Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PRESEPSI


HALUSINASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Pengampu : Ns. Tria Monja Mandira, M. Kep

Disusun Oleh :
Nugroho Tri Argiyanto 221030122571
Roslin Hotma Uli Nababan 221030122567
Sari Saiba Ningrum 221030122039
Triyana Indah Yanti 221030122567

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER B

TAHUN AJARAN 2022/2023

Jl. Pajajaran No. 1, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten


Telp. (021) 74716128
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun
untuk memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa jurusan
keperawatan Stikkes WDH.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
makalah ini Ns. Tria Monja Mandira, M. Kep
2. Teman-teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal TAK ini Ke depan.

i
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PRESEPSI HALUSINASI

A. Latar Belakang
Skizofrenia adalah gangguan yang mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk berpikir, merasakan dan berprilaku dengan baik.
Penyebab pasti skizofrenia setiap individu berbeda, namun kombinasi
genetika, lingkungan, serta struktur dan senyawa kimia pada otak yang
berubah berperan atas terjadinya gangguan.
Pasien yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia pasti akan
mengalami gangguan halusinasi. Halusinasi sebagai suatu tanggapan dari
panca indera tanpa adanya rangsangan (stimulus) eksternal halusinasi
merupakan gangguan persepsi dimana pasien mempersepsikan sesuatu
yang sebenarnya tidak terjadi (Stuart & Laraia). Ada lima jenis halusinasi
yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan dan perabaan.
Halusinasi merupakan jenis halusinasi yang paling banyak ditemukan
terjadi pada pasien, kemudian penglihatan dann sisanya penciuman,
pengecapan dan perabaan.
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus skizofrenia selalu diikuti
dengan gangguan presepsi sensori halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya,
hanyut dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, untuk membantu
pasien dalam mengontrol halusinasi yang terjadi maka kelompok
melaksanakan terapi aktivitas kelompok (TAK) tentang halusinasi.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan dalam mempresepsikan
simulasi yang dilakukan sehingga dapat mengontrol halusinasinya
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap cakap
dengan orang lain
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
aktivitas terjadwal
C. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi
yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan
berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan
untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi
dalam 4 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal

D. Aktivitas dan Indikasi


1. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal :

2
Jam :
Tempat : Ruang Kasuari
1. Kriteria Pasien
a. Pasien dengan halusinasi penglihatan dan pendengaran
menunjukkan kemauan untuk menceritakan apa yang dilihat dan
apa yang didengarkan
b. Pasien dengan halusinasi pendengaran sudah mampu mengatasi
apabila halusinasi muncul
c. Klien yang kooperatif dengan halusinasi waham dan ilusi
d. Klien dengan gangguan stimulasi halusinasi berharap sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain
e. Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas
f. Klien tidak membahayakan diri dan orang lain
g. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
h. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik (Lilik 2011)
2. Proses Seleksi
a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
b. Mengumpumpulkan klien yang masuk kriteria
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut kegiatan TAK
3. Kriteria Hasil
1)  Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan
sebagaimana mestinya.
2) Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal
hingga akhir.

3
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan
kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga
akhir
3) Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang
dilihat
b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
4. Antisipasi Masalah
1) Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan
perawat atau klien lain
2) Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3) Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien
yang telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin
didikuti oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan
tidak memberi pesan pada kegiatan ini

4
5. Pasien TAK sebagai berikut
NO NAMA DIAGNOSA
KEPERAWATAN

E. PENGORGANISASIAN
1. Tim Terapis
a. Leader
 Pak Nugroho
b. Co Leader
 Bu Roslin
c. Fasilitator
 Bu Triyanah
d. Observer
 Sari
2. Alat dan Media
a. Spidol
b. White Board
c. Formulir Jadwal Kegiatan Harian
d. Pensil/pulpen
e. Kertas HVS
3. Metode
a. Diskusi
b. Dinamika kelompok
c. Simulasi

5
4. Setting Tempat

P
F F

P
P

CL

P
P
F

Keterangan :
 L : Leader
 CL : Co Leader
 F : Fasilitator
 O : Observasi
 P : Pasien

F. Pembagian Tugas
1. Leader Tugas
a. Memimpin jalannya TAK
b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
d. Memimpin diskusi kelompok

6
2. Co Leader
a. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c. Membantu memimpin jalannya kegiatan
d. Menggantikan leader jika terhalang tugas
3. Fasilitator
a. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
b. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
c. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
d. Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
4. Observator
a. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok

G. Proses Pelaksanaan
1) Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan
perubahan sensori persepsi : halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)

7
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan
nama)
b. Evaluasi/validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
 Terapis menjelaskan aturan kegiatan berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin pada terapis
 Lama kegiatan 40 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
b. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4) Tahap Terminasi
1. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
 Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu,
situasi, dan perasaannya jika terjadi halusinasi.
3. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang
 Menyepakati waktu dan tempat
4. Format evaluasi
Contoh :
No Nama klien Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebut
halusinasi waktu situasi perasaan
terjadi terjadi saat
halusinasi halusinasi halusinasi
1

8
2
3
4
5
6

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu
situasi, dan perasaan. Beri tanda  jika klien mampu dan tanda X jika klien
tidak mampu
 Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:
halusinasi sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul),
waktu (pukul 9 malam), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram)
anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan
kepada perawat.

9
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI I : MENGENAL HALUSINASI
A. Tujuan
1. Klien mengenal isi halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal frekuensi halusinasi
4. Klien mengenal perasaan bila terjadi halusinasi
5. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi

B. Setting
1. Kelompok berada ditempat yang tenang
2. Klien duduk melingkar

C. Alat
1. Spidol
2. Whiteboard
3. Kertas
4. Pulpen/pensil

D. Metode
1. Diskusi

E. Langkah – Langkah
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan
gangguan sensori persepsi halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

10
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi / Validasi : terapis menanyakan perasaan klien hari ini
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
b. Terapis menjelaskan aturan kegiatan
c. Masing – masing klien memperkenalkan diri : nama lengkap,
nama panggilan, tanggal lahir, nomor rekam medis identitas
keluarga, hobi
d. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir selama 40
menit
e. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus izin
terlebih dahulu kepada terapis
4. Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri (nama lengkap, nama panggilan,
tanggal lahir, identitas keluarga, hobi) dilanjut dengan meminta
klien untuk memperkenalkan diri secara berurutan dimulai dari
sebelah kiri terapis searah jarum jam
b. Terapis menjelaskan yang akan dilaksanakan yaitu masing-
masing klien membagi cerita tentang halusinasi yang mereka
alami secara acak dengan menceritakan :
 Identitas diri
 Isi halusinasi
 Waktu terjadinya
 Frekuensi halusinasi
 Perasaan yang timbul ketika halusinasi
c. Setiap klien bisa menceritakan halusinasinya berikan pujian dan
ajak peserta lain untuk turut memujinya
d. Setelah klien bisa menceritakan halusinasinya, peserta TAK yang
lainnya dipersilahkan untuk bertanya sebanyak-banyaknya
dengan

11
mengangkat tangan terlebih dahulu. Setelah diizinkan untuk
berbicara baru bertanya
e. Lakukan kegiatan point (b) hingga semua klien selesai mendapat
giliran
f. Terapis meminta masing-masing klien secara acak menceritakan
hal apa yang dilakukan saat halusinasi dan apakah cara tersebut
bisa mengatasi halusinasinya
g. Setiap klien bisa menceritakan pengalamannya mengatasi
halusinasi berikan pujian dan ajak peserta lain untuk turut
memujinya
5. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan masing-masing klien setelah
mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan untuk menerapkan cara yang sudah
dipelajari jika halusinasi muncul
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis mebuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya
yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan cara lain
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK

F. Evaluasi dan Dokumentasi


SESI I : TAK
Stimulasi Persepsi Halusinasi
Kemampuan Memperkenalkan Diri dan Halusinasi:

12
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1 Memperkenalkan
diri
2 Menyebutkan isi
halusinasi
3 Menyebutkan waktu
terjadinya halusinasi
4 Menyebutkan situasi
terjadinya halusinasi
5 Menyebutkan
perasaan saat
halusinasi muncul
6 Menyebutkan cara
yang selama ini
dilakukan untuk
mengontrol
halusinasi
7 Menyebutkan
efektifnya cara

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, berikan penilaian terhadap kemampuan yang
dilakukan sesuai aspek yang dinilai dengan cara :
 Beri tanda (V) jika klien mampu melakukannya
 Beri tanda (-) jika klien tidak mampu melakukannya

13
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL
HALUSINASI SESI II: MENGHARDIK
A. Tujuan
1. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
2. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

B. Setting
1. Kelompok berada ditempat yang tenang
2. Klien duduk melingkar

C. Alat
1. Spidol
2. Whiteboard
3. Kertas HVS
4. Pulpen/pensil

D. Metode
1. Diskusi
2. Simulasi

3. Langkah – Langkah
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan
gangguan sensori persepsi halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi / Validasi : terapis menanyakan perasaan klien hari ini

14
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
b. Terapis menjelaskan aturan kegiatan
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir selama 40
menit
d. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus izin
terlebih dahulu kepada terapis
4. Kerja
a. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi saat halusinasi muncul dan
memperagakannya
b. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan kembali
cara menghardik halusinasi dimulai dari peserta sebelah kiri
terapis searah jarum jam secara berurutan hingga semua klien
mendapat giliran
c. Setiap klien bisa memperagakan cara menghardik halusinasinya
berikan pujian dan ajak peserta lain untuk turut memujinya
5. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan masing-masing klien setelah
mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan untuk menerapkan cara yang sudah
dipelajari jika halusinasi muncul
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis mebuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya
yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan cara lain
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK

15
6. Evaluasi dan Dokumentasi
SESI II : TAK
Stimulasi Persepsi Halusinasi
Kemampuan Menghardik :
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1 Menyebutkan cara
mengontrol
halusinasi dengan
menghardik
2 Memperagakan cara
menghardik
halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, berikan penilaian terhadap kemampuan yang
dilakukan sesuai aspek yang dinilai dengan cara :
 Beri tanda (V) jika klien mampu melakukannya
 Beri tanda (-) jika klien tidak mampu melakukannya

16

Anda mungkin juga menyukai