LANJUT
OLEH :
IMAM SUBEKTI, SKp, M.Kep, Sp.Kom
Terapi modalitas
Terapi modalitas dalam keperawatan usia
lanjut, adalah suatu bentuk terapi dimana
perawat mendasarkan potensi yang
dimiliki klien (modal-modality) sebagai titik
tolak terapi atau penyembuhan
Jadi perawat dapat menggunakan
modality dari klien dan keluarga, misalnya
sumber daya (tenaga/energi) dalam
melaksanakan terapi
Pendahuluan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan therapy pada lansia :
1. Kemampuan (fisik, emosi, kognitif) usia lanjut.
2. Kebutuhan sosial (social demand) yang menyangkut
“penyesuaian” perilaku untuk usia lanjut.
3. Harapan (keinginan-keinginan) dari orang tertentu
lainnya
4. Harapan-harapan dari usia lanjut sendiri yg
berhubungan dengan kondisi kesehatannya
Tujuan therapy modalitas
1. Berwawasan pada pola perilaku seseorang
2. Menghilangkan gejala
3. Memperlambat memperburuknya keadaan
4. Adaptasi terhadap keadaan yang ada
5. Memperbaiki kemampuan self
care/perawatan diri
6. Meningkatkan aktifitas
7. Memperbesar atau meningkatkan
kemandirian
MACAM TERAPI MODALITAS
1. THERAPI MILIEU/ MANIPULASI LINGKUNGAN
2. TERAPI REVIEW KEHIDUPAN
3. TERAPI ORIENTASI REALITAS
4. TERAPI KELUARGA
5. RELAKSASI AUTOGENIK
6. RELAKSASI PROGRESIF
7. LATIHAN FISIK : PEREGANGAN OTOT
8. KEGEL EXERCISE & BLADDER RETRAINING
9. SENAM KAKI DIABETIK
10. SENAM OSTEOPOROSIS
1. THERAPI MILIEU/ MANIPULASI LINGKUNGAN
Therapy milieu dilakukan dengan menciptakan suatu
“Komunitas therapeutic” dimana seluruh fase interaksi
usia lanjut dengan perawat dirancang sedemikian rupa
sehingga menguntungkan klien
Tujuan terapi : untuk meningkatkan kemampuan sosial,
memperbesar tanggung jawab terhadap aktifitas sendiri
dan meningkatkan harga diri
Indikasi : therapy Milieu ini akan berfungsi dengan baik
pada usila yang memiliki gejala gangguan emosional
tetapi kemampuan kognitifnya masih utuh
Therapy sangat bermanfaat bagi usila yang apatis dan
tidak responsive sebagai akibat dari perawatan/
pengobatan sebelumnya
Tehnik Milieu/Manipulasi lingkungan
1. Berbicara lebih jelas dan lebih keras
2. Memperendah kekuatan suara tetapi volume suara
ditingkatkan (seperti pada telepon dan bel pintu)
3. Memperbanyak petunjuk-petunjuk visual lewat kode-
kode warna
4. Menghindari cahaya/warna yang menyilaukan
misalnya dengan penggunaan cat bernuansa datar
secukupnya.
5. Mengatur cahaya agar redup
6. Merancang area pribadi
7. Menggunakan tanda-tanda/symbol-simbol yang konkrit
sambil meningkatkan fungsi memori
Tehnik Milieu/Manipulasi lingkungan
Meningkatkan kesehatan fisik, moral dan harga diri :
1. Mengatur jam kunjung
Pengertian
Relaksasi autogenik adalah relaksasi yang
bersumber dari diri sendiri berupa kata-
kata/kalimat pendek ataupun pikiran yang bisa
membuat pikiran tentram
Tujuan:
Persiapan:
A. Pasien / klien
Beritahu klien
Atur posisi dalam posisi duduk atau berbaring
B. Alat : Tidak ada alat khusus yang dibutuhkan. Bila
diinginkan, dapat dilakukan sambil mendengarkan
musik ringan.
C. Lingkungan
Atur lingkungan senyaman dan setenang mungkin
agar pasien / klien mudah berkonsentrasi.
Prosedur:
1. Pilihlah suatu kata / kalimat yang dapat
membuat kita tenang misalnya “Astaghfirullah”.
Jadikan kata-kata / kalimat tersebut sebagai
“mantra” untuk mencapai kondisi rileks.
2. Perhatikan posisi. Atur posisi senyaman
mungkin.
3. Tutup mata secara perlahan-lahan.
4. Lemaskan seluruh anggota tubuh dari kepala,
bahu, punggung, tangan sampai dengan kaki
secara perlahan-lahan.
5. Tarik nafas secara perlahan.
Prosedur:
6. Fokuskan pikiran pada kata-kata “mantra”
tersebut.
7. Lakukan berulang selama ± 10 menit, bila tiba-
tiba pikiran melayang, upayakan untuk
memfokuskan kembali pada kata-kata
“mantra”.
8. Bila dirasakan sudah nyaman / rileks, tetap
duduk tenang dengan mata masih tetap
tertutup untuk beberapa saat.
9. Langkah terakhir, buka mata perlahan-lahan
sambil rasakan kondisi rileks.
Perhatian:
1. Untuk mencapai hasil yang optimal
dibutuhkan konsentrasi penuh terhadap
kata-kata “mantra”yang dapat membuat
rileks.
2. Lakukan prosedur ini sampai 2-3 kali agar
mendapatkan hasil yang optimal.
3. Tidak efektif untuk kondisi stress berat.
Evaluasi
A. Respon verbal:
1. Klien mengatakan rileks
2. Klien mengatakan ketegangan berkurang.
3. Klien mengatakan sudah merasa nyaman
B. Respon non verbal
1. Klien tampak tenang
2. Ekspresi wajah klien tidak tampak tegang
3. Klien dapat melanjutkan pekerjaannya
kembali.
6. RELAKSASI PROGRESIF
Pengertian :Adalah suatu cara yang
efektif mengistirahatkan otot-otot melalui
cara yang tepat, diikuti dengan relaksasi
mental dan pikiran
Tujuan : Digunakan untuk mengurangi
berbagai keluhan yang berhubungan
dengan stress, seperti kecemasan, asma,
nyeri lambung, hipertensi dan insomnia
PROSEDUR RELAKSASI PROGRESIF
PERSIAPAN
A. Klien
1. Jelaskan tujuan latihan dan tahapannya
2. Klien memungkinkan untuk dilakukan latihan
3. Klien menggunakan pakaian yang nyaman
B. Lingkungan
1. Ruangan yang tenang dan nyaman
2. Kursi, tempat tidur yang nyaman
PELAKSANAAN
1. Instruksikan klien untuk duduk atau berbaring dengan
nyaman
2. Instruksikan untuk memejamkan mata dengan perlahan,
lanjutkan dengan menarik nafas dalam, menghirup udara
melalui hidung, menghebuskan melalui mulut secara
perlahan. Rasakan udara memenuhi abdomen. Ketika
menghembuskan nafas melalui mulut, rasakan bahwa
semua ketegangan otot-otot juga seperti dikeluarkan.
Ulangi berkali-kali sampai merasa nyaman dan rileks
3. Pusatkan pikiran pada kaki dan betis. Tarik jari-jari kaki
keatas dan tegangkan kaki dan betis selama beberapa
detik, bersamaan dengan menarik nafas melalui hidung,
kemudian kendurkan kembali, sambil menghembuskan
nafas melalui mulut. Lakukan berulang-ulang sampai
merasa nyaman dan rileks
PELAKSANAAN
4. Pusatkan pikiran pada paha dan bokong. Luruskan
kedua kaki, lalu tegangkan paha dan bokong selama
beberapa detik dengan bertumpu pada kedua tumit kaki,
bersamaan dengan menarik nafas melalui hidung,
kemudian kendurkan kembali sambil menghembuskan
nafas melalui mulut. Lakukan berkali-kali sampai merasa
nyaman dan rileks.
5. Pusatkan pikiran pada perut dan dada. Tarik nafas
dalam melalui hidung, tahan beberapa saat, kemudian
hembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan.
Rasakan ketegangan keluar dari tubuh.
6. Pusatkan pikiran pada kedua lengan dan tangan.
Luruskan kedua lengan dan jari-jari, kemudian tegangkan
otot-otot lengan dan jari sambil mengepalkan tangan
dengan kuat selama beberapa detik, bersamaan dengan
menarik nafas dari hidung, kemudian kendurkan kembali
sambil menhembuskan nafas melalui mulut. Lakukan
berkali-kali sampai merasa nyaman dan rileks.
PELAKSANAAN
7. Pusatkan pada bahu dan leher. Tegangkan leher dan
kedua bahu kebelakang selama beberapa detik,
bersamaan dengan menarik nafas dari hidung, kemudian
kendurkan kembali sambil menghenbuskan nafas melalui
mulut. Rasakan semua ketegangan dikeluarkan. Lakukan
berkali-kali sampai merasa nyaman dan rileks
8. Pusatkan pada waajah dan kepala. Kerutkan dahi, dan
buka mata lebar-lebar selama beberapa detik, lalu
kendurkan. Kempiskan hidung semala beberapa detik,
lalu kendurkan kembali. Tarik mulut kebelakang dan
rapatkan gigi selama beberapa detik, kemudian
kendurkan. Lakukan berkali-kali sampai merasa nyaman
dan rileks.
9. Duduk kembali dengan tenang, dan rasakan semua
ketegangan tubuh sudah dikeluarkan.
EVALUASI
SUBYEKTIF : Perasaan klien setelah
relaksasi, kenyamanan klien, perbedaan/
perubahan keluhan setelah relaksasi
OBYEKTIF :Ekspresi wajah, tanda-tanda
vital, apakah klien tampak rileks/tdk ?,
kemampuan klien dalam latihan
7. LATIHAN FISIK : PEREGANGAN OTOT
Pengertian :
Adalah suatu bentuk latihan fisik dengan
melakukan gerakan ritmik secara sistematis
yang dapat memberikan pengaruh baik
terhadap tingkat kemampuan fisik seseorang,
bila dilakukan secara baik dan benar
Manfaat dari latihan peregangan :
1. Mengoptimalkan gerak otot dan sendiri
2. Meningkatkan kebugaran jasmani
PERSIAPAN
Posisi rileks
Memakai celana yang tidak ketat
(longgar)
Tidak terdapat keluhan nyeri pada kaki,
yang dapat mengganggu proses latihan
Dilakukan sesuai tahapan
PELAKSANAAN
Pengertian
Olahraga atau aktivitas fisik yang dapat
meningkatkan kepadatan mineral pada
tulang, atau mengurangi hilangnya
jaringan tulang terutama pada wanita pre-
menapouse dan post-menopouse
Tujuan
Olahraga ini untuk memelihara kondisi
punggung, mencegah dan mengobati
osteoporosis
Kebijakan
Latihan dilakukan sehari dua kali, tiap gerakan 5-10 kali.
Diselenggarakan 3-5x/minggu (minimal 2x/minggu).
Bagi para manula latihan ini dapat dilakukan diatas tilam
yang keras.
Latihan dilakukan dengan berdiri dan dengan terlentang.
Bermanfaat bagi manula terutama wanita (dapat
mencegah dan/atau memperbaiki proses osteoporosis
atau kerapuhan tulang yang timbul pada proses menua).
PERSIAPAN
Klien
Jelaskan TUJUAN DAN TAHAPANNYA
Klien memungkinkan untuk dilakukan latihan
Klien menggunakan pakaian yang nyaman
Lingkungan
Ruangan yang tenang, terang dan nyaman
Kursi, tempat tidur/alas tidur yang nyaman
PELAKSANAAN
Latihan Pertama (Berdiri)
Latihan Kedua (Terlentang)
Latihan Berdiri
Latihan Berbaring/terlentang
SEKIAN
TERIMA KASIH