Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

RISIKO PERILAKU KEKERASAN


DI RUMAH SAKIT JIWA PROVISI JAWA BARAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase keperawatan jiwa


Dosen Pembimbing : Khrisna Wisnusakti, S.Kep., Ners. M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 4

Reva Nuraeni 225032102 Mochamad Fajariyanto 2250321118

Diana Shinta Maharani 225032104 Widia Purnamasari 2250321074

Rofiyatul Luthfiyanih 225032110 Sri Wahyuni 2250321168

Hasna Haniah 225032113

7
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
proposal Terapi Aktivitas Kelompok Stimulus Persepsi Umum ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu
Nirna, S.Kep., Ners dan bapak Khrisna Wisnusakti, S.Kep., Ners. M.Kep yang telah
memberikan bimbingan kepada kami. Kami menyadari bahwa proposal ini belum
sempurna, maka dengan kerendahan hati kami mohon kepada para pembaca untuk
memberikan kitik dan saran yang sifatnya membangun agar kedepannya bisa lebih
baik. Harapan kami semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.

Bandung, Februari 2022

Kelompok 4
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
PADA PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

A. DEFINISI
Terapi kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan oleh
sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan diskusi satu sama lain yang
dipimpin, diarahkan oleh terapis/petugas kesehatan yang telah dilatih. Terapi
aktivitas kelompok itu sendiri mempermudah psikoterapi dengan sejumlah
pasien dalam waktu yang sama. Manfaat terapi aktivitas kelompok yaitu agar
pasien dapat belajar kembali bagaimana cara bersosialisasi dengan orang lain.
Menanyakan hal-hal yang sederhana dan memberikan respon terhadap
pertanyaan yang lain sehingga pasien dapat berinteraksi dengan orang lain dan
dapat merasakan arti berhubungan dengan orang lain.
Risiko perilaku kekerasan merupakan perilaku seseorang yang
menunjukkan bahwa ia dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain atau
lingkungan, baik secara fisik, emosional, seksual, dan verbal (NANDA,
2016). Risiko perilaku kekerasan terbagi menjadi dua, yaitu risiko perilaku
kekerasan terhadap diri sendiri (risk for self-directed violence) dan risiko
perilaku kekerasan terhadap orang lain (risk for other-directed violence).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok selama kurang lebih 45
menit, diharapkan peserta dapat mengontrol emosinya serta dapat
mencegah perilaku kekerasan.
2. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mengenal perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan
b. Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik
c. Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan cara social
d. Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan spiritual
e. Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan cara patuh minum
obat.

C. INDIKASI
a. Klien dengan risiko perilaku kekerasan
b. Klien dengan halusinasi
c. Klien dengan harga diri rendah
d. Klien dengan isolasi sosial

D. KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


E. PERAN DAN TUGAS
1. Leader
Tugas :
a. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
d. Memimpin diskusi kelompok
2. Co-leader
Tugas :
a. Mendampingi leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas
klien
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang
telah dibuat
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami bloking dalam
proses terapi
3. Fasilitator
Tugas :
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
b. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
c. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator kepada klien
untuk aktif mengikuti jalannya terapi
4. Observer
Tugas :
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non-verbal pasien selama
kegiatan berlangsung
c. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan
5. Klien
Tugas :
a. Mengikuti proses terapi aktivitas kelompok dari awal sampai akhir
b. Mendengarkan dan memperhatikan pengarahan dari leader maupun co-
leader
c. Menjawab pertanyaan

F. KLIEN
1. Kriteria Pasien
a. KIien dengan resiko perilaku kekerasan
b. KIien yang kooperatif
c. KIien yang sehat secara fisik
d. KIien yang teIah diberitahu oIeh terapis sebelumnya
2. Proses Seleksi
a. Identifikasi klien yang memenuhi kriteria
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Menjelaskan tujuan kegiatan
d. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan
e. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas
keIompok

