Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PM KH DENGAN

REUMATIK DI WISMA 1 PANTI PELAYANAN


SOSIAL LANJUT USIA DEWANATA CILACAP

OLEH:
AISAH CATUR PRIATININGRUM
NIM. 1611020196
Reumatik???
Rematik adalah penyakit autoimun sistemik yang menyebabkan
inflamasi sendi yang berlangsung kronik dan disertai kondisi
nyeri, kaku pada sistem musculoskeletal (Pradana, 2012).
Etiologi

Reumatik

Respon stress

HSD (Heat Shock


Faktor genetic
Protein)

Infeksi Factor lingkungan


Tanda dan gejala
Nyeri sendi

Hambatan gerakan sendi

Kaku pagi

Krepitasi

Pembesaran sendi (deformitas)

Perubahan gaya berjalan


Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sinar X

Artrosentesis (aspirasi cairan synovial dengan jarum)

Pemeriksaan darah

Scan radionuklida
Pathway
Asuhan keperawatan
Identitas PM

• Nama : PM K
• Umur : 67 tahun
• Alamat : Wirasaba Rt 01/02, Purbalingga
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Suku bangsa : Jawa
• Agama : Islam
Status kesehatan saat ini
• Keluhan utama:
PM mengeluh nyeri pinggang saat menungging (ruku saat sholat
• Riwayat kesehatan sekarang:
PM datang ke PPLSU Dewanata Cilacap pada tanggal 7 Januari 2017. PM
datang diantar oleh tetangga dekat. Sebelum diantar ke panti, PM tinggal
di pos ronda. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 1 April 2019, PM
mengeluh pinggang terasa nyeri ketika menungging (saat ruku sholat).
Nyeri dirasakan dengan skala 4. selain itu, kaki kiri sakit ketika berjalan.
PM mempunyai tongkat bantu jalan tetapi sudah tidak digunakan. PM
mengatakan pernah jatuh dalam posisi duduk. PM mengatakan setiap
hari hanya menunggu waktu berlalu, pagi hari menunggu sore, sore hari
menunggu pagi. Tekanan darah 130/90 mmHg.
• Riwayat kesehatan dahulu
PM mengatakan tidak pernah dirawat di RS. Berdasarkan data status
PM, PM mempunyai riwayat reumatik. PM pernah jatuh dalam posisi
duduk. Pekerjaan PM sebelumnya adalah petugas kebersihan di salah
satu PT di Jakarta.
• Riwayat kesehatan keluarga:
PM mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga.
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum: keadaan umum PM baik.
• Sistem integumen: PM tidak mengalami gangguan di sistem integumen,
hanya tekstur mengalami penurunan elastisitas .
• Sistem hemopoitik: PM tida k mengalami gangguan di sistem hemopoitik.
• Sistem penginderaan:
Mata: PM mengalami gangguan penginderaan mata berupa penglihatan
kabur dan kesulitan menentukan objek yang jauh.
Hidung: PM tidak mengalami gangguan penginderaan hidung.
Lidah/perasa: PM tidak menglami gangguan penginderaan lidah.
Telinga:PM mengalami sedikit gangguan penginderaan telinga berupa
penuruanan pendengaran.
• Sistem pencernaan: PM tidak mengalami gangguan pencernaan,
hanya saja gigi PM tinggal satu sehingga kesulitan dalam berbicara,
mengucapkan kata dan ketika makan.
• Sistem pernafasan: PM tidak mengalami gangguan pernafasan.
• Sistem kardiovaskular: PM tidak mengalami gangguan kardiovaskular.
• Sistem perkemihan: PM tidak mengalami gangguan perkemihan.
• Sistem genitoreproduksi:
• Sistem muskuloskeletal: PM mengalami gangguan muskuloskeletal
berupa nyeri pada lutut, kaki, dan pinggang (saat ruku), nyeri
dirasakan dengan skala 4. PM sesekali mengalami kram dan
kesemutan. Selain itu, terjadi pembengkakan sendi dan deformitas
kaki kiri.
• Sistem syaraf: PM tidak mengalami gangguan sistem syaraf.
• Sistem endokrin: PM tidak mengalami gangguan sistem endokrin.
• Status fungsional: Nilai barthel indeks 19 yang berarti PM memiliki
ketergantungan ringan. PM mandiri dalam makan, mandi, perawatan
diri, berpakaian, mengontrol BAk, BAB, penggunaan toilet, transfer,
mobilitas, dan membutuhkan bantuan untuk naik turun tangga.
• Psikis (mental, fungsi kognitif): Skor SPMSQ salah 2 yang berarti PM
memiliki fungsi intelektual utuh.
• Pengkajian sosial: PM mengenal teman satu wisma dan dapat
menyebutkan nama. PM mengikuti kegiatan panti seperti apel pagi,
senam, pengajian, kerja bakti. PM terlihat bersosialisasi dengan
temannya.
• Spiritual: PM mengatakan sholat di wisma, tidak pernah ke masjid
karena sakit saat ruku sehingga sholat dalam posisi duduk di wisma.
PM mengikuti pengajian di panti.
Analisa data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS: Agen cedera biologi Nyeri akut
- PM mengatakan nyeri pada dan pinggang (saat ruku) dan kaki
-PM mengatakan nyeri dengan svala 4
- PM mengatakan sesekali kesemutan dan kram
-PM mengatakan sholat dengan duduk untuk menghindari nyeri
DO:
-TD 130/90 mmHg
-Nadi 86x/menit

