Anda di halaman 1dari 15

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI DI RUANG GARUDA


RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Stase Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Dian Kinanti
2. Laoja lutfilah
3. Putri Agesti
4. Valentino Febriandy

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

PRODI PROFESI NERS

2021
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


DI RUANG GARUDA RUMAH SAKIT JIWA
PROVINSI JAWA BARAT

Disusun oleh : Kelompok 2

1. Dian Kinanti
2. Laoja lutfilah
3. Putri Agesti
4. Valentino Febriandy

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal ______________________

Mengetahui,

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

(Dedi Nurhasan S.Kep.Ners ) ( Nani Avianty, SKp.MSi )


A. Latar Belakang
Skizofrenia merupakan penyakit kronis, parah, dan melumpuhkan,
gangguan otak yang ditandai dengan pikiran kacau, waham, delusi,
halusinasi dan perilaku aneh atau katatonik. Skizofrenia merupakan suatu
gangguan jiwa berat yang bersifat kronis yang ditandai dengan hambatan
dalam berkomunikasi, gangguan realitas, afek tidak wajar atau tumpul,
gangguan fungsi kognitif serta mengalami kesulitan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari (Pardede & Laia., 2020).
Halusinasi merupakan distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon
neurobiologist maladaptive, penderita sebenarnya mengalami distorsi
sensori sebagai hal yang nyata dan meresponnya. Diperkirakan ≥ 90%
penderita gangguan jiwa jenis halusinasi. dengan bentuk yang bervariasi
tetapi sebagian besarnya mengalami halusinasi pendengaran yang dapat
berasal dari dalam diri individu atau dari luar individu tersebut, suara yang
didengar bisa dikenalnya, jenis suara tunggal atau multiple yang
dianggapnya dapat memerintahkan tentang perilaku individu itu sendiri
(Yanti, et al, 2020). Halusinasi juga merupakan salah satu gejala gangguan
persepsi sensori yang dialami oleh pasien gangguan mental. Biasanya
penderita merasakan sensasi suara, penegelihatan, rasa, sentuhan, atau
penciuman tanpa rangsangan yang nyata (Pardede, 2020).
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi
yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang
terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang

dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah


keperawatan yang sama. Terapi aktivitas kelompok sudah sejak lama
dimasukkan dalam program terapi keperawatan di dunia yang merupakan
salah satu dari interpensi keperawatan yang diprogramkan terhadap pasien
jiwa skizoprenia dengan masalah pasien yang mengalami halusinasi
(Ningsih, Murtiani & Ilyas, 2013).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan kegiatan ini pasien dapat lebih mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
paparan stimulus kepadanya
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya
dengan tepat
d. Klien dapat menyelesaikan masalah dari stimulus yang dialami

C. Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : Jum’at, 17 September 2021
Jam : 08.00 s/d Selesai
Tempat : Ruang TAK garuda

D. Metode
1. Dinamika Kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab

E. Media dan Alat


1. Musik / lagu
2. Kalung tanda pengenal
3. Lembar observasi dan pulpen
4. Gambar
F. Setting Tempat

P P

F F

P P

Keterangan Gambar
L : Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien

G. Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas
a. Menyiapkan proposal kegiatan
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
c. Menjelaskan permainan.
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam anggota kelompok
e. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib
f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
2. Fasilitator
Tugas
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
b. Memotivasi klien yang kurang aktif
c. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi
3. Observer
Tugas
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non-verbal pasien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
c. Mengawasi jalannya terapi aktivitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga, penutupan
4. Pasien
Kriteria Pasien
1.) Pasien dengan halusinasi yang sudah kooperatif
2.) Pasien yang tidak mengalami gangguan komunikasi verbal
3.) Pasien yang bersedia mengikuti TAK

H. Susunan Pelaksanaan
Yang bertugas di TAK kali ini disesuaikan dengan petugas disetiap sesi yang
telah disepakati sebagai berikut :
a. Leader : Putri Agesti
b. Fasilitator 1: Valentino Febryandy
c. Fasilitator 2: Dian Kinanti
d. Observer : Laoja Lutfilah G

I. Pasien peserta TAK Stimulasi Persepsi


1. Tn. A
2. Tn. A
3. Tn. M
4. Tn. E

J. Tata tertib dan Antisipasi Masalah


1. Tata tertib pelaksanna TAK Halusinasi
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAK dimulai
c. Peserta bepakaian rapi, bersih dan sudah mandi
d. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan
TAK berlangsung
e. Jika ingin mengajukan/ menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat acara TAK selesai
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAK telah habis,
sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
Penanganan klien yang tidak aktif pada saat aktivitas kelompok
1.) Panggil nama klien
2.) Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat
atau klien yang lain.
3.) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
klien boleh kembali lagi
Bila ada klien lain ingin ikut
1.) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
2.) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
3.) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut. (Eko prabowo, 2014:243-
245)

K. Proses Keperawatan
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI
TAK-SESI 3

A. Tujuan
Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :
a. Menyebutkan jati diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal dan
hobi.
b. Klien dapat menyebutkan apa yang dilihat
c. Klien dapat menyebutkan pendapat terhadap gambar yang ditunjukkan

B. Setting
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

C. Alat
1. Tape Recorder/handpone
2. Kalung tanda pengenal
3. Lembar Observer dan pulpen
4. Speaker
5. Gambar

D. Metode
Dinamika Kelompok

E. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak waktu dengan anggota kelompok
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari leader kepada terapis
b. Evaluasi/ validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah pernah memperkenalkan diri kepada
orang lain dan menebak gambar
3. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main lain
a) Berkenalan dengan anggota kelompok dan menebak gambar
b) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus
minta izin pada pemimpin TAK
c) Lama kegiatan 45 menit
d) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
4. Tahap Kerja
a) Seluruh klien dibuat berbentuk lingkaran
b) Hidupkan music dan edarkan pulpen dengan arah jarum jam
c) Pada saat musik berhenti, anggota kelompok yang memegang
pulpen, mendapatkan giliran untuk perkenalan dengan anggota
kelompok yang lain dengan cara :
d) Memberi salam
- Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
- Menyebutkan, mempersepsikan, dan mendeskripsikan gambar
yang telah dipilih
- Dimulai oleh terapis sebagai contoh
e) Setelah memperkenalkan diri klien menebak gambar dan
menyebutkan apa yang terdapat pada gambar tersebut. Klien akan
bercerita sesuai dengan gambar yang dipilih.
f) Ulangi musik kembali, dan klien kembali mengoper pulpen, ketika
musik kembali berhenti, klien yang memegang pulpen, kembali
memperagakan poin c dan d
g) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
5. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan
diri kepada orang lain dikehidupan sehari-hari
2) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual
kegiatan harian pasien.
3) Menganjurkan pasien untuk melatih kemampuan
mempersepsikan gambar tertentu dan mendiskusikannya pada
orang lain
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok dan bercerita tentang persepsi yang mereka alami
2) Menyepakati waktu dan tempat.

F. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
sesi 3 dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri dan menebak
gambar secara verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi
berikut. (Eko prabowo, 2014:247-248)
SESI 3 – TAK
KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI DAN MENEBAK
GAMBAR
A. Kemampuan Verbal
No ASPEK YANG DINILAI Nama Pasien

1. Menyebutkan nama lengkap


2. Menyebutkan nama
panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
5. Menebak Gambar
JUMLAH

B. Kemampuan nonVerbal

No Nama Pasien
ASPEK YANG DINILAI

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Mengunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dri awal
sampai akhir
JUMLAH

Petunjuk :
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAK.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan
4. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6 ; disebut
belum mampu jika mendapat nilai ≤5.

5. Kemampuan non verbal disebut mampu jika mendapatkan nilai 3 atau 4


disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤2.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap pasien. Misalnya jika nilai pasien 7 untuk verbal
dan 3 untuk non verbal, catatan keperawatan adalah : pasien mengikuti
TAKS sesi 2, pasien mampu berkenalan secara verbal dan non verbal,
anjurkan pasien untuk berkenalan dengan pasien lain, buat jadwal. (Eko
prabowo, 2014: 253-254)
LAPORAN HASIL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS
KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI DI
RUANG GARUDA

A. Pengorganisasian
TAK SESI 3 : STIMULUS PERSEPSI
Leader : Putri Agesti
Fasilitator 1 : Valentino Febryandy
Fasilitator 2 : Dian Kinanti
Observer : Laoja Lutfilah G

B. Pelaksanaan
Acara dilaksanakan pada hari Jum’at, 16 september 2021. TAK sesi 3 dimulai
pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 08.30 WIB dilakukan di ruang Terapi
Aktivitas Kelompok Garuda Rumah Sakit Provinsi Jawa Barat. Mahasiswa/i
berperan sesuai dengan tugas masing-masing, begitupun dengan peserta
berperan aktif selama TAK. Dalam pelaksanaan TAK peserta mengikuti dari
awal sampai akhir, tidak ada yang meninggalkan tempat.

C. Evaluasi
1. Kemampuan Verbal
No ASPEK YANG DINILAI Nama Pasien
Tn. A Tn. A Tn. M Tn.
1. Menyebutkan nama lengkap √ √ √ √
2. Menyebutkan nama √ √ √ √
panggilan
3. Menyebutkan asal √ √ √ √
4. Menyebutkan hobi √ √ √ √
5. Menebak Gambar √ √ √ √
JUMLAH 5 5 5 5
2. Kemampuan Non-Verbal
No Nama Pasien
ASPEK YANG DINILAI
Tn. A Tn. A Tn. M Tn. E
1. Kontak mata √ √ √ √

2. Duduk tegak √ √ √ √

3. Mengunakan bahasa tubuh


√ √ √ √
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dri awal
√ √ √ √
sampai akhir

JUMLAH 4 4 4 4

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa TAK yang dilakukan berhasil
dengan persentase 100% dimana dari 4 peserta tersebut dapat menjalankan
kemampuan verbal maupun non-verbal dengan baik dan peserta tidak ada
yang meninggalkan Kegiatan selama TAK berlangsung dari awal sampai
akhir.
DAFTAR PUSTAKA

Eko Prabowo. 2014. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Medikal


Book

https://id.scribd.com/doc/173047313/Terapi-aktivitas-kelompok
diakses pada 09 september 2021

Anda mungkin juga menyukai