G. SUSUNAN PELAKSANAAN
1. Waktu
Hari dan tanggal : Kamis, 09 Februari 2023
Jam : 15.00
Tempat : Ruang Kenari
2. Metode
a. Diskusi
b. Sharing persepsi mengenai resiko perilaku kekerasan
3. Media dan alat
a. Lembar gambar/Poster
4. Perawat pelaksana TAK
a. Leader : Mochamad Fajariyanto
b. Co Leader : Reva Nuraeni
c. Fasilitator : Rofiyatul Luthfiyanih, Hasna Haniah, Sri
Wahyuni, Diana Shinta Maharani
d. Observer : Widia Purnamasari
5. Peserta TAK
a. An. A
b. An. B
c. An. C
d. An. D

6. Setting tempat

K F K
F

L
O

CL

K F K F
F

Keterangan :
L : Leader
F : Fasilitator
O : Observer
K : Klien

7. Mekanisme kegiatan TAK


No Kegiatan Terapis Kegiatan Peserta Waktu
1 Perencanaan
1. Persiapan materi
2. Persiapan media yang akan digunakan
3. Setting tempat terapis dan peserta
4. Pembagian tugas terapis
2 Orientasi Menjawab salam 10 menit
1. Salam tarapeutik Mendengarkan dan
a. Leader mengucapkan salam memperhatikan
b. Memperkenalkan nama terapis Berkenalan
dan pembimbing
c. Tanya dan berikan kesempatan
klien untuk berkenalan dengan
klien yang lain
2. Evaluasi / validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat Mendengarkan dan
ini menjawab pertanyaan
b. Menanyakan masalah yang dari leader
dirasakan
3. Kontrak Mendengarkan dan
a. Menjelaskan tujuan kegiatan terapi memperhatikan leader
aktivitas kelompok (TAK)
b. Leader membuat kontrak waktu
dengan klien yaitu kurang lebih 45
menit
c. Co-Leader memimpin untuk
pelaksanaan berdoa
d. Co-Leader menjelaskan tata tertib
pelaksanaan TAK
 Peserta bersedia mengikuti
kegiatan TAK sampai dengan
selesai
 Peserta wajib hadir 5 menit
sebelum acara dimulai
 Peserta berpakaian rapi, bersih,
dan sudah mandi
 Peserta tidak diperkenankan
makan, minum, merokok
selama kegiatan TAK
berlangsung
 Jika ingin mengajukan atau
menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan
berbicara setelah dipersilahkan
oleh pemimpin
 Peserta yang mengacaukan
jalannya acara akan dikeluarkan
dari permainan
 Peserta dilarang meninggalkan
tempat sebelum acara selesai
 Apabila waktu yang ditentukan
untuk melakukan TAK telah
habis, sedangkan permainan
belum selesai maka leader akan
meminta persetujuan anggota
untuk memperpanjang waktu
TAK
3 Tahap kerja
1. TAK Mengontrol perilaku Mendengarkan dan 15 menit
kekerasan: memperhatikan materi
a. Sesi I: Mengenal perilaku serta memberikan
kekerasan pendapat mengenai
b. Sesi II: Mencegah perilaku hasil paparan yang
kekerasan dengan kegiatan fisik didengarkan
c. Sesi III: Mencegah perilaku
kekerasan dengan kegiatan
interaksi social asertif
d. Sesi IV: Mencegah perilaku
kekerasan dengan kegiatan
patuh minum obat
e. Sesi V: Mencegah perilaku
kekerasan dengan kegiatan 15 menit
ibadah

3 Tahap Terminasi
1. Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien Memperhatikan dan 5 menit
setelah mengikuti TAK menjawab pertanyaan
b. Leader memberikan pujian atas dari leader
keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut
a. Menganjurkan klien mengontrol
perilaku kekerasan
b. Memasukkan kegiatan kedalam
jadwal harian klien
3. Observer menyampaikan evaluasi
hasil TAK

Anda mungkin juga menyukai