Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN

SUMBERDAYA KELUARGA
Konsep Dasar Sumber Daya
Keluarga
Sumber daya adalah alat atau bahan yang tersedia dan diketahui
potensinya untuk memenuhi keinginan. Terdapat 3 asumsi dasar
mempelajari Sumber Daya Keluarga yaitu:
sumber daya lain SDK tidak hanya terdapat didalam keluarga
sendiri tetapi juga terdapat di berbagai lingkungan sekitar keluarga.
 Kondisi dari sumber daya merupakan elemen dari sistem yang
dapat mendorong atau menghambat pencapaian tujuan keluarga.
Perubahan salah satu sumber daya akan berpengaruh pada ya
dalam sistem keluarga
Pengertian Manajemen
Sumber Daya Keluarga
 Manajemen Sumber Daya Keluarga adalah
penggunaan sumber daya keluarga dalam usaha atau
proses mencapai suatu tujuan yang dianggap penting
oleh keluarga.
 Manajemen Sumberdaya Keluarga merupakan suatu
bidang Ilmu / pengetahuan yang memasalahkan dan
memberi petunjuk tentang cara-cara mengendalikan
dan menyelesaikan segala macam pekerjaan rumah
tangga sehari-hari (As-as Setiawati).
Tujuan Manajemen Sumber
Daya Keluarga (MSDK)
 Tujuan manajemen sumber daya keluarga adalah
untuk mencapai keluarga sejahtera, dengan
mengelola, mengatur kehidupan keluarga agar
terpenuhinya kebutuhan anggota keluarga secara
seimbang, baik kebutuhan fisik maupun
kebutuhan mental dan sosial psikologis atau
kebutuhan materiil dan non materil.
Fungsi Manajemen
Sumber Daya Keluarga
 Fungsi Manajemen Sumber Daya Keluarga
adalah mengatur sumber-sumber keluarga
dan pekerjaan rumah tangga, agar hidup
lebih teratur, lebih tertib, lebih aman dan
tentram. Untuk itu semua harus dilakukan
oleh keluarga yaitu setiap anggota keluarga
melaksanakan fungsi dan kewajibannya
dengan penuh tanggung jawab.
Faktor yang Mempengaruhi
Manajemen Sumber Daya
Keluarga
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi manajemen sumber daya keluarga
yaitu:
Kompleksitas kehidupan keluarga.

Kehidupan keluarga yang sangat kompleks memerlukan gaya manajemen yang


berbeda dari pada keluarga yang memiliki masalah tidak terlalu kompleks.
Stabilitas/ketidakstabilan keluarga.

Keluarga yang stabil cenderung dapat melakukan manajemen sumber daya


keluarga dengan lebih baik karena semua anggota keluarga dapat difokuskan untuk
melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Peran dan Perubahan Keluarga.

Manajemen sumber daya keluarga juga dipengaruhi oleh peran masing-


masing anggota keluarga di masyarakat dan juga oleh perubahan dalam keluarga,
misalnya adanya keluarga yang meninggal atau baru lahir.
Teknologi.

Dengan teknologi yang sudah semakin canggih, keluarga dapat melakukan


manajemen sumber dayanya dengan lebih terarah dan mudah.
Sistem Manajemen Sumber
Daya Keluarga
Sistem manajemen sumber daya keluarga tergantung
pada sistem keluarga itu sendiri. Sistem Keluarga terdiri
dari 2 subsistem yaitu :
Sistem personal

Sistem ini berperan dalam menerima masukan


dari kekuatan eksternal dan mengklarifikasi nilai,
menumbuhkan kemampuan individual dari seluruh
anggota keluarga.
Sistem manajerial yang terdiri dari masukan, proses,
keluaran dan umpan balik.
Proses Manajemen
Sumber Daya Keluarga
 Input (masukan)
Input dalam sumber daya keluarga meliputi benda, energi, dan atau
informasi yang memasuki sistem dalam berbagai bentuk untuk
mempengaruhi proses dalam mencapai hasil.
 Proses
Proses adalah transformasi benda, energi dan atau informasi oleh suatu
sistem dari masukan sampai keluaran.
 Output
Output meliputi benda, energi dan atau informasi yang dihasilkan oleh
suatu sistem dalam respon terhadap input dari proses transformasi. Output
dari system manajerial adalah respon terhadap tuntutan dan perubahan
sumber-sumber.
 Umpan Balik
Umpan balik adalah bagian dari output yang memasuki suatu sistem
sebagai input untuk mempengaruhi output yang telah ada.
Klasifikasi Sumber Daya
keluarga
Berdasarkan jenisnya terdiri dari:
 Sumber daya manusia

Sumber Daya Manusia Mempunyai 2 ciri :


 Ciri personal : kognitif, afektif, psikomotor; status
kesehatan, bakat, tingkat intelegensia, minat.
 Ciri interpersonal : HAM, kerjasama/gotong royong
dan keterbukaan antar personal dalam kaitannya
dengan pengembangan kemampuan dan minat
keluarga.
 Sumber daya Non Manusia atau Materi
Sumber keluarga yang berhubungan dengan
kebutuhan fisik yaitu materi yang dimiliki keluarga
seperti barang-barang yang digunakan oleh keluarga,
uang sebagai penghasilan keluarga.
 Sumber daya Waktu
Sumber daya keluarga yang berhubungan dengan
waktu, yaitu bersifat unik karena waktu tidak dapat
ditambah atau dikurangi, diakumulasi atau disimpan,
sehingga hal-hal yang dilakukan keluarga tidak dapat
diulangi kembali.
 
