Anda di halaman 1dari 8

MODEL KONSEPTUAL

KEPERAWATAN JIWA
( MODEL INTERPERSONAL )

Kelompok 2 :
1. Aprilia Saputri (1902043)
2. Atik Surahmiyati (1902044)
3. Aulia Nur Rahmawati (1902045)
 
Model konseptual keperawatan merupakan suatu
cara untuk memandang situasi dan kondisi
pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya.
Model konseptual keperawatan memperlihatkan
petunjuk bagi organisasi dimana perawat
mendapatkan informasi agar mereka peka
terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan
apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu
apa yang harus perawat kerjakan.
Teori interpersonal
perawat berinteraksi dengan pasien sebagai
manusia yang otentik. Mutualitas,
menghormati pasien,penerimaan tanpa
syarat, dan empati yang dianggap penting
dari hubungan terapi modern,yang aspek Implikasi
penting dari teori Sullvian terapi
interpersonal ( Varcolis,2014 ).
bagi Psikoterapi Interpersonal merupakan
keperawatan sebuah intervensi yang berfokus pada
hubungan interpersonal Area Transisi
jiwa Peran dengan tujuan menghilangkan
gejala depresi dan meningkatkan
fungsi interpersonal klien.
Teori
interpersonal Interpersonal
Harry Stack psikoterapi
Sullvian .
Menurut Sullivian, tujuan dari semua perilaku .
adalah untuk mendapatkan kebutuhan melaluui
interaksi interpersonal dan untuk mengurangi
atau menghindari kecemasan.. Sullvian
menciptakan istilah operasikeamanan individu
digunakan untuk mempertahankan terhadap
kecemasan dan memastikan diri membentuk
system. ( Varcolis,2014 )
Permasalahan Yang Mengakibatkan
Gangguan Interpersonal

 Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan


pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas
terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan
psikologik dan biologic individu. Dalam permasalahan interpersonal,
seorang individu akan menampakan perilaku, diantaranya individu
merasa terasingi, merasakan kecemasan yang berlebihan, senang
menyendiri dan enggan utuk membicarakan permasalahan yang
dialaminya.
 
Terapi interpersonal

Kontribusi Peplau dalam bidang keperawatan, ia meluncurkan bukunya yang berjudul Interpersonal
Relations In Nursing. Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya terhadap
praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa dalam memberikan asuhan
keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat terapeutik.
Peplau mengembangkan modelnya dengan memerinci konsep struktural dari proses antar-personal-
disinilah letak fase hubungan perawat-klien (nurse-patient relationship). Keempat fase tersebut
saling berkaitan. Di setap fase diperlukan peran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan klien. fase
antara lain:

1. Fase Orientasi 3. Fase Eksploitasi/ menggali


merupakan fase untuk menentukan Pada fase ini, perawat memberi layanan
adanya masalah,dimana perawat dan keperawatan berdasarkan kebutuhan klien. fase
klien melakukan kontrak awa untuk pemberian bantuan pada klien sebagai langkah
membangun kepercayaan dan terjadi pemecahan masalh
proses pengumpulan data.
.

2. Fase Identifikasi 4. Fase Resolusi/Terminasi


Tujuan bersama antara perawat dan klien sudah sampai pada
Pada fase ini klien memberikean tahap akhir dan keduanya siap mengakhiri hubunga terapeutik
respon atau mengidentifikasi yang selama ini terjalin.
Indikator keberhasilan untuk fase ini adalah jika klien sudah
persoalan yang ia hadap bersama mampu mandiri dan lepas dari bantuan perawat. Selanjutnya,
orang yang dianggap memahami baik perawat maupan klien akan menjadoi individu yang
matang dan lebih berpengalaman.
masalahnya
Dalam hubungan perawat-klien, ada enam peran perawat
yang harus dilakukan. Peran tersebut berbeda pada stiap
fasenya

Role of the stranger Leadership role


peran sebagai orang asing 01 02 peran sebagai kepemimpinan

Role of resource person Surrogate role


Peran sebagai narasumber 03 04 Peran sebagai wali

Role of resource person Counseling role).


peran sebagai pengajar 05 06 peran sebagai penasihat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai