Disusun Oleh :
Agustina Mardianti
Bobby Priandana
Doni Mahendra
Irfan Maulana
Riana Saputri
A. Latar Belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu
diikuti dengan gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya
halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap
lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya
sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan therapy aktifitas
kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya
dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja sama dan
tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan kernampuan dalam mempersepsikan
simulasi yang dilakukan Sehingga dapat mengontrol halusinasinya.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain selam 40 menit pasien mampu:
a. Klien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaanya
b. Klien mampu meyebutka cara mengontrol halusinasinya
c. Klien dapat memilih cara mengontrol cara halusinasinya
d. Klien dapat melaksanakan cara baru yang dipilih untuk mengontrol
halusinasinya
D. Kegiatan
1. Pengorganisasian
a. Leader : Doni Mahendra
b. Co leader : Bobby Priandana
c. Fasilitator Observer : Irfan Maulana, Riana Saputri, Agustina
Mardianti
2. Pembagian tugas :
a. Peran Leader
1) Memimpin jalannya TAK
2) Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK
3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
4) Memimpin diskusi kelompok
b. Co Leader
1) Membuka acara
2) mendapingi leader
3) mengambil alih posisi leader jika leader bloking
4) meneyerahkan kembali posisi kepada leader
5) menutu acara diskusi
c. Fasilitator
1) Memberikan stimulus dan memotifator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalan terapi
d. Observer
1) Mengobservasi jalannya kegiatan
2) Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien
selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
3. Setting tempat (gambar/denah ruangan)
Keterangan:
: Leader
: Co leader
: Peserta
: Fasilitator dan Observer
4. Pasien
a. Kriteria pasien
1) Pasien dengan halusinasi penglihatan dan pendengaran sudah
menunjukkan kemauan untuk menceritakan apa yang dilihat
dan apa yang didengar
2) Pasien dengan halusinasi pendengaran, pasien sudah mampu
mengatasi jika halusinasi tersebut muncul
b. Proses seleksi
1) Mengidentifikasi pasien yang masuk criteria
2) Mengumpulkan pasien yang masuk criteria
3) Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut kegiatan
TAK
4) Kegiatan TAK
No Waktu Terapis Anak
1 5 menit Pembukaan:
1. Co leader membuka dan Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Memperkenalkan pembimbing Mendengarkan
4. Memperkenalkan pasien satu Mendengarkan
persatu dan pasien saling
berkenalan dengan temannya Mendengarkan dan saling
5. Kontrak waktu dengan pasien berkenalan
6. Mempersilahkan leader
Mendengarkan
Mendengarkan
Bermain
Mengungkapkan perasaan
3 10 menit Penutup:
1. Leader menghentikan TAK Selesai bermain
2. Menanyakan perasaan pasien
Mengungkapkan perasaan
3. Menyampaikan hasil TAK
4. Menanyakan perasaan Pasien Mendengarkan
5. Co leader menutup acara
Senang
6. Mengucapkan salam
Mendengarkan
Menjawab salam
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Yang diharapkan:
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi Proses
Yang diharapkan:
a. Terapi dapat berjalan dengan baik
b. Paien dapat mengikuti terapi persepsi sensori dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya
3. Evaluasi Hasil
Yang diharapkan:
a. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menyusun
puzzle kemudian berhasil
b. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
c. Anak merasa senang
d. Anak tidak takut lagi dengan teman baru
e. Orang tua dapat mendamping kegiatan anak sampai selesai
f. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan terapi
bermain
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI I: MENGENAL HALUSINASI
A. Tujuan
B. Setting
C. Alat
1. Sound system
2. Spidol
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan sensori
persepsi: Halusinasi
c. Kontrak
b) Jika ada klien yang mau meninggalkan kelompok harus meminta izin
pada terapis
3. Kerja
1) Isi halusinasi
2) Waktu terjadinya
3) Frekuensi halusinasi
4. Terminasi
a. Evaluasi
A. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusnasi.
B. Setting
C. Alat
1. Sound system
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Simulasi
E. Langakh-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mempersiapkan alat
2. Orientasi
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
3. Kerja
4. Terminasi
a. Evaluasi
A. Tujuan
2. Klien dapat menyusun jadwal aktivitas dari pagi sampai tidur malam.
B. Setting
C. Alat
2. Pensil
4. White board
D. Metode
1. Diskusi
2. Latihan
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Pesriapan
2. Orientasi
c. Kontrak
3. Kerja
4. Terminasi
a. Evaluasi
A. Tujuan
B. Setting
C. Alat
1. Contoh obat-obatan
3. White board
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Simulasi
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
b) Jika klien akan keluar dari kelompok, harus meminta izin kepada
terapis
3. Kerja
a. Terapi mebagikan contoh obat, sesuai obat yang diberikan kepada masing-
masing klien
i. Terapi memberikan pujian dan mengajak klien bertepuk tangan setiap kali
klien menyebutkan dengan benar
4. Terminasi
a. Evalusi
b. Tindak lanjut
B. Setting
C. Alat
1. Spidol
2. White board
D. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Simulasi
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
c. Kontrak
b) Bila klien ingin keluar dari kelompok, harus meminta izin pada
terapis.
3. Kerja
4. Terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
2) Mendorong klien untuk memulai bercakap-cakap bila ada klien lin yang
mulai mengalami halusinasi