Anda di halaman 1dari 29

Sistem

kardiovaskuler

Ernawati
FUNGSI KARDIOVASKULAR
Mempertahankan aktivitas homeostasis
Sirkulasi sel darah
Menyingkirkan karbon dioksida & produk sisa
Mengangkut oksigen, nutrisi dan substansi
lain ke seluruh organ dan sel tubuh
Bersama-sama dengan sistem respirasi
berfungsi untuk kehidupan manusia
STRUKTUR NORMAL
ALIRAN DARAH DALAM JANTUNG
KONDUKSI JANTUNG

Impuls cardiac biasanya


dimulai dari SA Node,
60-100x/menit
Berjalan ke AV node

menggunakan jalur
konduksi atrial
Kemudian berjalan
melalui bundel His
Fungsi kritikal AV node :
memperlambat
konduksi, mengontrol
jumlah impuls atrial
PERUBAHAN PADA PEMBULUH DARAH

Penebalan dinding
pembuluh darah Penurunan CO
Penyempitan lumen Tek. PD pulmonal <<
pembuluh darah TDS >>
Kehilangan elastisitas Sirkulasi perifer <<
pembuluh darah
PERUBAHAN
PADA JANTUNG

Terkumpulnya Beban kerja


lemak di sekitar jantung
jantung semakin besar
PERUBAHAN PADA JANTUNG

Pengurangan sel
pacemaker di SA
node Iritabilitas &
Peningkatan pemulihan
akumulasi lemak kontraktil terlambat
di sekeliling SA
node
PERUBAHAN
PADA JANTUNG
Penurunan jumlah serat Hipertropi ventrikel kiri
jantung jantung

TDS >> Dilatasi aorta


PERUBAHAN
PADA JANTUNG
Kalsifikasi & penurunan Kecepatan, irama,bunyi
elastisitas jantung jantung menurun
Penurunan sensitivitas
baro reseptor
PERUBAHAN PADA JANTUNG

Kompensasi CO
yang menurun
Pengisian
ventrikel lebih
lama
Pembesaran
Diameter atrium
Arteri melebar
MASALAH YANG UMUM TERJADI
PADA LANSIA
Hipertensi
CAD (Coronary Artery Disease)
Disritmia
Valvular disease
CHF (Congestive Heart Failure)
PAD (Peripheral Artery Disease)
PVD (Peripheral Venous Disease)
Cardiomyopathy
Endocarditis
HIPERTENSI
Silent Killer
Hipertensi ringan-sedang asimtomatik
Perkembangan lebih lanjut :
Kelemahan
Nyeri kepala
Pusing
Vertigo
palpitasi
Hipertensi berat :
Nyeri kepala
Konfusi
Gangguan penglihatan
Focal defisit
Epistaxis
koma
TINGKATAN HIPERTENSI
(Joint National Committee, 1992)

TINGKATAN SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)

Tingkat 1 140-159 90-99


Tingkat 2 160-179 100-109
Tingkat 3 180-209 110-119
Tingkat 4 210 120
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik lebih dari 160mmHg, atau diastolik
lebih dari 90 mmHg secara terus menerus
Diagnosa dibuat paling tidak 2 kali
kunjungan
Pengukuran tekanan darah saat rebah
atau duduk, kemudian berdiri.
Jika klien memiliki tekanan sistolik lebih
dari 210 mmHg dan tekanan diastolik lebih
dari 120 dianggap hipertensi saat
kunjungan pertama kali
MANAGEMEN MEDIS
TREATMEN NON FARMAKOLOGI
Kurangi BB jika lebih 10% dari berat ideal
Batasi pemakaian alkohol
Partisipasi pada olah raga aerobik secara
teratur (c/ jalan cepat selama 30-45) 3-5 kali
seminggu
Kurangi garam
Perhatikan asupan potasium, kalsium,
magnesium dalam diet sesuai aturan
MANAGEMEN MEDIS
TREATMEN NON FARMAKOLOGI
Hentikan rokok
Kurangi lemak jenuh dan kolesterol (c/ kuning
telur ganti dengan putih telur, keju ganti
dengan keju dg kadar yang rendah yang
terbuat dari susu skim, alpukat ganti dengan
buah segar, dll)

