Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

1. Pengertian
Harga diri rendah adalah evaluasi diri negatif yang berkembang sebagai respons
terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan diri seseorang yang sebelumnya
mempunyai evaluasi diri positif (NANDA, 2005). Berbagai masalah yang berkaitan
tentang aspek seksualitas dapat mempengaruhi gairah hidup, gambaran diri, dan
hubungan dengan orang lain.
Berbagai ancaman terhadap masalah identitas seksual, kurangnya kepedulian dan
stabilitasasi hubungan dengan pasangan, dan berakhirnya kapasitas reproduksi
diimplikasikan sebagai efek negatif yang langsung berpengaruh terhadap harga diri
penderita setelah mengalami kanker dan terapinya. Selain itu, secara tidak langsung,
pengalaman depresi, cemas, marah, dan kelelahan selama terdiagnosis kanker dan
ketika menjalani terapi kanker juga dapat mempengaruhi kondisi harga diri penderita
kanker (Brotto, et al., 2008).
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.

2. Tanda dan Gejala


2.1 Mengungkapkan rasa malu/bersalah
2.2 Mengungkapkan menjelek-jelekkan diri
2.3 Mengungkapkan hal-hal yang negatif tentang diri (misalnya,
ketidakberdayaan, dan ketidakbergunaan)
2.4 Kejadian menyalahkan diri secara episodik terhadap permasalahan hidup yang
sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif
2.5 Kesulitan dalam membuat keputusan

3. Faktor Predisposisi
a. Biologi
1. Genetik

 Riwayat adanya trauma yang menyebabkan lesi pada daerah frontal, temporal
dan limbik.
 Pada anak yang kedua orangtuanya tidak menderita, kemungkinan terkena
penyakit adalah satu persen. Sementara pada anak yang salah satu
orangtuanya menderita kemungkinan terkena adalah 13 persen. Dan jika
kedua orangtuanya penderita maka resiko terkena adalah 35 persen.

Pelatihan askep jiwa.rsjsolo.2014


 Riwayat janin pada saat prenatal dan perinatal meliputi trauma, penurunan
oksigen pada saat melahirkan, prematur, preeklamsi, malnutrisi, stres, ibu
perokok, alkohol, pemakaian obat-obatan, infeksi, hipertensi dan agen
teratogenik
2. Nutrisi
 Adanya riwayat gangguan nutrisi ditandai dengan penurunan BB, rambut
rontok, anoreksia, bulimia nervosa

3.Keadaan kesehatan secara umum


◦ Riwayat kesehatan umum, misalnya kurang gizi, kurang tidur, gangguan
irama sirkadian.
◦ Kelemahan
◦ Infeksi
4. Sensitivitas biologi
◦ Riwayat peggunaan obat
◦ Riwayat terkena infeksi dan trauma
◦ Radiasi dan riwayat pengobatannya
5. Paparan terhadap racun
◦ Paparan virus influenza pada trimester 3 kehamilan
◦ Riwayat keracunan CO, asbestos

b. Psikologi
1. Intelegensi
◦ Riwayat kerusakan struktur di lobus frontal dimana lobus tersebut berpengaruh
kepada proses kognitif
◦ Suplay oksigen terganggu dan glukosa
2. Ketrampilan verbal
◦ Gangguan keterampilan verbal akibat faktor komunikasi dalam keluarga,
seperti : Komunikasi peran ganda, tidak ada komunikasi, komunikasi dengan
emosi berlebihan, komunikasi tertutup,
◦ Riwayat kerusakan yang mempengaruhi fungsi bicara, misalnya Stroke,
trauma kepala
3. Moral
◦ Riwayat tinggal di lingkungan yang dapat mempengaruhi moral individu,
misalnya lingkungan keluarga yang broken home, konflik, Lapas.
4. Kepribadian
◦ Mudah kecewa * Kecemasan tinggi
◦ Mudah putus asa * Menutup diri
5. Pengalaman masa lalu :
◦ Orangtua yang otoriter
◦ Orangtua yang selalu membandingkan
◦ Konflik orangtua

