Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas peraktik keperawatan jiwa
Disusun oleh :
Amaliana
Dian Oktavia
Fikri Maulana
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Terapi Aktivitas
Kelompok Halusinasi” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mengajarkan cara mengontrol Halusinasi pada pasien dengan masalah halusinasi di Ruang
Perkutut RSJ Provinsi Jawa Barat.
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal penelitian ini dapat
selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:
1. Ibu Dewi Shinta Maria. AMK selaku pembimbing yang telah mendidik dan memberikan
bimbingan selama prakter di RSJ. Di Ruang Gelatik
2. Ibu Woro R, S.Pd., S.Kep., M.Kes, selaku dosen pembimbing pada praktek di RSJ.
3. Teman-temanku satu bimbingan proposal yang telah berjuang bersama-sama penulis
dalam menyelesaikan proposal ini.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal ini sebaik mungkin, penulis menyadari
bahwa proposal ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan proposal ini. Akhir kata, penulis berharap semoga proposal ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Kelompok Gelatik
1. Latar Belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan
persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi
menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya
sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas Kelompok (TAK)
klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti therapy ini adalah klien yang
sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat
bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.
2. Pengertian/ Landasan teori
a) Pengertian halusinasi
Halusinasi adalah gangguan persepsi pasien dimana mempersepsikan sesuatu yang
sebenarnya tidak terjadi (Muhith, 2015).
b) Klasifikasi halusinasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan karakteristik
tertentu, diantaranya :
1) Halusinasi pendengaran
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara – suara
orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa
yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
2) Halusinasi penglihatan
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran
cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan/atau panorama yang luas dan
kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
3) Halusinasi penghidung
4) Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikkan seperti: darah, urine atau feses. Kadang–kadang terhirup bau
harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.
5) Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus
yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati
atau orang lain.
6) Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan.
7) Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir
melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine
a) Tanda dan gejala
Mayor
Subjektif :
1) Mendengar suara orang bicara tanpa ada orangnya
2) Melihar benda, orang, atau sinar tanpa ada objeknya
3) Menghidu bau-bauan yang tidak sedap, seperti bau badan padahal tidak
4) Merasakan pengecapan yang itdak enak
5) Merasakan rabaan atau gerakan badan
Objektif
1) Bicara sendiri
2) Tertawa sendiri
3) Melihat kesatu arah
4) Mengarahkan telinga ke arah tertentu
5) Tidak dapat memfokuskan pikiran
Minor
Subjektif
1) Sulit tidur
2) Khawatir
3) Takut
Objektif
1) Konsentrasi buruk
2) Disorientasi waktu, tempat orang atau situasi
3) Afek datar
4) Curiga
5) Menyendiri, melamun
Topik : Halusinasi
Tujuan
Pengorganisasian
a. Leader :
Tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Observer :
Tugas :
1) Mengamati dan mencatat semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat, dan jalannya acara
2) Menyimpulkan dan melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
c. Fasilitator 1 :
Tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok lingkungan untuk pelaksanaan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
d. Fasilitator 2 :
Tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok lingkungan untuk pelaksanaan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e. Fasilitator 3 :
Tugas :
5) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
6) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
7) Mengatur posisi kelompok lingkungan untuk pelaksanaan kegiatan
8) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
a. Metode
1) Diskusi dan tanya jawab
2) Mempraktekan cara menghardik
b. Media
1) Name tag
2) Lembar Balik.
Mekanisme kegiatan