SDKI
Ns. Rakhmat Susilo, S.Kep., M.Kep.
Aktual
Negatif
Diagnosis
Keperawatan Risiko
Positif
Promosi
Kesehatan
JENIS
• Diagnosis negatif menunjukkan bahwa klien dalam kondisi
sakit atau berisiko mengalami sakit sehingga penegakkan
diagnosis ini akan mengarahkan pemberian intervensi
keperawatan yang bersifat penyembuhan, pemulihan dan
pencegahan. Diagnosis ini terdiri atas diagnosis aktual dan
diagnosis risiko.
• Diagnosis positif menunjukkan bahwa klien dalam kondisi
sehat dan dapat mencapai kondisi yang lebih sehat atau
optimal. Diagnosis ini disebut juga dengan diagnosis
promosi kesehatan.
JENIS
• Diagnosis aktual menggambarkan respon klien terhadap
kondisi kesehatan atau proses kehidupannya yang
menyebabkan klien mengalami masalah kesehatan.
Tanda/gejala mayor dan minor dapat ditemukan dan
divalidasi pada klien.
• Diagnosis risiko menggambarkan respon klien terhadap
kondisi kesehatan atau proses kehidupannya yang dapat
menyebabkan klien berisiko mengalami masalah
kesehatan. Tidak ditemukan tanda/gejala mayor dan minor
pada klien , namun klien memiliki faktor risiko mengalami
masalah kesehatan.
JENIS
• Diagnosis promosi kesehatan menggambarkan adanya
keinginan dan motivasi klien untuk meningkatkan kondisi
kesehatannya ke tingkat yang lebih baik atau optimal.
KOMPONEN DIAGNOSIS
4 Intoleransi Aktivitas
5 Defisit Pengetahuan
Tabel : Deskriptor dan Definisi Deskriptor
• Deskriptor merupakan pernyataan yg menjelaskan
bagaimana suatu fokus diagnosis terjadi.
No Deskriptor Definisi
1 Defisit Tidak cukup, tidak adekuat
2 Disfungsi Tidak berfungsi secara normal
3 Efektif Menimbulkan efek yang diinginkan
4 Gangguan Mengalami hambatan atau kerusakan
5 Lebih Berada diatas nilai normal atau yang diperlukan
6 Penurunan Berkurang baik dalam ukuran, jumlah maupun derajat
7 Rendah Berada dibawah nilai normal atau yang diperlukan
8 Tidak efektif Tidak menimbulkan efek yang diinginkan
KOMPONEN DIAGNOSIS
Diadaptasi dari : Ackley, Ladwig & Makic (2017), Berman, Snyder & Frandsen (2015), Potter & Perry (2013)
PROSES PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Pada perawat yang telah berpengalaman, proses ini
dapat dilakukan secara simultan, namun pada perawat
yang belum memiliki pengalaman yang memadai maka
perlu melakukan latihan dan pembiasaan untuk
melakukan proses penegakan diagnosis secara
sistematis.
ANALISIS DATA
1. Bandingkan data dengan nilai normal
Data-data yg didapatkan dari pengkajian dibandingkan dengan nilai-nilai
normal dan identifikasi tanda/gejala yg bermakna (significant cues).
2. Kelompokkan data
Tanda/gejala yg dianggap bermakna dikelompokkan berdasarkan pola
kebutuhan dasar yg meliputi respirasi, sirkulasi, nutrisi/cairan, eliminasi,
aktivitas/istirahat, neurosensori, reproduksi/seksualitas, nyeri/kenyamanan,
integritas ego, pertumbuhan/perkembangan, kebersihan diri,
penyuluhan/pembelajaran, interaksi sosial, dan keamanan/proteksi. Proses
pengelompokkan data dapat dilakukan baik secara induktif maupun deduktif.
Secara induktif dengan memilah data sehingga membentuk sebuah pola,
sedangkan secara deduktif dengan menggunakan kategori pola kemudian
mengelompokkan data sesuai kategorinya.
IDENTIFIKASI MASALAH
• Setelah data dianalisis, perawat dan klien bersama-sama
mengidentifikasi masalah aktual, risiko dan/atau promosi
kesehatan. Pernyataan masalah kesehatan merujuk ke
tabel diagnosis keperawatan.
PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
• Perumusan atau penulisan diagnosis disesuaikan dengan
jenis diagnosis keperawatan. Terdapat dua metode
perumusan diagnosis yaitu :
a. Penulisan tiga bagian (Three Part)
b. Penulisan dua bagian (Two Part)
THREE PART
• Metode penulisan ini terdiri atas Masalah, Penyebab dan Tanda/Gejala. Metode
penulisan ini hanya dilakukan pada diagnosis aktual, dengan formulasi :
Frase berhubungan dengan dapat disingkat b.d. dan dibuktikan dengan dapat
disingkat d.d
Contoh penulisan :
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan nafas dibuktikan
dengan batuk tidak efektif, sputum berlebih, mengi, dispnea, gelisah.
TWO PART
• Metode penulisan ini dilakukan pada diagnosis risiko dan diagnosis promosi
kesehatan, dengan formulasi :
a. Diagnosis Risiko
Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Contoh penulisan :
Risiko aspirasi dibuktikan dengan penurunan tingkat kesadaran.
b. Diagnosis Promosi Kesehatan
Contoh penulisan :
Kesiapan peningkatan eliminasi urin dibuktikan dengan pasien ingin
meningkatkan eliminasi urin, jumlah dan karakteristik urin normal.
Tabel : Jenis, Komponen dan Penulisan Diagnosis Keperawatan