Anda di halaman 1dari 33

lampiran 1 1

LAPORAN PENDAHULUAN
1. Kasus (Masalah Utama)
Resiko Perilaku Kekerasan
1. Proses terjadinya masalah
A. Definisi

Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan definisi tersebut maka perila
ku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri,orang lain, d
an lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu saat sedan
g berlangsung perilaku kekerasan terdahulu. (Yosep, 2010).

Perilaku kekerasan menurut Kusumawati dan Hartono (2011) adalah suatu


keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara
fisik, baik pada dirinya sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan aduh,
gelisah yang tidak terkontrol. Perilaku kekerasan merupakan respon terhadap stressor
yang dihadapi seseorang yang ditunjukan dengan perilaku aktual melakukan
kekerasan, baik pada diri sendiri, orang lain secara fisik maupun psikologis.

Dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa perilaku


kekerasan adalah suatu tindakan dengan tenaga yang dapat membahyakan diri
sendiri, orang lain, maupun lingkungan yang bertujuan untuk melukai yang
disebabkan karena adanya konflik dan permasalahan pada seseorang baik secara fisik
maupun psikologis

B. Respon Rentang

Perilaku kekerasan dianggap suatu akibat yang ekstrem dari marah. Perilaku
agresif dan perilaku kekerasan sering di pandang sebagai rentang di mana agresif
verbal di suatu sisi dan perilaku kekerasan di sisi yang lain. Suatu keadaan yang
menimbulkan amukan emosi, perasaan frustasi, dan marah. Hal ini akan
mempengaruhi perilaku seseorang. Berdasarkan keadaan emosi secara mendalam

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 2

tersebut terkadang perilaku agresif atau melukai karena menggunakan koping yang
tidak baik.

Respon Adaptif Respon Maladiptif

Asertif Frustasi Pasif Agresif Perilaku


Kekerasa
n
Rentang Respon

Perilaku yang ditampakan mulai dari yang adaptif sampai maladaptif: Keterangan:
1. Asertif adalah mengungkapkan marah tanpa menyakiti, melukai perasaan orang
lain, tanpa merendahkan harga diri orang lain.
2. Frustasi adalah respon yang timbul akibat gagal mencapai tujuan atau
keinginan.
3. Pasif adalah respon dimana individu tidak mampu mengungkapkan perasaan
yang di alami, sifat tidak berani keinginan dan pendapat sendiri, tidak ingin
terjadi konflik karena takut akan tidak disukai atau menyakiti orang lain.
4. Agresif adalah sikap membela diri sendiri dengan cara melanggar hak orang
lain.
5. Perilaku kekerasan adalah perilakub mengemukakan estruktif dan tidak
terkontrol disebut dengan gaduh gelisah atau amuk.
C. Faktor Predisposisi
1. Faktor biologis

a) Genetik

b) Nutrisi

c) Keadaan kesehatan secara umum

◦ Riwayat kesehatan umum, misalnya kurang gizi, kurang tidur, gangguan


irama sirkadian.
◦ Kelemahan
◦ Infeksi
d) Sensitivitas biologi

◦ Riwayat peggunaan obat

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 3

◦ Riwayat terkena infeksi dan trauma


◦ Radiasi dan riwayat pengobatannya
e) Paparan terhadap racun

 Paparan virus influenza pada trimester 3 kehamilan

 Riwayat keracunan CO, asbestos

2. Faktor psikologis

a. Intelegensi
◦ Riwayat kerusakan struktur di lobus frontal dimana lobus tersebut
berpengaruh kepada proses kognitif
◦ Suplay oksigen terganggu dan glukosa
b. Ketrampilan verbal
◦ Gangguan keterampilan verbal akibat faktor komunikasi dalam keluarga,
seperti : Komunikasi peran ganda, tidak ada komunikasi, komunikasi
dengan emosi berlebihan, komunikasi tertutup,
◦ Riwayat kerusakan yang mempengaruhi fungsi bicara, misalnya Stroke,
trauma kepala
c. Moral
◦ Riwayat tinggal di lingkungan yang dapat mempengaruhi moral individu,
misalnya lingkungan keluarga yang broken home, konflik, Lapas.
d. Kepribadian
◦ Mudah kecewa
◦ Kecemasan tinggi
◦ Mudah putus asa
◦ Menutup diri
e. Pengalaman masa lalu :
◦ Orangtua yang otoriter
◦ Orangtua yang selalu membandingkan
◦ Konflik orangtua
◦ Anak yang dipelihara oleh ibu yang suka cemas, terlalu melindungi, dingin
dan tak berperasaan
◦ Ayah yang mengambil jarak dengan anaknya
◦ Penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien
◦ Penilaian negatif yang terus menerus dari orang tua
f. Konsep diri :
◦ Ideal diri yang tidak realistis
◦ Identitas diri tak jelas

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 4

◦ Harga diri rendah


◦ Krisis peran
◦ Gambaran diri negatif
g. Motivasi
◦ Riwayat kurangnya penghargaan
◦ Riwayat kegagalan
h. Pertahanan psikologi
 Ambang toleransi terhadap stress rendah
 Riwayat gangguan perkembangan
i. Self control
Riwayat tidak bisa mengontrol stimulus yang datang, misalnya suara,
rabaan, penglihatan, penciuman, pengecapan, gerakan.

3. Faktor social kultural

a. Usia
Riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
b. Gender
◦ Riwayat ketidakjelasan identitas
◦ Riwayat kegagalan peran gender
c. Pendidikan
◦ Pendidikan yang rendah
◦ Riwayat putus dan gagal sekolah
d. Pendapatan
◦ Penghasilan rendah
e. Pekerjaan
◦ Pekerjaan stresful, Pekerjaan beresiko tinggi
f. Status sosial
◦ Tuna wisma, Kehidupan terisolasi
g. Latar belakang Budaya
◦ Tuntutan sosial budaya seperti paternalistik
◦ Stigma masyarakat
h. Agama dan keyakinan
◦ Riwayat tidak bisa menjalankan aktivitas keagamaan secara rutin
◦ Kesalahan persepsi terhadap ajaran agama tertentu
i. Keikutsertaan dalam politik
◦ Riwayat kegagalan dalam politik
j. Pengalaman sosial
◦ Perubahan dalam kehidupan, mis bencana, perang, kerusuhan, dll

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 5

◦ Tekanan dalam pekerjaan


◦ Kesulitan mendapatkan pekerjaan
k. Peran sosial
◦ Isolasi sosial khususnya untuk usia lanjut
◦ Stigma yang negatif dari masyarakat
◦ Diskriminasi
◦ Stereotype
◦ Praduga negatif
D. Faktor Presipitasi

Menurut Yosep (2010), faktor-faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan s


eringkali berkaitan dengan:
1) Ekspresi diri, ingin menunjukkan ekstensi diri atau simbolis solidaritas seperti dal
am sebuah konser, penonton sepak bola, geng sekolah, perkelahian massal dan seb
againya.
2) Ekspesi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial ekonomi.
3) Kesulitan dalam dialog untuk memecahkan masalah cenderung melakukan kekera
san dalam menyelesaikan konflik.
4) Adanya riwayat perilaku anti social meliputi penyalahgunaan obat dan alcoholism
e dan tidak mampu mengontrol emosinya pada saat menghadapi rasa frustasi.

E. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala perilaku kekerasan menurut Diereja 2011 yaitu :
1. Fisik : mata melotot/pandangan tajam, tangan mengepal, rahang mengatup,
wajah memerah dan tegang, serta postur tubuh kaku.
2. Verbal : mengancam, mengumpat dengan kata-kata kotor, berbicara dengan
nada keras, kasar dan ketus.
3. Perilaku : menyerang orang lain, melukai diri sendiri/orang lain, merusak
lingkungan, amuk/agresif.
4. Emosi : tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu, dendam,
jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi, menyalahkan
dan menuntut.
5. Intelektual : mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan dan tidak
jarang mengeluarkan kata-kata bernada sarkasme.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 6

6. Spiritual : merasa diri berkuasa, merasa diri benar, keragu-raguan, tidak


bermoral dan kreativitas terhambat.
7. Sosial : menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan dan sindiran.
8. Perhatian : bolos, melarikan diri dan melakukan penyimpangan seksua
2. Dasar Penetapan Masalah klien
a. Data objektif dan subjektif

- Perasaan tidak mampu


- Rasa bersalah
- Mengkritis diri sendiri
- Pandangan hidup yang terpolarisasi
- Produktifitas menurun
- Destruktif pada orang lain
- Menolak diri secara sosial
- Menarik diri dan realistis
- khawatir
b. Analisa data

Data Masalah
DS : Klien mengatakan cepat tersinggung, Resiko Perilaku Kekerasan
ingin mengamuk, pernah memukul
orang lain serta mengungkapkan
keinginan memukul orang-orang yang
mengejeknya.
DO : Klien berbicara keras, agak kacau, cepat
tersinggung, emosi labil, kontak mata tajam.

DS: Klien merasa malu dengan orang lain Harga Diri Rendah
DO: klien terlihat sering menyendiri di kamar
dan jarang berkomunikasi dengan orang lain.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 7

c. Pohon masalah

Resiko mencederai diri sendiri, orang lain,dan lingkungan Akibat

Resiki Perilaku Kekerasan Core

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Penyebab

d. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

1. Masalah Keperawatan

a. Resiko Mencederai Diri Sendiri

b. Perilaku Kekerasan

c. Gangguan Konsep diri : harga diri Rendah

2. Data yang perlu dikaji

a. Gangguan konsep diri harga diri rendah

- Perasaan rendah diri


- Pikiran mengarah
- Mengkritik diri sendiri
- Kurang terlibat dalam hubungan sosial
- Menyalahkan diri sendiri
- Perasaan putus asa dan tidak putus asa
b. Resiko Perilaku Kekerasan

- Mengancam
- Berbicara dengan kata-kata kotor
- Mengatakan dendam dan jengkel

3. Diagnosa keperawatan
a. Resiko Perilaku Kekerasan
b. Gangguan Konsep diri : Harga Diri Rendah

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 8

4. Rencana tindakan keperawatan


Resiko Perilaku Kekerasan
Tujuan Umum : Perilaku Kekerasan tidak terjadi.

SP 1:
Tujuan Khusus I : Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Kriteria hasil : klien dapat menunjukan tanda-tanda percaya kepada perawat,
a. Wajah cerah
b. Mau berkenalan
c. Ada kontak mata
d. Mau menceritakan perasaan yang di ceritakan
e. Mau mengungkap masalah
Intervensi :
a) Beri salam setiap berinteraksi
b) Perkenalan nama, nama panggilan perawat, dan tujuan perawat berkenalan.
c) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
d) Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
e) Tanyakan masalah klien dan masalah yang di hadapi klien.
f) Buat kontak interaksi yang jelas
g) Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi klien,

SP 2 :
Tujuan Khusus II : Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
Kriteria Hasil :
a. Klien dapat mengungkapkan perasaan
b. Klien dapat menceritakan penyebab perasaan marah baik dari diri sendiri maupun
lingkaran.
Intervensi :
a) Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya,
b) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan marahnya.
c) Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel/kesal.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 9

d) Memotivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa marahnya.


e) Dengarkan tanpa menyela atau memberikan penilaian setiap ungkapan
perasaan.

