Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT

Disusun oleh :

NAMA MAHASISWA : DELILA TABUNI


NIM : 202114901001
PROGRAM STUDI : PROFESI NERS
INSTITUSI : STIKES PAPUA SORONG

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA ( YPMP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES) PAPUA SORONG


PERIODE 2021/2022
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI SESI V
(MENGONTROL HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT)

A. Topik
Mengontro halusinasi dengan patuh minum obat
B. Tujuan Umum dan Khusus
a. klien memahami pentingnya patuh minum obat
b. klien memahami akibat tidak patuh minum obat
c. klien dapat menyebutkan 5 benar minum benar cara minum obat

B. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori:
Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah
satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan
untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di Rumah sakit jiwa Dr.H. Bogor
khususnya Ruang PHCU Wanita sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena
itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

C. Seleksi Pasien Dan Keluarga


1. Kriteria Klien
a. klien dengan halusinasi yang sudah mulai mampu menginterpretasikan
realitas terhadap diri sendiri maupun orang lain
b. klien dengan gangguan persepsi halusinasi yang suda mulai mampu mengontrol
halusinasinya
c. klien dapat di ajak bekerja sama kooperatif
d. klien tidak disorientasi
e. klien tidak inkoheren
2. Proses Seleksi
a) Pengkajian dan observasi oleh mahasiswa
b) Penyeleksian masalah berdasarkan masalah keperawatan
c) Tidak memahami perubahan kongnitif dan dapat memahami pesan yang di
berikan
d) Mengklarifikasi klien dan bekerja sama dengan perawat ruangan
e) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok

D. Jadwal Kegiatan
a. Hari/tanggal: Senin, 22 Agustus 2022
b. Tempat: Ruang PHCU Wanita
c. Lama: ± 30 menit
d. Waktu: jam : 10.00 wib

E. Metode Pelaksanaan
a. Diskusi dan tanya jawab
b. melengkapi jadwal harian
F. Media dan Alat
a. Spidol dan whiteboard/papapn tulis /flipchart
b. Jadwal kegiatan harian
c. Beberapa contoh obat

G. Pengorganisasian
Sesi 5
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Senin 22 agustus 2022
Waktu : jam : 10.00 pagi (sesi 5)
b. Alokasi dan waktu :
 Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
 Terapi kelompok (20 menit)
 Penutup (5 menit)
c. Tempat : Ruang PHCU Wanita
d. Jumlah klien : 4 orang
2. Tim Terapi
a. Leader : Delila Tabuni
Uraian tugas:
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi

b. Co-leader : tince hutubessy


Uraian tugas:
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer: ursula dan mina
Uraian tugas:
1. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara
2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
dengan evaluasi kelompok
d. Fasilitator :
1. Mentari ayal
2. Yuliana P sikowai
3. Irma Wati Maulana
4. Rizky Fitri Amalia
5. Ririn A jagong

Uraian tugas:
1. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4. Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

7.
H. Setting Tempat

Gambar Setting Tempat

O L CL

P P
O

F F

P P

F F

P P

F P F P F

Keterangan:

L : Leader O : Observer

CL : Co-Leader : Tikar

P
: Pasien

F
: Fasilitator
I. Antisipasi
a. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
c. Klien yang tidak mau mengikuti jalannya TAK sampai selesai

J. Langkah Kegiatan Pendidikan Kesehatan

a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak pada klien yang telah mengikuti sesi 4
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
2). Penjelasan tujuan TAK
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal
suara-suara yang didengar.
3). Penjelasan aturan main
Terapis menjelaskan aturan main berikut:
1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
2. Lama kegiatan 30 menit
3. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
4). Kontrak waktu
Lama kegiatan ±30 menit.
c. Tahap Kerja:
penyampaian materi sesuai topik
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-
suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
terjadinya, dan perasaan klien saat terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi
yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari
klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat
giliran. Hasilnya tulis di karton.
c. Beri pujian pada klien yang melakukn dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dai suara yang
biasa didengar.

d. Terminasi
1) Evaluasi subjektif
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Evaluasi objektif
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
e. Rencana Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika
terjadi halusinasi
f. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi
b. Menyepakati waktu dan tempat

K. Evaluasi
a. Evaluasi proses
1) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Leader mampu memimpin acara.
3) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
4) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
5) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
6) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
7) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
b. Evaluasi hasil
Dari kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok, semua pasien mampu memperkenalkan
nama, nama panggilan, alamat, dan hobi. Semua pasien sudah mampu menyebutkan isi
dari halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi dan perasaan terjadinya halusinasi,
dan semua pasien mengikuti kegiatan sampai selesai.
Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien

SESI V: TAK
Mengontro halusinasi dengan patuh minum obat
Evaluasi hasil klien selama melaksanakan TAK
No Nama Klien Menyebut 5 benar Menyebut Menyebutkan
cara minum obat keuntungan minum akibat tidak minum
obat obat
1 Ny.D V V V
2 Ny. S V V V
3 Ny. A V V V
4 Ny. H V V V

Petunjuk:
 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
 Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu,
situasi, dan perasaan. Beri tanda (V) jika klien mampu dan beri tanda (X) jika klien tidak
mampu.
Dokumentasi:
 Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap
klien contohnya: Mengikuti sesi 5, TAK stimulasi persepsi sensori , klien mampu
menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfat minum obat, dan akibat tidak patuh
minum obat (kambuh) anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar
Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat,Dr. Budi Anna, S.Kp, M. App. Sc, & Akemat S.Kp,M.Kep. (2004). Keperawatan jiwa
Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: penerbit buku kedoktran EGC

Anda mungkin juga menyukai