OLEH :
Alya Alvega, S.Kep
NPM. 2114901110106
1.1 Pengertian
Konsep diri adalah merefleksikan pengalaman interaksi sosial, sensasinya
juga didasarkan bagaimana orang lain memandangnya. Konsep diri sebagai
cara memandang individu terhadap diri secara utuh baik fisik, emosi,
intelektual, sosial dan spiritual. Penting diingat bahwa konsep diri ini bukan
pandangan orang lain pada kita melainkan pandangan kita sendiri atas diri
kita yang diukur dengan standar penilaian orang lain. (Muhith, 2015)
Diri merupakan bagian paling kompleks dari semua kualitas manusia. Diri
adalah kerangka acuan dimana seseorang mempersepsi dan mengevaluasi
dunia. Konsep diri terdiri semua nilai-nilai, keyakinan dan ide-ide yang
berkonstribusi terhadap pengetahuan diri dan memengaruhi hubungan
seseorang tentang karakteristik dan kemampuan pribadi serta tujuan dan
cita-cita seseorang (Stuart,2016:213)
4. Keranuan identitas
Kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa
kanak-kanak ke dalam kematangan psikologis dan kepribadian pada
masa dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi
Perasaan yang tidak realistik dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan dan tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain sehingga mereka tidak
mengenal dirinya sendiri.
SP2 Pasien: Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan
kemampuan pasien.
Orientasi
“Assalammua’laikum, bagaimana perasaan ibu pagi ini ? Wah,
tampak cerah ” ”Bagaimana ibu, sudah dicoba merapikan tempat
tidur sore kemarin/ Tadi pag? Bagus (kalau sudah dilakukan, kalau
belum bantu lagi, sekarang kita akan latihan kemampuan kedua.
Masih ingat apa kegiatan itu ibu?” ”Ya benar, kita akan latihan
mencuci piring di dapur ruangan ini” ”Waktunya sekitar 15 menit.
Mari kita ke dapur!”
Kerja
“ibu, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu
perlengkapannya, yaitu sabut/tapes untuk membersihkan piring, sabun
khusus untuk mencuci piring, dan air untuk membilas., ibu bisa
menggunakan air yang mengalir dari kran ini. Oh ya jangan lupa
sediakan tempat sampah untuk membuang sisa-makanan. “Sekarang
saya perlihatkan dulu ya caranya” “Setelah semuanya perlengkapan
tersedia, ibu ambil satu piring kotor, lalu buang dulu sisa kotoran
yang ada di piring tersebut ke tempat sampah. Kemudian ibu
bersihkan piring tersebut dengan menggunakan sabut/tapes yang
sudah diberikan sabun pencuci piring. Setelah selesai disabuni, bilas
dengan air bersih sampai tidak ada busa sabun sedikitpun di piring
tersebut. Setelah itu ibu bisa mengeringkan piring yang sudah bersih
tadi di rak yang sudah tersedia di dapur. Nah selesai… “Sekarang
coba ibu yang melakukan…”“Bagus sekali,ibu dapat
mempraktekkan cuci pring dengan baik. Sekarang dilap tangannya
Terminasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah latihan cuci piring ?” “Bagaimana
jika kegiatan cuci piring ini dimasukkan menjadi kegiatan sehari-hari
ibu. Mau berapa kali ibu mencuci piring? Bagus sekali ibu mencuci
piring tiga kali setelah makan.” ”Besok kita akan latihan untuk
kemampuan ketiga, setelah merapihkan tempat tidur dan cuci piring.
Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan latihan
mengepel” ”Mau jam berapa ? Sama dengan sekarang ? Sampai jumpa
”
DAFTAR PUSTAKA
Ners Muda