Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA KLIEN HALUSINASI

OLEH :

Annisa Febri Mohamad, S.Kep

Desy Rahmawaty Yahya, S.Kep

Nur Ain Lailaturahmatiya, S.Kep

Riska Sione, S.Kep

Merianti Lahay, S.Kep

PRODI STUDI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2023
PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA KLIEN HALUSINASI

MENGGUNAKAN TERAPI STIMULASI PERSEPSI SENSORI

PENDAHULUAN

A. Landasan Teori
Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan jiwa yang
dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu
gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan perubahan sensori
persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan,
perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya
tidak ada.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien
mengalami perubahan persepsi sensori, seperti merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan, atau penghiduan.
Gangguan persepsi sensori halusinasi adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami perubahan pada pola stimulus yang mendekat (yang
diprakarsai secara internal dan eksternal) disertai dengan suatu pengurangan
berlebih-lebihan atau kelainan berespons terhadap stimulus
Gangguan persepsi sensori halusinasi adalah hilangnya kemampuan
manusia dalam membedakan rangsangan internal ( pikiran ) dan rangsangan
eksternal ( dunia luar ). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang
lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Terapi aktivitas kelompok sudah sejak
lamadimasukkan dalam program terapi keperawatan didunia yang
merupakan salah satu dari intervensi keperawatan yang di programkan
terhadap pasien jiwa skizoprenia dengan masalah pasien yang mengalami
halusinasi.
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan pasien dapat lebih menerapkan strategi
pelaksanaan halusinasi secara fisik dan sosial dalam mengontrol Halusinasi
C. Tujuan Khusus
Pasien dapat mengendalikan halusinasi sesuai strategi pelaksanaan (SP)
1. Pasien dapat mengidentifikasi isi, frekuensi, aktu terjadi, situasi pencetus,
dan respon halusinasi
2. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik.
PELAKSANAAN AKTIVITAS KELOMPOK

A. Metode Yang Digunakan


Metode yang digunakan pada terapi aktivitas kelompok (TAK) ini adalah
metode stimulus persepsi halusinasi :
1. Perkenalan diri pada seluruh perawat
2. Menanyakan perasaan klien saat terapi berjalan metode terapi aktivitas
kelompok
B. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Senin, Maret 2023
Jam : 10.00 wita
Tempat : Ruang Sawit
C. Peserta TAK
Pasien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang dari RSKD Dadi
Makassar terdiri dari :
1. Tn. A (35 tahun)
2. Tn. S (32 tahun)
3. Tn. H (40 tahun)
4. Tn. J (28 tahun)
5. Tn. K (38 tahun)
6. Tn. U (30 tahun)
D. Media dan Alat
1. Music/Lagu
2. Jadwal kegiatan
3. Buku catatan dan alat tulis
4. Fasilitas gambar yang akan ditebak
5. Hadiah
E. Susunan Tugas Pelaksanaan
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap
sesi yang telah disepakati sebagai berikut :
1. Leader : Nurain Lailaturahmatiya Laya
2. Co. Leader : Riska Sione
3. Fasilitator 1 : Annisa Febri Mohamad
4. Fasilitator 2 : Merianti Lahay
5. Observer : Desy Rahmawaty Yahya
F. Uraian Pelaksana
1. Leader
a. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas
kelompok, dan menyiapkan proposal kegiatan TAK
b. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
c. Mampu memimpin terapi aktvitas kelompok dengan baik dan tertib dan
menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
2. Co. Leader
a. Mendampingi leader
b. Menjelaskan aturan permainan
c. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas
klien
d. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang
telah dibuat
e. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami bloking dalam
proses terapi
3. Fasilitator
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung dan ikut serta dalam
kegiatan kelompok
b. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mengamati serta mencatat perilaku verbaldan non verbal pasien selama
kegiatan berlangsung
c. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan , proses,
hungga penutupan
d. Memberikan hadiah (reward) bagi pasien yang menang dalam
permainan
G. Kriteria Pasien
1. Pasien halusinasi yang sudah kooperatif
2. Pasien yang tidak mengalai gangguan komunkasi verbal
3. Pasien yang bisa tulis dan baca
4. Pasien yang bersedia mengikuti TAK
H. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a) Membuat kontrak dengan anggota kelompok
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
Salam dari leader kepada klien. Leader/Co.Leader memperkenalkan diri
dan tim terapi lainnya
b) Evaluasi/Validasi
Leadermenanyakan perasaan dan keadaan klien saat ini
c) Kontrak
1) Menjelaskan tuuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main yaitu :
 Berkenalan dengan anggota kelompok
 Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada pemimpin TAK
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap Kerja
a) Seluruh klien di buat berbentuk lingkaran
b) Bernyanyi sambil memutarkan alat yang diberikan sesuai dengan arah
jarum jam
c) Pada saat musik berhenti, anggota kelompok yang memegang alat
tersebut mendapat giliran untuk memperkenalkan diri dengan anggota
lainnya, setelah itu anggota yang mendapatkan giliran untuk tebak
gambar, yaitu dengan menebak gambar yang di berikan oleh fasilitator,
contohnya dapat menyebutkan ciri-ciri yang ada pada gambar tersebut,
atau menyebutkan gambar apa yang diperlihatkan oleh fasilitator.
d) Kemudian ulangi musik kembali, dan klien mengoper alat yang
diberikan oleh fasilitator, ketika musik berhenti , klien yang memegang
alat tersebut kembali memperagakan point C
e) Kemudian ajarkan klien halusinasi untuk menghardik halusinasi dengan
menutup telinga atau mengatakan “pergi-pergi kamu tidak nyata, saa
tidak mau mendengarkanmu”.
4. Tahap Teriminasi
a) Leader atau Co.Leader memberikan pujian atas keberhasilan dan
kerjasama kelompok
b) Leader atau Co.Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
kegiatan TAK
c) Leader atau Co.Leadermenganjurkan klien untuk sering bersosialisasi,
selalu bekerja sama , dan memasukkan egiatan mengontrol halusinasi
kedalam kegiatan harian sebanyak 2x sehari
5. Evaluasi
a) Klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan
b) Kerja sama klien dalam kegiatan
c) Klien merasa senang selama mengikuti kegiatan
d) Dan tak lupa memberikan reward pada peserta atau klien yang telah
mengikuti kegiatan
I. Setting Tempat
F1

Co.L K K
K
F3

K
Obs
K K
F1

L : Leader F1 : Fasilitator

Co.L : Co.Leader
K : Klien

Obs : Observer

J. Tata-tata Tertib dan Antisipasi Masalah


1. Tata tertib pelaksanaan TAK halusinasi
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAK dimulai
c. Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi
d. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan
TAK berlangsung
e. Jika ingin mengajukan /menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAK telah habis,
sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
2. Antisipasi kejadian yang tidak dinginkan pada proses TAK penanganan
klien yang tidak efektifsaat aktivitas kelompok
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan kepada klien tersebut menjawab sapaan perawat
atau klien yang lain
3. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit
a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
klien boleh kembali lagi
4. Bila ada klien lain yang ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa pemainan iniditujukan pada klienyang telah
dipilih
b. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut.
EVALUASI PELAKSANAAN

A. Kemampuan Verbal

No Aspek yang dinilai Nama Pasien


Tn. A Tn.S Tn. H Tn. J Tn. K Tn. U
1. Menyebutkan nama lengkap
2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menebak gambar
4. Menyebutkan ciri-ciri dari gambar

Jumlah

B. Kemampuan Non Verbal

No Aspek yang dinilai Nama Pasien


Tn. A Tn.S Tn. H Tn. J Tn. K Tn. U
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan Bahasa tubuh yang
sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
PENUTUP

Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi adalah terapi yang


menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau
kehidupan untuk di diskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat
berupa kesepakatan persepsi aktivitas yang digunakan adalah aktivitas
mempersepsikan stimulus tidak nyata dan respon yang dialami dalam kehidupan,
khususnya untuk klien yang mengalami halusinasi. Aktivitas dibagi dalam
beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan yaitu terapi aktivitas kelompok
stimulasi persepsi mengenal halusianasi, terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi halusinasi mengusir atau menghardik halusinasi. Mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan yaitu dengan bercakap-cakap dan mengontrol
halusinasi dengan minum obat (Putri, 2017)
Setelah mendapatkan terapi aktivitas kelompok stimulasi perepsi sensori
(halusinasi), pasien terapi aktivitas kelompok di RSKD Dadi terjadi peningkatan
pengetahuan , pemahaman tentang cara mengontrol halusinasi dan tahu
bagaimana cara melakukannya. Peningkatan pengetahuan diketahui bawa pasien
mampu mengingat SP 1-2 dari permainan terapi aktivitas kelompok.

Anda mungkin juga menyukai