asing dari perawat
Mengekspresikan ketidakpuasan dan frustasi selama tidak mampu
dalam beraktivitas
Mengekspresikan keraguan terhadap penampilan peran
Tak ada monitor secara terus menerus
Tak ada pertahanan latihan merawat diri ketika ditantang
Tidak mampu mencari informasi selama perawatan
Factor Predisposisi
Biologis :
Social cultural
- Usia : < 40 tahun
- Gender : wanita > laki-laki
- Pendidikan : tidak sekolah, pendidikan rendah (hanya tamat SD,
SMP), putus sekolah, tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas, tinggal
kelas
- Pendapatan : kurang/rendah : dibawah UMR, tidak mandiri dalam
ekonomi.
- Pekerjaan : pengangguran, PHK, pekerjaan tidak tetap
- Status dan peran social : kegagalan berperan sosial.
- Latar belakang agama dan keyakinan : kurang /tidak menjalankan
ajaran agama dan keyakinan, kehilangan rutinitas ibadah.
- Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power
syndrom
- Pengalaman social : sering mengalami penolakan kelompok sebaya
Factor Presipitasi
NATURE
Faktor – factor biologis :
- Status nutrisi : BB tidak ideal (kurus, sangat kurus, gemuk, sangat gemuk)
- Status Kesehatan secara umum: Menderita penyakit kronik atau terminal,
kehilangan salah satu anggota badan, kehilangan fungsi tubuh.
- Sensitifitas biologi : ketidakseiibungan elektrolit, gangguan pada sistem
limbik, thalamus, kortek frontal, GABA, norepinefrin, serotonin.
Faktor – factor social budaya
(Putus sekolah, PHK, turun jabatan, penolakan dari orang yang berarti,
pendapatan yang rendah)
ORIGIN
Internal : Persepsi individu yang tidak baik tentang dirinya, orang lain dan
lingkungannya.
Eksternal :
SUMBER KOPING
Personal Ability
Kurang komunikatif, hubungan interpersonal yang kurang baik, kurang
memiliki kecerdasan dan bakat tertentu, mengalami gangguan fisik, perawatan
diri yang kurang baik, tidak kreatif
Social support
Hubungan yang kurang baik dengan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, kurang terkibat dalam organisasi sosial/kelompok sebaya, ada
konflik nilai budaya
Material asset
Penghasilan kurang, sulit memperoleh layanan kesehatan, tidak memiliki
pekerjaan/posisi
Positive belief
Tidak memiliki keyakinan dan nilai positif, kurang memiliki motivasi, kurang
berorientasi pada pencegahan (lebih senang melakukan pengobatan)
MEKANISME KOPING
Konstruktif
1. Menilai pencapaian hidup.
2. Menilai nyaman dengan pasangan hidup
3. Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
4. Membimbing dan menyiapkan generasi dibawah usianya secara arif
dan bijaksana.
5. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang sudah lansia.
6. Kreatif : mempunyai inisiatif dan ide-ide melakukan sesuatus yang
bermanfaat.
7. Produktif : mampu menghasilkan sesuatu yang berarti bagi dirinya dan
orang lain, mengisi waktu luang dengan hal yang positif dan
bermanfaat.
8. Perhatian dan peduli dengan orang lain : memperhatikan kebutuhan
orang lain.
9. Mengembangkan minat dan hobi.
Destruktif
1. Tidak kreatif : kurang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu
yang bermanfaat.
2. Tidak mempunyai shubungan akrabs, kurang berminat bekerja
danberkeluarga.
3. Tidak memiliki pekerjaan dan profesi yang tetap sehingga tidak
dapat mandiri secara finansial dan sosial.
4. Tidak bertanggungjawab terhadap keluarga.
5. Ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang perawatans.
6. Tidak berpartisipasi dalam pemngambilan keputusans saat diberikan
kesempatan.
7. Enggan mengungkapkan perasaan yang sebenarnya.
8. Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan
iritabilitas, ketidaksukaans, marah dan rasa bersalah.
9. Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang
lain ketika mendapat perlawanan.
2.7.2 Analisa Data
Masalah Data yang Perlu Dikaji
Ketidakberdayaan Subjektif
mengungkapkan kata-kata tidak mempunyai kemampuan
mengendalikan sesuatu
mengungkapkan tidak dapat menghasilkan sesuatu
mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap
ketidakmampuan untuk melakukan tugas atau aktivitas
sebelumnya
mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran
mengatakan ketidakmampuan perawatan diri
Objektif
ketidakmampuan mencari informasi perawatan
tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat
diberikan kesempatan
enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya
ketergantungan terhadap orang lain yang dapat
mengakibatkan iritabilitas, ketidaksukaan, rasa marah, rasa
bersalah
gagal mempertahankan ide yang berkaitan dengan orang
lain ketika mendapat perlawanan
apatis dan pasif
ekspresi muka murung
bicara dan gerakan lambat
tidur berlebihan
napsu makan tidak ada atau berlebihan
menghindari orang lain
1. ORIENTASI
3. TERMINASI
Evaluasi subjektif: ”Bagaimana perasaan Ibu setelah kita
berbincang-bincang tadi?”
Evaluasi objektif: ”Coba Ibu ulangi apa yang menyebabkan
Ibu merasa tidak berdaya dan lemah saat ini?”
Tindak lanjut: ”Baik Ibu, coba Ibu pikirkan keibuli tentang
hal-hal lain yang membuat Ibu merasa lemah dan tidak
berdaya dalam hidup ini”
Kontrak yang akan datang: ”Baiklah Ibu, sekarang sudah
20 menit. Saya rasa pertemuan kita kali ini cukup sampai di
sini. Nanti kira-kira jam 10 saya akan keibuli lagi untuk
membahas tentang hal-hal lain yang membuat Ibu merasa
lemah dan tidak berdaya saat ini. Apakah ada yang ingin
Ibu tanyakan sebelum saya pergi? Baiklah Ibu, selamat
pagi.”
BAB 3. Penutup
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Capernito, Lynda Juall. 2009. Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis
Edisi 9 alih bahasa Kusrini Semarwati Kadar. Jakarta: EGC.
Keliat, Budi Anna & Akemat. 2007. Model Praktik Keperawatan ```professional
Jiwa. Jakarta: EGC.
Puwati, Susi. 2013. Analisis Praktik Klinik Asuhan Keperawatan Masalah Kesehatan
Masyarakat Perkotaan: Ketidakberdayaan pada Klien dengan Gangguan
Penggunaan Opiat di RSKO Jakarta. Jakarta: Universitas Indonesia.
Stuart, G, W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.