Pelatihan askep jiwa.rsjsolo.2014


◦ Anak yang dipelihara oleh ibu yang suka cemas, terlalu melindungi, dingin
dan tak berperasaan
◦ Ayah yang mengambil jarak dengan anaknya
◦ Penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien
◦ Penilaian negatif yang terus menerus dari orang tua
6. Konsep diri :
◦ Ideal diri yang tidak realistis * Identitas diri tak jelas
◦ Harga diri rendah * Krisis peran
◦ Gambaran diri negatif
7. Motivasi
◦ Riwayat kurangnya penghargaan
◦ Riwayat kegagalan
8. Pertahanan psikologi
 Ambang toleransi terhadap stress rendah
 Riwayat gangguan perkembangan
9. Self control
 Riwayat tidak bisa mengontrol stimulus yang datang, misalnya suara, rabaan,
penglihatan, penciuman, pengecapan, gerakan\

c. Sosial
1. Usia
◦ Riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
2. Gender
◦ Riwayat ketidakjelasan identitas
◦ Riwayat kegagalan peran gender
3. Pendidikan
◦ Pendidikan yang rendah
◦ Riwayat putus dan gagal sekolah
4. Pendapatan
◦ Penghasilan rendah
5. Pekerjaan
◦ Pekerjaan stresful, Pekerjaan beresiko tinggi
6. Status sosial
◦ Tuna wisma, Kehidupan terisolasi
7. Latar belakang Budaya
◦ Tuntutan sosial budaya seperti paternalistik
◦ Stigma masyarakat
8. Agama dan keyakinan
◦ Riwayat tidak bisa menjalankan aktivitas keagamaan secara rutin
◦ Kesalahan persepsi terhadap ajaran agama tertentu
9. Keikutsertaan dalam politik
◦ Riwayat kegagalan dalam politik
10. Pengalaman sosial
◦ Perubahan dalam kehidupan, mis bencana, perang, kerusuhan, dll
◦ Tekanan dalam pekerjaan
◦ Kesulitan mendapatkan pekerjaan
Pelatihan askep jiwa.rsjsolo.2014
11. Peran sosial
◦ Isolasi sosial khususnya untuk usia lanjut
◦ Stigma yang negatif dari masyarakat
◦ Diskriminasi
◦ Stereotype
◦ Praduga negatif

4. Penilaian Terhadap Stresor


3.1 Kognitif
a. Bergantung dengan pendapat orang lain
b. Bingung melakukan sesuatu
c. Berfikir bahwa dirinya pelupa
d. Sulit konsentrasi
e. Berfikir bahwa yang dilakukan tidak berguna bagi orang lain
f. Sulit mengingat kejadian masa lalu yang menyenangkan
g. Tidak sanggup menyelesaikan masalah sendiri
h. Berfikir bahwa dirinya tidak berharga
i. Tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik
j. Berfikir bahwa hidup yang dijalani tidak bermakna/seringkali tidak sukses
dalam menjalani hidup
k. Berfikir bahwa dirinya tidak berarti bagi orang lain
l. Berfikir bahwa tidak ada yang istimewa dalam diri
m. Berfikir bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan positif
n. Berfikir bahwa dirinya tidak diperhatikan orang lain
Berfikir bahwa tidak puas dengan kondisinya saat ini
3.2 Afektif
a. Merasa sedih
b. Merasa malu
c. Merasa hidup sangat menderita
d. Merasa kesepian
e. Merasa bersalah atas sesuatu yang terjadi saat ini
f. Merasa kecewa dengan diri sendiri
g. Merasa benci dengan keadaan diri saat ini
h. Merasa kesal pada orang lain
i. Merasa tidak percaya diri dengan masa depan
3.3. Fisiologi
a. Pusing/ sakit kepala
b. Sulit tidur
c. Gelisah
d. Mudah tersinggung
e. Cepat sedih, kecewa, cemas
f. Alergi
g. Berdebar-debar
h. Sesak
i. Batuk/ flu
j. Mual
k. Muntah
l. Sakit perut
m. Haid tidak teratur
Pelatihan askep jiwa.rsjsolo.2014
n. Perdarahan
o. Gangguan pada panca indera
p. Ekstrimitas dingin dan pucat
3.4 Perilaku
a. Tidak memperhatikan penampilan diri
b. Malas melakukan perawatan kebersihan badan
c. Kontak mata kurang
d. Banyak melamun
e. Mencoba untuk menyakiti diri sendiri
f. Gugup bila mengerjakan sesuatu
g. Tidak Asertif
h. Ragu-ragu
3.5 Sosial
a. Lebih suka menyendiri daripada berkumpul dengan orang lain
b. Tidak suka bicara/ ngobrol dengan orang lain
c. Tidak berani memulai komunikasi dengan orang yang baru dikenal
d. Pasif
e. Malas mengikuti kegiatan

