Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : HALUSINASI


SESI 1 : MENGENAL HALUSINASI
DI RUANG ELANG RSJ Dr. SOEHARTO HEERDJAN

Disusun oleh :
Amanda Recca M.F P2790411700
Deviyanti Agustin P27904117008
Lula Dimah Pangestu P27904117030
Oktaviliani Eka Faksi P27904117037
Rhefina Amellia Fitriana P27904117040
Sendy Pratama P27904117044
Sylvia Handa P27904117049

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PRODI D IV KEPERAWATAN
2020
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori:
Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah
satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan
untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Ruang Elang sebagian
besar pasien menderita halusinasi..... brp persen. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi
Aktivitas Kelompok tentang halusinasi. Dari latar belakang diatas maka penulis
mengangkat judul “Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi : Sesi I: Mengenal Halusinasi”.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah 45 menit mengikuti aktivitas kelompok klien mampu mengenal
halusinasi.
b. Tujuan Khusus
1. Klien mengenal isi halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Klien mengenal perasaannya saat terjadi halusinasi

C. Rencana Kegiatan
1. Pengorganisasian
Pengorganisasian terapi dalam kegiatan aktivitas kelompok ini diantaranya
sebagai berikut :
1) Leader : Sendy Pratama
Tugas : a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
d. Menyampaikan Tata tertib TAK
e. Memimpin diskusi kelompok
f. Menutup acara diskusi
2) Co Leader : Oktaviliani Eka Faksi
Tugas : a. Membuka acara
b. Mendampingi Leader
c. Mengambil alih posisi Leader jika Leader blocking
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
3) Fasilitator : Deviyanti Agustin, Amanda Recca, Rhefina Amellia, Lula
Dimah
Tugas : a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi.
4) Observer : Sylvia Handa
Tugas : a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
b. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan

2. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab

3. Persiapan Pasien
1) Kriteria pasien
Klien yang mengalami perubahan sensori persepsi: halusinasi.

2) Proses Seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria.
b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria.
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.
3) Nama Klien
Jumlah pasien : 7 orang
Terdiri dari :
a. Tn. A
b. Tn. C
c. Tn. H
d. Tn. S
e. Tn. S
f. Tn. H
g. Tn. R

4. Persiapan Alat
1) Tape recorder/ CD player
2) Kaset/ CD : “Marilah kemari” (Titiek Puspa). Jika tidak ada, dapat diganti lagu
yang sejenis yang berirama riang.
3) Bola plastik
4) Nametag

5. Setting Tempat
1) Pasien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan yang sejuk, nyaman dan tenang.
Gambar Setting Tempat

L CL

O
F
F

P
P

P
P

F
F
P P P

Keterangan:
: Leader : Observer
L O

: Co-Leader : Tikar
CL

P : Pasien

F : Fasilitator
6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal :
Waktu :
Lamanya : 45-60 menit
Tempat : Ruang Elang Dr. RSJ Soeharto Heerdjan

7. Langkah – Langkah
1) Persiapan
a. Memilih pasien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi
a. Memberi salam terapetik
b. Evaluasi / validasi : menanyakan perasaan pasien saat ini
c. Kontrak :
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memgenal halusinasi.
 Menjelaskan aturan main berikut :
 Pasien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada terapis.
 Lama kegiatan 45-60 menit.
 Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3) Tahap Kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu lagu pada tape recorder akan di hidupkan serta bola
diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam ( yaitu ke arah kiri ) dan pada
saat lagu berhenti maka anggota kelompok yang memegang bola
memperkenalkan dirinya.
b. Lagu di mulai lagi dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
c. Pada saat lagu berhenti maka anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan yaitu : mengenal suara-suara yang
didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan
perasaan klien saat terjadi.
d. Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan tempel/ pakai.
e. Ulangi b, c dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
4) Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana Tindak Lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok mengenal halusinasi.
2) Memasukkan kegiatan menghardik pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik.
2) Menyepakati waktu dan tempat.

D. Antisipasi
1) Usahakan dalam keadaan terapeutik
2) Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok, menahan
diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
3) Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti oleh cadangan yang
telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
4) Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran.
5) Bila ada anggota cadangan yang ingin keluar, bicarakan dan dimintai persetujuan dari
peserta TAK yang lain.
6) Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan,
leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa, dikeluarkan dari
kelompok.
7) Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator.
E. Rencana Evaluasi
a. Struktur
TAK dilakukan oleh terapis, masing – masing terapis memiliki tugasnya
1) Membentuk tim.
2) Membuat proposal satu hari sebelum terapi aktivitas kelompok dilakukan dan
konsul dengan dosen pembimbing.
b. Proses
1) Klien mengikuti terapi aktivitas kelompok sampai selesai
2) Terapi aktivitas kelompok sesuai rencana
3) Tim terapi melakukan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai