Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

ANGGOTA :

Adela Dwi Nurcahyanti 17001

Anindya Dian Safira 17004

Erfindah Nuraeni 17011

Junita Pratiwi 17018

Muhammad Sandi Valeri 17024

Selza Fadila 17037

Sintia Nurbayiti 17040

Siti Hanna Rahmadilla T 17041

Sulistiyani 17042

Syarifa Maulida 17043

Try Ludita Angkasaria 17046

AKADEMI KEPERAWATAN KERIS HUSADA 2018/2019


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk
memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa 1 jurusan keperawatan
stikes kharisma.

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen mata kuliah keperawatan jiwa 1 yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyelesaian proposal TAK ini.
2. Orang Tua Kami tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan dukungan baik
moral maupun spiritual dalam proses pembelajaran kami dijurusan
keperawatan.
3. Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan
penyusunan proposal TAK ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
proposal TAK ini Kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para
mahasiswa, dan pembaca.

Bogor, 16 Juli 2019

Penyusun
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa
adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah
salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami perubahan sensori
persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan
atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak
dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak
mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya
yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk
mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Marzoeki Mahdi khususnya
Ruang subadra sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu
diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

B. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 1
sesi, yaitu:
1. Sesi I : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi
dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.

D. Klien
1. Kriteria klien
a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2. Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok

E. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilapangan
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga
akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

F. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti
oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini

G. Pengorganisasian
1. Topik
Sesi 1 : Mengenal Halusinasi dan menghardik

2. Tujuan
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi I diharapkan klien dapat mengenal
halusinasinya.
b) Tujuan Khusus
 Klien dapat mengenal halusinasi
 Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
 Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
 Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi

3. Landasan teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah

4. Klien
a. Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
b. Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria

c. Jumlah klien : 15 orang

2. Pengorganisasian
a. Waktu
Tanggal : 24 juli 2019
Hari : Rabu
Jam : 08.00-08.45
Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit

b. Tim terapis
Leader : Junita Pratiwi
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co. Leader : Siti Hanna R. Tobeang


 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator : Try Ludita Angkasaria, Erfindah Nuraeni, Syarifa


Maulida, Selza Fadilla, Siti Hanna, Sulistiyani, Sintiya Nurbayiti, Anindya
Dian Safira
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer : M. Sandhi Valeri


 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok

3. Seetting tempat :
a) terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b) tempat tenang dan nyaman.

Gambar Setting Tempat

L CL

K K

F F

K K

F K F
Keterangan gambar:

L
: Leader : Tikar

CL : Co-Leader

O : Observer

F : Fasilitator

K
: Klien
4. Metode dan media
a. Media
Music / lagu
Bola kasti
b. Metode
 Dinamika kelompok dan tanya jawab
 Bermain peran atau simulasi

Waktu Kegiatan Pelaksanaan / Media Kegiatan peserta


penanggung
jawab
08.00 Melakukan persiapan Leader, - -
alat dan tempat fasilitator,
berlangsungnya observer
kegiatan TAK
08.20 Orientasi Leader - Mendengarkan
dan membalas
salam
08.25 Kerja Leader Musik/lagu Mengikuti arahan
08.40 Ice breaking Leader Musik/lagu mengikuti arahan
dan mencoba
melakukan ice
breaking
08.45 Terminasi Leader Musik/lagu Mengungkapkan
perasaan setelah
mengikuti TAK
H. PROSES PELAKSANAAN
a. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan
sensori persepsi : halusinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
c) Menanyuakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
2) Evaluasi/ validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang didengar.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
izin pada terapis
 Lama kegiatan 40 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

c. Tahap kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu cara
menghardik halusinasi
2) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi
halusinasi. Mulai dari klien dari sebelah kanan, secara berurutan
sampai semua klien mendapat klien. Hasilnya tulis di kertas selembar .
3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar

d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
3) Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol
halusinasi
 Menyepakati waktu dan tempat

e. Tata Tertib
a. Pasien bersedia mengikuti TAK
b. Berpakaian rapid an bersih
c. Perserta tidak diperkenankan meninggalkan kegiatan tanpa izin. Jika hendak
ketoilet atau minum mengkomunikasikan pada fasilitator
d. Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, harus mengangkat tangan
terlebih dahulu dan berbicara setelah dipersiapkan
e. TAK berlangsung sekitar 40 menit

f. Program Antisipasi
a. Bila anggota menghindari setiap pertemuan maka leader memberitahukan
anggota tersebut dan mengajukan mereka berbicara pada kelompok
b. Jika ada anggota yang membicarakan hal lain dalam diskusi maka leader
harus memfokuskan pembicaraan
c. Jika ada anggota dalam diskusi diam maka fasilitator harus berperan aktif
d. Jika ada hal-hal diluar perencanaan maka libatkan perawat ruangan

g. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
Evaluasi dari persiapan, tempat, kontrak waktu.
 Dimulai dari leader membuka TAK
 Fasilitator menyertai mengtur posisi
 Proses kegiatan dipimpin oleh leader
 Observer mengamati jalannya TAK
 Fasilitator mendampingi klien
 Leader menutup TAK
b. Evaluasi proses
 Leader dapatbmemimpij jalannya TAK, dilakukan dengan
tertib dan teratur
 Peserta dapat mengikuti TAK dengan baik
 Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi pasien untuk
aktif berbicara selama diberi kesempatan
 Klien dapat mengikuti TAK dari awal sampai akhir

c. Evaluasi Hasil
Evalusi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap
kerja aspek yang dievaluasi adalah perasaan klien setelah membahas
topic kegiatan yang dilakukan di hari kemarin
d. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh : klien mampu
membahas topic yang sedang dibicarakan.
Format evaluasi

No Nama klien Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebut


halusinasi waktu situasi terjadi perasaan saat
terjadi halusinasi halusinasi
halusinasi
1 Tn. Rudi Suara laki-laki Saat sendiri Merasa
terganggu

2 Tn. Abdul Isi halusinasi Terjadi Terjadi ketika Merasa


rohman seperti setiap jam 1 sendiri terganggu
mendengar malam
disuruh untuk
memukul
orang lain
3 Tn. Agus Melihat ada Jam 9 pagi Pada pagi Ingin
kakaknya hari sekitar menghampiri
sedang jm 9 pagi kakanya
berjalan ingin
menghampiri
dia
4 Tn. Iyus

5 Tn. Sahab

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu
situasi, dan perasaan. Beri tanda  jika klien mampu dan tanda X jika klien
tidak mampu

1. Evaluasi input :
a. Tim berjumlah 11 orang yang terdiri dari
 Leader : 1 orang
 Co leader : 1 orang
 Fasilitator : 8 orang
 Observer : 1 orang
b. Lngkungan TAK luas dengan udara bebas
c. Tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik untuk melakukan TAK sosialisasi
2. Evalusi proses
a. Leader dapat menjelaskan aturan main dengan jelas
b. Fasilitator menempatkan diri ditengah-tengah klien
c. Observer menempatkan diri ditempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi berlangsungnya TAK
d. Klien yang mengikuti TAK dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga
berakhirya TAK
3. Evaluasi output
Setelah dilakukannya TAK dengan semua pasien diruangan yang diamati ,
didapatkan hasil :
 Klien mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai akhir
 Klien mengikuti instruksi, ekspresi wajah cerah, kontak mata baik,
meskipun ada beberapa yang kurang
 Klien dapat melakukan komunikasi verbal ( menyapa kelompok, perawat,
dan mengungkapkan perasaan )
I. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan


proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:
halusinasi sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul),
waktu (pukul 9 malam), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram)
anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada
perawat.

Anda mungkin juga menyukai