Disusun Oleh:
SARA J M YADERA
NIM : 202214901004
i
A. Latar belakang
Salah satu cara menangani klien dengan isolasi sosial adalah menggunakan
penerapan cara berkenalan yang merupakan bagian dari sebuah sosialisasi. Sosialisasi
adalah proses interaksidan belajar yang dilakukan setiap individu sepanjang hidupnya.
Proses ini akan membantu individu mengenali lingkungan tempat ia hidup, baik
lingkungan fisik maupun sosial. Tujuan dilakukannya penerapan cara berkenalan pada
klien isolasi sosial adlah untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi klien secara
bertahap khususnya pemperkenalkan diri kepada orang lain, menanyakan nama orang
lain dan menanyakan alamat orang lain. Berkenalan digunakan sebagai salah satu cara
untuk meningkatkan sosialisasi klien dengan masalah keperawatan isolasi sosial,
sehingga berkenalan bermanfaat untuk meningkatkan sosialisasi klien isolasi sosial
(dewi & Hasanah, 2021)
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatnya kemampuan pasien dalam membina hubungan sosial dalam
kelompok secara bertahap.
2. Tujuan Khusus
Bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan pada orang lain
Menjawab dan memberi pada orang lain sesuai dengan permintaan
C. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Rabu 9 Agustus 2023
Jam : 09:00 - 09:30
Tempat : R. Sadewa
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
E. Media/Alat
1. Buku catatan dan pulpen
2. Balok uno/Permainan uno
3. Jadwal kegiatan pasien
2
F. Setting Tempat
L CL
O P
P
P P
F F
P
P
F
P
OP
Keterangan Gambar:
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
OP : Operator
G. Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas:
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAKS
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai
c. Menjelaskan aturan permainan
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
e. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib
f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
2. Co-leader
Tugas:
a. Mendampingi leader
b. Menyampaikan informasi dan fasilitator ke leader tentang aktifitas pasien
3
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang telah
dibuat
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blockingdalam proses
terapi
3. Fasilitator
Tugas:
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
b. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
c. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikutijalannya terapi
4. Observer
Tugas:
a. Mengobservasi jalannya proes kegiatan
b. Mengamati serta mencatat prilaku Verbal dan Non-verbal pasien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
c. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persisapan, proses, hingga
penutupan.
5. Operator
Tugas:
a. Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan musik)
b. Timer (mengatur waktu)
H. Pasien
1. Kriteria pasien
a. Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai menunjukkan
kemampuan untuk melakukan interaksi interpersonal
b. Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah beresponssesuai
dengan stimulus yang diberikan
2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
b. Mengumpulkanm pasien yang masuk kriteria
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
4
I. Susunan Pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut:
a. Leader : Sara J M Yadera
b. Co. Leader : Esebia sisilia Maik
c. Fasilitator : Naomi, Yunike, Gracetya,Piolita,Novia,Olya
d. Observer : Reza J Prakoso
e. Operator : Nazarudin Rumbara
2. Pasien peserta TAKS sebagai berikut:
No Nama Masalah Keperawatan
1 Tn. Nauval Isolasi sosial
2 Tn. Ramdani Isolasi sosial
3 Tn. Fauzi
4 Tn. Riski
5 Tn. M Rifki
5
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS
a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a. Memanggil pasien.
b. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau pasien yang lain.
b. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit
a. Panggil nama pasien.
b. Tanya alasan pasien meninggalkan permainan.
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah
itu pasien boleh kembali lagi.
c. Bila ada pasien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada pasien yang
telah dipilih.
b. Katakana pada pasien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh pasien tersebut.
3. Prosedur
a. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 5 TAKS
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Salam dari terapis
Klien dan terapis memakai papan nama
b.Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap dengan orang lain
c. Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu, dengan bertanya dan meminta
kartu yang diperlukan serta menjawab dan memberi kartu pada
anggota kelompok
6
Menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok maka harus
meminta ijin kepada terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a) Terapis membagi empat buah kartu kwartet untuk setiap anggota
kelompok, sisanya diletakan di atas meja.
b) Terapis meminta tiap anggota kelompok untuk menyusun kartu sesuai
dengan seri (satu seri mempunyai 4 kartu).
c) Hidupkan musik dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum
jam.
7
b. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan setiap anggota kelompok latihan
bertanya,meminta,menjawab,dan memberi pada kehidupan sehari-hari
(kerja sama).
Memasukan kegiatan bekerja sama ke dalam jadwal kegiatan harian.
c. Kontrak yang akan datang
Menyepakati kegiatan berikut, yaitu mengevaluasi kegiatan TAKS.
Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan formulir dibawah ini pada saat
proses TAKS berlangsung,khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi tanya jawab pada saat bercakap-cakap, serta kemampuan non
verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikutnya (Prabowo, 2014:
255-257)
3. Bertanya dan
meminta
secara relevan
4.
Bertanya dan
meminta
secara
8
spontan
Jumlah
9
TAKS
2) Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien, dan tanda (x) jika tidak ditemukan.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 atau 4 pasien
mampu jika mendapat nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu.
c. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap pasien. Misalnya nilai kemampuan verbal bertanya 4,
kemampuan verbal menjawab 4, dan kemampuan nonverbal 4 maka catatan
keperawatan adalah: pasien mengikuti TAKS sesi VI, pasien mampubercakap-
cakap secara verbal dan non verbal, anjurkan latihan ulang diruang (buat
jadwal) (Prabowo, 2014: 257-258)
10
DAFTAR PUSTAKA
Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Purwaningsih & Karlina. (2010). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
11