Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI SENSORI

DISUSUN OLEH :

1. Della Tasya Puspita (19010010)


2. Minawati (19010029)
3. Nunik Kusumawati (19010035)
4. Sevilla G (19010045)
5. Ferina Devilia (18010017)

AKADEMI KEPERAWATAN PANGKALPINANG


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Topik TAK : Stimulasi Sensori
Hari/Tanggal : Selasa ,28 Desember 2021
Waktu : 08.30-09.00 WIB
Tempat : Ruang Elang RSJD Provinsi kep. Bangka belitung
Therapist: Mahasiswa D-III Akademi Keperawatan Pangkalpinang

A. Latar Belakang
Gangguan persepsi yang utama pada pasien skizofrenia adalah halusinasi,
sehingga halusinasi menjadi bagian hidup pasien. Halusinasi merupakan bentuk yang
paling sering dari gangguan persepsi.
Pasien di Ruang Elang UPTD Prov. Kep Bangkabelitung tedapat 11 orang
yang mengalami masalah keperawatan halusinasi, RPK, waham, dan resiko bunuh
diri. adapun yang terbanyak halusinasi. Dampak perilaku dari halusinasi adalah
mengakibatkan adanya kekacauan yang berupa pembicaraan dan perilaku, aktivitas
motorik berlebihan dan tidak terkendali, terdapat juga kemarahan, perilaku
mencederai diri sendiri dan kecemasan (sudjarwo,2010). Hal ini yang
melatarbelakangi untuk pelaksanaan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas
yang dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Terapi Aktivitas Kelompok dibagi menjadi empat, yaitu
terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok
stimulasi sensori, terapi aktivitas kelompok orientasi realita, dan terapi aktivitas
kelompok sosialisasi (Keliat,2006).
Terapi aktivitas kelompok sensori merupakan terapi yang diberikan dengan
menstimulus semua panca indra pada pasien sehingga terjadi perubahan perilaku dan
memberikan respon yang adekuat. (Keliat,2012)

1. Pengertian
TAK stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi panca indra ( sensori) agar
memberi respon yang adekuat. TAK yang diadakan dengan memberikan stimulus
tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan perilaku.

2. Tujuan
TAK Stimulasi sensori bertujuan agar klien mengalami :
1. Peningkatan kepekaan terhadap stimulus
2. Peningkatan kemampuan merasakan keindahan
3. Peningkatan apresiasi terhadap lingkungan

3. Jenis TAK
a. TAK stimulasi suara
b. TAK stimulasi gambar
c. TAK stimulasi suara dan gambar

4. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari pasien yang dikelola oleh perawat
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku pasien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan terapi kelompok pada pasien tersebut dengan perawat
ruangan
c. Melakukan kontrak waktu pada pasien untuk mengikuti aktivitas yang akan
dilakukan

5. Pembagian Tugas
1) Pengorganisasian Anggota
 Leader : Sevila G
 Co-Leader: Della T
 Observer : Nunik K
 Fasilitator : Minawati dan Ferina

a. Leader
1) Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
2) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
3) Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
4) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5) Menjelaskan permainan.
b. Co-Leader
1) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas pasien
2) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3) Mengatur alur permainan
c. Fasilitator
1) Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memotivasi
2) Berperan sebagai role play bagi pasien selama kegiatan
d. Observer
1) Memobservasi respon klien
2) Mengamati dan mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan
perilaku klien ( jumlag anggota yang hadir, yang terlambat, daftar hadir,
yang memberikan ide, dan pendapat, topik diskusi, respon verbal, dan non
verbal)
3) Memberi umpan balik pada kelompok
4) Mengidentifikasi strategi yang digunakan leader
5) Memprediksi respon anggota kelompok

6. Skema Ruang Terapi

L CL

F
P

p
P

P
P
P
F

Keterangan :
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien

7. Antisipasi Masalah
1) Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a. Memanggil pasien
b. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan perawat
atau pasien yang lain
2) Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit:
a. Panggil nama pasien
b. Tanya alasan pasien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu pasien
boleh kembali lagi
3) Bila ada pasien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada pasien yang telah
dipilih
b. Katakan pada pasien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh pasien tersebut
c. Jika pasien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
peran pada permainan tersebut.
TAK STIMULASI SENSORI
MENDENGARKAN MUSIK

A. Tujuan
1. Klien mampu mengenali musik yang didengar
2. Klien mampu menikmati musik sampai selesai
3. Klien mempu menceritakan perasaan setelah mendengarkan music

B. Setting
Peserta duduk melingkar

C. Media
1. speaker
2. hp
3. Kursi
4. Balon
5. Papan nama
6. Kartun biru
7. Spidol
8. Gunting
9. Daubel tip

D. Metode : Diskusi

E. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai indikasi : klien
menarik diri, harga diri rendah, resiko perilaku kekerasan
b. Mempersiapkan alat dan tempat
2. Orientasi
a. Salam teraupeutik : Terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi / validasi : Terapis menanyakan perasaan klien hari ini
c. Kontrak :
1. Terapis menjelaskan tujuan kagiatan
2. Terapis menjelaskan aturan main yaitu :
- Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan
akhir
- Bila ingin keluar dari kelompok, klien harus meminta izin
kepada terapis
- Lama kegiatan 30 menit
3. Kerja
a. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama
dan nama panggilan, serta asal), dimulai dari terapis secara
beruntun searah jarum jam.
b. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis
mengajak klien untuk bertepuk tangan.
c. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh berjoget
sesuai irama lagu. Setelah selesai lagu tersebut peserta akan
menceritakan isi cerita dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah
mendengar lagu
d. Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh juga berjoget
e. Secara bergantian, klien menceritakan isi lagu dan perasaannya
secara bergiliran, sesuai arah jarum jam, sampai semua peserta
mendapat giliran.
f. Terapis memberikan pujian setiap klien selesai menceritakan
perasaannya.

4. Terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok
b. Tindak lanjut : Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan
musik-musik yang baik dan bermakna dalam kehidupan
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis menyepakati kegiatan TAK berikutnya
2. Terapis menyepakati waktu dan tempat TAK
DAFTAR PUSTAKA
Randy. M (2012). Proposal Terapi Aktifitas Stimulasi Persepsi Umum.
Retrived from https://www.scribd.com/doc/113893939/Proposal-
Stimulasi-Sensori k

Sri. W. (2011). Terapi aktivitas kelompok klien dengan stimulasi sensori.


Retrived from https://pdfcoffee.com/proposal-tak-stimulasi-
sensori-5-pdf-free.html

“Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi Terhadap


Kemampuan Pasien Mengontrol halusinasi di RS.Jiwa Dr.
Soeharto Heerdjan Jakarta Barat. Retrived from
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-11030-
BAB1.Image.Marked.pdf

Anda mungkin juga menyukai