HALUSINAS PENDENGARAN
Disusun Oleh :
NIM : PO.62.20.1.16.274
PALANGKARAYA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
PENYULUHAN KESEHATAN
A. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
B. Strategi Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
C. Media
D. Materi
Terlampir
E. Rencana Penyuluhan
a. Proses :
b. Akhir :
Peserta dapat megikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
sebanyak 100 %
Peserta dapat mendemonstrasikan hal-hal yang berhubungan
dengan cara mengontrol halusinasi.
PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN
“GANGGUAN HALUSINASI PENDENGARAN ”
A. Latar Belakang
tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata, misalnya
klien mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang berbicara
(Kusumawati, 2010)
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Sasaran
D. Strategi Pelaksanaan
Keterangan:
Moderator Peserta
Pemateri Fasilitator
Observer
E. Susunan Acara
Waktu Acara
F. Pengorganisasian
a. Moderator
dengan audien
Menganalisis penyajian
b. Pemateri
c. Fasilitator
observer.
d. Observer
SAP
e. Pembimbing
Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran
penyuluhan.
MATERI PENYULUHAN
PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
1. Pengertian
Halusinasi pendengaran adalah persepsi yang salah dari indra
pendengaran, tanpa sumber rangsangan eksternal, seolah-olah mendengar suara
manusia, hewan, suara mesin yang tidak ada hubungannya dengan stimulus
yang nyata.
2. Jenis halusinasi
a. Halusinasi pendengaran
Klien mendengar suara atau bunyi yang tidak ada hubungan dengan stimulus
nyata dan orang lain tidak mendengarnya.
b. Halusinasi penglihatan
Klien melihat gambaran yang jelas atau samar-samar tanpa stimulus yang
nyata dan orang lain tidak melihat gambar seperti apa yang dikatakan klien.
c. Halusinasi penciuman
Klien mencium sesuatu yang bau yang muncul dari sumber tertentu tanpa
stimulus yang nyata dan orang lain tidak menciumnya.
d. Halusinasi pengecapan
Klien merasa merasakan sesuatu yang tidak nyata biasanya merasakan rasa
makanan yang tidak enak.
e. Halusinasi perabaan
Klien merasakan sesuatu pada kulitnya tanpa stimulus yang nyata.
3. Etiologi
a. Faktor Biologis
Keturuan, cacat kengenital, penyalahgunaan obat-obatan, kerusakan fungsi
otak ketidak seimbangan neurotransmitter.
b. Faktor Psikologis
Trauma dimasa anak-anak, kehilangan kasih sayang, kekecewaan,
pengalaman yang menyakitkan, stress berat,dll.
c. Faktor Sosial Budaya
Pola asuh, kesenjangan anatra mimpi dan kenyataan, ekonomi, dan tidak
mamapu membina hubungan yang memuaskan
d. Faktor Fisik
Kelelahan yang berlebihan, tidak bisa tidur dalam waktu yang sangat lama
e. Faktor Emosional
Cemas berlebiham yamg tidak mampu diatasi
4. Akibat
a. Seseorang yang berhalusinasi dapat melaukan kekerasan (mencederai diri
sendiri, orang lain dan lingkungan).
b. Keputusasaan
c. Ketidakberdayaan Intoleransi aktivitas sehingga perawatan diri menjadi
berkurang.
Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika.