Disusun oleh :
B. Landasan teori
Isolasi sosial merupakan percobaan unuk menghindari interaksi
dengan orang lain dan menghindari hubungan dengan orang lain (Keliat,
2011). Isolasi sosial adalah keadaan di mana individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain di sekitarnya; klien mungkin merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang
lain (Yosep, 2010).
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan salah satu terapi
modalitas keperawatan jiwa dalam rangka pencapaian penyesuaian
psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal klien. Tujuan yang
ditetapkan didasarkan pada kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh
sebagian besar peserta. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) sosialisasi
adalah upaya memfasilitasi kemampuan klien dalam meningkatkan
sosialisasi (Prabowo, 2015).
C. Tujuan
1. Tujuan Umum (TUM)
Tujuan umum untuk TAK sosialisasi sesi III ini adalah agar klien
mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
2. Tujuan Khusus (TUK)
Tujuan khusus dari TAK sosialisasi sesi III ini adalah:
a. Klien mampu mengajukan pertanyaan tentang kehidupan
pribadi kepada satu orang anggota kelompok
b. Klien mampu menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi.
D. Pengorganisasian
Struktur organisasi dalam TAK sesi 1 ini antara lain:
a. Leader : Gerry Wina Sartika Butar-Butar
b. Co-leader : Injilia Sambow
c. Fasilitator : Dwi Anidar, Dessy Lusiana, dan Cicilia
d. Observer : Lestie Komalasari
e. Operator : Jannasly Supit
CL L
K
K
K
F F
K K
K K OP
F
Keterangan:
K: Klien L: Leader
O: Observer F: Fasilitator
I. Metode
Metode yang akan digunakan dalam TAK sesi III ini adalah:
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran atau stimulasi
J. Rincian Kegiatan
Adapun rincian kegiatan TAK sesi III ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan : Pukul 07.40 – 08.20 WIB
b. Hari / Tanggal : Jumat, 27 Maret 2015
c. Alokasi Waktu
- Fase Orientasi : 5 menit
- Fase Kerja : 30 menit
- Fase Terminasi : 5 menit
d. Tempat : Ruang Yudhistira
e. Jumlah Klien : 5-7 orang
K. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok (pada terminasi
Sesi II TAKS).
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Persiapan
a. Salam terapeutik
- Memberi salam terapeutik
- Peserta dan terapis memakai papan nama.
b. Evaluasi/ Validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
- Menanyakan apakah klien telah mencoba berkenalan dengan
orang lain.
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu bertanya dan
menjawab tentang kehidupan pribadi.
- Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
Lama kegiatan 40 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Hidupkan audio player dan edarkan bola berlawanan dengan arah
jarum jam.
b. Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota
kelompok yang ada di sebelah kanan dengan cara:
- Memberi salam
- Memanggil panggilan
- Menanyakan kehidupan pribadi: keluarga, sekolah, atau
pekerjaan.
- Dimulai oleh terapis sebagai contoh
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
- Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang
kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari.
- Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian
klien.
c. Kontrak yang akan datang
- Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan
membicarakan topik pembicaraan tertentu.
- Menyepakati waktu dan tempat.
c. Kemampuan nonverbal
Nama Klien
No. Aspek yang dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien di bawah judul nama klien.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien dan tanda (-) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4,
klien mampu; jika ≤ 2 klien dianggap belum mampu.
d. Dokumentasi.
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat mengikuti
TAKS pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, nilai
kemampuan verbal bertanya 2, kemampuan verbal menjawab 2 dan
kemampuan nonverbal 2, maka catatan keperawatan adalah klien mengikuti
TAKS sesi III, klien belum mampu bercakap-cakap secara verbal dan
nonverbal. Dianjurkan latihan diulang di ruangan (buat jadwal).
Daftar Pustaka
Keliat, B., dan Akemat, P. (2015). Keperawatan Jiwa: terapi aktivitas kelompok,
edisi 2. Jakarta: EGC.
Keliat, B. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: EGC.
Keliat, B. (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa edisi 2. Jakarta: EGC.
Prabowo, E. (2015). Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta:
NucMed.
Stuart. (2007). Buku Saku Keperawatan. Jakarta: EGC.
Yosep, I. (2010). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.