PEMBAHASAN
2. Rentang respon
1. Respon adaptif
5
Respons adaptif adalah respos yang masih dapat diterima oleh norma-norma
sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut
masih dalam batas normal ketika menyelesaikan masalah. Berikut ini adalah sikap
yang termasuk respons adaptif.
a. Menyendiri, respons yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang
telah terjadi di lingkungan sosialnya.
b. Otonomi, kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide,
pikiran, dan perasaan dalam hubungan sosial.
c. Bekerja sama, kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama lain.
d. Interdependen, saling ketergantungan antara individu dengan rang lain dalam
membina hubungan interpesonal.
2. Respon maladaptif
Respons maladaptif adalah respons yang menyimpang dari norma sosial dan
kehidupan di suatu tempat. Berikut ini adalah perilaku yang termasuk respons
maladaptif.
a. Menarik diri, seseorang mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara
terbuka dengan orang lain.
b. Ketergantungan, seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga
tergantung dengan orang lain.
c. Manipulasi, seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu
sehingga tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam
d. Curiga, seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.
3. Faktor predisposisi
6
Menjadi intim dengan teman lawan jenis atau bergantung pada
Masa remaja
orang tua
Menjadi saling bergantung antara orangtua dan teman, mencari
Masa dewasa muda
pasangan, menikah, dan mempunyai anak
Masa tengah baya Belajar menerima hasil kehidupan yang sudah dilalui
Berduka karena kehilangan dan mengembangkan perasaan
Masa dewasa tua
keterikatan dengan budaya
d. Faktor biologis
Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya
gangguan dalam hubungan sosial. Organ tubuh yang dapat memengaruhi
terjadinya gangguan hubungan sosial adalah otak, misalnya pada klien skizofrenia
yang mengalami masalah dalam hubungan sosial memiliki struktur yang abnormal
pada otak seperti atropi otak, serta perubahan ukuran dan bentuk sel-sel dalam
limbik dan daerah kortikal.
4. Faktor presipitasi
Terjadinya gangguan hubungan sosial juga dapat ditimbulkan oleh faktor internal dan
eksternal seseorang. Faktor stresorpresipitasi dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Faktor eksternal
Contohnya adalah stresor sosial budaya, yaitu stres yang ditimbulkan oleh faktor
sosial budaya seperti keluarga.
b. Faktor internal
7
Contohnya adalah stresor psikologis, yaitu stres terjadi akibat ansietas yang
berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan individu
untuk mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk berpisah
dengan orang terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan individu
5. Pohon masalah
Resti mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
Isolasi Sosial
Intoleransi Aktivitas
a. Isolasi sosial
b. Harga diri rendah kronis
c. Perubahan persepsi sensori: halusinasi
d. Koping individu tidak efektif
e. Koping keluarga tidak efektif
f. Intoleransi aktivitas
g. Defisit perawatan diri
h. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
B. Proses keperawatan
1. Pengkajian
Masalah Keperawatan Data yang Perlu Dikaji
Isolasi sosial Subjektif:
Klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain
Klien mengatakan dirinya tidak ingin ditemani perawat dan
meminta untuk sendirian
Klien mengatakan tidak mau berbicara dengan orang lain
Tidak mau berkomunikasi
8
Data tentang klien biasanya didapat dari keluarga yang
mengetahui keterbatasan klien (suami, istri, anak, ibu, ayah,
atau teman dekat)
Objektif:
Kurang spontan
Apatis (acuh terhadap lingkungan)
Ekspresi wajah kurang berseri
Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
Tidak ada atau kurang komunikasi verbal
Mengisolasi diri
Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarny
Asupan makanan dan minuman terganggu
Retensi urin dan feses
Aktivitas menurun
Kurang berenergi atau bertenaga
Rendah diri
Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus atau janin (khususnya
pada posisi tidur)
2. Diagnosis keperawatan
Isolasi sosial.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ermawati dalami,dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta : TIM
Fitria, Nita. (2011). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Salemba Mendika
. (2012). Prinsip dasar dan aplikasi penulisan laporan pendahuluan dan strategi
pelaksanaan tindakan keperawatan (LP dan SP) untuk 7 diagnosis keperawatan jiwa
berat bagi program S1 keperawatan. Jakarta : EGC
Kaplan dan Sadock. (2013). Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2. Jakarta : EGC
Internet :
Efradianto. Kesehatan jiwa. Diunduh pada tanggal 8 Mei 2015, jam 22.00 WIB dari
http://efradianto.wordpress.com/2013/01/05/isolasi-sosial-isos.pdf
RS Jiwa Grhasia. Kesehatan jiwa menurut RISKESDAS 2013. Diunduh pada tanggal 8 Mei
2015, jam 22.00 WIB dari www.litbang.depkes.go.id/index.php/berita/55-kesehatan-
jiwa-menurut_riskesdas-2013
10
11