SP 3 :
Tujuan Khusus III : Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
Kriteria Hasil : Klien mampu menceritakan tanda tanda saat terjadi perilaku kekerasan
a. Tanda Fisik : mata merah, tangan mengepal, ekspresi wajah tegang
b. Tanda Emosional : Perasaan marah, Jengkel, Bicara Kasar.
c. Tanda Sosial : bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasan
Intervensi
a) Bantu klien mengungkap tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialami.
b) Memotivasi klien untuk menceritakan kondisi fisik saat perilaku kekerasan terjadi.
c) Memotivasi klien menceritakan kondisi emosionalnya saat terjadi perilaku kekerasan
d) Memotivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain saat terjadi
perilaku kekerasan

SP 4 :
Tujuan Khusus IV : Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan.
Kriteria Hasil : Klien mampu menjelaskan
a. Jenis ekspresi kemarahan yang selama ini telah dialami
b. Perasaannya saat melakukan kekerasan
c. Efektifitas cara yang di pakai dalam menyelesaikan masalah.
Intervensi:
a) Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukan selama ini
b) Memotivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan tersebut terjadi.
c) Memotivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak kekerasan tersebut.
d) Diskusikan apakah dengan tindakan kekerasan masalah yang di alami teratasi

SP 5 :
Tujuan Khusus V : Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 10

Kriteria Hasil : Klien dapat menjelaskan akibat tindak kekerasan yang dilakukan :
a. Diri sendiri : Luka, Dijauhi teman, dll.
b. Orang lain dan keluarga : Luka , tersinggung, ketakutan, dll.
c. Lingkungan : barang dan benda rusak.
Intervensi :
a) Bicarakan akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien
b) Bersam klien menyimpulkan akibat dari cara yang di lakukan klien
c) Tanyakan pada klien apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat.

SP 6 :
Tujuan Khusus VI : Klien dapat mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah perilaku
kekerasan.
Kriteria Hasil :
a. Klien menyebutkan contoh mencegah perilaku kekerasan secara fisik
b. Tarik nafas dalam
c. Pukul bantar dan kasur
d. Kegiatan fisik yang lain
e. Klien dapat mendemontrasikan cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan
Intervensi :
a) Diskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
b) Beri pujian atas kegiatan fisik yang biasanya dilakukan
c) Diskusikan dua cara fisik yang paling mudah dilakukan untuk mencegah perilaku
kekerasan : tarik nafas dalam, pukul bantal dan kasur.
d) Diskusikan cara melaakukan tarik nafas dalam dengan klien
e) Beri contoh klien tentang cara menarik nafas dalam
f) Meminta klien mengikuti contoh yang telah diberikan sebanyak 5 kali
g) Beri pujian positif atas kemampuan buat tarik nafas dalam

SP 7 :
Tujuan Khusus VII : Klien dapat mendemonstrasikan cara sosial untuk mencegah perilaku
kekerasan

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 11

Kriteria Hasil :
a. Klien ,mampu memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan
b. Fisik : tarik nafas dalam, pukul bantal dan kasur.
c. Verbal : mengungkapkan perasaan kesal atau jengkel pada orang lain tanpa
menyakiti
d. Spiritual : dzikir, medikasi, dll.
Intervensi :
a) Diskusikan cara yang memungkinkan dipilih dan di anjurkan klien untuk memilih
cara yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan.
b) Latih klien untuk memperagakan cara yang di pilih
c) Peragakan cara melakukan yang di pilih
d) Jelaskan manfaat cara tersebut
e) Anjurkan klien menirukan
f) Beri penguatan pada klien, perbaikin cara yang belum sempurna
g) Anjurkan klien mengungkap cara yang sudah dilatih saat marah

SP 8 :
Tujuan Khusus VIII :klien dapat mendemostrasikan cara spiritual untuk mencegah prilaku
kekerasan
Kriteria hasil :
a. Klien dapat menyebutkan nama ibadah yang biasa dilakukan
b. Klien dapat mendemonstrasikan cara ibadah yang di pilih.
c. Klien mempunyai jadwal untuk melatih kegiatan beribadah.
d. Klien dapat mengevaluasi tahapan kemampuan melakukan kegiatan
Intervensi :
a) Diskusi dengan klien kegiatan ibadah yang pernah dilakukan.
b) Bantu klien menilai ibadah yang dapat dilakukan
c) Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilakukan
d) Minta klien mendemonstrasikan kegiatan yang dipilih
e) Beri pujian atas keberhasilan klien.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 12

SP 9:
Tujuan Khusus IX : Klien menggunakan obat sesuai program yang telah di tetapkan
Kriteria Hasil :
a. Manfaat minum obat
b. Kerugian tidak minum obat
c. Nama obat
d. Bentuk dan warna obat
e. Dosis yang di berikan kepadanya, waktu, cara, dan efek
f. Klien mampu menggunakan obat sesuai program
Intervensi
a) Jelaskan manfaat obat secara teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat
b) Jelaskan pada klien jenis obat, dosis, waktu, cara dan efek
c) Anjurkan klien
- minta dan menggunakan obat tepat waktu
- laporkan jika mengalami efek yang tidak biasa
- beri pujian kedisipinan klien menggunakan obat

