Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI PENDENGARAN)

Dosen Pembimbing:

NS.MOHD SYUKRI M.KEP.SP.KEP JIWA

Disusun Oleh:

Nadia Ananda (PO71200220044)


Muhamad Alvin Saputra (PO71200220046)
Syahrina Rahmadiani (PO71200220082)
Muhammad Zaidan (PO71200220076)
Uzla Miftabillah (PO71200220078)
Hikmah Dzofiroh Rasyika (PO71200220089)
Fatihatul Rizki (PO712002200887)
Mia Mandari Putri (PO71200220079)
Sury Hendriani (PO71200220077)
Fitri Maharani (PO71200220081)
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
SKATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas pada Stase Jiwa
Di Rumah Sakit Jiwa Dareah Provinsi Jambi. Selain itu, proposal ini juga bertujuan untuk
melaksanakan terapi aktivitas kelompok pada penderita dengan gangguan presepsi sensori
(halusinasi pendengaran).

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

penulis menyadari, proposal yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangunakan penulis nantikan demi kesempurnaan penulis
ini.

Jambi, 5 APRIL 2024

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan terapi yang bertujuan mengubah perilaku
pasien dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Terapi aktivitas kelompok sudah sering
digunakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang
penting dari keterampilan terapeutik keperawatan dan telah diterima profesi kesehatan.
Terapi ini cukup efektif karena di dalam kelompok akan terjadi interaksi satu dengan
Iainnya dan saling mempengaruhi. Keuntungan dengan diberikannya terapi aktivitas
kelompok adalah adanya dukungan pendidikan, meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah dan meningkatkan hubungan interpersonal (Nurlela, dkk, 2023)

TAK sering digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan jiwa dan merupakan terapi
dengan penerapan terapeutik keperawatan. Dalam pemberian terapi ini harapannya adalah
dapat memberikan dampah yang positif dalam promosi, pencegahan, pengobatan, serta
pemulihan terhadap kesehatan jiwa pasien (Wahyudi, dkk, 2023).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil rumusan masalah


bagaimana TAK halusinasi sesi 1 sampai dengan 4 pada pasien dengan halusinasi di Ruang
Teta RSJ Daerah Provinsi Jambi.

1.3 Tujuan

1. Tujuan Umum
Tujuan umum TAK stimulasi sensori adalah klien mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus proposal ini adalah sebagai berikut:
a. Pasien mampu mengenal halusinasi yang ia alami
b. Pasien mampu menghardik halusinasinya
c. Pasien mampu melakukan aktivitas untuk mengalihkan diri dari halusinasiny
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

DI RUANG RAWAT INAP

A. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang bertujuan untuk merubah perilaku
klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang bertujuan untuk
merubah perilaku klien untuk berfikir tentang diri dan lingkungannya.
B. Tujuan
1. Klien mengenal isi halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadi halusinasi
3. Klien mengenal frekuensi halusinasi
4. Klien mengenal perasaan bila mengalami halusinasi
C. Masalah Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
D. Pengorganisasian TAK Stimulasi Persepsi
1. Terapis
Peran dan fungsi
a. Leader : Muhammad Zaidan

b. Tugas :
1) Menyusun rencana TAK (proposal)
2) Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan
3) Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk
mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat dan
memberikan umpan balik
4) Sebagai role model
5) Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu
c. Co leader : Uzla
Miftabillah,Fatihatulrizky

d. Tugas :
1) Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok
2) Menghidupkan alat music
3) Memandu Senam
e. Fasilitator :Fitri,Hikmah,Sury,Alvin
Tugas :
1) Membantu leader dalam memfasilitasi anggota untuk berperan
aktif dan memotifasi anggota
2) Memfokuskan kegiatan
3) Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
4) Duduk di sela-sela pasien
5) Menghidupkan situasi permainan atau menyemangati pasien
dalam bermain
f. Observer :
Mia,Syahrina,Nadia
Tugas :
1) Mengobservasi semua respon klien
2) Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan
perilaku klien
3) Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
4) Duduk tidak di lingkungan permainan/diluar
5) Mengevaluasi setiap keaktifan pasien
6) Mengevaluasi tugas leader, fasilitator, dan co leader
2. Waktu
Pukul 09.00– 09.30 (selama 30 menit)
E. Setting
1. Kelompok berada diruang yang tenang
2. Klien berdiri depan - depanan

L Co.L

k k

k k F
F

k k

Keterangan:

k
: Klien Co.L : Co. Leader

L : Leader F : Fasilitator

O : Observer

F. Alat
1. Speaker Bluetooth

G. Metode
1. Bermain
2. Diskusi
3. Tanya jawab
H. Langkah-langkah Kegiatan
a. Salam dan perkenalan
‘’Selamat pagi bapak-bapak,bagaimana keadaannya hari ini? Senang bisa bertemu
lagi disini‘’.Baiklah bapak bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini,Saya akan
memperkenalkan diri (Terapis dan anggota yang berperan dalam TAK
memperkenalkan diri dimulai dari nama lengkap dan nama panggilan serta tempat
tinggal)’’.
b. Evaluasi atau Validasi
‘’Bagaimana perasaan bapak hari ini ‘’.
c. Penjelasan tujuan dan aturan main
‘’Nah bapak-bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini Saya akan
menyampaikan tujuannya yaitu:
a) Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
b) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
c) Klien dapat memperagakan cara menghardik
halusinasi ’’Aturan kegiatan antara lain :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta ijin
kepada terapis dengan mengangkat tangan
 Tidak diperbolehkan makan ,minum dan meroko selama kegiatan
 Selama kegiatan 20 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir ‘’Apakah bapak-bapak setuju dengan peraturan
ini?
Selanjutnya Saya akan menjelaskan cara permainannya .Caranya
bapak- bapak menggunakan balon dan iringan musik ,dengan memberikan
balon ini kepada teman yang berada disamping kanan secara bergiliran
dan cepat ,apabila musik berhenti disalah satu dari bapak-bapak disini, dia
akan dipersilahkan untuk berdiri (bersama fasilitator)lalu mempraktekkan
kegiatan yang kita ajarkan nanti. Semua bapak-bapak yang ada disini
mendapat giliran untuk mempraktekan kegiatan yang akan kita lakukan
bersama
A. Kerja

Sesi 1: Mengenal Halusinasi


Tujuan:
a. Klien dapat mengenal halusinasi
b. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien mengenal situasi terjadinya alusinasi
d. Klien mengenal perasaannya saat terjadi halusinasi

Alat:
a. Pena
b. Buku

Metode :
a. Diskusi
b. Tanya jawab

Langkah kegiatan:
a. Persiapan
a) Memilih pasien sesuai indikasi, yaitu klien yang mengalami perubahan sensorik
persepsi: halusinasi
b) Membuat kontrak waktu
b. Orientasi
a) Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada pasien
2. Perkenalkan nama trapis
3. Menanyakan nama pasien
b) Evaluasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c) Kontrak waktu
c. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaku- kan, yaitu mengenal suara-suara
yang didengar atau bayangan yang dilihat (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
b) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang
ada di sebelah kanan terapis secara berurutan berlawanan jarum jam sampai
semua klien mendapat giliran. Hasilnya tulis di whiteboard.
c) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar.
d. Tahap terminasi
a) Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi. waktu, situasi, dan perasaannya jika
terjadi halusinasi.
c) Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
3. Evaluasi dan Dokumentasi
e. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK Untuk
TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemam- puan yang diharapkan adalah
mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halu- sinasi,
dan perasaan saat terjadi halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut:
Kemampuan mengenal halusinasi
No Nama Klien Menyebut Menyebut Menyebut Menyebut
isi waktu situasi perasaan
halusinasi terjadi terjadi saat
halusinasi halusinasi halusinasi
1 Ny.Nora
2 Ny.Devi
3 Ny.Andin
4 Ny.Clarista

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan me- ngenal halusinasi: isi, waktu,
situasi, dan perasaan. Beri tanda (v) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien
tidak mampu.

Sesi 2: Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik

Tujuan:
a. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi.
b. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
c. Klien dapat memperagakan cara menghardik halu- sinasi.

Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi

Langkah Kegiatan
a. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.
b. Orientasi
a) Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Klien dan terapis pakai papan nama.
c. Evaluasi/validasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
b) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu, situasi, dan
perasaan.
d. Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu latihan satu cara mengontrol halusinasi:
menghardik. ✔ Menjelaskan aturan main, yaitu:
b) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin pada terapis.
Lama kegiatan 30 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
e. Tahap kerja
a) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami
halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran.
b) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
c) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat
halusinasi muncul.
d) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi.
e) Terapis meminta masing-masing klien mempe ragakan cara menghardik halusinasi
dimulai dari klien di sebelah kanan terapis berurutan ber- lawanan arah jarum jam
sampai semua peserta mendapatkan giliran.
f) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat setiap
klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.
g) Cara menghardik halusinasi:
1. Untuk halusinasi pendengaran: tutup telinga sambil mengatakan: "kamu suara
palsu, aku tidak mau dengar. Lakukan berulang-ulang sampai suara tak terdengar
lagi.
2. Untuk halusinasi penglihatan: tutup mata sambil mengatakan:"kamu bayangan
palsu, aku tidak mau lihat Lakukan berulang-ulang sampai bayangan tak terlihat
lagi.
f. Tahap terminasi
a) Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
1. Terapis menganjurkan klien untuk menerap- kan cara yang telah dipelajari jika
halusinasi muncul.
2. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien.
c) Kontrak yang akan datang
1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan ke- giatan.
2. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tem- pat TAK berikutnya.
3. Evaluasi dan Dokumentasi
g. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi Sesi 2, ke- mampuan yang diharapkan adalah mengatasi
halusinasi dengan menghardik. Formulir evaluasi sebagai berikut.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI:
HALUSINASI
Sesi 3 :Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan Terjadwal
1. Tujuan
a. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi klien
b. Dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi

2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
b.ruang nyaman dan tenang

3. Alat
1. Spidol
2. karton
3. Buku Catatan
4.kertas kosong
5.pena

4. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
b. Bermain games telepathy game dan latihan melakukan kegiatan yang biasa
dilakukan

5. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b. Orientasi
1. Salam terapeutik
a. Salam terapeutik kepada klien
b. Klien dan terapis pakai papan nama
2. Evaluasi/Validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan cara mengontrol halisinasi yang di pelajari
c. Menayakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik halusinasi

c..Kontrak
1. Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan di laksanakan yaitu mencegah
terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan yang biasa di lakukan sehari”

2. Leader menjelaskan aturan main telepathy game dan latihan melakukan kegiatan
yang biasa dilakukan
a.jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta ijin kepada leader
b.Lama kegiatan 30 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

d. Tahap Kerja

1.Leader menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari-hari. Jelaskan


bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculya
halusinasi.
2. Leader meminta tiap-tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa di lakukan
sehari-hari dan tulis di kertas karton
3. Leader membagikan kertas untuk klien menulis jadwal kegiatan sesuai table dan
terapis menulis di kertas karton apa yg klien tulis
4. Leader membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan, dari
bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan kertas kosong dan terapis
menggukan kertas karton
5. Leader melatih klien memperagakan kegiatan yang telah di susun.
6. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama pada klien yang sudah selesai
membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.

e. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
a. Leader menayakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan dan
memperagakannya.
b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

f. Tindak Lanjut
Leader menganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik, dan melakukan kegiatan

g. Kontrak yang akan datang


1. Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar
mengontrol halusinasi dengan dengan bercakap cakap dengan teman
2. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat

6. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saaat proses TAK berlangsung, khususya pada tahap kerja. Aspek
yang di evaluasi adalah kemampuan
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 3 kemampuan yang di
harapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya halusinasi.
Formulir yang di isi adalah sebagai berikut

Table Kemampuan Sesi 3 TAK


Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian
yang biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal
kegiatan harian dan menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi

3. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu

7. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang di mililki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:halusinasi
sesi IV. Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun jadwal.
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi
DOKUMENTASI
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
TAK halusinasi adalah upaya yang diadakan dengan memberikan stimulasi tertentu
kepada pasien sehingga terjadi perubahan perilaku pada pasien. TAK halusinasi sesi 1
sampai 3 adalah terapi yang dilakukan terhadap sekelompok pasien dalam memfasilitasi
kemampuan pasien untuk melakukan perubahan presepsi dalam pemikirannya. TAK ini
diharapkan pasien mampu memperkenalkan diri denagan menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi. TAK halusinasi ditujukan kepada pasien dengan indikasi:
1. Pasien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
2. Pasien baru masuk
3. Pasien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan stimulasi

B. Saran
Diharapkan bagi instansi pelayanan memberikan terapi aktivitas kelompok secara rutin
dengan metode-metode yang telah dikembangkan yang praktis, efisien dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Budi anna Keliat, akemat. 2013. Modul keperawatan jiwa : Terapi aktivitas kelompok.
Jakarta EGC.

Handayani, F. Wahyudi, T., Damayanti, A., & Sulfiana, M. 2020. Modul


Praktikum Keperawatan Jiwa. Indramayu : Penerbit Adab.

Nurlela. S2023. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Jiwa.


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai