Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN

“SIMPUS”

Dosen Pengampu : Achmad Husni, S.KM., M.Kep

DISUSUN OLEH :

PUTRI AGESTI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI NERS

2020

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum, dapat dipastikan membutuhkan
keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan
pelayanan puskesmas kepada para pengguna (pasien) dan lingkungan terkait. Dengan lingkup
pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam
proses pelayanan di puskesmas. Banyaknya variabel di puskemas turut menentukan kecepatan arus
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan puskesmas.
Selama ini banyak puskesmas yang masih mengelola data-data kunjungan pasien, data-data
arus obat, dan juga membuat pelaporan dengan menggunakan cara-cara yang manual. Selain
membutuhkan waktu yang lama, keakuratan dari pengelolaan data juga kurang dapat diterima,
karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Beberapa puskesmas mungkin sudah memakai
komputer sebagai alat bantu untuk pengelolaan data, hanya saja sampai sekarang belum banyak
program komputer yang secara khusus didesain untuk manajemen data di puskesmas. Maka dri itu
muncullah sebuah sistem yang merubah kesulitan tersebut yang disebut SIMPUS.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu simpus?
2. Bagaimana gambaran mengenai simpus?
C. Tujuan
1. Menjelaskan sistem informasi manajemen pukesmas.
2. Memberikan gambaran mengenai sistem informasi manajemen dan puskesmas program-
program sistem informasi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian SIMPUS

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di


bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh, yaitu usaha kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif pada wilayah kerjanya. Selain itu, juga mempunyai kewajiban administrasi untuk
membuat dan memelihara rekam medis pasien.
SIMPUS adalah sebuah sistem Informasi yang terintegrasi dan didesain multi user yang
disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen puskesmas. Dalam
implementasinya, Digital Sense telah merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop (OS
Windows) dan berbasis web (OS Open Source). Atau SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat
single user atau hanya dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu. SIMPUS bukan
aplikasi multi user yang memungkinkan satu database diolah bersama-sama oleh beberapa staf,
dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas.
Metode pengembangan sistem pelayanan pasien pada puskesmas menggunakan metode
waterfall dengan alat perancangan ERD (Entity Relationship Diagram) dan LRS (Logical Record
Structure). Implementasi program menggunakan bahasa PHP dengan database menggunakan
MySQL.
Sistem informasi pelayanan pasien dirancang bertujuan untuk membangun sistem
informasi yang terkomputerisasi, sehingga memudahkan pihak puskesmas mengolah data pasien
dan rekam medis pasien hingga menjadi laporan.
SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu: Admin Sistem (manajemen user), Loket,
Poli BP/umum, Poli Gigi, Lab/Radiologi, Apotek, Poli KIA, UGD, Rawat Inap, Kegiatan Luar
Gedung/UKM, Pojok Gizi, Pelayanan KB, Manajemen Aset, dan Kepegawaian. Memungkinkan
koneksi online Dinas Kesehatan ke Puskesmas/ Pustu secara real time. Dengan luasnya lingkup
pekerjaan di puskesmas, maka SIMPUS nantinya akan dikembangkan secara modular, atau
terpisah antara program kerja yang satu dengan program kerja yang lain. Beberapa hal mengenai
SIMPUS antara lain:
a. Menggunakan Sistem Operasi Windows, menampilkan tampilan secara grafis dan mudah
digunakan. Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan
menggunakan tikus (mouse).
b. Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran Index yang
tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data pasien tertentu.
c. Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain masukkan data
yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas menjadi pertimbangan
utama untuk membuat proses entri harus cepat. Dalam kondisi normal hanya butuh waktu
dibawah 1 menit untuk memasukkan satu data pasien.
d. Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1 dan
LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, dari
data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
e. Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat.
f. Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat.
g. Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah, sesuai
dengan kriteria yang diinginkan.
Puskemas memiliki fungsi utama menjalankan upaya pelayanan kesehatan untuk
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama menggerakan program promosi
kesehatan, penanggulangan dan pencegahan penyakit menular. Terdapat 3 (tiga) fungsi utama
yang diemban puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar kepada seluruh target
sasaran di wilayah kerja. Tiga fungsi utama tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
B. Tujuan SIMPUS
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari SIMPUS adalah meningkatkan kualitas manajemen puskesmas dalam
memberikan pelayanan melalui pemanfaatan secara optimal data Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) maupun informasi lainnya yang menunjang kegiatan
pelayanan dengan menggunakan kemajuan teknologi.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari SIMPUS adalah:
a. Sebagai Pedoman Penyusunan Perencanaan (PTP) tingkat puskesmas dan pelaksanaan
kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya (minlok).
b. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan puskesmas
c. Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan program pokok puskesmas
d. Terjaganya data informasi dari puskesmas dan Dinas Kesehatan sehingga dapat dilakukan
analisa dan evaluasi untuk berbagai macam penelitian
e. Terwujudnya unit informatika di Dinas Kesehatan Kabupaten yang mendukung
terselenggaranya proses administrasi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan
mendukung pengeluaran kebijakan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat.
C. Komponen Sistem Informasi
Komponen dalam membangun Sebuah Sìstem Informasi Puskesmas:
1. Komitmen
a. Keinginan bekerja sama (Lintas Program dan Instansi): dibutuhkannya kerjasama antar
lintas program dan instansi untuk saling mempermudah pengaksesan data
b. Keinginan memberi yg terbaik: dibuatnya sistem manajemen ini adalah untuk
memfasilitasi tenaga medis untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada
pasien. Sehingga tenaga medis perlu menyadari bahwa tenaga medis harus memberikan
pelayanan yang terbaik bagi pasien
c. Keinginan untuk melakukan kesinambungan: pengunaan sistem komputerisasi ini harus
berjalan berkesinambungan agar semakin meningkatkan mutu pelayanan
d. Peran serta aktif dari Pimpinan dan staf: peran aktif dari pimpinan dan staf sangat
dibutuhkan. Karena, penggunaan sistem ini membutuhkan tenaga manusia untuk
menjalankannya. Pengguna juga harus terlebih dahulu mengerti dalam menjalankan
sistem tersebut.
2. Media (Formulir / Hardware/Software)
Memberi pemahaman dari kebiasaan penggunaan formulir manual ke software perlu
dilakukan.
3. Sumber Daya Manusia
Karena sistem komputerisasi menggunakan bahasa internasional, sehingga perlunya
pengguna diberikan pelatihan penggunaan sistem komputerisasi.
4. Organisasi
Pembuatan sruktur kerja didalam pembagian tugas dan tanggung jawab terhadap
masing-masing bidang harus dilakukan agar mempermudah pekerjaan.
5. Sarana / Prasarana
Terpenuhinya sarana dan prasarana dalam penggunaan sistem manajemen puskesmas
sangat penting. Sehingga akan tercipta sistem manajemen yang utuh, mudah dan cepat.
6. Dana
Biaya pengembangan sistem informasi tergantung dari banyaknya puskesmas di
tingkat kabupaten beserta kelengkapan fasilitas dari program aplikasi untuk tingkat kabupaten.
D. Program-Program Simpus
Fitur unggulan yang terdapat dalam simpus ini antara lain:
1. Metode waterfall dengan alat perancangan ERD (Entity Relationship Diagram) dan LRS
(Logical Record Structure).
a. Entity Relationship Diagram (ERD)
b. Logical Relational Structure (LRS)
c. Hasil Logical Relational Structure (LRS)
1. Halaman Login Admin
Admin harus melakukan login terlebihdahulu untuk dapat mengelolah dan mengubah
data didalam halaman admin.

2. Halaman Admin
Halaman admin disini berfungsi untuk mengelola dan mengubah data obat, data
dokter, data ruangan, data petugas, rekam medis dan laporan – laporan transaksi yang terjadi
pada proses berjalannya sistem rekam medis hingga cetak resep untuk pasien.

3. Halaman Pengunjung
Halaman pengunjung disini adalah halaman untuk pengunjung web yang belum
menjadi pasien dimana pengunjung tersebut dapat melihat jadwal dokter dan informasi terkait
puskesmas. Adapun halaman ini memungkinkan pengujung tersebut melakukan pendaftaran
sebagai pasien.