Jika TD lebih dari 140/90 mmHg


selama lebih dari 3-6 bln diberi terapi farmakologi
(The Joint National Committee, 1992)
MANAGEMEN MEDIS
TREATMEN FARMAKOLOGI
Hipertensi Sistolik-diastolik (SDH) rata-rata
TD (pada min 2x kunjungan, 3x pengukuran tiap
kunjungan) adalah >140-160 mmHg sistolik,
>100 mmHg diastolik

Hipertensi sistolik-diastolik ringan intervensi


tanpa farmakologi, jika diastolik >95 mmHg
maka farmakologi mulai diberikan
MANAGEMEN MEDIS
TREATMEN FARMAKOLOGI
Hipertensi sistolik/ Isolated Systolic
Hypertension (TDS >160 mmHg & TDD <90
mmHg) harus ditreatmen

Klien yang lebih tua dengan Hipertensi Sistolik-


Diastolik ringan, treatmen diberikan berguna
mengurangi kejadian kematian & kesakitan
MANAGEMEN MEDIS
Diuretic perhatikan adanya hipotensi &
hipokalemia

Beta-blockers lansia sering memiliki kondisi


yang merupakan kontraindikasi pemakaian beta-
blockers (c/ CHF, asma atau COPD, IDDM,
bradikardi, peripheral vascular insuffisiency)
MANAGEMEN MEDIS
Calcium Channel Blockers memiliki efek
vasodilator seperti sakit kepala, flushing,
pusing, kelemahan, juga konstipasi. dapat
digunakan saat terdapat kontraindikasi dari
diuretik.
MONITOR TEKANAN DARAH
(Joint National Committee, 1992)

Jenis Hipertensi Frekwensi


Tingkat 3 1 minggu
Tingkat 2 1 bulan
TDS 130-139 & TDD 85-89 1 tahun
TDS <130 & TDD <85 2 tahun
MANAGEMEN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
Gejala tergantung organ yang terganggu

Indikator awal : tidak nyaman, kelelahan,


sakit kepala, epistaxis, pusing
MANAGEMEN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
Hipertensi berat : sakit kepala (dgn
berdenyut), umumnya terjadi pada pagi
hari & akan menghilang beberapa jam
kemudian, konfusi

Data Objektif : TD pada 3 kesempatan


berbeda
MASALAH KEPERAWATAN
Gangguan perfusi jaringan
Penurunan curah jantung
Nyeri
Perubahan proses pikir
Gangguan pemenuhan perawatan diri
Intoleransi aktivitas
Disfungsi seksual
Kurang pengetahuan
Kerusakan interaksi sosial
Regiment terapeutik inefektif
PERENCANAAN
Hasil yang diharapkan :
Klien mampu mengidentifikasi faktor risiko
Klien menjelaskan proses penyakit dan
efeknya terhadap kesehatan
Klien mengikutsertakan treatmen non
farmakologi pada kehidupan sehari-hari
Klien mengungkapkan tujuan, dosis, efek
samping obat
Interaksi sosial klien meningkat (2-3 kali
seminggu)
Klien makan makanan rendah lemak &
kolesterol
INTERVENSI

Ditujukan untuk:
Penkes bagi klien dan keluarga
Memulihkan hipertensi
Memodifikasi cara hidup untuk
menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler
Mencegah dan mengatasi hipotensi
postural
EVALUASI
Menentukan pencapaian hasil yang
diharapkan
Evaluasi tekanan darah secara terus
menerus
Evaluasi tanda dan gejala untuk menilai
keefektifan treatmen

Anda mungkin juga menyukai