Anda di halaman 1dari 28

PSIKOLOGI ABNORMAL

HERAWATI MANSUR. S.ST.,M.Psi.M.Pd

1
Tujuan Pembelajaran

1. Pengertian Psikologi Abnormal


2. Karakteristik perilaku abnormal
3. Kriteria Pribadi yang normal
4. Penyebab perilaku abnormal
5. Pencegahan 2
NORMAL • Sesuai atau tidak menyimpang dengan
(SEHAT) kategori umum

ABNORMAL • Tidak sesuai dengan kategori umum


(TIDAK SEHAT)

PATOLOGIS • Sudut pandang medis; melihat keadaan


sakit, menyimpang atau mengalami
(SAKIT) kerusakan.

Psikologi Abnormal; Cabang dari psikologi yang berusaha untuk


memahami pola perilaku abnormal (deskripsi dan penyebabnya) dan
cara menolong orang-orang yang mengalami keabnormalan tersebut
Apa yang disebut Psikologi Abnormal?

• Psikologi Abnormal: merupakan bagian dari


bidang ilmu psikologi yang berkaitan dengan
pemahaman, penanganan/treatment dan
pencegahan dari perilaku abnormal.
• Psikologi Abnormal merupakan bagian dari
psikologi klinis
• Psikologi abnormal kadang-kadang disebut juga
psikopatologi.
• Psikologi abnormal adalah suatu cabang
dari ilmu psikologi yang mempelajari
berbagai bentuk gangguan atau kelainan
mental dan emosional
ABNORMALITAS
• Abnormal : menggambarkan kepribadian
(inner personality) & perilaku luar (outer
behavior) yang diamati
• Maladaptif : perilaku yang memiliki
dampak merugikan individu dan atau
masyarakat
• Perilaku menyimpang: perilaku yang
dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap
norma-norma kelompok atau masyarakat
Normal dan Abnormal

• Pendekatan kuantitatif : berdasarkan


patokan statistik (sering atau tidaknya
sesuatu terjadi)
• Pendekatan kualitatif : berdasarkan
observasi empiric pada tipe-tipe ideal dan
sering terikat factor sosiokultural
DEFINISI PERILAKU ABNOMRAL

• Perilaku tidak biasa


• Perilaku menyimpang: tidak bias diterima secara
social atau melanggar norma social
• Persepsi/interpretasi yang salah terhadap realita
• Stress personal yang berlebihan
• Perilaku maladaptive atau self-defeating
• Perilaku berbahaya
Karakteristik perilaku abnormal
Perilaku tidak biasa Jarang terjadi
Melanggar norma social Bertentangan dengan
Persepsi atau nilai/norma kelompok
interpretasi yang salah Menimbulkan stress
Berada dalam stress pribadi
individual yang Menunjukkan disability
signifikan atau disfungsi
Perilaku maladaptive Tidak diharapkan
Perilaku berbahaya (Davison & Neale, 2004)
(Nevid, Rathus & Greene,
2008)
PERILAKU MANUSIA
MANUSIA NORMAL ABNORMAL
LAPAR MAKAN, MINUM UP DATE STATUS
NGANTUK TIDUR UP DATE STATUS
DI TOILET BAB. BAK FOTO
DI BIOSKOP NONTON FOTO TIKET
JOMBLO CARI PACAR DOA MINTA
HUJAN
PAS FOTO BADAN TEGAK MULUT
MONYONG
Kriteria Pribadi yang normal menurut W.F.
Maramis.
Terdapat enam kelompok sifat yang dapat dipakai untuk
menentukan pribadi yang normal. Keenam sifat dimaksud
adalah sebagai berikut:
a. Sikap terhadap diri sendiri : menerima dirinya sendiri,
identitas diri yang memadai, serta penilaian yang realistis
terhadap kemampuannya.
b. Cerapan (persepsi) terhadap kenyataan : mempunyai
pandangan yang realistis tentang diri sendiri dan
lingkungannya.
c. Integrasi: kesatuan kepribadian, bebas dari konflik pribadi
yang melumpuhkan dan memiliki daya tahan yang baik
terhadap stres.
d. Kemampuan : memiliki kemampuan dasar
secara fisik, intelektual, emosional, dan sosial
sehingga mampu mengatasi berbagai masalah.
e. Otonomi : memiliki kepercayaan pada diri
sendiri yang memadai, bertanggung jawab,
mampu mengarahkan dirinya pada tujuan hidup.
f. Perkembangan dan perwujudan dirinya :
kecenderungan pada kematangan yang makin
tinggi.
Penyebab Tingkah
Laku Abnormal
Menurut berfungsinya :

1. Penyebab primer (primary cause)


Kondisi yang tanpa kehadirannya, suatu
gangguan tidak akan muncul.
Misal, virus pada suatu penyakit

2. Penyebab yang mendahului (predisposing


cause)
Kondisi yang mendahului dan membuka
jalan bagi kemungkinan terjadinya
gangguan tertentu di masa mendatang.
Contoh anak yang ditolak orang tuanya
lebih rentan terhadap tekanan hidup
Menurut berfungsinya : (Lanjutan)

3. Penyebab pencetus (precipitating cause)


Setiap kondisi yang tak tertahankan bagi individu dan
mencetuskan gangguan. Contoh kekecewaan yang
sudah berlangsung lama
4. Penyebab yang menguatkan (reinforcing cause)
Kondisi yang cenderung mempertahankan atau
memperteguh tingkah laku abnormal yang sudah terjadi.
Contoh : perhatian yang berlebihan pada seseorang
yang sakit
5. Sirkulasi faktor-faktor penyebab
Bisa disebabkan oleh serangkaian faktor (bukan
tunggal)
Menurut Sumbernya :

1. Faktor biologis
Berbagai keadaan biologis atau jasmani
yang dapat menghambat perkembangan
maupun fungsi pribadi dalam kehidupan
sehari-hari :
a. Cacat genetik, misal kelainan kromosom
b. Kelemahan konstitusional
Struktur biologis individu yang relatif
menetap akibat pengaruh genetik.
2. Faktor Psikososial

a. Trauma di masa kanak-kanak


Dapat menghancurkan rasa aman, rasa
mampu, dan harga diri sehingga
menimbulkan gangguan psikologis.
b. Deprivasi Parental
Tidak adanya rangsangan dari orang tua
berupa kehangatan, kontak fisik, rangsangan
intelekual, emosi dan sosial. Bisa
disebabkan oleh dipisahkan dari orang tua
atau kurangnya perhatian dari orang tua.
2. Faktor Psikososial (Lanjutan)

c. Hubungan orang tua-anak yang patogenik


Hubungan yang tidak serasi antara orang tua
dan anak. Pola hubungannya :
• Penolakan
Menelantarkan, tidak menunjukkan kasih
sayang, tidak ada perhatian, menghukum
secara kejam, tidak menghargai hak dan
perasaan anak, menyiksa
• Overproteksi
Mengawasi secara berlebihan, melindungi
dari aneka resiko, menyediakan berbagai
kemudahan, mengambilkan keputusan
untuk anak, aturan-aturan ketat, sehingga
membatasi otonomi anak
2. Faktor Psikososial (Lanjutan)

d. Struktur Keluarga yang


patogenik :
1) Keluarga yang tidak mampu
mengatasi masalah sehari-hari
2) Keluarga yang antososial
3) Keluarga yg tidak akur dan
keluarga yang bermasalah
4) Keluarga yang tidak utuh
2. Faktor Psikososial (Lanjutan)

c. Stress Berat :
1) Frustasi yang menyebabkan
hilangnya harga diri
2) Konflik nilai
3) Tekanan kehidupan modern
3. Faktor Sosiokultural

Keadaan alam masyarakat atau tuntutan


dari masyarakat, seperti :
• Suasana perang dan suasana kehidupan
yang diliputi kekerasan
• Terpaksa menjalankan peran sosial yang
berpotensi menimbulkan gangguan
• Menjadi korban prasangka dan
diskriminasi
• Resesi ekonomi dan kehilangan
pekerjaan
• Perubahan sosial dan iptek yang sangat
cepat, melampaui kemampuan
menyesuaikan diri
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
ABNORMAL

• Pencegahan : yaitu yang dimaksud


dengan dalam lingkup gangguan kejiwaan
menyangkut 2 hal, yaitu :
a. Mencari dan sekaligus menghilangkan
penyebab gangguan mental dan
b. Membangun kondisi-kondisi yang dapat
mendorong lahirnya kesehatan mental
3 jenis pencegahan
• Pencegahan primer :
Usaha-usaha pencegahan primer meliputi seluruh cara
yang dirancang untuk mendorong perkembangan
kesehatan dan perilaku penangan yang efektif, baik
pada taraf biologis, psikososial, dan sosiokultural
a. Usaha-usaha bagi kesehatan fisik
Usaha di bidang fisik dimulai dari perencanaan keluarga,
pemeliharaan prenatal dan pascanatal, dan tentu saja
pemeliharaan kesehatan dan kebugaran badan di masa
dewasa dan tua. Berhubungan dengan usaha-usaha itu,
juga masalah pemeliharaan lingkunhan hidup dan
makanan serta pakaian, merupakan usaha yang
penting.
b. Usaha-usaha kesehatan psikososial
Dalam hal ini usaha yang dilakukan pada dasarnya
diarahkan pada terbentuknya kehidupan jiwa yang sehat
atau normal. Secara umum jiwa yang normal itu adalah
jiwa yang optimal dalam perkembangan dan pemfungsinya,
serta secara aktif dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan aktualnya.
c. Usaha-usaha sosiokultural
Usaha-usaha ini menyangkut pendidikan masyarakat,
keamanan social, dan perencanaan social ekonomis
masyarakat. Masyarakat yang sehat antara lain juga
memberi kesempatan optimal kepada anggota
masyarakatnya untuk dapat mengaktualisasikan
potensialitasnya secara optimal. Termasuk dalam hal ini
adalah perkembangan nilai (values) dan norma (norms),
yang diharapkan tidak melahirkan goncangan-goncangan
fatal. Masalah gaya hidup, makin terasa pentingnya dalam
pencegahan gangguan kejiwaan ini.
c. Usaha-usaha sosiokultural
Usaha-usaha ini menyangkut pendidikan masyarakat,
keamanan social, dan perencanaan social ekonomis
masyarakat. Masyarakat yang sehat antara lain juga
memberi kesempatan optimal kepada anggota
masyarakatnya untuk dapat mengaktualisasikan
potensialitasnya secara optimal. Termasuk dalam hal ini
adalah perkembangan nilai (values) dan norma (norms),
yang diharapkan tidak melahirkan goncangan-goncangan
fatal. Masalah gaya hidup, makin terasa pentingnya dalam
pencegahan gangguan kejiwaan ini.
• Pencegahan sekunder
Prevensi taraf ini menekakan deteksi dini dan
mengenalkan penangan perilaku maladaptif dalam
keluarga dan komunitas. Jadi pencegahan ini meliputi
insidensi dan lingkup perilaku maladaptif dalam populasi
spesifik, dengan deksi awal perilaku demikian, berbagai
dan kemungkinan fasilitas kesehatan mental, dan dengan
intervensi krisis.
• Pencegahan tersier
Pencegahan tersier melibatkan dukungan
dan penanganan pasien dalam yang intensif
untuk gangguan semacam itu. Maksudnya
untuk mencegah gangguan menjadi kronik
dan kemungkinan individu kembali pulang
secepat mungkin.
METODE-METODE PENANGANAN

1. Terapi psikodinamika
Membantu individu untuk memperoleh pengetahuan
mengenai penanggulangan konflik bawah sadar yang
dipercaya merupakan akar dari perilaku abnormal
2. Terapi Humanistik
Memfokuskan pada pengalaman klien yang subyektif
dan disadari. Bentuk utama terapi berbasis individu
3. Terapi Kognitif
terapi rasional emotif

Anda mungkin juga menyukai