Anda di halaman 1dari 3

Manusia dan kebudayaan

A. Manusia sebagai makhluk budaya


Berbicara mengenai kebudayaan tentu tidak akan pernah terlepas dari manusia itu
sendiri kebudayaan ada karena manusia tanpa manusia maka tidak akan pernah ada
kebudayaan. Demikian hebatnya manusia tidak terlepas dari karunia yang diberikan tuhan
kepada manusia berbeda dengan makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan manusia di
berikan akal budi oleh tuhan yang maha esa. Dengan akal budi yg dimilikinya ,manusia
kemudian menghasilkan berbagai hal dalam dan untuk kehidupanya. Apa yang manusia
hasilkan terus berkembang sampai saat ini. Akal budilah yang membuat manusia
menghasilkan kebudayaan ,tanpa akal budi rasanya manusia tidak apat dikatakan sebagai
makhluk berbudaya .

B. Kebudayaan

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali kita mendengar atau membaca kata
kebudayaan. Seseorang politikus mengatakan kepada pendukungnya dala suatu kampanye
bahwa apabila ia menang dalam pemilu maka ia akan menggali kembali kebudayaan lokal
yang dimiliki. Seseorang sejarawan mengatakan bahwa candi brobodur merupakan bangunan
yang memiliki nilai kebudayaan yang tinggi .Pertanyaan yang muncul kemudian adalah
apakah sebenarnya kebudayaan itu, sejarah ? , apakah peninggalan sejarah itu sifat fisik atau
termasuk non fisik ?

1. Kebudayaan

Kata kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta buddhayah yang merupakan bentuk
jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal .kebudayaan diartikan sebagai hal-hal
yang bersangkuta dengan budi atau akal. Adapun istilah culture yang merupakan istilah
bahasa asing yag sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin colere artinya
mengolah atau mengerjakan ,yaitu mengolah tanah atau bertani dari asal arti tersbut colere
kemudian culture diartikan sebagai segala dan kegiatan manusia untuk mengolah dan
mengubah alam .E B. Tylor dalam Soedjono(2001) memberikan definisi kebudayaan
sebagai . “kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuaan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain-lain kemampuan-kemampuan yang serta
kebiasaan–kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Rasa yang
meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah –kaidah dan nilai sosial yang perlu untuk
mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas. Di dalamnya termasuk
agama, ideologi kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa
manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Cipta merupakan kemampuan mental,
kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat dan yang antar lain
menghasilkan filsafat, serta ilmu pengetahuan. Cipta dapat berwujud teori murni, maupun
yang telah disusun untuk langsung diamalkan dalam kehidupan masyarakat.
2. Unsur-Unsur Kebudayaan

Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri atas unsur-unsur besar maupun
unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang yang bersifat kesatuan.
Misalnya dalam kebudayaan keperawatan terdapat unsur besar seperti ilmu pengetahuan/teori
keperawatan, peralatan keperawatan , dan lain sebagainya. Akan tetapi dalam kebudayaan
keperawatan kia juga mendapati unsur-unsur kecil seperti alat-alat sederhana dalam
keperawatan, dan lain sebagainya yang dijual dipinggir jalan.

Kluckhohn dalam Syani(1995) mengemukakan tujuh(7) unsur kebudayaan yang


dikenal sebagai unsur-unsur kebudayaan universal atau cultural universal. Unsur-unsur
kebudayaan universal ini merupakan unsur kebudayaan yang dapat dijumpai pada setiap
kebudayaan di manapun di dunia. Ketujuh unsur tersebut adalah :

1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia ( pakaian, perumahan, alat-alat rumah


tangga, senjata, alat-alat produksi, transport, dan alin sebagainya).
2. Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem
produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum,
sistem perkawinan, dan lain sebagainya)
4. Bahasa (lisan maupun tulisan)
5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya)
6. Sistem pengetahuan
7. Religi (sistem kepercayaan)

3. Sifat dan Hakikat Kebudayaan/Ciri-Ciri Kebudayaan

Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang saling berbeda satu


dengan lainnya, namun setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang berlaku umum bagi
semua kebudayaan dimanapun juga.

Sifat hakikat kebudayaan adalah sebagai berikut :

1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia


2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya generasi tertentu, dan
tidak akan mati dengan habisnya generasi yang bersangkutan.
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban.
Tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang
dan tindakan-tindakan yang dizinkan.

Sifat dan hakikat kebudayaan merupakan inti kekuatan yang mengikat dan mengatur tindakan
manusia dalam usaha pencapaian kehendak dan cita-citanya sesuai dengan kaidah-kaidah
yang hidup dan diterima masyarakat secara umum. Dengan demikian, berarti kebudayaan
merupakan standar hidup bermasyarakat berfungsi sebagai pengatur hubungan manusia
dalam seriap usaha pencapaian keinginannya yang diikat oleh segenap nurani dan perasaan.

4. Wujud Kebudayaan

Kebudayaan adalah berbagai hasil karya, cipta, dan rasa manusia, maka sudah barang
tentu bahwa kebudayaan tersebut dalam berwujud tiga(3) bentuk. Pertama tentu saja karya
seperti teknologi, pesawat, alat-alat kedokteran, bangun candi borobudur, dan lain
sebagainya. Kedua, yaitu berbentuk cipta seperti filsafat moral,filsafat etika, serta berbagai
pengetahuan. Dan bentuk yang ketiga adalah rasa, seperti seni tari, seni musik, seni rupa, dan
lain sebagainya.

5. Fungsi Kebudayaan

Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat.
Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti
kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat itu sendiri yang
tidak selalu baik baginya. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan
kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap
lingkungan. Karena masyarakat melahirkan norma dan nilai-nilai sosial yang sangat perlu
untuk mengadakan tata tertib dalam pergaulan kemasyarakatan. Karsa merupakan daya upaya
manusia untuk melindungi diri terhadap kekuatan-kekuatan lain yang ada dalam masyarakat.
Kekuatan-kekuatan yang tersembunyi dalam masyarakat, tidak selamanya baik. Untuk
menghadapi kekuatan-kekuatan yang buruk, maka manusia berusaha melindungi dirinya
dengan menciptakan kaidah-kaidah yang pada hakikatnya merupakan petunjuk tentang
bagaimana manusia harus bertindak dan berlaku di dalam pergaulan hidup. Apabila manusia
sudah dapat mempertahankan diri dan menyesuaikan diri dengan alam, juga kalau dia telah
dapat hidup dengan manusia-manusia lain dalam suasana damai, maka timbullah keinginan
manusia untuk mencitakan sesuatu untuk menyatakan perasaan dan keinginannya kepada
orang lain. Misalnya kesenian yang dapat berwujud seni suara, seni lukis, seni tari.
Bayangkan apabila sebagai seorang manusia kita tidak dapat mengekspresikan berbagai
perasaan yang kita miliki. Anda bahagia, sedih, marah tanpa ekspresi!.

Anda mungkin juga menyukai