By : Siti Lestari
Pengantar
Critical thinking merupakan komponen
esensial dari akontabilitas profesional dan qualitas pelayanan keperawatan Perawat diharapkan dapat menyelesaikan problem pasien dengan menggunakan pemikiran kritis-analisis
masalah dan mengambil keputusan dapat meningkatkan efektifas jalan keluar atau keputusan yang dibuat. Critical thinking, problem solving dan decision making merupakan suatu proses yang saling berhubungan.
menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan saja Perawat professional menggunakan critical thinking untuk membuat observasi yang reliable, menyimpulkan, membuat informasi dan ide-ide baru, mengevaluasi dan meningkatkan pengetahuan mereka sendiri.
Pengertian CT
Proses kognitif yang aktif dan terorganisir,
yang digunakan secara hati-hati untuk mengkaji pemikiran seseorang dan berfikir tentang hal lain. Critical thinking didefinisikan sebagai seni berfikir tentang berfikir ( Paul, 1998 dikutip oleh Pease, 1997 p. 223). Ennis : critical thinking terfokus pada apa yang diyakini atau dilakukan berdasarkan alasan yang jelas dan reflektif.
macam bidang ilmu pengetahuan. Perawat diharuskan mengetahuai tentang ilmu-ilmu biologi, social dan humanistic agar mereka mempunyai fondasi yang kuat untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan mereka. Perawat harus berhadapan dengan perubahan lingkungan yang penuh dengan tekanan/stress.
berubah-ubah. Pengobatan, tekhnologi berubah secara konstan dan kondisi pasien mungkin juga berubah setiap menit. Perilaku yang merupakan suatu kebiasaan mungkin tidak mampu menghadapi / menyelesaikan perubahan tersebut.
perawat dapat menemukan sesuatu yang penting, berespon dengan cepat dan mengadaptasikan intervensi untuk memenuhi kebutuhan klien yang sangat specifik tersebut. Perawat juga harus membuat suatu keputusan penting.
ASUMSI THINK
1. thinking, feeling, and doing merupakan komponen penting dalam keperawatan yang bekerja secara sinergi. 2. Meskipun thinking, feeling, and doing dalam keperawatan tak terpisahkan, dalam diskusi kelas atau text book mereka dapat terpisahkan sehingga mhs dapat mengidentifikasi, menilai dan mengembangkankekuatan thinking, feeling, and doing terkait praktek keperawatan
3. Perawat / mhs perawat tidak merupakan yang kosong. Mereka datang dengan ketrampilan berfikir yang bervariasi. 4. Meningkatkan kemampuan berfikir dapat diajarkan dan dipelajari. 5. Sebagian besar mhs tak dapat mendeskripsikan ketrampilan berfikir mereka, tapi mereka tetap berfikir.
6. critical thinking in nursing terdiri atas beberapa aktivitas berfikir yang dihubungkan dengan situasi kompleks, bukan linier.
yang pernah diperoleh. Total recall tergantung memori dan memori merupakan suatu proses yang kompleks.
Habits (H)
Pendekatan berfikir yang sering diulang
Inquiry (I)
Inquiry berarti mengkaji suatu hal/masalah
secara mendalam. Inquiry merupakan salah satu jenis berfikir untuk mengambil suatu kesimpulan. Kesimpulan dapat dicapai tanpa melalui inquiri tetapi akan lebih baik bila menggunakan inquiri.
penting dalam keperawatan, karena haltersebut merupakan akar perawatan individu. Banyak hal yang dipikiran perawat harus digabungkan, dicocokkan secara tepat pada situasi yang unik. Perawat mempunyai banyak standard perawatan yang mana dan bekerja dengan baik, tapi standard tersebut tidak bekerja dengan cara yang sama untuk setiap pasien.
dengan tim kesehatan lainnya. Aspek penting adalah harus memadukan bagaimana perawat berfikir dan pemikiran pasien bekerja bersama., karena pasien juga mempunyai gaya berfikir sendiri-sendiri.
2.
3.
4.
5. 6.
Rasional dan reflektif Melibatkan skeptis yang sehat dan konstruktif. Otonomi Melibatkan kreativitas berfikir. Berfikir secara fair / obyektif. Terfokus pada apa yang dipercaya dan dilakukan
2.
3. 4. 5. 6.
Intellectual standard Clear Logical Precise Deep Broad Specific Accurate Relevant
Plausible Consistent Complete Significant Adequate Fair
b. Professional standard Ethic criteria for nursing judgment Criteria for evaluation Professional responsibility
Component Of CT
kuat Faktor yang mempengaruhi kemampuan CT Berfikir dengan orientasi hasil (Outcome oriented)
Lanjutan
Strategi CT
intelektual Bagaimana membaca pikiran Mengembangkan karakter, pengetahuan dan mempraktekkan ketrampilan
1. Type personality
Gaya Belajar 1. Observasi ( visual learner) 2. Kinestetik ( kinesthetic learner) 3. Mendengar ( Auditory learner)
Chinese Proverb on Learning I hear, I forget. I see, I remember. I do, I understand (Alvaro-Lifvre, 2004)
mencari keputusan
mencari keputusan yang fair Justifikasi : Sesuai lingkungan, suka dengan perencanaan Perceiving : Fleksibel, terbuka dan suka spontanitas
orang-2 penting dalam kehidupannya dan mempengaruhi pemikirannya. Mentor : perawat yang memiliki ketrampilan khusus untuk membimbing perawat lain( yunior/siswa) dengan dasar 1:1. Mentor bertanggungjawab terhadap mentee.
Personal Perkembangan moral Usia Budaya Percaya diri Intelegensi Emosi Pengetahuan : pemecahan masalah, mengambil keputusan Komunikasi Kebiasaan Evaluasi Pengalaman Ketrampilan menulis, membaca dan belajar
Faktor penghambat CT
1. -
Personal Dislike, bias. Percaya diri rendah Keterbatasan pengetahuan pemecahan masalah, mengambil keputusan Komunikasi jelek Gaya hidup yang tidak sehat Ketrampilan menulis, membaca dan belajar yang jelek.
2. Situasi/Kondisi - anxietas, stres, fatigue - Kurang motivasi - Kurang pengetahuan faktor resiko & faktor terkait - Waktu terbatas - Gangguan lingkungan