Disusun Oleh :
FRANSISKA SIHOMBING
180510177
(Ns. Sri Supami, S.Kep. S.Pd. M.Kep) (Ns. Adlan Baduwi, S.Kep)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori (Halusinasi) Sesi I” disusun untuk
memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa jurusan profesi keperawatan
Stikes Banten.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen mata kuliah keperawatan jiwa yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyelesaian proposal TAK ini.
2. Orang Tua Kami tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan dukungan baik moral
maupun spiritual dalam proses pembelajaran kami dijurusan keperawatan.
3. Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan penyusunan
proposal TAK ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal TAK ini
Kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para
mahasiswa, dan pembaca.
Penyusun
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori:
Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah
satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan
untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta
khususnya Ruang Puri Nurani dari 20 orang pasien sebanyak 19 orang (95%) menderita
halusinasi pendengaran maupun penglihatan. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi
Aktivitas Kelompok tentang halusinasi di Ruang Puri Nurani (Napza) RSJ Soeharto
Heerdjan.
B. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi
yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian
masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam
kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
E. Klien
1. Kriteria klien
a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2. Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
3. Jumlah klien
Klien yang berpatisipasi dalam kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) sebanyak
5 orang.
Daftar nama klien yang mengikuti TAK:
a. Tn. D
b. Tn. Ri
c. Tn. Re
d. Tn. Ro
e. Tn. A
F. PENGORGANISASIAN
Waktu : 40 menit
Tanggal : 21 Februari 2019
Hari : Kamis
Jam : 13.00-13.40
Tim terapis
Leader : Fransiska Sihombing
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi
Co.leader: Meliana
Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator: Umi Khusnul Khotimah, Sri Wahyuningsih
Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer: Eva Aprianti
Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok
Setting tempat :
Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
Tempat tenang dan nyaman.
Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Observer
: Pasien
H. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
Tahap Terminasi
1) Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya
jika terjadi halusinasi.
3) Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrolhalusinasi
Menyepakati waktu dan tempat
Format Evaluasi
2 Tn. Ro x x
3 Tn. Re
4 Tn. A
5 Tn. Ri
6
7
8
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu
situasi, dan perasaan. Beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika klien
tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi
sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul), waktu
(pukul 9 malam), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram) anjurkan
klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.
Interpretasi hasil TAK Sesi 1
100+80+100+80= 360/4=90
Jadi 90% klien mampu mengikuti kegiatan TAK sesi 1 dengan baik