2. DS: Ganggguan pada Risiko jatuh


-PM mengatakan pernah jatuh dalam posisi duduk kaki
-PM mengalami kesulitan gaya berjalan
-PM mengatakan mempunyai tongkat bantu jaan tetapi sudah tidak
pernah digunakan
DO:
- PM berusia 67 tahun
Diagnosa keperawatan
Prioritas diagnosa keperawatan:
1. Nyeri akut b.d agen cedera biologi
2. Risiko jatuh b.d gangguan pada kaki
Rencana keperawatan
No. Tanggal Dx Tujuan & kriteria hasil Intervensi
1. 2/4/19 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama O:Lakukan pengkajian nyeri
agen cedera 3x24 jam, nyeri berkurang/hilang dengan komprehensif meliputi durasi, lokasi,
biologi indikator: karakteristik, frekuensi, intensitas,
skala dan faktor pencetus
Indikator Awal Target - Observasi adanya tandan nonverbal
N: Lakukan pengukuran tanda-tanda
Skala nyeri 3 5 vital
Intensitas nyeri 4 5 E: Ajarkan teknik farmakologi untuk
mengurangi nyeri seperti pijatan,
Tekanan darah 5 5 kompres hangat
C: kolaborasi pemberian analgetik
Nadi 5 5
2. 2/4/19 Risiko jatuh b.d Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama O: Observasi kebutuhan keamanan
gangguan pada 3x24 jam, risiko jatuh berkurang dengan -Identifikasi hal yang membahayakan
kaki indikator: lingkungan
N: Bantu PM saat melakukan
perpindahan
E: Edukasi tentang risiko jatuh
C: kolaborasi untuk meningkatkan
Indikator Awal Target keselamatan
Jatuh saat duduk 4 5
Jatuh saat berjalan 5 5
Implementasi dan evaluasi
keperawatan
Tanggal/jam No. Dx Implementasi Evaluasi Paraf
3/4/19 1 - Melakukan pengvajian nyeri meliputi S: PM mengatakan nyeri pinggang saat A
durasi, lokasi, skala, intensitas nyeri menungging (ruku)
- Melakukan pengukuran tanda vital O: TD 120/80 mmHg, nadi 84x/menit
meliputi nadi dan tekanan darah A: Masalah nyeri akut masih
berlangsung
P: Lanjutkan intervensi
-Lakukan pengkajian nyeri
komprehensif
-Lakukan pengukuran tanda vital
-Ajarkan teknik nonfarmakologi
3/4/19 2 - Mengobservasi kebutuhan keamanan S: PM mengatakan pernah jatuh dalam A
- Edukasi tentang risiko jatuh posisi duduk
O:
A: masalah risiko jatuh masih
berlangsung
P: Lanjutkan intervensi
Soal
PM Kh usia 67 tahun mengeluh nyeri pada bagian lutut kaki kiri dan
pinggang. Nyeri pada pinggang dirasakan pada saat ruku sholat. Nyeri
dirasakan dengan skala 4. Untuk mengurangi hal tersebut, PM
mengatakan melakukan sholat dengan duduk. Diagnosa keperawatan apa
yang muncul?
a. Nyeri akut
b. Risiko jatuh
c. Risiko cedera
d. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
e. Sindrom lansia lemah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai