Anda di halaman 1dari 15

Home | About us | Contact

Perilaku kekerasan
• Gala gita putri kartini
• Mgs.Derangga
• M.lutfhi wira.p
• Rizki amalia
• Wiwin septaliani
Home | About us | Contact

pengertian

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat

membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Marah merupakan

perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan / kebutuhan yang tidak terpenuhi yang

dirasakan sebagai ancaman.


Home | About us | Contact

Etiologi
Factor Predisposisi Faktor Presipitasi

Factor Psikologis Klien

Factor biologis Interaksi

Factor sosial budaya Lingkungan


A. Faktor predisposisi Home | About us | Contact

1. Faktor psikologis

a) Terdapat asumsi yang memotifasi perilaku kekerasan.

b) koping individu dan masa kecil yang tidak menyenangkan dan rasa frustasi.

c) Adanya kekerasan dalam rumah tangga, keluarga atau lingkungan.

d) Teori psikoanalitik, teori ini menjelaskan bahwa tidak terpenuhinya kepuasan


dan rasa aman
Home | About us | Contact

2. Faktor biologis

1. Peningkatan hormone androgen dan norefineprin serta penurunan serotin pada cairan serebro
spinal merupakan faktor predisposisi penting yang menyebabkan timbulnya perilaku agresif pada
seseorang.
2. Pengaruh genetic
3. Gangguan otak, sindrom otak organic berhubungan dengan berbagai gangguan serebral, tumor
otak (khususnya pada limbicdan lobus temporal), Kerusakan organ otak, retardasi terbukti
berpengaruh terhadap perilaku agresif dan tindak kekerasan.
3. Faktor Sosial Budaya

Budaya dimasyarakat dapat mempengaruhi perilaku kekerasan. Kontrol masyarakat yang rendah Perilaku
kekerasan dan kecenderungan menerima perilaku kekerasan sebagai cara penyelesaian masalah dalam masyarakat

merupakan factor predisposisi terjadinya perilaku kekerasan .


Home | About us | Contact
B. Faktor Presipitasi

1) Klien : Kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kehidupan yang penuh dengan


agresif, dan masa lalu yang tidak menyenangkan.
2) Interaksi : Penghinaan, kekerasan, kehilangan orang yang berarti, konflik, merasa terancam
baik internal maupun eksternal.
3) Lingkungan : Panas, padat dan bising.
Tanda dan Gejala Home | About us | Contact

 Fisik : Muka merah dan tegang, mata melotot atau pandangan mata tajam, tangan
mengepal, rahang mengatup, postur tubuh kaku, jalan mondar mandir.

 Verbal : Bicara kasar, suara tinggi, membentak, atau berteriak, mengancam secara
verbal atau fisik, mengumpat dengan kata-kata kotor.

 Perilaku : Melempar atau memukul benda 6 atau orang lain, menyerang orang lain
atau melukai diri sendiri, merusak lingkungan, amuk/ agresif.

 Emosi : Tidak adekuat, dendam dan jengkel, tidak berdaya, bermusuhan,


mengamuk, ingin berkelahi, menyalahkan dan menuntut.
 Intelektual : Cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.

 Spiritual : Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain,
menyinggung perasaan orang lain, tidak peduli dan kasar.
Home | About us | Contact

MENCEGAH KEKAMBUHAN PERILAKU KEKERASAN PASIEN


PASCA HOSPITALISASI RSJ

1. Pengetahuan keluarga tentang riwayat 2. kepekaan keluarga dalam mengenali


perilaku kekerasan pencetus perilaku kekerasan

3. upaya pengendalian emosi 4. kepedulian keluarga sebagai upaya


pasien pencegah kekambuhan

5. kepasrahan menerima kondisi pasien.


Home | About us | Contact

1. Pengetahuan keluarga tentang riwayat perilaku kekerasan

Pengetahuan terhadap adanya bentuk


perilaku kekerasan pasien

Pengetahuan partisipan terhadap adanya


perilaku mengancam karena membawa senjata
tajam

Keluarga juga mengenali tanda-tanda pasien akan melakukan


perilaku kekerasan dari perubahan fisik dan perilakunya
Home | About us | Contact

2. Kepekaan keluarga dalam mengenali pencetus perilaku kekerasan

20% 40% 80%


menggunakan kekuasaannya Ketidakpatuhan terhadap Provokasi dan keinginan yang
pengobatan tidak terpenuhi
3. Upaya pengendalian emosi pasien

sikap permisif kepada pasien seperti menuruti dan


membiarkan melakukan apa saja yang diinginkan 70%
oleh pasien.

menghindari hal-hal yang dapat menyinggung


perasaan dan mencoba untuk tidak bersikap kasar 70%
kepada pasien

Pendekatan dengan tenang 70%


Home | About us | Contact

4. Kepedulian keluarga sebagai upaya pencegah kekambuhan

memotivasi, menjadi pendengar


yang baik, membuat senang,
memberi kesempatan rekreasi

memberikan komitmen
dukungan dan kepatuhan
pengobatan.
Home | About us | Contact

5. Kepasrahan menerima kondisi pasien

mengembalikan urusan kepada Tuhan


karena yakin sesuatu yang Tuhan berikan
adalah hal yang terbaik

penerimaaan kondisi pasien dengan


mengungkapkan rasa syukur dan ikhlas
Home | About us | Contact

Terimakasih

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai