A. Pengkajian :
1. Identitas Klien
a. Nama : Mbah w
b. Umur : 65 th
d. Pendidikan : SMP
g. Agama : Islam
3. Pemeriksaan Fisik
Dilengkapi pengukuran status fungsional klien
a. Keadaan Umum
Demam (tidak demam)
Keringat malam (tidak ada)
Kesulitan tidur (tidak ada)
Sering pilek, infeksi (tidak ada)
TB : 160 BB : 50
Postur tubuh (Bungkuk)
Penilaian terhadap seluruh status kesehatan
Ket : Mbah w mengatakan mengalami kelelahan, nafsu makan
baik,
Tidur dari jam 21.00-04.00 intensitas sering terbangun di malam
Hari. TB : 160 BB : 50 IMT : 19,5 normal
b. Sistem Integumen
Warna kulit (kuning langsat)
Suhu 36,7 ̊ C
Pola penyembuhan luka
Ket: Ket: turgor kulit : elastisitas < 3 detik, CRT < 3 detik
c. Sistem Hemopoitik
Conjungtiva anemis (tidak ada)
Muka pucat (tidak ada)
Kadar haemoglobin (-)
Ket: tidak ada masalah pada sistem hemopoitik
d. Sistem Penginderaan Mata
Perubahan penglihatan (tidak ada)
Penggunaan kacamata (tidak ada)
Riwayat infeksi (tidak ada)
Peningkatan TIO (Tekanan Intra Okuler) (tidak ada)
Riwayat operasi (ada)
Ket: . . Mbah w mengatakan penglihatan sedikit kabur &
kesulitan menentukan objek yang jauh
e. Hidung
Penggunaan obat nasal (-)
Riwayat infeksi (-)
Penilaian kemampuan olfaktori (-)
Ket: tidak ada masalah pada hidung
f. Lidah / perasa
Simetris (√)
Tinitus (-)
Penurunan pendengaran kanan / kiri (-)
Serumen (-)
Penggunaan obat tetes telinga / obat lain (-)
Ket : Mbah w mengatakan tidak ada masalah pada
pendengarannya
h. Sistem Pencernaan
Diare (-)
Konstipasi (-)
Hemmorhoid (-)
Perdarahan pada rectum (-)
Keutuhan gigi (-)
Penggunaan gigi palsu (-)
Perdarahan gusi (-)
Karies gigi (√)
Halitosis (-)
Penggunaan obat-obatan(-)
Ket: terdapat karies gigi pada Mbah M
i. Sistem Pernafasan
Batuk (√)
Sesak nafas (-)
Kesimetrisan ekspansi paru (√)
Kesimetrisan taktil premitus (√)
Hemaptoe (-)
Wheezing (-)
Respirasi rate 28 x/menit,reguler
Ket: Mbah w mengatakan batuk
berdahak, nafas sesak dan dangkal,
suara nafas ronchi RR : 28 x/menit
j. Sistem Kardiovaskular
Nyeri dada (-)
Palpitasi (-)
Pusing (-)
Peningkatan JVP (Jugularis Vena Pressure) (-)
Edema kaki / tungkai (√)
Varises (√)
Akral dingin (√)
Heart rate 98 x/menit Reguler
Ket: Ket: mbah w mengatakan nyeri dada pada
saat batuk, N : 98 x/menit
k. Sistem Perkemihan
Disuria (-)
Urgensi (-)
Distensi kandung kemih (-)
Riwayat pembedahan (√)
Nyeri saat berkemih (-)
Palpasi nyeri area pinggang (√)
Nyeri tekan pada abdomen (-)
Ket : mbah w mengatakan terbangun di malam hari karena
ingin kencing. Intensitas 3-4 kali jumlah ±300 cc, warna
kuning lemon
l. Sistem Genitoreproduksi
Masalah prostat pada laki-laki (-)
Ket : mbah w memiliki 2 anak laki-laki
m. Sistem Muskuloskeletal
Nyeri sendi (-)
Kekakuan sendi (√)
Kelemahan otot (√)
Nyeri punggung(√)
Riwayat cedera pada muskuloskeletal (-)
Penggunaan obat-obatan (-)
Ket: : Mbah w mengatakan terkadang nyeri bagian sendi lutut
dan tangan
n. Sistem Syaraf
Sakit kepala (-)
Penurunan kognitif komunikatif (-)
Penurunan status mental (-)
Ket : Mbah w mengatakan kadang mengalami sakit kepala
o. Sistem Endokrin
Goiter (-)
Polipagia (-)
Polidipsi (-)
Poliuria (-)
Retinopati (-)
Peningkatan gula darah (-)
Ket : tidak ada masalah pada sistem endokrin
1. Status Fungsional (KATZ INDEKS & BARTHEL INDEKS)
No Kriteria Skor Keterangan
1. Makan 10
5: bantuan
10: mandiri
2. Minum 10
5: bantuan
10: mandiri
3. Berpindah dari kursi roda 15
ke tempat tidur dan
sebaliknya
10: bantuan
15: mandiri
4. Personil toilet (cuci 5
muka,menyisir
rambut,gosok gigi)
0: bantuan
5: mandiri
5. Keluar masuk toilet 10
(mencuci pakain,menyeka
tubuh dan menyiram)
5: bantuan
10: mandiri
6. Mandi 15
5: bantuan
10: mandiri
7. Jalan dipermukaan datar 5
0: bantuan
5: mandiri
8. Naik turun tangga 10
5: bantuan
10: mandiri
9. Mengenakan pakaian 10
5: bantuan
10: mandiri
10. kontrol bowel (BAB) 10
5: bantuan
10: mandiri
11. kontrol biadder (BAK) 10
5: bantuan
10: mandiri
12. Olahraga/ltihan 10
5: bantuan
10: mandiri
13. Rekreasi/pemanfaatan 10
waktu luang
5: bantuan
15: mandiri
Jumlah Score 130
Keterangan:
130: mandiri
65-125: ketergantungan sebagian
60: ketergantungan total
mandiri. Mental (SPMSQ & MMSE)
a. SPMSQ
No Pertanyaan Benar Salah Keterangan
1 Tanggal berapa √
hari ini?
2 Hari apa √
sekarang?
3 Apa nama √
tempat ini?
4 Dimana alamat √
anda?
5 Berapa umur √
anda?
6 Kapan anda √
lahir?
7 Siapa persiden √
Indonesia
sekarang?
8 Siapa persiden √
Indonesia
sebelumnya?
9 Siapa nama ibu √
anda?
10 Berapa 20-3? √
Jumlah 10 0
Interpretasi Hasil:
Salah 0-2 : fungsi intelektual utuh
Salah 3-4: kerusakan intelektual ringan
Salah 5-7 : kerusakan intelektual sedang
Salah 8-10 : kerusakan intelektual berat
Kesimpulan:
3 Registrasi 3 1.
4 Perhatian 5
dan
kalkulasi
5 Mengingat 3
6 Bahasa 9 1.
Total nilai
Keterangan :
24-30: tak ada gangguan kognitif
18-23 : gangguan kognitif sedang
0-17 : gangguan kognitif berat
Interpretasi hasil :
Klien Mbah w saat dilakukan pemeriksaan dengan
questioner MMSE, mbah w memperoleh total skor
sebanyak 19, Mbah w termasuk dalam katagori aspek
kognitif dan fungsi mental baik.
2. Pengkajian social
Mbah w mengatakan dapat bersosialisasi dengan baik dengan
mbah kakung satu kamar dan kamar lainnya. Satu bulan sekali
menjenguk anakanya di kalimanah purbalingga.
3. Pengkajian spiritual
Mbah w mengatakan selama 10 hari teakhir tidak melaksanakan
sholat di masjid
I. ANALISA DATA
Keterangan :
1 : Sangat berat
2 : Berat
3 : Cukup
4 : ringan
5 : Tidak ada
Setelah dilakukan
2. 1 Kesiapan NIC : peningkatan
tindakan keperawatan
Desem meningkatka selama 2 x 8 jam di ritual keagamaan
ber n
2021 kesejahteraan harapkan pasien dapat O : identifikasi
meningkatkan
spiritual keinginan pasien
Ds : Mbah w kesejahteraan spiritual terhadap ekspresi
dengan kriteria hasil :
mengatakan keagamaan
NOC : kesehatan
selama ± 10
hari terakhir spiritual N : dukung
tidak sholat A T kehadiran dalam
Do : pasien Indikat acara ritual
tampak tidak or dengan cara yang
sholat Kualitas 1 3 tepat
berjamaah keykina
Pasien n - Bantu dengan
tampak tidak Kemam 2 4 modifikasi
ikut kegiatan kegiatan ritual
puan dalam rangka
iqra berdo’a memenuhi
Kemam 2 4 kebutuhan karena
puan ketidakmampuan/
beribada sakit
h
E : Ajarkan pasien
Berparti 2 4
sholat dalam
sipasi posisi duduk dan
dalam berbaring
bacaan
spiritual C:-
Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
3 Setelah dilakukan
1 Resiko tindakan keperawatan NIC : Pencegahan
Desem intoleransi selama 2 x 8 jam di jatuh
ber aktifitas b.d harapkan pasien
2021 masalah memahami aktivitas O : identifikasi
pernafasan yang sesuai dalam strategi untuk
kegiatan sehari-hari meninngkatkan
Ds : Mbah w
dengan kriteria hasil : partisipasi terkait
mengatakan
NOC : Toleransi aktivitas yang
pernfasan
dangkal tidak terhadap aktivitas
A T diajarkan
kuat
membawa Indikator
N : dorong
beban berat Frekuensi 3 5 aktivitas kreatif
Do : pasien nadi saat tyang tepat
tampak beraktivit
lemah, RR : as dorong
28 x/menit Frekuensi 2 5 keterlibatan dalam
pernafasa aktivitas
n ketika kelompok
beraktivit
as E : edukasi pasien
Kemudah 3 5 untuk
an menjadwalkan
bernafas aktivitas fisik
ketika secara spesifik
braktivitas
Tekanan 3 5 C :-
darah
Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
IV. Implementasi
2 1. Ds : Pasien
- memonitor status
Desembe Ketidakefe mengatakan
respirasi (suara,
r 2021 ktifan sesak
kedalaman nafas)
08.00 bersihan sahrul
WIB jalan nafas Do : RR : 27
- Menghitung RR
b.d sekresi x/menit
pasien
yang TD 145/95
tertahan Memeriksa
mmHg
08.30 tekanan darah pasien
WIB
- melakukan
auskultasi suara nafas Ds : pasien
mengatakan
- Menentukan
merasa dahak
segmen paru mana
banyak tidak
yang berisi sekret
bisa di
berlebihan dengan
keluarkan
teknik auskultasi
09.00 Do : suara paru
- menggunkan
WIB abnormal ronchi
bantal untuk
menopang posisi
pasien
- menyiapkan
air minum hangat Ds : pasien
mengatakan
- melakukan batuk lebih nyaman
efektif setelah
dilakukan batuk
- Tepuk dada dengan efektif
teratur dan cepat
dengan menggunakan Do : pasien
telapak tangan yang kooperatif
dikuncupkan di area
Ds : pasien
yang ditentukan
mengatakan
selama 3-5 menit
hanya minum
- mengedukasi mbah obt batuk obh
w untuk melakukan
Do : obat syrup
teknik nafas dalam
- memberikann obat
batuk obh combi 1
sendoh teh
3 1.Ketidakef Ds : Pasien
- memonitor status
Desembe ektifan mengatakan
respirasi (suara,
r 2021 bersihan sesak
kedalaman nafas)
14.30 jalan nafas
WIB b.d sekresi Do : TD 138/92
- Menghitung RR
yang mmHg, N : 90 sahrul
pasien
tertahan x/menit RR : 24
- Memeriksa
x/menit
tekanan darah pasien
Ds : pasien
- melakukan
mengatakan
auskultasi suara nafas
merasa dahak
- menyiapkan air banyak tidak
minum hangat bisa di
keluarkan
Do : suara paru
abnormal ronchi
- melakukan batuk
efektif
- mengedukasi mbah
Ds : pasien
w untuk melakukan
mengatakan
teknik nafas dalam
lebih nyaman
setelah
dilakukan batuk
- memberikann obat efektif
batuk obh combi 1
sendoh teh Do : pasien
kooperatif
Ds : pasien
mengatakan
hanya minum
obt batuk obh
Ds : obat syrup
obh combi satu
sendok teh
Do : pasien
tampak
mengikuti
kegiatan
tausiyah
- Membantu
memodifikasi
kegiatan ibadah Ds: pasien
sesuai kemampuan mengatakan
- mengajarkan pasien sholat sendiri di
09.30 sholat dalam posisi ruangan ,
WIB duduk dan berbaring Do : pasien
tampak
melaksanakan
sholat saat
adzan tiba
3 3. Resiko - Ds : pasien
Desembe Menganjurkan mbah mengatakan
intoleransi
r 2021 aktifitas b.d w melakukan melakukan
16.30 aktivitas kreatif yang aktivitas sesuai
masalah
tepat sahrul
WIB pernafasan kemampuan
Do : pasien
tampak
membatasi
aktivitas dan
sesuai yang di
ajarkan
Ds : pasien
-
mengatakan
Menganjurkan mbah
perrnafasan
w melakukan
masih dangkal
keterlibatan dalam
tidak kuat
aktivitas kelompok
membawa beban
berat
Do : Pasien
tampak lemah
Do : pasien
mengatakan
sudah
- Mengedukasi pasien melakukan
untuk melakuakan aktivitas sesuai
aktivitas fisik yang jadwal
sudah di jadwalkan Do : pasien
dengan tampak
menyesuaikan melakukan
kemampuan aktivitas sesuai
jadwal dan
kegiatan
kelompok
Ds : pasien
mengatakan
biasanya
- Melakukan ttv tenkanan darah
tinggi
Do TD 138/92
mmHg, N : 90
x/menit,
frekuensi
pernafasan cepat
RR : 24 x/menit,
S : 36,6 ̊ C
V. Evaluasi Keperawatan
Indikator A T H
Frekuensi 2 4 3
pernafasan
Kedalaman 2 4 3
inspirasi
Kemampuan 2 4 4
untuk
mengeluarkan
sekret
batuk 2 4 3
Indikator A T H
Frekuensi 2 4 4
pernafasan
Kedalaman 2 4 3
inspirasi
Kemampuan 2 4 4
untuk
mengeluarkan
sekret
batuk 2 4 4
Indikator A T H
Kualitas 1 3 3
keyakinan
Kemampua 2 4 2
n berdo’a
Kemampua 2 4 4
n beribadah
Berpartisipa 2 4 2
si dalam
bacaan
spiritual
Indikator A T H
Kualitas 1 3 3
keyakinan
Kemampua 2 4 4
n berdo’a
Kemampua 2 4 4
n beribadah
Berpartisipa 2 4 2
si dalam
bacaan
spiritual
Masalah teratasi
P :Lanjutkann intervensi
Indikator A T H
Frekuensi nadi 3 5 4
saat
beraktivitas
Frekuensi 2 5 3
pernafasan
ketika
beraktivitas
Kemudahan 3 5 4
bernafas ketika
braktivitas
Tekanan darah 3 5 4
P : lanjutkan intervensi,
Indikator A T H
Frekuensi nadi 3 5 5
saat
beraktivitas
Frekuensi 2 5 5
pernafasan
ketika
beraktivitas
Kemudahan 3 5 5
bernafas ketika
braktivitas
Tekanan darah 3 5 5
P : lanjutkan intervensi,
monitor frekuensi nadi, RR,
tekanan darah
VI. Komplikasi
Komplikasi dari TB paru adalah Pleuritis tuberkulosa, Efusi pleura
(cairan yang keluar ke dalam rongga pleura), Tuberkulosa milier,
Meningitis tuberkulosa.
Berdasarkan analisa yang dilakukan pada mbah w tidak terdapat
komplikasi yang terjadi sesuai teori di karenakan riwayat tb pada mbah w
adalah 10 tahun yang lalu. Saat ini kondisinnya sudah membaik, tidak
meminum obat-obatan tertentu. Kondisi batuk saat ini hanya faktor
imunitas yang kurang terjaga sehingga pada kondisi cuaca saat ini mudah
terserang penyakit contohnya batuk.
VII. Prognosis
Bakteri pneumokokus dapat meluas melalui porus kohn dari alveoli
ke 9 alveoli diseluruh segmen lobus. Peradangan yang terjadi dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan produksi sputum. Jika pasien tidak
dapat batuk secara efektif, berkurangnya luas permukaan alveoli serta
peningkatan produksi sputum akan menyebabkan terjadinya obstruksi
jalan napas sehingga menimbulkan bersihan jalan napas tidak efektif.
Gejala yang muncul pada pasien batuk tidak efektif, tidak mampu batuk,
sputum berlebih, ronki kering, tindakan yang dilakukan pada pasien
dengan mengimplementasikan batuk efektif selama 2 x 24 jam. Dalam
penelitian Rusna Tahir (2019) fisioterapi dada dan batuk efektif dapat
digunakan sebagai penatalaksanaan ketidakefektifan bersihan jalan nafas
pada pasien TB paru dengan kriteria hasil kepatenan jalan napas yang
ditandai dengan frekuensi napas normal, irama napas teratur, tidak ada
suara napas tambahan, pasien mampu mengeluarkan sputum.