4. Halaman Tambah Data Obat


Halaman tambah data obat disini ialah halaman yang dikelola oleh admin, dimana
admin dapat menambah suatu data obat baru guna menambah stok obat yang baru.

5. Halaman Pasien
6. Halaman Daftar Pasien
Pada Halaman ini bagi pengunjung yang belum terdaftar sebagai pasien, dapat
mendaftar sebagai pasien baru dengan mengisi tiap kolom yang disediakan.

7. Halaman Tambah Jadwal Dokter


Halaman tambah jadwal dokter disini ialah sebagai inputan jadwal dokter dimana
admin melakukan pengiputan nama dokter dan nama ruangan yang digunakan serta hari, jam
awal dan akhir praktek dokter. Kemudian data tersebut akan tersimpan kedalam database dan
akan tampil ke halaman pasien di antar muka jadwal dokter.
8. Halaman Rekam Medis
Halaman rekam medis disini ialah sebagai transaksi dimana admin atau petugas
melakukan pengiputan nama dokter dan pasien serta hasil diagnosa dokter dan juga obat –
obatan yang akan di input kedalam nota resep.

9. Halaman Jadwal Dokter


Pada halaman ini pengunjung dan pasien melihat jadwal dokter yang sedang bertugas
pada puskesmas berserta jam praktek dan ruangannya dan juga dapat melakukan reservasi
kepada dokter yang dituju. Jika melakukan ambil nomor antrian hanya pasien yang dapat
melakukan pengambilan nomor dan pengunjung akan di arahkan ke halaman pendaftaran
pasien.
10. Halaman Cetak Nomor Urut Pasien
Pada halaman ini pasien mencetak nomor urut yang akan dibawa ke puskesmas untuk
berobat kepuskesmas. Di halaman cetak nomor urut pasien akan tercetak nama pasien yang
akan berobat, nama dokter, nama ruangan, tanggal buka praktek dan jam prakter dokter.

E. Manfaat yang diperoleh dari Penggunaan SIMPUS


Manfaat yang diterima bagi kedokteran mauun pasien dalam sistem ini antara lain:
 Bagi dokter:
1. Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun arsip-arsip kesehatan.
2. Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.
3. Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan SDM karena hanya beberapa
saja yang diggunakan untuk membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat.
4. Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara kesehatan
ditingkat puskesmas.
5. Proses regristasi yang cepat dan mudah
 Bagi pasien:
1. Regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat diobati
2. Kesehatan pasien cepat teratasi
3. Tidak perlu membawa kartu banyak dalam merasakan pelaanan setiap berobat di
puskesmas yang sama dan beda karena arsip kesehatan pasien yang sudah ada
disana.
4. Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi sebesar-besarnya.
 Bagi pemerintah:
1. membantu menyelesaikan masalah kesehatan ditingkat daerah teratasi dan
mengakibatkan keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan ini.
2. mendorong keberhasilan dalam suatu keputusan pemerintah dan mengguranggi
permasalahan dalam negara.
F. Kendala –Kendala Puskesmas
Kendala kendala yang dialami puskesmas saat menggunakan SIMPUS ini antara lain:
a. Kendala di bidang Infrastruktur.
Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer, dan
biasanya untuk pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang mencukupi. Sudah
mulai banyak pelaporan-pelaporan yang harus ditulis dengan komputer. Komputer
lebih berfungsi sebagai pengganti mesin ketik semata. Selain itu kendala dari sisi
sumber daya listrik juga sering menjadi masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu
sudah biasa menjalani pemadaman listrik rutin sehingga pengoperasian komputer
menjadi terganggu. Dari segi keamanan, banyak gedung puskesmas yang kurang
aman, sering terjadi puskesmas kehilangan perangkat komputer.

b. Kendala di bidang Manajemen


Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau bahkan unit
kerja yang khusus menangani bidang data/komputerisasi. Hal ini dijumpai dari
tingkat puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota. Pada kondisi
seperti ini nantinya akan menjadi masalah untuk menentukan siapa yang bertanggung
jawab atas data-data yang akan ada, baik dari segi pengolahan dan pemeliharaan data,
maupun dari segi koordinasi antar bagian.
c. Kendala di bidang Sumber Daya Manusia
Kendala di bidang SDM ini yang paling sering ditemui di puskesmas. Banyak
staf puskesmas yang belum maksimal dalam mengoperasikan komputer. Biasanya
kemampuan operasional komputer didapat secara belajar mandiri, sehingga tidak
maksimal. Belum lagi dengan pemakaian komputer oleh staf yang kadang-kadang
tidak pada fungsi yang sebenarnya.
G. Upaya Pencegahan Kesalahan
Upaya- upaya yang diggunakan untuk menggurangi penggunaan simpus antara lain:
A. Pembekalan ilmu keterampilan ditiap-tiap puskesmas terutama puskesmas karena
kurangnya keahlian dalaman penggunaan program ini membuat kendala bagi
berlangsungnya program ini. Sehingga perlu didaya gunakan kursus/ pelatihan dalam
penggunaan program simpus ini.
B. Diberlakukannya waktu-waktu kerja bagi para penyelengara pelayanan kesehatan ini.
Karena sering adanya regristrasi yang selalu berlangsung ini tanpa adanya waktu untuk
merangkap jadi satu arsip sehingga terjadinya percampuran arsip-arisp lainnya dan
membuat program kacau sehinga perlu adanya penggunaan waktu yang seefisien mungkin.
C. Peletakkan petugas-petugas khusus palam setiap hal. Hal ini berguna memperkecil
masalah pelaporan berkas tentang kesehatan dipukesmas dan daftar kunjungan pasien
beberapa hari ini.
D. Pemberian dana dari pemerintah pusat kepada tiap-tiap puskesmas yang ada disekeliling
masyarakat. Hal ini dikarenakan memecahkan masalah yang dialami oleh puskesmas
dalam faktor ekonomi. Sehingga fasilitas yang ada dapat dirasakan dan membuat kesehata
masyarakat semakin meningkat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
SIMPUS adalah Sistem manajemen yang digunakaan untuk memperbantukan tugas suatu
penyelenggara kenyamanan yaitu kedokteran kepada para pasien yang ingin berobat ke suatu
organisasi yaitu organisasi puskesmas.
Dalam organisasi ini suatu badan tidak berjalan sesuai harapan karena sistem baru ini sulit
dkendalikan atau diggunakan bagi istansi puskemas dan di suatu istansi ini memiliki kekurangan
SDM dalam mengolah aplikasi ini dan mengalami kendala dalama proses pembiayaan. Aplikasi yang
terdapat dalam sistem ini cukup banyak jika SDM dalam istasi puskesmas ini menggunakan
semaksimal mungkin dan didorong dengan pembiayaan yang cukup pasti akan mengalami
peningkatan dalam pelayaanan ini. Dan akan bermanfaat bagi pemerintah dalam menangani masalah
kesehatan yang ada di suatu daerah atau suatu lingkup negara.
Dari hal ini perlu adanya suatu tata cara atau pembekalan mengenai menggunakan suatu sistem
ini kepada SDM yang ada di suatu instasi atau organisasi puskesmas selain itu adanya campur tangan
pemerintah dalam perizinan menggunakan suatu sistem ini dan memberikan biaya kepada setiap
puskesmas yang ada di seluruh Indonesia terutama puskesmas yang ada didaerah-daerah terpenting.
DAFTAR PUSTAKA

Jenise Sundari. 2016. ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ijse/article/view/665 IJSE Vol.2 No.1.


Aplikasi simkes. 2011. https://aplikasisimkes.wordpress.com/2011/01/18/aplikasi-sistem-informasi-
manajemen-puskesmas-simpus/. Dikutip tanggal 23 Agustus 2017 pukul 19.20
http://www.digital-sense.net/simpus Dikutip tanggal 23 Agustus 2017 pukul 19.45

Anda mungkin juga menyukai