Home Health Care
(Perawatan Kesehatan di Rumah)

11
Historical Overview
 The first home health care program in the
United States was organized in 1796 as
the Boston Dispensary.
 The first visiting nurse service in the
United States was formed in Philadelphia
in 1886.
 In the 1800s and early 1900s, visiting
nurse associations were formalized, and
public health departments became
widespread.

12
Historical Overview
 Lillian Wald and Mary Brewster
developed a visiting nurse service for the
poor in New York City in 1893 at the
Nurses’ Settlement House on Henry
Street.
 In the 1800s and early 1900s, visiting
nurse associations were formalized, and
public health departments became
widespread.
 The Social Security Act of 1935 first
provided government rather than local
charitable funding for selected services
such as maternal health, communicable
disease, and the training of public health
professionals.
13 13
Home Care di Indonesia
 Tuntutan masyarakat akan kebutuhan pelayanan
kesehatan juga semakin meningkat dan
 Perubahan konsep perawatan dan pengobatan di
rumah sakit/klinik menjadi kebutuhan perawatan di
rumah, khususnya bagi klien/keluarga dengan
penyakit terminal.
 Perawatan di rumah juga menjadi alternative bagi
keluarga dengan usila (usia lanjut) yang cenderung
mengalami penyakit dengan kondisi kronis, yang
membutuhkan perawatan dan pengobatan jangka
panjang.

14
Pengertian
Perawatan kesehatan rumah adalah suatu pelayanan
kesehatan secara komprehensif yang diberikan kepada
klien individu dan atau keluarga di tempat tinggal mereka (di
rumah), bertujuan untuk memandirikan klien dalam
pemeliharaan kesehatan, peningkatan derajat kesehatan,
upaya pencegahan penyakit dan resiko kekambuhan serta
rehabilitasi kesehatan.
Pelayanan perawatan kesehatan rumah meliputi
penyediaaan pelayanan keperawatan klien di rumah,
rehabilitasi fisik, terapi diet, konseling psikolog (Stanhope &
Lancaster, 1999).
15
Pelayanan perawatan kesehatan rumah
diberikan kepada individu dan keluarga sesuai
kebutuhan mereka,
Perencanaan dan koordinasi yang dilakukan
oleh pelayanan kesehatan seperti: puskesmas,
klinik dokter, praktek bidan, perawat, atau
praktek bersama oleh profesi lain (ahli gizi,
psikolog, fisioterapist, terapi wicara, dll)
Pengiriman staf atau perawat rumah atas
kesepakan bersama dengan klien sesuai
peraturan dan kewenangan yang berlaku.
Pelayanan kesehatan tersebut difasilitasi oleh
departemen kesehatan bekerja sama dengan
berbagai pihak terkait.

16
Ruang Lingkup Pelayanan Home
Care (Medicare)
Pelayanan paruh waktu atau secara terus menerus, dengan
perawatan yang diberikan dibawah pengawasan seorang perawat
professional yang sudah terregistrasi/terdaftar.
Terapi fisik, terapi okupasional, dan terapi wicara
Pelayanan kesehatan sosial berada dibawah pengawasan dokter
Pelayanan paruh waktu atau secara terus menerus yang dilakukan
oleh pembantu perawat kesehatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
Kebutuhan medis selain obat-obatan, benda biologis seperti serum
dan vaksin yang penggunaannya dalam aplikasi medis/kedokteran
Pelayanan medis diberikan oleh seseorang yang sudah mendapat
izin praktek perawatan kesehatan rumah melalui agency atau suatu
program dari rumah sakit

17
 Perawatan kesehatan rumah dapat diartikan sebagai
kesatuan yang memungkinkan pelayanan kesehatan
dilakukan secara bersamaan ataupun kombinasi dari
berbagai profesi kesehatan dalam kesatuan tim untuk
mencapai dan mempertahankan status kesehatan klien
secara optimal. Khususnya pada klien yang memerlukan
pelayanan akibat penyakit yang akut, kronis, atau
terminal yang memburuk.
 Perawatan kesehatan rumah diberikan kepada individu
dan keluarga di rumah tingggal mereka yang melibatkan
berbagai disiplin ilmu atau profesi dalam suatu tim
kesehatan untuk melakukan perawatan kesehatan di
rumah. Dengan tujuan untuk memberikan kondisi yang
sehat secara optimal dan terbebasnya klien dari
penyakit yang diderita.

18
Jenis Pelayanan Home Care
dapat dilakukan oleh :

 Pusat pelayanan Kesehatan


Masyarakat (Puskesmas)
 Pelayanan Kesehatan dibawah
koordinasi rumah sakit
 Pelayanan Keperawatan Hospice
 Pelayanan Kesehatan Praktek Mandiri
atau Berkelompok
 Yayasan Pelayanan Sosial

19
Tipe Pelayanan Home
Care
Perawatan Berdasarkan Penyakit
Pelayanan Kesehatan Umum ;
preventif & promotif
Pelayanan Kesehatan Khusus ;
pediatric care, chemoterapi, hospice
care, psychiatric mental health care

20
Siapa Pemberi Layanan
Home Care ?
○ Perawat
○ Dokter
○ Speech Therapist
○ Fisioterapist
○ Pekerja Sosial Medis

21
Kontrak Pelayanan Home
Care
Persetujuan atau kesepakatan antara yayasan/agency dengan klien
dan keluarga tentang pelaksanaan dan perencanaan perawatan di
rumah dan catatan medis.
Kontrak tersebut memperbolehkan klien dan keluarga untuk
menyusun tujuan sendiri ataupun membantu memecahkan masalah
perawatan klien sesuai rencana perawatan/pengobatan dokter
dalam kesepakatan yang tercantum (yang dibuat)
Kontrak berhubungan langsung dengan proses keperawatan dan
dapat diselesaikan sesuai dengan tahapan proses keperawatan,
yaitu; pengkajian, perumusan masalah/diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan.
Dimana dalam setiap tindakan berkaitan dengan asuhan
keperawatan tersebut akan dilakukan atas persetujuan
klien/keluarga.

22
 Jika selama kunjungan atau perawatan di rumah ada
kesesuain kesepakatan antara yayasan/pemberi
layanan/agency dan klien/keluarga, maka kontrak
tersebut dapat dilanjutkan pada kunjungan berikutnya,
akan tetapi bila tidak memungkinkan/tidak ada
kesesuain maka kontrak dapat ditinjau kembali.
 Pembuatan kontrak dapat dilakukan secara nonformal
(lisan) ataupun secara formal (tulisan), tergantung dari
persetujuan dan kesepakatan bersama keduabelah
pihak antara yayasan/pemberi jasa layanan/agency
dengan klien dan keluarga.

23 23
Kolaborasi interdisiplin ilmu atau profesi yang efektif dalam
perawatan kesehatan rumah akan memberikan kesinambungan
pelayanan kesehatan yang dapat memberikan
kesadaran/kemandirian klien dan keluarga, sehingga program
perawatan kesehatan dapat dilaksanakan secara komprehensif.
Proses kolaborasi untuk perawatan kesehatan rumah diawali
dengan adanya rencana pulang discharge plan dari rumah
sakit. Perawat di rumah sakit mengidentifikasi kebutuhan klien
untuk perawatan di rumah, kemudian mengkoordinasikan
tentang perencanaan pulang atau discharge plan dengan
dokter untuk diminta persetujuannya.
Kemudian dilanjutkan dengan koordinasi kepada
yayasan/agency terkait yang akan melakukan perawatan di
rumah, khususnya pelayanan perawatan yang diminta oleh
dokter. Dalam hal ini dapat berasal dari berbagai disiplin ilmu
(profesi kesehatan lain seperti: dokter, terapi fisik, perawat,
bidan, ahli gizi, dll).

24
Standar Praktek Home
Care
Standar I . Organisasi Pelayanan Kesehatan
Rumah
Standar II . Teori
Standar III. Pengumpulan Data
Standar IV. Diagnosa
Standar V. Perencanaan
Standar VI. Intervensi
Standar VII. Evaluasi
Standar VIII.ntervensi

25
Hospice Care
Hospice Care adalah pelayanan
perawatan untuk meringankan penyakit
lanjutan atau penyakit terminal dari klien
di rumah sakit dan kemudian melanjutkan
pelayanan perawatan di rumah dibawah
pengawasan Medicare
mempertimbangkan kebutuhan khusus
dari klien dengan penyakit terminal atau
yang akan meninggal dunia, sehingga
klien memiliki kesempatan untuk
meninggal di rumah sesuai dengan
keinginan mereka dengan dukungan
keluarga sepenuhnya.
26
Tujuan
 Membantu klien dan keluarga
memelihara kondisi kesehatan dan
kesejahteraan klien
 Meringankan rasa sakit dan
memfasilitasi rasa nyaman klien
 Mempersiapkan klien dan keluarga
untuk menghadapi kondisi penyakit

27
Faktor stress yang
umum terjadi adalah:
 Kesulitan menerima kenyataan bahwa
masalah klien tidak dapat dikontrol
 Frustasi akibat banyaknya masalah
pada klien yang akan meninggal dunia
 Marah akibat subjektivitas kemauan
dan harapan keluarga yang tinggi
 Kesulitan menyusun batas
keterlibatan dengan klien dan
keluarganya
28
Tanggung Jawab Perawat
dalam Layanan Home Care
 Pemberi Asuhan
 Pendokumentasian
 Menetapkan Biaya Perawatan
 Menentukan Frekuensi dan Durasi
Perawatan
 Perlindungan Klien

29
• Terima Kasih

30

Anda mungkin juga menyukai