Purwokerto, 11 November 2020

Mahasiswa

Siti Solikhati
2011040135

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 13

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI


Pertemuan ke 1 Hari/tanggal : 11 November 2020

A. Proses Keperawatan
Kondisi klien : Tn. A mengalami depresi yang diketahui sejak Desember 2009. Klien depresi
karena waktu kecil di asuh oleh pengasuhnya. Setiap hari klien di bawa pulang ke rumah
pengasuhnya. Pengasuh tersebut juga mempunyai anak yang seumuran dengan klien, pengasuh
tersebut selalu memprioritaskan anaknya, di situ juga terdapat ibu dari pengasuhnya yang galak
terhadap klien. Dari situ klien merasa tertekan.Singkat cerita dari kelas 1-5 SD klien selalu
mendapat juara 1 di sekolahan. Klien berubah menjadi malas dari kelas 6 SD sampai klas 8 SMP.
Yang di sayangkan dari orang tua klien, kenapa gurunya tidak ada yang lapor kejadian tersebut.
Klien putus sekolah karena mulai ngamuk-ngamuk kaerna tersinggung dengan ucapan orang
lain. Selama 1 tahun klien sering ngamuk-ngamuk dari pihak keluarga membawanya ke RS
Banyumas. Sampai saat ini klien rutin memeriksakan diri ke RS. Pada tahun 2018 klien pernah
tinggal di pesantren selama 1 tahun. Klien saat ini berada di rumah dengan kondisi sehat
fisiknya, klien sering menyendiri dikamar, terkadang mondar mandir di rumah, berbicara sendiri,
saat ini klien masih sering mengamuk. Klien setiap hari rabu belajar mengaji. Selain itu juga
didapatkan TD : 110/70 mmHG, N: 85x/mnt, S : 36.5 C RR: 20x/mnt.

Diagnosa keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

Tujuan khusus : Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda
dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya serta cara mengontrol
secara fisik I
Tindakan keperawatan : SP 1 untuk klien

B. Proses Pelaksanaan Tindakan


ORIENTASI
a. Salam terapeutik : assalamu’alaikum mas... sebelumnya kita sudah berkenalan, apakah
mas masih mengingat nama saya?
b. Evaluasi/validasi : Bagaimana perasaan mas pagi hari ini ?
c. Kontrak Topik : Bagaimana kalau sekarang kita bercakap-cakap tentang perasaan marah
atau kesal? Tujuannya supaya kita bisa mencari solusinya dan saat

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 14

emas nya sedang emosi tidak melukai diri sendiri atau orang lain,
apakah mas bersedia??
Waktu : Berapa lama mas mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10
menit?
Tempat: Dimana tempatnya mas? Bagaimana Kalau di taman rumah?

KERJA(langkah-langkah tindakan keperawatan)


“Apa yang menyebabkan mas marah?, Apakah sebelumnya mas pernah marah? Terus,
penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?. O..iya, apakah ada penyebab
lain yang membuat mas marah”
“Pada saat penyebab marah itu ada, seperti mas stress karena pekerjaan atau
masalah uang(misalnya ini penyebab marah pasien), apa yang mas rasakan?”
(tunggu respons pasien)
“Apakah mas merasakan kesal kemudian dada mas berdebar-debar, mata melotot,
rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”
“Setelah itu apa yang mas lakukan? O..iya, jadi mas marah-marah, membanting
pintu dan memecahkan barang-barang, apakah dengan cara ini stress mas hilang?
Iya, tentu tidak. Apa kerugian cara yang mas lakukan? Betul, keluarga jadi
takut barang-barang pecah. Menurut mas adakah cara lain yang lebih baik?
Maukah mas belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan
kerugian?”

”Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, mas. Salah satunya


adalahlah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik
disalurkan rasa marah.”
”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu?”
”Begini mas, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan maka mas
berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiupu
perlahan –lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi,
tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5
kali. Bagus sekali,mas sudah bisa melakukannya. Bagaimana perasaannya?”
“Nah, sebaiknya latihan ini mas lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-
waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya”

TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan mas?”
”Iya jadi ada 2 penyebab mas marah ........ (sebutkan) dan yang mas rasakan
........ (sebutkan) dan yang mas lakukan ....... (sebutkan) serta
akibatnya ......... (sebutkan)
”Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat  lagi penyebab marah marah yang
lalu, apa yang mas lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 15

latihan napas dalamnya ya mas. ‘Sekarang kita buat jadual latihannya ya


mas, berapa kali sehari mas mau latihan napas dalam?, jam berapa saja mas?”

b. Kontrak yang akan datang :


Baik, bagaimana kalau besok saya datang dan kita latihan cara yang lain
untuk mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini saja ya pak, Selamat
pagi” 
Purwokerto, 11 November 2020

Siti Solikhati
2011040135

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 16

Pertemuan ke 2 Hari/tanggal : 12 November 2020

SP 2 Klien : Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik ke-2

A. Evaluasi latihan nafas dalam


B. Latih cara fisik ke-2: mengaji dan merapihkan tempat tidur
C. Susun jadwal kegiatan harian cara kedua

1. Tahap Orientasi
“Selamat pagi mas, sesuai dengan janji saya kemarin, sekarang saya datang
lagi”
“Bagaimana perasaan mas saat ini, adakah hal yang menyebabkan mas marah?”
“Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol perasaan marah dengan
kegiatan fisik untuk cara yang kedua”
“sesuai janji kita tadi kita akan berbincang-bincang sekitar 20 menit dan
tempatnya disini di ruang tamu,bagaimana bapak setuju?

2. Tahap Kerja
“Kalau ada yang menyebabkan mas marah dan muncul perasaan kesal, berdebar-
debar, mata melotot, selain napas dalam bapak dapat melakukan pukul kasur
dan bantal”.
 “Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar mas?
Jadi kalau nanti mas kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan
kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah, coba mas lakukan,
pukul kasur dan bantal. Ya, bagus sekali mas melakukannya”.
“Kekesalan lampiaskan ke kasur atau bantal.”
“Nah cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah.
Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya

3. Tahap Terminasi

“Bagaimana perasaan mas setelah latihan cara menyalurkan marah tadi?”


“Ada berapa cara yang sudah kita latih, coba mas sebutkan lagi?Bagus!”
“Mari kita masukkan  kedalam jadual kegiatan sehari-hari mas. Pukul kasur
bantal mau jam berapa? Bagaimana kalau setiap bangun tidur?  Baik, jadi jam
05.00 pagi. dan jam jam 15.00 sore. Lalu kalau ada keinginan marah sewaktu-
waktu gunakan kedua cara tadi ya pak. Sekarang kita buat jadwalnya ya pak,
mau berapa kali sehari bapak latihan memukul kasur dan bantal serta tarik
nafas dalam ini?”

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

NAMA PERAWAT/NIM: Siti Solikhati/2011040135

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 17

TEMPAT INTERAKSI: Rumah Klien

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A
Tanggal Pengkajian : 11 November 2020
Umur : 23 Tahun
Alamat Klien : Desa Kedungpring, Kec. Kemranjem, Kab. Banyumas
Jenis Kelamin : Laki-laki
Informan : Ibu Klien

II. KELUHAN/KONDISI SAAT INI


Kondisi klien saat ini secara fisik sehat, dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara
mandiri seperti makan, minum, mandi, BAK,BAB. Selama saya melakukan pengkajian klien
terlihat mondar mandir di dalam rumah, setiap kali saya bertanya klien hanya menjawab
seperlunya. Ibu klien mengatakan satu minggu yang lalu klien ngamuk menghantam tv
sampai hancur. Klien terlihat berbicara dan tertawa sendiri.
III. FAKTOR PRESIPITASI:
Faktor pencetus klien amuk adalah klien mudah tersinggung oleh kata-kata ibu atau adiknya.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami masalah psikososial di masa lalu?  ya þ tidak
2. Pengobatan sebelumnya :  berhasil þ Kurang berhasil  tidak berhasil
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keuarga
Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 : sebelumnya klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa. Dan
sudah dilakukan pengobatan kemanapun tetapi belum berhasil.Klien mengatakan
pernah melakukan aniaya fisik seperti aniaya kekerasan memukul orang lain karena
sering diejek atau tersinggung dengan perkataan temannya. Klien pernah menghantam
TV dan kaca sampai pecah.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 18

Masalah Keperawatan : Resiko perilaku Kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ¨ ya þ tidak


Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
seperti yang di alami klien. Hubungan keluarga sangat harmonis, mstipun orang tua
klien sibuk dengan pekerjaanya.

Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan


5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenagkan, namun
menurut klien hal yang paling tidak menyenagkan adalah jauh dari keluarganya,
ditinggal sendirian di rumah.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

V. FISIK
1. Tanda Vital : TD: 110/70 mmHg
N: 85 x/mnt
S: 36,5
P: 20 x/mnt
2. Ukur : TB: 74 kg BB:174 Cm
3. Keluhan fisik :  Ya þ Tidak
Jelaskan: Kondisi fisik klien sehat. TTV dalam rentang normal.

Masalah Keperawatan: Klien tidak ada masalah

VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 19

5
8

30 23 1
5
keterangan :

Laki-laki

Perempuan

Perempuan meninggal

Laki-laki meninggal

Tinggal serumah

Garis Perkawinan

Garis Keturunan

Masalah keperawatan: Bapak klien sudah meninggal 2 th yang lalu karena penyakit DM.
Klien berusia 23 tahun dia anak ke dua dari 3 bersaudara. Klien tinggal serumah
bersama ibu dan adik, kaka klien tinggal di jakarta.

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan klien menyukai tubuhnya apa
adanya
b. Identitas diri
Klien mengatakan anak kedua dari 3 bersaudara. Klien bersekolah hanya sampai
SMP, klien mengatakan ingin melanjutkan sekolah kembali.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 20

c. Peran
Klien mengatakan berperan sebagai anak ke 2 dalam keluarga. Bermain bersama
adik. Klien belum menikah.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan normal kembali.
e. Harga diri
Klien mengatakan merasa malu dengan orang lain, hanuya berdiam diri di rumah,
tidak mau keluar rumah.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a) Orang yang terdekat
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien ikut tidak pernah berperan aktif dalam kegiatan kelompok.
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena
merasa malu, dan tidak pandai dalam memulai percakapan.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai – nilai islam dan klien
mengatakan shalat itu wajib.
b. Kegiatan Ibadah
Kegiatan ibadah klien adalah shalat, dan tidak pernah lalai untuk shalat
Masalah Keperawatan : Tidak Ada.
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus, kemudian menggunakan baju yang
seharusnya, dan mandi 2 kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan penampilannya.
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan keras, agak kacau serta terlihat cepat tersinggung

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 21

Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan


3. Aktivitas motorik
Klien terlihat sehat.
4. Alam perasaan
Klien mengatakan merasa senang dan bahagia tinggal dirumah.
5. Afek
Afek klien labil, cepat marah dan tersinggung.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
6. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara klien baik, namun kontak mata tajam.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
7. Persepsi
Klien mengatakan pernah mendengar bisikan-bisikan, namun tidak setiap hari.
Jenis halusinasi pendengaran, klien di bisiki suara-suara suruhan seperti disuruh untuk
mengamuk dan membanting benda-benda mati.Waktu muncul bisikan menjelang maghrib
dan menjelang tidur. Frekuensinya sesekali muncul, tidak terus menerus. Untuk
menghilangkan halusinasi klien mencari kesibukan dengan menonton televisi.
Masalah keperawatan : Halusinasi
8. Proses pikir
Klien tidak memiliki gangguan proses berfikir.
9. Isi Pikir
Klien mengatakan malu untuk bertemu orang lain atau kumpulan orang.
10. Tingkat kesadaran Compos mentis (Klien sadar akan dirinya)
Tingkat kesadaran klien baik dan klien tidak mengalami disorientasi terhadap waktu,
tempat dan orang. Buktinya klien masih mengingat tanggal masuk rumah sakit dan dia
tahu berada di ruang Angsoka.
11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu menjelaskan kegiatan
sehari-hari dan juga menceritakan pengalaman-pengalaman saat sebelum masuk rumah
sakit.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 22

Tingkat konsentrasi Klien baik karena masih dapat berhitung dan dapat menjawab
perhitungan sederhana yang diberikan perawat.
13. Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian klien mengalami gangguan penilaian ringan. Klien bisa tidak bisa
memilih antara dua pilihan.
14. Daya tilik diri
Klien mengaakan dirinya sehat.

VIII. DIALY ACTIVITY


1. Makan
Klien makan 3 kali sehari dengan tanpa bantuan.
2. BAK/BAB
Klien dapat defekasi atau berkemih tanpa bantuan dengan frekueansi kurang lebih
4x sehari.
3. Mandi
Klien bisa mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari tanpa bantuan orang lain
4. Berpakaian/berhias
Klien dapat berpakaian dengan rapi tanpa bantuan orang lain.
5. Istirahat dan tidur
Klien tidak mengalami gangguan tidur. Klien tidur siang 4-5 jam dan untuk tidur
malam 8-9 jam.
6. Penggunaan obat
Untuk pengguanaan obat Klien membutuhkan bantuan ibinya karena Klien bisa
melakukannya sendiri dan mengetahui obat-obat yang di konsumsi
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan selalu pergi ke pusat kesehatan untuk memeriksakan diri.
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien mampu melakukan kegiatan rumahan dengan baik misalnya, mononton TV,
menyiapkan makanan ataupun menjaga kerapian rumah.
9. Aktivitas di luar rumah
Klien tidak pernah keluar rumah.
IX. MEKANISME KOPING

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 23

Mekanisme koping maladaptif karena klien mengatakan saat dia mengalami masalah
biasanya klien merusak barang-barang di sekitarnya
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dukungan kelompok
Klien mengatakan keluarga dan saudaranya mendukung untuk kesembuhannya
b. Masalah hubungan dengan lingkungan
Klien megatakan mengalami masalah dengan lingkungan karena sering diejek dan ingin
memuku orang-orang yang mengejeknya.
c. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan putus sekolah sejak kelas 8 SMP.
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien belum bekerja.
e. Masalah ekonomi
Klien mengatakan hidupnya dan keluarganya masih mampu dan berkecukupan

XI. KURANG PENGETAHUAN


Klien kurang mampu menahan diri untuk memukul orang karena orang atau benda mati.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

XII. ANALISA DATA

Data Masalah
DS : Klien mengatakan cepat tersinggung, Resiko Perilaku Kekerasan
ingin mengamuk, pernah memukul orang
lain serta memukul benda mati.
DO : Klien berbicara keras, agak kacau, cepat
tersinggung, emosi labil, kontak mata
tajam.

DS: Klien merasa malu dengan orang lain. Harga Diri Rendah
DO: Menyendiri, lebih banyak menghabiskan
waktu di kamar.

DS : klien mendengar bisikan-bisikan aneh Halusinasi Pendengaran

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 24

DO :
 isi bisikan menyuruh klien membanting
benda
 Waktunya menjelang maghrib dan
menjelang tidur
 Frekuensi bisikan sesekali, tidak terus
menerus
 Klien terlihat gellisah dan mondar-mandir

XIII. DAFTAR MASALAH/ DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. Pohon Masalah

Resiko mencederai diri sendiri, orang lain,dan lingkungan

Gangguan Sensorik Persepsi: Halusinasi Pendengaran

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Purwokerto, 12 November 2020


Mahasiswa

Siti Solikhati
2011040135

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


Keperawatan
1. Resiko Perilaku TUM: klien tidak menunjukan resiko 1. Bina hubungan saling
Kekerasaan
perilaku kekerasan percaya dengan:

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 25

TUK: o Beri salam setiap

1. Klien dapat membina hubungan saling berinteraksi

percaya o Perkenalkan nama, nama

2. Klien menunjukkan tanda-tanda panggilan perawat dan


tujuan perawat
percaya kepada perawat:
berkenalan
o Wajah cerah, tersenyum
o Tanyakan dan panggil
o Mau berkenalan
nama kesukaan klien
o Ada kontak mata
o Tunjukkan sikap empati,
o Bersedia menceritakan perasaan jujur dan menepati janji
B setiap kali berinteraksi
o Tanyakan perasaan klien
dan masalah yang
dihadapi klien
o Buat kontrak interaksi
yang jelas
o Dengarkan dengan penuh
perhatian ungkapan
perasaan klien

TUK 2: Klien dapat mengidentifikasi Bantu klien mengungkapkan


penyebab perilaku kekerasan yang
perasaan marahnya:
dilakukannya
Kriteria Hasil : o Motivasi klien untuk
1. Klien menceritakan penyebab perilaku menceritakan
kekerasan yang dilakukannya: penyebab rasa kesal
2. Menceritakan penyebab perasaan atau jengkelnya
jengkel/kesal baik dari diri sendiri o Dengarkan tanpa

maupun lingkungannya menyela atau memberi


penilaian setiap
ungkapan perasaan
klien

TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi Bantu klien mengungkapkan

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 26

tanda-tanda perilaku tanda-tanda perilaku


kekerasan
kekerasan yang dialaminya:
Kriteria Hasil :
o Motivasi klien
Klien menceritakan keadaan
menceritakan kondisi fisik
o Fisik : mata merah, tangan
saat perilaku kekerasan
mengepal, ekspresi tegang, dan lain-
terjadi
lain.
o Motivasi klien
o Emosional : perasaan marah, jengkel,
menceritakan kondisi
bicara kasar.
emosinya saat terjadi
o Sosial : bermusuhan yang dialami
perilaku kekerasan
saat terjadi perilaku kekerasan.
o Motivasi klien
menceritakan kondisi
psikologis saat terjadi
perilaku kekerasan
o Motivasi klien
menceritakan kondisi
hubungan dengan orang
lainh saat terjadi perilaku
kekerasan
TUK 4 :Klien dapat mengidentifikasi jenis Diskusikan dengan klien
perilaku kekerasan yang pernah perilaku kekerasan yang
dilakukannya dilakukannya selama ini:
Kriteria Hasil : o Motivasi klien
Klien dapat menjelaskan: menceritakan jenis-jenis
o Jenis-jenis ekspresi kemarahan yang tindak kekerasan yang
selama ini telah dilakukannya selama ini permah
o Perasaannya saat melakukan dilakukannya.
kekerasan o Motivasi klien
o Efektivitas cara yang dipakai dalam menceritakan perasaan
menyelesaikan masalah klien setelah tindak

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 27

kekerasan tersebut
terjadi
o Diskusikan apakah dengan
tindak kekerasan yang
dilakukannya masalah
yang dialami teratasi
TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi Diskusikan dengan klien akibat
akibat perilaku kekerasan
negatif (kerugian) cara yang
Kriteria Hasil : dilakukan pada:
Klien menjelaskan akibat tindak kekerasan
o Diri sendiri
yang dilakukannya
o Orang lain/keluarga
o Diri sendiri : luka, dijauhi teman, dll
o Lingkungan
o Orang lain/keluarga : luka,
tersinggung, ketakutan, dll,
o Lingkungan : barang atau benda rusak
dll.
TUK 6 : Klien dapat mengidentifikasi cara Diskusikan dengan klien:
konstruktif dalam mengungkapkan
o Apakah klien mau
kemarahan
mempelajari cara baru
Kriteria Hasil :
mengungkapkan marah
A. Klien menyebutkan contoh mencegah
perilaku kekerasan secara fisik yang sehat

B. Tarik nafas dalam o Jelaskan berbagai

C. Pukul bantar dan kasur alternatif pilihan untuk


D. Kegiatan fisik yang lain mengungkapkan marah
E. Klien dapat mendemontrasikan cara selain perilaku kekerasan
fisik untuk mencegah perilaku yang diketahui klien.
kekerasan o Jelaskan cara-cara sehat
untuk mengungkapkan
marah:
 Cara fisik: nafas
dalam, pukul bantal

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 28

atau kasur, olah


raga.
 Verbal:
mengungkapkan
bahwa dirinya
sedang kesal kepada
orang lain.
 Sosial: latihan asertif
dengan orang lain.
 Spiritual:
sembahyang/doa,
zikir, meditasi, dsb
sesuai keyakinan
agamanya masing-
masing
TUK 7 : Klien dapat mendemonstrasikan 7. 1. Diskusikan cara yang
cara mengontrol perilaku kekerasan
mungkin dipilih dan
Kriteria Hasil : anjurkan klien memilih
Klien memperagakan cara mengontrol
cara yang mungkin untuk
perilaku kekerasan:
mengungkapkan
o Fisik: tarik nafas dalam, memukul
kemarahan.
bantal/kasur
7.2. Latih klien memperagakan
o Verbal: mengungkapkan perasaan
cara yang dipilih:
kesal/jengkel pada orang lain tanpa
o Peragakan cara
menyakiti
melaksanakan cara
o Spiritual: zikir/doa, meditasi sesuai
yang dipilih.
agamanya
o Jelaskan manfaat cara
tersebut
o Anjurkan klien
menirukan peragaan

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 29

yang sudah
dilakukan.
o Beri penguatan pada
klien, perbaiki cara
yang masih belum
sempurna
7.3. Anjurkan klien
menggunakan cara yang
sudah dilatih saat
marah/jengkel
TUK 8 : Klien menggunakan obat sesuai 8.1. Jelaskan manfaat
program yang telah ditetapkan
menggunakan obat secara
Kriteria Hasil : teratur dan kerugian jika
Klien menjelaskan:
tidak menggunakan obat
o Manfaat minum obat
8.2. Jelaskan kepada klien:
o Kerugian tidak minum obat
o Jenis obat (nama,
o Nama obat
wanrna dan bentuk
o Bentuk dan warna obat obat)
o Dosis yang diberikan kepadanya o Dosis yang tepat untuk
o Waktu pemakaian klien
o Cara pemakaian o Waktu pemakaian
o Efek yang dirasakan o Cara pemakaian
o menggunakan obat sesuai program o Efek yang akan
dirasakan klien
8.3. Anjurkan klien:
o Minta dan
menggunakan obat
tepat waktu
o Lapor ke
perawat/dokter jika

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 30

mengalami efek yang


tidak biasa
o Beri pujian terhadap
kedisplinan klien
menggunakan obat.
TUK 9 : Klien menggunakan obat sesuai 1. menjeelaskan manfaat obat
secara teratur dan kerugian
program yang telah di tetapkan
jika tidak menggunakan
obat.
2. menjelaskan pada klien jenis
Kriteria Hasil :
obat, dosis, waktu, cara dan
a.Manfaat minum obat efek
3. Anjurkan klien
b.Kerugian tidak minum obat
- minta dan menggunakan
c.Nama obat obat tepat waktu
- laporkan jika mengalami
d.Bentuk dan warna obat
efek yang tidak biasa
e.Dosis yang di berikan kepadanya, - beri pujian kedisipinan
klien menggunakan obat
waktu, cara, dan efek
f. klien mampu menggunakan obat
sesuai program

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal/Jam IMPLEMENTASI EVALUASI Ttd dan


nama
Nama/Nomor Jelas
diagnosa Perawat
Keperawatan
DS :Klien mengatakan cepat S : Siti
Rabu, 11 tersinggung, mengamuk,  klien menjawab salam
November 2020 pernah memukul orang lain.  Klien meperkenalkan diri siti
 Klien mengerti maksud dan
Jam 15.00 tujannya.
DO :Tatapan tajam, berbicara  Klien mengijinkan untuk
keras dan kacau, menyendiri dilakukan pengkajian dengan

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 31

di kamar. syarat pengkajian dilakukan di


dalam rumah
Diagnosa keperawatan :  Klien mengatakan merasa
senang dan sedikit tenang
Dx: Perilaku Resiko Perilaku Kekerasan setelah berkenalan, dan mampu
Kekerawan mengungkapkan perasaanya.
Kemampuan :
Klien mampu nafas dalam. O:
 Klien mampu berdiskusi
Tindakan : tentang kebutuhan yang tidak
- Mengucapkan salam terpenuhi
- Memperkenalkan diri  Klien mampu melatih
- Menjelaskan maksud dan tujuan kemampuan positif satu yaitu
kedatangan mengaji.
- Meminta ijin melakukan
pengkajian A : penyebab RPK terkaji
- Memberi kesempatan klien
mengungkapkan perasaan P:
- Menunjukkan sikap empati  Mengkaji kembali keadaan
klien
- melatih kemampuan positif satu
 membimbing klien melakukan
mengaji
kegiatan yang dijadwalkan
- merdiskusi tentang kebutuhan
 kontrak dengan klien besok
klien yang tidak terpenuhi.
pukul 09.30 wib dirumah klien

Rencana tindak lanjut:


Latih mengontrol marah secara
verbal, latih kemampuan positif
kedua.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal/Jam IMPLEMENTASI EVALUASI Ttd dan


nama
Nama/Nomor Jelas
diagnosa Perawat
Keperawatan
DS : Klien mengatakan terkadang S: Siti
Kamis, 12
masih cepat tersinggung,  Klien hari ini merasa lebih baik
siti
November 2020
 Klien mengatakan sudah
Jam 09.30 mengamuk.
melakukan teknik nafas dalam
DO : Tatapan masih tajam,
Dx : Perilaku O:

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 32

Kekerasan berbicara sedikit keras.  Klien mampu pukul kasur/


bantal dan mengaji serta nafas
dalam.
Diagnosa Keperawatan :
 klien belum mampu
Resiko Perilaku Kekerasan
mengontrol marah secara
verbal masih teriak-teriak
Kemampuan :
 Klien mampu melatih
Klien mampu nafas dalam,
kemampuan positif kedua:
mengaji.
Merapikan tempat tidur
A : Resiko Perilaku Kekerasan
Tindakan :
masih ada
1. Menanyakan kabar hari ini
P:
2. Mengevaluasi dan memberi pujian
1. Latihan mengontrol marah
terhadap tindakan yang sudah
secara verbal 2x/hari dan saat ingin
dilakukan
marah
3. melatih mengontrol marah secara
2. Latihan merapikan tempat tidur
verbal
2x/ hari
4. Melatih kemampuan positif kedua
yaitu merapihkan tempat tidur.

Rencana Tindak Lanjut :


Latih mengontrol marah secara
spiritual

DAFTAR PUSTAKA

Keliat,Budi Anna, Dkk. 2010. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edi.


Jakarta: EGC.
Nanda, 2015. Diagnosa Keperawatan :Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Buku
Kedokteran : EGC.
Nita Fitria 2010 .PRINSIP DASAR DAN APLIKASI PENULISAN LAPORAN
PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN. Jakarta:
Salemba Medika.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021
lampiran 1 33

Mukhripah Dayamaiyanti.2012.ASUHAN KEPERAWATAN JIWA.Bandung:Pt


Refika Aditama.

Program Profesi Ners


Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto @2020/2021

Anda mungkin juga menyukai