Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

SESI III: KEMAMPUAN KLIEN BERCAKAP-CAKAP

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing: Agus Mi’raj Drajat., S.Pd., S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 2

Bimo Aji Saputra 201FK04049


Cecep Abdul Rohim 201FK04009
Cucu Sri Lutfiani 201FK04010
Ferdy Fatullah 201FK04019
Handi 201FK04021
Indah Malihah 201FK04025
Resti Rahmawati 201FK04048
Rina Riyana 201FK00409

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2021
PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

SESI III: MAMPU BERCAKAP-CAKAP DENGAN ANGGOTA KELOMPOK

A. TOPIK
Bercakap- cakap dengan anggota kelompok

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatakan hubungan sosial dengan kelompok secara bertahap
dengan cara klien mampu bercakap- cakap dengan anggota kelompok
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menanyakan kehidupan pribadi kepada anggota
kelompok
b. Klien mampu menjawab tentang kehidupan pribadi sendiri

C. LATAR BELAKANG
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan
orang lain (Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang
menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain
(Rowlins, 1993). Apabila individu memiliki mekanisme koping yang adaptif, maka
peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang
mempunyai mekanisme koping maladatif akan menimbulkan masalah yang lebih
banyak dan lebih buruk apabila tidak segera diberi penanganan atau terapi.
Dampak yang dapat ditimbulkan apabila individu menarik diri antara lain
adalah 1) Kerusakan komunikasi verbal dan non verbal, 2) Gangguan hubungan
interpersonal, 3) Gangguan interaksi sosial, 4) resiko perubahan persepsi sensori
(halusinasi). Bila klien menarik diri tidak cepat teratasi maka akan dapat
membahayakan keselamatan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (Kelliat,
2006). Pada sesi ini terapi di fokuskan untuk meningkatkan kemampuan klien
untuk bercakap- cakap.

D. LANDASAN TEORI
Isolasi sosial merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan
orang lain dan menghindari hubungan dengan orang lain (Keliat, 2011). Isolasi
sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan atau bahkan sama
sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya; klien mungkin
merasa ditolak, tidak diterima, kesepian dan tidak mampu membina hubungan
yang berarti bagi orang lain (Yosep, 2010).
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan salah satu terapi modalitas
keperawatan jiwa dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan
pencapaian adaptasi optimal klien. Tujuan yang ditetapkan didasarkan pada
kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh sebagian besar peserta. Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK) sosialisai adalah upaya memfasilitasi kemampuan
klien untuk bercakap- cakap.

E. PENGORGANISASIAN
Struktur organisasi dalam TAK sesi III ini antara lain:
a. Leader : Bimo
b. Co- leader : Rina
c. Fasilitator : Cucu dan Indah
d. Oberver : Resti
e. Operator : Handi
f. Klien : Ferdy dan Cece
F. TUGAS DAN PERAN

1. Leader
Tugas :
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAKS
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan
dimulai.
c. Menjelaskan permainan
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
e. Mampu memimpin TAK dengan baik dan tertib
f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok

2. Co-leader
Tugas :
a. Mendampingi leader

b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang a aktivitas klien


c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang
telah dibuat
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses
terapi

3. Fasilitator
Tugas :
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung

b. Ikut serta dalam kegiatan kelompok

c. Memfalitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok


untuk aktif mengikuti jalanya terapi

4. Observer
Tugas :
a. Mengobservasi jalanya proses kegiatan
b. Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan nonverbal pasien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
c. Mengawasi jalanya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses hingga
penutupan

5. Operator
a. Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan music)
b. Timer (mengtaur waktu)

G. KARAKTERISTIK KLIEN
Karakterisktik klien yang mengikuti TAK sesi III ini antara lain:
a. Klien dengan halusinasi atau riwayat halusinasi
b. Klien yang sudah mulai kooperatif
c. Klien yang mampu berbicara

H. ALAT
Alat yang digunakan dalam TAK sesi III ini antara lain:
a. Audio player
b. Spidol
c. Buku catatan kecil
d. Jadwal harian klien

I. SETTING TEMPAT
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang
c. Setting tempat

OB L CL

F P

Keterangan : OP
F P
L : Leader

CL : Co Leader

F : Fasilitator

OB : Observer

P : Klien

OP : Operator

J. METODE
Metode yang akan digunakan dalam TAK sesi III ini adalah:
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran atau stimulasi

K. RINCIAN KEGIATAN
Adapun rincian kegiatan TAK sesi III ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Hari, tanggal : Rabu, 30 Juni 2021
b. Jam : 08.00 WIB
c. Durasi : 45 menit
d. Tempat : Ruang Terapi Kelompok Isolasi Social (G meet)
e. Sasaran : Klien dengan isolasi sosial

L. LANGKAH- LANGKAH KEGIATAN

N KEGIATAN WAKTU
O
1. Persiapan : 5 Menit
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
(pada terminasi Sesi II TAKS)
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi : 5 Menit
a. Salam terapeutik
 Memberi salam terapeutik
 Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/ Validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan apakah klien telah mencoba
berkenalan dengan orang lain

Kontrak :
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu
bertanya dan menjawab tentang kehidupan pribadi
b. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus meminta izin kepada
terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
3. Tahap Kerja : 30 Menit
a. Hidupkan audio player dan edarkan spidol
berlawanan dengan arah jarum jam
b. Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok
yang memegang spidol mendapat giliran untuk
bertanya tentang kehidupan pribadi anggota
kelompok yang ada, dengan cara :
 Memberi salam
 Memanggil panggilan
 Menanyakan kehidupan pribadi : keluarga,
sekolah atau pekerjaan
 Dimulai oleh terapis sebagai contoh
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok
mendapat giliran
d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota
kelompok dengan memberi tepuk tangan
4. Tahap Terminasi : 5 Menit
a. Evaluasi
 Terapis menanayakan perasaan klien setelah
mengikuti TAKS
 Terapi memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
 Menganjurkan tiap anggota kelompok
bercakap- cakap tentang kehidupan pribadi
dengan orang lain pada kehidupan sehari- hari
 Memasukkan kegiatan bercakap- cakap pada
jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati kegiatan berikut, yaitu
menyampaikan dan membicarakan topik
pembicaraan tertentu
 Menyepakati waktu dan tempat

M. TATA TERTIB PELAKSANAAN TAKS


a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai
c. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi
d. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAKS
berlangsung
e. Jika ingin mengajukan/ menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh leader
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum TAKS selesai
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melakukan TAKS telah habis,
sedangkan permainan belum selesai maka leader akan meminta persetujuan
anggota untuk memperpanjang waktu TAKS kepada anggota

N. ANTISIPASI
a. Jika ada keluarga yang menunggui dipersilahkan menunggu sampai acara
selesai.
b. Jika ada klien lain yang ingin mengikuti kegiatan dipersilahkan menonton dan
tidak mengganggu, co- leader mengajak klien tersebut keluar dan diantar ke
kamarnya.
c. Jika klien tidak mau mengikuti kegiatan atau bosan, tugas co- leader
memotivasi klien untuk mengikuti kegiatan sampai dengan selesai, jika klien
memaksa klien diantar ke kamar dan tempatnya diisi oleh co- leader.

d. Jika klien ingin ke kamar mandi, diantar dan ditunggui sampai kembali ke
tempat semula.

O. EVALUASI DAN DOKUMENTASI


a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievalusi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAKS. TAKS sesi III dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan
menjawab pada saat bercakap- cakap serta kemampuan nonverbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut :

Sesi III : TAKS


Kemampuan Bercakap- cakap

a. Kemampuan verbal : Bertanya

No Aspek Yang Dinilai Nama Klien


1. Mengajukan pertanyaan yang
jelas
2. Mengajukan pertanyaan yang
ringkas
3. Mengajukan pertanyaan yang
relevan
4. Mengajukan pertanyaan yang
spontan
Jumlah
b. Kemampuan verbal : Menjawab

No Aspek Yang Dinilai Nama Klien


1. Menjawab secara jelas
2. Menjawab secara ringkas
3. Menjawab secara relevan
4. Menjawab secara spontan
Jumlah

c. Kemampuan Nonverbal

No Aspek Yang Dinilai Nama Klien


1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien dibawah judul nama klien


2. Untuk setiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (ceklis) jika
ditemukan pada klien dan tnda (-) jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien
mampu; jika < 2 maka klien dianggap belum mampu
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat mengikuti
TAKS pada catatan proses keperawatan setiap klien. Misalnya nilai
kemampuan verbal bertanya 2, kemampuan verbal menjawab 2 dan
kemampuan nonverbal 2, maka catatan keperawatan adalah klien mengikuti
TAKS sesi III, klien belum mampu bercakap- cakap secara verbal dan
nonverbal. Dianjurkan latihan diulang di ruangan (buat jadwal).
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B., dan Akemat, P. (2015). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok,
Edisi 2. Jakarta : EGC.

Keliat, B. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta : EGC.

Keliat, B. (2006). Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : NucMed.

Stuart. (2007). Buku Saku Keperawatan. Jakarta : EGC.

Yosep, I. (2010). Keperawatan Jiwa. Bandung : Refka Aditama.

Anda mungkin juga menyukai