Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY”

DISUSUN OLEH:

WIDYA NINDA PUSPITA


(2011040181)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Pokok Bahasan : Teknik relaksasi guided imagery
2. Sub Pokok : Teknik relaksasi guided imagery sebagai salah satu
Bahasan intervensi pada masalah kecemasan
Sasaran Klien dan keluarga klien dengan masalah
3. :
kecemasan
4. Tempat : Rumah Kien
5. Hari/tanggal : Rabu, 9 Juni 2021
6. Waktu : Pukul 09.00 – 09.45 WIB
7. Penyuluh : Widya Ninda Puspita

A. LATAR BELAKANG
Individu pasti akan mengalami peristiwa atau stimulus dalam hidupnya. Setiap
peristiwa atau stimulus itu terkadang akan menimbulkan stres dan kecemasan bagi
individu (Nursalam, 2013). Kecemasan timbul karena adanya suatu bahaya yang
mengancam diri seseorang (Kusuma dalam Ari,2012). Kecemasan bisa berbentuk
ketakutan akan pandangan orang lain terhadap kita atau hal lainnya yang membuat
kita khawatir Kecemasan terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap harga diri
yang sangat mendasar bagi keberadaan individu (Walasary, 2015). Beberapa gejala
timbulnya kecemasan seperti yang dikutip oleh Kusumadewi (2008), berdasarkan
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yaitu: (a) Gejala psikologis: kecemasan
meliputi gelisah, konsentrasi terganggu, cepat marah, merasakan adanya tanda-
tanda bahaya, insomnia, libido menurun dan mudah tersinggung, (b) Gejala fisik:
kecemasan meliputi jantung berdebar, berkeringat, rasa sesak napas, gangguan
tidur, mudah lelah, sering kencing, dan mulut kering. Cara sederhana dan efektif
untuk mengelola gejala kecemasan atau stres adalah melalui teknik relaksasi.
Menurut Black dan Martassarin seperti dikutip oleh Deswita et al (2014),guided
imagery merupakan suatu teknik relaksasi non-farmakologis yang bermanfaat untuk
menurunkan kecemasan, kontraksi otot, dan memfasilitasi tidur.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang teknik relaksasi guided imagery
selama 45 menit diharapkan klien dan keluarga klien mampu memahami
tentang teknik relaksasi guided imagery sebagai penanganan kecemasan
dirumah.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami pengertian teknik relaksasi guided imagery
b. Menyebutkan tujuan teknik relaksasi guided imagery
c. Menyebutkan langkah – langkah teknik relaksasi guided imagery
d. Mendemonstrasikan teknik relaksasi guided imagery
C. MATERI
Terlampir
D. MEDIA
Leafleat
E. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

F. SETTING TEMPAT
Keterangan
A P
P : Penyuluh
A : Audience
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Peserta didik dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan oleh mahasiswa
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi yang diberikan
b. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mampu memahami pengertian teknik relaksasi guided imagery
b. Peserta mampu menyebutkan tujuan teknik relaksasi guided imagery
c. Peserta mampu menyebutkan langkah – langkah teknik relaksasi guided
imagery
d. Peserta mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi guided imagery

H. RENCANA KEGIATAN

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu


1. Pembukaan : a. Menjawab salam 5 Menit
a. Membuka kegiatan dengan b. Mendengarkan
mengucapkan salam c. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari
pertemuan
d. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2. Pelaksanaan a. Menjawab 25 Menit
Penyampaian materi oleh pertanyaan
penyuluh b. Mendengarkan
- Metode ceramah, c. Memperhatikan
demonstrasi, dan tanya d. Mendemonstrasikan
jawab teknik relaksasi
- Media leaflet guided imagery
- Materi tentang teknik
relaksasi guided imagery
- Mendemonstrasikan
teknik relaksasi guided
imagery

3. Evaluasi Menjawab pertanyaan 10 Menit


Menanyakan kepada peserta
tentang materi penyuluhan
yang diberikan, mengevaluasi
tentang materi yang telah
disampaikan dan reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan
4. Terminasi Menjawab salam 5 Menit
Mengucapkan salam penutup

I. PERTANYAAN EVALUASI
1. Apa yang dimaksud teknik relaksasi guided imagery?
2. Sebutkan tujuan teknik relaksasi guided imagery?
3. Sebutkan langkah – langkah teknik relaksasi guided imagery?
4. Coba demonstrasikan teknik relaksasi guided imagery!

Lampiran

MATERI
A. ISOLASI SOSIAL
1. Pengertian
Imagery merupakan pembentukan representasi mental dari suatu objek,
tempat, peristiwa, atau situasi yang dirasakan melalui indera. Saat berimajinasi
individu dapat membayangkan melihat, mendengar, merasakan, mencium, dan
atau menyentuh sesuatu (Potter & Perry, 2010). Terapi Guided imagery adalah
metode relaksasi untuk mengkhayal tempat dan kejadian berhubungan dengan
rasa relaksasi yang menyenangkan. Khayalan tersebut memungkinkan klien
memasuki keadaan atau pengalaman relaksasi (Kaplan &Sadock, 2010).
Guided imagery adalah teknik relaksasi yang menggunakan imajinasi
seseorang mencapai efek positif tertentu. Teknik ini dimulai dengan proses
relaksasi pada umumnya yaitu meminta kepada klien untuk perlahan –lahan
menutup matanya dan fokus pada nafas mereka, klien didorong untuk relaksasi
mengosongkan pikiran dan memahami pikiran dengan bayangan untuk
membuat damai dan tenang (Rahmayati, 2010 ).
Jadi Guided imagery adalah teknik relaksasi yang menggunakan
imajinasi seseorang untuk mengkhayal tempat dan kejadian berhubungan
dengan rasa relaksasi untuk mencapai efek positif tertentu.

2. Tujuan
Guided imagery atau imajinasi terbimbing merupakan penciptaan kesan
dalam pikiran klien, dan dapat berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga
secara bertahap dapat menurunkan persepsi terhadap kecemasan yang
dirasakan. Sehingga memiliki tujuan mengurangi rasa cemas dan memberikan
rasa aman dan nyaman serta perasaan tenang.

3. Prosedur Pelaksanaan Guided Imagery


Berikut ini adalah standar operasional prosedur dari pelaksanaan guided
imagery:
a. Bina hubungan saling percaya
b. Jelaskan prosedur, tujuan, posisi, waktu dan peran perawat pembimbing.
c. Anjurkan klien mencari posisi yang nyaman menurut klien dan mengenakan
pakaian yang longgar
d. Anjurkan Klien menarik napas dalam dan perlahan untuk menimbulkan
relaksasi
e. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas dari gangguan
f. Duduk dengan klien tetapi tidak mengganggu.
g. Lakukan bimbingan dengan baik terhadap klien
h. Minta klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau
pengalaman yang membantu pengguanaan semua indra dengan suara yang
lembut.
i. Gunakan seluruh pancaindranya dalam menjelaskan bayangan dan
lingkungan bayangan tersebut.
j. Mulailah membayangkan tempat yang menyenangkan
k. Minta klien untuk menjelaskan perasaan fisik dan emosional yang
ditimbulkan oleh bayangannya, dan bantu klien untuk mengekplorasi
respons terhadap bayangannya.
l. Ulangi 10 sampai 15 menit
 Ketika klien rileks, klien perlu berfokus pada bayangan dan saat itu
perawat tidak perlu bicara lagi.
 Jika klien menunjukkan tanda-tanda gelisah, atau tidak nyaman perawat
harus menghentikan latihan dan memulainya lagi ketika klien telah siap.
 Biasanya klien rileks setelah menutup matanya atau mendengarkan
musik yang lembut sebagai background yang membantu.
 Catat hal-hal yang digambarkan oleh klien dalam pikiran untuk
diguanakan pada latihan selanjutnya dengan mengguanakan informasi
spesifik yang diberikan klien dan tidak membuat perubahan pernyataan
klien.
DAFTAR PUSTAKA

Ari, L. (2012). Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Tingkat Dispepsia


Menjelang Ujian Nasional Pada Siswa Kelas IX Di SMP Negeri 1 Banyudono
Boyolali Tahun 2012. Naskah Publikasi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Deswita., Asterina, M.S., &Hikmah, U. (2014). Pengaruh Teknik Relaksasi Imajinasi
Terbimbing (Guided Imagery) Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Anak
Usia Sekolah di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Prof. Dr. Ma. Hanafiah SM
Batusangkar. Ners Jurnal Keperawatan, 10(1), 110-117.
Kaplan, H.I., Sadock B.J. and Grebb J.A. 2010. Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan
Perilaku Psikiatri Klineis. Edisi 2: Dr. I Made Wiguna S Jakarta: Bina Rupa
Aksara
Kusumadewi, S. (2008). Aplikasi Fuzzy Total Integral Pada Hamilton Anxiety Rating
Scale (HARS). Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI
2008), ISSN: 1907-5022. Hal: 73-76.
Nursalam, (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba
Medika
Potter, Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi 7.
Vol. 3. Jakarta : EGC
Rahmayanti, Yeni. N. (2010). Pengaruh Guided Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Skizoafektif RSJD Surakarta.
Walasary, A.S., Dundu.,& Kaunang T. (2015). Tingkat Kecemasan Pada Siswa Kelas
XII Sma Negeri 5 Ambon Dalam Menghadapi Ujian Nasional. Jurnal e-Clinic
(eCl), 3(1), 510-515.

Anda mungkin juga menyukai