5. Sumber Koping
a. Personal ability
 Ketidakmampuan pemecahan masalah
 Gangguan dari kesehatanya
 Kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak adekuat
 Pengetahuan dan intelegensi rendah
 Identitas ego tidak adekuat

b. Sosial suport :
Hubungan antar : indiv, keluarga , kelompok dan masyarakat tidak adekuat ,
Komitmen dg jaringan sosial tidak adekuat
c. Material asset
Ketidakmampuan mengelola kekayaan, misal boros atau sangat pelit
Tidak punya uang untuk berobat, tidak ada tabungan
Tidak memiliki kekayaan dalam bentuk barang
d. Positif belief
Distres spiritual
Tidak memiliki motivasi
Penilaian negatif terhadap pelayanan kesehatan
Tidak menganggap itu suatu gangguan

6. Pohon Masalah/Pathway

Isolasi Sosial : Menarik Diri

Gangguan Konsep Diri


Harga Diri Rendah
Pelatihan askep jiwa.rsjsolo.2014
Koping individu tidak efektif

7. Diagnosa

Harga Diri Rendah

8. Tindakan keperawatan pada pasien :


4.1.1.Tujuan :
a) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
c) Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
d) Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih sesuai kemampuan
e) Pasien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih

4.1.2. Tindakan keperawatan untuk pasien


SP 1 Pasien
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien.
1) Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, di rumah, dalam
keluarga dan lingkungan adanya keluarga dan lingkungan terdekat
pasien.
2) Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu
dengan pasien penilaian yang negatif.
b. Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan.
1) Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat
digunakan saat ini.
2) Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien.
3) Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif
c. Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih
1) Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.
2) Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan
secara mandiri, mana kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari
keluarga dan kegiatan apa saja yang perlu batuan penuh dari keluarga
atau lingkungan terdekat pasien. Berikan contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang dapat dilakukan pasien. Susun bersama pasien dan buat
daftar kegiatan sehari-hari pasien.
d. Melatih kemampuan yang dipilih pasien

Pelatihan askep jiwa.rsjsolo.2014


1) Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan pertama yang
dipilih
2) Bersama pasien memperagakan kegiatan yang ditetapkan
3) Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat
dilakukan pasien.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KLIEN DENGAN HARGA DIRI


RENDAH

SP1 PASIEN
Fase Orientasi
Salam Terapeutik : Selamat Pagi Mbak, Perkenalkan nama saya A., senang
dipanggi suster A ,Nama Mbak siapa? Senang dipanggil siapa?
Evaluasi : “Bagaimana perasaan mbak pagi hari ini ?
Validasi : Apa yang sudah mbak lakukan selama mbak dirawat untuk
mengatasi perasaan malu yang mbak rasakan?
Kontrak : “ Bagaimana kalau sekarang kita bercakap-cakap tentang
Pelatihan askep jiwa.rsjsolo.2014
perasaan malu yang sedang mbak alami? Tujuannya supaya kita
bisa mencari solusinya dan bisa meningkatkan percaya diri
kembali. Berapa lama kita bisa bicara? Dimana tempatnya
mbak?”\
Fase Kerja : :
Adakah hal yang mbak pikirkan terkait perasaan malu yang mbak rasakan saat ini ? Apakah ada
perasaan khawatir? Oh, jadi mbak merasa sering gelisah, susah tidur, mulut terasa kering, malu
dengan kondisi mbak sekarang, dan mbak merasa tidak sesempurna mbak yang sebelumnya. Apa
yang menyebabkan mbak merasa seperti itu? Apa mbak pernah mengalami perasaan seperti ini
sebelumnya? Apa yang biasanya mbak lakukan kalau perasaan minder itu mulai muncul? Jadi saat
ini mbak merasa malu akibat luka diwajah mbak, mbak menjadi susah tidur, mbak merasa tidak
sesempurna sebelumnya. OK ... bagaimana kalau sekarang kita latihan tentang aspek positif dan
kemampuan yang mbak miliki selama ini?mari kita buat daftarnya ya mbak, Menurut mbak aspek
positif dalam diri mbak apa saja? Kemampuan apa saja yang mbak miliki selama ini baik dirumah
maupun dirumah sakit ini? Wah bagus sekali mbak, ternyata ada 10 aspek dan kemampuan yang
mbak miliki selama ini, Coba sekarang mbak nilai dari 10 kemampuan ini mana yang masih bisa
dilakukan dirumah sakit ini?Bagus mbak berarti masih ada 5 kemampuan ya yang bisa mbak
kerjakan dirumah sakit, Nah sekarang coba dipilih kemampuan yang akan dikerjakan lebih dahulu.
Baik mbak memilih berarti yang akan mbak kerjakan berhias, mengganti baju dan mandi sendiri.
coba sekarang kita latihan kemampuan pertama yang mbak pilih yaitu berhias.

Terminasi :
Evaluasi Subjektif : : Bagaimana perasaan mbak setelah kita latihan berhias ?
Evaluasi Objektif : Coba mbak ceritakan lagi apa yang sudah kita lakukan tadi.
Bagus sekali,..
Resep : OK mbak mau latihan berhiasnya berapa kali, Ok 2 x jam
berapa saja?Ok kita buat jadualnya ya, jangan lupa untuk
latihan ya mbak ....
RTL : Bagaimana besok kita ketemu lagi untuk berlatih lagi
kemampuan kedua yang sudah dipilih tadi yaitu mengganti
baju.. Jam berapa kita bisa bertemu lagi?dimana tempatnya
bu ? baiklah saya akan pamit dulu. Sampai ketemu besok ya
mbak,.. Selamat Siang mbak

Dokumentasi SP 1
Hari /Tgl : Senin, 30 September 2013 jam 09.00 S:

Pelatihan askep jiwa.rsjsolo.2014


Data : Klien merasa senang
klien merasa sering gelisah, susah tidur, mulut terasa O :
kering, malu, merasa tidak sesempurna yang  Klien mampu
mengidentifikasi aspek positif : baik,
sebelumnya, ada luka wajah klien, kontak mata
sopan, rajin dan kemampuan yang
kurang, suara pelan. Kemampuan yg masih dimiliki
dimiliki yaitu berhias, mengganti pakaian
adalah berhias, memakai baju, mandi sendiri,
sendiri, mandi sendiri, memasak
memasak
Dx : HDRS  Klien mampu
T/ : menilai kemampuan yg masih dapat
 Membantu mengidentifikasi
digunakan di Rs yaitu : berhias, berganti
aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
pakaian, mandi
pasien  Klien memilih
 Membantu klien menilai
melakukan berhias terlebih dahulu
kemampuan yang masih dapat digunakan di rs  Klien mampu
 Membantu klien memilih
berhias dengan mandiri
kemampuan yang akan dilakukan: berhias A : HDRS (+)
 Melatih klien melakukan P:
 Latihan berhias
kemampuan yang dipilih : berhias
sehari 2x /hari
RTL :
Melatih kemampuan yang kedua yang dipilih :
mengganti pakaian sendiri
Alin

DAFTAR PUSTAKA
Pelatihan askep jiwa.rsjsolo.2014
Carpenito-Moyet. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Carpenito, L. J.C (2004). Hanndbook of nursing diagnosis ed.10. USA: Lippincott Williams
& Wilkins
Keliat, B. A & Akemat. (2007). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC

Kim, M.J. Mc Farland, G.K, dan McLane, A.M. (2006). Diagnosa Keperawatan. Edisi 7.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Stuart & Sundeen. (1991). Principles and practice of psychiatric nursing. Mosby Year Book:
Missouri

Stuart, Gail W. (2009). Principles & Practice of Psychiatric Nursing ed.8. Philadelphia:
Elsevier Mosby

Townsend, Mary C. (2008). Essentials of psychiatric mental health nursing ed.8. F. A. Davis
Company: Philadelphia

Townsent, M.C. (2010). Buku saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana Asuhan &
Medikasi Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Pelatihan askep jiwa.rsjsolo.2014

Anda mungkin juga menyukai