HALUSINASI
PENDENGERAN
Klien laki-laki Tn. J usia 25 tahun
Pengkajian : 28 Desember 2021
Faktor predisposisi :
Tn J Sebelumnya pasien pernah mengalami
gangguan jiwa dari pengobatan sebelumnya kurang
berhasil .
Ds :
- pasen mendengar bisikan – bisikan aneh
Do :
- Isi bisikan menyuruh jalan menuju mekah
- Frekuensi bisikan sekali , tidak terus menerus
Halusinasi pendengaran
Data Fokus
Ds : Ds :
- Klien mendengar bisikan aneh - Klien mendengar suara – suara tidak nyara
Do : Do :
- Frekuensi bisikan sesekali tidak terus menerus - Pasien terlihat bingungn
- Isi berbisik menyuruh klien untuk jalan kaki sampai - Pasien terlihat agak marah
mekah
Ds :
- pasien mengatakan mendengar suara – suara tidak nyata
Do :
- Pasien terlihat menyendiri jika sedang agak marah
Halusinasi
- Cepezet 100mg / chlor pramazine 1x sehari
- Risperidone 3 mg 2x sehari
- Trihexyphenidil 2x mg 2x sehari
Diagnosa
keperawatan
1 2 3 4
RESIKO PERILAKU
KEKERASAN
Asuhan Keperawatan
Tn R (18 th) dengan Dx. Medis Psikosis
(Dx. Keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan)
Faktor predisposisi
Sebelumnya pasien pernah dirawat di poli jiwa di RSUD banyumas pada
tahun 2020 dan sudah dilakukan pengobatan rawat jalan namun klien tidak
minum obat lagi semenjak keluar dari poli jiwa klien mengatakan merasa
kesal dengan orang tuanya sehingga marah – marah dan terkadang
membanting barang, pasien tidak pernah mengalami aniaya fisik, terkadang
pasien suka tersinggung .
Data Fokus
Pasien datang ke RSUD pada tanggal 7 januarai 2022 dengan keluhan
mengamuk, mara – marah terhadap orang lain dan suka membantingkan
barang
Ds :
- Klien mangataka marah kepada orang tuanya
- Klien mengatakan pada saat marah ingin membanting barang dan mengamuk
- Klien terkadang merasa malu dengan orang lain
- Klien mendengar bisikan – bisikan untuk menyuruh mengamuk
Do :
- Klien terlihat berteriak – teriak dan mengedor – gedor pintu ruangan pasien
- Klien terlihat bicara sendiri sambal marah – marah kontak mata tajam
- Klien terlihat senang duduk sendiri dari pada berkumpul dengan pasien yang lainya
- Isi bisikan menyuruh membanting barang , frekuensi pada saat merokok
Analisi data Ds :
- Klien mengatakan merasa malu dengan orang lain
- Klien mengatakan pada saat dirumah tidak suka
Ds : keluar keluar rumah menghabiskan waktunya
- Klien mengatakan marah terhadap orang tuanya dengan bermain Bersama adiknya
- Klien mengatakan pada saat marah ingin membanting Do :
barang dan mengamuk - Terlihatkan senang duduk sendiri dari pada
Do : berkumpul dengan pasien lainna
- Klien terlihat berteriak – triak dan menggedor – gedor - DX harga diri rendah
pintu ruangan pasien
- Klien terlihat berbicara sendiri sambal marah marah
sesekali tertawa
- Tatapan mata tajam
Dx Resiko perilaku kekerasan
Ds :
- Klien mendengar bisikan – bisikan menyuruh untuk mengamuk
membanting barang pada saat merokok
Do :
- Isi bisikan mengamuk dan membanting barang
- Frekuensi muncul pada saat merokok
DX halusinasi pendengaran
Psikofarmaka
Diagnosa keperawatan
1 2 3 44
Terbina hubungan Klien mampu Klien mampu Klien mampu
saling percaya mengontrol perilaku
mengontrol perilaku mengontrol perilaku
Kilen mampu
kekerasan secara kekerasan secara kekerasan secara
mengidentifikasi
penyebab, tanda dan farmakologi (minum verbal/sosial spiritual
obat) Lakukan SP 3 RPK
gejala dan akibat Lakukan SP 4 RPK
Lakukan SP 2 RPK (latih cata meminta
marah (latih ibadah yang bisa
Klien bisa mengontrol (Latih minum obat tolong, menolak, dan
dilakukan untuk
marah secara fisik teratur dengan prinsip mengunggkapkan
mengurangi perilaku
( napas dalam dan 5 benar obat) perasaan dengan baik)
kekerasan)
pukul bantal
Lakukan SP 1) RPK
(BHSP, Identifikasi
perilaku kekerasan, latih
napas dalam dan pukul
bantal)
CATATAN KEPERAWATAN
S : Klien mengatakan marah terhadap orang tuanya
- Klien mengatakan rilek setelah diajarkan Teknik
Senin 17 januari 2022 relaksasi nafas dalam
Intervensi - Klien mengatakan tenang setelah diajarkan pukul
1. Membina hubungan saling percaya bantal
2. Memperkenalkan nama lengkap dan nama panggilan O : klien mampu mengungkapkan perasaan yang di
3. Menanyakan perasaan klien dan masalah yang di alaminya
hadapi - Ekspresi wajah klien terlihat rilek dan tenang
4. Diskusikan Bersama klien tentang prilaku kekrasan A : resiko prilaku kekerasan belum teratasi
( penyebab , tanda gejala ,prilaku yang muncul dan P : lanjutkan intervensi
akbit dari prilaku tersebut - Ajarkan sp 2
5. Motivasi klaien untuk menceritakan penyebab rasa - Masukan kejadwal harian untuk melakukan
marah Teknik nafas dalam
6. Ajarkan Teknik relaksasi nafas dalam dan pukul bantal
RTL
- Evaluasi SP 1
- Ajarkan SP 2
Selasa 18 januari 2022
Lanjutan Intervensi
1. Menanyakan keadaan klien
2. Mendiskusikan yang dilakukan klien pada saat
Evaluasi sedang marah
S : klien mengatakan mengerti cara Teknik 3. Mengajarkan dan mengevaluasi Teknik nafas
dalam
nafas dalam 4. Ajarkan mengontrol prilaku kekerasan dengan
- Klien mengatakan lebih tenang minum obat
- Klien mengatakan mengerti dan paham RTL
tentang minum obat dengan benar - Evaluasi sp 1 dan sp 2
- Ajarkan sp 3 dan sp 4
O : klien tampak melakukan Teknik nafas
dalam
- Klien terlihat meminum obat sesuai jam
yang ditentukan
A : resiko perilaku kekerasan menurun
P : ajarkan klien untuk Latihan nafas dalam
setiap merasakan perasaan yang kurang
menenangkan
Lanjutan
Evaluasi
S:
Rabu 19 januarai 2022 - klien mengatakan dan mengerti cara berbicara ang
Intervensi baik bila sedang marah
1. Menanyakan keadaan klien - Klien mengatakan shalat wajib apabila sudah
2. Mengevaluasi Teknik nafas dalam dan minum waktunya namun masih banyak yang bolong
obat secara teratur - Klien mengatakan akan rajin shalat sesuai 5 waktu
3. Ajarkan kepada klien bicara baik apabila sedang O:
Marah dengan tiga cara - Klien mengatakan pada saat meminta sesuatau dengan
- Meminta dengan baik tanpa marah baik dan tidak marah
- Menolak dengan baik - Klien terlihat mengungkapkan perasaan kesal ke
- Mengungkapkan perasaan marah pasien yang lain
4. Diskusikan dan ajarkan klien cara mengendalikan - Klien tampak menjalankan ibadah shalat sesuai
resiko perilaku kekerasan dengan beribadah jamnya
( spiritual ) A : Resiko perilaku kekerasan teratasi
RTL P : hentikan intervensi
- Evaluasi sp 3dan sp 4
Jurnal Terkait Dengan Kasus
1. PENGGUNAAN ULAR TANGGA PINTAR SEBAGAI MEDIA MEMPERBAIKI
TANDA DAN GEJALA RESIKO PERILAKU KEKERASAN PADA ODGJ