Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : SOSIALISASI


SESI 6 : KEMAMPUAN BEKERJASAMA
DI RUANG KENANGA RSJ Dr. SOEHARTO HEERDJAN

Disusun oleh :
Fitri Trisnawati
P27905121053

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PRODI PROFESI NERS
2021
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISI (TAKS) SESI 6

A. Topik
Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisai (TAKS) : Kemampuan Bekerjasama

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah 30 menit mengikuti aktivitas kelompok klien mampu meningkatkan hubungan
sosial dalam kelompok secara bertahap
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu bertanya dan meminta sesuai kebutuhan pada orang lain
b. Klien mampu menjawab dan memberi pada orang lain sesuai dengan permintaan
c. Klien mampu menyampaikan pada pendapat tentang manfaat seluruh kegiatan
TAK yang telah dilakukan

C. Landasan Teori
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteaksi dengan orang lain disekitarnya (Damaiyanti, 2012).
Klien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat, 2011). Isolasi sosial juga merupakan
kesepian yang dialami individu dan dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain
sebagai pernyataan negatif atau mengancam (Damaiyanti, 2012).
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) sosialisasi merupakan salah satu terapi modalitas
keperawatan jiwa dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan
pencapaian adaptasi optimal klien. Tujuannya yang ditetapkan didasrkan pada kebutuhan
dan masalah yang dihadapi oleh sebagian besar peserta. Terapi Aktivitas Kelompok
sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan dalam meningkatkan sosialisasi
(Prabowo, 2015)
Terapi aktivitas kelompok (TAK) : sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hunungan sosial. Terapi aktivitas
kelompok sosialisasi (TAKS) dilaksanakan dengan membantu klien melakukan
sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi dapat pula dilakukan
secara bertahap dari interpersonal (satu dan satu), kelompok dan massa. Aktivitas dapat
berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.
Menurut (Keliat & Prswiroyono, 2014) tujuan umum TAKS adalah pasien dapat
meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap dan tujuan khususnya
adalah :
1) Pasien mampu memperkenalkan diri
2) Pasien mampu berkenalan dengan kelompok
3) Pasien mampu bercakap – cakap dengan anggota kelompok
4) Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik pembicaraan
5) Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang
lain
6) Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang
telah dilakukan

Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJD sebagian besar pasien
menderita isolasi sosial. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok
tentang osisalisasi. TAK ini perlu dilakukan agar para anggota kelompok (pasien)
mampu melakukan interaksi sosial, yaitu dengan cara bekerjasama dalam permainan
sosialisasi kelompok. Dalam TAK juga, bisa diberikan informasi tentang cara pemecahan
masalah. Dari latar belakang diatas maka penulis mengangkat judul “Terapi Aktivitas
Kelompok Sosialisasi : Sesi 6 : yaitu menanyakan dan meminta sesuatu sesuai dengan
kebutuhan kepada orang lain, menjawab dan memberi sesuatu pada orang lain sesuai
dengan permainan.”

D. Klien
Aktivitas TAKS dilakukan 2 sesi yang melatih kemampuan sosialisasi klien. Klien yang
mempunyai indikasi TAKS adalah klien dengan gangguan hubungan sosial sebagai
berikut:
1. Klien menarik diri yang telah melakukan interaksi interpersonal
2. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan stimulus

E. Pengorganisasian
Pengorganisasian terapi dalam kegiatan aktivitas kelompok ini diantaranya sebagai
berikut :
1. Leader : Fitri Trisnawati
Tugas : a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
d. Menyampaikan Tata tertib TAK
e. Memimpin diskusi kelompok
f. Menutup acara diskusi
2. Co Leader : Frety Nagita
Tugas : a. Membuka acara
b. Mendampingi Leader
c. Mengambil alih posisi Leader jika Leader blocking
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
3. Fasilitator : Saepul Hadi, Esy Riza Utari, Febriyanti Shoolihah
Tugas : a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya terapi
4. Observer : Farah Nadhiah
Tugas : a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format)
b. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan

F. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Kriteria klien
 Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu isolasi sosial : menarik diri
 Membuat kontrak dengan klien
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Proses seleksi
 Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria.
 Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan
main dalam kelompok. (Eko prabowo, 2014: 243)
c. Jumlah pasien
Jumlah pasien : 6 orang
Nama Pasien :
1) Ny. M
2) Ny. S
3) Ny. M
4) Ny. N
5) Ny. Y
6) Ny. T
d. Periapan alat
1) Handphone dan Speaker
2) Lagu : “Marilah kemari” (Titiek Puspa). Jika tidak ada, dapat diganti lagu
yang sejenis yang berirama riang
3) Bola ukuran kecil yang dapat digenggam
4) Kartu TAKS
5) Name tag peserta dan terapis
e. Setting tempat
1) Pasien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan yang nyaman dan tenang
Gambar Setting Tempat
O

L CL

p
p
F P
F F

P F
p
p
P F P F
p F p

Keterangan:

L O
: Leader : Observer

CL : Co-Leader : Meja

P
: Pasien
P

F : Fasilitator
f. Tata tertib dan Antisipasi Masalah
1) Tata Tertib pelaksanaan TAKS
 Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai
 Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai
 Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi
 Peseta Tidak diperkenankan makan dan minum selama kegiatan TAKS
berlangsung
 Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh leader
 Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan
 Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai
 Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah habis,
sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota
2) Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS
 Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a) Memanggil klien
b) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
 Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
a) Panggil nama klien
b) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
klien boleh kembali lagi
 Bila ada klien lain ingin ikut
a) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
b) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
c) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut
2. Orientasi
a. Mengucapkan salam terapeutik
Pada tahap ini terapis melakukan :
1. Memberi salam terapeutik
2. Peserta dan terapis memakai kartu nama
b. Evaluasi/validasi :
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah telah mencoba permainan kemampuan bekerjasama
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dan meminta kartu yang
diperlukan serta menjawab dan memberi kartu pada anggota kelompok yang
membutuhkan
 Waktu : 30 menit
 Tempat : Ruang Kenanga, RSJ Dr. Soeharto Heerdjan
 Topik : Kemampuan bekerja sama dengan orang lain
3. Tahap Kerja
a. Terapis menyiapkan bola tersebut dan diberikan kepada salah satu anggota
kelompok
b. Hidupkan lagu dan edarkan bola tersebut berlawanan dengan arah jarum jam
c. Pada saat lagu dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola memulai
permainan berikut :
1) Menyebutkan salah satu kartu yang di miliki, lalu bertanya kepada anggota
kelompok lain ada atau tidak yang memiliki kartu yang sama seperti yg
disebutkan tadi dengan bahasa yang baik dan santun. Contoh: “bolehkah…”
2) Setiap menerima kartu, diminta mengucapkan terimakasih
3) Jika tidak ada yang memiliki kartu seperti yang disebutkan maka pemain
bisa mengambil 1 kartu yang dipegang oleh co-leader
4) Ulangi poin 1-3
d. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan
e. Ulangi bagian c sampai selesai
4. Terminasi
a. Evaluasi
 Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
 Menganjurkan setiap anggota kelompok menyampaikan pendapat tentang
kegiatan yang telah dilakukan
 Memasukkan kegiatan pada jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datang
 Waktu : 30 Menit
 Tempat : Ruang Kenanga, RSJ Dr. Soeharto Heerdjan
 Topik : Mengevaluasi kemampuan sosialisasi
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan formulir di bawah ini pada saat proses
TAK berlangsung, khusunya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klin sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 6, dievaluasi
kemampuan verbal klien dalam bertanya, meminta, menjawab, dan memberi serta
kemampuan nonverbal.
b. Proses
Kegiatan berjalan sesuai rencana, klien kondusif dan dapat diarahkan, klien aktif,
dan terapis menjalankan kegiatan dengan baik.
c. Hasil
Klien 100% mengikuti kegiatan (target tercapai).
Sesi 6 : TAKS
Kemampuan Bekerjasama

a. Kemampuan Verbal : Bertanya dan meminta

Aspek yangdinilai Nama klien


No
Ny. M Ny. T Ny. N Ny. S Ny. Y Ny. N

Bertanya dan meminta √ √ √ √ √ √


1 dengan jelas
Bertanya dan meminta √ √ √ √ √ √
2 dengan ringkas
Bertanya dan meminta √ √ √ √ √ √
3 secara relevan
Bertanya dan meminta √ √ √ × × √
4 secara spontan
Jumlah 4 4 4 3 3 4

b. Kemampuan verbal : Menjawab dan memberi


Nama klien
No Aspek yang dinilai
Ny. M Ny. T Ny. N Ny. S Ny. Y Ny. N

1 Menjawab dan memberi √ √ √ √ √ √


dengan jelas

2 Menjawab dan memberi √ √ √ √ √ √

dengan ringkas
Menjawab dan memberi √ √ √ √ √ √
3 secara relevan
Menjawab dan memberi √ √ √ × √ √
4 secara spontan

Jumlah 4 4 4 3 4 4

b. Kemampuan nonverbal
Nama klien
No Aspek yang dinilai
Ny. M Ny. T Ny. N Ny. S Ny. Y Ny. N

1 Kontak mata √ √ √ √ √ √

2 Duduk tegak √ √ √ √ √ √

Menggunakan √ √ √ √ √ √
3 bahasa tubuh yang
Sesuai
Mengikuti √ √ √ √ √ √
4 kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah 4 4 4 4 4 4

Petunjuk :
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien semua aspek di nilai dengan member tanda √ jika di
temukan pada klien atau tanda × jika tidak di temukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang di tentukan , Jika mendapat nilai 3 atau 4,
klien mampu: jika nilai ≤2 , klien belum mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAKS pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Misal, nilai kemampuan verbal bertanya 2, kemampuan verbal
menjawab 2, dan kemampuan nonverbal 2, maka catatan keperawatan adalah klien mengikuti
TAKS Sesi 6, klien mampu bekerjasama secara verbal dan non verbal.
DAFTAR PUSTAKA

Eko Prabowo. (2014). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Medikal Book

Keliat, B. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai