‘ASUHAN KEPERAWATAN
KETIDAKBERDAYAAN’’
KELOMPOK 1
AHMAD MUTASAR 16.IK.455
DWITI HIKMAH SARI 16.IK.466
FAISAL AMIN 16.IK.469
RAHMAT MAULIDA 16.IK.490
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
RISMA 16.IK.491
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN
TRI SUHERTANTO 16.IK500
PROFESI NERS SARI MULIA
YUNITA 16.IK502
BANJARMASIN
2018
POKOK BAHASAN :
Pengertian
Tanda dan Gejala
Etiologi
Pohon Masalah
Data Yang Perlu Dikaji
Diagnosis Keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
PENDAHULUAN
Hopeless (ketidakberdayaan) merupakan salah satu diagnose keperawatan NANDA
(North American Nursing Diagnosis Association) pada domain persepsi diri.
Diagnose ini sering dialami oleh pasien-pasien dengan penyakit terminal atau kronik
dengan prognosis buruk. Sesorang yang mengalami gangguan pada domain persepsi
diri, dimana kesadaran terhadap diri kurang, rentan mengalami masalah ini.
Meskipun begitu, diagnose ini sering terabaikan, padahal jika masalah ini ditangani
dengan baik, kualitas hidup pasien mungkin meningkat secara signifikan.
Apa Itu
Ketidakberdayaan?
Tujuan Khusus :
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat.
b. Klien mampu mengenali dan mengekspresikan emosinya.
c. Klien mampu memodifikasi pola kognitif yang negatif.
d. Klien mampu Berpartisipasi Dalampengambilan keputusan yang berkenaan
dengan perawatannya sendiri.
e. Klien termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis.
DIAGNOSA 2 : GANGGUAN HARGA DIRI : HARGA DIRI RENDAH
Tujuan Umum :
klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/ klien akan meningkat
harga dirinya dan pasien dapat melakukan cara pengambilan keputusan yang efektif
untuk mengendalikan situasi kehidupannya dengan demikian menurunkan perasaan
rendah diri
Tujuan Khusus :
a. Klien dapat membina hubungan terapeutik
b. Klien mampu mengenali dan mengekspresikan emosinya.
c. Klien mampu memodifikasi pola kognitif yang negatif.
d. Klien mampu Berpartisipasi Dalampengambilan keputusan yang berkenaan
dengan perawatannya sendiri.
e. Klien termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis.
DIAGNOSA 3 : KOPING INDIVIDU
TIDAK EFEKTIF
Tujuan Umum :
Koping klien efektif
Tujuan Khusus :
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat.
b. Klien mampu mengungkapkan masalah secara baik
c. Klien mampu mampu beraktivitas sesuai dengan jadwal kegiatan
d. Klien mampu berolahraga
e. Klien mampu relaksasi
TINDAKAN
Tindakan keperawatan
Klien dengan ketidakberdayaan dilakukan tindakan sesuai asuhan keperawatan sesuai dengan standar asuhan
keperawatan psikososial yang dikembangkan generalis keperawatan jiwa terdiri dari dua strategi pelaksanaan:
1. Tindakan keperawatan untuk klien dengan ketidakberdayaan yaitu dengan latihan berpikir positif
2. Evaluasi ketidakberdayaan, berusaha mengembangkan harapan positif dan latihan mengontrol perasaan
ketidakberdayaan.
Sesuai dengan standar asuhan keperawatan intervensi pertama pada ketidakberdayaan adalah melakukan pendekatan
untuk mengkaji masalah ketidakberdayaan. Dalam melakukan pendekatan perawat menggunakan:
3. Lakukan pendekatan yang hangat, bersifat empati, tunjukkan respon emosional dan menerima pasien apa adanya.
4. Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat sendiri (misalnya ; rasa marah, frustasi dan
simpati).
5. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sifatnya supportif, beri waktu klien untuk berespon.
6. Gunakan teknik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi dan klarifikasi.
7. Bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya dan identifikasi area-area situasi kehidupannya yang tidak berada
dalam kemampuannya untuk mengontrol.
LANJUTAN..
Bantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap
ketidakberdayaan.
Diskusi tentang masalah yang dihadapi klien tanpa memintanya untuk menyimpulkan.
Identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi atau
substitusi.
Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran positif.
Evaluasi ketetapan presepsi, logika, dan kesimpulan yang dibuat klien.
Identifikasi cara-cara yang dapat dicapai oleh klien. Dorong untuk berpartisipasi dalam
aktivitas-aktivitas tersebut dan berikan penguatan positif untk partisipasi dalam pencapaian.
Motivasi keluarga untuk berperan aktif dalam membantu klien menurunkan perasaan
ketidakberdayaan.
Dorong kemandirian, tetapi bantu klien jika tidak melakukan.
THANKYOU