ISOLASI SOSIAL
A. Pengertian
Suatu sikap dimana individu menghindari diri dari interaksi dengan orang lain.
kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain, yang dimanifestasikan
dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup membagi
yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan perilaku
maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (Depkes, 2000).
karena merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk
berbagi rasa, pikiran dan kegagalan. Kita mengalami kesulitan dalam berhubungan
secara spontan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan mengisolasi diri, tidak
Suatu keadaan kesepian yang dialami seseorang karena orang lain menyatakan
dalam pertukaran sosial dengan kuantitas dan kualitas yang tidak efektif. Klien yang
1
mengalami kerusakan intergrasi sosial mengalami kesulitan dalam berintegrasi dengan
orang lain salah satunya mengarah pada perilaku menarik diri (Townsend, 1998).
Kerusakan integrasi sosial adalah satu gangguan kepribadian yang tidak fleksibel,
tingkat maladaptif, dan mengganggu fungsi individu dalam hubungan sosialnya (Stuart
1. Kurang spontan
6. Mengisolasi diri
13. Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus/janin (khususnya pada posisi tidur)
sehingga timbul perasaan malu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bila tidak
dilakukan intervensi lebih lanjut, maka akan menyebabkan perubahan persepsi sensori :
halusinasi dan resiko tinggi mencederai diri, orang lain bahkan lingkungan. Perilaku
2
yang tertutup dengan orang lain juga bisa menyebabkan intolerasi aktivitas yang
secara mandiri. Seseorang yang mempunyai harga diri rendah awalnya disebabkan oleh
berperilaku tidak normal (koping individu tidak efektif). Peranan keluarga cukup besar
dalam mendorong klien agar mampu menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, bila
sistem pendukungnya tidak baik (koping keluarga tidak efektif) maka akan mendukung
C. Rentang Respon
Berikut ini akan dijelaskan tentang respons yang terjadi pada isolasi sosial :
a. Respons adaptif
Adalah respons yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan
kebudayaan secara umum yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut
masih dalam batas normal ketika menyelesaikan masalah. Berikut ini adalah
3
1) Menyendiri, respons yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa
lain.
b. Respons maladaptif
Adalah maladaptif respons yang menyimpang dari norma sosial dan kehidupan
disuatu tempat. Berikut ini adalah perilaku yang termasuk respons maladaptif.
D. Faktor predisposisi
Pada setiap tahapan tumbuh kembang individu ada tugas perkembangan yang
harus dipenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial. Bila tugas-
4
tugas dalam perkembangan ini tidak terpenuhi maka akan menghambat fase
kelamin
Masa Remaja Menjadi intim dengan teman lawan jenis atau
gangguan dalam hubungan sosial. Dalam teori ini yang termasuk masalah dalam
bertentangan dalam waktu bersamaan atau ekspresi emosi yang tinggi dalam
keluarga
5
a. Faktor sosial budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial merupakan suatu
disebabkan oleh norma-norma yang salah dianut oleh keluarga, di mana setiap
anggota keluarga yang tidak produktif seperti usia lanjut, berpenyakit kronis,
b. Faktor biologis
yang abormal pada otak seperti atropi otak, serta perubahan ukuran dan bentuk
E. Faktor Presipitasi
Terjadinya gangguan hubungan sosial juga dapat ditimbulkan oleh faktor internal
1. Faktor eksternal
Contohnya adalah stresor sosial budaya, yaitu stres yang ditimbulkan oleh faktor
2. Faktor internal
Contohnya adalah stresor psikologis, yaitu stres terjadinya akibat ansietas yang
6
untuk mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntunan untuk berpisah
F. Pohon Masalah
lingkungan
1. Isolasi sosial
6. Intolerasi aktivitas
7
7. Defisit perawatan diri
8
janin (khususnya pada posisi tidur)
I. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
c. Berdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
satu orang
9
c. Menganjurkan kepada klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial berserta proses terjadinya
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pada klien isolasi sosial
DAFTAR PUSTAKA
Nitra Fitria. (2012). Laporan Pendahuluan & Strategi Pelaksanaan. Jakarta : Salemba Medika
10
Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Farida Kusumawati & Yudi Hartono. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
Mukhripah Damaiyanti & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika
Aditama.
Trimeilia. (2011). Asuhan Keperawatan Klien Isolasi Sosial. Jakarta Timur: TIM.
11